• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA MATERI FISIKA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA MATERI FISIKA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA KOTA PADANG"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH BERSAING

TAHUN I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERMUATAN

NILAI-NILAI KARAKTER PADA MATERI FISIKA

SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS

PEMBELAJARAN DI SMA KOTA PADANG

T

TIM PENELITI

Ketua :

Dra. Yenni Darvina, M.Si NIDN : 0011096311

Anggota : Drs. Masril,M.Si NIDN : 0001126306

Dibiayai oleh DIPA Universitas Negeri Padang

Sesuai dengan Surat Penugasan Penelitian Program Desentralisasi Skema Hibah Bersaing (Proposal Baru) melalui DIPA UNP Tahun Anggaran 2014 Nomor:216/UN35.2/PG/2014 tanggal 17 April 2014

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

NOVEMBER 2014

(2)

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING

c. Perguruan Tinggi d. Jabatan Fungsional e. Program Studi f. Nomor HP

g. Alamat Surel (e-mail) Anggota Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN

c. Perguruan Tinggi d. Jabatan Fungsional e. Program Studi f. Nomor HP

g. Alamat Surel (e-mail)

Lama Penelitian Keseluruhan Penelitian Tahun Ke

Biaya Tahun ke 1

Biaya Penelitian Keseluruhan

: Pengembangan Bahan Ajar Bermuatan Nilai-nilai Karakter Pada Materi Fisika Sebagai Upaya Optimalisasi Kualitas Pembelajaran Di SMA Kota Padang : 773/Pendidikan Fisika

: Pendidikan

: Dra Yenni Darvina, M.Si : 0011096311

: Universitas Negeri Padang : Lektor Kepala

(3)

ii RINGKASAN

Salah satu permasalahan yang hangat dibicarakan pada saat ini adalah tentang degradasi moral dalam berbagai bidang kehidupan yang dapat merusak karakter bangsa. Oleh karena itu kita perlu mencari jalan untuk membangun kembali karakter bangsa ke arah yang lebih baik. Salah satu cara adalah melalui dunia pendidikan dalam bentuk pendidikan karakter yang telah dilaksanakan secara terintegrasi melalui keseharian pembelajaran di sekolah, termasuk mata pelajaran Fisika di SMA. Permasalahan sekarang adalah pembelajaran tersebut belum ditunjang sepenuhnya dengan perangkat pembelajaran yang sesuai, terutama dalam bentuk Bahan Ajar yang memuat nilai-nilai karakter. Oleh sebab itu perlu dibuat Bahan Ajar Fisika SMA yang memuat nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter yang diteliti berasal dari aspek keilmuan yang terdapat pada materi Fisika SMA dan niai-nilai karakter yang ada pada Kopetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Nilai-nilai karakter yang diperoleh nantinya dituangkan secara eksplisit pada Bahan Ajar. Bahan ajar yang dikembangkan berbentuk Buku Ajar yang dilengkapi dengan Lembaran Kerja (LK). Pada penelitian ini Buku Ajar yang dibuat dibatasi hanya untuk Kelas XI Semester 1 dan 2.

Tujuan penelitian secara umum adalah dapat dihasilkan Buku Ajar bermuatan nilai-nilai karakter untuk materi Fisika di SMA yang valid dari segi isi, praktis dan efektif dari segi pemakaian. Target tahun pertama adalah diperoleh nilai-nilai karakter yang digali dari aspek keilmuan pada materi Fisika SMA dan nilai-nilai karakter yang perlu dilatihkan sesuai dengan KI dan KD materi Fisika SMA Kelas XI pada Kurikulum 2013. Dihasilkannya produk dalam bentuk draf Buku Ajar Fisika SMA Bermuatan Nilai-nilai Karakter yang dilengkapi dengan LK pada meteri Fisika SMA Kelas XI Semester 1 dan 2 yang telah divalidasi. Hasil penelitian tahun pertama dituangkan dalam bentuk artikel yang akan dipublikasikan pada Prosiding Seminar Nasional dan artikel untuk jurnal Nasional.

Untuk mencapai tujuan di atas, dilakukan penelitian R & D dengan model 4-D. Menurut Thiagarajan, model 4-D terdiri dari empat tahap yaitu (1) pendefinisian (define), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (development), dan (4) penyebaran (dessiminate). Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan tahapan (1) pendefenisian dan (2) perancangan terhadap Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI semester 1, sedangkan untuk semester 2 masih dalam proses. Pada tahun I dilanjutkan penyelesaian rancangan Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI semester 2. Selanjutnya buku ajar dilengkapi dengan LK bermuatan nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter dari aspek keilmuan digali dari materi Fisika SMA Kelas XI semester 1 dan 2. Sedangkan nilai-nilai karakter yang perlu dilatihkan sesuai dengan Kopetensi Inti (KI) dan Kpetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013.

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

RINGKASAN ... ii

PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3.Target Penelitian ... 3

1.4.Urgensi (Keutamaan) Penelitian ... 4

1.5.Inovasi yang ditargetkan ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Nilai-nilai Karakter ... 6

2.2. Materi Fisika SMA ... 9

2.3. Bahan Ajar ... 11

2.4. Bahan Ajar Fisika Bermuatan Nilai-nilai Karakter ... 13

2.5. Vitalitas, Efektifitas dan Praktikalitas Bahan Ajar ... 14

2.6. Peta Jalannya Penelitian ... 16

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 18

3.1. Tujuan Penelitian ... 18

3.2. Manfaat Penelitian ... 19

BAB 4. METODE PENELITIAN ... 20

4.1. Bagan Alir Penelitian ... 20

4.2. Luaran Penelitian Tahun I ... 23

4.3. Indikator Capaian Tahun I ... 23

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1. Hasil Penelitian ... 24

5.2. Pembahasan ... 31

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ... 32

6.1. Hasil Tahun I dan Rencana Tahun II ... 32

6.2. Tujuan Khusus Tahun II ... 32

6.3. Indikator Capaian yang terukur Tahun II ... 32

6.4. Metode Penelitian Tahun II ... 33

6.5. Teknik Pengumpulan Data ... 35

6.6. Analisis data ... 36

6.7. Jadwal Penelitian ... 36

6.8. Biaya Penelitian ... 37

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

7.1. Kesimpulan ... 38

7.2. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Nilai Operasional Karakter Bangsa ... 8

Gambar 2. Peta Jalan Penelitian... 17

Gambar 3. Diagram Alir Program Penelitian ... 20

Gambar 4. Hasil Validasi Kelengkapan Bahan Ajar ... 27

Gambar 5. Hasil Validasi Kelayakan Isi Bahan Ajar ... 28

Gambar 6. Hasil Validasi Penggunaan Bahasa Bahan Ajar ... 29

Gambar 7. Hasil Validasi Penyajian Bahan Ajar ... 29

Gambar 8. Hasil Validasi Kegrafisan Bahan Ajar ... 30

(6)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 7

Tabel 2. Materi Fisika SMA kelas XI ... 9

(7)

vii DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Artikel Semirata di IPB Bogor tanggal 9-11 Mai 2014 ... 41

LAMPIRAN 2. Artikel untuk diterbitkan pada Jurnal... 52

LAMPIRAN 3. Hasil Validasi tenaga ahli terhadap Buku Ajar Bermuatan

Nilai-Nilai Karakter ... 57

(8)

1 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Martabat suatu bangsa akan terlihat dari karakter yang terpancar dalam

kehidupannya. Bangsa yang baik akan memiliki karakter yang baik pula. Semua bangsa

termasuk bangsa Indonesia pasti ingin dikenal sebagai bangsa yang bermartabat dengan

arti kata tergambar dari karakternya yang baik.

Dalam rangka pembentukan karakter anak bangsa yang bermartabat, telah

diberikan pendidikan formal berupa Pendidikan Agama. Namun sekarang hal ini belumlah

dirasa cukup. Oleh sebab itu di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

pendidikan karakter menjadi fokus pembicaraan di seluruh jenjang pendidikan yang

dibinanya.

Pendidikan karakter dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus

nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya

diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu

juga dilatar belakangi oleh berita di koran dan televisi yang menjadi topik pembicaraan

hangat yaitu adanya fenomena degradasi moral diberbagai bidang dalam berbagai bentuk.

