MEMAHAMI KONSEP HERIDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
MEMAHAMI KONSEP HERIDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
DOSEN PENGAMPU: NURZENA, M.Ag.
KELOMPOK V:
ANIS SANDRIA NIM: 11511203602 FAHMI ZAHIRI NIM: 11511101329 RAHUL ABDI NIM: 11511101349
A. Pengertian Hereditas dan Lingkungan
B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
1. Penemuan Dari Abbot Gregor Mendel (1867) 2. Penemuan T.H. Morgan (1907)
3. Proses Hereditas Dalam Pertumbuhan
4. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan C. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap
Perkembangan
a. Pewarisan Sifat Genius
b. Penelitian Tentang Pertumbuhan Anak Kembar
D. Kontribusi Yang Saling Berhubungan Dari Hereditas dan Lingkungan
E. Pandangan Aliran Empirisme, Nativisme dan Konvergensi Tentang Pertumbuhan Manusia
F. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Tiga Aliran Tersebut Dengan Pandangan Islam
A. Pengertian Hereditas dan Lingkungan
B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
1. Penemuan Dari Abbot Gregor Mendel (1867) 2. Penemuan T.H. Morgan (1907)
3. Proses Hereditas Dalam Pertumbuhan
4. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan C. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap
Perkembangan
a. Pewarisan Sifat Genius
b. Penelitian Tentang Pertumbuhan Anak Kembar
D. Kontribusi Yang Saling Berhubungan Dari Hereditas dan Lingkungan
E. Pandangan Aliran Empirisme, Nativisme dan Konvergensi Tentang Pertumbuhan Manusia
F. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Tiga Aliran Tersebut Dengan Pandangan Islam
PETA KONSEP
A. Pengertian Hereditas dan Lingkungan
Islam bahkan telah mengindikasikan pentingnya faktor hereditas dalam perkembangan manusia sejak 14 abad yang lalu. Terbukti adanya pernyataan Nabi Muhammad SAW. Yang mengatakan;
“Menikahlah kalian dengan sumber (penghentian) yang baik. Karena sesungguhnya hal itu akan menurun kepada anak-anaknya.”(HR Muslim)
Selain itu, Nabi Muhammad SAW. Bersabda;
“Pilihlah untuk benih (nutfah) mu. Menikahlah dengan perempuan yang sesuai, dan nikahkan
perempuan dengan laki-laki yang sesuai.”(HR Ibn Majah) Dengan demikian islam menyatakan adanya hukum atau ketentuan Allah bahwa perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh faktor hereditas. Pewarisan
karakter manusia dapat terjadi mengikuti kehendak Allah.
Islam bahkan telah mengindikasikan pentingnya faktor hereditas dalam perkembangan manusia sejak 14 abad yang lalu. Terbukti adanya pernyataan Nabi Muhammad SAW. Yang mengatakan;
“Menikahlah kalian dengan sumber (penghentian) yang baik. Karena sesungguhnya hal itu akan menurun kepada anak-anaknya.”(HR Muslim)
Selain itu, Nabi Muhammad SAW. Bersabda;
“Pilihlah untuk benih (nutfah) mu. Menikahlah dengan perempuan yang sesuai, dan nikahkan
perempuan dengan laki-laki yang sesuai.”(HR Ibn Majah) Dengan demikian islam menyatakan adanya hukum atau ketentuan Allah bahwa perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh faktor hereditas. Pewarisan
Hereditas dapat diartikan
sebagai pewarisan atau
pemindahan biologis
karakteristik individu dari
pihak orang tuanya.
Menurut
Witherington, hereditas
adalah suatu proses
penurunan sifat-sifat atau
benih dari generasi ke
generasi lain, melalui plasma
benih, bukan dalam bentuk
tingkah laku melainkan
struktur tubuh.
Hereditas dapat diartikan
sebagai pewarisan atau
pemindahan biologis
karakteristik individu dari
pihak orang tuanya.
Menurut
Witherington, hereditas
adalah suatu proses
penurunan sifat-sifat atau
benih dari generasi ke
generasi lain, melalui plasma
benih, bukan dalam bentuk
Allah SWT memberitahuk an kepada kita
bahwa lingkungan
juga
mempunyai pengaruh yang
sangat dalam. Pengaruh
pada proses pertumbuhan
seorang manusia. Allah SWT memberitahuk an kepada kita
bahwa lingkungan
juga
mempunyai pengaruh yang
sangat dalam. Pengaruh
pada proses pertumbuhan
seorang manusia.
