SEBAGAI TEPUNG KARAGINAN SERBA GUNA
Disusun oleh :
NUR ROHMAN
26030115140062
THP B
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KEALUTAN
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT
SEBAGAI TEPUNG KARAGINAN SERBA GUNA
Oleh : Nur RohmanAbstrak
Rumput laut (Eucheuma cottonii) merupakan salah satu hasil laut yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup menjanjikan karena digunakan sebagai penghasil karaginan. Dalam dunia industri dan perdagangan, karaginan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri makanan, industri farmasi, industri kosmetik dan bioteknologi. Karaginan merupakan bagian besar komponen yang penyusun rumput laut. Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester kalium, natrium, magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa kopolimer. tahapan dalam proses pembutan tepung karagenan meliputi penanganan bahan baku, pencucian, kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi, destilasi, pengendapan, pengeringan dan penggerusan serat karaginan menjadi tepung karaginan.
Kata kunci : Karaginan, Ekstraksi
1. Pendahuluan
tumbuh banyak diperairan indonesia salah satunya yaitu Eucheuma sp yang dapat menghasilkan karaginan dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegunaan antara lain stabilizer, pembentuk gel, dan pengemulsi yang mempunyai nilai jual tinggi. Salah satu jenis rumput laut Euchema sp yang dapat dimanfaatkan adalah
Eucheuma cottonii. Jenis ini mempunyai nilai ekonomi yang penting karena
2. Permasalahan
Rumput laut merupakan bahan pangan yang dapat di manfaatkan menjadi berbagai produk sehingga perlu diadakanya pengolahan rumput laut. Oleh karena itu rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
3. Pembahasan
Berdasarkan permasalahan diatas maka pembahasannya adalah sebagai berikut :
A.Proses pembuatan tepung karaginan
Proses dalam pembuatan tepung karaginan terbagi menjadi 6 tahapan utama, yaitu pencucian, kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi, pengendapan, penegepresan, pengeringan dan penggerusan serat karaginan menjadi tepung karaginan.
1. Pencucian
Sebelum dicuci rumput laut direndam selama 3 hari guna untuk menjadikan rumput laut mengembang dan menyerap air sehingga proses keluarnya gel atau agar pada saat rumput laut dimasak menjadi lebih cepat (http://eprints.ung.ac.id/2603, 2012 ). Kemudian rumput dicuci menggunakan air bersih yang mengalir untuk meghilangkan kotoran yang menempel pada permukaanya seperti lumpur, pasir, koral, dan garam. Selain itu pencucian dilakukan untuk membasahi rumput laut sehingga memudahkan proses pemasakan.
2. Ekstraksi
hidroksida atau soda api selama 2 jam dengan suhu 60 oC sampai 80oC dengan Ph 8-9 dengan volume air perebus 40 sampai 50 kali berat rumput laut kering. Penggunaan natrium hidroksida ini bertujuan untuk menghasilkan rendemen tepung karaginan yang maksimal. Rendemen karaginan mengalami peningkatan dengan bertambahnya konsentrasi natrium hidroksida. Natrium hidroksida ini mampu menarik karaginan yang ada pada rumput laut selama proses ekstraksi berlangsung. Setelah selesai perebusan, hasil perebusan disaring, ampas dibuang, dan filtratnya dicampurkan kefiltrat hasil penyaringan pertama. Campuran filtrat lalu diendapkan untuk memeisahkan kotoran halus yang masih ada (Murdinah, dkk, 2012).
3. Pengendapan
Filtrat yang dihasilkan didinginkan beberapa menit, kemudian ditambahkan KCl yang berkonsentrasi 1% dalam 1 liter air. Penambahan KCl ini bertujuan untuk mempercepat proses pengendapan (http://eprints.ung.ac.id/2603, 2012 ).
4. Pengepresan
Setelah filtrat ditambahkan KCl 1% lalu dilakukan pengepresan yaitu dengan membungkus filtrat dengan kain kasa dan bersih dan diberi beban diatasnya sebagai pemberat. Penegepresan bertujuan untuk mengeluarkan air (murdinah, dkk, 2012). Proses pengepresan dilakukan selama 24 jam.
Setelah filtrat dilakukan penegendapan dan pengepresan tahap selanjutnya adalah proses pengeringan. Penegeringan dilakukan dengan dua cara, pengeringan dengan sinar matahari langsung dan pengeringan menggunakan oven denga suhu 70oC. Slah satu cara untuk mempercepat penegringan adalah menggunakan nampan (tray) yang disusun dengan energi panas matahari yang dikumpulkan dalam suatu alat yang disebut solar collector ( Estiasih, 2009). Kondisi filtrat kering yang siap dihaluskan adalah ketika filtrat kering mulai mengelupas dari kain atau wadah pengering lainya.
6. Penghalusan
Filtrat yang sudah benar benar kering diblendr menggunkan blender kering sampai menghasilkan tepung karaginan yang halus. Kemudian tepun karaginan diayak menggunakan ayakan 10 mesh.
B.Manfaat dari tepung karaginan
tekstur es krim menjadi kuat selain itu karagenan mampu mencegah timbulnya kirstal es yang besar (http://adesuherman09.student.ipb.ac.id/2012/03/18/penguna
DAFTAR PUSTAKA
Basmal, Jamal, dkk. 2013. Membuat Alginat Dari Rumput Laut Sargassum.
Jakarta. Penebar Swadaya.
Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta.
Bumi Aksara.
Murdinah, dkk. 2012. Membuat Agar Dari Rumput Laut Gracilaria sp. Jakarta.
Penebar Swadaya.
Prasetyowati, Corrine Jasmine A, dan Devi Agustiawan. 2008. Pembuatan tepung
karaginan dari rumput laut (Eucheuma cottonii) berdasarkan perbedaan metode pengendapan. Jurnal Teknik Kimia, Vol. 15, No. 2.
http://adesuherman09.student.ipb.ac.id/2012/03/18/penggunaan-karagenan-sebagai-penstabil-terhadap-kondisi-fisik-dan-pengaruh-cita-rasa-pada-es-krim/, diakses pada 6 desember 2015 pukul 15.03.