A.
HAKIKAT BUDAYA DEMOKRASI
Budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Dengan demikian, budaya dapat diartikan semuah hal yang berhubungan dengan akal.
Budaya atau kebudayaan yang dihasilkan manusia dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Wujud ideal seperti ide, gagasan, nilai, nilai, peraturan yang bersifat ideal dan abstrak.
b) Wujud kegiatan seperti aktivitas, tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, misalkan budaya demokrasi.
c) Wujud material seperti benda, atau alat yang diciptakan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pengertian dari demokrasi itu sendiri secara etimologis yaitu , demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” dan “cratos”. Demos artinya rakyat dan cratos artinya pemerintahan. Secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat/kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat.
Pandangan-pandangan tentang pengertian demokrasi telah banyak dikaji oleh para ahli diantaranya adalah:
a) Abraham Lincoln (presiden AS ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b) Giovanni Sartori
Memandang demokrasi sebagai suatu sistem dimana tak seorang pun dapat memilih dirinya sendiri, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c) Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Berdasarkan pemahaman di atas maka dapat disimpulkan bahwa budaya demokrasi merupakan kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan. Dengan kata lain, budaya demokrasi adalah segala hasil usaha manusia dalam suatu pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Jadi hakikat demokrasi ialah suatu sistem bermasyarakat dan bernegara yang menekankan kekuasaan berada di tangan rakyat.
Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi
Prinsip-prinsip budaya demokrasi adalah prinsip-prinsip demokrasi yang telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga menjadi suatu budaya demokrasi.
A. Prinsip Budaya Demokrasi Menurut Para Ahli
1. Robert A. Dahl berpendapat bahwa terdapat tuju prinsip yang harus ada dalam sistem demokrasi, yaitu kontrol atas keputusan presiden, pemiliihan yang teliti dan jujur, hak memilih dan dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, dan kebebasan berserikat.
2. Frans Magnis-Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat, pemilihan umum yang bebas, prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak minoritas.
3. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsip-prinsip persamaan, kebebasan, dan pluralisme. 4. Mirriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya
demokrasi sebagai berikut:
Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
Pemilihan umum yang bebas
Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat
Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi
B. Prinsip Budaya Demokrasi yang Berlaku Universal
Pemilu berkala
Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik
Tingkat persamaan (kesetaraan) diantara warga negara
Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh semua warga
Supremasi hukum
Unsur-unsur Budaya Demokrasi
Kebebasan adalah kemerdekaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama tanpa tekanan dari pihak manapun.
Persamaan adalah kedudukan yang sama di depan hukum, politik, mengembangkan kepribadiannya masing-masing dan mempunyai hak yang sama untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Solidaritas adalah kesediaaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan orang lain.
Toleransi adalah sikap saling menghargai orang lain atau toleran terhadap semuah orang tanpa membedakan jenis kelamin, gender, suku, budaya, keturunan, pekerjaan dan agama.
Menghormati kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran.
Menghormati penalaran adalah menyadari adanya perbedaan pandangan pada setiap individu.
Keadaban adalah kebaikan budi pekerti dan tingkat kecerdasan berpikir lahir dan batin. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap kehadiran orang lain, yang diwujudkan dengan sopan santun dan berperilaku yang baik.
Macam-macam Budaya Demokrasi
Budaya demorasi menitik beratkan pada praktik demokrasi, artinya budaya demokrasi merupakan perwujudan dan peneraapan demokrasi dan prinsip-prinsipnya.
A. Budaya Demokrasi Ditinjau Dari Cara Penyaluran Kehendak Rakyat
Demokrasi langsung adalah demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menentukan sesuatu urusan negara terkait dengan kebijakan publik.
Demokrasi Tidak langsung
Demokrasi tidak langsung disebut juga demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan adalah suatu sistem demokrasi dengan penyaluran demokrasi rakyat melaluui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR. Rakyat tidak terlibat secara langsung, tetapi kekuasaannya diwakilkan atau dilegasikan kepada orang=orang yang dipilih melalui pemilu.
Demokrasi Campuran atau Gabungan
Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
B. Budaya Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatiannya
Demokrasi Campuran atau Gabungan (Demokrasi Tengah)
Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi formal dan demokrasi material.
Demokrasi Material (demokrasi Timur atau Proletar)
Demokrasi material adalah sistem demokrasi yang mengutamakan paham kebersamaan dan meniadakan perbedaan kelas diantara rakyat.
Demokrasi Formal (demokrasi Barat atau Liberal)
Demokrasi formal adalah sistem demokrasi yang mengutamakan kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat, dan bergerak serta menjunjung tinggi persoalan hak dalam bidang politik.
C. Budaya Demokrasi Ditinjau dari Sistem Pemerintahan
Demokrasi dengan Sistem Parlementer
Demokrasi sistem parlementer adalah suatu sistem dalam suatu pemerintahan negara yang menuju kepada badan perwakilan atau parlemter. Artinya dalam demokrasi ini DPR secara terus menerus mengawasi kebijakan pemerintah serta jalannya pemerintahan.
Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Demokrasi Sistem Presidensial)
Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan adalah sistem demokrasi yang memisahkan kekuasaan negara menjadi tiga bidang yang keberadannya saling terpisah satu sama lainnya, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Demokrasi dengan Sistem Referendum (Demokrasi Rakyat)
Demokrasi dengan sistem referendum adalah sistem demokrasi yang meminta pendapat rakyat atas persoalan-persoalan terutama mengenai pemerintahan.
Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah bangsa Indonesia, pelaksanaan demokrasi pancasila didasarkan atas hakikat negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Demokrasi
A. Ciri-ciri Demokrasi
Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap individu dan kelompok, dalam penyelenggaraan pergantian pimpinan secara berkala, tertib, damai, dan melalui alat-alat perwakilan rakyat yang efektif.
Prasarana pendapat umum baik pers, televisi dan radio harus diberi kesempatan untuk mencari berita secara bebas dalam merumuskan pendapat mereka.
Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan. B. Prinsip-prinsip demokrasi
Prinsip-prinsip dasar demokrasi secara universal memberikan ketegasan bahwa yang disebut pemerintahan yang demokratis adalah pemerintah yang menempatkan kewenangan tertinggi berada ditangan rakyat, kekuasaan pemerintah harus dibatasi, dan hak-hak individu harus dilindungi.
Adapun prinsip-prinsip dasar demokrasi :
Pemerintahan berdasarkan konstitusi, artinya pelaksanaan pemerintahan berdasarkan konstitusi (UUD)
Adanya pemilu yang bebas, jujur , dan adil, artinya para pejabat dipilih melalui pemilu yang bebas, jujur, dan adil sehingga pemimpin benar-benar melaksanakan amanat rakyat
Adanya jaminan HAM, artinya HAM merupakan anugrah Tuhan dan tidak seorangpun yang boleh merampasnya
Adanya persamaan kedudukan di depan hukum, artinya adanya perlakuan yang sama terhadap semuah warga negara
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak
Adanya kebebasan berserikat, berorganisasi dan mengeluarkan pendapat
C. Nilai-Nilai Demokrasi
Negara dan masyarakat
Kebebasan berkelompok
Kebebasan berpartisipasi
Kesetaraan antar warga
Kesetaraan gender
Kedaulatan rakyat
Rasa percaya
Kerjasama
Pertumbuhan ekonomi
Pluralisme
Kebebasan menyatakan pendapat
D. Unsur Penegak Demokrasi
1. Negara hukum
Konsepsi negara hukum mengandung pengertian bahwa negara memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi manusia
a) Ciri-ciri negara hukum:
Adanya jaminan perlindungan terhadap HAM
Adanya supremasi hukum dalam penyelenggaraan negara
Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan
Adanya lembaga peradilan yang bebas dan tidak memihak b) Macam - macam negara hukum:
Negara hukum formal, berfungsi menjaga ketertiban dan keamanan dalam masyarakat.
Negara hukum material, berfungsi mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat.
c) Model/Corak demokrasi
Demokrasi Terpimpin, yaitu demokrasi yang beranggapan bahwa para pemimpinnya dipercaya oleh rakyat tetapi menolak pemilu untuk bersaing dalam menduduki jabatan.
Demokrasi Sosial, adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan dan egalitarianisme untuk memperoleh kepercayaan politik.
Demokrasi Partisipasi, yaitu demokrasi yang menekankan pada timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
Demokrasi Konstitusional, yaitu demokrasi yang menekankan adanya hubungan kerjasama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya
Prinsip Pemerintahan Demokrasi dan Non Demokrasi N
o. Prinsip pemerintahandemokrasi Prinsip pemerintahan otoriter 1 Adanya pemisahan Ketiga kekuasaan itu dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga saja.
3 Rule of law (prinsip negara hukum) yang ditandai dengan supremasi hukum dan kesamaan di depan hokum
Rule of fower (prinsip negara kekuasaan) yang ditandai dengan kekuasaan dan ketidak samaan di depan hukum
4 Adanya pemilu yang bebas
dan demokratis pemilu yang tidak demokratis 5 Adanya beberapa partai
6 Kepemimpinan yang
hak minoritas Tidak adanya pengakuan terhadap hak-hak minoritas warga negara 8 Adanya kebebasan
9 Adanya perlindungan HAM Tidak adanya perlindungan HAM 10 Adanya badan peradilan
yang merdeka dan indipenden
Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diintervensi oleh pemerintah
Prinsip Demokrasi Pancasila dan Sistem Politik
A. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila:
1) Jaminan akan hak-hak dasar dan hak-hak minoritas 2) Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab 3) DPR yang representatif
4) Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan merdeka 5) Pers yang bebas
6) Prinsip negara hukum
7) Sistem dwi partai atau multi partai 8) Pemilu yang demokratis
9) Prinsip mayoritas
B. Perbedaan Sistem politik Totaliter dan Demokrasi N
o. Sistem Politik Totaliter Sistem Politik Demokrasi 1 Pemerintahan terpusat
pada satu tangan Pemerintahan berdasarkan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat 2 HAM tidak mendapat
perlindungan
sebagaimana diharapkan
HAM dilindungi
3 Warga Negara harus
tunduk kepada negara Warga Negara memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan konstitusi yang berlaku
hankam terpusat pada
C. Perbedaan Sistem Politik Demokrasi Liberal, Rakyat, danpancasila N
o. Demokrasi LiberalSistem politik Demokrasi RakyatSistem politik
Sistem politik
partai Hanya ada satu partai Adanya sistem multipartai 4 HAM sangat dijunjung
tinggi HAM tidak mendapat perlindungan
/individualis,
B.
