• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi yang ingin dicapai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kompetensi yang ingin dicapai"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

MANAJEMEN

MANAJEMEN

MANAJEMEN PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN KURIKULUM

KURIKULUM

KURIKULUM

KURIKULUM

PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PELAKSANAAN KURIKULUM

Kompetensi yang ingin dicapai

Peserta pelatihan diharapkan mampu:

(2)

Indikator pencapaian kompetensi

Terampil dalam :

Menyusun/Mereviu/memvalidasi Dokumen

Kurikulum

Menyiapkan perangkat pembelajaran

Pengelolaan kegiatan pembelajaran

Mengelola penilaian hasil belajar

Evaluasi implementasi kurikulum

PETA KONSEP

A. PENYUSUNAN KTSP

1. MENYUSUN VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN 2. MEREVISI MUATAN KURIKULUM

3. MENGATUR BEBAN BELAJAR

4. MENYUSUN KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH

B. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. PENEGRTIAN 2. FUNGSI PENILAIAN 3. TUJUAN PENILAIAN 4. PRINSIP PENILAIAN 5. LINGKUP PENILAIAN

(3)

Bahan/Media Utama

1. Softcopy

PP. No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP;

2. Softcopy

Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang

KTSP.

3. Softcopy

Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang

Peminatan.

4. Softcopy

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang

Penilaian Hasil Belajar.

5. Softcopy

Permendikbud No. 57, 58, 59 dan 60 Tahun

2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

6. Softcopy

Panduan Penilaian SD,SMP,SMA, SMK Tahun 2015

7. Permendikbud No 20, 21, 22, 23, 24 tahun 2016

8. LKKS-B.1 s.d LK-B.6, komputer, dan LCD.

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran 11111111

PENYUSUNAN/REVIU/VALIDASI

PENYUSUNAN/REVIU/VALIDASI

KURIKULUM

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

(KTSP)

(4)

Tujuan Pembelajaran 1

Setelah sesi berakhir, peserta dapat :

Menyusun/mereviu/memvalidasi dokumen

KTSP yang mencakup komponen :

Visi, misi dan tujuan satuan pendidikan;

Muatan Kurikulum ;

Beban belajar; dan

(5)

Langkah Pembelajaran

Pengantar

Curah Pendapat

Diskusi Kelompok

Presentasi dan Simulasi

Penguatan

Kurikulum Berbasis Kompetensi

2004

Rintisan

2006

(6)

!

Pengantar

Kurikulum operasional dikembangkan dan

diimplementasikan oleh satuan pendidikan

yang diwujudkan dalam bentuk,

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

.

KTSP adalah kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di

masing-masing satuan pendidikan

.

Pengembangan KTSP mengacu pada UU, SNP,

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan

(7)

Pengantar, …

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SPN:

Pasal 38 ayat (2) mengatur bahwa kurikulum

pendidikan dasar dan menengah dikembangkan

sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok

atau satuan pendidikan dan komite sekolah di

bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan

atau kantor departemen agama kab/kota untuk

pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan

menengah.

Lanjutan, …

PP No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP

No 19 Tahun 2005 tentang SNP:

Pasal 77A ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka

Dasar Kurikulum

sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) digunakan sebagai: a. acuan dalam

(8)

Skema Kompetensi

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Je

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

KI

KI-1 KI-2 KI-3 KI-4

(9)

Lanjutan, …

Komponen KTSP meliputi 3 dokumen/buku:

Dokumen/Buku 1

berisi sekurang-kurangnya

visi,

misi, tujuan, muatan kurikulum, pengaturan

beban belajar, dan

kalender pendidikan;

Dokumen

/

Buku 2

berisi silabus; dan

Dokumen/Buku 3

berisi RPP yang disusun sesuai

potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta

didik di lingkungan belajar.

Curah Pendapat (

Brainstorming

)

Tentang

(10)

Tugas 1

Diskusikan dalam kelompok:

1. Pentingnya KTSP

2. Mekanisme penyusunan/mereviu dan

pengelolaan KTSP

3. Mengkaji visi sekolah

4. Pengembangan mata pelajaran muatan lokal

Gunakan

LK-PS.2.1, PS.2.2, PS.2.3 dan PS.2.4

Selamat bekerja!!!