Sebagai contoh tawuran antar warga, kekerasan terhadap anak, kekerasan dalam rumah

tangga, korupsi diberbagai badan pemerintahan, plagiat disejumlah perguruan tinggi, anak

yang jujur dalam ujian diserang temannya sekelas, kebiasaan mencontek dalam ujian dan

lain-lain (Elfindri, dkk, 2012). Semua fenomena ini merupakan gambaran kebangkrutan

jiwa yang terlihat dari nilai-nilai karakter negatif yang muncul dalam kehidupan

masyarakat. Hal ini tidak dapat dibiarkan berlanjut, karena dapat merusak karakter bangsa

dimasa datang. Untuk itu kita perlu mencari jalan untuk membangun kembali karakter

bangsa agar lebih baik. Salah satu jalan adalah melalui dunia pendidikan. Oleh sebab itu

pada seluruh jenjang pendidikan dilaksanakanlah pendidikan karakter.

Pendidikan karakter yang bakal diterapkan di sekolah-sekolah tidak diajarkan dalam

mata pelajaran khusus. Namun dilaksanakan secara terintegrasi melalui pembelajaran yang

sudah berjalan di sekolah baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Karena pendidikan

karakter dilaksanakan secara terintegrasi melalui pembelajaran di sekolah, maka dirasa

perlu dilengkapi dengan perangkat pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter terutama

delam bentuk bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter. Untuk memenuhi tuntutan ini

(9)

2 pelajaran yang dipelajari di sekolah dan diintegrasikan langsung pada bahan ajar yang

digunakan, agar materi yang diajarkan mempunyai makna yang lebih dalam karena

penerapan nilai nilainya padat menyentuh sendi kehidupan peserta didik. Salah satu mata

pelajaran di sekolah yang belum memiliki bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter pada

tingkat SMA adalah mata pelajaran Fisika.

Dalam materi Fisika sangat banyak mengandung nilai-nilai karakter yang

bersesuaian dengan kehidupan seperti bekerja sama pada materi penjumlahan gaya,

bekerja keras pada konsep usaha. Karena materi Fisika di SMA sangat banyak, tentu

nilai-nilai karakternya juga banyak. Oleh sebab itu nilai-nilai-nilai-nilai karakter yang ada pada materi

Fisika SMA ini perlu dikaji dan diteliti dengan seksama. Nilai-nilai yang diperoleh

selanjutnya diintegrasikan dalam bahan ajar yang akan digunakan guru dan peserta didik di

sekolah sesuai dengan karakteristik materi yang diberikan dan indikator ketercapaian yang

diharapkan. Nilai-nilai karakter yang diperoleh akan dituangkan dalam bahan ajar yang

dikembangkan, yaitu dalam bentuk Buku Ajar bermuatan nilai-nilai karakter. Selain itu

nilai-nilai karakter yang positif tidak dapat terbentuk dengan sendirinya. Oleh sebab itu

perlu dilatihkan selama pembelajaran sehingga terjadi pembiasaan dalam diri peserta didik.

Untuk melatihkan nilai-nilai karakter positif tersebut, salah satu tempat

mengintegrasikannya adalah saat melaksanakan pembelajaran. Oleh sebab itu nilai-nilai

karakter positif yang akan dilatihkan inipun diintegrasikan secara eksplisit pada Buku Ajar

yang dikembangkan baik pada uraian materi, contoh soal, LK, dan evaluasi. Diharapkan

dengan nilai-nilai karakter yang diintegrasikan pada buku ajar yang dibuat, dapat

menghasilkan pembelajaran yang bebih bermakna, sehingga mampu mengoptimalkan

tingkat penguasaan kompetensi dan kualitas pembelajaran. Selain itu dengan pembiasaan

nilai-nilai karakter positif dalam pembelajaran, diharapkan terbentuk watak serta

peradaban bangsa yang lebih bermartabat dimasa yang akan datang, sehingga degradasi

moral yang terjadi dapat diatasi.

Pada penelitian ini bentuk Bahan Ajar yang dibuat adalah berupa Buku Ajar yang

dilengkapi dengan LK khususnya untuk kelas XI SMA semester 1 dan 2. Pada buku ajar

yang dibuat akan dituliKIan secara eksplisit nilai-nilai karakter-karakter positif yang akan

dilatihkan pada peserta didik, selain itu juga ditambah dengan nilai-nilai karakter dari

aspek keilmuan yaitu karakter yang terkandung dari materi Fisika itu sendiri. Dengan

demikian dalam pengembangan Bahan Ajar yang memuat nilai-nilai karakter perlu diteliti

(10)

3 Fisika SMA kelas XI yang dapat ditambahkan pada Buku Ajar yang dibuat? Selain itu

perlu dicari dan ditetapkan: Nilai-nilai karakter positif apasajakah yang dapat dituliKIan

dan dilatihkan selama pembelajaran untuk ditambahkan pada Buku Ajar SMA kelas XI

yang dibuat ?.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah deskripsi buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1 dan 2 bernilai

karakter yang dibuat?

2. Nilai-nilai karakter apa sajakah yang dilatihkan selama pembelajaran dan digali dari

aspek keilmuan dari materi Fisika SMA kelas XI semester 1 dan 2 untuk

ditambahkan pada Buku Ajar yang dikembangkan, sesuai dengan Kurikulum 2013.

3. Berapakah tingkat validitas, efektifitas dan praktikalitas Buku Ajar yang

dikembangkan.

1.3. Target Penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah dapat dihasilkan Bahan Ajar bermuatan

nilai-nilai karakter untuk materi Fisika di SMA yang valid dari segi isi, praktis dan efektif dari

segi pemakaian. Tujuan ini akan dicapai dalam 2 tahun penelitian.

Target tahun pertama adalah dihasilkannya produk dalam bentuk draf Buku Ajar

Fisika SMA Bermuatan Nilai-nilai Karakter yang dilengkapi dengan LK pada meteri

Fisika SMA Kelas XI Semester 1 dan 2 yang valid. Diperoleh nilai-nilai karakter yang

digali dari aspek keilmuan pada materi Fisika SMA dan nilai-nilai karakter yang perlu

dilatihkan sesuai dengan Kopetensi Inti (KI) dan Kmpetensi Dasar (KD) pada Kurikulum

2013. Hasil penelitian tahun pertama dituangkan dalam bentuk artikel yang akan

dipublikasikan pada Prosiding Seminar Nasional atau jurnal Nasional.

Tahun kedua ditargetkan terlaksana 2 kegiatan pokok yaitu uji kelayakan produk dan

diseminasi. Uji kelayakan dilaksanakan dalam bentuk uji terbatas dan diseminasi dalam

bentuk implementasi pembelajaran bernilai karakter menggunakan Buku Ajar yang

dikembangkan. Pada Buku Ajar terintegrasi LK bermuatan nilai-nilai karakter. Dalam

implementasi pembelajaran dilengkapi dengan RPP bernilai karakter dan dilaksanakan

(11)

4 Padang yang terpilih secara strativied sampling. Penelitian dilakukan dengan rancangan

eksperimen semu menggunakan pola two group postest design.

Pada tahun II diharapkan dihasilkan produk Buku Ajar bermuatan nilai-nilai karakter

untuk materi Fisika SMA Kelas XI yang valid, praktis dan efektif yang siap untuk

digandakan. Dari hasil penelitian yang didapat selanjutnya dihasilkan artikel yang dapat

dipublikasikan pada Prosiding Seminar Nasinal atau jurnal Nasional.

1.4. Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Pembelajaran yang telah dilakukan selama ini telah berisikan pendidikan karakter,

yaitu dalam bentuk penanaman nilai-nilai yang baik pada saat pembelajaran. Contohnya

berdoa diawal pembelajaran (religius), jujur dalam berbuat, suka bekerja keras, kreatif dan

inovatif dalam berkreasi, mandiri dalam bekerja, menghargai perbedaan pendapat saat

berdiskusi, bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan, toleransi terhadap teman,

disiplin terhadap waktu dan lain-lain. Namun semua nilai-nilai karakter tersebut belum

dituangkan secara eksplisit atau dituliskan pada bahan ajar yang digunakan terutama pada

Buku Ajar Fisika di SMA. Selain itu juga belum diteliti nilai-nilai karakter yang

terkandung dalam materi fisika yang dibahas. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian

yang dapat menghimpun nilai-nilai karakter dari aspek keilmuan yang terdapat pada materi

Fisika SMA kelas XI, dan juga nilai-nilai karakter positif yang dapat dituliskan dalan Buku

Ajar serta dilatihkan selama proses pembelajaran Fisika di SMA sesuai dengan materi

yang diajarkan dan kurikulum yang berlaku.

