• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur dan Fungsi dan Organel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Struktur dan Fungsi dan Organel"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

10 Struktur dan Fungsi Organel-organel Sel, TERLENGKAP

Biologi Sel

Sel memegang peranan penting dalam sistem kehidupan. Berdasarkan strukur internal sel, terdapat dua jenis sel yakni sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sel dan beberapa organel yang kompleks, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti sel dan memperlihatkan susunan internal yang kompleks.

Materi mengenai Struktur dan Fungsi Organel-organel Sel ini akan difokuskan pada sel eukariotik yang memiliki organel-organel sel yang kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik pada dasarnya tersusun dari protoplasma dan paraplasma. Untuk mempermudah pemahaman mengenai struktur sel eukariotik, silahkan dilihat peta konsep pada gambar 1.

Pembahasan utama pada materi ini adalah mengenai organel sel. Berdasarkan peta konsep tersebut, banyak yang masih salah konsep mengenai pengertian organel sel. Sebagai contoh menganggap bahwa inti sel dan dinding sel adalah organel sel.

Pengertian organel sel adalah subunit sel yang memiliki struktur dan fungsi tertentu di dalam sel eukariotik. Defnisi organel sel juga dikatakan sebagai sistem membran dalam atau struktur kompartemen/ruangan yang berada di sitoplasma. Kegiatan di masing-masing organel memiliki fungsi yang saling berkaitan. Berikut adalah pembahasan mengenai masing-masing organel yang meliputi struktur dan fungsinya.

(2)

Gambar 1. Peta konsep struktur umum sel eukariotik

1. Retikulum Endoplasma

(3)

Berdasarkan morfologinya, RE dibedakan menjadi 3 bentuk, yakni lamela (sisterna), pipa (tubulus), dan vesikula. Sementara berdasarkan strukturnya, RE memiliki dua bentuk struktur yakni retikulum endoplasma halus (REH) dan retikulum endoplasma kasar (REK).

Gambar 2. Struktur retikulum endoplasma dengan bentuk lamela/sisterna (kiri) dan tubulus (kanan).

a. Retikulum Endoplasma Halus (REH)

Retikulum Endoplasma Halus (REH) adalah organel RE yang memiliki bentuk pipa (tubulus) dengan berbagai aktivitasnya seperti kegiatan reaksi sintesis dan modifkasi bahan kimia. Fungsi dari Retikulum Endoplasma Halus adalahe

Sintesis lipid (sterol). Enzin retikulum endoplasma halus mampu mensintesis kolestrol untuk bahan baku steoroid.

Metabolisme karbohidrat. REH berperan keseimbangan glukosa dengan mengatur enzim glukosa-6-fosfatase serta berperan dalam sintesis glikoprotein.

Detoksifikasi. REH mampu mentralisir toksin (detoksifkasi) dari yang berasal dari luar sel seperti racun dan obat dengan cara menambahkan guguk hidroksil sehingga mudah larut dengan air yang selanjutnya dibuang dengan mudah dari tubuh.

(4)

Retikulum Endoplasma Kasar (REK) adalah organel RE yang memiliki bentuk lamela (sisterna) yang berasosiasi dengan organel ribosom. Fungsi dari retikulum endoplasma kasar adalah tempat sintesis protein.

Setelah mempelajari tentang Retikulum Endoplasma Kasar dan Retikulum Endoplasma Halus, maka perbedaan keduanya dapat dilihat dalam tabel berikute

Tabel 1. Perbedaan REK dan REH.

2. Ribosom

(5)

Gambar 3. Struktur ribosom

Pada umumnya hasil protein yang dibuat oleh ribosom bebas memiliki peranan aktivitas dalam sitosol, contohnya adalah enzim-enzim yang berprean dalam proses metabolisme di dalam sitosol. Adapun ribosom yang terikat biasanya membuat protein yang kemudian dimasukkan ke dalam membran untuk berbagai keperluan seperti pembentukan organel lisosom dan juga dikirim ke luar sel.