Tugas 2

Presentasikan hasil kerja kelompok

dihadapan kelompok lainnya yang

terkait dengan Kajian Visi yang telah

(11)

Tugas 3

Simulasi penyempurnaan

KTSP

1. Lakukanlah kajian terhadap

contoh

dokumen KTSP.

yang telah disediakan oleh

fasilitator dalam bentuk soft copy. Gunakan

LK-PS.2.5

2. Diskusikanlah dengan kelompok Saudara

dan tuliskan di

LK-PS.2.6

(12)

KONDISI RIIL

KONDISI YANG DIHARAPKAN

VISI

Syarat rumusan visi

1. Bukan fakta tapi pandangan ideal masa depan

2. Memberikan arah mendorong warga sekolah berkinerja baik

3. Inspiratif dan siap menghadapi tantangan

4. Menjembatani masa kini dan masa datang

5. Gambaran realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik 6. Tidak statis dan tidak untuk selamanya

Visi adalah, cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan

Memberikan

Ideal ingin dicapai di masa

(13)

MELAKUKAN

ANALISIS SWOT

Melibatkan

seluruh anggota

satuan organisasi

Mengakomodasi

cita-cita seluruh

anggota satuan

organisasi

Menumbuhkan

sikap rasa memiliki

Unggul dalam prestasi Beriman dan bertaqwa

Indikator :

Unggul dalam memperoleh UASBN atau UN

Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang

pendidikan di atasnya

Unggul dalam karya ilmiah remaja

Unggul dalam lomba kreativitas

Unggul dalam lomba kesenian

Unggul dalam lomba olah raga

Unggul dalam keterampilan (mengoprasikan Komputer

dan internet,

Public Speaker

)

Unggul dalam disiplin

(14)

MISI

Sesuatu yang harus diemban/dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan

dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka

pendek, menengah, dan jangka panjang, berdasarkan masukan dari seluruh warga

sekolah

Menggambarkan adanya produk/layanan yang

diberikan

Satu indikator visi

dapat dirumuskan lebih

dari satu rumusan misi

Pernyataan harus jelas; apa yang hendak dicapai

Kualitas produk/layanan memiliki daya saing Kalimat menunjukkan

“tindakan” Bukan “keadaaan”

Mengembangkan sumber daya secara optimal dalam rangka

mempersiapkan siswa di era global

Indikator :

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal.

Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk

mengenali potensi dirinya sehingga dapat dapat

dikembangkan secara optimal.

Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan

dalam bertindak.

(15)

Menantang, relistik & dapat

dicapai Pencapaian tujuan

berkontribusi memenuhi misi &

program

Relatif jangka panjang

Menggambarkan arah yang jelas Menggambar

kan hasil

TUJUAN

Tujuan satuan pendidikan adalah, gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu

maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

Penjabaran misi

Menyatakan kegiatan apa yang dikerjakan dan

kapan Spesifik dan

akuntabel

Mendeskripsikan hal-hal yang perlu

diwujudkan

Menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berbudaya

Indikator :

Pada tahun 2015 rata-rata UASBN mencapai nilai minimal

7,00.

Pada tahun 2015 proporsi lulusan yang melanjutkan ke

sekolah unggul minimal 40%

(16)

MUATAN KURIKULUM 2006

MUATAN

KURIKULUM MUATAN LOKAL

MATA BUPATI/WALI KOTA

KTSP SESUAI KEP. KEPALA SEKOLAH

K T S P

MUATAN KURIKULUM 2013

MUATAN

KURIKULUM MUATAN LOKAL

MUATAN BUPATI/WALI KOTA

KTSP SESUAI KEP. KEPALA SEKOLAH

(17)

PENGERTIAN MUATAN LOKAL

Bahan kajian atau mata pelajaran pada

satuan pendidikan yang berisi

muatan dan

proses

pembelajaran tentang

potensi dan

keunikan

lokal, dalam kerangka untuk

membentuk pemahaman peserta didik

terhadap

keunggulan dan kearifan di

daerah

tempat tinggalnya.

