commit to user
i
AMARTA DAN PELESTARIAN KESENIAN WAYANG
DI KOTA SURAKARTA
Disusun Oleh: SURYO WASKITO AJI
NIM. D 0308084
SKRIPSI
Disusun Untuk Melengkapi Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv
HALAMAN MOTTO
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya
(Yohanes 15 : 7)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
(Filipi 4 : 6,7)
Jangan takut untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi,
dengan tak putus berusaha dan berdoa. Lebih baik kecewa karena
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis ingin mempersembahkan skripsi ini terutama kepada:
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa selalu memberikan
pelajaran dari sebuah karya yang indah sehingga menghasilkan sesuatu
yang berharga.
2. Bapak Harbono dan Ibu Sri Saddemsi Rahayu selaku Orang Tua yang
tidak pernah lelah memberikan dukungan, baik secara moral maupun
materi.
3. Kakak Haryo Kusumo Aji yang telah memberikan banyak dukungan dan
doa.
4. Christina Ayu Sekartadji yang telah banyak tanpa lelah mencurahkan
waktu dan semangat dalam memberikan doa dan dukungan dari awal
sampai skripsi ini berhasil terselesaikan.
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala limpahan anugerah dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan AMARTA dan
Pelestarian Kesenian Wayang Di Kota Surakarta”. Skripsi ini disusun dan
diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta, dengan kurang dan lebihnya sebagai buah pilihan, keyakinan, dan
kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik.
Sebagai buah pilihan, karena pemilihan tema ini karena di Kota Surakarta
itu sendiri disebut dengan Kota Budaya. Banyak beraneka ragam budaya yang ada
di Kota Surakarta itu sendiri, salah satunya kesenian wayang. Hal ini menjadi
pilihan penulis, karena penulis melakukan penelitian tentang kesenian wayang
bukanlah semata-mata awalnya dilandasi oleh niat untuk mengerjakan tugas
skripsi. Akan tetapi, penulis lebih menggunakan penelitian skripsi ini dengan
sebaik-baiknya sebagai media untuk menjawab pertanyaan penulis sendiri tentang
bagaimana tindakan AMARTA dalam melestarikan kesenian wayang di arus
Globalisasi dan Modernisasi pada jaman sekarang ini.
Kesenian wayang merupakan kesenian khas Jawa. Pertunjukan wayang
yang biasanya digelar semalam suntuk merupakan bentuk kesenian yang mampu
melahirkan nilai-nilai kehidupan melalui berbagai penceritaan. Seiring perubahan
commit to user
vii
kesenian ini kuno dan tidak dinamis dibanding hiburan modern dan digital
membuat wayang perlu beradaptasi dengan zaman guna menyampaikan nilai-nilai
yang diembannya. Wayang merupakan sebuah kesenian tradisional Jawa yang
kaya akan pesan pendidikan, dan nilai moral serta spiritual dalam kehidupan.
Wayang yang biasanya menjadi hiburan bagi masyarakat juga dapat digunakan
sebagai media pembelajaran bagi anak–anak. Pengajaran nilai-nilai budi pekerti
dalam bermasyarakat melalui pagelaran wayang yang dikemas dengan
menyuguhkan tokoh–tokoh wayang sebagai gambaran kehidupan nyata dalam
bermasyarakat ini dapat menjadi perwujudan dari penanaman pendidikan karakter
bagi anak yang nantinya menjadi generasi muda penerus bangsa. Selain itu,
dengan penggunaan wayang sebagai media pembelajaran kita juga dapat
melestarikan kebudayaan bangsa yang kini semakin banyak ditinggalkan karena
perkembangan budaya asing yang masuk di Indonesia dan semakin canggihnya
teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, baik dari awal penentuan tema, pada
proses pengerjaan, penelitian, dan sampai penelitian ini berhasil dengan maksimal
penulis selesaikan, semuanya tak lepas dari pada dukungan dan bantuan berbagai
pihak yang sangat-sangat berjasa bagi penulis. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dr. Bagus Haryono, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
commit to user
viii
3. Siti Zunariyah, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Akademik selama penulis
berada di bangku kuliah.
4. Siti Zunariyah, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas
semua waktu yang diberikan dan transfer ilmu yang tidak akan pernah
habis manfaatnya, serta kesabaran Ibu dalam membimbing dan
mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini telah selesai dengan hasil yang
maksimal.
5. Bapak Harbono dan Ibu Sri Saddemsi Rahayu selaku Orang Tua yang
tidak pernah lelah memberikan dukungan, baik secara moral maupun
materi.
6. Kakak Haryo Kusumo Aji yang telah memberikan banyak dukungan dan
doa.
7. Christina Ayu Sekartadji yang telah banyak tanpa lelah mencurahkan
waktu dan semangat dalam memberikan doa dan dukungan dari awal
sampai skripsi ini berhasil terselesaikan.
8. Kepada seluruh staff pengajar Jurusan Sosiologi FISIP UNS atas semua
ilmu yang telah penulis dapatkan dari Bapak dan Ibu sekalian.
9. Kepada semua kawan-kawan Jurusan Sosiologi FISIP UNS Angkatan
2008.
