ARISTOTELIANISME KRISTIANI
Asal mula skolastisisme
Tradisi Aristotelianisme masuk ke Barat: tak lepas dari karya Aristoteles. Ada dua kategori, yakni
1. Karya populer dengan elegansi literer: hilang pada jaman klasik 2. Koleksi bahan-bahan kuliah di sekolah
Athena: masih tersimpan sampai hari ini. Sifatnya: teknis, penuh penalaran sehingga seperti ensiklopedia besar mengenai pengetahan filsafat dan sains (para neoplatonist juga membantu menjaga karyakarya ini)
Tiga tradisi Aristoteles
1. Tradisi Byzantium: menyimpan dan mempelajari tulisan-tulisan Aristoteles dalam teks asli Yunani & tulisan-tulisan Plato dan para penyair Yunani
2. Tradisi Arab: mengabaikan karya penyair, ahli pidato, dan sejarawan Yunani; perhatian umumnya di bidang matematika, astronomi, kedokteran, astrologi, kimia, dan filsafat. Dalam bidang filsafat mereka mendapatkan hampir semua karya sistematik Aristoteles dan Neoplatonis dan sejumlah komentar atas karya tersebut. Aristoteles lebih terkenal daripada di Yunani. Filsuf Arab beri tafsiran: Avicenna, Averroes.
3. Tradisi Latin: terputus dari warisan filosofis. Muncul pada awal abad ke-12. Sedikit karya yang diterjemahkan ke bahasa Latin. Antara lain: Logika. Maka para filsuf abad pertengahan banyak menaruh perhatian pada Logika dan Filsafat Bahasa. Jasa BcQthius besar daiam hai ini; juga Agustinus
FILSAFAT KRISTIANI
"Suatu visi terhadap kosmos yang dielaborasi dengan prosedur, kategori dan tujuan-tujuan filosofis, yang pada waktu yang sama mengambil beberapa kebenaran mendasar tentang manusia, dunia dan Tuhan yang mencapai kemanusiaan melalui pesan atau warta kristiani" "Secara praktis, filsafat kristiani merupakan inkarnasi dari iman kristiani dalam filsafat, ditampilkan menurut sikap dan disposisi filsafat; bukan sikap dan disposisi agama, seni, moral, hukum, dsb."
Kembalinya Aristoteles ke Barat
Y F. van Steemberghen: proses lama, kompleks; mulai di Spanyol dan Sicilia Y Tokoh:
Henricus Aristippus (De generatione, De anima) Michael Scot (De coelo, Physics)
Gerardus dari Cremona (Metafisica, Meteorologia) Dominicus Gundissalinus (De Mundo, Etica)
Y Ini jasa dari pemikir Islam: Alfarabi, Avicenna, dan Averroes
Y Para profesor di Universitas Paris yang pertamatama mempergunakan pemikiran Aristoteles dalam kuliah-kuliah mereka
Y Tahun 1210 Konsili Paris melarang pembacaan beberapa karya Aristoteles karena penggunaan yang miskin dari karya Aristoteles oleh Almeric dari Bene
Y la (Almeric) mempergunakan mereka untuk membuktikan bahwa Tuhan dan Materia prima itu sama.
Y Para profesor mogok (1229) dan meminta Paus Gregorius IX campur tangan untuk merevisi ulang Konsili Paris tersebut. Ia janji setelah Libri naturales diterbitkan (kaitan dengan Fisika dan Metafisika Aristoteles)
Y Paus meminta Uskup Paris William dari Auvergne menjadi ketua'komisi untuk itu, tetapi komisi tak pernah berfungsi
Y Sampai tahun 1250 ajaran Aristoteles di Paris tetap terbatas, paling tidak hanya Logika dan Etika
Y Libri naturales diterbitkan dan buku Fisika dan Metafisika beredar bebas dan dikomentari di Universitas Oxford (dekade kedua abad ke-13)
Y Maka para profesor di Universitas Paris purapura tidak tahu larangan dari Konsili Paris; mereka adalah dari ordo mendicantes (OFM dan OP).