TUJUAN MUATAN LOKAL

Membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang diperlukan untuk:

a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan

spiritual di daerahnya;

(18)

PRINSIP PENGEMBANGAN

a. kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;

b. keutuhan kompetensi;

c. fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu

penyelenggaraan; dan

d. kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan

menghadapi tantangan global.

BIDANG-BIDANG DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Bidang : Seni budaya, Prakarya, Pendidikan jasmani,

olahraga, dan kesehatan, Bahasa, dan/atau

Teknologi

.

Muatan : muatan pembelajaran terkait mulok berupa

bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan

daerah.

(19)

DOKUMEN MULOK

Muatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen

yang terdiri atas:

a. Kompetensi Dasar;

b. Silabus; dan

c. Buku Teks Pelajaran.

TAHAP PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

Muatan lokal dikembangkan dengan tahapan:

a. analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya;

b. identifikasi muatan lokal;

c. perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;

d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap

kompetensi dasar;

e. pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan

pembelajaran yang relevan;

f. penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan

pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri;

g. penyusunan silabus; dan

(20)

PENGATURAN

BEBAN BELAJAR PADA

KURIKULUM

PENGERTIAN

Merupakan pengaturan alokasi

waktu yang di butuhkan untuk

mencapai tujuan satuan pendidikan

dengan memperhatiakan

(21)

JENIS BEBAN BELAJAR

BEBAN

BELAJAR

SISTEM

PAKET

SKS

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET

SISTEM PAKET

(Permendikbud : No. 57,58, 59, 60 2014)

TATAP

MUKA

(22)

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET SD

• Kelas I adalah 30 jp • Kelas II adalah 32 jp • Kelas III adalah 34 jp

• Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jp

PER

MINGGU

• Kelas I, II, III, IV, dan V antara 18-20 minggu • Kelas VI pada semester ganjil antara 18 -20 minggu • Kelas VI pada semester genap antara 14-16

minggu

PER

SEMESTER

• Beban belajar dalam satu tahun pelajaran antara 36 -40 minggu

PER

TAHUN

35 menit/

JP

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET SMP

• Kelas VII, VIII, dan IX

adalah 38 jp

PER

MINGGU

• Kelas VII, VIII, dan IX

antara 18 -20 minggu

PER

SEMESTER

(23)

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET SMA

• Kelas X, XI, dan XII adalah 38 jp

PER

MINGGU

• Kelas X, XI, dan XII antara 18 -20 minggu.

• Kelas XII pada semester ganjil antara 18 - 20 minggu. • Kelas XII pada semester genap antara14 -16 minggu.

PER

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET SMK

• Kelas X, XI dan XII adalah 48 jp • Durasi 45 menit/ Jp

PER

MINGGU

• Kelas X, XI, dan XII antara 18 -20 minggu.

• Kelas XII pada semester ganjil antara 18 -20 minggu. • Kelas XII pada semester genap antara 14 - 16 minggu.

PER

SEMESTER

• Beban belajar antara 36 - 40 minggu.

• Beban belajar kegiatan praktik kerja (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka

PER

(24)

Beban Belajar Penugasan Terstruktur dan

Mandiri Sistem Paket

SD/MI

•Maksimal 40% dari tatap muka

SMP

•Maksimal 50% dari tatap muka

SMA/K

•Maksimal 60% dari tatap muka

Sistem kredit semester

Sistem

Kredit

Semester

(SKS)

adalah

sistem

penyelenggaraan program pendidikan yang peserta

didiknya menentukan sendiri beban belajar dan

mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada

satuan pendidikan

Beban Belajar :

(25)

1 SKS = 120/ 60 = 2 jam Pembelajaran

(26)

Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar

berdasarkan pertimbangan kbutuhan belajar pserta

didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,

dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan

pendidikan dan/atau daerah, atas beban pemerintah

daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya

.

Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan

pendidikan menjadi tanggung jawab satuan

pendidikan yang bersangkutan.

PENAMBAHAN JAM BELAJAR

(27)

Kalender

Pendidikan

Permulaan tahun pelajaran

Pengaturan waktu belajar efektif

Pengaturan Waktu Libur

4.

Rincian Kegiatan sekolah

!

"

!

"

1. Penyusunan program: EDS, RKJM, RKT, RKAS,

Supervisi, Revisi Kurikulum.

2. Penerimaan peserta didik baru klelas I

3. Penyusunan jadwal pelajaran

(28)

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran

Pembelajaran 22222222

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Tujuan

Setelah sesi berakhir, peserta pelatihan :

(29)

Langkah Pembelajaran

Pengantar

Curah Pendapat

Diskusi Kelompok

Presentasi dan Simulasi

Penguatan

o Tidak terdapat nomenklatur kata ULANGAN o Tidak terdapat Ulangan Tengah Semester (UTS)

o Penilaian dalam bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS) yang selama ini adalah bagian dari tugas Pendidik, sekarang

merupakan bagian dari penilaian Satuan Pendidikan dengan nomenklatur Penilaian Akhir Semester

o Penilaian yang dilakukan oleh Pendidik dalam bentuk Penilaian Harian

o Penilaian yang dilakukan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian Sekolah/Madrasah

o Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir Semester & Penilaian Akhir Tahun

o Penilaian akhir tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir semester genap untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap.

o Laporan hasil penilaianpendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun (RAPOR) ditetapkan dalam rapat dewan guru

berdasar hasil penilaian oleh Pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan

o Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi;

o Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi pencapaian

kompetensi mata pelajaran;

PENGANTAR

(30)

PANDUAN PENILAIAN SMA

BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PANDUAN PENILAIAN SMA

BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Surat Edaran Direktur PSMA No 5182/D4/LK/2015

tentang Pemberlakuan Panduan Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan

Surat Edaran Direktur PSMA No 5182/D4/LK/2015

tentang Pemberlakuan Panduan Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan

PERMEN NO 53 TAHUN 2015

TENTANG

PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN

PENDIDIKAN MENENGAH

PERMEN NO 53 TAHUN 2015

TENTANG

PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN

PENDIDIKAN MENENGAH

PERMEN NO 023 TAHUN 2016

TENTANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERMEN NO 023 TAHUN 2016

TENTANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Pasal 11:

(31)

PENGUATAN

PENILAIAN

UNTUK

,

SEBAGAI

, DAN

ATAS

PEMBELAJARAN

Diagnostic assessment Assessment forlearning

Penilaian untuk mengetahui kesulitan belajar siswa sebagai dasar untuk melakukan perbaikan

Memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi siswa untuk pembelajaran

Formative assessment Assessment as learning

Fokus pada pemantauan untuk meningkatkan pembelajaran siswa

Memungkinkan siswa untuk bercermin pada capaian dan kemajuan belajarnya sendiri serta menentukan target belajarnya

Summative assessment Assessment of learning

Menggambarkan capaian yang telah dicapai terhadap acuan standar

Membantu guru untuk mengukur capaian siswa terhadap tujuan kompetensi dan standar yang ada

(32)

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

OLEH PENDIDIK

OLEH PENDIDIK

OLEH PENDIDIK

OLEH PENDIDIK

PENGETA

HUAN

KETERAMPILAN

SIKAP

(33)

TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK

Menjadikan siswa pembelajar yang berhasil

menguasai pengetahuan

Melatih

ketrampilan

siswa

menggunakan

pengetahuannya dalam konteks kehidupannya

Memberi kesempatan siswa

menyelesaikan

masalah nyata

FUNGSI & TUJUAN PENILAIAN

Fungsi Penilaian oleh Pendidik:

1.

memantau kemajuan belajar,

2.

memantau hasil belajar, dan

3.

mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan.

Tujuan penilaian:

1.

