• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PPKN TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PPKN TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PPKN

TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN

Disusun Oleh :

SYAKILA

VERA FITRIANI

AZRUL

SITI AISYAH

SMA NEGERI 1 PULAU MERBAU KECAMATAN PULAU MERBAU

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah Sitem Pemerintahan

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal hal tersebut.

Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

(3)

A. Sistem Pemerintahan Presidensial

merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.

Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia. Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial:

1. Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.

2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif.

3. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.

4. eksekutif dipilih melalui pemilu.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer

merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia. Ciri-ciri dan syarat sistem pemerintahan Parlementer:

1. Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan.

2. Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif dengan eksekutif, dan

antara presiden dan kabinet.

3. Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan persetujuan legislatif.

C. Sistem Pemerintahan Campuran

Dalam sistem pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari system pemerintahan Presidensial dan system pemerintahan Parlemen. Selain memiliki presiden sebagai kepala Negara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Contoh Negara : Perancis.

BAB III

PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN

(4)

1. Tahun 1945 – 1949

Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD ’45 antara lain:

a) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang

diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPR. b) Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer berdasarkan usul

BP – KNIP.

2. Tahun 1949 – 1950

Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah system parlementer cabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan cabinet parlementer murni karena dalam system parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah. 3. Tahun 1950 – 1959

Landasannya adalah UUD ’50 pengganti konstitusi RIS ’49. Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri-ciri: a. presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

b. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.

c. Presiden berhak membubarkan DPR.

d. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

4. Tahun 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin)

Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan

kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.

5. Tahun 1966 – 1998

Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei ’98.

6. Tahun 1998 – Sekarang (Reformasi)

(5)

B. Sistem Pemerintahan Menurut UUD ’45 Sebelum diamandemen:

1) Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.

2) DPR sebagai pembuat UU.

3) Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.

4) DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.

5) MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.

6) BPK pengaudit keuangan.

C. Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 – 2002)

1) MPR bukan lembaga tertinggi lagi.

2) Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat.

3) Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.

4) Presiden tidak dapat membubarkan DPR.

5) Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

D. Perbandingan SisPem Indonesia dengan SisPem Negara Lain

Berdasarkan penjelasan UUD ’45, Indonesia menganut sistem Presidensia. Tapi dalam praktiknya banyak elemen-elemen Sistem Pemerintahan Parlementer. Jadi dapat dikatakan Sistem Pemerintahan Indonesia adalah perpaduan antara Presidensial dan Parlementer.

E. kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia

1) Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.

2) Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi krisis kabinet.

3) Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

F. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

1) Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan Presiden.

2) Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.

(6)

4) Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

G. Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Malaysia

1. Badan Eksekutif

a. Badan Eksekutif Malaysia terletak pada Perdana Menteri sebagai penggerak pemerintahan

negara.

b. Badan Eksekutif Indonesia terletak pada Presiden yang mempunyai 2 kedudukan sebagai kepala

negara dan kepala pemerintahan. 2. Badan Legislatif

a. Di Malaysia ada 2 Dewan Utama dalam badan perundangan yaitu Dewan Negara dan Dewan

Rakyat yang perannyan membuat undang-undang.

b. Di Indonesia berada di tangan DPR yang perannya membuat undang-undang dengan persetujuan

Presiden.

BAB IV

KESIMPULAN

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti: a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh untuk melakukan sesuatau. b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara. c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.

(7)

social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabile semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet. Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi 6 yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pemerintahan pada orde baru adalah presidensiil karena kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintah dan menteri-menteri bertanggung jawab

4 [(1) Majelis menjadi parlemen; (2) Eksekutif dibagi kedalam dua bagian; (3) Kepala negara mengangkat kepala pemerintahan; (4) Kepala pemerintahan mengangkat

Pemegang kekuasaan eksekutif dalam negara ini adalah seorang Perdana Menteri, dipilih oleh Ratu, yang secara tradisi merupakan ketua dari partai berkuasa dalam parlemen..

Bentuk pemerintahan seperti ini adalah dimana terdapat pemisahan yang tegas antara badan legislatif (Parlemen) dengan eksekutif (Pemerintah). Menurut sistem ini

Sebenarnya, adanya kekuasaan eksekutif yang besar itu bukan hanya khas Indonesia, Hampir seluruh negara-negara di dunia memberi kekuasaan yang besar terhadap eksekutif,

Pemegang kekuasaan eksekutif dalam negara ini adalah seorang Perdana Menteri, dipilih oleh Ratu, yang secara tradisi merupakan ketua dari partai berkuasa dalam parlemen.. Dalam

Dalam hal ini Pemerintah sudah menerapkan keamanan nasional sesuai dengan teori yang telah dibahas sebelumnya “yang mana pemerintahan, bersama dengan parlemen, bertanggung jawab untuk

Sistem pemerintahan di mana presiden dipilih langsung oleh rakyat dan memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat ba. Sistem pemerintahan di mana presiden dipilih oleh parlemen dan