Keutamaan dari penelitian ini adalah dihasilkannya Buku Ajar Fisika SMA Kelas

XI semester 1 dan 2 bermuatan nilai-nilai karakter yang dituliskan secara eksplisit, baik

berasal dari aspek keilmuan Fisika, maupun dari nilai karakter pendidikan budaya dan

karakter bangsa menurut Kurikulum 2013 dan nilai-nilai karakter positif lainnya yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

Karena materi pelajaran Fisika di SMA cukup banyak maka dibutuhkan waktu

yang cukup lama dan tenaga yang cukup banyak untuk meneliti semua karakter yang ada

pada semua materinya. Oleh sebab itu pada penelitian ini dibatasi hanya pada materi Fisika

SMA kelas XI semester 1 dan 2. Untuk kelancaran penelitian ini dapat mengikutsertakan

(12)

5 1.5. Inovasi yang ditargetkan.

Inovasi yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah dihasilkanya bahan ajar

bermuatan nilai-nilai karakter dalam bentuk Buku Ajar yang dilengkapi LK. Pada Buku

Ajar yang dihasilkan berisikan pembahasan materi yang dilengkapi secara eksplisit dengan

nilai-nilai karakter dari aspek keilmuan yang terdapat pada materi Fisika itu sendiri yang

dapat diterapkan anak dalam kehidupannya. Selanjutnya Buku Ajar akan dilengkapi secara

eksplisit dengan nilai-nilai karakter positif yang dapat dilatihkan selama pembelajaran.

Diharapkan dengan adanya Buku Ajar yang dilengkapi LK bermuatan nilai-nilai

karakter, dapat memotivasi anak selama belajar karena materi yang dipelajarinya memiliki

analogi dengan kehidupannya. Dengan demikian tujuan pendidikan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

(13)

6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nilai-nilai Karakter

Pengertian Karakter menurut Prayitno (2011), karakter adalah sifat pribadi yang

relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam

standar nilai dan norma yang tinggi. Sedangkan menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam

$PUL NDUDNWHU DGDODK ³ EDZDDQ KDWL MLZD NHSULEDGLDQ EXGL SHNHUWL SHULODNX SHUVRQDOLWDV VLIDW WDELDW GDQ EHUZDWDN´ 'HQJDQ NDWD ODLQ NDUDNWHU LWX PHOHNDW SDGD

objeknya.

$PULPHQJHPXNDNDQ³3HQGLGLNDn karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-QLODL WHUVHEXW´ 6HMDODQ

GHQJDQ LWX 3XVNXUEXN PHQJDWDNDQ EDKZD ³SHQGidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan

\DQJ0DKD(VDEHUGDVDUNDQ3DQFDVLOD´

Untuk melaksanakan pendidikan karakter di sekolah, semua komponen

(stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan

atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaanaktivitas atau kegiatan

ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan seluruh warga dan

lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter bukanlah sebagai sesuatu yang baru, namun saat ini

pendidikan karakter menjadi isu utama dunia pendidikan. Pemenuhan sumber daya

manusia yang berkualitas diharapkan lahir dari pendidikan. Dengan demikian pendidikan

memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya menghasilkan warga belajar dengan

prestasi tinggi tetapi mampu melahirkan generasi baru yang memiliki karakter yang baik

dan bermanfaat bagi masa depan bangsa. Penanaman pendidikan karakter sudah tidak bisa

ditawar untuk diabaikan, terutama pada pembelajaran di sekolah disamping lingkungan

keluarga dan masyarakat. Karena perilaku menyimpang peserta didik seperti tawuran antar

pelajar, narkotika, seks bebas, membolos sekolah, mencuri, aborsi, berbohong, tidak punya

(14)

7 Kemdiknas (2010) mengemukakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan

budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber seperti Agama, Pancasila,

Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional. Berdasarkan keempat sumber nilai itu,

teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut

ini.

Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/

Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

(15)

8 16. Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Karakter di atas masih bersifat umum yang berasal dari nilai-nilai yang terdapat

pada Agama, Pancasila, Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional. Nilai-nilai ini masih

bias ditambah dengan nilai-nilai karakter positif yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai karakter

Selain itu, pembentukan nilai-nilai karakter bangsa dapat digali dari berbagai aspek

seperti dilihat dari Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1 dilihat bahwa agama, budaya, sikap utama dan aspek

keilmuan akan menjadi fondasi dari terbentuknya nilai operasional karakter bangsa. Oleh

karena itu, semua aspek itu perlu dipetakan untuk menentukan seperti apa status dari faktor

penentu karakter bangsa itu ( Elfindri, 2012).

Dalam penelitian ini nilai-nilai karakter yang dituliskan dalam Buku Ajar, selain

berasal dari Kemendiknas (2010) dan karakter positif yang ada dalam kehidupan

sehari-hari, juga ditambah dengan nilai-nilai karakter dari materi Fisika SMA dari aspek

keilmuan. Sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan maka nilai karakter aspek keilmuan

yang digali adalah yang terdapat pada materi Fisika SMA kelas XI semester 1 dan 2. Sikap

utama

Budaya bangsa Keilmuan

Nilai operasional kerakter bangsa

Agama

(16)

9 2.2. Materi Fisika SMA

Materi Fisika di SMA cukup banyak maka dibatasi hanya untuk materi Fisika SMA

kelas XI, sesuai dengan kompetensi inti (KI) dan kopetensi dasar (KD) yang telah

ditetapkan pada kurikulum 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Materi Fisika SMA kelas XI.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang me-ngatur karakteristik matahari dan bumi sehingga memiliki gaya gravitasi, orbit, dan temperatur yang sesuai untuk kehidupan manusia di muka bumi

2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

(17)

10 3. Memahami, menerapkan, dan

menjelas-kan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1 Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor

3.2 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum

Newton

3.3 Mendeskripsikan momentum, gaya, dan impuls serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Mendeskripsikan konsep usaha, perubahan energi, kekekalan momentum, dan kekekalan energi

3.5 Menerapkan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi mekanik untuk menyelesaikan permasalahan

3.6 Mendeskripsikan konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia pada benda tegar serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.7 Mendeskripsikan prinsif pada fluida dinamik dan penerapannya dalam teknologi

3.8 Menerapkan teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup.

3.9 Mendeskripsikan hukum-hukum termodi-namika dan penerapannya dalam teknologi 3.10Menganalisis permasalahan perubahan

keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum-hukum termodinamika

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Menyajikan permasalahan nyata dan usulan penyelesaiannya yang terkait konsep gaya, momentum, impuls, kekekalan momentum, dan kekekalan energi

4.2 Menyajikan data dan informasi tentang satelit buatan yang mengorbit bumi dan permasalahan yang ditimbulkannya

4.3 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara tekanan, suhu, dan volume gas pada sebuah ruang tertutup 4.4 Mengolah dan menyajikan data hasil

percobaan untuk menyelidiki karakteristik gerak parabola

4.5 Menyelesaikan permasalahan dengan menerapkan prinsif dinamika fluida

(18)

11 Dari Tabel 1 terlihat bahwa menurut Kurikulum 2013 materi Fisika SMA kelas XI

terdiri dari 4 buah Kopetensi Inti (KI). KI 1 berkenaan dengan kompetensi spiritual yang

diuraikan atas 2 buah Kopetensi Dasar (KD), KI 2 merupakan kompetensi sosial diuraikan

atas 2 KD. KI 3 berkenaan dengan pengetahuan atau materi Fisika SMA Kelas XI yang

diuraikan atas 11 KD. KD 3.1 sampai 3.5 merupakan materi Fisika untuk Kelas XI

Semester 1 sedangkan KD 3.6 sampai dengan 3.11 merupakan materi Fisika Kelas XI

Semester 2

2.3. Bahan Ajar

3HQJHUWLDQEDKDQDMDUPHQXUXW'HSGLNQDV´EDKDQDMDUDGDODKVHJDODEHQWXN

bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan

EHODMDUPHQJDMDU´6HODLQLWXMXJDGLQ\DWDNDQEDKZDEDKDQDMDUGDSDWEHUXSDWHUWXOLVGDQ

tidak tertulis. Sedangkan isi dari bahan ajar setidaknya terdiri dari petunjuk belajar untuk

peserta didik dan guru, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pembelajaran, informasi

pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, evaluasi dan respon terhadap evaluasi.

