28
BAB III
METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis pada laporan ini adalah menggunakan metode kualitatif. Dezin & Lincoln (seperti yang dikutip dalam Anggito & Setiawan, 2018, hlm. 7) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah usaha untuk menemukan dan menggambarkan segala aktivitas yang dilakukan dan dampaknya terhadap kehidupan mereka secara naratif. Anggito & Setiawan (2018) menjelaskan bahwa metode penelitian dengan pendekatan kualitatif tidak menggunakan statistik, tetapi berasal dari mengumpulkan data, menganalisa, dan kemudian menginterpretasikan masalah-masalah dalam kehidupan sosial dan manusia yang berdasarkan realita.
Menurut Bogdan dan Biklen (seperti yang dikutip dalam Anggito & Setiawan, 2018, hlm. 10) penelitian kualitatif memiliki ciri yang dilakukan dalam kondisi alamiah (langsung ke sumber data), bersifat deskriptif (fokus pada kata dan gambar, bukan angka), menekankan pada proses, analisis secara induktif, serta menekankan pada makna. Selama penelitian, penulis melakukan pengamatan melalui masalah, kegiatan, dan proses dari kondisi realita atau naturalistik. Kemudian dari pengamatan tersebut, data yang diambil dikumpulkan untuk dianalisis. Dari karakteristik yang disebutkan sebelumnya, pendekatan kualitatif adalah metode yang paling sesuai dengan cara yang digunakan penulis dalam pengumpulan data.
29 3.1.1. Sinopsis
Corporate video PT. Purinusa Jayakusuma akan berfungsi untuk memasarkan tiga cluster utama dalam perumahan Aryana yang bertempat di Jalan Raya Binong, Sukabakti, Curug, Tangerang. Tiga cluster tersebut adalah Cluster Green, Flora, dan Nusa yang memiliki harga berkisar dari 500-700 juta. Memiliki fasilitas CCTV, One Gate System, Water Treatment Plant, Water Park (Aryana Aquaplay), Playground, Outdoor Gym, Ruko Rutisi, Pasar Bersih, serta Perencanaan SPBU dan apartment. Aryana memiliki akses terhadap beberapa kawasan, yaitu Karawaci - BSD City - Gading Serpong - Citra Raya (Supermall Karawaci, Summarecon Mall Serpong, AEON Mall, beberapa sekolah, universitas, serta rumah sakit).
Corporate video yang dibuat akan menggunakan konsep dreamy yang menggambarkan bagaimana pasangan muda dapat membeli investasi rumah dengan harga terjangkau dengan kawasan yang terus berkembang. Pengenalan infrastruktur dan fasilitas disampaikan dengan menggunakan gabungan montase. Setiap montase menampilkan informasi dan menghadirkan kesan hangat bagi keluarga kecil yang sedang mencari hunian. Dalam video yang dikerjakan juga terlihat bagaimana pasangan muda tersebut dapat dengan mudah memproses hunian yang mereka beli tanpa ada rasa kekhawatiran.
3.1.2. Posisi Penulis
Pada laporan ini, posisi penulis adalah sebagai peneliti dalam proses perancangan untuk menemukan bagaimana fungsi management diterapkan pada pengelolaan
30 sumber daya manusia dalam produksi corporate video PT. Purinusa Jayakusuma. Dimana dalam produksi tersebut, penulis menduduki posisi sebagai produser.
3.2. Tahapan Kerja
Dalam tahapan kerja, pertama-tama penulis melakukan persiapan penelitian. Tahap ini merupakan proses yang diambil sebelum penulis benar-benar melakukan penelitian. Dalam melakukan pengamatan terhadap lapangan, penulis melakukan beberapa persiapan untuk mengurangi adanya kendala-kendala. Adapun beberapa tahap yang diambil, adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rancangan Penelitian
Fathoni (2006) menyebutkan bahwa sumber daya manusia merupakan modal terpenting dalam setiap aktivitas manusia. Maka dari itu manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan dalam kegiatan sehari-hari, terutama bagi suatu perusahaan atau organisasi. Terutama dalam bidang perfilman, sumber daya manusia merupakan faktor penting sebagai penggerak atau pelaksana. Seperti yang Hariandja (2007) jelaskan, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam suatu organisasi. Fungsi tersebut biasa dikenal dengan manajemen sumber daya manusia atau MSDM. Selain itu, dikarenakan adanya pandemi virus corona yang melanda Indonesia, membuat sumber daya manusia harus dikelola sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan efektif dan efisien. Penulis kemudian memilih untuk menerapkan fungsi manajemen terhadap sumber daya manusia dalam proses produksi sebuah gambar bergerak atau film. Fungsi manajemen yang
31 penulis gunakan juga merupakan teori dari George Robert Terry dalam bukunya yangt berjudul Principles of management (1997).
2. Memilih Sasaran Penelitian
Tahapan kedua adalah mencari objek atau subjek penelitian yang sesuai dengan masalah serta rancangan penelitian yang akan penulis teliti. Untuk karya tugas akhir penciptaan, penulis memutuskan untuk membuat corporate video bersama dengan kelompok, yang nantinya merupakan kru yang bertugas selama masa produksi. Kemudian, penulis juga memilih client yang akan dituju, yaitu PT. Purinusa Jayakusuma. Kedua subjek penelitian tersebut nantinya akan menjadi sasaran atas pengamatan yang penulis lakukan.