Y OFM pertama yang mengajar: Alexander dari Hales (1240-1245)
Y Penulis buku "Summa theologica" (pemikiran Aristoteles sering dikutip, meski masih berorientasi ke Piatonis). la mengatakan "plus credendum est Augustino ac Anselmo quam Aristofeli'
Filsafat ada, partisipasi dan analogi.
Y Lebih teologis dan refleksi dari "sacra pagina", Kitab Suci, Sabda Tuhan (hai yang biasa dalam abad ke-13
Y Sangat kental nuansa filosofis yang beberapa tahun kemudian setelah ia meninggal dilengkapi oleh St. Thomas Aquinas.
Y
Kunci dari filsafat ada:
a) Ada itu kesempurnaan tertinggi, sebagai atribut pertama Tuhan dan b) karena itu sebagai unsur pokok metafisis dari esensiNya
c) Perbedaan real antara esensi dan ada dalam ciptaan-ciptaan d) Partisipasi ada-ada dalam ada yang hidup
e) Analogi dari predikasi ada
Y Para bapa Gereja dan kaum skolastik awal menempatkan atribut Tuhan sebagai kebaikan dan ciptaan sebagai pancaran atau partisipasi dalam kebaikan ilahi dalam pelbagai realitas terbatas
Y William menempatkan atribut utama Tuhan itu "ada" dan bukan kebaikan
Y Tuhan itu "Ens per essentiam" atau "Ens per se necesse est", ada dalam mana esensi dan ada itu identik
Y Dalam kitab Keluaran sebagai "Qui est."
Y Esensi dan ada identik dalam Tuhan: "karena ada adalah esensinya; dalam ciptaan-ciptaan ada perbedaan jc:c.s. Tak pernah "quid est" identik dengan "esse"
Y Ungkapan "esse" dan "id quod est" yang diperkenalkan Boethius bukan untuk membedakan ada dari esensi, tetapi substansi universal (the 'esse') dari substansi pertama (id quod est).
Y William mengartikan secara semantis baru, yakni perbedaan antara esensi (definisi suatu benda (id quod est) dari ada (realitas efektifnya)
Poin ketiga: ajaran tentang partisipasi
Y Menyangkut relasi antara Tuhan dan ciptaan-ciptaan: o Allah solider dengan ciptaan-ciptaan
o Kebergantungan ciptaan pada Tuhan Y Ia maksudkan partisipasi dengan ekspresi:
o Ada tidak dapat dikatakan tentang semua benda melalui partisipasi o Karena itu perlulah ada seseorang yang dipredikasikan dengan "esensi."
Pilar keempat: doktrin tentang analogi; ini ia ambii dari Aristoteles
Y Ada tidak memiliki semua ada dalam cara yang sama, tetapi dengan cara analogis Y Ada ilahi memberikan ada kepada ada yang diciptakan.
Y Ini terjadi dalam cara sedemikian sehingga konsep ada diaplikasikan bukan secara univok, tetapi secara analog
Y Dengan demikian ia membangun jembatan antara perbedaan kualitatif tak terbatas yang memisahkan Tuhan dari ciptaan-ciptaan.
Y Meski dia tak.sebesar Thomas dan Duns I Scotus, tetapi ia menaruh perhatian pada ,
budaya
Y Dia memutuskan melakukan dua hai:
o Menguraikan teks-teks sulit Aristoteles secara mudah supaya pembaca Latin bisa menangkap dan menafsirkan pemikiran Aristoteles yang bisa diakomodasikan dengan iman kristiani
o Penelitian ilmiah dengan cahaya akal budi; pentingnya pengembangan otonom dari kebijaksanaan profan yang berguna bagi teologi
Y Secara logis ia menerima mayoritas karya metafisis Aristoteles dan ajaran filosofisnya yang mendasar.
Y Tetapi ia juga ambil pemikir kristiani lain seperti Boethius; dan ia membuat kesatuan Y Ia juga bicara tentang pembedaan antara filsafat dan teologi; yang pertama itu otonom Y Bagi para Dominikan, keduanya tak bisa saling mencampuri
Y Otoritas masing-masing berbeda.