Menurut Chosim dan Jasmadi (2008)

´%DKDQDMDUDGDODKVHSHUDQJNDWVDUDQDDWDXDODWSHPEHODMDUDQ\DQJEHULVLNDQPDteri pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu

PHQFDSDLNRPSHWHQVLDWDXVXENRPSHWHQVLGHQJDQVHJDODNRPSOHNVLWDVQ\D´

Bentuk Bahan Ajar ajar dapat dikelompokkan atas beberapa katagori. Depdiknas

(2008) menyatakan bahwa bahan ajar dikelompokkan atas empat katagori yaitu (1) bahan

ajar cetak (printed), (2) bahan ajar dengar (audio), (3) bahan ajar pandang dengar (audio

visual), (4) bahan ajar on-line kompilasi (interactive teaching material)

Hal senada juga dinyatakan oleh Suprawoto (2010) bahwa bentuk-bentuk bahan ajar

sangat beragam, antara lain:

a. Bahan cetak, seperti hand out, buku, modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leaflet dan lain-lain.

b. Audio Visual seperti video/film, VCD c. Audio seperti radio, kaset CD audio d. Visual seperti foto, gambar dan model

e. Multimedia seperti CD interaktif, computer based, internet.

Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian ini akan dikembangkan bahan ajar cetak

(19)

12 Isi dari bahan ajar dirancang sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat

dicapai. Sistematika pembuatan dan penyampaiannya disesuaikan dengan karakteristik

materi dan karakteristik peserta didik yang menggunakannya.

Sudjana (2007) menyatakan aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

bahan ajar adalah:

a. Bahan ajar dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran b. Pembuatannya memperhatikan kesinambungan (kontinuitas)

c. Bahan dari bahan ajar disesuaikan dari yang sederhana menjadi kompleks, dari yang mudah menjadi sulit, dari yang kongkrit menjadi abstrak.

d. Pengaturan secara logis sehingga memungkinkan peserta didik mengerti dan memahami dengan baik

Senada dengan hal ini, Sungkowo (2010) menyatakan bahwa bahan ajar setidaknya

harus memuat:

a. Judul, kelas, semester dan identitas penyusunnya b. Kompetensi inti dan kompetensi dasar

c. Indikator pencapaian. d. Materi bahan ajar e. Latihan soal

f. Evaluasi atau uji kompetensi g. Referensi

Bahan ajar yang baik memiliki karakteristik tertentu. Menurut Depdiknas (2008)

karakteristik suatu bahan ajar meliputi:

a. Menimbulkan minat baca

b. Ditulis dan dirancang untuk peserta didik c. MenjelaKIan tujuan instruksional

d. Disusun berdasarkanpola belajar yang fleksibel

e. Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kompetensi akhir yang akan dicapai

f. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk berlatih g. Mengakomudasi kesulitan peserta didik

h. Memberikan Rangkuman

i. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal j. Kepadatan berdasarkan kebutuhan peserta didik k. Dikemas untuk prosesinstruksional

l. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan bali dari peserta didik m. MenjelaKIan cara mempelajari bahan ajar

Dari penjelasan di atas maka bahan ajar yang akan dikembangkan adalah berupa

Buku Ajar yang dilengkapi dengan LK yang memenuhi standar sebuah bahan ajar seperti

(20)

13 2.4. Bahan Ajar Fisika bermuatan Nilai-nilai Karakter

Bahan ajar Fisika bermuatan nilai-nilai karakter adalah bahan ajar yang didalamnya

dituliKIan secara eksplisit nilai-nilai karakter dari Kemendiknas (2010) dan karakter

positif dalam kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai karakter aspek keilmuan yang terdapat

pada materi Fisika yang dibahas.

Sebagai contoh karakter aspek keilmuan adalah tentang konsep usaha dalam Fisika.

Usaha disebabkan oleh adanya gaya yang menyebabkan terjadinya perpindahan. Gaya

adalah dorongan atau tarikan, dalam hal ini karakter dari gaya itu adalah dorongan yang

dapat menyebabkan benda berpindah. Dorongan artinya adalah motivasi yang dimiliki untuk melakukan usaha yang ditandai dengan adanya perpindahan. Jika perpindahan tidak

ada maka usaha sama dengan nol.

Pada konsep vektor seperti gaya, resultan gaya yang besar akan diperoleh bila semua gayanya memiliki arah yang sama. Arah menunjukkan tujuan, resultan

menunjukkan jumlah, gaya menunjukkan dorongan atau motivasi dengan demikian pada kehidupan motivasi yang besar akan diperoleh bila sesuai dengan tujuan yang akan diraih. Selain itu konsep penjumlahan dapat dianalogikan dengan karakter keja sama. Dengan demikian dalam kehidupan nyata kerja sama yang dilakukan dengan tujuan yang sama hasilnya akan besar atau optimal. Apabila gaya berlawanan arah atau tidak satu arah

maka resultannya akan lebih kecil. Nilai karakternya adalah hasil kerja sama tidak optimal jika tidak satu tujuan.

Contoh lain adalah untuk gerak dipercepat akibat adanya resultan gaya yang tidak

sama dengan nol. Untuk materi ini kita bisa menjelaskan nilai-nilai karakternya yaitu

apabila kita memiliki motivasi atau semangat dalam bekerja dalam hal ini berupa resultan gaya, kita akan mampu bekerja lebih capat (memiliki percepatan).

Dengan dua contoh di atas kita dapat mengembangkannya untuk materi lain,

sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna. Selain itu diharapkan

pembelajaran fisika yang selama ini sering dijejali dengan rumus-rumus sehingga

dianggap sulit bagi peserta didik dapat dipermudah karena dimaknai dengan nilai-nilai

dalam kehidupan nyata.

Dalam pembelajaran, kompetensi yang diharapkan dari peserta didik selain bersifat

pengetahuan (kognitif), juga harus dijejaskan kompetensi sikap (afektif) dan keterampilan

(21)

14 eksplisit nilai-nilai karakter yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran. Untuk

itu semua nilai-nilai karakter positif yang diharapkan muncul saat pembelajaran sesuai

dengan KI dan KD Kurikulum 2013 dituliskan langsung dalam bahan ajarnya.

Berdasarkan defenisi, katagori, isi dan karakteristik dari bahan ajar yang ada, maka

Buku Ajar yang dilengkapi dengan LK yang dibuat, selain berisikan persyaratan yang telah

ada, akan ditambahkan dengan nilai-nilai karakter yang yang berasal dari aspek keilmuan

(Elfindri, 2012) dan nilai-nilai karakter positif yang berasal dari Kemdiknas (2010), KI 1

dan 2 dari materi Fisika Kelas XI serta nilai-nilai positif dari kehidupan sehari-hari. Hal ini

dilakukan dalam rangka membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

2.5. Validitas, Efektifitas dan Praktikalitas Bahan Ajar 2.5.1. Validitas

Agar suatu produk dapat digunakan sesuai dengan tujuannya, maka perlu dilihat

validitas produk tersebut. Validitas merupakan penilaian terhadap rancangan suatu produk,

DSDNDKVXGDKWHSDW0HQXUXW6XJL\RQR³YDOLGDVLSURGXNGDSDWGLODNXNDQROHK

beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai kelemahan dan

NHNXDWDQ SURGXN \DQJ GLKDVLONDQ´ Pakar yang dimaksud adalah orang yang dianggap mengerti maksud dan substansi pemberian bahan ajar atau dapat juga orang yang

profesional dibidangnya seperti dosen dan guru. Kriteria yang dinilai oleh pakar mencakup

komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen

kegrafikan. Sesuai yang dikemukakan oleh Depdiknas (2008:28) yang menyatakan bahwa

: Komponen kelayakan isi mencakup :

1. Kesesuaian dengan KI dan KD

2. Kesesuaian dengan perkembangan anak 3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 4. Kebenaran substansi materi pembelajaran 5. Manfaat untuk penambahan wawasan

6. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial

Komponen Kebahasaan antara lain mencakup: 1. Keterbacaan

2. Kejelasan informasi

3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar 4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

(22)

15 1. Kejelasan tujuan (kriteria) yang ingin dicapai

2. Urutan sajian

3. Pemberian motivasi, daya tarik

4. Interaksi (pemberian stimulus dan respond) 5. Kelengkapan informasi

Komponen Kegrafikan antara lain mencakup: 1. Penggunaan font; jenis dan ukuran

2. Lay out atau tata letak 3. Ilustrasi, gambar, foto 4. Desain tampilan

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa sangat banyak kriteria yang

dinilai untuk melihat validitas bahan ajar yang sudah dikembangkan. Berdasarkan hasil

evaluasi bahan ajar, maka dapat ditentukan bagian-bagian bahan ajar yang perlu direvisi

atau diperbaiki sehingga pada akhir kegiatan pengevaluasian diperoleh bahan ajar yang

valid dan dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran.

