• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Pari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Pari"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Media Sosial Sebagai Sarana Promosi

Pariwisata

Marahalim Siagian

Jumlah pengguna sosial media1 di Indonesia saat ini sudah sangat besar, hal itu tidak terlepas penetrasi internet di Indonesia yang telah mencapai 132,7 juta dari total penduduk Indonesia tahun 2016. Persentase penetrasi internet di Indonesia per wilayah. Fakta ini membuka peluang besarnya peluang melakukan promosi pariwisata melalu sosial media.

Era sosial media dan transaksi digital

Sumber: Kebijakan Pemasaran Pariwisata Nusantara (ppt), Kementerian Pariwisata, 2017

Saat ini sepuluh (10) jenis sosial media dengan pengguna aktif terbanyak di Dunia adalah: Facebook, WhatsApp, Youtube, Facebook Messenger, WeChat, QQ, Instagram, Qzone, Tumblr, dan Twitter.

Dua jenis sosial media dengan tingkat penggunaan tertinggi di Indonesia adalah Twitter dan Facebook. Per Mei 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-3 sejagat atau 24 juta pengguna aktif Twitter. Lebih jauh lihat https://www.statista.com/statistics/242606/number-of-active-twitter-users-in-selected-countries/.

(2)

Sedangkan untuk Facebook, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sejagat dengan jumlah pengguna aktif sebesar 126 juta per Juli 2017. Lebih jauh lihat https://www.statista.com/statistics/268136/top-15-countries-based-on-number-of-facebook-users/.

Potensi inilah yang dilihat Kementerian Pariwisata (Kemempar) Indonesia untuk menggunakan media sosial sebagai untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

Fakta lainnya bahwa perilaku konsumen Indonesia juga telah berubah, dari gaya hidup konvensional menjadi gaya hidup digital (digital lifestyle) yang berciri: mobile, personal dan interactive.

Menurut Kemenpar, 70 % konsumen pariwista Indonesia melakukan search and share melalui media digital danmedia digital 4 kali lebih efektif dibandingkan media konvensional.

Fakta lain adalah, perilaku konsumen Indonesia telah berubah dalam hal mencari, memesan dan membayar (Looking, Booking, Paying).

Looking. Perubahan perilaku konsumen Indonesia yang melakukanpencarian informasi pariwisata melalui: Google, Baidu, dan Tripadvisor.

Booking. Perubahan perilaku konsumen Indonesia yang melakukan pemesaan melalui Traveloka, Booking.com, AliTrip atau C-Trip dimana tersedia juga aplikasinya.

Paying. Perubahan perilaku konsumen Indonesia yang melakukan pembayaran online/transaksi online melalui: ATM, Amazon, Paypal, Alipay, dll

Branding dan Co-Branding Pariwisata

Sebuah brand adalah sekumpulan rasa seseorang terhadap produk, layanan atau perusahaan. Brand memiliki empat fungsi yakni: navigator, reassurance,enggement.

Sebagai navigator,membantu konsumen memilih produk, layanan, atau merek perusahaan dari pilihan yang banyak atau membingunkan.

Sebagai reassurance, mengkomunikasikan kualitas intrinsik dari produk atau layanan bahwa konsumen telah membuat pilihan yang tepat.

Sebagai enggement yaitu citra khas, bahasa dan asosiasi untuk mendorong konsumen untuk mengidentifikasi dengan brand.

Dengan demikian, brand pada dasarnya adalah sebuah janji untuk calon konsumen atau yang sudah menjadi konsumen.

Kegiatan branding signifikan dalam menarik minat wisatawan.Branding juga berhubungan langsung dengan Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia.Keberhasilan menarik minat wisatawan dipengaruhi oleh persepsi dan nilai-nilai merek yang secara terus menerus disampaikan. Pembentukan merek ini sangat bertumpu pada penciptaan citra yang jelas tentang apa yang ditawarkan oleh negara, daerah, kota, atau suatu lokasi.

