• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan Pendekatan User-Centered Design (UCD): Studi Kasus Fungsi Geoprocessing Tools

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan Pendekatan User-Centered Design (UCD): Studi Kasus Fungsi Geoprocessing Tools"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

2850

Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS Dan ArcGIS Menggunakan

Pendekatan

User-Centered Design

(UCD): Studi Kasus Fungsi

Geoprocessing Tools

Fathin Naufal Hawi1, Fatwa Ramdani2, Retno Indah Rokhmawati3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1fnaufalh@gmail.com, 2fatwaramdani@ub.ac.id, 3retnoindahr@ub.ac.id

Abstrak

Kualitas antarmuka menjadi pengaruh besar pada kegunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) namun belum menjadi poin penting dalam SIG dan permasalahan aplikasi pengolah SIG sulit dipahami oleh pengguna karena desain antarmuka pengguna dibandingkan dengan masalah teknis. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap aplikasi QGIS dan ArcGIS menggunakan pendekatan user-centered design. Hasil usability testing menunjukkan dari aspek effectiveness pada setiap fungsi yang diujikan cenderung lebih tinggi effectiveness pada aplikasi QGIS dalam hal fungsi intersect 73%, buffer 73%, dissolve 53%, merge 53% dan union 60% sedangkan ArcGIS hanya memiliki kecenderungan pada fungsi clip 33%. Pada aspek efficiency dengan satuan goals/min tidak ada tugas dari kedua aplikasi yang dapat diselesaikan dalam satu menit dikarenakan setiap tugas memerlukan langkah-langkah yang beragam untuk mencapai tujuannya, namun hasil menunjukkan tingkat aspek efficiency yang paling tinggi pada aplikasi ArcGIS dalam hal fungsi clip 0,31, intersect 0,38, dissolve 0,90, sedangkan QGIS cenderung lebih tinggi buffer 0,88, merge 0,66, dan union 0,80. Pada aspek satisfaction ArcGIS cenderung lebih tinggi dengan nilai 68,5 dibandingkan dengan QGIS dengan nilai 54,5.

Kata kunci: User-centered design, usability testing, QGIS, ArcGIS Abstract

Interface quality is a great influence on usefulness of Geographic Information System (GIS) but it not yet to be important points in GIS and issues of GIS application difficult to understand by users because design of user interface than technical problems. This research is aimed at doing a comparison to applications QGIS and ArcGIS using user-centered design method. The usability testing shows from the aspect of effectiveness in every function tested are likely to be more high effectiveness on the application of QGIS in terms of the function 73% of the intersect, 73% buffer, 53% dissolve, 53% merge and 60% union while ArcGIS just high on 33% clip. On the aspect of efficiency with goals/min units, there’s no function can be completed in one minutes, every task requires measures varied to achieve its goals, but the results show highest levels of efficiency on ArcGIS in terms of clip in 0,31, intersect in 0,38, dissolve in 0,90. While QGIS is higher on buffer in 0,88, merge in, and union in 0,80. The aspect of satisfaction show ArcGIS are likely to be more high satisfaction scores with 68,5 compared to QGIS with 54,5.

Keywords: User-centered design, usability testing, QGIS, ArcGIS

1. PENDAHULUAN

Kualitas antarmuka menjadi pengaruh besar pada kegunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) namun belum menjadi poin penting dalam SIG (Cowen et al, 1988). Permasalahan bagaimana membuat aplikasi pengolah SIG mudah dipahami oleh pengguna adalah karena desain antarmuka pengguna dibandingkan

(2)

penggunanya sebagai sebuah sistem bukan sebagai kumpulan berbagai macam koleksi data (Driver dan Liles, 1983). Tidak lebih dari 60% dari seluruh kode yang ada pada perangkat lunak didedikasikan semata-mata untuk antarmuka pengguna, tapi 35% kode pada perangkat lunak didedikasikan untuk antarmuka pengguna pada SIG (Nicholson, 1983).

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap aplikasi pengolah SIG yaitu QGIS dan ArcGIS agar pengguna dapat mengetahui desain antarmuka yang paling optimal dari keduanya dengan melihat aspek effectiveness, efficiency, dan satisfaction sesuai dengan panduan ISO 9241-11. Menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) adalah langkah yang sangat tepat untuk membandingkan kedua aplikasi yang akan diteliti karena UCD adalah sebuah metodologi desain yang menaruh pengguna dalam pusat dari proses analisis desain. Oleh karena itu idealnya cocok untuk mengembangkan sebuat software yang harus mudah dalam penggunaannya dan dilihat dari beberapa aspek yang ditentukan.