MASYARAKAT MADANI
Secara Umum, Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society) adalah masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Istilah Masyarakat madani diperkenalkan oleh mantan wakil perdana meteri Malaysia yakni Anwar Ibrahim. Menurut Anwar Ibrahim, arti masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan
kestabilan masyarakat.
Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang melindungi warga negara dari perwujudkan kekuasaan negara yang berlebihan. Masyarakat madani merupakan tiang utama dalam kehidupan politik berdemokratis. Wajib bagi setiap masyarakat madani yang tidak hanya melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, namun masyarakat madani juga dapat merumuskan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.
Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli
Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli - Selain pengertian masyarakat madani diatas, banyak ilmuwan yang mendefnisikan pengertian masyarakat madani (civil society). Macam-macam pengertian masyarakat madani menurut para ahli adalah sebagai berikut:
W.J.S Poerwadarminto: Menurut W.J.S Poerwadarminto, kata masyarakat berarti suatu pegaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan tertentu.Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, artinya kota. Jadi secara etimologis, masyarakat madani berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota tidak merujuk semata-mata kepada letak geografs, tetapi justru kepada karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk kota. Dari sini masyarakat madani tidak asal masyarakat perkotaan, tetapi memiliki sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu berperadaban.
Rumusan PBB: Pengertian masyarakat madani menurut PBB, adalah masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia.
Nucholish Madjid: Pengertian masyarakat madani menurut Nurcholis Madjid yang mendefnisikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang perna dibanguna Nabi Muhammad Saw. di negeri Madinah.
Gellner: Menurutnya, pengertian masyarakat madani adalah sekelompok institusi/lembaga dan asosiasi yang cukup kuat untuk mencegah tirani politik, baik oleh negara maupun komunal/komunitas.
Muhammad A.S. Hikam: Pengertian masyarakat madani menurut Muhammad. A.S. Hikam adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan, keswasembadaan dan keswadayaan, kemandirian tinggi terhadap negara, dan keterikatan dengan norma serta nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.
Dawan Rahardjo: Menurutnya, pengertian masyarakat madani adalah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.
M. Hasyim: Pengertian masyarakat madani menurut M. Hasyim adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya tinggi, baik dalam menghadapi sesama manusia atau alam lainnya.
Ciri-Ciri Masyarakat Madani/Karakteristik Masyarakat Madani
Masyarakat madani memiliki beragam karakteristik/ciri-ciri baik itu secara umum maupun pendapat para ahli. Ciri-ciri masyarakat madani adalah sebagai berikut...
Ciri-Ciri/Karakteristik Umum Masyarakat Madani
Diakui semangat pluralisme. Artinya plularis menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga plularitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
Sikap toleran antara sesama agama dan umat agama lain. Sikap toleran merupakan sikap suka mendengar, dan menghargai pendapat dan juga pendirian orang lain.
Ciri-Ciri/Karakteristik Masyarakat Madani Menurut Bahmuller (1997)
Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat dengan kontak sosial dan aliansi sosial.
Menyebarkan kekuasaan sehingga kepentingan-kepetingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis).
Adanya kebebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai perspektif.
Syarat Masyarakat Madani
Terdapat tujuh syarat masyarakat madani antara lain sebagai berikut:
Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan juga kelompok yang berada di dalam masyarakat.
Berkembangnya human capital (modal manusia) dan social capital (modal sosial) yang kondusif untuk terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan an terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
Tidak adanya diskriminasi dalam setiap bidang pembangunan atau terbukanya akses berbagai pelayanan sosial
Adanya Hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam setiap forum, sehingga isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan.
Adanya persatuan antarkelompok di masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan dari setiap jaringan-jaringan kemasyarakatan sehingga terjalinnya hubungan dan komunikasi antara masyarakat secara teratur, terbuka dan terperacaya.
Unsur-Unsur Masyarakat Madani
Masyarakat Madani tidak muncul dengan sendirinya. Ia menghajatkan unsur-unsur sosial sebagai prasyarat terwujudnya tatanan masyarakat madani. Beberapa unsur pokok masyarakat madani adalah sebagai berikut..