Formatif

(membentuk karakter dan perilaku, menjadikan peserta didik

sebagai pembelajar sepanjang hayat);

2.

Diagnostik

(melihat perkembangan peserta didik dan feedback-koreksi

pembelajaran), dan

(34)

Perbandingan Penilaian Tradisional dan Autentik

Penilaian Tradisional/Konvensional Penilaian Autentik

Pilihan jawaban terarah/terbatas Mendorong pendekatan terpadu Pendekatan/prooksi atas capaian kompetensi/penguasaan

pengetahuan siswa Mengukur langsung target capaian kompetensi Cenderung mendorong hafalan jawaban benar Mendorong berpikir kritis dan berbeda-beda

Kurikulum mengarahkan penilaian Penilaian mengarahkan kurikulum

Penekanan pada pengembangan pengetahuan Penekanan pada kompetensi menyelesaikan permasalahan nyata sehari-hari

Mendorong pengetahuan tentang “apa” Mendorong pengetahuan tentang “mengapa” dan “bagaimana”

Memberikan potret sesaat tentang pengetahuan siswa Memberikan gambaran hasil pembelajaran yang panjang

Penekanan pada kompetisi Penekanan pada KOMPETENSI dan kerjasama

Target pada kemampuan sederhana pada kondisi nyata tertentu

Menyiapkan siswa untuk kemungkinan permasalahan nyata yang realistik & tidak pasti

Prioritas pada sumatif hasil belajar Prioritas pada proses pembelajaran

1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.

2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.

3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.

4. Berbasis kinerja peserta didik.

5. Memotivasi belajar peserta didik.

6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.

10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. 11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.

12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.

13. Terkait dengan dunia kerja.

14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.

15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

(35)

Penilaian berdasarkan Acuan Kriteria: penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan

dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan.

KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan

dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan

kondisi satuan pendidikan

KKM untuk pengetahuan & keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan batas standar minimal nilai Ujian Nasional yang ditetapkan oleh

Pemerintah

Sekolah dapat menentukan batas ketuntasan diatas standar dengan mempertimbangkan

aspek-aspek tertentu sesuai dengan karakteristik dan potensi sekolah

Ketuntasan kompetensi sikap dalam bentuk PREDIKAT dan DESKRIPSI.

KETUNTASAN BELAJAR

Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam

bentuk nilai dengan bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat serta

dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian

kompetensi yang menonjol dalam satu semester

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan, ditentukan berdasarkan

interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Tabel interval predikat yang memilki KKM berbeda maka harus dibuat tabel

interval predikat sesuai dengan KKM yang berbeda, namun jika KKM

semua MP sama maka tabel interval predikat dibuat hanya satu.

(36)

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM yang berbeda dibuat tabel interval predikat seperti contoh pada tabel berikut:

Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat Cukup. Berkaitan hal tersebut diharapkan satuan pendidikan dapat menentukan KKM yang sama untuk semua mata pelajaran

KETUNTASAN BELAJAR

Contoh Tabel Interval Predikat Berdasarkan KKM

KKM Predikat

D=Kurang C=Cukup B=Baik A=Sangat Baik 60 <60 60 ≤.... ... .... ≤100 70 <70 70 ≤.... ... .... ≤100 dst..

Contoh model Predikat KKM Sekolah

KETUNTASAN BELAJAR

KKM

Predikat

D=Kurang C=Cukup B=Baik A=Sangat Baik

55 n <55 55 n <70 70n <85 85 n 100 60 n <60 60 n <70 70n 85 85 <n 100 70 n <70 70 n <80 80n <90 90 n 100

(37)

---Penilaian Sikap

adlah penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses

pembelajaran, di dalam kelas, dan di luar kelas untuk menumbuhkembangkan sikap,

perilaku dan karakter setiap peserta didik.