UCD sebagai istilah dan metode untuk yang berfokus pada desain untuk melibatkan pengguna dalam desain aplikasi. Pengguna yang terlibat menjadi partisipan dalam UCD memungkinkan untuk menyampaikan kebutuhan mereka, melakukan observasi dan mengikuti usabilitytesting dan partisipan dapat menjadi rekan dalam proses desain. Banyak variasi metode yang telah dikembangkan untuk mendukung proses UCD termasuk usability testing, usability engineering, heuristic evaluation, discount evaluation dan participatorydesign. Quickanddirtyevaluation juga menjadi penting untuk mendapatkan ide dan representatif pengguna tentang masukan pada desain awal (Abras et al, 2004).

Perbandingkan adaptive map dan non -adaptivemap dan menghasilkan bahwa adaptive map memberikan pengguna keyakinan tinggi dalam mengoprasikan aplikasi dan pengguna tidak suka terinterupsi pada proses spasial kognitif dengan mendapatkan adaptasi konten pada map secara tiba-tiba (Kiefer, 2017). Penelitian ini menggunakan tahap metodologi yang hampir serupa yaitu dengan mengidentifikasi obyek yang akan diteliti dalam hal ini adalah aplikasi ArcGIS dan QGIS, lalu mempersiapkan desain skenario dan tugas usability testing hingga perangkat lunak dan

perangkat keras yang mendukung usability testing.

.

2. DATA DAN METODOLOGI

Tipe dari penelitian ini adalah non implementasi. Tahapan yang akan dilakukan jika disajikan dalam bentuk diagram alur maka akan menjadi seperti pada Gambar 1.

Gambar 1 Metode Penelitian.

2.1 Studi Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan memahami buku-buku referensi, jurnal, artikel dan media lain yang berkaitan dengan penelitian ini dan mendukung pengumpulan data secara umum juga mempertegas teori-teori yang ada untuk memberikan informasi dan pembelajaran dalam menyelesaikan penelitian ini.

2.1.1

QGIS

(3)

macam system operasi, contohnya pada Linux, Unix, Mac, OSX, Windows dan Android. QGIS memiliki banyak format dan fungsionalitas pada vektor, raster dan basisdata. Terutama fungsi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah fungsi yang terdapat pada geoprocessing tools untuk mengolah data vektor seperti clip, intersection, fixed distance buffer atau buffer, dissolve, merge, dan union.

2.1.2

ArcGIS

ArcGIS menjadi salah satu studi area pada penelitian ini dan merupakan perangkat lunak pengolah SIG seperti QGIS, yang paling membedakan adalah sifatnya yang berbayar, tidak seperti QGIS yang bersifat open source dan gratis dan kedua aplikasi ini pun memiliki beberapa fungsi yang sama terutama pada geoprocessing tools.

2.1.3

Geoprocessing Tools

Geoprocessing adalah komponen yang menjadi bagian dari studi area penelitian ini dan merupakan komponen yang paling kuat dalam SIG, geoprocessing dapat menentukan, mengelola, dan menganalisa informasi untuk dijadikan sebuah keputusan. Geoprocessing menjadi bagian yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan SIG. Tidak terhitung jumlah tugas geoprocessing yang dilakukan dalam sehari. Fungsi geoprocessing yang pada umumnya sering dipakai adalah clip, intersect, buffer, dissolve, merge, dan union (ESRI, 2006)

2.2

Observasi

Observasi untuk melakukan penentuan

aplikasi dan fungsi yang akan diteliti, siapa

yang akan menjadi responden pada usability

testing, kondisi responden saat menjalankan

pengujian,

dan

penentuan

lingkungan

pengujian. Pada tahap observasi meliputi

fase dalam UCD yaitu pada tahap

specify

context of use dan specify requirements.

Tabel 1 Kriteria dan Jumlah Responden UsabilityTesting.

Kriteria Kriteria Jumlah Responden

QGIS Pernah menggunakan

QGIS 5 orang

ARCGIS Pernah menggunakan

ArcGIS 5 orang

Demografi responden pada Tabel 1 yang mengikuti usability testing adalah sebagai berikut.

 20% responden freelance dalam bidang SIG

 13% responden adalah desainer  67% responden adalah mahasiswa  27% rentang umur 18 – 20 tahun  73% rentang umur 21 – 25 tahun  80% responden adalah pria  20% responden adalah wanita. Lingkungan usability testing dilakukan pada laboratorium Pembelajaran C1.5 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Kota Malang dengan 15 komputer yang disediakan untuk setiap responden yang sudah terdapat QGIS dan ArcGIS untuk melakukan usability testing.