Adanya wilayah publik yang luas, adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan pendapat warga masyarakat.
Demokrasi, ialah prasyarat mutlak keberadaan civil society yang murni (genuine).
Toleransi, ialah sikap saling menghargai dan meghormati adanya perbedaan pendapat
Pluralisme, ialah tidak hanya sebagai batas sikap dan menerima kenyataan sosial yang beragam tapi disertai dengan sikap tulus menerima perbedaan dan rahmat tuhan yang bernilai positig bagi kehidupan masyarakat.
Keadilan sosial, adalah keseimbangna dan pembagian yang proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mengenai seluruh aspek kehidupan; ekonomi, pilitik, pengetahuan dan kesempatan.
C.
DEMOKRASI DI INDONESIA
Keanekaragaman ini muncul disebabkan kebudayaan bangsa didunia ini berlainan, hingga didapati berbagai macam demokrasi, juga sebagai salah satu sisi dari penjelmaan hidup bermasyarakat. Beberapa macam macam demokrasibisa dilihat dari sebagian sudut pandang, yakni berdasar pada langkah penyaluran kehendak rakyat, jalinan antar-alat kelengkapan Negara, serta berdasar pada prinsip ideologi yang melandasi demokrasi itu. Umpamanya saja Indonesia, berpedoman system demokrasi yang dilandasi ideologi Pancasila yang di kenal dengan demokrasi Pancasila seperti saat ini.
Demokrasi di Indonesia
Dalam membicarakan tentang demokrasi di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari alur periodisasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (guided democracy), dan Pemerintahan Orde Baru (Pancasila democracy).
1) Demokrasi Parlementer
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950-1959. Dengan menggunakan UUD Sementara sebagai landasan konstitusionalnya. Periode ini disebut pemerintahan parlementer. Masa ini merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam kehidupan politik di Indonesia. 2) Demokrasi Terpimpin
Sejak berakhirnya Pemilu 1955, Presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala ketidak senangannya kepada partai-partai politik. Hal ini terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan politik nasional secara menyeluruh. Demokrasi terpimpin merupakan pernbalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi, tidak lain merupakan perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia.
3) Demokrasi dalam Pemerinlahan Orde Baru
perubahan, selama Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap sama. Rekruitmen politik tertutup. Dalam negara demokratis, semua warga negara yang mampu dan mernenuhi syarat mempunyai peluang yang sama untuk mengisi jabatan politik tersebut. Akan tetapi, di Indonesia, sistem rekruitmen tersebut bersifat tertutup, kecuali anggota DPR yang berjumlah 400 orang. Pengisian jabatan di lembaga tinggi negara, seperti MA, BPK, DPA, dan jabatan-jabatan dalam birokrasi, dikontrol sepenuhnya oleh lembaga kepresidenan. Pemilihan Umum. Pemilu pada masa Orde Baru telah dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekuensi yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi kalau kita mengamati kualitas penyekenggaraannya, masih jauh dari semangat demokrasi. Pemilu sejak tahun 1971, dibuat sedemikian rupa sehingga Golkar memenangkan pemilihan dengan mayoritas mutlak.
Macam-macam demokrasi ditinjau dari penyaluran kehendak rakyat:
a) Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menentukan urusan negara. Terjadi pada zaman Yunani kuno karena penduduknya masih sedikit.
b) Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung/perwakilan adalah sistem demokrasi yang untuk menyalurkan kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat disampaikan melalui wakil-wakilnya di parlemen.
Macam-macam demokrasi ditinjau dari hubungan antar-alat kelengkapan Negara:
a) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah rakyat memilih para wakilnya untuk duduk di parlemen, tetapi dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum.
dengan pedoman atau program kerja yang telah disetujul oleh parlemen. Selama eksekutif menjalankan tugasnya sesuai dengan program tersebut, kedudukan eksekutif akan stabil dan mendapat dukungan dan parlemen. Jika eksekutif melakukan penyimpangan, parlemen bisa menjatuhkan kabinet dengan mengajukan mosi tidak percaya, yang berarti para menteri harus meletakkan jabatannya. Kedudukan eksekutif berada di bawah parlemen dan sangat bergantung pada dukungan parlemen.
c) Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan kedudukan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam demokrasi parlementer. Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan berkedudukan sebagai pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. Kedudukan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Jabatan presiden dan para menteri tidak tergantung pada dukungan parlemen dan tidak dapat diberhentikan oleh parlemen.
d) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat merupakan gabungan antara demokrasi perwakilan dan demokrasi langsung. Badan perwakilan tetap ada, tetapi dikontrol oleh rakyat, baik melalui referendum yang bersifat obligator maupun fakultatif. Macam-macam demokrasi yang didasarkan oleh prinsip ideologi:
a) Demokrasi Liberal: Demokrasi liberal menekankan kepada kebebasan individu dengan mengabaikan kepentingan umum.
b) Demokrasi Rakyat: Demokrasi rakyat didasari dan dijiwai oleh paham sosialisme/komunisme yang mengutamakan kepentingan negara atau kepentingan umum.
