• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI START WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS VII SMP YAKHALUSTI PONTIANAK TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI START WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS VII SMP YAKHALUSTI PONTIANAK TIMUR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN

STRATEGI

START WITH A QUESTION

PADA SISWA

KELAS VII SMP

YAKHALUSTI

PONTIANAK TIMUR

Ummi Kalsum, A. Totok Priyadi, Christanto Syam

Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak email:ummikalsum.S.Pd@gmail.com

Abstract

The purpose of this study is to obtain information on Improving the Listening Skills News Using Strategistart With A Questions In Grade VII Students of of Junior of Yakhalusti East Pontianak related to the implementation, evaluation and impact of learning to listen to news by using strategy start with a questions.The conclusions in this study are:

1) The application of the method in their learning process which is the strategy of “ Start

With a Questions” on the studentof class VII B, Yakhalusti East Pontianak Primary

Highscool has been accomplished as wishes. The result is based on the observation of first and second cycle. The shown result is absolutely by the observation that has been accomplished. 2) There are also an evalution for the learning process by using the

strategy of “Start With A Questions” on the student of class VII B, Yakhalusti East

Pontianak Primary Highscool has been successfully done exactcly with the evalution aspect before.. The average values of the student’s learning process has increasely twice from the 65,00 to 2,8 and 9,75 in total of 74,75 3) Besidens, the listening learning

process by the strategy of “Start With a Questions” on student of class VII B, Yakhalusti

East Pontianak Primary Hisghscool has increasely rose up than where obtained from cycle I with yield criteria 62,25% and cycle II.

Keywords: improved, capability, news listening, SWQ strategy

Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain dalam kehidupam sehari-hari. Dengan bahasa manusia mudah menerima gagasan yang disampaikan oleh orang lain, karena pada dasarnya orang akan terdorong untuk bergaul dengan orang lain baik untuk menyatakan pendapat, mengekspresikan, maupun untuk mempengaruhi orang lain. Pada saat manusia itu lahir kedunia, proses pertama yang berhubungan dengan bahasa yakni manusia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan orang yang sedang berbicara atau ia sendiri yang berbicara dengan orang lain. Seorang bayi mulai mengenal bunyi-bunyian sederhana, kemudian bunyi-bunyian yang berwujud suku kata, kata atau kalimat. Kemampuan menyimak seseorang sangat mempengaruhi kemampuan berbahasa lainnya.

(2)

2 terjadinya, dimana tempat kejadian berita tersebut, mengapa kejadian tersebut terjadi dan bagaimana kejadiannya).

Sebagai contoh, memperhatikan reportase berjalan yang sering muncul disalah satu stasiun televisi. Reportase tersebut yang singkat biasanya memenuhi syarat 5 W + 1 H agar pemirsa sudah memahami isi reportase tersebut. Dalam pembelajaran mendengarkan kita bisa belajar memahami laporan (reportase) dengan (1) menjawab pertanyaan, (2) mencatat hal-hal yang penting yang berhubungan dengan laporan (Reportase), (3) menyampaikan laporan (reportase) secara lisan. Sebelum mengungkap isi laporan (reportase) secara lisan atau tulisan. Sebaliknya kita harus mengidentifikasi hal-hal yang penting yang di ungkapkan dalam laporan (reportase) tersebut. Hal-hal penting seharusnya kita cari penyebab pada seluruh paragraf baik secara tersurat maupun tersirat oleh karena itu, paragraf-paragraf tersebut kita baca secara cermat untuk mendapatkan informasi penting yang akan kita cari.

Menyimak adalah berusaha menangkap bunyi-bunyian atau pesan-pesan yang disampaikan orang lain. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendegarkan lambang lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran (Tarigan, 2008 : 28). Menyimak berita merupakan salah satu butir pembelajaran yang harus dipahami oleh siswa kelas VII B semester I SMP Yakhalusti Tanjung Hulu Pontianak Timur dengan standar kompetensinya mendengarkan, dengan Standar Kompetensi No.1 yaitu memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita, kompetensi dasarnya dengan Kompetensi Dasar No. 1.1 yaitu menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Untuk memahami kemampuan menyimak berita, penguasaan terhadap bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan menggunakan strategi Start With a Questionsdalam menulis penelitian tindakan

kelas dengan alasan, pembaca berusaha sendiri dalam menemukan isi dari menyimak berita atau membuat kesimpulan sendiri dari menyimak berita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari rekayasa peneliti. Dalam PTK, peneliti dan guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran, sehingga pendidikan dapat memperbaiki praktek pembelajaran menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).