Bukti yang berkaitan dengan hal
ini adalah hadist Rasulullah SAW, beliau mengatakan psikologi dari
sosialisasi Bukti yang
berkaitan dengan hal
ini adalah hadist Rasulullah SAW, beliau mengatakan psikologi dari
sosialisasi
Rosulullah SAW : fitrah, ayah dan ibunyalah
yang
menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.” (Hadis riwayat Bukhori
dan Muslim). Sebagaimana
sabda
Rosulullah SAW : fitrah, ayah dan ibunyalah
yang
menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.” (Hadis riwayat Bukhori
Lingkunan mencakup segala
materil dan stimuli di dalam
dan di luar diri individu, baik
yang bersifat fisiologis,
psikologis maupun social
cultural. Dengan demikian,
lingkungan dapat diartikan
secara fisiologis, secara
psikologis dan secara kultural.
Lingkunan mencakup segala
materil dan stimuli di dalam
dan di luar diri individu, baik
yang bersifat fisiologis,
psikologis maupun social
cultural. Dengan demikian,
lingkungan dapat diartikan
secara fisiologis, secara
• lingkungan meliputi secara kondisi dan materil
jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran
darah, pernafasan, percernaan kelenjar
indoktrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.
• lingkungan meliputi secara kondisi dan materil
jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran
darah, pernafasan, percernaan kelenjar
indoktrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.
• lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di
terima oleh induvidu mulai sejak dalam
konsepsi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-sifat “genes”,
interaksi “genes” selera, keinginan, persaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan emosi, dan kapasitas intelektual.
• lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di
terima oleh induvidu mulai sejak dalam
konsepsi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-sifat “genes”,
interaksi “genes” selera, keinginan, persaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan emosi, dan kapasitas intelektual.
Secara
• lingkungan mencakup segenap stimulasi,
interaksi dan kondisi eksternal dalam
hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan
kelompok, pola hidup masyarakat, latihan,
belajar, pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan, adalah termasuk dan lingkungan ini.
• lingkungan mencakup segenap stimulasi,
interaksi dan kondisi eksternal dalam
hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan
kelompok, pola hidup masyarakat, latihan,
• Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang
disebut Mendel “elements” atau “factors” yang diteruskan dengan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi berikutnya
• Dalam masing-masing individu, elemen-elemen
atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan, dimana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan, bahwa elemen yang satu adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”
• Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu,
para anggota masing-masing pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan baru dimana satu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunan/anak cucunya.
• Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang
disebut Mendel “elements” atau “factors” yang diteruskan dengan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi berikutnya
• Dalam masing-masing individu, elemen-elemen
atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan, dimana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan, bahwa elemen yang satu adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”
• Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu,
para anggota masing-masing pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan baru dimana satu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunan/anak cucunya.
1. Penemuan Dari Abbot
Gregor Mendel (1867)
1. Penemuan Dari Abbot
Gregor Mendel (1867)
B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
2. Penemuan
T.H. Morgan
(1907)
2. Penemuan
T.H. Morgan
(1907)
• Setiap kromosom organisme
mengandung banyak gen. Dua gen atau lebih yang terdapat pada satu
kromosom disebut tertaut gen (gen linked). Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini disebut tautan atau pautan. Gen-gen yang terpaut
tersebut mempunyai dua sifat beda dan terletak
kromosom yang sama. Selain itu, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri secara
bebas, terutama pada gen-gen yang letaknya
berdekatan, mereka
cenderung memisah secara bersama-sama.
• Setiap kromosom organisme
mengandung banyak gen. Dua gen atau lebih yang terdapat pada satu
kromosom disebut tertaut gen (gen linked). Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini disebut tautan atau pautan. Gen-gen yang terpaut
tersebut mempunyai dua sifat beda dan terletak
kromosom yang sama. Selain itu, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri secara
bebas, terutama pada gen-gen yang letaknya
berdekatan, mereka
3. Proses Hereditas Dalam
Pertumbuhan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari
proses hereditas adalah sebagai berikut:
3. Proses Hereditas Dalam
Pertumbuhan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari
proses hereditas adalah sebagai berikut:
1. Sifat-sifat pribadi manusia
pada umumnya tergantung pada
pengaruh kombinasi-kombinasi
“genes”. 1. Sifat-sifat pribadi manusia
pada umumnya tergantung pada
pengaruh kombinasi-kombinasi
“genes”.