3. Mengurus Perizinan
Setelah penulis memiliki rancangan penelitian dan memilih sasaran penelitian, penulis harus mengurus perizinan. Hal tersebut harus ditangani untuk mengurangi adanya kendala atau untuk menjaga kelancaran penelitian. Penulis beberapa kali melakukan rapat bersama dengan client untuk menentukan banyak hal, salah satu pembahasannya adalah izin melakukan produksi di tempat bersangkutan dengan tetap menerapkan protokol yang berlaku.
4. Mempelajari Keadaan dan Menyiapkan Instrumen Penelitian
Tahap selanjutnya adalah dengan penulis mempelajari lingkungan atau keadaan objek penelitian. Menurut Bogdan & Biklen (seperti yang dikutip dalam Anggito & Setiawan, 2018, hlm. 10) peneliti (pada laporan ini adalah penulis), merupakan instrumen kunci dari penelitian kualitatif. Dimana
32 peneliti sendiri yang merancang, mencari, membuat data, kemudian menganalisis dan menginterpretasikannya. Sebagai instrument kunci atau utama, penulis harus memahami lebih dalam setiap keadaan dan kondisi dari lingkungan penelitian. Agar dapat menyesuaikan diri dan menjaga kelancaran penelitian. Karena keberadaan penulis dapat mengatur keadaan, seperti seberapa banyak informasi yang dikeluarkan atau seperti apa respon yang lingkungan tunjukkan dengan adanya penulis.
Penelitian ini penulis lakukan sejak 14 November 2019 saat penulis mengumpulkan kru pertama kali. Kemudian sempat terjadi kendala (terhenti atau on hold) beberapa bulan dalam tahun 2020 dikarenakan PSBB pandemi virus corona di area Jabodetabek. Penelitian berlanjut kembali dari Desember 2020 hingga 28 Febuari 2021.
5. Persoalan Etika dalam Penelitian
Tahapan atau proses terakhir adalah bagaimana penulis dapat menjaga persoalan etika selama penelitian berlangsung. Seperti rancangan yang telah penulis buat, penelitian ini akan melibatkan beberapa pihak (orang) baik secara langsung atau pun tidak langsung. Setiap individu memiliki cara mereka masing-masing untuk bergaul, bertahan hidup, hingga bagaimana menghadapi suatu masalah. Pada penelitian ini, peneliti harus dapat menghargai setiap pihak yang terlibat serta menjaga ketentraman dan kelancaran proses produksi maupun penelitian.
33 3.3. Proses Perancangan
Proses perancanagan karya tugas akhir yang dikerjakan penulis dibagi menjadi tiga proses utama. Proses utama tersebut adalah development, pre-production, dan production. Kemudian dari ketiga proses tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian (sesuai dengan tabel 3.1.). Pada beberapa bagian tersebut, penulis berfokus pada penelitian dalam proses pre-production, dan production.
Tabel 3.1. Proses Perancangan Produksi corporate video PT. Purinusa Jayakusuma Corporate Video
PT. Purinusa Jayakusuma
Development Pre-Production Production
Client Concept Shooting
Riset Location Footage/B-roll
Script Crew & Cast
Budget & Timeline
PPM/Pitching
(Sumber: Dokumen Pribadi)
3.3.1. Development
Sebelum memulai proses produksi dari development, penulis sudah menemukan kelompok untuk melakukan tugas akhir penciptaan bersama, sehingga penulis
34 tidak perlu mencari kru dan sudah mendapatkan sutradara yang sekaligus penulis juga. Pada proses ini, penulis bersama kelompok mencari klien. Setelah penulis menemukan klien, penulis melakukan rapat pertama dengan klien. Kemudian bersama dengan kelompok, penulis menuju ke lokasi untuk riset serta mengumpulkan data yang diperlukan. Dari data riset yang didapatkan, sutradara yang juga merupakan penulis, mulai membuat script draft 1.
3.3.2. Pre-Poduction
Pada proses pre-production, penulis dan kelompok mengembangkan konsep dengan acuan script. Kemudian penulis bersama kelompok memilih dan menentukan lokasi mana saja yang akan digunakan untuk proses shooting dan lokasi apa saja yang digunakan untuk b-roll. Penulis juga menentukan kru tambahan serta cast yang akan bermain dalam produksi ini. Setelah itu, penulis membuat dan menentukan anggaran dan jadwal. Proses diatas melalui beberapa proses PPM kelompok.
3.3.3. Production
Setelah konsep sudah ditetapkan dan semua proses perencanaan telah selesai, penulis bersama kelompok kemudian menuangkan ide dan konsep yang ada dengan pengambilan gambar. Selama pengambilan gambar, penulis ikut mengamati serta memantau agar semua berjalan sesuai rencana dan lancar. Setelah proses pengambilan gambar bersama cast selesai, penulis bersama kru yang bertugas juga mengambil b-roll atau footage yang diperlukan untuk kelengkapan data.