Berdasarkan hasil observasi dan tujuan PTK maka masalah yang muncul diharapkan dapat dipecahkan, sehingga keberhasilan suatu pendidikan terkait dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses belajar akan lebih efektif jika guru mengkondisikan agar setiap siswa terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang dimanis dan saling mendukung antara siswa satu dengan siswa lainnya. Salah satu upaya peningkatan keberhasilan pendidikan biologi yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran Starts With A Question (SWQ). Strategi ini dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab belajar siswa tentang apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan (Nanik Sumarviati, 2007). Melalui strategi SWQ ini, diharapkan siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar karena proses belajar siswa melalui beberapa tahap kejenuhan. Tentunya bimbingan guru dalam melakukan tahap demi tahap akan menambah motivasi siswa dalam belajar. Selain itu strategi SWQ dapat mengatasi kelemahan–kelemahan siswa.

(3)

3 mengarah kepada kemampuan berpikir kritis dan analisis, tentu metode ceramah dan tanya jawab belum cukup untuk melatih siswa berpikir kritis dan analisis.Sikap siswa yang meremehkan kegiatan menyimak, mereka menganggap menyimak itu merupakan suatu hal yang mudah dan tidak perlu dipelajari. Dalam hal ini siswa belum menyadari pentingnya menyimak karena masih beranggapan menyimak sama dengan mendengarkan. Siswa belum mengetahui teknik-teknik menyimak yang baik, misalnya kebiasaan siswa menyimak sambil mencatat.

Dipilihnya kelas VII B untuk diteliti, dikarenakan hasil belajar siswa semester 1 belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, atau masih dibawah standar, yaitu 67 (enam puluh tujuh). Dari jumlah siswa 31 orang yang dibagi 8 kelompok berhasil mencapai standar KKM baru 2 kelompok siswa lainnya memperoleh nilai lebih atau sama dengan dari 67. Hal inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Yakhalusti Pontianak Timur pada kelas VII B semester 1. Strategi ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas anak atau peserta didik, karena memungkinkan siswa untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh dari proses pembelajaran di kelas atau dari informasi lain, selain itu siswa dituntut untuk belajar terlebih dahulu sebelum ditanya oleh guru, sehingga memungkinkan pembelajaran tidak membosankan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik ingin mengetahui tentang Peningkatkan Kemampuan Menyimak Berita Menggunakan Strategi Start With a Questions pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur.

Strategi learning start with a question adalah suatu strategi pembelajaran dimana proses belajar diarahkan siswa aktif dalam bertanya sebelum mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dari guru sebagai pengajar. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang

materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini dapat memberikan stimulus siswa untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya. Bertanya dalam Strategi pembelajaran learning start with a question, merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk mengajukan sejumlah pertanyaan kepada siswanya dengan memperhatikan karakteristik dan latar belakang siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang menantang, siswa akan terangsang untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-gagasan barunya yang berisi tentang informasi yang lengkap (Syaiful 2006:3).

Strategi learning starts with a question mempunyai kelebihan sebagai berikut. Pertama, pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada hasil belajar siswa dan keaktifan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan menantang pola interaksi siswa. Kedua, siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang diajarkan karena terjadi timbal balik antara guru dan siswa. Ketiga, mendapat partisipasi siswa melalui tulisan, sehingga sangat baik bagi siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan-harapan melalui percakapan. Keempat, siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu membaca, menulis, berdiskusi dan mendorong siswa untuk berfikir dalam memecahkan suatu soal dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya juga menarik perhatian siswa dalam belajar. Kelima, dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, memperkuat dan memperlancar stimulus respon siswa, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan mampu memberi kesan yang mendalam pada

diri siswa.

Keenam,

guru lebih mengetahui dimana letak ketidakpahaman siswa, karena semua siswa sudah mengajukan pertanyaan dan akan didiskusikan.

(4)

4 mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut Tarigan (2014:27).

Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual (terkini), menarik dan penting. Ada juga yang mengartikan berita sebagai informasi baru yang disajikan dalam pembacaan / penulisan yang jelas, aktual dan menarik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berita diartikan sebagai cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Menurut Ensklopedia (2007) berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan dapat diartikan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dengan model siklus, yang memiliki tujuan melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi (Iskandar, 2013:213). Emzir (2015:233) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah “suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan dalam pengalaman pendidikan”.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Menurut Nazir (2008:63) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sugiyono (2011:21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

(5)

5 I Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur. Teknik selanjutnya adalah komunikasi langsung. Menurut Moleong (2012:31) yang dimaksud dengan teknik komunikasi langsung adalah: “Suatu metode pengumpulan data, dimana peneliti langsung berhadapan dengan subjek penelitian untuk mendapatkan data informasi yang diperlukan melalui wawancara dengan subjek penelitian atau responden”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komunikasi langsung dengan dengan subjek penelitian tentang Peningkatkan Kemampuan Menyimak Berita Menggunakan Strategi Start With a Questions pada Siswa Kelas VII B Semester I Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur. Tekinik studi dokumenter yang digunakan adalah hasil belajar anak dalam menyimak berita. Pengambilan data berupa informasi mengenai pengetahuan, sikap, bakat dan lainnya dengan berbagai prosedur penilaian.

Berdasarkan pengertian di atas, maka alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar observasi atau daftar checklist. Menurut Ridwan (2002:27) mengatakan bahwa: “Checklist atau daftar cek (√) adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati”. Dalam hal ini, checklist dapat menjamin bahwa penelitian dapat mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap penting. Jadi observasi adalah suatu alat dalam penelitian yang digunakan untuk mengamati gejala-gejala objek penelitian. Observasi dilakukan terhadap peneliti/guru yang mengajar di SMP Yakhalusti Pontianak Timur.Pedoman wawancara, yaitu alat pengumpul data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan wawancara dengan sumber data. Menurut Moleong (2012:186) “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yang mengajukan pertanyan dan memberikan jawaban atas pertayaanitu”. Suharsimi Arikunto (2011:124) mengatakan bahwa : “Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari sumber yang diwawancarai”. Dalam penelitian ini

wawancara dilakukan kepada guru dan siswa di kelas VII SMP Yakhalusti Pontianak Timur. Tes adalah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok (Arikunto, 2011: 150). Ditambahkan Arikunto (2011: 171) tesmerupakan instrumen yang disusun secara khusus, pengerjaannya berdasarkan cara jawab dengan jenis tes tertentu, situasi tertentu, waktu tertentu, dan prosedur tertentu. Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk uraian.

Penyajian paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa saja yang dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal vang merupakan dasar perencanaan tindakan, dilanjutkan dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan, hasil wawancara terhadap guru dan anak, observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan anak. Penelitian ini mengunakan siklus, dengan membandingkan hasil antara

Sebelum dan setelah dilakukan treatment terhadap objek penelitian. Untuk mengetahui Peningkatkan Kemampuan Menyimak Berita dengan Menggunakan Strategi Start With a Questions pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

A. Penerapan

Siklus I

Tabel 1. Adapun Hasil Perencanaan yang Telah dibuat sebagai berkut:

No Aspek yang diamati

Melakukan

Ya Tidak

1 Kejelasan identitas nama sekolah √

2 Kejelasan mata pelajaran √

3 Kejelasan kelas atau semester √

4 Pemilihan standar kompetensi √

5 Pemilihan kompetensi dasar √

6 Pemilihan indikator √

7 Penulisan alokasi waktu √

8

Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda)

(6)

6

9

Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)

10

Pengorganisasian materi ajar (ketentuan sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

11

Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu setiap tahap

12 Kejelasan skenario pembelajaran

(langkah-langkah kegiatan) √

13

Pemilihan sumber/media

pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi dan karakteristik peserta didik)

14 Kelengkapan instrumens (soal,

pedoman penskoran) √

15 Kesesuaian teknik evaluasi dengan

tujuan pembelajaran √

Jumlah Skor : 14

Tabel 2. Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I

N

o Aspek yang diamati

Melakukan

Ya Tidak

I Pra pembelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa √ 2 Melakukan kegiatan apersepsi √ 3. Menginformasikan tujuan pembelajaran √

II Kegiatan Inti

A Penguasaan materi pembelajaran

4 Menunjukkan penguasaan √

5 Mengaitkan meteri dengan pengalaman siswa

sehari-hari √

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran

6

Menyampaikan materi sesuai dengan langkah pembelajaran dengan strategi start with a questions:

-Memberikan siswa beberapa pertanyaan tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dan akan dipelajari

-Meminta peserta untuk merenung dan menjawab pertanyaan menurut pendapat sendiri-sendiri.