D.
PEMILIHAN UMUM SEBAGAI SARANA
DEMOKRASI
Pemilihan umum sebagai sarana Demokrasi Pancasila dimaksudkan untuk membentuk sistem kekuasaan berdasarkan kedaulatan rakyat. Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta merupakan salah satu bentuk pelayanan hak-hak asasi warga negara bidang politik. Untuk itu, sudah menjadi keharusan pemerintahan demokrasi untuk melaksanakan pemilihan umum dalam waktu-waktu yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pemilu di Indonesia didasarkan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (2) mengatakan bahwa “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan secara langsung di mana rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badan-badan perwakilan rakyat, contohnya pemilihan langsung presiden dan wakil presiden serta pemilu untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR, dan DPD. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Langsung, menunjukan bahwa rakyat memilih wakilnya secara langsung sesuai dengan hati nuraninya tanpa perantara.
• Umum berarti bahwa semua warga negara yang sudah memenuhi persyaratan untuk memilih berhak mengikuti Pemilu. Kesempatan memilih ini berlaku untuk semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan lain-lain.
• Bebas mengandung arti setiap warga negara bebas menentukan pilihannya tanpa ada tekanan atau paksaan dari siapapun juga.
• Rahasia, dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun.
• Jujur menekankan bahwa setiap penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih serta semua pihak yang berkaitan harus bersikap dan bertindak jujur.
• Adil, bahwa dalam penyelenggaraan pemilu setiap peserta dan pemilih mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
E.
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
Budaya demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
dari demokrasi pancasila. Oleh sebab itu, perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalh hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima ftrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain perlu dengan sebaik-baiknya.
3. Membudayakan sikap yang adil
dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4. membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah diperaktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga dapat terhindar dari konfik-konfik vertical maupun horizontal.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
F.
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI
INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA,
ORDE BARU , DAN ERA REFORMASI
A. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
Pada masa orde lama ada dua pelaksanaan
Masa demokrasi leberal
Masa demokrasi terpimpin a) Masa demokrasi liberal
Demokrasi yang dipakai adalah demokrasi parlementer atau demokrasi liberal. Demokrasi pada masa itu telah dinilai gagal dalam menjamin stabilitas politik. Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer disebabkan hal-hal sebagai berikut
Dominanya politik aliran maksudnya partai politik yang sangat mementingkan kelompok atau alirannya sendiri dari pada mengutamakan kepentingan bangsa
Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah
Tidka mampunya para anggota konstituante bersidang dalam mennetukan dasar negara.
Presiden sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi 3 keputusan yaitu:
Menetapkan pembubaran konstituante
Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali sebagai konstitusi negara dan tidak berlakunya UUDS 1950
Pembentukan MPRS dan DPRS
Dengan turunnya dekrit presiden berakhirlan masa demokrasi parlementer atau demokrasi liberal
konstitusi,maka tak ayal banyak rakyat Indonesia yang terutama berada di bawah garis kemiskinan lebih memikirkan kelangsungan hidupnya daaripada harus memikirkan tentang demokrasi dan pemerintahan.
b) Masa demokrasi terpimpin
Menurut Ketepan MPRS no. XVIII/MPRS /1965 demokrasi trepimpin adalah kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat kebijaksamaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi terpimpin merupakan kebalikan dari demokrasi liberal dalam kenyataanya demokrasi yang dijalankan Presiden Soekarno menyimpang dari prinsip-prinsip negara demokrasi. Penyimpanyan tersebut antara lain:
Kaburnya sistem kepartaian dan lemahnya peranan partai politik
Peranan parlemen yang lemah
Jaminan hak-hak dasar warga negara masih lemah
Terjadinya sentralisasi kekuasaan pada hubungan antara pusat dan daerah
Terbatasnya kebebasan pers sehingga banyak media masa yang tidak dijinkan terbit.
Bahkan pada masa ini untuk para pemain politik. Demokrasi hanyalah sebuah kendaraan. Layaknya mobil, demokrasi merupakan sarana mereka untuk maju sebagai pemimpin politik. Sarana untuk mengeksploitasi simpati rakyat untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Kita hidup di negara dimana untuk menjadi politikus, bukanlah otak dan hati yang diperlukan, namun uang dan darah. Kita hidup di negara dimana kampanye politik bukanlah sebuah sarana debat namun sebuah konser dangdut. Kita hidup di demokrasi dimana perwakilan kita hanya dapat meluluskan tujuh dari target lima-puluh pekerjaan mereka.
