• Tidak ada hasil yang ditemukan

HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN

Dr. Ririh Yudhastuti, drh.MSc

Departemen Kesehatan Lingkungan

Fakultas Kesehatan masyarakat

(2)

Hygiene

Pengertian higiene menurut Departemen

(3)

Sanitasi makanan

adalah salah satu usaha pencegahan

yang menitik beratkan kegiatan dan

tindakan yang perlu untuk

membebaskan makanan dan minuman

dari segala bahaya yang dapat

menganggu atau memasak kesehatan,

mulai dari sebelum makanan

diproduksi, selama dalam proses

pengolahan, penyimpanan,

pengangkutan, sampai pada saat

dimana makanan dan minuman

(4)

TUJUAN SANITASI MAKANAN

Untuk menjamin keamanan dan

kemurnian makanan, mencegah

konsumen dari penyakit,

mencegah penjualan makanan

yang akan merugikan pembeli.

mengurangi kerusakan /

pemborosan makanan.

Dalam Pengolahan Makanan ada

(5)

1. Keadaan Bahan Mentah

2. Cara Penyimpanan Bahan

Makanan

3. Proses Pengolahan

4. Cara Pengolahan

5. Cara Pengangkutan makanan

yang telah masak

6. Cara Penyimpanan mkanan

(6)

SANITASI SUSU

Susu adalah bahan makanan yang paling

baik untuk kesehatan, karena susu

mengandung zat gizi yang lengkap dan

sempurna.

Bagi bayi, susu penting untuk pertumbuhan

tubuh sedangkan bagi orang dewasa susu

penting untuk memelihara agar tubuh tetap

dalam keadaan sehat dan segar.

Di dalam susu ,ditemukan pelbagai zat gizi,

(7)

Sanitasi Susu

Safe milk tidak mengandung bibit

penyakit yang membahanyakan

kesehatan.

Clean milk tidak mengandung zat-zat

lain yang tidak ditemukan dalam susu

murni walaupun zat tersebut tidak

(8)

Hewan yang diambil susunya ha

r

uslah hewan

yang sehat

Orang yang mengelola susu harus sehat

Lingkungan tempat susu diambil harus selalu

dalam keadaan bersih

Usahakan ada ruangan yang bersih untuk

menyimpan sementara susu ini, yang dekat

dengan kandang susu

Alat-alat yang digunakan harus bersih

Pengelolaan susu harus terjamin kebersihannya

Kalau pengangkutan lebih dari dua jam, harap alat

transportasi dilengkapi dengan alat pendingin

Lakukan pasteurisasi sebelum susu tersebut

diminum

Pasteurisasi

, suatu proses penghangatan (

heatin

g)

tiap partikel susu sehingga susu tersebut bebas

dari kuman-kuman penyebab penyakit. Dengan

(9)

Macam-macam pasteurisasi adalah sebagai berikut:

Dengan suhu tinggi, waktu pendek

Dengan suhu rendah, waktu panjang

Ultra high temperature pasteurisasi, yaitu dengan

memanaskan sampai suhu 90ºC selama 0,75 detik.

Setelah dipasteurisasi, suhu yang paling baik untuk

susu ialah 10ºC untuk mencegah kerusakan susu

lebih lanjut.

(10)

Kuman dapat dengan cepat berkembangbiak melalui

pembelahan sel.

berawal dari satu buah sel pada detik berikutnya

berkembang menjadi dua sel;detik selanjutnya

nmenjadi 4, 8, 16 dan seterusnya. dengan rumus

2n,pada detik ke 30 jumlah kuman mencapai diatas

1 milyar tepatnya 1.073.741.824 sel.

Dalam air susu segar normal mengandung bakteri

maksimal sebanyak satu juta per ml menurut

codex.

ini merupakan standar penerimaan susu oleh

industri pengolah.

diatas angka tersebut peternak atau penyetor

terkena penalti dengan pengurangan harga,

(11)

Menurut SK Dirjen peternakan no.17 tahun 1983.

dipersaratkan jumlah kuman pada susu murni yang

beredar dimasyarakat maksimum sebesar 3 juta;

susu tidak boleh mengandung kuman patogen dan

benda asing yang dapat mengotori susu. pada susu

pasteurisasi maksimal 25.000 per ml, tidak boleh

mengandung bakteri

coli.