2.5.2. Praktikalitas

Bahan ajar harus memenuhi aspek kepraktisan yaitu pemahaman dan

NHWHUODNVDQDDQ EDKDQ DMDU WHUVHEXW 0HQXUXW 0XGMLMR ³VDODK VDWX LQVWXPHQ

tersebut dapat dan mudah dilaksanakan serta GLWDIVLUNDQ KDVLOQ\D´ 6HODQMXWQ\D LD MXJD

berpendapat bahwa kepraktisan menunjukan pada tingkat kemudahan penggunaan dan

pelaksanaannya yang meliputi biaya dan waktu dalam pelaksanaan serta pengelolaan dan

penafsiran hasilnya. Oleh karena itu, tujuan uji kepraktisan dilakukan adalah untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman dan tanggapan guru serta keterlaksanaan bahan ajar

bermuatan nilai-nilai karakter yang dibuat. Kepraktisan bahan ajar bermuatan nilai-nilai

karakter untuk aspek pemahaman peserta didik dapat dilihat dari angket yang diisi oleh

guru dan peserta didik.

2.5.3. Efektivitas

Suatu produk dikatakan efektif apabila adanya pengaruh atau akibat, bisa diartikan

sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil memuaKIan setelah diberi perlakuan.

0HQXUXW 6DWULR ³HIHNWLILWDV PHUXSDNDQ SHQJDUXK DWDX GDPSDN \DQJ PHUXSDNDQ

hasil dari kebijakan atau langkah yang diambil, yang tentunya diambil dari

keinginan-NHLQJLQDQ XQWXN PHQFDSDL WDUJHW GHQJDQ PHOLKDW NHQ\DWDDQ \DQJ DGD GL ODSDQJDQ´

Efektifitas penggunaan bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter dilihat dari penilaian

lembar efektivitas, penilaian kognitif tes hasil belajar peserta didik, penilaian afektif dan

(23)

16 Hasil belajar mencerminkan kemampuan peserta didik dalam memenuhi suatu

tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Muhammad Joko

PHQJDWDNDQ EDKZD ³KDVLO SHPEHODMDUDQ GLDUWLNDQ VHEDJDL SHQJHWDKXDQ

keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian

GDUL GLULQ\D´ 3HVHUWD GLGLN GLKDUDSNDQ PHPLOLNL NHPDPSXDQ VHEDJDL KDVLO GDUL SURVHV

belajar sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.

2.6. Peta jalannya penelitian.

Roodmap penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2012 penelitian pengembangan bahan ajar Fisika SMA bernilai berkarakter

sesuai dengan kurikulum KTSP

2. Tahun 2013 Analisis penyesuaian materi bahan ajar Fisika SMA bernilai karakter

dengan Kurikulum 2013.

3. Tahun 2014 dan 2015 melaksanakan penelitian dengan dana Hibah Bersaing dengan

judul Pengembangan Bahan Ajar Bermuatan Nilai-nilai Karakter Pada Materi Fisika

Sebagai Upaya Optimalisasi Kualitas Pembelajaran Di SMA Kota Padang.

4. Tahun 2016 melaksanakan pengabdian pada masyarakat ke SMA-SMA se kota Padang

tentang diseminasi pengembangan dan penggunaan buku ajar Fisika SMA bernilai

karakter dalam pembelajaran di sekolah.

5. Tahun 2016-2017 mengembangkan produk penelitian menjadi buku sumber mata

pelajaran Fisika bagi SMA yang telah dicetak dan memiliki ISBN.

Pada pengembangan buku ajar telah dilakukan tahap pendefenisian dan perancangan.

Pada tahap pendefenisian telah dilakukan analisis kurikulum, analisis peserta didik dan

analisis konsep fisika yang akan dibahas. Setelah analisis konsep, dilakukan penggalian

nilai-nilai karakter aspek keilmuan yang terkandung didalam materi Fisika SMA kelas XI

semester 1 dan 2. Selain itu sesuai dengan materi yang dibahas dilengkapi dengan LK yang

diperlukan untuk pembelajaran. Pada Buku Ajar, dituliskan secara eksplisit nilai-nilai

karakter positif yang akan dilatihkan dalam pembelajaran, dan nilai-nilai karakter dari

aspek keilmuan yaitu dari karakter materi Fisika yang dibahas. Pada saat ini telah berhasil

dilakukan perancangan draf Buku Ajar Fisika SMA kelas XI semester 1 dan semester 2,

yang dilengkapi dengan LK.

Untuk kelancaran penelitian yang akan dilaksanakan selama 2 tahun dengan dana HB

tahun anggaran 2014-2015, maka perlu dibuatkan peta jalannya penelitian yang akan

(24)

17 Tahun 2

Gambar 2. Peta jalan penelitian Tahap Pendefenisian Bahan Ajar Bermuatan Nilai-nilai karakter (sedang

Analisis kurikulum Analisis peserta didik Analisis konsep Fisika dan nilai-nilai

karakter Penelitian pendahulua

Tahap perancangan bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter

Tahap pengembangan bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter

Tahun I Revisi

Validasi Oleh Pakar

Valid

Belum Valid Ya

Uji Coba terbatas Pada Peserta didik SMA Kota Padang menggunakan RPP bermuatan nilai-nilai

Analisis praktikabilitas dan efektifitas produk

Revisi

Diperoleh bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter yang valid, praktis, efektif yang digali dari aspek keilmuan dan nilai-nilai

karakter pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Tahap desiminasi atau penyebaran dalam bentuk implementasi pembelajaran bermuatan nilai-nilai karaktermenggunakan Buku Ajar dilengkapi LK bermuatan

(25)

18 BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

3.1.1. Tujuan Jangka Pendek.

Tujuan jangka pendek ditargetkan terpenuhi dalam 2 tahun penelitian yang

direncanakan.

3.1.1.1. Tujuan tahun Pertama

Tahun pertama dihasilkannya produk bahan ajar dalam bentuk Buku Ajar yang

dilengkapi dengan LK bermuatan nilai-nilai karakter yang valid untuk materi Fisika SMA

Kelas XI Semester 1 dan 2. Uji validitas dilakukan oleh 5 orang pakar yaitu dosen Fisika.

Untuk mendapatkan nilai-nilai karakter dari aspek keilmuan Fisika yang

diintegrasikan pada materi bahan ajar, dilakukan melalui pengkajian terhadap nilai-nilai

karakter yang terdapat dalam materi Fisika SMA berdasarkan KI 3 dan KI 4. Sedangkan

nilai-nilai karakter positif yang dituliskan dalam buku ajar dan dilatihkan selama proses

pembelajaran berlangsung, didasari oleh Kurikulum 2013, yang bersesuaian dengan nilai

pendidikan budaya dan karakter bangsa menurut Kemdiknas (2010).

Hasil penelitian tahun pertama dituangkan dalam bentuk artikel yang dipublikasikan

melalui Prosiding Seminar Nasional dan jika memungkinkan dapat dipublikasikan pada

Jurnal Nasional.

3.1.1.2. Tujuan Tahun Kedua

Pada tahun kedua diperoleh produk Bahan Ajar Fisika SMA bermuatan nilai-nilai

karakter untuk materi Fisika SMA kelas 11 Semester 1 dan 2 yang valid (uji tahun 1),

praktis dan efektif (uji tahun 2).

Untuk mendapatkan produk Bahan Ajar yang praktis dan efektif dilakukan melalui

uji terbatas di SMA Kota Padang. Untuk mendapatkan nilai pratikalitas dilakukan

penyebaran angket terhadap guru dan peserta didik. Sedangkan untuk mendapatkan

efektifitas dilaksanakan uji terbatas pada SMA Kota padang yang dipilih secara strasivied

(26)

19 Desiminasi dilakukan dalam bentuk penelitian eksperimen semu di sekolah-sekolah

sampel dengan pola two group postest design. Pada tahun II peneliti melibatkan 2 sampai

4 orang mahasiswa tugas akhir pada tingkat S1.

Berdasarkan hasil diseminasi dilakukan revisi kembali terhadap Buku Ajar yang

dikembangkan agar menjadi bahan ajar yang siap untuk digandakan. Hasil penelitian yang

didapat selanjutnya dipublikasikan pada Prosiding Seminar Nasional dan diharapkan juga

dapat dipublikasikan pada Jurnal Nasional Terakreditasi. 3.1.2. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah dihasilkannya Bahan Ajar Fisika

SMA bermuatan nilai-nilai karakter dalam bentuk Buku Ajar yang dilengkapi dengan LK

yang valid, praktis dan efektif, sehingga dapat digunakan guru dan peserta didik dalam

pembelajaran Fisika SMA. Dengan penggunaan buku ini diharapkan terbentuk karakter

baik pada peserta didik yang diperolehnya dari nilai-nilai karakter materi Fisika yang

dipelajarinya dan pembiasaan selama proses pembelajaran.