Penilaian sikap Spiritual

dilakukan dalam rangka membentuk sikap siswa agar mampu

menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Penilaian sikap Sosial

dilakukan

utk membentuk sikap sosial siswa yang mampu

menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, dan

percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan

alam dimana mereka berada

o

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan OBSERVASI yang dituangkan

dalam catatan guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas

yang berupa catatan anekdot (

anecdotal record)

, catatan kejadian tertentu (

incidental

record)

, dan informasi lain yang valid dan relevan.

o

Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap peserta didik memiliki

perilaku yang BAIK, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau

kurang baik maka nilai sikap peserta didik tersebut dianggap sesuai dengan indikator

yang diharapkan

o

Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan

(38)

Kompetensi Inti Penilaian Saat Ini Penyempurnaan

Sikap Spiritual (KI-1) Sikap Sosial (KI-2)

Penilaian dilakukan pada setiap KD dengan menggunakan berbagai teknik (observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar-teman)

KI-1 dan KI-2 tidak dinilai pada setiap KD, dinilai oleh guru berdasar observasi sikap dan perilaku siswa sehari-hari dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan karakter (formatif), penilaian untuk laporan ditetapkan dalam rapat dewan guru.

Pengetahuan (KI-3) Keterampilan (KI-4)

• Penilaian dilakukan untuk setiap KD dengan berbagai teknik: (1) Pengetahuan (Tes Tulis, Tes Lisan, Penugasan) dan (2) Keterampilan (Praktik, Projek, Portofolio).

• Adanya dikotomi penilaian otentik dan non-otentik

• Guru dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai teknik penilaian (beserta kekuatan dan kelemahan masing-masing)

• Guru diberi kebebasan memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik KD dan materi

pembelajaran

• Guru menyusun rencana penilaian yang sinkron dan menyatu dengan RPP

• Kombinasi berbagai teknik dan pendekatan penilaian untuk meningkatkan validitas pengukuran

Penilaian Kelas

(kecuali diatas)

• Menerima

• Menjalankan

• Menghargai

• Menghayati

(39)

Langkah-langkah membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap selama satu semester:

1. Guru MP, wali kls, dan BK melakukan penilaian sikap selama pembelajaran melalui pengamatan dengan mencatat setiap kejadian yang menonjol

2. Catatan hasil pengamatan sikap yang dilakukan oleh guru MP , wali kls, dan BK serta hasil catatan penilaian diri dan antar teman dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial.

3. Buat deskripsi pada kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial yang sesuai dengan pencapaian peserta didik berdasarkan catatan observasi.

4. Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif berdasarkan kumpulan hasil observasi (catatan) aspek yang menonjol.

5. Deskripsi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu pembimbingan.

6. Deskripsi sikap setiap siswa oleh guru MP diserahkan ke wali kelas

7. Wali kelas mengolah deskripsi setiap siswa asuhnya untuk menjadi deskripsi sikap akhir baik sikap spiritual maupun sosial

8. Wali kelas menulis deskrispsi sikap setiap siwa pada rapor

PENILAIAN

HASIL BELAJAR

1. Pengertian

2. Fungsi penilaian

3. Tujuan penilaian

4. Prinsip penilaian

5. Lingkup penilaian

6. Instrumen penilaian

7. Mekanisme penilaian

(40)

• proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar

Penilaian Hasil

Belajar oleh

Pendidik

• proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah..

Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan

Pendidikan

• SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,

SMA/MA/SMALB, SMK/MAK/SMKLB.

Satuan

Pendidikan

1. PENGERTIAN

• kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun

Penilaian Akhir

• kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu Satuan Pendidikan

Ujian Sekolah/Madrasa

h

• kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan

Kriteria

Ketuntasan

Minimal (KKM)

(41)

7. MEKANISME PENILAIAN

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

berfungsi untuk:

1) memantau kemajuan belajar;

2) memantau hasil belajar;

3) mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil

belajar peserta didik secara

berkesinambungan;

4) memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam

penilaian;

2. FUNGSI PENILAIAN

7. MEKANISME PENILAIAN

a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;

b) menetapkan ketuntasan penguasaan

kompetensi;

c) menetapkan program perbaikan atau

pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan

kompetensi; dan

d) memperbaiki proses pembelajaran.