2. Sel-sel benih dari masing-masing orang tua
(ayah dan ibu berisikan
bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan
sel-sel.
2. Sel-sel benih dari masing-masing orang tua
(ayah dan ibu berisikan
bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan
sel-sel.
3. Sel-sel dari ayah dan dari ibu
bertemu dan beriteraksi menghasilkan organisme baru yang membentuk
berbagai macam kombinasi “genes”
pada anak keturunannya. 3. Sel-sel dari ayah
dan dari ibu bertemu dan
beriteraksi menghasilkan organisme baru yang membentuk
berbagai macam kombinasi “genes”
Pengaruh lingkungan sangat besar
artinya bagi setiap pertumbuhan fisik.
Sejak individu berada dalam konsepsi,
lingkungan telah ikut memberi andil
bagi proses pembuhan atau
pertumbuhan. Suhu, makanan,
keadaan gizi, vitamin, mineral,
kesehatan jasmani, aktivitas, dan
sebagainya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan.
Pengaruh lingkungan sangat besar
artinya bagi setiap pertumbuhan fisik.
Sejak individu berada dalam konsepsi,
lingkungan telah ikut memberi andil
bagi proses pembuhan atau
pertumbuhan. Suhu, makanan,
keadaan gizi, vitamin, mineral,
kesehatan jasmani, aktivitas, dan
sebagainya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan.
I
nsting;
aktivitas yang
hanya menuruti
kodrat dan tidak
melalui belajar
I
nsting;
aktivitas yang
hanya menuruti
kodrat dan tidak
melalui belajar
Habibist;
kebiasaan yang
dihasilkan dari
latihan atau
aktivitas yang
berulang-ulang
Habibist;
kebiasaan yang
dihasilkan dari
latihan atau
aktivitas yang
berulang-ulang
Native behavior;
(tingkah laku
pembawaan,
mengikuti
mekanisme
hereditas)
Native behavior;
(tingkah laku
pembawaan,
mengikuti
mekanisme
hereditas)
Acquired
beharior;
tingkah laku yang
didapat sebagai
hasil dari belajar
Acquired
beharior;
tingkah laku yang
didapat sebagai
hasil dari belajar
C. Pengaruh Hereditas dan
Lingkungan Terhadap
Perkembangan
Sifat-sifat yang hereditas sangat
sukar diubah, meskipun pada generasi-generasi berikutnya diadakan
modifikasi intensif misalnya dengan program-program
eugnic (egenitic), sterilisasi, ataupun perkawinan seektif.
Sifat-sifat yang hereditas sangat
sukar diubah, meskipun pada generasi-generasi berikutnya diadakan
modifikasi intensif misalnya dengan program-program
eugnic (egenitic), sterilisasi, ataupun perkawinan seektif.
Sifat-sifat yang tumbuh akibat
pengaruh
lingkungan relatif lebih mudah untuk diubah
melalui
perbaikan-perbaikan pendidikan,
social dan politik.
Sifat-sifat yang tumbuh akibat
pengaruh
lingkungan relatif lebih mudah untuk diubah
melalui
perbaikan-perbaikan pendidikan,
Berikut ini dikemukakan beberapa
penelitian yang memberi gambaran
bagi kita tentang kontingensi atau
proporsi pengaruh antara hereditas
dan lingkungan terhadap
perkembangan pribadi manusia
Berikut ini dikemukakan beberapa
penelitian yang memberi gambaran
bagi kita tentang kontingensi atau
proporsi pengaruh antara hereditas
dan lingkungan terhadap
•
Pewarisan genius menurut Francis
Galton
adalah
merupakan
pewarisan dari hereditas. Dengan
penemuan itu, kemudian Galton
menghadapi kritik dari para
psikolog. psikolog Swiss bernama
A. de Condolle. Dia berpendapat
bahwa
yang
mempengaruhi
adalah factor lingkungan bukan
hereditas. Hal ini didukung oleh
Henry H. Goddard (1912) yang
telah membuktikan pendapat dari
Candolle Wasty.
