• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah & Konsep Imunologi 4Peb2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah & Konsep Imunologi 4Peb2015"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Dasar Imunologi

(2)

1. Sejarah perkembangan Imunologi

Tahap empirik

M ithridates Eupatoris VI Raja di Pontis 132-63

sebelum M asehi

spy kebal beliau meminum berbagai jenis

racun sedikit demi sedikit dikenal dengan

mithridatisme ----> Bapak Imunologi

430 tahun sebelum masehi seorang Peloponnesian

dari Athena menulis bahwa perawat tidak

(3)

Abad 18 di Timur Tengah, oleh istri duta

besar Inggris di Turki

variolasi

menularkan secara sengaja orang yang sakit kepada orang yang sehat

Edward Jenner 1749-1823 : cacar disebabkan

oleh virus

mendapatkan kekebalan

(4)

Tahap empirik

3 cara untuk mendapatkan kekebalan

1. M ithridatisasi : kebal dengan minum racun sedikit demi sedikit

2. Variolasi : merangsang kekebalan terhadap cacar dengan “menggaruk” kulit dengan purulensi dari pustula smallpox.

3. Vaksinasi : kebal thd bibit penyakit yang telah dilemahkan

(5)

Tahap Ilmiah : diperoleh dengan cara

metode ilmiah

Louis Pasteur 1822-1895 Tokoh pakar

mikrobiologi : bahan vaksinasi diperoleh dari

bibit penyakit (bakteri) yang dilemahkan

bibit kolera

Pasteurella aviseptica

(6)

Jules Bordet (1870-1961) ilmuwan muda untuk

melumpuhkan bakteri diperlukan 2 komponen :

1. Komponen dalam serum imun bersifat

termostabil disebut amboseptor dikenal dengan

antibodi

2. Komponen lainnya bersifat termolabil disebut

komplemen

(7)

W right & Douglas (1903) menemukan dalam serum

mempermudah fagositosis dinamakan opsonin

opsonisasi

Pirgurt : menemukan penyimpangan imunitas

dalam tubuh

kepekaan tubuh

alergi &

anafilaksis

(8)

Tahap Modern

JFAP M iller di London 

peran sentral kelenjar

timus 

populasi limfosit

Lahirnya berbagai cabang Imunologi

Imunopatologi

Imunogenetika

Imunologi tumor

Imunologi transplantasi

Autoimunitas

(9)

Definisi

Imunologi (Latin) ---- immunis = kebal--- logos = ilmu

-Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan, pertahanan dan menetralisasi benda / subtansi asing dalam tubuh.

Imunitas : Reaksi tubuh terhadap masuknya substansi asing

Respon imun : Kumpulan respon terhadap substansi asing yang terkoordinasi

(10)

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran ut ama: bakt eri pat ogen & virus.

Leukosit merupakan sel imun ut ama (disamping sel plasma, makrof ag, & sel mast )

Pola kerj a & Fungsi sist em imun

:

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,

parasit, jamur, virus, tumor serta sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya)

2. Menghilangkan j aringan at au sel yg mat i at au rusak unt uk perbaikan j aringan.

Sist em imun yang sehat adalah

sist em imun yang seimbang, dapat meningkat kan kemampuan t ubuh dalam melawan penyakit

Homeost asis :

(11)

Asal, diferensiasi dan fungsi utama imunitas pada fagosit

Bone M arrow stem cells

Lymphoid progenitors M yeloid progenitors Erythroid progenitors Platelet progenitors

Erythrocytes Platelets

T Lymphocyte B Lymphocyte

Granulocytes (dalam darah & jaringan) M onocytes ( dalam darah)

Neutrophils Eosinophils Basophils

M ikrobisidal di awal histamin dan heparin

M acrophages

Alveolar Splenic & lymph node

Liver Kupffer cells Peritoneal

Other tissues (brain, synovia, kidney)

Hadir di akhir respon inflamasi M icrobicidal

(12)

Komponen Sistem imun

(1) organs

Tonsils and adenoids

Thymus

pelindung terhadap infeksi

Lymph nodes

filter : bakteri dan virus

Limfa

mengangkut Limfosit

Payer’s patches

Sensor imunitas pada int est ine

Appendix

sekresi Ig

Lymphatic vessels

transport

(13)

Komponen :

Lymph, lymphatic vessels, bone marrow, thymus, spleen, and lymph nodes.