(42)

• penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur

sahih

• penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

objektif

• penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender

adil

4. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN

lanjutan

• penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

terpadu

• prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

terbuka

• penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

menyeluruh dan

(43)

lanjutan

• penilaian dilakukan secara berencana

dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah baku.

sistematis

• penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang

ditetapkan

beracuan

kriteria

• penilaian dapat

dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

akuntabel

a Penilaian Hasil Belajar oleh

Pendidik mencakup aspek sikap,

aspek pengetahuan, dan aspek

keterampilan.

b.

Penilaian Hasil Belajar oleh

Satuan Pendidikan mencakup aspek

pengetahuan dan aspek

keterampilan

(44)

a. Instrumen Penilaian yang digunakan oleh Pendidik berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

b. Instrumen penilaian yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk Penilaian Akhir dan/atau

Ujian Sekolah/Madrasah memenuhi persyaratan

substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empiric

6. INSTRUMEN PENILAIAN

7. MEKANISME PENILAIAN

1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

meliputi :

a) perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;

b) penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar;

c) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;

d) hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi;

(45)

LANJUTAN

e) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes

tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan

kompetensi yang dinilai;

f) penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,

produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain

sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

g) hasil

penilaian

pencapaian

pengetahuan

dan

keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam

bentuk angka dan/atau deskripsi; dan peserta didik

yang belum mencapai KKM harus mengikuti

pembelajaran remedi.

2. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan

Pendidikan meliputi:

a) menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan

Pendidikan;

b) KKM yang harus dicapai oleh peserta didik

ditetapkan oleh Satuan Pendidikan;

c) penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir

dan Ujian Sekolah/Madrasah;

(46)

LANJUTAN

e) hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat

dan/atau deskripsi;

f) hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan

dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi

pencapaian kompetensi mata pelajaran;

g) laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester,

dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan guru

berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil

penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan

h) kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik

ditetapkan melalui rapat dewan guru.

7. MEKANISME PENILAIAN

a) hasil belajar yang diperoleh dari penilaian

oleh pendidik digunakan untuk menentukan

kenaikan kelas peserta didik.

b) peserta didik dinyatakan tidak naik kelas

apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga)

mata pelajaran pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan belum tuntas

dan/atau sikap belum baik

.

(47)

PENGOLAHAN NILAI

PENGOLAHAN NILAI

Guru MP:

Merangkum catatan selama 1 sem setiap siswa

Mel Observasi mencatat sikap menonjol:

• Guru MP

• Guru BK

• Wl Kelas

Dikumpulkan ke

Walikelas

Guru BK:

Merangkum catatan selama 1 sem setiap siswa

Wali Kls:

Merangkum catatan selama 1 sem setiap siswa

Sikap Spiiritual

(48)

CONTOH

PENGOLAHAN NILAI PENGETAHUAN

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X (Umum)

KKM : 60

No Nama KD Hasil Penilaian ke

Penilaian Akhir

Nilai RAPOR 77

Nilai TERENDAH

Nilai

TERTINGGI DESKRIPSI

Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan

konsep sistem persamaan linear tiga variabel”

CONTOH

PENGOLAHAN NILAI PENGETAHUAN

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X (Umum) KKM : 60

No Nama KD Hasil Penilaian ke

Penilaian Akhir

(49)

KETERANGAN

• Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar.

• Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester ganjil.

• Penilaian akhir tahunadalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap.

Pada penilaian akhir semester ganjil diatas:

• KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1

• Deskripsi berisi kompetensi yang san gat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didik adalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.

• Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”

2

KD Praktik Produk Proyek Portofolio Nilai

Akhir

4.1 87 87

4.2 66 75 75

4.3 92 92

4.4 75 82 78,50

Nilai RAPOR 83

CONTOH PENGOLAHAN NILAI KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari) Kelas : X

Nilai

TERTINGGI DESKRIPSI

(50)

KETERANGAN

Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum,

sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik

yang berbeda.

Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap

KD.

Nilai keterampilan

83 (pembulatan).