•
Pewarisan genius menurut Francis
Galton
adalah
merupakan
pewarisan dari hereditas. Dengan
penemuan itu, kemudian Galton
menghadapi kritik dari para
psikolog. psikolog Swiss bernama
A. de Condolle. Dia berpendapat
bahwa
yang
mempengaruhi
adalah factor lingkungan bukan
hereditas. Hal ini didukung oleh
Henry H. Goddard (1912) yang
telah membuktikan pendapat dari
Candolle Wasty.
Ekperimen pertama kali tentang perbedaan
perkembangan anak kembar diadakan oleh
Edward L. Thomdike pada tahun 1905.
Hasilnya menujukan bahwa variasi skor tes
anak-anak
sibblings (saudara-saudara tidak
kembar)
lebih banyak daripada variasi skor
tes anak-anak kembar; Ini berarti bahwa
lingkungan dari kedua kelompok anak itu
sama, namun ternyata hereditas sangat
menentukan
pertumbuhan
kemampuan
anak.
Penemuan
Thomdike di atas di perkuat lagi oleh
hasil penelitian terhadap
anak-anak kembar identik, kembar
fraternal, dan Sibblings yang
menunjukan, bahwa ternyata heraditas
menentukan pertumbuhan Intelegensi, motor
performance, dan fisik. Penelitian terkemudian ini di
lakukan oleh Wingfield, Holzinger, dan McNemar Wasty.
Penelitian James Shields
menunjukan, bahwa lingkungan
berbeda-beda, namun bagi perkembangan anak-anak kembar
ternyata faktor-faktor hereditas
lebih dominan. Namun Lingkungan
yang berbeda ternyata
mempengaruhi perbedaan perkembangan pada anak-anak
D.
Kontribusi Yang Saling Berhubunga
n Dari Hereditas
dan Lingkungan
1. Dalam bidang pertumbuhan
dan
perkembangan fisik
1. Dalam bidang pertumbuhan
dan
perkembangan fisik
2. Dalam bidang pertumbuha
n dan perkembang
an mental
2. Dalam bidang pertumbuha
n dan perkembang
an mental
3. Dalam bidang kesehatan
mental dan emosi serta kepribadian
3. Dalam bidang kesehatan
mental dan emosi serta kepribadian
4. Dalam hal
sikap-sikap, keyakinan,
Sumbangan hereditas: tinggi, bentuk, kerangka dan struktur badan di sebabkan oleh pertumbuhan potensi atau sifat dalam ”genes” struktur dari sistem saraf juga di bentuk oleh pertumbuhan genetis
Sumbangan lingkungan: Segenap pengaruh heriditas itu dapat diganggu oleh lingkungan yang abnormal. Terlebih kesehatan jasmaniyah dan kehidupan itu sendiri tergantung pada baik-tidaknya pemeliharaan. Kelemahan dan kekurangan kondisi lingkungan sangat mengganggu pertumbuhan perkembangan tubuh
Sumbangan lingkungan: lingkungan-lingkungan
yang baik dibutuhkan untuk mengembangkan
kapasitas mental pada taraf-taraf yang di
harapkan2
Sumbangan hereditas: bukti-bukti menunjukkan,
bahwa anak-anak yang lahir dengan berbagai kapasitas mental, dengan
berbagai poteni, dalam batas-batas tertentu
adalah tumbuh dan berkembang secara
genetis.
2. Dalam bidang
pertumbuhan dan
3. Dalam
bidang
kesehatan
mental dan
emosi serta
kepribadian
Sumbangan
hereditas: manusia di lahirkan dengan struktur jasmaniah seperti sistim saraf, kelenjar-kelenjar dan
organ-organ yang semua itu
menentukan
stabilitas emosi serta membedakan
kapasitas mental, maka kesehatan mental dan emosi
manusia lebih
banyak di pengaruhi oleh hereditas.
Sumbangan
hereditas: manusia di lahirkan dengan struktur jasmaniah seperti sistim saraf, kelenjar-kelenjar dan
organ-organ yang semua itu
menentukan
stabilitas emosi serta membedakan
kapasitas mental, maka kesehatan mental dan emosi
manusia lebih
banyak di pengaruhi oleh hereditas.