Struktur atau ciri-ciri ribosom terdiri dari protein dan rRNA, tidak memiliki membran, dan diameter 15 - 20 nm. Berdasarkan bentuknya, terdapat dua macam ribosom yakni ribosom subunit kecil (40S) dan ribosom subunit besar (60S) dengan masing-masing ribosom mengandung rRNA. Fungsi ribosom adalah tempat sintesis protein.

3. Badan Golgi

Badan golgi atau dengan nama lain seperti aparatus golgi, kompleks golgi, dan vesikula golgi adalah organel sel bermembran mirip RE yang ditemukan pertama kali oleh Camillio Golgi pada tahun 1898. Badan golgi adalah organel yang tampak seperti tumpukan beberapa kantung bermembran dengan bentuk pipih. Setiap kantung pipih disebut dengan sisterna, sakulus alau lamela. Tiap sisterna cenderung berbentuk seperti cakram dengan membran halus. Ruangan yang ada dalam kantung disebut lumen.

(6)

Setiap sisterna agak melengkung, sehingga seluruh kompleks golgi tampak seperti busur. Sisterna pada bagian ujung cembung disebut permukaan cis atau permukaan pembentukan yang dekat dengan retikulum endoplasma, sedangkan sisterna pada ujung cenderung cekung, disebut permukaan trans atau permukaan pematangan. Vesikula kecil disebut vesikula transisi yang berdekatan dengan permukaan sisi akan melebur dengan kompleks golgi dan menambah struktur kompleks golgi.

(7)

Gambar 4. Struktur badan golgi

Fungsi Badan Golgi pada sel eukariotik mempunyai banyak fungsi, antara laine

 Pengemasan bahan-bahan sekretori yang dikeluarkan dari sel.

 Pemrosesan protein (sebagai contoh, glikosilasi, fosforilasi sulfasi, dan proteolisis terpilih) yang disintesis oleh ribosom pada retikulum endoplasma kasar.

 Sintesis polisakarida tertentu dan glikolipid.

 Pemilihan protein yang diperuntukkan untuk berbagai tempat di dalam sel

 Pelepasan elemen membran baru untuk membentuk membran plasma

 Pemrosesan komponen membran yang masuk sitosol selama endositosis.

(8)

Badan mikro adalah suatu organel sel berselaput yang mengandung enzim favin oksidase dan katalase. Organela ini berbentuk ovoid atau sferis serta mempunyai selaput tunggal dan kadang-kadang mengandung matriks granuler yang amorf. Organel ini mempunyai variasi dalam struktur, penampakan maupun fungsi antara sel yang satu dengan sel yang lain.

Badan mikro tertentu menunjukkan komponen biokimiawi yang spesifk sebagaimana distribusinya pun juga spesifk di antara hewan, tumbuhan dan sel-sel

mikrobia. Ada dua jenis badan mikro,

yaitu peroksisom dan glioksisom Perbedaannya hanya terletak pada enzim yang dikandungnya. Pada jaringan hewan, letak badan mikro tersebar merata dalam sel, namun pada umumnya terdapat di sekitar retikulum endoplasma. Sementara pada sel tumbuhan, badan mikro sering berasosiasi dengan kloroplas yang mencerminkan keterkaitan metabolisme antara kedua organela tersebut dalam menjalankan reaksi reaksi jalur glikolat

a.Peroksisom

Peroksisom adalah organela sel yang berperan sebagai aktiftas peroksidatif yakni berkaitan dengan nama senyawa yang merupakan senyawa perantara dalam reaksi, yaitu hidrogen peroksida. Sejumlah enzim khusus yang terdapat dalam peroksisom meliputi asam urat oksidase, asam D-amino oksidase, asil-koA oksidase, poliamin oksidase, asam β-hidroksi oksidase, NADH-glioksilat reduktase, NADP-isositrat dehidrogenase dan katalase. Jika asam urat oksidase terdapat dalam jumlah yang besar, seringkali membentuk serupa inti parakristalin pada bagian tengah organel.

Gambar 5. Struktur peroksisom.

