HUKUM DAN
KEBIJAKAN PUBLIK
Membuat kebijakan publik itu sulit?
Yang bisa diimplementasikan secara efektif
Yang bisa meningkatkan kewibawaan dan kepercayaan rakyat
kepada pemerintah
...
Mengapa banyak peraturan daerah yang digugat untuk dibatalkan? Juga undang-undang dan peraturan lain yang dijudicial review?
Mengapa memutuskan kenaikan harga BBM menjadi lebih sulit? Mengapa terjadi krisis bawang?
Kebijakan publik = keputusan politik
yang berformat hukum?
Ex. Perdebatan tentang format hukum RPJMD Peraturan Kepala Daerah atau
Relasi Hukum dan Politik
Hubungan law & politics
(aspek statis)
Hubungan law-making & political
order
(aspek dinamis)
Hubungan legal discipline to political material
(aspek epismemologi)
Model otonom
POLITICS
LAW
POLITICS
LAW
POLITICS
LAW
POLITIK HUKUM KEBIJAKAN
HUKUM [proses &
General System Theory: David
Easton
11
Kewenangan Politik
Modifikasi Model Sistem
Politik
12
Government Decision Makers
Decisions
and actionsOutputs
Social,
Perspektif sistem atas
proses politik: Gabriel A
Almond
13
Inputs Conversion
Outputs into Environment Changes in Environment*
*Changes not caused by actions of political system itself
Domestic and International Welfare and Security
Hofferbert’s Model for Comparative
Study of Policy Formation
1
2
3
4
5
Formal Policy Conversion
Policy Output
Elite Behavior Governmental
Institutions Mass Political
Ekonomi
Ilmu Politik
Kebijakan publik dan administrasi
Kebijakan sosial (dan administrasi)
Analisis Kebijakan
Studi-studi perumahan
Studi-studi pendidikan
Studi-studi kesehatan
Politik dan kebijakan
Apakah politik itu?
Robert Dahl: ‘power, rule and authority’
Harold Laswell: ‘shaping and sharing of power’
David Easton: ‘authoritative allocation of values’
Kebijakan merupakan jejaring proses dan keputusan di mana masukan-masukan yang datang dari lingkungan ke tatanan politik
Hukum dan kebijakan
‘Transformational moment’ – nilai-nilai input
ditransformasikan menjadi outputs yang
berkategori legal, sebelum diimplementasikan ke masyarakat dengan sarana-sarana hukum.
Masukan dan keluaran adalah (bermuatan) nilai/norma;
Law-in books and the law-in-action
Yehezkel Dror, “Law as a Tool of Directed Social
Kewenangan atau
otoritas
Kekuasaan resmi (legal-formal);
Berdayapaksa yang sedikit banyak sah –
legitimasi minimal (legal-prosedural, substantif, instrumental);
Beberapa definisi kebijakan
Thomas R Dye: “anything government
choose to do or not to do”
Willian Dunn: “disiplin ilmu sosial terapan
yang menggunakan berbagai metode, argumen, dan transformasi informasi
yang relevan dalam suatu setting politik untuk memecahkan problem
John Dewey: kebijakan publik
“Publik dan problem-problemnya”
Kebijakan publik membahas bagaimana
problem-problem itu dikonstruksikan, didefinisikan, dan
diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda politik;
Kebijakan publik interaksi antara pihak pemegang
otoritas (pejabat dan institusi) dan publiknya.
Tindakan pemegang otoritas – aktif (action) dan pasif
(inaction) –berdampak dalam kehidupan publik,
Perlunya intervensi kebijakan
Mencegah “homo homini lupus”
Jika mekanisme alamiah, cara-cara masyarakat
sendiri justru bermasalah, seperti: tiadanya
kepastian hak, meningkatnya ketidakadilan, atau tiadanya perlindungan bagi mereka yang lemah;
Intervensi harus mempertimbangkan: pencapaian
tujuan, efek sampingnya, biaya yang harus
Kebijakan publik berfungsi
Menyediakan kerangka untuk pengekspresian
pesan-pesan politik dan pencapaian tujuan-tujuan sosial;
Penggunaan kebijakan sebagai instrumen
pemerintahan – ekstraktif, distributif, regulatif – sangat sentral dalam rangka menjaga
hubungan-hubungan sosial, ekonomi, politik:
Antara negara dan warga negara
`
Hogwood and Peters
