• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM A P K.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM A P K.docx"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM APK & ERGONOMI

(ANTHOPOMETRI)

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Operasional I (TI.503 A) yang diampu oleh Ade Geovania A , ST., MT

oleh Ade Lili

NPM B1011411RB5003

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

(2)

Kata Pengantar

kurang nyaman, situasi yang tidak mendukung tentunya berpengaruh terhadap berkendara manusia. E r g o n o m i a d a l a h i l m u y a n g m e m p e l a j a r i h a l h a l y a n g m e m b u a t m a n u s i a m e r a s a nyaman dalam bekerja/beraktivitas sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Salah satu ilmu ergonomi adalah antropometri. "antropometri adalah cabang ilmu ergonomi yang membahas tentang dimensi tubuh manusia. hasil dari pengukuran antropometri ini digunakan dalam merancang s u a t u s i s t e m k e r j a m a u p u n d e s a i n p e r a l a t a n u n t u k m e m u d a h a n p e m a k a i a n , m e n u n j a n g keamanan dan kenyamanan dari suatu pekerjaan. hasil dari pengukuran ini juga kemudian dapat diaplikasikan pada sistem kerja yang melibatkan manusia saat melakukan interaksi dengan k o m p o n e n s i s t e m k e r j a t e r s e b u t b a i k s e c a r a l a n g s u n g m a u p u n t i d a k l a n g s u n g . M e l a l u i pendekatan antropometri dapat diperoleh rancangan sistem kerja yang lebih ergonomis yang d i s e s u a i k a n d e n g a n u k u r a n t u b u h m a n u s i a , s e h i n g g a d i p e r o l e h s u a t u s y s t e m k e j a y a n g mendukung pekerja untuk beraktivitas secara lebih efektif dan efisien. Faktor pendukung berkendara seperti sarung tangan sangat dibutuhkan, selain untuk mengurangi sinar matahari juga untuk keselamatan berkendara, karena banyaknya permintaan pasar akan sarung tangan baik dari kalangan club/komunitas motor maupun dari pengendara biasa maka dengan demikian diperlukan sarung tangan yang nyaman dan aman digunakan. Banyak sarung tangan yang beredar tetapi masih banyak kekurangan kekurangan dan tidak memperhatikan kenyamanan pengguna.

1.2 Perumusan Masalah

 Bagaimana bentuk dan design sarung tangan pengendara motor aman digunakan?

(3)

1.3 Tujuan Praktikum

1. Menerapkan prinsip prinsip ergonomic dalam merancang suatu fasilitas atau system kerja.

2. Memahami keterbatasan dan kelebihan manusia dari sisi antropometri serta mampu menggunakannya untuk mengoptimalkan system kerja.

3. Mampu menganalisis, menilai, dan memperbaiki serta merancang fasilitas dan system kerja.

4. Memahami alat alat yang digunakan dalam pengukuran antropometri

5. Mengaplikasikan ilmu antropometri dalam dunia nyata/dunia kerja nantinya.

6. Mengetahui pentingnya perancangan fasilitas yang ergonomis untuk menghindari kecelakaan dan rasa sakit.

7. Mampu mengukur dimensi dimensi tubuh tubuh manusia sesuai antropometri

8. Menganalisid dan merancang fasilitas system kerja sesuai dimensi dimensi tubuh manusia.

1.4 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum antropometri adalah ; 1. Kursi antropometri

Digunakan untuk mengukur dimensi dimensi tubuh manusia 2. Alat bantu ukut

Digunakan untuk membanu mengukur dimensi dimensi tubuh manusia. 3. Lembar pengamatan

Digunakan untuk mencatat hasil data dimensi manusia.

1.5 Pembatasan Masalah

 Bagaimana bentuk dan design sarung tangan yang aman digunakan bagi mahasiswa teknik industry USB YPKP 2014?

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

Pengertian Ergonomi

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek- aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008). Egonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Ergonomi berkenaanpula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi Menurut Sutalaksana (1979). Ergonomi disebut juga sebagai Human Factors. Ergonomi juga digunakan oleh beberapa ahli pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur , perancangan produk, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri.Ergonomic dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja, meningkatkan variasi pekerjaan. Ergonomi dapat pulaberperan sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.