(9)

yang berasal dari reaksi peroksisomal yang lain. Asam urat oksidase sangat penting dalam jalur katabolik yang menguraikan purin. Pada pengamatan awal menunjukkan ditemukannya peroksisom yang melimpah pada sel-sel yang sedang melakukan metabolisme lemak, sehingga diyakini organela ini terlibat dalam metabolisme lemak. Tetapi kini telah diketahui bahwa peroksisom mengandung sebagian besar sistem β-oksidasi untuk asam lemak, meskipun enzim ini berbeda dengan yang ada di mitokondria, namun enzim ini dapat menghasilkan senyawa yang sama yaitu asetil-koA

Ada kaitan yang erat antara peroksisom dan mitokondria dalam kegiatan peroksisomal. Sebagai contoh glioksilat yang dihasilkan dalam peroksisom dikonversi menjadi glisin melalui proses transaminasi. Di dalam mitokondria, glisin diproses melalui berbagai jalur metabolik, termasuk konversi menjadi asam amino lain atau digabung dalam heme.

b. Glioksisom

Glioksisom adalah organel sel tumbuhan yang ditemukan pertama kali pada sel-sel penyimpan lemak dari perkecambahan biji yang ternyata mengandung enzim untuk seluruh daur glikolat, selain katalase dan oksidase. Organel ini tidak saja mengandung enzim khusus untuk daur glikolat, tetapi juga mengandung beberapa enzim penting dari daur kreb, yang berfungsi secara simultan baik pada mitokondria maupun glioksisom.

Gambar 6. Struktur Glioksisom (Lehninger, 2008).

(10)

isositrat berturut-turut mengalami dekarboksilasi menghasilkan dua molekul CO2 dan

suksinat. Di dalam daur glikolat, isositrat dikonversi menjadi suksinat dan glikolat. Sebagai pengganti dua molekul CO2, glioksilat yang berkarbon dua bergabung

dengan asetil koA yang lain membentuk asam dikarboksilat dengan 4 karbon, yaitu malat. Empat atom karbon dari dua molekul asetil-koA membentuk satu senyawa, sesudah proses konversi menjadi suksinat dan bermigrasi ke mitokondria, yang kemudian dikonversi menjadi oksaloasetat.

5. Lisosom

Lisosom adalah organel sel yang memiliki ciri-ciri (a) diselubungi selapis membran pembatas, (b) mengandung dua atau lebih enzim hidrolase asam, (c) menunjukkan kelatenan enzim atau "Enzyme latency". Ketiga ciri tersebut berlaku terutama untuk lisosom dalam jaringan hewan. Pengamatan dengan mikroskop elektron memperlihatkan adanya tiga struktur lisosom yang berkaitan erat dengan fungsi

fsiologisnya. Ketiga lisosom tersebut yaitu

Lisosom Primer. Dibentuk paling awal oleh sel dan belum ikut serta dalam suatu peristiwa dalam sel tersebut. Lisosom primer mempunyai ciri-ciri berselaput tunggal. mengandung enzim positif dengan reaksi reaksi untuk fosfatase asam, penampangnya membulat.

Lisosom Sekunder. Lisosom ini berperan dalam aktiftas pencernaan dalam sel, mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu (1) mencerna bahan yang berasal dari dari luar sel yang masuk secara endositosis, disebut juga fagosom. Lisosom ini dinamakan heterolisosom atau vakuola pencernaan. Heterolisosom dibentuk dari hasil peleburan antara lisosom primer dengan fagosom; (2) mencema bahan intrasel milik sel itu sendiri atau disebut sitosegrosom. Lisosom ini dinamakan pula autolisosom atau vakuola autofagi. Autolisosom dibentuk dari hasil peleburan antara lisosom primer dengan sitosegrosom.

(11)

Gambar 7. Struktur lisosom (Campbell, 2017).

Berdasarkan analisis kimia yang dilakukan terhadap lisosom menunjukkan bahwa komponen-komponen penyusun membran lisosom serupa dengan penyusun membran plasma pada umumnya. Sifat membran lisosom yang unik adalah kemampuan membran tersebut melebur dengan membran sel yang lain. Yang paling sering adalah peleburan lisosom primer dengan fagosom selama pencernaan sel dan antara lisosom primer dengan membran plasma selama sekresi seluler.