Fungsi:

Pertahanan terhadap penginfeksi : bakteri, jamur, virus dll.

M enghancurkan sel cancer dan sel sel asing.

M ensintesis antibodi dan molekul imunitas lain.

M ensintesis W BC.

(14)

Immune system:

(2) cells

Lymphocytes

T-lymphocytes

B-Lymphocytes, plasma cells

natural killer lymphocytes

M onocytes, M acrophage

Granulocytes

neutrophils

eosinophils

(15)

Immune system:

(3) molecules

Antibodies

Complement

Cytokines

(16)

Ada 2 tipe imunitas

1. Innate (bawaan)

Sebagai garis pertama dari respon imun

Bergantung pada mekanisme yang ada sebelum infeksi

2. Acquired (adaptive)

didapat

Sebagai respon kedua jika innate gagal

Bergantung pada mekanisme yang beradaptasi setelah terinfeksi

Dikendalikan oleh limfosit T dan B

(17)

Konsep Dasar Sistem Imun

Innate / Non Spesifik

Humoral

Adaptif / Spesifik

Selular Humoral Selular

Garis pertahanan pertama Garis pertahanan kedua

Komplemen, IFN, TNF

M akrofag, Neutrofil

Spesifik B cell

antibody Spesifik T cell

(18)

Ada 3 mekanisme Innate immunity:

M echanical barriers / sekresi permukaan

Kulit, pH asam dalam perut, cilia

M ekanisme humoral

lisozim, protein dasar, komplemen, IFN, TNF

M ekanisme pertahanan seluler (Fagositosis)

NK sel, DC, netrofil, makrofag, sel mast basofil, eosinofil

Neutrophil

NK Cell Monocyte

Macrophage Basophils &

Mast cells Eosinophils

(19)

M ekanisme innate dan adaptif immunity

pada aw al infeksi

(20)

Innate Adaptive

Characteristics

Specificity Pada molekul terkait mikroba, molekul

dihasilkan oleh sel sel host yang rusak

For microbial and

nonmicrobial antigens

Diversity Terbatas : germline yang dikodekan

Sangat besar : reseptor diproduksi oleh segmen somatik rekombinasi gen

M emory None Yes

Nonreactivity to self Yes Yes

Components

Cellular and chemical barriers

Skin, mucosal epithelia; antimicrobial molecules

Lymphocytes dalam epithelia; antibodies disekresikan oleh epithelial permukaan

Blood proteins Complement, lain Antibodies

Cells Fagosit (makrofag, neutrofil), NK cells, innate lymphoid cells

Lymphocytes

(21)

Sitokin diklasifikasikan sitokin sebagai pro - atau anti-inflamasi.

produksi sitokin baw aan dan respon adaptif dan sel-sel

Faktor stimulasi koloni (CSF)  perkembangan dan diferensiasi sel-sel imunitas dari sumsum tulang prekursor.

Interferon (IFN) IFN-α dan IFN β  menghambat replikasi virus, IFN-γ mengatur respon imun dan dibuat di sel T mengaktifkan makrofag.

Interleukins (ILs) >30 IL  mengatur respon imun baw aan dan adaptif. IL dibuat oleh sejumlah jenis sel imunitas tubuh (dan lainnya), bertindak pada komunikasi antara leukosit.

Tumor necrosis factor (TNF)  mempromote sitokin (TNF-α & TNF

β)  merangsang osteoklas & resorpsi tulang (osteoprotegerin, OPG).

(BaynesJW and Dominiczak M H, 2014)

(22)

Chemokines sitokin chemokinesis – bertindak sebagai

reseptor untuk infeksi (dalam infeksi HIV tertentu jumlah CD4 + T limfosit).

Pada imunitas baw aan : makrofag, DS dan (NK sel) adalah produsen utama dari TNF-α, IL-1, IL-6, IL-8 dan banyak

chemokines, IL-12, IL-15 dan IL-18, IFN-γ (sel NK komunikator interselular penting, merangsang respon imun dan inflamasi.