Policies do not develop in a vacuum, but are adopted in a crowded policy space that leaves little space for policy
Negara, Pasar, Civil Society
Negara mencakup wilayah interaksi di mana paksaan
politik, bahkan kalau perlu penggunaan kekerasan, diterima dan diabsahkan;
Pasar adalah wilayah di mana warga masyarakat
mengejar penguasaan sumber daya material dan non-material (jasa) melalui proses-proses produksi dan
pertukaran-pertukaran;
Sebutan ‘masyarakat sipil’ untuk menunjuk
proses-proses interaksi di luar ranah negara dan pasar, di mana nilai-nilai diciptakan, dikembangkan, dan dirawat,
Peran Negara dan Konteksnya
Peran Negara dan Konteksnya
BIROKRASI
NEGARA
PASAR MASYARAKAT SIPIL
DEM
•Efisiensi; •Privatisasi;
•Reinvent-Government •NPM
• Akuntabilitas • Responsivitas • Responsibilitas • Partisipasi
• Keadilan
[Konsumen]
Publik
Agen-agen publik
PASAR
Usaha-usaha swasta
KOMUNITAS
Rumah tangga, keluarga Ketetanggaan, dst
LSM/ORMAS
35
Aktor dan Institusi dalam
Proses Kebijakan
Organi
sasi da
lam
Sistem
Inter
nation al
syaraka t
Organisasi kenegaraan
36
Pejabat-pejabat yang dipilih: eksekutif,
legislatif
Pejabat-pejabat yang diangkat;
Kelompok-kelompok kepentingan
Organisasi-organisasi penelitian dan
pengkajian
Mass media
NEO-LIBERALISME
Homo Economicus [ekonomi motif tunggal hubungan antarmanusia] Free Capital Movement
GLOBALISASI BAGAIMANAKonsumerisme/
Ideologi
APA
Praktik Bisnis Trans-nasional
World Bank, IMF, IFIs, MDBs
Newly-made
Deregulasi Liberalisasi Privatisasi
Gaya Hidup Global Identitas Global Kultur Global
Kebijakan
Publik Provision of Public Needs— IndividualPilihan Our Shared Life
Manajemen publik
Tak semata-mata bisa dipahami sebagai
berkaitan dengan struktur-struktur –
pendelegasian dan kontrol kewenangan secara resmi dan kaku – melainkan juga perlu dipahami
Sebagai kiat, keterampilan (craft) – kinerja
individu-individu untuk menjalankan peran-peran manajerial – serta
Sebagai institusi-institusi, yaitu bagaimana
Francis Fukuyama: “tidak ada ilmu
administrasi negara” (
no science of
public administration
). Yang ada
Teori-teori policy cycle
Policy cycle: model penyederhanaan proses
kebijakan;
Tahap-tahapan policy cycle
Agenda-setting: pengakuan masalah dan seleksi
issue
Formulasi kebijakan dan pembuatan keputusan
(policy formulation and decision making);
Implementasi;
The Stages and Fields of Public Policy
Agenda setting
Policy
formulation
Policy adoption
Policy
implementation
Policy evaluation
Policy design
Implementation
Actors & institutions Policy
Policy evaluation
Agenda setting
Pembuatan kebijakan berawal dari
pengakuan adanya sebuah masalah kebijakan;
Pengakuan terhadap masalah itu
mensyaratkan adanya masalah sosial yang didefinisikan sedemikian rupa dan
memerlukan campur tangan negara yang harus dinyatakan;
Masalah tersebut harus diagendakan untuk
Agenda setting …
Agenda setting merupakan hasil dari proses
menyeleksi di antara berbagai macam permasalahan dan issue;
Kalau begitu, bagaimana agenda setting itu
muncul? Apa yang dipahami sebagai
problem kebijakan? Bagaimana dan kapan permasalahan kebijakan menjadi agenda (formal) pemerintah? Mengapa
Dalam masyarakat demokratis
Pengakuan masalah dan pendefinisian masalah sebagian
besar terjadi di ranah publik, di media atau sekurangnya dalam domein-spesifik komunitas profesional, sehingga agenda setting yang aktual ditandai oleh pola-pola
komposisi aktor dan peran publik yang berbeda:
Pola outside-initiation – tekanan sosial ke pemerintah Pola inside-initiation
Mobilization – pemerintah mencari setelah ada gagasan yang
dirumuskan tanpa melibatkan aktor-aktor di luar
Consolidation – aktor-aktor negara menginisiasi issu di mana
Tingkat rasionalitas agenda?