Pada fase specify requirements fungsi yang akan dilakukan usability testing pada kedua aplikasi yaitu geoprocessing tools dengan daftar fungsi yang diujikan yaitu (1) clip, membuat sebuah layer baru dari data vektor yang sudah dipersiapkan dengan bagian data yang telah ditentukan untuk dilakukan pemotongan menggunakan clipping tool; (2) intersection, tugas ini mengharuskan responden untuk membuat sebuah layer baru dari dua layer yang saling bertumpang tindih; (3) buffer, responden akan mencari dan menggunakan buffer tool, lalu melakukan konfigurasi dan melihat hasil dari buffer tersebut; (4) dissolve, menggabungkan fitur yang memiliki kesamaan atribut tertentu; (5) merge, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu; dan (6) union, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu.

2.3

Pengumpulan Data

(4)

Gambar 2 Diagram Pengujian.

Gambar 3 Diagram Pengujian (Lanjutan).

Pengujian setiap kriteria dilaksanakan sebanyak dua kali dengan pengujian menggunakan QGIS terlebih dahulu pada sesi 1 lalu dilanjutkan dengan pengujian ArcGIS pada sesi 2. Diagram diatas menunjukkan alur pengujian dalam satu sesi pengujian, setelah sesi 1 selesai responden diberikan waktu untuk beristirahat selamat 15 menit lalu memulai kembali pengujian sesi 2. Setiap pengerjaan tugas akan direkam aktivitas responden yang berjalan menggunakan

aplikasi

Bandicam

4.0.0.1331

yang sudah berjalan pada setiap

komputer

.

Fitur dan task yang diujikan dalam usability testing adalah penggunaan geoprocessing tools yaitu (1) clip, membuat sebuah layer baru sudah dipersiapkan dengan bagian data yang telah ditentukan menggunakan clipping tool; (2) intersection, tugas ini mengharuskan responden

untuk membuat sebuah layer baru dari dua layer yang saling bertumpang tindih; (3) buffer, responden akan mencari dan menggunakan buffer tool, lalu melakukan konfigurasi dan melihat hasil dari buffer tersebut; (4) dissolve, menggabungkan fitur yang memiliki kesamaan atribut tertentu; (5) merge, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu; (6) union, melakukan penggabungan dua layer menjadi satu.

Kuesioner pada penelitian ini menggunakan SUS (System Usability Scale) berikut peryataan kuesioner SUS pada Tabel 2.

Tabel 2 Kuesioner Pengujian.

No Pernyataan

1 Saya rasa, saya ingin menggunakan sistem ini dengan sering kedepannya

2 Saya rasa sistem ini terlalu kompleks, sebenarnya dapat dibuat lebih sederhana 3 Saya rasa sistem ini mudah untuk digunakan 4 Saya rasa membutuhkan bantuan dari teknisi

atau ahli untuk menggunakan sistem ini 5 Saya menemukan ada beberapa fungsi yang

terintegrasi dengan baik dalam sistem

6 Saya rasa banyak hal yang tidak konsisten pada sistem

7 Saya rasa kebanyakan pengguna dapat mempelajari untuk menggunakan sistem ini dengan cepat

8 Saya rasa sistem ini sangat tidak praktis 9 Saya sangat percaya menggunakan sistem ini 10 Saya harus belajar banyak terlebih dahulu

sebelum saya dapat menggunakan sistem ini

SUS menggunakan skala likert untuk setiap pernyataan akan memiliki 5 opsi tanggapan dari opsi sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

2.4 Analisis Hasil Evaluasi

Untuk mengukur usability dapat dilakukan dengan persamaan berikut ini.

2.4.1 Usability Metrics Untuk Effectiveness

Effectiveness dapat dihitung menggunakan persamaan (1) (Mifsud, 2015).

𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒𝑛𝑒𝑠𝑠 =

Jumlah tugas yang berhasil diselesaikan

Total jumlah tugas yang dikerjakan × 100% (1)

2.4.2 Usability Metrics Untuk Efficiency

(5)

persamaan (3) untuk menghitung aspek efficiency (Mifsud, 2015).

Waktu Tugas =

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖 − 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖

(2)

Sedangkan untuk menghitung aspek efficiency dapat dilakukan kalkulasi menggunakan persamaan (3). responden dalam mengerjakan tugas hingga selesai / waktu responden hingga menyerah dalam mengerjakan tugas  N = Total tugas yang diberikan  R = Jumlah responden

3. HASIL

Gambar 4 Tingkat keberhasilan penyelesaian tugas pada aplikasi ArcGIS dan QGIS

berdasarkan fungsi yang digunakan.