-Meminta tiap-tiap siswa untuk berdiskusi mencari jawaban. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing kelompok

-Meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam proses belajar, ketika semua pasangan selesai menulis jawaban, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain

7 Menguasai kelas √

8 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual √

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan √

C Pemanfaatan sumber belajar/media

pembelajaran √ 10 Menggunakan media secara efektif dan

efisien √

11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 12 Menumbuhkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran

13 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa √

14 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

dalam belajar 1

5

Memantau kemajuan proses

1 6

Melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan

E Penggunaan Bahasa

1 7

Penggunaan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar √ 1

8

Menyampaikan perasaan dengan gaya yang

sesuai √

Penutup

1 9

Membuat rangkuman atau kesimpulan

dengan melibatkan siswa √ 2

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau tugas √ Jumlah skor 22 2

Siklus II

Tabel 3. Adapun Hasil Perencanaan yang Telah dibuat sebagai berkut:

No Aspek yang diamati

Melakukan

Ya Tidak

1 Kejelasan identitas nama sekolah √

2 Kejelasan mata pelajaran √

3 Kejelasan kelas atau semester √

4 Pemilihan standar kompetensi √

5 Pemilihan kompetensi dasar √

6 Pemilihan indikator √

7 Penulisan alokasi waktu √

8

Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda)

9

Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)

10

Pengorganisasian materi ajar (ketentuan sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

11

Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu setiap tahap

12 Kejelasan skenario pembelajaran

(langkah-langkah kegiatan) √

13

Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi dan karakteristik peserta didik)

14 Kelengkapan instrumens (soal,

pedoman penskoran) √

15 Kesesuaian teknik evaluasi dengan

tujuan pembelajaran √

(7)

7

Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I

N

o Aspek yang diamati

Melakukan

Ya Tidak

I Pra pembelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa

2 Melakukan kegiatan apersepsi √ 3. Menginformasikan tujuan pembelajaran √

II Kegiatan Inti A Penguasaan materi pembelajaran

4 Menunjukkan penguasaan

5 Mengaitkan meteri dengan pengalaman siswa

sehari-hari √

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran

6

Menyampaikan materi sesuai dengan langkah pembelajaran dengan strategi start with a questions:

-Memberikan siswa beberapa pertanyaan tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dan akan dipelajari

-Meminta peserta untuk merenung dan menjawab pertanyaan menurut pendapat sendiri-sendiri.

-Meminta tiap-tiap siswa untuk berdiskusi mencari jawaban. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing kelompok

-Meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam proses belajar, ketika semua pasangan selesai menulis jawaban, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain

7 Menguasai kelas √

8 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual √

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan √

C Pemanfaatan sumber belajar/media

pembelajaran

1 0

Menggunakan media secara efektif dan

efisien √

1 1

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

1 2

Menumbuhkan partisipasi siswa dalam pembelajaran

1 3

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

1 4

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

dalam belajar √

1 5

Memantau kemajuan proses

1 6

Melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan

E Penggunaan Bahasa √ 17 Penggunaan bahasa lisan dan tulisan secara

jelas, baik dan benar

18 Menyampaikan perasaan dengan gaya yang

sesuai √

Penutup

19 Membuat rangkuman atau kesimpulan

dengan melibatkan siswa

20 Melakukan refleksi √

21 Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau tugas √ Jumlah skor 24 0

B. Evaluasi Siklus 1

Untuk mengetahui Peningkatan Kemampuan Menyimak Berita dengan Menggunakan Strategi Start With a Questions pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur, maka dilakukan observasi anak. Adapun observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I

N

(8)

8 Adapun observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pramitha Rini alyah Menyimak Berita Menggunakan Strategi Start With A Questons Menyimak Berita Menggunakan Strategi Start With A Questons

Siswa dalam menggunakan

Strategi SWQ Pada materi

Menyimak Berita Siklus I dan II No Keterangan Nilai Rata-Rata

1. Siklus I 65,00

2. Siklus II 74,75

(9)

9 Setelah diadakan tindakan sebanyak dua siklus, ternyata nilai rata-rata mengalami peningkatan sebesar 2,8 menjadi 65,00 (Siklus I) dan kemudian mengalami peningkatan sebesar 9,75 menjadi 74,75.