Demokrasi, pada akhirnya, menjadi sebuah sarana baik yang dimanfaatkan oleh pemain politik. Ini bukan salah mereka. Ini juga bukan salah sistem demokrasi ini. Namun, ini adalah celah demokrasi, karena kebanyakan pemilih di Indonesia bukanlah dari kaum yang berpendidikan tinggi. Ini adalah fakta yang kita harus akui. Dan ini adalah celah yang dimanfaatkan dengan baik oleh pemain politik.
terpimpin berakhir karena kegagalan presiden Soekarno dalam mempertahankan keseimbangan antara kekuatan yang ada yaitu PKI dan militer yang sama-sama berpengaruh. PKI ingin membentuk angkatan kelima sedangkan militer tidak menyetujuinya.Entah terjadi konspirasi atau memeng begini adanya,Akhir dari demokrasi terpimpin ditandai dengan dikeluarkannya surat perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto untuk mengatasi keadaan.11 Maret 1966 Adalah hari bersejarah dikeluarkanya Supersemar,walaupun sampai saat ini kita tidaak tahu menahu tentang kenyataan dimana bukti tertulis itu berada saat ini,negara hanya menyatakan “raib” atas keadaan ini.
Pada era orde lama (1955-1961), situasi negara Indonesia diwarnai oleh berbagai macam kemelut ditngkat elit pemerintahan sendiri. Situasi kacau (chaos) dan persaingan diantara elit politik dan militer akhirnya memuncak pada peristiwa pembenuhan 6 jenderal pada 1 Oktober 1965 yang kemudian diikuti dengan dengan krisi politik dan kekacauan sosial.Peristiwa yang sangat memilukan bangsa ini,Pada ahirnya rakyat menjadi tidak percaya dengan pemerintahan,walaupun sesungguhnya bukan rakyat yang meminta Ir.Soekarno mundur dari jabatanya sebagai presiden. Pada massa ini persoalan hak asasi manusia tidak memperoleh perhatian berarti, bahkan cenderung semakin jauh dari harapan.dengan adanya peristiwa 1965 yang menimbulkan banyak korban nyawa yang tak bersalah dari berbagai kalangan sampai pada peristiwa 1966 yang mengukir sejarah baru Indonesia dengan diterbitkanya Supersemar.Berikut adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam penegakan demokrasi :
Unsur-unsur Penegakan Dremokrasi
Negara hukum
Masyarakat madani
Infrastruktur politik (parpol, kelompok gerakan, kelompok kepentingan, kelompok penekan)
Pers yang bebas dan bertanggung jawab Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer:
1. Kekuasaan legislatif lebih kuat dari pada kekuatan ekspekutif
3. Program kebijaksanaan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik sebagian anggota parlemen.
Dengan sistem parlementer terutama pada point ketiga tentu saja demokrasi hanya lah sebuah impian rakyat karena jelas pemerintahan berada di tangan penguasa politik terutama yang memiliki kekuatan mayoritas dalam kabinet.
B. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama.
Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden. (Kacung maridjan,2010:64)
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah mengalami pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti.Pucuk kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain,Soeharto menjabat 32 tahun karena pada massa itu belum dikenal adanya pembatasan kekuasaan presiden tentang periode jabatan.
Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fsik dengan bantuan dari negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh karena besarnya pinjaman yang menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi maka pemerintahan menjadi goyah.Kita melepaskan PT.Freeport dengan sisitem pembagian saham,dan lebih parahnya lagi mayoritas atau hampir bisa dikatakan seluruh keuntungan PT.Frepoort mengalir ke devisa Amerika sebagai negara kreditur kita. Selain itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan negara pada rezim orde baru kurang kosekuen dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21 Mei 1998 presiden resmi mengundurkan diri.
Dengan demikian dapaat dikatakan bahwa demokrasi pada masa orde baru hanya sekedar formalitas belaka,toh pada ahirnya rezim yang berkuasa akan tetap menekan kita untuk memilihnya kembali menjadi penguasa di negeri ini,
C. Demokrasi di Indonesia Era Reformasi
Gerakan reformasi membawa perubahan-perubahan dalam bidang politik dan usaha penegakkan kedaulatan rakyat, serta meningkatkan peran serta masyarakat dan mengurangi dominasi pemerintah dalam kehidupan politik.Dengan pengangkatan BJ Habibie sebagai presiden baru berubah juga pola otoriter penguasa yang selama 32 tahun kita rasakan ketika massa pemerintahan Soeharto.(Soehino,2010:108)
Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada UUD 1945 yang telah diamandemen oleh MPR. Dengan penyempurnaan pelaksanaannya, meningkatkan peran lembaga-lembaga negara dengan menegakkan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan, (check and balance system ) yang jelas antar lembaga-lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif dan yang lebih jelas tidak ada kekuasaan berlebih pada salah satu lembaga, seperti berikut :
1. Presiden dan wakil Presiden dipilih dengan masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali satu kali jabatan yang sama.
2. DPA dihapuskan
3. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan hasil pemilu. Nuansa demokrasi sangat terasa dalam era reformasi ini, terutama dalam hal penegakkan HAM dan usaha recovery ekonomi dan kemandirian bangsa.
G.