Definisi Antropometri

(5)

atau pada lokasi bagian tubuh manusia. Subjek yang diukur diarahkan untuk mengasumsikan posisi tertentu yang telah didefinisikan sebelumnya dengan menggunakan standar posisi secara anatomi, dimana orang yang diukur berdiri dengan kedua tangan disamping badan dan telapak tangan menghadap kedepan. Dari postur tubuh seperti tersebut, maka anatomi manusia dapat didefinisikan dengan istilah axis dan plane (belahan tubuh. Dari istilah plane ini, maka istilah

dasar yang digunakan untuk menjelaskan posisi relatif atau lokasi dari titik yang relevan pada struktur tubuh akan dikembangkan. Istilah anatomi yang paling umum digunakan dalam kaitanya dengan pengukuran antropometri. Berdasarkan kriteria antropometri untuk penerapan ergonomi, antropometri ada dua, yaitu :

Antropometri statis

Antropometri dengan dimensi statis adalah pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan posisi statis atau diam. Atropometri statis ini meliputi dimensi otot rangka atau skeletal penggunaan dalam desain. Secara umum, beberapa contoh pengukuran antropometri statis antara lain :

1. Pusat gravitasi tubuh 2. Berat, volume, masa tubuh. 3. Tinggi dan berat badan.

4. Jarak antara sendi-sendi segmen tubuh. 5. Dimensi antropometri duduk vs berdiri.

6. Dimensi dengan pakaian tipis vs pakaian biasa. 7. Dimensi dengan pakaian tipis vs pakaian biasa. 8. Tinggi siku duduk yang diukur dari tempat duduk. 9. Ukuran : panjang, lebar, tebal anggota tubuh tertentu. 10. Lingkar dari berbagai anggota tubuh tertentu.

Antropometri dinamis

Antropometri dengan dimensi dinamis adalahsuatu pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh sedang melakukan aktivitas fisik. Pengukuran tersebut antara lain meliputi : jangkauan, lebar jalan lalu lalang untuk orang yang sedang berjalan, termasuk juga pengukuran

(6)

Kelebihan dan kelemahan antropometri Kelebihan antropometri

1. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.

2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.

3. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.

4. Biaya relatif murah.

5. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas. 6. Secara alamiah diakui kebenaranya.

Kelemahan antropometri 1. Tidak sensitif

2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)

3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.

4. Kesalahan terjadi karena: a. Pengukuran

b. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan c .Analisis dan asumsi yang keliru

5. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan: a. Latihan petugas yang tidak cukup

b. Kesalahan alat atau alat tidak ditera c. Kesulitan pengukuran

Data Antropometri

Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik. Perancangan suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku atau bangsa, dan posisi tubuh.

Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan antropometri :

(7)

b. Harus bisa menentukan nilai kelonggaran.

c. Menentukan secara pasti populasi yang akan menggunakan desain tersebut. d. Menentukan dimensi tubuh yang terpenting dalam suatu desain.

Antropometri terbagi menjadi dua tipe, yaitu : Antropometri Statis (Struktural)

Adalah pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan posisi statis atau diam. Antropometri statis meliputi dimensi otot rangka atau skeletal yaitu antara pusat sendi (seperti antara siku dan pergelangan tangan) atau dimensi kontur yaitu dimensi permukaan tubuh kulit (seperti kedalam atau tinggi duduk). Data-data antropometri statis sudah barang tentu banyak didapatkan dari berbagai sumber dan telah sering diaplikasikan diberbagai sektor kehidupan dan industry secara sangat luas. Namun demikian, hal yang tidak boleh dilupakan adalah setiap pengukuran harus mempunyai dan sesuai dengan tujuan penggunaan dalam desain . Secara umum, beberapa contoh pengukuran antropometri statis antara lain :

6. Tinggi dan berat badan.

7. Tinggi siku duduk yang diukur dari tempat duduk.

8. Ukuran : panjang, tinggi, lebar, tebal anggota tubuh tertentu. 9. Jarak antara sendi-sendi segmen tubuh.

10. Berat, volume, massa tubuh.

11. Lingkar dari berbagai anggota tubuh tertentu. 12. Pusat gravitasi tubuh.

13. Dimensi antara berpakaian tipis dengan berpakaian tebal. 14. Dimensi antropometri duduk dengan berdiri, dan lain-lain. Antropometri Dinamis (Fungsional)

(8)

berikut ini :

1. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentu Disini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser maju/mundur dan sudut sandarannya bisa dirubah-rubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah rentang nilai 5-th sampai dengan 95-5-th percentile.

2. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang akstrim Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2 sasaran produk, yaitu :

a. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya.

b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada ).

c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa saran yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut :

1. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai "market segmentation", seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita.

2. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.

3. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data struktural body dimension ataukah functional body dimension.

4. Pilih prosentase populasi yang harus diikuti, 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai percentile yang lain yang dikehendaki.

(9)

6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasi data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance) bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan (glowes), dan lain-lain. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya :

 Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.

 Jenis kelamin

Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.