Bagaimana berbagai variabel – aktor-aktor, institusi, gagasan, dan kondisi material – saling berinteraksi sangat dipengaruhi oleh situasi-situasi spesifik –
kadang-kadang memaksa pemerintah mengadopsi kebijakan yang bertentangan dengan
ukuran-ukuran yang diperkenalkan sebelumnya
Tiga arus: policy stream (solusi-solusi), politics
stream (sentimen publik, pergantian pemerintahan, dsb), dan problem stream (persepsi tentang
Aktivitas dan elemen polciy
making
AKTIVITAS
Riset (policy science)
Analisis kebijakan
Pengambilan
keputusan kebijakan dan implementasi
ELEMEN UTAMA
Rasionalitas analitik
Konflik nilai dan resolusi
Faktor-faktor birokrasi
Formulasi kebijakan & pembuatan
keputusan
Problem-problem yang diekspresikan, tuntutan, dan
proposal akan ditransformasikan menjadi program-program pemerintah;
Formulasi dan adopsi kebijakan mencakup perumusan
tujuan-tujuan – apa yang ingin dicapai dengan kebijakan – dan mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan yang berbeda-beda
Selain ada beberapa pendekatan untuk memahami
Proses pembuatan keputusan
Pembuatan keputusan (seringkali) tidak
sekadar mencakup kegiatan menghimpun informasi dan mengolahnya (analisis),
melainkan juga harus menyelesaikan
konflik di dalam dan di antara aktor-aktor publik dan privat, serta
Jejaring kebijakan (policy
network)
Jejaring kebijakan pada umumnya ditandai oleh
hubungan-hubungan yang nonhierarkhis, horizontal, antaraktor-aktor di dalam jejaring; terjadi
pertukaran (exchange) dan upaya saling membantu ‘secara tersembunyi’ (diffuse reciprocity);
Sebuah subsistem kebijakan seringkali mencakup lebih dari satu jejaring. Antarjejaring (atau koalisi advokasi) saling bersaing untuk mendominasi
Adopsi kebijakan
Di antara beberapa opsi kebijakan mana
yang diadopsi?
Kelayakan opsi-opsi kebijakan disederhanakan
melalui parameter-parameter dasar yang
substansial. Sejumlah kebijakan disingkirkan karena kekurangan sumber daya – bukan
semata-mata dalam pengertian ekonomi, tapi juga dukungan politik;
Alokasi kompetensi di antara aktor yang berbeda
memainkan peran krusial dalam pembuatan keputusan
Formulasi kebijakan = proses sosial yang
Implementasi kebijakan
Tidak sepenuhnya ada jaminan tindakan di
lapangan akan secara ketat mengikuti tujuan dan sasaran yang ditetapkan
pembuat kebijakan;
Implementasi kebijakan: “apa yang terjadi
di antara penetapan keputusan pemerintah untuk melakukan sesuatu, atau tidak
melakukan sesuatu, dan hasil akhir
Implementasi kebijakan
Implementasi merupakan tahapan kritis,
bagaimana tindakan politis dan
administratif di garis depan dapat benar-benar dapat dikendalikan oleh tujuan,
program, hukum, dan sebagainya;
Kebijakan dan apa yang dihajatkan
sebelumnya sangat sering diubah atau
didistorsikan di lapangan; pelaksanaannya ditunda atau bahkan dihalang-halangi
Elemen proses implementasi
Detail spesifikasi program – bagaimana dan melalui agen/organisasi mana seharusnya program
dieksekusi? Bagaimana seharusnya hukum/program diinterpretasi?
Alokasi sumber daya – bagaimana anggaran didistribusi? Personel mana yang akan
mengeksekusi program? Unit organisasi mana yang akan ditugasi?
Top-down dan bottom-up
Awal studi implementasi dipahami sebagai proses yang
hierarkhis, top-down, sekurangnya sebagai standar
pengukuran normatif untuk menguji hasil implementasi;
Bukti-bukti empiris kurang menunjukan bahwa
implementasi merupakan jalinan tindakan hierarkhis yang diarahkan secara langsung dari pusat hingga ke
pelaksanaan di lapangan;
Studi bottom-up mengkaji (i) peran agen dan personel
dalam menentukan hasil kebijakan sesungguhnya:
bagaimana mengatasi berbagai tuntutan terkait kebijakan, (ii) hasil implementasi adalah produk interaksi antaraktor-aktor dan program-program lain, (iii) pengakuan atas
Evaluasi dan terminasi
Pembuatan kebijakan mengandaikan kontribusi pemecahan masalah atau sedikitnya mengurangi tumpukan masalah;
Fokus studi evaluasi adalah hasil kebijakan – hasil yang dikehendaki maupun konsekuensi yang tak dikehendaki;
Terminasi kebijakan – problem kebijakan sudah
teratasi atau diakui tidak efektif menangani tujuan kebijakan? Umumnya: karena anggaran atau
Banyak kritik tapi tetap penting
Policy-cycle secara implisit didasarkan perspektif top-down, pembuatan kebijakan dibingkai secara hierarkhis
Interaksi di antara berbagai program, hukum, norma, serta implementasi dan evaluasi yang paralel kurang diperhatikan Kerangka kerja policy cycle terlalu menyederhanakan dan
tak memberi gambaran realistis? Interaksi antara aktivitas kebijakan yang terkait pada peringkat dan arena yang
berbeda?
Bagaimana menyejahterakan
masyarakat?
Melalui pembangunan
antropos
oikos
ethnos
Field of policy study
Representative research
questions
Representative conceptual framework
Methodological approach & examples
Representative disciplines
Policy and politics Political science Policy process
Policy analysis
Political science Economics
Public administration Policy-specific subfields
Policy evaluation
Political science Economics
Public administration Policy-specific subfields
Policy design Political sciencePhilosophy/theory Sociology
Policy makers & policymaking institutions
Political science Economics
Public administration
Policy
implementation
Political science Economics