Bakteri asam laktat normal terdapat pada air susu,

sesungguhmya bermanfaat dalam pembuatan keju

dan mentega. fungsinya memecah gula susu

(laktose) dan mengendapkan protein susu (kasein)

bakteri tersebut berasal dari lingkungan pemerahan

dan kamar penyimpanan susu jenisnya

(12)

SANITASI DAGING

Pengawasan daging sangat perlu, terutama

karena daging lekas membusuk, juga

kemungkinan hewan potong menderita

penyakit yang dapat ditularkan kepada

manusia (ZOONOSIS) . Selain itu, daging

sapi mudah terkena infeksi.

(13)

Hewan potong

Hewan apapun yang akan diambil dagingnya,

harus bebas dari penyakit, seperti TBC, anthrax,

rabies, penyakit mulut dan kuku (Foot and mouth

disease) dan cacingan.

Untuk mengetahui apakah hewan potong

mempunyai penyakit dilakukan dua kali

pemeriksaan dan dilakukan karantina 2 x 24 Jam.

Pemeriksaan sebelum dipotong. Hewan yang

dicurigai menderita penyakit, harus dipotong

terpisah.

Pemeriksaan setelah ternak dipotong yang

diperiksa biasanya kelenjar, jantung, alat-alat

(14)

RPH (Rumah Potong Hewan)

Bangunan harus dibuat dari bahan yang kuat

dan mudah dibersihkan, tidak menjadi sarana

berbagai serangga atau tikus, mempunyai

saluran limbah, mempunyai air bersih yang

cukup dan mempunyai tempat pembuangan

sampah yang baik.

Kadang-kadang tersedia untuk tempat hewan

menginap (karantina) sebelum dipotong.

Orang yang melaksanakan pemotongan harus

terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Pisau dan alat-alat yang dipergunakan harus

(15)

Untuk mengetahui apakah daging masih berada dalam keadaan

baik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan:

Warna daging

Daging yang baik harus mempunyai warna sama antara bagian

dalam dan bagian luar daging.

Bau

Bau daging adalah khas, sesuai dengan bau hewannya. Kalau

ada proses pembusukan, baunya akan berubah.

Konsistensi

Daging yang baik mempunyai konsistensi, elastic bila ditekan,

kalau dipegang terasa basah kering. Artinya meskipun rasanya

basah, tidak sampai membasahi tangan si pemegang.

(16)

Tata cara Penyembelihan

Hewan yang tiba di RPH/TPH diistirahatkan paling

sedikit 12 jam sebelum dipotong atau disembelih.

Pemeriksaan sebelum penyembelihan (ante mortem)

dilakukan paling lama 24 jam sebelum disembelih dan

bertujuan agar hanya hewan sehat saja yang

disembelih. Penyembelihan dilakukan dgn tatacara

agama Islam sesuai dgn Fatwa Majelis Ulama

Indonesia

(MUI)

menghadap

Kiblat,

membaca

(17)

Pemeriksaan setelah penyembelihan (post

mortem)

bertujuan untuk

memeriksa daging dan bagian-bagiannya, melalui

pemeriksaa organoleptik

(dengan panca indera), apabila perlu dilengkapi

pemeriksaan laboratorium.

Petugas penyembelihan dan pemotongan daging

sebelum dan setelah bekerja harus membersihkan

dirinya beserta alat-alat yg dipakai, menggunakan

sabun dan sebaiknya dilanjutkan dengan larutan

(18)

KRITERIA HEWAN SEMBELIHAN

Hewan potong yang akan disembelih

harus memenuhi kriteria hewan yang

boleh disembelih tidak kurus (kurang

gizi), cukup umur, tidak bunting,

bukan hewan besar (Sapi, kerbau,

kuda, kambing, rusa) betina bertanduk

produktif dan halal.

Untuk babi

Cukup umur, tidak penyakitan, tidak

bunting

(19)

Kriteria petugas

penyembelih

a. Seorang muslim yang taat

b. Sudah dewasa

c. Memiliki pengetahuan tentang hewan

yang halal dan haram, untuk disembelih

(20)

TATA CARA PEREDARAN DAGING TERNAK

Daging yang didistribusikan utk tujuan antar Kab/Kota dan provinsi harus dilengkapi

dengan Surat Keterangan dan

Surat Keterangan Asal Daging yg dikeluarkan oleh Dokter Hewan pejabat dinas yang

berwenang.

Pengangkutan antar pulau dan ekspor harus memenuhi persyaratan karantina yang

berlaku

Daging yang diedarkan tidak boleh ditambahkan dengan bahan atau zat yang dapat

mengubah warna aslinya.