3.2. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, instansi tempat peneliti bekarja,

dan stekholder. Secara khusus penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam memenuhi

darma kedua dari Tri Darma Perguruan Tinggi untuk mengembangkan diri menghasilkan

produk penelitian yang berkualitas dalam bentuk Buku Ajar Fisika SMA bermuatan

nilai-nilai karakter yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku pada saat ini. Diharapkan

produk yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi peneliti dan instansi tempat peneliti

bekerja tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stekholder terutama sekolah setingkat SMA.

Buku Ajar Fisika SMA bermuatan nilai-nilai karakter yang dihasilkan diharapkan

dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi guru dan peserta didik SMA sederajat.

Dengan adanya nilai-nilai karakter yang digali dari materi Fisika yang diajarkan,

diharapkan dapat memberikan pencerahan dibidang Fisika dan meningkatkan semangat

belajar peserta didik, sehingga memberikan manfaat lebih terhadap proses pembelajaran

Fisika SMA yang optimal dan menyenangkan kususnya di kota Padang dan umumnya di

(27)

20 BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Bagan Alir Penelitian

Pengembangan bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter ini menggunakan model

4-D (four D model). Menurut Thiagarajan dalam Sugiono (2008 ) tahap-tahap penelitian

pengembangan yang dilakukan adalah pendefinisian (define), perancangan (design),

pengembangan (development), dan penyebaran (dessiminate). Bagan alir dari penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 2.

penyusunan Standar test

buku ajar bermuatan nilai yang valid, praktis,

dan efektif

6. Publikasi

tahun 2015 2012-2013

Gambar 3. Diagram Alir Program Penelitian

Sesuai dengan Gambar 3, pada bagian berikut akan dijelaskan secara ringkas tahap

penelitian yang akan dilakukan.

4.1.1. Tahap Pendefinisian (define fase)

Tahap pendefinisian dilakukan dengan melakukan analisis pada tiga aspek, yakni

analisis kurikulum, analisis peserta didik, dan analisis konsep. Analisis kurikulum

bertujuan memunculkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran karakter yang

sesuai dengan tuntutan Sistem Pendidikan Nasional yaitu terbentuk watak serta peradaban

(28)

21 yang ada selanjutnya dikembangkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator

yang dikembangkan disini adalah pada aspek pengetahuan yang dapat diukur dalam

pembelajaran. Sikap yang dimaksud adalah nilai-nilai positif yang dilatihkan sehingga

nantinya dapat menjadi budaya, watak atau karakter bagi peserta didik.

Selama ini penanaman nilai-nilai karakter lebih banyak diajarkan melalui pendidikan

Agama dan pembiasaan selama pembelajaran di sekolah demikian pula untuk mata

pelajaran Fisika di SMA. Namun hal ini belum dirasa optimal karena belum ditunjang oleh

buku ajar yang bermuatan nilai-nilai karakter. Maksud dari buku ajar Fisika SMA

bermuatan nilai-nilai karakter adalah buku yang di dalamnya dituliskan nilai-nilai karakter

yang harus dimiliki oleh peserta didik. Karakter tersebut dapat berupa nilai-nilai yang

harus dilatihkan/dilakukan selama proses pembelajaran dan nilai-nilai karakter dari aspek

keilmuan yang dikaji melalui materi Fisika SMA yang dibahas sesuai dengan Kurikulum

2013. Pemilihan karakter yang akan diintegrasikan dalam buku ajar bermuatan nilai-nilai

karakter, selain didasari oleh analisis kurikulum juga didasari oleh analisis karakteristik

peserta didik dan analisis konsep Fisika yang dibahas. Karena adanya keterbatasan waktu

dan tenaga maka berdasarkan hasil analisis di atas, maka buku ajar Fisika SMA

bermuatan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dibatasi pada kelas XI semester 1 dan 2.

Tahap pendefenisian ini telah dilakukan pada penelitian pendahuluan.

4.1.2. Tahap Perancangan (desigen phase)

Pada tahap perancangan dilakukan penyusunan buku ajar Fisika bermuatan nilai-nilai

karakter yang didalamnya berisikan berbagai aspek dasar yang harus ada pada buku ajar,

komponen materi pembelajaran, lembaran kerja (LK), latihan dan soal-soal evaluasi sekali

gus dilengkapi dengan nilai-nilai karakternya. Pada bagian akhir buku ditambahkan berupa

renungan terhadap materi yang telah diajarkan sehingga pada akhirnya dapat membentuk

sikap tunduk dan patuh pada hukum alam yang telah ditetapkan oleh Yang Maha

Pencipta, semakin menyadari kebesaran Tuhan sehingga menambah keimanan peserta

didik sehingga dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Buku

ajar didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala

kompleksitasnya.

Setelah selesai tahap perancangan, dilakukan perencanaan awal secara keseluruhan

(29)

22 sehingga dihasilkan produk berupa draf buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1 dan 2

yang bermuatan nilai-nilai karakter.

4.1.3. Tahap Pengembangan (develop phase)

Tahap pengembangan (develop) ini, melalui beberapa proses yaitu: validasi awal,

revisi awal berdasarkan saran validator dan praktisi, revisi kedua, uji coba terbatas, analisis

uji coba, revisi berdasarkan analisis uji coba, perangkat pembelajaran yang valid, praktis,

dan efektif.

Pada Tahun pertama dilakukan validasi oleh pakar terhadap bahan ajar yang dibuat

sehingga diperoleh bahan ajar bermuatan nilai-nilai karakter yang valid. Desain bahan ajar

atau produk yang dibuat terdiri dari beberapa komponen yaitu petunjuk belajar,

kompetensi yang akan dicapai, isi materi, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar

kerja, lembaran tes, kunci jawaban, dan umpan balik serta renungan. Bahan ajar yang telah

dibuat divalidasi oleh tenaga ahli yaitu 5 orang dosen Fisika UNP. Setelah divalidasi

dilakukan revisi 1 berdasarkan masukan dari validator.

Bahan ajar yang sudah valid akan diuji cobakan dalam bentuk uji terbatas pada tahun

II. Dalam pelaksanaan uji terbatas, akan diuji praktikabilitas dan efektifitas produk yang

dibuat. Produk bersifat praktis dalam artian mudah digunakan, mudah memeriksanya serta

lengkap dengan petunjuk yang jelas. Data pratikalitas diperoleh dari lembar observasi yang

diberikan pada guru. Untuk mengetahuai apakah perangkat pembelajaran yang dibuat

efektif untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar peserta didik, diketahui melalui

hasil belajar peserta didik yang meliputi ranah pengetahuan (kognitif), siap (afektif) dan

keterampilan (psikomotor).

4.1.4. Tahap penyebaran (dessiminate)

Pada tahun II dilakukan penyebaran atau desiminasi dari produk yang dihasilkan

pada peserta didik SMA di kota Padang sebagai sekolah sampel yang dipilih secara

strativied sampling. Desiminasi dilakukan dalam bentuk penelitian kuasi eksperimen di

sekolah-sekolah sampel yang dilakukan oleh mahapeserta didik tugas akhir. Berdasarkan

hasil diseminasi dilakukan revisi kembali terhadap Buku ajar yang dikembangkan agar

(30)

23 4.2. Luaran Penelitian Tahun I

Luaran pada tahun pertama adalah produk dalam bentuk draf Buku Ajar Fisika SMA

Kelas XI semester 1 dan 2 bermuatan nilai-nilai karakter yang valid beserta artikel.

4.3. Indikator Capaian Tahun I

Indikator capaian pada tahun pertama adalah dihasilkannya draf Buku Ajar Fisika

SMA kelas XI semester 1 dan 2 bermuatan nilai-nilai karakter yang valid, dan artikel yang

(31)

24 BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang akan dibahas adalah tentang deskripsi produk desain bahan ajar

bernilai karakter yang telah dibuat, nilai-nilai karakter yang dilatihkan dan digali dari

materi serta validitas isi yang dihasilkan.

5.1. Hasil Penelitian

5.1. 1. Deskripsi Bahan Ajar Bernilai Karakter

Bahan ajar bernilai karakter dibuat sesuai dengan desain yang telah ditetapkan yaitu

meliputi: cover, petunjuk belajar, pendahuluan, kompetensi yang akan dicapai, peta

konsep, content atau isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar

kerja, renungan nilai-nilai karakter dari materi, evaluasi, respon balikan, dan daftar

pustaka.