 Suku Bangsa (Etnis)

Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis.  Pekerjaan

Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukurantubuh manusia. Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu

(khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti:

a. Cacat tubuh

Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat.

b. Tebal atau tipisnya pakaian yang harus dikenakan

Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasipakaian. Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satutempat dengan tempat yang lain.

c. Kehamilan (pregnancy)

Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.

Penggunaan Data Antropometri

(10)

1 % x – 2,325 ðx

Tabel 2.1 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil

Istilah ini “The Fallacy of The Average Man or Average woman” mengatakan bahwa merupakan suatu kesalahan dalam perancangan suatu tempat kerja ataupun produk jika berdasarkan pada dimensi yang hipotesis yaitu menganggap bahwasemua dimensi adalah merupakan rata-rata. Walaupun hanya dalam penggunaan satu dimensi saja. Selain dari itu, jika seseorang mempunyai dimensi pada rata-rata populasi, katakanlah tinggi badan, maka belum tentu, bahwa dia berada pada ratarata populasi untuk dimensi lainnya. (Nurmianto, 2003). Peralatan dan ukuran alat-alat kerja hendaknya disesuaikan keadaan

tenaga kerja atau pemakainya. Cara Kerja

a. Antropometer set

1. Pasang antropometer pada bagian tubuh probandus yang akan diukur pada posisi berdiri maupun duduk.

2. Lalu lihat angka pada skala yang tertera pada antropometer. Ketentuan yang berlaku apabila dalam pengukuran menggunakan bagian luar stik dan dalam stik dari antropometer maka skala yang dibaca di dalam kotak bagian atas, apabila

menggunakan bagian dalam stik dan dalam stik dari antropometer maka baca skala bagian bawah, dan apabila menggunakan bagian luar dan luar dari antropometer maka skala yang dibaca bagian atas ditambah 1 cm.

3.Kemudian catat hasil yang sudah dibaca tadi. b. Pengukur diameter kepala

1. Putar mur yang ada pada pegangan alat agar bisa disesuaikan dengan kepala probandus yang akan di ukur.

(11)

4. Kemudian catat hasilnya. c. Jangka sorong

1. Pasang jangka sorong ke obyek yang diukur. 2. Kencangkan alat agar ukuran tidak berubah. 3. Lihat dan catat hasil pengukuran.

d. Busur

1.Letakkan busur di s udut kemiringan pada sandaran kursi. 2.Lihat berapa besarnya derajat kemiringan.

3.Kemudian catat hasil pengukuran. Prosedur Pengukuran

a. Pengukuran Antropometri Statis Berdiri.  Tinggi badan (Gidan)

Cara kerja : Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak dan kepala menempel di tembok. Dengan alat sliding caliper.  Tinggi bahu (Gihu)

Cara kerja : Diukur dari bahu yang paling atas sampai batas alas kaki dalam keadaan berdiri tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Tinggi siku (Giku)

Cara kerja : Diukur dari lengan yang berada dalam posisi vertikal sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Tinggi pinggul (Gigul)

Cara kerja : Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas kaki posisi tegak lurus. Dengan alat sliding caliper.

 Lebar bahu (Barhu)

Cara kerja : Diukur bagian lengan atas kiri sampai dengan bagian luar lengan atas kanan dan diambil yang paling lebar. Dengan alat sliding caliper.

 Lebar pinggul (Bargul)

Cara kerja : Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan dan diambil yang paling lebar dalam keadaan berdiri. Dengan alat sliding caliper.

 Panjang lengan (Pangleng)

Cara kerja : Jarak vertikal diukur dari ketiak sampai ujung jari tengah. Dengan alat sliding caliper.

 Panjang lengan atas (Panglengtas).

(12)

 Panjang lengan bawah (Panglengwah).

Cara kerja : Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang paling panjang. Dengan alat sliding caliper.

 Jangkauan atas (Jangtas)

Cara kerja : Diukur dari titik tengah pegangan teratas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri. Dengan alat sliding caliper.

 Panjang depa (Panpa)

Cara kerja : Diukur dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari yang paling panjang. Dengan alat sliding caliper.

 Diameter kepala (lebar kepala)

Cara kerja : Mengukur jarak dari glabella ke titik terposterior daroios occipital pada garis tengah (linea mediana) kepala. Dengan alat spreading caliper.

Pengukuran Antropometri Statis Duduk.  Tinggi duduk (Giduk)

Cara kerja : Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Tinggi siku duduk (Gikuduk).

Cara kerja : Diukur dari siku sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Tinggi pinggul duduk (Gikulduk).

Cara kerja : Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas duduk. Dengan alat sliding caliper.

 Tinggi lutut duduk (Gitutduk).