KOMUNIKASI
ANTARA
WARGA
NEGARA DENGAN NEGARA DALAM
SISTEM DEMOKRASI
memperoleh kesempatan memperoleh hak-hak politik, menyediakan mekanisme feed back atau umpan balik bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan politik, dan jugasebagai salah satu syarat terjaminnya sistem pengawasan terhadap pemerintahan.Kemudian, untuk menunjuk salah satu ciri dari demokrasi sebuah pemerintahan,kehidupan media sering kali dijadikan parameter. Demokrasi menjamin kebebasan warga untuk berkumpul, berpendapat, dan mengemukakan kritik. Frans Magnis Suseno dalam bukunya:Mencari Sosok Demokratis, 1997, 60 memaparkan jaminan atas hak-hak dasar demokratisrakyat, yang merupakan satu bagian dari 5 gugus ciri hakiki negara demokratis menyebutkan:
Hak untuk menyatakan pendapat serta untuk mengkiritik pemerintah baik secara lisanmaupun tertulis; hak ini termasuk kebebasan pers.
Hak untuk mencari informasi alternatif terhadap informasi yang disajikan oleh pemerintah.
Hak berkumpul.
Hak membentuk serikat, termasuk hak mendirikan partai politik dan hak berasosiasi.
Pada dasarnya, UUD di Indonesia telah menjamin prasyarat bagi terlaksananya demokratisasiseperti yang disebutkan diatas, yaitu pada pasal 28 yang menjamin kebebasan warga negaraIndonesia untuk berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat. Undang-undang juga telahmenjamin mekanisme pers atau media massa sebagai pilar keempat yang mempunyai fungsi pengawasan dan kontrol didalam UU Pers no 11 tahun 2008.Dengan adanya jaminan konstitusi, perkembangan demokrasi kemudian amat ditentukan oleh peran komunikasi. Saluran-saluran komunikasi antara rakyat dan pemerintah, baik melalui mediamassa atau pers, maupun melalu perwakilan mereka yang duduk di DPR menjadi sebuah halyang krusial.
H.
PERANAN
PERS
DALAMN
PELAKSANAAN
DEMOKRASI
DI
INDONESIA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pers adalah alat cetak untuk mencetak buku/surat kabar, alat untuk menjepit, surat kabar/majalah berisi berita dan orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
Pengertian menurut UU No 11 tahun 1966 tentang ketentuan-ketentuan pokok pers.
Menyatakan bahwa pers adalah lembaga kemasyarakatan alat revolusi yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa yang bersifat umum.
Menurut J.C.T Simorangkir Pers memiliki 2 arti :
Hanya terbatas pada surat kabar, majalah dan tabloid.- Arti sempit
Bukan hanya dalam arti sempit, namun mencakup juga radio, televisi, flm dll.- Arti luas
Fungsi dan Peranan Pers Beda fungsi dan peranan :
Fungsi lebih mengacu pada kegunaan suatu hal dalam hal ini adalah kegunaan atau manfaat dari pers itu sendiri.
Peranan lebih merujuk kepada bagian atau lakon yang dimainkan pers dalam masyarakat, dimana pers memainkan peran tertentu dalam seluruh proses pembentukan budaya manusia
Fungsi :
1. Sebagai media komunikasi
2. Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita 3. Sebagai media pendidikan
4. Pemberitaan mengandung nilai dan norma tertentu dalam masyarakat yang baik
5. Sebagai media hiburan
6. Lebih bersifat sebagai sarana hiburan 7. Sebagai lembaga ekonomi
8. Mendatangkan keuntungan fnancial Peranan :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hokum, dan HAM, serta menghormati kebhinekaan
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar
4. Melakukan pengawasa, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum
Sejarah Pers di Indonesia A. Jaman Belanda
Pers mulai dikenal pada masa gubjen Belanda Jan Pieter zoon Coen masa VOC (abad 17)
Tujuan pendirian pers masa itu : 1. Untuk menegakkan penjajahan 2. Menentang pergerakan rakyat 3. Melancarkan perdagangan 4. Pada masa Jepang
Sesuai dengan sifat penjajahan maka pers oleh Jepang dijadikan sebagai alat propaganda dengan maksud memperoleh dukungan rakyat Indonesia dalam perangnya melawan tentara sekutu.
B. Pada masa pendudukan tentara Sekutu
Sekutu masuk ke Indonesia pada tahun 1945. Pada saat itu bangsa Indonesia telah dapat mengoperasikan peralatan pers sendiri. Adapun tujuan dari pers waktu itu dilihat dari sisi kita adalah mengobarkan semangat perlawanan untuk melawan penjajah
C. Pers di awal Kemerdekaan
Ini adalah pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pers dibentuk dan dikembangkan dengan tujuan utama untuk menyebarluaskan berita proklamasi ke seluruh wilayah RI.