Y Salah satu kebenaran filosofis yang para filsuf kristiani perjuangkan adalah "eksistensi Allah" dan beberapa atribut-Nya
Y Beberapa cara:
o Sebab efisien dunia (bdk. Sebab materiai, formai, final)
o Per abiationem (abiatio: pengambilan): Allah itu inkorporeal dan tak dapat berubah
o Allah sebagai sebab alam semesta (et est aliquod primae)
o Superioritas kemampuan fakultas inteligibilis terhadap yang sensibilis o Dari kesempurnaan ciptaan-ciptaan
Dari sisi politik: munculnya negara-negara seperti: - Perancis - Inggris
Y Pengaruh iman lenyap daiam konstitusi dan hukum sipil.
Y Pengaruh pontifikal terhadap masayarakat dan kaisar juga tidak ada. Dari sisi budaya:
Y Iman kristiani bukan lagi penyangga kebudayaan Eropa
Y Manusia abad ke-15 cenderung menaruh minat pada apa yang ada di dunia ini dan perhatian kepada nilai-nilai surgawi.
Y Mereka didorong dengan sangat kuat akan keinginan untuk mengetahui rahasia dunia dan hukum-hukum alam; ratio menjadi otonom.
Y Otonomitas tak hanya dalam kancah pengetahuan, tetapi juga dalam ranah filsafat Y Abad ke-14 sebagai tapal batas akhir dari pergumulan filsafat Yunani dan kristianitas Y Perjumpaan keduanya telah kita lihat pada jaman Patristik di mana ada sintesis antara
Y Lalu pada Albertus Agung dan Thomas kita lihat sintesis antara Kristianitas dengan filsafat Aristoteles
Tokoh-tokoh dari senjakala dan akhir Skolastisisme adalah: William dari Ockham
Master Eckhart Marsilus dari Padua William dari Ockham
- Lahir dalam 1290 di Ockham-Ingrris, Fransiskan, belajar di Oxford
- Karena satu dan dua hai ia dipanggil Paus ke Avignon tetapi dia tidak taat dan lari dengan Jenderalnya; diekskomunikasi dan ia berpihak pada kaisar. Ia meninggal tahun 1349
- Karya: Sententiae, Summa Totius Logicae, De Potestate Papae 1. Pisau Cukur Ockham
o Mengritik Thomas dan Duns Scotus
o Pluralitas non est ponenda sine necessitate (ada-ada jangan diperbanyak secara tidak perlu)
o la mengritik doktrin "essentia". Bagi Thomas, essentia ada bukan hanya di akal budi manusia, tetapi juga dalam benda-benda dan akal budi ilahi. Bagi Ockham tidaka da essentia umum pada benda-benda karena dalam realitas yang ada hanya individu-individu. Pada Allah kurang karena ini akan menjadi suatu penghalang untuk kebebasan Tuhan.
o Terhadap Duns Scotus ia mengritik doktrin mengenai perbedaan formai karena ini akan membawa pada perbedaan-perbedaan pada Allah dan benda-benda bahwa kesatuan mereka itu mengancam secara tak dapat diperbaiki lagi.
2. Logika dan Epistemologi
o Ia mengakui adanya konsep universal dalam akal budi. Konsep ini hanya ada dalam akal budi dan mereka tidak ada hubungan dengan benda-benda; mereka itu konsep-konsep murni
o Objek akal budi itu benda individuai": primum cognitum est singulare. Dan ini diketahui secara intuitif. Pengetahuan akan yang induvidual itu bukan representatif tetapi intuitif
o Ba gi dia, sarana paling sempurna dari manusia itu bukan akal budi, tetapi kehendak o Dasar-dasar logika modern
3. Metafisika
o Objek metafisika: ada umum (ens commune), konsep universal dan univokal dari ada o Ia menghapus beberapa konsep Aristoteles seperti: relasi (misalnya: kausalitas),
perubahan, essensiessensi, perbedaanantara essensi dan eksistensi, perbedaan antara fakultas jiwa dan atribut-atribut bagi Allah, dsb.
o Hanya yang ada adalah real dan apa yang ada berbeda secara individuai dan apa yang secara individuai berbeda itulah yang hanya yang dapat dipisahkan secara fisik