(3)

Dengan ber-cobranding maka kekuatan brandequity-nya akan berlipat-lipat. Dalam hal sinergitas brand dan co-branding, 1 + 1 = 3, bukan 2 karena hasil gabungan lebih besar dari bagian-bagiannya atau “The whole is biger than the part”. Salah satu contoh terbaik untuk ini misalnya: Danone-Aqua. Aqua adalah brand yang dikenal sebagai localchampion yang menguasai pasar air minum dalam kemasan di Indonesia. Sementara Danone adalah globalchampion yang memiliki pasar di seluruh dunia. Apa jadinya jika Aqua dan Danone menyatukan diri melalui co-branding. Yang terjadi adalah, image Aqua terangkat menjadi “local champion yang mengglobal”. Sementara brand Danone pun terangkat menjadi “global championyang melokal”. Hasilnya adalah win-win partnership yang menghasilkan entitas gabungan yang jauh lebih powerful.

Bagaimana brand pariwisata Indonesia secara global? Travel Tourism Competitiveness Index pada tahun 2017 menyebutkan bahwa country branding “Wonderful Indonesia” saat ini telah menempati peringkat ke-47 di dunia mengalahkan country branding “Truly Asia” milik Malasya yang sekarang diperingkat ke-85, serta “Amazing Thailand” yang sekarang diperinkat ke-68 dunia. Namun ini baru peningkatan indeks kompetitif pariwisata Indonesia ini baru membaik dari beberapa tahun sebelumnya. Sebelumnya, peringkat Indonesia pada tahun 2009 diposisi ke-81, tahun 2011 diposisi 74, tahun 2013 diposisi 70, tahun 2015 posisi 50, jauh dibawah peringkat Malasya yang menjadi musuh psikologis Indonesia dan Thailand sebagai musuh profesional Indonesia dalam industri pariwisata global..

Branding pariwisata dapat dilakukan melalui 4 kanal strategi komunikasi berikut--disingkat POSE.

Paid Media. Menggunakan media berbayar nasional dan lokal cetak maupun elektronik untuk tujuan penyadartahuan dan penyebarluasan informasi pariwisata.

Owned Media. Menggunakan media milik sendiri sebagai sumber informasi melalui website berkonten detinasi dan event pariwisata.

Social Media. Menggunakan sosial media sesuai origin sebagai sarana untuk menciptakan keterikatan dengan target pasar melalui i-marketing.

Endorser. Pendukung iklan, expert, selebriti, dan public figure.

Manakah yang paling efektif dalam hal membranding pariwisata? Survey yang dilansir Kemenpar menyebutkan bahwa cerita dari mulut ke mumut memiliki efektivitas 59 % untuk branding; humas dan pemberitaan efektivitasnya 51% untuk branding; sosial media efektivitasnya 40 % untuk branding; dan iklan efektivitasnya 30 % untuk branding.

Karakteristik Pariwisata Indonesia

Produk portfolio pariwisata Indonesia yang terbesar adalah;

 Wisata budaya sebesar 60 % dari total wisatawan domestik dan internasional. Segmen ini meliputi; Heritage and pilgram cullinary and shoping, city and village.

 Wisata alam sebesar 35 % dari total wisatawan domestik dan internasional. Segmen ini meliputi; marine tourism, eco tourism, adventures tourism.

(4)

Sumber: Kementerian Pariwisata, 2017

Pariwisata merupakan sektor yang memiliki multi player efek. Tahun 2016 sebagai penyumbang pendapatan negara ke-3 setelah minyak kelapa sawit, energi dan mineral dengan nilai 104, 5 triliun rupiah.