Nilai akhir keterampilan dilengkapai deskripsi kompetensi singkat yang

menonjol berdasarakan histori pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.

Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan

meragakan ragam gerak tari sesuai dengan pendukung pertunjukan”

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

(51)

o Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai berikut

o Menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan meliputi: penilaian akhir

semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah.

o Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

o Penilaian akhir tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir

semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.

o Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang

dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang

diujikan adalah seluruh mata pelajaran berdasarkan struktur kurikulum kelas XII pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.

Penilaian Hasil Belajar

oleh Satuan Pendidikan

o Menentukan KKM dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan, karakteristik peserta didik,

karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

o Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui

rapat dewan pendidik.

o Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit

semester melalui rapat dewan pendidik.

o Menentukan nilai akhir sikap spiritual dan sosial sebagai bahan pertimbangan kelulusan melalui rapat

dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK.

o Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali

peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan (Rapor).

o Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas provinsi/kabupaten/kota. o Menentukan kriteria kelulusan ujian satuan pendidikan dan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan

melalui rapat dewan pendidik.

o Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian satuan pendidikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

satuan pendidikan

o Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan

kriteria berikut.

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik. 3. Lulus ujian sekolah.

(52)

KENAIKAN KELAS

• Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, banyaknya ketuntasan MP berdasarkan rerata nilai semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.

5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

• Penentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.

• Hal-hal lain ditentukan oleh sekolah sesuai dengan potensi dan karakteristik sekolah

Contoh Perhitungan Ketuntasan

Kenaikan Kelas

No Mata Pelajaran

Semester 1 Semester 2 Rerata

Keterangan

Penget Ketram Penget Ketram Penget Ketrap

Kelompok A

Jumlah tidk tuntas = 2 MP Maka siswa tsb NAIK KELAS 1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti 75 76 77 80

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 70 70 80 70

3 Bahasa Indonesia 57 58 57 65 57 62

4 Matematika 58 60 60 60 59

5 Sejarah Indonesia 65 65 65 65

6 Bahasa Inggris 70 70 70 70

Kelompok B

1 Seni Budaya 65 67 65 70

2 Pendidikan Jasmani, Olah

Raga, dan Kesehatan 58 60 62 60 60

3 Prakarya dan Kewirausahaan 70 65 70 70

(53)

Contoh Perhitungan Ketuntasan

Kenaikan Kelas

No Mata Pelajaran

Semester 1 Semester 2 Rerata

Keterangan

Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap

Kelompok A

Jumlah tidk tuntas = 3 MP Maka siswa tsb TIDAK NAIK KELAS 1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti 65 70 70 70

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 65 65 70 70

3 Bahasa Indonesia 55 60 60 70 58

4 Matematika 60 70 56 63 58

5 Sejarah Indonesia 70 70 72 75

6 Bahasa Inggris 65 68 70 70

Kelompok B

1 Seni Budaya 75 75 75 75

2 Pendidikan Jasmani, Olah

Raga, dan Kesehatan 60 60 60 58 59

3 Prakarya dan Kewirausahaan 75 75 75 75

(54)
(55)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ikhwansyah Isranuri selaku kepala Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya

Pakaian adat Jambi lebih mewah lebih mewah dari pada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya..

The findings in this study illustrates that (1) dual role respondents as stakeholders seek to carry out both roles of such due to urgency the economy; (2) the respondent

Untuk menganalisis pengaruh sikap bidan praktik swasta terhadap penggunaan partograf dalam proses persalinan normal di wilayah kerja. Dinas Kesehatan Kota Medan

Anda juga dapat menggunakan tombol daya untuk mengaktifkan mode tidur atau hibernasi pada Tablet ASUS dan beralih kembali ke siaga dari mode tidur atau hibernasi.. Jika Tablet

The waste management process in 23 cities is not charged for household waste (not exceeding 10 kg per day), in addition to waste and waste of large business activities.. The

UNIT LAYANAN PENGADAAN MAHKAMAH AGUNG RI KORWIL SULSELBAR PADA EMPAT LINGKUNGAN