Buku ajar bernilai karakter dibagi atas dua bagian yaitu Buku Ajar Fisika SMA

Bernilai Karakter Untuk Kelas XI Semester 1 dan Buku Ajar Fisika SMA Bernilai

Karakter Untuk Kelas XI Semester 2. Buku ajar dilengkapi dengan petunjuk belajar untuk

peserta didik dan petunjuk penggunaan untuk guru. Di dalamnya dijelaskan tentang

bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana

pula peserta didik sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut.

Pada komponen pendahuluan terdapat gambaran umum tentang bahan ajar seperti

sub bab yang akan dibahas, petunjuk belajar, peta konsep dan kompetensi yang akan

dicapai. Peta konsep akan mempermudah pengguna untuk menggunakan bahan ajar

bernilai karakter. Kompetensi yang akan dicapai berisi Kompetensi Inti (KI), kompetensi

dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik.

Halaman-halaman berikutnya merupakan content atau isi materi pelajaran. Halaman

isi ini dalamnya berisi materi pelajaran, dan juga terdapat nilai-nilai karakter yang sesuai

dengan Kurikulum 2013 yang akan membantu peserta didik agar memiliki kepribadian

berkarakter.

Bahan ajar bernilai karakter dilengkapi informasi pendukung yang berguna untuk

menambah wawasan umum peserta didik menyangkut dengan materi yang sedang

dipelajari. Untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran diberikan

contoh soal dan latihan berupa uji kompetensi. Agar peserta didik aktif dalam proses

(32)

25 materi pelajaran yang dibahas, terdapat LK yang terintegrasi dalam buku ajar. Pada buku

ajar yang terintegrasi LK di dalamnya, terdapat nilai-nilai karakter yang akan dilatihkan

selama proses pembelajaran sesuai dengan KI dan KD pada Kurikulum 2013. Sedangkan

nilai-nilai karakter yang digali dari materi yang dibahas diberikan dalam bentuk renungan

diakhir materi pelajaran, yang dapat menambah kesadaran peserta didik dalam mensyukuri

nikmat Allah.

Selanjutnya adalah tampilan evaluasi. Lembar evaluasi berguna untuk mengukur

seberapa jauh penguasaan kompetensi yang berhasil peserta didik kuasai setelah mengikuti

proses pembelajaran didalam bahan ajar bernilai karakter ini. Contoh soal yang diberikan

berkaitan dengan materi yang telah dipelajari dan diakhiri dengan latihan berupa uji

kompetensi yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Untuk menguji tingkat penguasaan

peserta didik diakhir bahan ajar terdapat umpan balik. Setelah mengerjakan evaluasi,

peserta didik dapat mengetahui hasil tes dengan cara mencocokkan jawaban dengan kunci

jawaban dan untuk mengukur kemampuannya sendiri peserta didik dapat menggunakan

lembar respon balikan. Komponen terakhir dari tampilan bahan ajar adalah daftar pustaka.

5.1.2. Nilai-nilai karakter yang dilatihkan dan digali dari materi Fisika SMA kelas XI semester 1 dan 2.

Nilai-nilai karakter yang perlu dilatihkan sesuai dengan Kurikulum 2013 terdapat

pada KI dan KD. Pada KI 1 karakter yang dilatihkan yaitu menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya. Pada KI 2 yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun,

responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Nilai-nilai karakter yang terdapat pada KD 1 dan 2 adalah:

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui

pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

(33)

26 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

Nilai-nilai karakter yang perlu dilatihkan diintegrasikan pada buku ajar yang dibuat.

Penempatannya disesuaikan dengan kebutuhan selama proses pembelajaran. Sebagai

contoh sebelum masuk pada tujuan pembelajaran pada buku ajar peserta didik diajak untuk

berdoa terlebih dahulu. Sebelum mengerjakan LK pada buku ajar dituliskan nilai-nilai

karakter yang perlu dilatihkan selama mengerjakan tugas yang diberikan. Nilai-nilai

karakter yang dilatihkan selama pembelajaran ini diharapkan akan menjadi kebiasaan

positif dalam hidupnya sehingga akan melekat sebagai sikap positif dalam bertindak dan

bergaul dimasyarakat.

Nilai-nilai karakter yang digali dari materi ajar diharapkan dapat memotivasi siswa

dalam belajar sehingga pembelajaran Fisika lebih menarik karena konsep-konsep fisika

dapat dianalogikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan melalui

renungan nilai-nilai karakter pada materi yang diberikan diakhir setiap uraian materi dapat

membentuk sikap peserta didik untuk menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan

mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.

Dengan demikian diharapkan dapat menambah keimanan peserta didik sehingga dapat

menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

5.1.3. Hasil Validasi Bahan Ajar

Validitas bahan ajar bernilai karakter dilihat dari penilaian validator terhadap lima

indikator. Kelima indikator tersebut adalah 1) kelengkapan bahan ajar, 2) kelayakan bahan

ajar, 3) penggunaan bahasa pada bahan ajar, 4) penyajian bahan ajar, 5) kegrafisan bahan

ajar. Jumlah tenaga ahli yang menvalidasi bahan ajar adalah 5 orang validator yang berasal

dari dosen Fisika. Hasil validitas oleh validator digunakan untuk menentukan kelayakan

bahan ajar bernilai karakter dan pedoman dalam merevisi desain. Berdasarkan instrumen

penilaian validitas dari bahan ajar bernilai karakter dianalisis lima indikator. Kelima

indikator yang digunakan adalah kelengkapan bahan ajar, kelayakan isi bahan ajar,

penggunaan bahasa pada bahan ajar, penyajian bahan ajar, dan kegrafisan bahan ajar.

Kelima indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa pernyataan.

Jumlah dosen yang memvalidasi bahan ajar bernilai karakter adalah lima orang,

sehingga skor terendah untuk setiap pernyataan adalah 5, sedangkan skor tertinggi adalah

(34)

27 dari yang terendah 20 dan tertinggi 100. Skor dan nilai rata-rata untuk satu indikator

ditentukan dari skor dan nilai rata-rata semua pernyataan yang terdapat dalam suatu

indikator.

5.1.2.1 Hasil Validasi Kelengkapan Bahan Ajar

Indikator yang pertama adalah kelengkapan bahan ajar. Pada indikator

kelengkapan bahan ajar terdapat delapan pernyataan besarta nilai yang diperoleh, yaitu: 1)

Kelengkapan komponen dari struktur buku ajar 100; 2)Ketersediaan petunjuk belajar bagi

guru dan siswa 96; 3) Ketersediaan kompetansi yang akan dicapai 94; 4) Ketersediaan

content atau isi materi pelajaran 92; 5) Ketersediaan informasi pendukung 88; 6)

Ketersediaan latihan-latihan dan evaluasi 96 ; 7) Ketersediaan lembaran kerja 92; 8)

Ketersediaan balikan evaluasi 88.

Hasil validasi indikator kelengkapan bahan ajar dapat dilihat pada Gambar 4

100 96

94

92

88

96

92

88

82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102

1 2 3 4 5 6 7 8

Nilai Validasi Kelengkapan Buku Ajar

Gambar 4. Hasil Validasi Kelengkapan Bahan Ajar

Berdasarkan Gambar 4, dari delapan pernyataan pada indikator yang dinilai, semua

indikator tergolong sangat valid dengan nilai rata-rata 93,0. Nilai tertinggi terdapat pada

pernyataan ketersediaan petunjuk belajar bagi siswa yaitu 100. Sedangkan nilai terendah

terdapat pada dua pernyataan dengan nilai 88 yaitu ketersediaan informasi pendukung dan

ketersediaan balikan evaluasi dengan nilai.

5.1.2.2. Hasil Validasi Kelayakan Isi Bahan Ajar

Indikator kedua yang dinilai adalah kelayakan isi bahan ajar. Pada indikator

kelayakan isi bahan ajar terdapat sepuluh pernyataan beserta nilai yang diperoleh yaitu: 1)

kesesuaian materi yang disusun dengan kurikulum dan silabus 88; 2) kesesuaian materi

(35)

28 92; 4) relevansi materi yang dikembangkan untuk siswa kelas XI 88; 5) kebenaran

substansi materi bahan ajar 88; 6) kesesuaian contoh fenomena fisika di lingkungan

dengan materi 92; 7) manfaat materi untuk menambah wawasan pengetahuan 92; 8)

kesesuaian latihan dengan materi 92; 9) kesesuaian nilai-nilai karakter dengan materi

pelajaran 80; 10) konsep yang disajikan tidak bernilai ganda 84.