D. Pers di masa Liberal
Struktur pers terbagi dalam 3 katagori: 1. Pers Nasional
2. Surat kabar Belanda
3. Surat kabar berbahasa Cina
Secara fnansial pers nasional jauh lebih lemah dibanding Koran Belanda maupun Cina. Pembredelan pers (pelarangan terbit karena kegiatan melawan pemerintah) banyak dipakai sebagai upaya menghambat perkembangan pers oleh pemerintah di era Soekarno. Tahun 1957-1958 banyak terjadi pengambilalihan perusahaan Belanda oleh Indonesia, yang juga menandai menghilangnya Koran Belanda.
Pers tunduk sepenuhnya pada peraturan pemerintah, pers dimanfaatkan sebagai alat revolusi dan penggerak massa. Hal yang menonjol adala :
1. Peraturan No3. Thn 1960 tentang larangan terbit surat kbr berbahasa Cina
2. Peraturan no 19 thn 1961 tentang keharusan adanya Surat Izin terbit bagi surat kabar
3. Peraturan No.2 tahun 1961 tentang pembinaan pers oleh pemerintah, yang tidak loyal akan dibredel
4. UU no 4/ 1963 tentang wewenang Jaksa Agung mengenai pers F. Pers masa Orde Baru
Awalnya bagus, mengikis dan memberitakan kebobrokan rezim orde lama namun tidak bertahan lama karena segera dikendalikan oleh penguasa dengan dikeluarkannya UU No.11 tahun 1966 tentang pokok-pokok pers. Dibentuk dewan pers yang merupakan perpanjangan tangan Orde Baru untuk mengontrol perkembangan pers. Pers ideal adalah pers Pancasila yang penerapannya dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab demi tercapainya stabilitas nasional serta terwujudnya keamanan dan ketertiban umum. UU No.21 thn 1982 yg dikeluarkan mempertegas pemberlakuakn KUHP terhadap pers. Di era ini ada 3 faktor penghambat kebebasan pers yaitu :
1. Adanya perizinan terhadap pers (SIUP)
2. Adanya wadah tunggal organisasi pers dan wartawan yaitu PWI 3. Praktek intimidasi dan sensor pers.
Pencabutan SIUPP atau yang disebut dengan pembreidelen pers manjdi momok yang sangat menakutkan dunia pers.
G. Perkembangan pers di era Reformasi
SIUPP dicabut oleh Habibie karena dianggap memnghambat kebebasan pers di era demokrasi ini, dan diganti dengan UU No.40 thn 1999. Pers menjadi lebih bebas dan longgar, banyak pers yang mengumbar sensasional dan lebih vulgar sehingga terkesan pers menjadi tidak terkontrol. Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengeksplorasi kebebasan. Akibat ketiadaan otoritas yang memiliki kewenangan untuk menegur atau menindak pers, public kemudian menjalankan aksi menghukum pers sesuai tolak ukur mereka sendiri.
Pers Yang Bebas Dan Bertanggungjawab
terutama kekuatan untuk mengontrol dan mengendalikan jalannya pemerintahan. Dalam masyarakat demokratis pers berfungsi menyediakan informasi dan alternatif serta evaluasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam partisipasinya dalam proses penyelenggaraan Negara. Kedaulatan rakyat tidak bisa berjalan atau berfungsi dengan baik jika pers tidak memberikan informasi dan alternative pemecahan masalah yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, pers tidak bias mempergunakan kebebasannya untuk bertindak seenaknya saja. Bagaimanapun juga, kebebassan manussia tidak bersifat mutlak. Kebebasan bersifat terbatas karena berhadapan dengan kebebasan yang dimiliki orang lain. Juga dalam kebebasan perspers tidak bias seenaknya memberitakan informasi tertentu, wajib menghormati hak pribadi orang lain.
Ada 3 kewajiban pers yang harus diperhatikan : 1. Menjunjung tinggi kebenaran
2. Wajib menghormati privacy orang atau subyek tertentu
3. Wajib menjunjung tinggi prinsip bahwa apa yang diwartakan atau diberitakan dapat dipertanggungjawabkan
Menurut UU No. 40 thn 1999 tanggungjawab pers meliputi :
1. Pers memainkan peran penting dalam masyarakat modern sebagai media informasi
2. Pers wajib memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat
3. Pers wajib menghormati asas praduga tak bersalah
4. Pers dilarang memuat iklan yang merendahkan martabat suatu agama dan/ atau melanggar kerukunan hidup antar umat beragama 5. Pers dilarang memuat iklan minuman keras, narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya
Penyalahgunaan Kebebasan Pers Dan Dampak-Dampaknya
Menurut UU No.40 thn 1999 pers Indonesia memiliki kebebasan yang luas sesuai tuntutan pada era reformasi. Beberapa dampak yang mungkin sebagai akses dari kebebasan pers misalnya :
1. Berita bohong
2. Berita yang melanggar norma susila dan norma agama 3. Berita kriminalits dan kekerasan fsik
Untuk memecahkan masalah ini maka Komisi penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam memberitakan peristiwa kejahatan (kriminalits) terutamna bag media elektronik yaitu :
1. Menyiarkan atau menayangkan gambar pelaku kejahatan melanggar etika dan hukum