Sumbangan
Lingkungan: apabila anak-anak yang
berasal dari
lingkungan rumah sehat dengan suasana keluarga
penuh rasa kasih sayang dan penuh
dorongan bagi mereka, maka besar
kemungkinannya bahwa anak-anak
itu akan memiliki kesehatan mental
dan emosi yang baik.
Sumbangan
Lingkungan: apabila anak-anak yang
berasal dari
lingkungan rumah sehat dengan suasana keluarga
penuh rasa kasih sayang dan penuh
dorongan bagi mereka, maka besar
kemungkinannya bahwa anak-anak
itu akan memiliki kesehatan mental
4. Dalam hal
sikap-sikap,
keyakinan, dan
nilai-nilai
4. Dalam hal
sikap-sikap,
keyakinan, dan
nilai-nilai
Sumbangan hereditas: posisi
dan pandangan hidup sangat
banyak tergantung kepada
kapasitas-kapasitas pribadi yang dalam batas
tertentu adalah diwariskan
Sumbangan hereditas: posisi
dan pandangan hidup sangat
banyak tergantung kepada
kapasitas-kapasitas pribadi yang dalam batas
tertentu adalah diwariskan
Sumbangan lingkungan: sikap-sikap, keyakinan, dan
nilai-nilai itu kebanyakan
berkembang dari kultur dimana seseorang
dilahirkan, yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego,
pribadi, dan belajar. Karena itu, lingkungan
itu ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan
dan nilai-nilai pada individu.
Sumbangan lingkungan: sikap-sikap, keyakinan, dan
nilai-nilai itu kebanyakan
berkembang dari kultur dimana seseorang
dilahirkan, yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego,
pribadi, dan belajar. Karena itu, lingkungan
itu ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan
E. Pandangan Aliran Empirisme,
Nativisme dan Konvergensi Tentang
Pertumbuhan Manusia
Aliran ini mempunyai pendapat
yang berlawanan dengan kaum
nativisme. Mereka berpendapat
bahwa dalam perkembangan anak
menjadi manusia dewasa itu sama
sekali ditentukan oleh
lingkungannya atau pendidikan
dan pengalaman yang diterimanya
sejak kecil. Manusia-manusia dapat
dididik menjadi apa saja (ke arah
yang baik maupun buruk) menurut
kehendak lingkungan atau
pendidik-pendidiknya. Tokoh
perintisnya adalah John Locke.
1. Aliran
Empiris
me
1. Aliran
Empiris
Aliran ini berpendapat bahwa
segala perkembangan
manusia itu telah ditentukan
oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
Pembawaan yang telah
terdapat pada waktu
dilahirkan itulah yang
menentukan hasil
perkembangannya. Menurut
aliran ini, pendidikan tidak
dapat mengubah sifat-sifat
pembawaan. Aliran ini
dipelopori oleh Athur
Schopenhaur.
Aliran ini berpendapat bahwa
segala perkembangan
manusia itu telah ditentukan
oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
Pembawaan yang telah
terdapat pada waktu
dilahirkan itulah yang
menentukan hasil
perkembangannya. Menurut
aliran ini, pendidikan tidak
dapat mengubah sifat-sifat
pembawaan. Aliran ini
dipelopori oleh Athur
Schopenhaur.
2. Aliran
Nativis
me
2. Aliran
Nativis
Aliran Konvergensi dipelopori
oleh Wlliam Stern, ia
berpedapat bahwa seorang
anak dilahirkan di dunia sudah
disertai pembawaan baik
maupun pembawaan buruk.
Proses perkembangan anak,
baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai
peranan sangat penting. Bakat
yang dibawa pada waktu lahir
tidak akan berkembang dengan
tanpa adanya dukungan
lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.
Aliran Konvergensi dipelopori
oleh Wlliam Stern, ia
berpedapat bahwa seorang
anak dilahirkan di dunia sudah
disertai pembawaan baik
maupun pembawaan buruk.
Proses perkembangan anak,
baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai
peranan sangat penting. Bakat
yang dibawa pada waktu lahir
tidak akan berkembang dengan
tanpa adanya dukungan
lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.
3. AliranKonverge nsi
3. Aliran Konverge
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejak lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya.
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejak lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya.
F. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Tiga Aliran Tersebut Dengan Pandangan