Diagram 1. Nilai rata-rata hasil kelompok belajar siswa pada materi menyima berita sebelum dan setelah tindakan.

Setelah tindakan kelompok siswa yang memperoleh nilai ketuntasan belajar dengan nilai 65 – 100 siswa atau 50%, namun nilai rata-rata kelas 65,00 artinya masih di bawah nilai ketuntasan belajar. Tindakan siklus II menunjukkan siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dengan 65 - 100 sebanyak 8kelompok siswa atau 100%, nilai rata-rata kelas 74,75, artinya telah mencapai tingkat ketuntasan belajar.

Tabel 10. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Kelompok

N o

Ketera ngan

Juml ah

Nilai Nilai Rata-rata kelas

Ketunta san belajar 0-66 67-100

Siklus I

31 50% (4 kelompok)

50% (4 kelompok)

65,00 50%

Siklus II

31 0% (0kelompok)

100%

(8kelompok) 74,75 100%

Nilai rata-rata kelompok siswa untuk materi menyimak berita sebelum diadakannya tindakan atau sebelum menggunakan stategi SWQ adalah 62,2 dan belum mencapai tingkat ketuntasan. Pada siklus I, tindakan mulai dilakukan dan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 2,8 menjadi 65,00, namun nilai tersebut pun belum mencapai tingkat ketuntasan. Pada siklus II, hal-hal yang perlu diperbaiki mulai dilakukan dan tindakan untuk memperbaikinya dilakukan" hasil belajar

kelompok siswa mengalami peningkatan sebesar 9,75 menjadi 74,75, nilai ini sudah mencapai tingkat ketuntasan yang diterapkan, yaitu 67. Dari hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa melalui strategi starts with a question maka dapat meningkatkan kemampuan menyimak berita pada siswa kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti Pontianak Timur.

Pembahasan

Proses penerapan siklus I belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini tampak dari hasil pengamatan pada hasil perencanaan pembelajaran, hasil penerapan pembelajaran, terdapat 1 aspek yang tidak jelas dari data yang didapat kemampuan guru merencanakan pembelajaran disetiap pertemuan pada siklus 1 sebesar 3,7.sedangkan pada siklus II terdapat nilai 4,0

Pada saat pelaksanaan siklus I terdapat dua aspek yang belum memenuhi kriteria yaitu aspek ke tujuh guru tidak mengusai kelas pada saat proses pembelajaran berlansung karena belum bisa mengambil perhatian siswa karena masi ada beberapa siswa yang berisik dan sibuk sendiri, dan aspek kesebelas guru tidak Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, dari data yang didapat kemampuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran menyimak berita menggunakan strategi start with a question pada siswa kelas VII B SMP Yakhalusti Pontianak timur, disetiap pertemuan pada siklus I sebesar 3,6 sedangkan pada siklus II nilai 4,0

Hasil Belajar Siswa dalam Materi Menyiak Berita Pada Siklus I rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 65, Berdasarkan nilai yang diperoleh setiap kelompok siswa tersebut, maka kelompok siswa yang masih belum memenuhi kriteria ketuntasan berjumlah 4 kelompok (50%) dan yang mencapai kriteria ketuntasan adalah 4 kelompok (50%). Ini berarti, jumlah kelompok siswa yang belum tuntas, relatif masih banyak, sehingga dilanjutkan untuk tindakan berikutnya. dan pada siklus II Rata-rata hasil belajar siswa dalam materi

0 50 100

(10)

10 menyimak berita pada siklus II adalah 74,75. Berdasarkan nilai yang diperoleh setiap kelompok siswa tersebut, maka kelompok siswa yang masih belum memenuhi kriteria ketuntasan sudah tidak ada karena sudah mencapai kriteria ketuntasan. Ini berarti, jumlah kelompok siswa sudah tuntas.

Pada proses pembelajaran siklus 1, dampak dari pembelajaran menyimak berita menggunakan strategi start with a questions, kelompok siswa yang pemahaman memperoleh kriteria kurang 0, kriteria cukup sebanyak 1 orang siswa, memperoleh kriteria baik sebanyak 2 kelompok, dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 5 kelompok, jadi persentasi dari pemahaman keseluruhan kelompok 70%. Kelompok siswa yang sikap memperoleh kriteia kurang 0 , kriteria cukup sebanyak 3 kelompok siswa, memperoleh kriteria baik sebanyak 2 kelompok , dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 3 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 60%. Kelompok siswa yang motivasi kriteria kurang sebanyak 0, kriteria cukup sebanyak 3 kelompok siswa , memperoleh kriteria baik sebanyak 3 kelompok, dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 2 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 57%. Kelompok siswa yang tingkat kesadaran siswa sebanyak memperoleh kriteria kurang 1, kriteria cukup sebanyak 1 kelompok siswa, memperoleh kriteria baik sebanyak 2 kelompok, dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 4 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 62%.