Cara kerja : Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi sikap tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Panjang tungkai atas (Pangkaitas)

Cara kerja : Diukur dari lutut sampai garis vertikal yang melalui punggung dan pinggang pada posisi sikap tegak. Dengan alat sliding caliper.

 Panjang tungkai bawah (Pangkaiwah)

(13)

Cara pengukuran kursi-meja kerja 1. Kursi

 Tinggi kursi dari lantai sampai dengan permukaan atas bagian depan alas duduk. Dengan alat pita meter.

 Lebar kursi diukur pada garis tengah alas duduk melintang. Dengan alat pita meter.  Panjang kursi, tinggi sandaran kaki diukur dari lantai sampai

alas sandaran kaki dengan menggunakan pita meter.

 Panjang sandaran tangan diukur dari depan sandaran tangan sampai belakang sandaran tangan. Dengan alat pita meter.

 Sudut sandaran punggung diukur pada bagian sudut alas duduk dengan menggunakan bantuan busur sudut.

2. Meja

 Tinggi meja dari lantai sampai permukaan atas bagian depan alas meja. Dengan alat pita meter.

 Lebar meja diukur dari tenaga kerja ke arah depan. Dengan alat pita meter.

 Panjang meja diukur dari ujung kiri meja sampai ujung kanan meja dalam satu garis. Dengan alat pita meter.

(14)

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Flow Chart

KESIMPULAN

SARAN

SELESAI ANALISIS UJI KESERAGAMAN DATA

UJI KECUKUPAN DATA

UJI KENORMALAN

PRESENTIL

RANCANGAN PRODUK

ASPEK ERGONOMIS

ASPEK TEKNIK

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

PENGOLAHAN DATA BATASAN MASALAH

TUJUAN

(15)

Dalam pembuatan sarung tangan pengendara motor , langkah awal yang dilakukan adalah perumusan masalah yaitu bagaimana bentuk dan design sarung tangan pengendara motor aman digunakan? dan bagaimana bentuk dan design sarung tangan pengendara motor nyaman dipakai setiap hari?. Kemudian dengan

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dan dilaksanakan di Laboratorium APK dengan subjek seluruh Mahasiswa Tekniuk Industri angkatan 2014 dan satu orang Mahasiswa angkatan 2012 Universitas Sangga Buana YPKP Bandung pada tanggal 17,24,28,31 Oktober 2016 pada jam pembelajaran APK&Ergonomi dan satu hari pada jam kosong perkuliahan.

4.2 Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dalam laporan ini menggunakan data Dimensi Jari Tangan, dengan maksud pembuatan design Sarum Tangan Pengendar Motor yang Ergonomis.

4.2.1 Uji Kesaragaman Data

(16)

PJ 2

(17)

PJ 4

(18)

PKT

LJ

(19)

4.2.2 Uji Kecukupan Data 4.2.3 Uji Kenormalan

Berikut merupakan hasil uji kenormalan data

4.2.4 Persentil

(20)
(21)

4.2.5 Rancangan Produk 4.2.6 Aspek Ergonomis

(22)

meminimalisir patah tulang ketika kecelakaan. Sehingga persendian jari lebih aman. Selanjutnya ada lingkaran dalam pada bagian pergelangan tangan di pasang bantalan busa ,

4.2.7 Aspek Teknik

BAB V

ANALISIS

BAB VI

KESIMPULSN DAN SARAN

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian ini juga dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki tingkat harga diri rendah adalah sebanyak 0 (0%) subjek yang artinya subjek

Populasi penelitian adalah seluruh air isi ulang yang diproduksi dari depo-depo pengisian wilayah Kota Samarinda. Depo-depo pengisian air isi ulang statusnya adalah masih

Aman Tonem and Aman Poli passed the Trans Mentawai road on Siberut Island, Mentawai Islands, West Sumatra.. Buku ini

Pada saat kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan 2 berlangsung, peneliti bertugas mengajar dan menunjuk rekan untuk mengamati jalannya pembelajaran yang sedang

Surat Lamaran Pekerjaan (ditulis tangan sendiri dan bermaterai 10.000), tanggal Surat Lamaran disesuaikan dengan tanggal pendaftaran ditujukan Kepada Ketua

1) Dalam membina hubungan dengan orang lain, seseorang harus menutupi sebagian kehidupan pribadinya sehingga dia dapat mempertahankan posisinya pada tingkat tertentu.

Yang pertama adalah dengan menjadikan satu sebuah method JavaBean untuk bertindak sebagai action handler, dan yang kedua adalah dengan membuat sebuah class instans

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat dalam minyak daging buah pala yang mempunyai potensi sebagai antijamur serta potensi minyak