Gambar 5 Tingkat keberhasilan penyelesaian tugas pada aplikasi ArcGIS dan QGIS

berdasarkan fungsi yang digunakan.

Hasil usability testing pada Gambar 4 menunjukkan dari aspek effectiveness pada setiap fungsi yang diujikan cenderung lebih tinggi effectiveness pada aplikasi QGIS dalam hal fungsi intersect, buffer, dissolve, merge dan union sedangkan ArcGIS hanya memiliki kecenderungan pada fungsi clip. Pada Gambar 5 aspek efficiency dengan satuan goals/min tidak ada tugas dari kedua aplikasi yang dapat diselesaikan dalam satu menit dikarenakan setiap tugas memerlukan langkah-langkah yang beragam untuk mencapai tujuannya, namun hasil menunjukkan tingkat aspek efficiency yang paling tinggi pada aplikasi ArcGIS dalam hal fungsi clip, intersect, dissolve, sedangkan QGIS cenderung lebih tinggi buffer, merge, dan union. Sedangkan pada aspek satisfaction ArcGIS cenderung lebih tinggi nilai kepuasannya dibandingkan dengan QGIS.

Aspek satisfaction pada aplikasi ArcGIS dan QGIS yang didapatkan dari hasil kuesioner System Usability Scale (SUS) dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Hasil kuesioner SUS pada aplikasi ArcGIS.

CLIP INTERSECT BUFFER DISSOLVE MERGE UNION DAFTAR TUGAS

CLIP INTERSECT BUFFER DISSOLVE MERGE UNION

(6)

R9 5 2 4 3 5 1 4 1 5 2 85,0 aplikasi ArcGIS menghasilkan rata-rata 68,5 dengan 15 responden yang dibagi menjadi 3 kriteria yaitu (1) dominan menggunakan ArcGIS; (2) dominan menggunakan QGIS; dan (3) belum pernah menggunakan keduanya. Gambar 5.15 menunjukkan hasil pada aplikasi ArcGIS pada rentang diatas “OK” dan dibawah “GOOD”. Pada rentang penerimaan aplikasi ArcGIS termasuk dalam kriteria “ACCEPTABLE” atau dapat diterima oleh pengguna.

Gambar 6 Skala penilaian SUS pada aplikasi ArcGIS.

Hasil kuesioner SUS pada aplikasi QGIS dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil kuesioner SUS pada aplikasi QGIS. menghasilkan rata-rata 54,5 pada aplikasi QGIS pada rentang diatas “OK” dan dibawah “GOOD”. Pada rentang penerimaan aplikasi QGIS masih termasuk dalam kriteria “NOT ACCEPTABLE” atau belum dapat diterima oleh pengguna.

Gambar 7 Skala penilaian SUS pada aplikasi QGIS.

Perbandingan kedua hasil kuesioner SUS dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Perbandingan skala penilaian SUS pada aplikasi QGIS dan ArcGIS.

Perbandingan kedua hasil kuesioner SUS ini menyatakan bahwa dari aspek satisfaction aplikasi ArcGIS lebih tinggi dan dapat diterima oleh pengguna dibandingkan dengan aplikasi QGIS yang lebih rendah dan effectiveness memiliki tingkat keberhasilan dalam penyelesaian tugas lebih tinggi pada fungsi intersect 73%, buffer 73%, dissolve 53%, merge 53% dan union 60% sedangkan fungsi clip 33% tingkat keberhasilan dalam penyelesaian tugas paling tinggi yaitu pada aplikasi ArcGIS. Pada aspek efficiency tingkat efisiensi berdasarkan waktu dengan aplikasi ArcGIS lebih tinggi pada fungsi clip 0,31 goals/min, intersect 0,38 goals/min, dissolve 0,90 goals/min, sedangkan fungsi buffer 0,88 goals/min, merge 0,66 goals/min dan union 0,80 goals/min lebih tinggi pada aplikasi QGIS. Pada aspek satisfaction dapat Tabel 3 Hasil kuesioner SUS pada

(7)

dilihat dari perbandingan hasil kuesioner SUS pada aplikasi ArcGIS dan QGIS menunjukkan bahwa skor SUS pada ArcGIS lebih tinggi berada diatas rentang “OK” dan dibawah “GOOD” namun masuk kedalam diterima oleh pengguna dan butuh perbaikan untuk mencapai kategori “ACCEPTABLE” dengan nilai 54,5.