Sedankan pada pada siklus 2, dampak dari pembelajaran menyimak berita menggunakan strategi start with a questions, kelompok siswa yang pemahaman memperoleh kriteria kurang 0, kriteria cukup sebanyak 0 orang siswa, memperoleh kriteria baik sebanyak 2 kelompok, dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 6 kelompok, jadi persentasi dari pemahaman keseluruhan kelompok 75%. Kelompok siswa yang sikap memperoleh kriteia kurang 0 , kriteria cukup sebanyak 0 kelompok siswa,

memperoleh kriteria baik sebanyak 3 kelompok , dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 5 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 72%. Kelompok siswa yang motivasi kriteria kurang sebanyak 0, kriteria cukup sebanyak 0 kelompok siswa , memperoleh kriteria baik sebanyak 2 kelompok , dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 6 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 75% . Kelompok siswa yang tingkat kesadaran siswa sebanyak memperoleh kriteria kurang 0, kriteria cukup sebanyak 1 kelompok siswa, memperoleh kriteria baik sebanyak 1 kelompok , dan memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 6 kelompok, jadi persentasi dari sikap keseluruhan kelompok 72%.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

(11)

11

Saran

Saran yang dapat dikemukakan peneliti, berdasarkan hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut : (1) Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya menggunaka stategi SWQ untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak berita dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang tepat. (2) Sebaiknya dalam mengatasi dampak yang kurang baik adalah dengan memberikan pemahaman yang lebih menekankan kepada aspek-aspek yang kognitif. (3) Para peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan strategi SWQ, khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghasilkan karya tulis lainnya.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

Ariani, Farida. 2004. Keterampilan Menyimak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Emzir. 2015. Metode Penelitian Pendidikan

Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Radja Grafindo Persada

Iskandar, 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada.

Kamijan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Pelajaran Menyimak. Jakarta: Depatemen Pendidikan Nasional.http://prabareta.blogspot.co.

id/2009/01/keterampilan-menyimak.html. Diakses tanggal 9 Mei 2017

Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muslimn. 2012.Strategi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Natasasmita Hanapi. 2005. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurhadi dan Agus Gerald Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan PenerapanDalam KBK. Malang: Universitas Malang.

Nawawi Hadari. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Nazir. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghallia Indonesia.

Sugiono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2003, Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Riduwan. 2002. Metode Dan Teknik

Penulisan Tesis. Bandung: Alfabeta. Tarigan. 2008. Menyimak Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Tim Penyusun Kamus Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud dan Balai Pustaka.

(12)

12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN

STRATEGI

START WITH A QUESTION

PADA SISWA

KELAS VII SMP

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

UMMI KALSUM

NIM. F 2161151003

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Gambar

Tabel 1. Adapun Hasil Perencanaan
Tabel 3. Adapun Hasil Perencanaan
Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 7. Dampak Pada Pembelajaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan yang luar biasa dari komunitas Napster Versi baru setiap file-pemeriksaan software termasuk sebuah tombol Beli yang mempunyai link ke CDNow Mungkin bermanfaat

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan media projector LCD terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 03 Way

Aktivitas penghambatan inhibitor dari ekstrak ikan bandeng terhadap protease katepsin dan konsentrasi protein setelah mengalami pengendapan dengan ammonium sulfat

role-plays, guru tidak perlu banyak memperhatikan aspek penampilan siswa dalam kegiatan itu, tetapi yang penting adalah guru bisa menciptkan konteks. situasi yang bermakna yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Prevalensi, Derajat Infeksi, dan Faktor Risiko Infeksi Parasit Darah pada Sapi Potong di Kecamatan Cikalong, Tasikmalaya

Grafik 1 di atas menunjukkan bahwa perubahan tindak mengajar yang berkaitan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika setelah dilaksanakan tindakan kelas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum CHP dan CHK memiliki perubahan dengan pola yang hampir sama, yaitu mengalami peningkatan sineresis, serat pangan, dan

[r]