88 96

92

88 88

92 92 92

80 84

70 75 80 85 90 95 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai Validasi Kelayakan Isi Buku Ajar

Gambar 5. Hasil Validasi Kelayakan Isi Bahan Ajar

Berdasarkan data indikator kelengkapan bahan ajar pada Gambar 5, diperoleh nilai

rata-rata 89,2 dengan katagori sangat valid. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan

kesesuaian materi dengan setiap kompetensi inti 96, nilai terendah 80, terdapat pada

pernyataan kesesuaian nilai-nilai karakter dengan materi pelajaran. Berdasarkan nilai yang

diperoleh dan saran-saran dari validator dilakukan revisi terhadap produk desain bahan ajar

yang dibuat agar lebih sempurna isinya terutama berkaitan dengan kesesuaian nilai-nilai

karakter dengan materi pelajaran.

5.1.2.3. Hasil Validasi Penggunaan Bahasa Bahan Ajar

Indikator ketiga yang dinilai adalah penggunaan bahasa. Pada indikator

penggunaan bahasa dalam bahan ajar terdapat dua belas pernyataan beserta nilai yang

diperoleh yaitu 1) Bentuk dan ukuran tulisan yang digunakan 92; 2) Kepadatan ide pada

tulisan 88; 3) Keindahan gaya pada tulisan 96; 4) Penggunaan panjang pendeknya kalimat

dalam tulisan 88; 5) Cara membangun kalimat dalam tulisan 88; 6) Cara membangun

paragraf dalam tulisan 88; 7) Penggunaan tanda baca dalam tulisan 92; 8) Cara penulisan

istilah-istilah fisika dalam bahan ajar 88; 9) Cara penulisan persamaan fisika dalam bahan

(36)

29 bahasa secara efektif dan efisien dalam bahan ajar 88; 12) penekanan nilai-nilai karakter

yang digali dari materi pelajaran 80.

92 Nilai Validasi Penggunaan Bahasa Buku Ajar

Gambar 6. Hasil Validasi Penggunaan Bahasa Bahan Ajar

Berdasarkan data-data pada indikator penggunaan bahasa di atas, diperoleh nilai

rata-rata 89,0 yang berada pada kategori sangat valid. Nilai tertinggi diperoleh pada

pernyataan keindahan gaya dalam tulisan dengan nilai 96. Sedangkan nilai terendah 80

terdapat pada pernyataan yaitu penekanan nilai-nilai karakter yang di digali dari materi

pelajaran. Berdasarkan nilai yang diperoleh dan masukan tim validator maka dilakukan

revisi terhadap penekanan nilai-nilai karakter yang digali dari materi Fisika yang dibahas.

5.1.2.4. Hasil Validasi Penyajian Bahan Ajar

Indikator keempat adalah penyajian bahan ajar. Pada indikator keempat ini terdapat

empat pernyataan beserta nilai yang diperoleh, yaitu 1) Urutan penyajian dalam buku ajar

sesuai dengan kompetensi dasar 92 ; 2) Pemberian motivasi pada buku ajar 92; 3)

Interaktivitas yang terdapat dalam buku ajar 84; dan 4) Kelengkapan informasi pada buku

ajar 88.

Nilai Validasi Penyajian Buku Ajar

(37)

30 Berdasarkan nilai penyajian bahan ajar yang diperoleh pada 4 pernyataan yang ada,

didapat nilai rata-rata 89,0 dengan katagori sangat valid. Nilai yang masih rendah yaitu 84

terdapat pada pernyataan Interaktivitas yang terdapat dalam buku ajar. Berdasarkan

masukan tim validator dilakukan revisi terhadap penyajian bahan ajar sehingga lebih

interaktif sehingga lebih melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental dalam

mempelajari materi yang dipelajari.

5.1.2.5. Hasil Validasi Kegrafisan Bahan Ajar

Indikator kelima adalah kegrafisan bahan ajar. Pada indikator kegrafisan terdapat

empat pernyataan beserta nilainya, yaitu 1) Penggunaan font; jenis dan ukuran 96; 2) Lay

out atau tata letak 96; 3) Ilustrasi, gambar, foto 88; 4) Desain tampilan 92. Dari data

diperoleh nilai rata-rata 93 dengan katagori sangat valid. Nilai terendah terdapat pada

pernyataan ilustrasi, gambar, foto. Karena ilustrasi gambar dan foto-foto masih dirasa

belum sempurna maka dilalukan pereditan pada foto dan gambar yang digunakan.

96 96

88

92

84 86 88 90 92 94 96 98

1 2 3 4

Nilai Validasi Kegrafisan Buku Ajar

Gambar 8. Hasil Validasi Kegrafisan Bahan Ajar

5.1.2.6. Validitas Desain Bahan Ajar

Berdasarkan nilai rata-rata kelima indikator yang telah diuraikan di atas yaitu 1)

Kelengkapan buku ajar 93,0; 2) Kelayakan isi 89,2 ; 3) Penggunaan bahasa 89; 4)

Penyajian buku ajar 89, dan 5) Kegrafisan buku ajar 93, maka dapat ditampilkan

(38)

31 Gambar 9. Nilai validitas desain buku ajar

Berdasarkan Gambar 9 dapat dicari nilai validitas rata-rata dari desain buku ajar yang

dikembangkan yaitu 90,64 dengan katagori sangat valid.

5.2. Pembahasan

Telah berhasil diselesaikan draf Buku Ajar Fisika SMA Bermuatan Nilai-nilai

Karakter untuk Kelas XI Semester 1 dan 2. Nilai rata-rata kelima indikator validasi adalah

Kelengkapan buku ajar 93,0; Kelayakan isi 89,2; Penggunaan bahasa 89; Penyajian buku

ajar 89, dan Kegrafisan buku ajar 93. Dari kelima nilai rata-rata di atas, diperoleh validitas

produk rata-rata yaitu 90,64 dengan katagori sangat valid.

Berdasarkan masukan yang diberikan oleh validator masih ada beberapa bagian

produk yang perlu penyempurnaan. Untuk itu telah dilakukan revisi terhadap produk yang

dibuat sesuai dengan saran validator.

Revisi yang dilakukan terutama berkaitan dengan kelengkapan nilai-nilai karakter

yang perlu dilatihkan sesuai dengan Kurikulum 2013. Revisi yang memerlukan pemikiran

yang mendalam adalah tentang pengkajian nilai-nilai karakter dari materi fisika yang

dibahas yang dituangkan dalam bentuk renungan. Selain itu peneliti juga menambahkan

informasi pendukung yang sesuai dengan materi yang dibahas. Revisi lainnya yang

dilakukan adalah berkenaan dengan penyajian bahan ajar ke arah yang lebih interaktif

sehingga lebih melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental dalam pembelajaran

yang dirancang sesuai dengan pendekatan Saintifik. Berikutnya dilakukan revisi terhadap

ilustrasi gambar dan foto-foto yang masih dirasa belum sempurna, demikian juga untuk

tampilan buku ajar secara keseluruhan. Diharapkan revisi yang telah dilakukan dapat lebih

menyempurnakan produk yang dihasilkan

93

89.2 89 89

93

1 2 3 4 5

Gambar

Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Tabel 2. Materi Fisika SMA kelas XI.
Gambar 4. Hasil Validasi Kelengkapan Bahan Ajar
Gambar 5. Hasil Validasi Kelayakan Isi Bahan Ajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perbandingan frekuensi geliat menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis dan senyawa pembanding memiliki aktivitas analgesik, senyawa hasil sintesis dan senyawa pembanding

beras yang dihasilkan antara lain adalah (1) mutu gabah sebagai bahan baku, (2).. teknik pengeringan, (3) teknik penggilingan, dan (4) sumber

Segala puji bagi Allah yang Maha terpuji dalam setiap keadaan, yang memiliki segala sifat mulia dan kesempurnaan, yang memberikan segala nikmat dan karunia, yang telah

Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat persentase keakuratan dan ketidakakuratan kode diagnosis carcinoma mammae ada 14 (15,56%) dokumen rekam medis pasien rawat

Terdapat hubungan antara jumlah sel CD4 ibu bersalin dengan infeksi HIV. terhadap luaran maternal dan neonatal di

The Special Report on Managing the Risks of Extreme Events and Disasters to Advance Climate Change Adaptation (SREX) was commissioned by the Intergovernmental Panel on

The Analysis Of Translation Shift Of English Noun Phrases In Edgar Allan Poe’s “The Black Cat” Into Indonesian. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peningkatan target dalam produksi benih mungkin dilakukan apabila kesehatan pohon dalam areal KBS berada dalam status yang cenderung sehat dan pohon yang layak dijadikan