Isi lumen lisosom terdiri dari protein yang sebagian besar adalah enzim-enzim yang bekerja dengan kegitan optimal pada pH kurang dari 6. Fungsi lisosom dalam sel sangat bervariasi, tetapi semua fungsi tersebut berkaitan dengan pencernaan yang sebagian besar terjadi di dalam sel atau pencernaan intrasel, yaitue

Heterofagi adalah pencernaan bahan-bahan yang berasal dari luar sel masuk melalui mekanisme endositosis, yang kemudian diselubungi oleh membran, kemudian diberi nama endosom. Bahan-bahan tersebut akhirnya akan dikeluarkan kembali ke luar sel dengan mekanisme eksositosis atau endosom melebur dengan satu atau beberapa lisosom dan membentuk partikel baru dengan nama lisosom misalnya perubahan uterus setelah parturasi, metamorfosis insekta, hilangnya ekor berudu. Vakuola autofagi mengandung pecahan-pecahan mitokondria, retikulum endoplasma, badan mikro, partikel glikogen, sehingga vakuola tersebut terlibat dalam aktivitas penguraian sel

(12)

epitel folikel. Tetes-tetes tiroglobulin bergabung dengan lisosom primer dan di dalam lisosom hormon tiroid dilepaskan dari protein, kemudian dilepaskan ke kapiler darah secara difusi stau transpor aktif.

6. Sitoskeleton

Sitoskeleton adalah sistem struktural dan aktivitas di dalam sel. Secara umum, ciri-ciri skeleton yakni memiliki bentuk seperti anyaman flamen-flamen halus ketika diamati dengan mikroskop elektron. Sitoskeleton berperan dalam mekanisme gerakan intrasel seperti perpindahan organel dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain itu, fungsi sitoskeleton yakni memberikan bentuk pada sel dan memberikan daya mekanis sel.

Sitoskelet berupa anyaman flamen yang terdiri dari tiga macam yakni mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermedia. Masing-masing flamen terdiri atas subunit protein yang berbeda. Penjelasan mengenai masing-masing mengenai sitoskeleton antara lain sebagai berikut.

a. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah flamen yang memiliki rongga seperti tabung, kaku, serta mudah mengalami penguraian di suatu tempat dan juga mudah mengalami perakitan kembali di tempat yang lain.

Penyusun mikrotubulus adalah molekul tubulin. Tiap molekul berupa heterodimer yang disebut dimer tubulin α β. Masing-masing heterodimer tersusun atas dua subunit yang saling terikat erat dengan ikatan kovalen. Subunit-subunit tersebut yakni subunit α dan subunit β.

(13)

b. Mikrofilamen (Filamen Aktin)

Mikroflamen adalah struktur dengan bantuk batang padat debgan diameter sektita 7 nm. Mikroflamen juga disebut flamen aktin dikarenakan bahan penyusunnya berupa molekul aktin. Mkroflamen berupa rantai ganda subunit aktin yang saling melilit. Fungsi mikroflamen yakni memberikan daya tahan terhadap tegangan/daya tarik serta pergerakan sel terutama kontraksi otot.

c. Filamen Intermedia

Filamen intermedia adalah struktur yang memiliki diameter lebih besar dari mikroflamen namun diameternya kurang dari mikrotubulus, yakni ukuran diameternya 8-12 nm. Terdapat 4 kelompok flamen intermedia yaknie

Filemen Intermedia Tipe I. Polipeptidanya penyusunnya berupa keratin yang ditemukan di sel epitelium dan derivat epidermis (rambut, kuku).

Filemen Intermedia Tipe II. Polipeptidanya penyusunnya berupa vimentin, desmin, dan protein fbrilar yang ditemukan di sel mesenkin dan sel otot.

Filemen Intermedia Tipe III. Polipeptidanya penyusunnya berupa protein penyusun neuroflamen seperti di sel saraf.