10.Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih semuanya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
commit to user
ix
membangun dari pembaca demi perbaikan bagi penulis agar menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah
keilmuan bagi penulis sendiri secara khusus dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta, September 2013
Penulis
commit to user
x
ABSTRAK
Suryo Waskito Aji. D 0308084. 2013. AMARTA dan Pelestarian Kesenian
Wayang Di Kota Surakarta. Skripsi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindakan AMARTA dalam melestarikan kesenian wayang dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, dan dengan pendekatan metode penelitian etnografi berkenaan dengan pertanyaan penelitian yang berupa Bagaimana dan Mengapa. Proses pengumpulan data dengan wawancara semi terstruktur, observasi berpartisipasi, dan melalui
dokumen buku dan penelitian terdahulu. Teknik pengambilan sampel purposeful
sampling dengan subyek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain: amarta, dan masyarakat sekitarnya. Teori yang digunakan adalah Tindakan Sosial Max Weber yang menjelaskan bahwa aktor yang terlibat dalam mengambil keputusan-keputusan subyektif tentang sarana-sarana dan cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dipilihnya dan kesemuanya itu dibatasi kemungkinan-kemungkinannya oleh sistem kebudayaan dalam bentuk norma, ide-ide, kepribadian, serta norma sosial.
Kebudayaan itu sendiri meliputi Seni Tari, Seni Musik, Seni Karawitan, Seni Pedalangan dan Seni Teater. Kesenian wayang merupakan kesenian khas Jawa. Pertunjukan wayang yang biasanya digelar semalam suntuk merupakan bentuk kesenian yang mampu melahirkan nilai-nilai kehidupan melalui berbagai penceritaan. Seiring perubahan zaman, kesenian wayang mulai terlupakan sedikit demi sedikit. Anggapan bahwa kesenian ini kuno dan tidak dinamis dibanding hiburan modern dan digital membuat wayang perlu beradaptasi dengan zaman guna menyampaikan nilai-nilai yang diembannya. Wayang merupakan sebuah kesenian tradisional Jawa yang kaya akan pesan pendidikan, dan nilai moral serta spiritual dalam kehidupan. Wayang yang biasanya menjadi hiburan bagi
masyarakat juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi anak–anak.
Pengajaran nilai-nilai budi pekerti dalam bermasyarakat melalui pagelaran
wayang yang dikemas dengan menyuguhkan tokoh–tokoh wayang sebagai
gambaran kehidupan nyata dalam bermasyarakat ini dapat menjadi perwujudan dari penanaman pendidikan karakter bagi anak yang nantinya menjadi generasi muda penerus bangsa. Selain itu, dengan penggunaan wayang sebagai media pembelajaran kita juga dapat melestarikan kebudayaan bangsa yang kini semakin banyak ditinggalkan karena perkembangan budaya asing yang masuk di Indonesia dan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi.
commit to user
xi
ABSTRACT
Suryo Waskito Aji. D 0308084. 2013. AMARTA and Attempts in Preserving
Wayang Art in Surakarta City. Thesis. Sociology Department of Social and
Political Sciences Faculty of Surakarta Sebelas Maret University.
This research aimed to find out the alumni of AMARTA attempts in preserving wayang art using a qualitative research, with ethnographic approach in the form of research problems: How and Why. The process of collecting data was conducted using semi-structured interview, participatory observation and book document and previous studies. The sampling technique used was purposive sampling one with the subject of research consistent with the objective of research including amarta
and surrounding people. The theory used was Max Weber’s Social Action one
explaining that the actors involved in subjective decision making about infrastructures and the means to achieve certain end they have chosen and all of their contingencies are limited by cultural system in the form of norms, ideas, personality and social norm.
Culture included Dance, Music, Karawitan, Pedalangan, and Theater Arts.
Wayang art is typical Javanese art. Wayang performance usually organized overnight is the form of art that can bring about life values through storytelling.
As the age changes, wayang art starts to be forgotten piecemeal. The assumption
that this art is out of date and not dynamic compared with modern and digital
entertainment make wayang should adapt to the age in order to deliver the value it
assumes. Wayang is a Javanese traditional art rich of education message, and
moral as well as spiritual values in life. Wayang (puppet) usually becoming
entertainment for the public can also be used as learning media for the children. The teaching of noble character values in living within the society through wayang performance packaged by featuring the wayang characters as the representation of real life in living within the society can be the embodiment of implantation of character education for the children later becoming the next
generation of nation. In addition, using wayang as learning media, we can also
preserve the national culture increasingly abandoned currently because of the foreign culture development entering Indonesia and the increasingly sophisticated information and communication technology.
commit to user
C. Tindakan yang dilakukan oleh AMARTA ... 74
1. Menggelar Pementasaan di RRI ... 75
2. Menggelar Pementasan di SMKI ... 76
3. Menggelar Pementasaan waktu ada tanggapan ... 77
D. Faktor Pendorong Tindakan AMARTA ... 81
E. Faktor Penghambat Tindakan AMARTA ... 87
F. Tanggapan Masyarakat ... 98
1. Implikasi Teoritis ... 113
commit to user
xiv
3. Implikasi Praktis ... 117
DAFTAR PUSTAKA ...
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pementasan Wayang di RRI Surakarta ... 2
Gambar 1.2 Pementasan Wayang di RRI Surakarta ... 5
Gambar 1.3 Pementasan Wayang di RRI Surakarta ... 8
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 46
Gambar 3.1 Analisis data model interaktif Miles dan Huberman ... 61
Gambar 4.1 Faktor Pendorong Tindakan AMARTA dalam Melestarikan Kesenian Wayang di Kota Surakarta ... 86
Gambar 4.2 Faktor Penghambat Tindakan AMARTA dalam Melestarikan Kesenian Wayang di Kota Surakarta ... 97
Gambar 5.1 Hasil Penelitian ... 106
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Faktor Pendorong Tindakan AMARTA dalam
Melestarikan Kesenian Wayang di Kota Surakarta ... 86
Tabel 4.2 Faktor Penghambat Tindakan AMARTA dalam
Melestarikan Kesenian Wayang di Kota Surakarta ... 97
Tabel Matrik 5.1 Hasil Penelitian ... 106