Dalam pengangkutan, karkas atau bagian karkas terpisah dengan bahan lain Kendaraan, pengangkut daging tidak boleh digunakan untuk tujuan lain selain

pengangkutan daging.

Daging yang diedarkan harus berasal dari RPH/TPH dan telah diperiksa kesehatannya

(21)

PENJUALAN/PENJAJAAN DAGING

Terpisah dari tempat penjualan komoditi

lain.

Bangunannya permanen dengan lantai

kedap air dan memiliki ventilasi yang cukup

Meja berlapis porselin putih dan tersedia

tempat serta alat penggantung daging

yangterbuat dari bahan anti karet.

Selalu tersedia air bersih dlm jumlah cukup

untuk keperluan pembersihan tempat

penjualan dan tempat pencucian tangan

(22)

Undang-Undang (UU) Nomor 7

Tahun 1996 tentang Pangan dan

UU Nomor 8 TAhun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen

mengamanatkan bahwa setiap

produsen pangan termasuk

pangan asal hewan wajib

menjamin produk yang dihasilkan

memenuhi persyaratan

(23)

Sanitasi Hasil Laut dan

Sungai

1. Golongan hewan (Ikan, udang,

moluska, gurita, cumi2, ubur-ubur

dsb)

2. Golongan tumbuh-tumbuhan

(rumput, batu /bunga karang dsb)

Sumber makanan ini perlu

(24)

Bahan Cemaran Terhadap Makanan

a.Fisik:batu,kerikil,rambut,kulit padi (gabah).

b.Kimia:pestisida,insektisida,bahan pengawet, pupuk.

c.Biologi:bakteri,virus,jamur,parasit protozoa maupun cacing.

Pencemaran dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan yang disebut

dengan penyakit bawaan penyakit atau ‘foodborne illness’atau yang paling sering dikenal sebagai‘keracunan makanan’. Penyebab cemaran yang paling sering

menyebabkan masalah kesehatan adalah pencemaran oleh bakteri. Bakteri adalah suatu mikroba kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop bakteri ini dapat hidup bila:

a.Ada sumber makanan; khususnya protein

b. Ada suhu dan kelembaban yangsesuai; rentang suhu yang sesuai adalah 4- 60oC atau yang dikenal dengan nama‘ZonaBahaya.

c.Ada sumber air; kelembaban dan kandungan air yang cukup.

Ketiga hal di atas tambah dengan waktu yangsesuai akanmembua kuman bakteri

(25)

Golongan BTM yang dilarang Permenkes RI No.

722/Menkes/Per/IX/8

Natrium Tetraborat (Boraks)

Formalin (Formaldehyd)

Minyak nabati yang dibrominasi

(Brominanted Vegetable Oils)

Kloramfenikol (Chlorampenicol)

Kalium Klorat (Pottasium Chlorate)

Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate,

DEPC)

Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)

P-Phenetilkarbamida

(26)

Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain

rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow

(pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis), dan

kalsium bromat (pengeras).

Bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai

makanan , bukan ingredien khas makanan,

memiliki atau tidak memiliki nilai gizi, sengaja

ditambahkan ke dalam makanan untuk

teknologi (termasuk organoleptik) pada

pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan,

pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau

menghasilkan suatu komponen atau

(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual. Ketentuan yang didapat adalah apbila nilai t sig. Maka dapat dikatakan berpengaruh

Berdasarkan pada latar belakang tersebut dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara merek, promosi dan keputusan pembelian konsumen pada produk susu Bendera,

a) Kejenuhan basa menunjukkan besarnya daya adsorbsi kation- kation basa. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa tanah di Desa Pucung memiliki kandungan basa yang

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, respon masyarakat atau petani terhadap kebijakan program Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) adalah sejak

Hari ke-14 mencit dibunuh untuk dilakukan pemeriksaan respon proliferasi limfosit dan produksi ROI makrofag... ALUR

Terimakasih juga penulis sampaikan teman-teman kerja saya khususnya bermain musik band yang ada dikota Medan yang selalu memberikan nasihat- nasihat baik kepada penulis

4.1.1 Tampilan Awal Form Sistem Informasi Geografi Mengacu pada Gambar 4.1, Tampilan Home Website Sistem Informasi Geografi dalam Pencarian Rute Terpendek

apakah perusahaan terseut erada diantara anyak perusahaan ke"il, atau erada apakah perusahaan terseut erada diantara anyak perusahaan ke"il, atau