Filemen Intermedia Tipe IV. Polipeptidanya penyusunnya berupa protein lamina nuklear.

Fungsi flamen intermedia adalah mempertahankan bentuk sel, menahan tarikan, tempat tautannya nukleus, dan pembentukan lamina nukleus.

(14)

7. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel yang memiliki mebran rangkap dengan bentuk bulat panjang. Organel ini ditemukan pada organime dengan sel eukariotik aerob. Membran mitokondria tersusun atas dua lapis membran kuat, feksibel, stabil, dengan bahan penyusun berupa lipoprotein. Membran dalam mitokondria berbentuk lekukan yang disebut krista yang berfungsi untuk memperluas permukaan agar memaksimalkan penyerapan oksigen. Kompartemen bagian dalam mitokondria berisi cairan yang disebut dengan matriks mitokondria yang mengandung enzim pernapasan (sitokrom), DNA, RNA, dan protein.

Gambar 9. Struktur mitokondria

Mitokondria juga mempunyai DNA tersendiri yang berfungsi untuk menghasilkan kode sintesis protein spesifk. Fungsi mitokondria yakni berperan dalam proses oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan sistem transfer elektron. Oksidasi zat makanan yang terjadi di dalam mitokondria menghasilkan energi dan zat residu. Berkaitan dengan fungsinya tersebut, maka mitokondria dijuluki dengan the power house of cell.

(15)

8. Plastida

Plastida adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-macam. Plastida terdiri dari 3 macam yakni kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.

a. Kloroplas

Gambar 10. Struktur kloroplas.

Kloroplas adalah organel sel tumbuhan yang mengandung pigmen warna hijau/klorofl. Klorofl memiliki fungsi menyerap gelombang cahaya saat fotosintesis. Struktur kloroplas tersusun atas membran luar yang berfungsi untuk keluar masuknya molekul-molekul yang memiliki ukuran kurang dari 10 kilodalton; membran dalam yang memiiki sifat selektif permeabel yang berfungsi untuk keluar masuknya zat secara transpor aktif; stroma adalah cairan dalam kloroplas yang memiliki fungsi untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk amilum; dan tilakoid tempat terjadinya fotosintesis.

b. Kromoplas

Kromoplas adalah plastida yang memiliki warna oranye serta merah karena memiliki kandungan pigmen karoten. Sel-sel yang memiliki kromoplas biasanya terdapat pada organ bunga, buah masak, serta daun yang akan mengalami keguguran. Warna pada kromoplas memiliki variasi yang banyak. Hal tersebut dikarenakan adanya rasosiasi dengan pigmen bunga dan buah lainnya, seperti pigmen antosianin yang tersimpan di dalam vakuola.

c. Leukoplas

(16)

ketela pohon dan sel-sel akar pada kentang. Terdapat 3 jenis leukoplas yakni Amiloplas, Elaioplas, dan Proteoplas.

9. Vakuola

Vakuola addalah organel bermembran yang beris cairan vakuola. Vakuola terdapat pada sel hewan dan sel nan tumbuhan. Namun, vakuola pada sel tumbuhan fungsinya lebih nyata daripada vakuola sel hewan. Saat tumbuhan masih muda, sel tumbuhan tersebut memiliki vakuola yang ukurannya kecil. Ketika tumbuhan sudah dewasa, maka ukuran vakuola akan membesar dan mendominasi ruang sel dan sitoplasma serta mendesak sitoplasma ke tepi dinding sel.

Gambar 11. Stuktur vakuola (Campbell, 2017).

Dalam keadaan normal, cairan sitoplasma bersifat hipertonis terhadap lingkungannya sehingga akan terjadi mekanisme osmosis yakni vakuola menyerap air. Selanjutnya, vakuola tersebut akan mengalami peningkatan volume serta meningkatkan tekanan air di dalamnya. Peristiwa tersebut merupakan tekanan turgor yang memberikan daya dorong pada membran vakuola (tonoplas) menuju ke seleuruh penjuru sitoplasma. Sitoplasma akan memberikan dorongan tekanan menuju dinding sel. Tekanan turgor untuk bertujuan untuk mengatur mekanisme osmosis cairan dari luar sel ke dalam sel.