Prioritas Pariwisata Nasional

Berikut adalah urutan prioritas pariwisata nasional

1. Digital tourism

2. Homestay (rumah wisata)

3. Airlines

4. Branding

5. Top 10 originasi

6. Top-3 destinasi utama, 15 destinasi branding

7. Pengembangan 10 pariwisata prioritas

8. Sertifikasi kompetensi SDM dan gerakan sadar wisata

9. Peningkatan investasi pariwisata

10. Pengelolaan krisis center

Tips Promosi Pariwisata Melalui Sosial Media

Semakin unik, lucu, aneh sebuah promosi maka semakin menarik bagi konsumen.

1. Konten promosi yang menarik dan tepat sasaran

(5)

3. Masuki komunitas tertentu. Semakin besar anggota komunitas itu maka semakin besar pula peluang untuk menjaring konsumen. Namun menautkan dengan komunitas yang semirip juga dapat dilakukan untuk memperbesar peluang menjaring konsumen.

4. Aktif menanggapi keluhan di media sosial. Pelaku bisnis harus aktif bersosialisasi agar dapat cepat merespon keluhan konsumen. Keaktivan di media sosial menjadi bahan penilaian dari konsumen tentang pelayanan/produk pariwista yang diberikan.

5. Manfaatkan fitur sosial media. Jika tidak mengetahui dengan benar cara membuat iklan di sosial media bisa gunakan fitur yang disediakan oleh platform sosial media. Contohnya Facebook yang menyediakan fasilitas iklan seperti CPC, PAGE LIKE ADS, atau SPONSORES STORIES.

6. Gunakan sosial media sebanyak mungkin. Gunakan sosial media yang sesuai dengan produk atau layanan pariwisata yang kita tawarkan. Misalnya: Facebook, Twitter, Youtube, Google+, Instagram, Path atau Pinterest. Semakin banyak promosi sosial media yang disebarkan semakin besar pula peluang menjaring konsumen potensial.

Kelebihan dan kekurangan promosi pariwisata lewat sosial media

Kelebihan: hemat biayadan efektif, viral marketing, menjangkau beragam profil konsumen dan segmentasi, menyebarkan informasi denga luas dan cepat, tidak dibatasi oleh geografi, dapat digunakan untuk membangun profil dan kredibilitas kita sebagai marketer.

Kekurangan: sangat tergantung dengan jaringan internet, keamanan accout rendah, orang enggan bertransaksi langsung secara online, kepercayaan wisatawan, peguasaan teknologi yang kurang, metode bertransaksinya.

Kesimpulan

Jika program prioritas pariwisata nasional dihubungkan dengan peluang pengengambangan eko-wisata dan eko-wisata adventures. Hal yang perlu dilakukan adalah megidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi untuk dipasarkan sebagai produk eko-wisata dan wisata adventures. Potensi dimaksud seperti: bird waching, arung jeram, sekolah hidup di hutan (survival), dan lokasi penelitian keragaman hayati untuk segmentasi peneliti, ilmuwan, mahasiswa, chanel televisi wildlife. Membagun sejumlah homestay dilokasi yang sesuai untuk paket wisata yang akan ditawarkan juga bagian yang perlu dipertimbangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengambilan sampel secara “Sampel Jenuh”dimana seluruh ibu yang mempunyai balita menderita pneumonia yang telah memenuhi

Hal ini menunjukkan bahwa adanya ketuntasan hasil belajarmahasiswamenjadi 81,87 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing materitrigonometri

Dengan demikian penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kata yang telah dipadankan dalam bahasa Saluan memiliki variasi ditinjau dari daerah pengamatan, variasi

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulasmi (2007) di Kecamatan Dempet Kabupaten Demak menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara tipe

Macang; Jalan Berlian, Jalan Rukun, Jalan Pelita, Jalan Setia Kawan, Jalan Yuriska

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan analisis runtun waktu, diantaranya konsep tentang kestasioneran, fungsi autokorelasi dan

Oleh karena itu diperlukan sumberdaya manusia yang kompeten sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan bernilai informasi (Karmila, Amries Rusli

3) Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil penerapan algoritma neural network , parameter yang paling berpengaruh adalah IP (Indeks Prestasi) mahasiswa. 4)