Berdasarkan komentar yang diberikan responden, aplikasi yang optimal menurut responden yaitu aplikasi yang tidak terlalu rumit dalam menampilkan langkah-langkah pada setiap fungsi dan terdapat penjelasan atau deskripsi singkat tentang fungsi terkait. Saran untuk penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh lagi terutama dalam perbaikan antarmuka yang tidak dilakukan pada penelitian ini. Pengelompokkan menu berdasarkan kegunaannya sangat diperlukan agar tidak memberikan kebingungan pada penggunannya, dan penentuan kolom input prioritas data yang harus dimasukkan untuk mencapai tujuan dari setiap fungsi.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abras, C., Maloney-Krichmar, D., Preece, J., 2004. User-Centered Design. In Bainbridge, W. Encyclopedia of Human-Computer Interaction. Thousand Oaks: Sage Publications. (in press)

Collins, S.H., G.H. Moon, and T.H. Leham 1983, "Advances in Geographic Information Systems", Proceedings of the Sixth International Symposiwn on Automated Cartography; Steering Committee of the Canadian National Committee for the Sixth International Symposium on Automated Cartography, Vol 1 pp. 324-334

Cowen, D.J., and S.R. Love 1988, "A Hypercard Based Workstation for a Distributed GIS Network", Proceedings of GISILIS ’88, American Congress on Surveying and Mapping; Falls Church, VA, Vol. 1 pp.285-294

Driver, B. and W. Liles 1983, "A

Communication Model for the Design of a ComputerAssisted Cartographic System ",Proceedings of the Fifth International Symposium: on Cartography and Computing, American Congress on Surveying and Mapping; Falls Church, VA, pp. 267-274

Egenhofer, M. and A. Frank 1988, "Designing Object-Oriented Query Languages for GIS: Human Interface Aspects", Proceedings of the Third International Symposiwn on Spatial Data Handling, International Geographical Union Commission on Geographical Data Sensing and Processing, Williamsville, NY, pp. 79-96

ESRI, 2006. Welcome to ArcGIS Desktop Help 9.3. [online] Tersedia di: < http://webhelp.esri.com/arcgisdesktop/9 .3/index.cfm?TopicName=An_overvie w_of_commonly_used_tools> [diakses pada 10 Januari 2018]

International Organization for Standardization. (1998). ISO 9241-11: Ergonomic requirements for office work with visual display terminals (VDTs) - part 11: guidance on usability. International Organization for Standardization,

1998(2), 28. usability/> [diakses pada 7 Januari 2018]

Kiefer, P., Giannopoulos, I., Athanasios Anagnostopoulos, V., Schöning, J., & Raubal, M. (2017). Controllability matters: The user experience of adaptive maps. GeoInformatica, 21(3), 619–641. https://doi.org/10.1007/s10707-016-0282-x

Lanter, D. P., & Essinger, R. (1991). User-centered graphical user interface design for gis. National Center for Geographic Information \& Analysis/NCGIA, Technical Paper, (April), 91–6.

Retrieved from

http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/do wnload?doi=10.1.1.33.8881&amp;rep= rep1&amp;type=pdf

(8)

Gambar

Gambar 1 Metode Penelitian.
Gambar 2 Diagram Pengujian.
Gambar 5 Tingkat keberhasilan penyelesaian
Tabel 4 Hasil kuesioner SUS pada aplikasi QGIS.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari riset awal yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pada website sekolahkoding.com sebelum dilakukan perbaikan desain adalah pada

Proses awal alur yang dilakukan dalam metode ini yaitu Understand Context of Use (memahami konteks pengguna). Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi siapa pengguna

Pendekatan User Centered Design (UCD) akan melibatkan pengguna pada proses pengembangan sehingga pengguna dapat memberikan saran mengenai antarmuka website, serta hasil akhir

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kailan yang ditanam secara organik melalui analisis kandungan total fenolik, flavonoid, asam

Dalam menentukan tujuan dari adanya penelitian ini adalah dengan berdasarkan kebutuhan dasar yang terdapat dari perubahan sistem kerja manual menjadi suatu sistem

Hasil penelitian Tugas Akhir ini adalah rancangan desain antarmuka pengguna yang dibuat berdasarkan langkah-langkah pada metode User Centered Design (UCD) dengan

Evaluasi dan Perbaikan Desain Antarmuka Pengguna Pada Aplikasi MyUMM Student Menggunakan Pendekatan User Centered Design.. Laporan

Pengujian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan black- box testing, pengujian berdasarkan pada detail aplikasi sepertoi tampilan aplikasi dan perangkat,