(17)

10. Sentrosom

(18)

Struktur, Gambar, dan Fungsi

Organel-Organel Sel

Organel Sel

– Apa pengertian sel? sel merupakan salah satu dari

beberapa struktur yang mempunyai fungsi khusus terapung-apung

di dalam sitoplasma sel eukariot. Suatu sel baik tumbuhan ataupun

hewan mempunyai berbagai macam organel sel dengan

fungsi-fungsi yang berbeda atau memiliki perbedaan antara sel hewan dan

sel tumbuhan.

Penelitian telah menunjukan bahwa unit satuan terkecil dari

kehidupan ialah sel. Kata sel dikemukakan oleh

Robert Hooke

yang

mempunyai arti kotak-kotak kosong. Kemudian berikutnya

disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat Protoplasma, zat

Protoplasma dibagi menjadi dua bagian

(19)

Nukleus (inti sel) memegang peranan penting dalam sel, yaitu

mengatur semua aktivitas sel karena di dalam inti sel terdapat

kromosom berisi ADN yang mengatur sintesis protein, dan menjaga

integritas gen-gen tersebut.

YukSinau.id

organel sel lebih dalam.

Untuk mempermudah pembahasan, kamu harus

mengetahui terlebih dahulu anatomi dan fsiologi sel,

secara anatomi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

1.

Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)

2.

Sitoplasma dan Organel Sel

3.

Nukleus (Inti Sel)

Struktur, Gambar, dan Fungsi Organel Sel

1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)

Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya

paling luar yang terbentuk dari senyawa

kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan

perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran

yaitu pospolid.

(20)

Fungsi dari Membran Sele

Melindungi sel

Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel

lainnya

Penerima rangsang dari luar sel

Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia

Khusus sel tumbuhan, selain selaput plasma terdapat satu struktur

yang letaknya diluar selaput plasma yaitu

Cell Wall

atau

Dinding Sel

.

Tersusun dari dua lapisan senyawa Selulosa. Diantara kedua lapisan

selulosa terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle

Lamel) yang bisa terisi oleh zat penguat (contohe chitine, pektin,

suberine, lignin).

Pada sel tumbuhan terkadang juga terdapat celah yang disebut

Noktah. Di notah/pit ini sering dijumpai penjuluran Sitoplasma yang

disebut Plasmodesma yang mempunyai fungsi hampir sama dengan

fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma dan Organel Sel

(21)

utamanya, dan berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan tempat

reaksi kimia sel.

Organel sel sendiri merupakan benda-benda solid yang ada di dalam

sitoplasma dan menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup).

Terdapat berbagai macam

organel sel

, organel sel tersebut yaitue

a. Retikulum Endoplasma (RE.)

Retikulum Endoplasma merupakan organel yang berupa sistem

membran berlipat-lipat menghubungkan membran sel dengan

membran inti berbentuk seperti benang-benang jala. Ikut berperan

juga dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam Retikulum

Endoplasma yaitu

RE Kasar

dan

RE Halus

. Struktur Retikulum

Endoplasma hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.

Fungsi RE Haluse

Sebagai transpor atau pengangkut sintesis lemak dan steroit.

Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid

Melaksanakan detoksifkasi drug dan racun

Tidak terdapat ribosom di RE Halus

Fungsi RE Kerase transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat

juga di ribosom.

(22)

Ribosom

merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap

menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang sering

disebut polisom atau pololiribosom. Struktur ribosom berbentuk

bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang

soliter dan ada yang melekat sepanjang R.E.

Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam

sel. Antara satu ribosom dengan yang lainnya diikat oleh mRNA.

Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi ribolom sub unit

kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)

Fungsi Ribosome Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein

dan contoh organel tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya

yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di dalam sitoplasma

ataupun melekat pada RE.

c. Mitokondria (The Power House)

Di dalam

biologi

Mitokondria diberi julukan

The Power

House

karena merupakan organel yang mempunyai fungsi sebagai

tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber

energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu

membran dalam dan membran luar.

Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam

(23)

agar proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung

semakin efektif.

Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista

dan banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein,

dna dan ribosom yang memungkinkan sintesis enzim-enzim

respirasi secara otonom. Untuk melintasi membran mitokondria

memerlukan mekanisme transpor aktif. Mastrik Mitokondria

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi untuk

menghasilkan energi.

d. Lisosom

Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein.

Berbentuk kantong-lantong kecil dan menghasilkan

enzim-enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim

hidrolitik mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk

ke dalam sel secara fagositosis.

Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada

sel darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan menghancurkan

makanan secara edsosistosis. Fungsi organel sel lisosom ini ialah

sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah

satunya yaitu

Lisozym

.

Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan

sekunder, lisosom primer memproduksi enzim yang

belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan.

(24)

Lisosom mempunyai peran dalam peristiwae

Pencernaan instrasele mencerna materi secara fagositosis

Eksositosise pembebasan sekrit keluar sel

Autofagie penghancuran organel sel yang telah rusak

Autolisise penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim

pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel, contoh proses ini

yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju dewasa.

e. Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom)

Badan golsi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai

bentuk berkelok-kelok (sisternae) atau berbentuk seperti kantong

pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan

disebut

diktiosom

, dimana kebanyakan berada di dekat membran

sel.

Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang

belum aktif, seperti koenzim dan zimogen. Dihasilkan juga lendir

yang disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk lisosom.

Badan golgi bisa bergerak mendekati membran sel untuk

mensekresikan isinya ke luar sel, karena ini disebut juga organes

sekresi.

Organel

sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan

struktur nya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya

biasa. Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh yang

melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contohe

ginjal).

(25)

Hal yang sangat penting yaitu setrosom hanya bisa ditemukan pada

sel hewan. Sentrosom disaat reproduksi sel akan membelah menjadi

sentriol. Struktur sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi untuk

pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).

Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh mikrotubulus

yang terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel. Sentriol

berperan dalam kegiatan pembelahan sel dengan membentuk

benang spindel. Benang ini yang menarik kromosom menuju ke

kutub sel berlawanan.

g. Plastida

Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang

berisi pigmen klorofl disebut kloroplas, fungsinya yaitu sebagai

organel utama dalam proses fotosintesis. Kroloplas berasal dari

proplastida, proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dimana

terdapat sedikit bahkan tanpa membran internal.

(26)

kloroplas. Di membran internal kloroplas ada pigmen fotosintesis

yang banyak ditemui di permukaan luar membran internal yang

disebut

thilakoid

.

Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofl (contohe

fkoerithin, aantofl, karoten) disebut dengan Kromoplas. Plastida

yang tidak mempunyai warna (tidak berwarna) disebut leukoplas.

Ada macam-macam leukoplas berdasarkan bahan yang

dikandungnyam yaitu elaioplas (lipoplas) berisi lemak, amiloplas

berisi amilum, dan proteoplas berisi protein. Yang dapat dilihat

dengan mikroskop cahaya biasa.

Tiga jenis plastisida, yaitu:

1. Lekoplas yaitu plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai

tempat menyimpan makanan. terdiri darie

Amiloplase tempat menyimpan amilum

Elaioplas (Lipidoplas)e tempat menyimpan lemak/minyak

Proteoplase tempat menyimpan protein

2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi

menghasilkan klorofl dan tempat berlangsungnya fotosintesis

3. Klomoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnyae

Fikodanin (biru)

Fikosantin (kuning)

Karotin (kuning)

Fikoeritrin (merah)

h. Vakuola (RonggaSel)

(27)

antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Pada beberapa

spesies terdapat vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.

Pada beberapa terdapat vakuola kecil atau bahkan tidak ada,

kecuali hewan bersel satu. Hewan bersel satu terdapat dua jenis

vakuola yaitu vakuola makanan dengan fungsi dalam proses

pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai

osmoregulator.

i. Mikrotubulus

Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai

fungsi untuk membentuk silia, fagela, sentriol dan benang-benang

spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel.

Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung

pembelahan.

Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter

mikrotubulus kira-kira 25 nm. Organel ini merupakan serabut

penyusun sitoskeleton terbesar.

(28)

Organel mikroflamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai

diameter yang lebih kecil. Bahan pembentuk mikroflamen

adalah miosin dan aktin seperti yang ditemui pada otot.

Berdasarkan hasil penelitian, mikroflamen ikut andil dalam proses

pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya yaitu

gerakan amuba.

k. Peroksisom (Badan Mikro)

Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti

Lisosom dan dibentuk dalam Retikulum Endoplasma Granular.

organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi dengan

organel

sel

lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang

banyak disimpan dalam sel-sel hati.

(29)

3. Inti Sel (Nukleus)

Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar

dibandingkan dengan

organel sel

seperti biasanya, mempunyai

ukuran 10 – 20 nm. Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian tepi

atau di tengah, mempunyai bentuk bulit atau lonjong seperti

cakram.

Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi

sebagai pusat pengendali aktivitas atau pusat perintah sel karena

adanya benang-benang kromosom di dalam nukleus. Umumnya

sel-sel mempunyai satu nukelus inti.

Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti yang

mempunyai kontrol keluar masuk nukleus. Nukleus diperlukan untuk

mengontrol reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan pertumbuhan.

Tetapi sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang mempunyai dua

atau lebih inti. Nukelus juga mempunyai tugas untuk membawa

perintah sintesis di inti DNA dikarenakan terdapat sandi DNA (DNA

code) di dalamnya untuk menentukan urutan asam amino protein.

Nukleus terdiri dari bagian-bagiane

Nukleoplasma (Kariolimfa)

Kromatin / Kromosom

Selapue Inti (Karioteka)

Nukleolus(anak inti)

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dikenal dua penggolongan

sel yaitue

1.

Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)

(30)

Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas sel,

karena di dalam nukleus terdapat kromosom yang berisikan ADN

yang mengatur sintesis protein. Inti mempunyai tugas

mengendalikan semua kegiatan sel mulai dari metabolisme sampai

pembelahan sel.

Pada sel eukariotik, inti diselubungi membran inti atau karioteka

rangkap dua dan berpori, lain hal dengan sel prokariotik dimana sel

ini tidak memiliki membran. Di dalam nukleus terdapat cairan yang

biasa disebut nukleoplasma, kromosom yang biasanya berupa

benang kromatin, serta Nukleolus (anak inti) yang digunakan

sebagai tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN).

Itulah pembahasan lengkap mengenai struktur organel sel hewan

dan tumbuhan dilengkapi gambar beserta

fungsi organel sel

,

semoga bermanfaat untuk menyelesaikan tugas makalah, tugas

sekolah, atau sekedar penambah informasi untuk kalian.

Referensie

Gambar

Gambar 1. Peta konsep struktur umum sel eukariotik
Gambar 2. Struktur retikulum endoplasma dengan bentuk lamela/sisterna (kiri) dan tubulus (kanan).
Tabel 1. Perbedaan REK dan REH.
Gambar 3. Struktur ribosom
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membran sel yaitu selaput yang membatasi sel dengan lingkungan disekelilingnya, bersifat semipermiabel dan berfungsi sebagai pelindung, penyaring dan pengatur masuknya zat-zat

DIFUSI OSMOSIS Sederhana Terfasilitasi Dibantu dengan protein pembawa di membran palsma sehingga membentuk kanal dan molekul bergerak melintasi membran Difusi molekul

 Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel.. Fungsi

Persamaan struktur sel hewan dan

Membran sel yaitu selaput yang membatasi sel dengan lingkungan disekelilingnya, bersifat semipermiabel dan berfungsi sebagai pelindung, penyaring dan pengatur masuknya zat-zat

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa , di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang

Membran berfungsi untuk memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk molekul, Membran berfungsi untuk memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk

Membran luar tersedia sebagai organel aktif secara fisiologik, yang membentuk suatu barrier untuk senyawa hirdofilik, berfungsi sebagai molekul penyaring untuk