Jika respon adaptif diperantarai sel T, terutama CD4 + sel T, menjadi produsen utama sitokin mempromosikan atau

mengontrol respons lebih lanjut : 2, 4, 5, 10, 13, IL-17, IL-22, dan TGF-β.

(John W Baynes and M arek H Dominiczak, 2014)

(23)

Peran Komplemen

memfasilitasi eliminasi

bakteri dengan memproduksi

1.

Chemotactic factors (C5a)

menarik neut rofil dan

makrofag ke daerah infeksi

2.

Anaphylotoxins (C3a, C4a, & C5a)

menst imulasi sel

mast melepaskan histamin

meningkat kan

permiabilitas

memungkinkan akses ke daerah

infeksi.

3.

Opsonins (C3b),

mengikat bakt eri supaya difagosit osis

(24)

Q T a

Lymphocytes of the

adaptive immune system

T helper cells: regulate other immune cells

T cytotoxic (killer) cells: kill infected cells

B cells: produce antibodies (immunoglobulin)

Dendritic cells & macrophage: directly kill microbes by phagocytosis & other mechanisms. They also help to activate T cells (connection between innate & adaptive immunity)

(25)

Ada 3 strategi Respon imun adaptif

eliminasi mikroba.

1. Antibodi

disekresi mengikat ekstraseluler mikroba, memblokir kemampuan mikroba menginfeksi sel host dan mempromosikan kemusnahan penginfeksi oleh phagocytes.

2. Fagositosis. fagosit menelan mikroba dan membunuh. Antibodi dan sel T helper meningkatkan kemampuan

microbicidal phagocytes.

3. Killing Cells. Sitotoksik limfosit T (CTLs)

menghancurkan sel-sel yang terinfeksi oleh mikroba yang tidak bisa diakses oleh antibodi dan fagositik kehancuran.

(26)

Types of Adaptive Immune Responses

(27)

Adapt ive immunit y: mechanisms

Cell-mediated immune response

(CM IR)

T-lymphocyt es

M engeliminasi mikroba int raseluler

yang survive dengan fagosit at au sel sel t erinfeksi yang lain.

Humoral immune response (HIR)

B-lymphocyt es

Dimediasi oleh ant ibodi

M engeliminasi mikroba ekst raseluler dan t oksin yang lain.

Plasma cell (Derived from B-lymphocyte,

(28)

Fungsi imunitas humoral :

1. M empertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus 2. M enetralisasi toksin.

Diproduksi di sumsum tulang dan dimatangkan di sumsum tulang (Bone M arrow).

Limfosit B menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Ada 3 jenis sel limfosit B yaitu :

- Limfosit B plasma memproduksi antibodi,

- Limfosit B pembelah

limfosit dalam jumlah banyak secara cepat

- Limfosit B memori mengingat antigen yang pernah

(29)

FUNGSI IM UNITAS SELULAR

1. M engorganisasi respons inflamasi nonspesifik dengan mengaktivasi fungsi makrofag sebagai fagosit dan

bakterisid serta sel fagosit lainnya;

2. M engadakan proses sitolitik atau sitotoksik spesifik

terhadap sasaran yang mengandung Ag.

3. M eningkatkan fungsi sel B memproduksi Ab

4. M eningkatkan fungsi subpopulasi limfosit T baik sel Th/ penginduksi maupun sel Tc/ sel supresor.

5. M eregulasi respons imun dengan mengadakan

(30)

Respon Imun

Lapis Pertama : - Kulit

- M b mukosa

Respon terhadap Ag

M elibatkan Ab

Limfosit B

Buatan

M elibatkan sel sel Limfosit

Limfosit T

Lapis kedua :

- Aktifitas fagositosis

- Protein anti mikroorganisme

- Reaksi radang

(31)

Imunitas alami

Aktif

didapat setelah sembuh dari penyakit dan bersifat permanen : ex : cacar air

Pasif

antibodi yang sudah jadi diperoleh bayi melalui plasenta atau kolostrum

Imunitas buatan

Aktif  pembentukan setelah divaksinasi

Pasif

imunitas yang sudah jadi ex : antitoksin tetanus

Vaksin : racun inaktif, bibit penyakit yang sudah dilemahkan.

(32)

Active Immunity

Respon utama:

- Paparan pertama patogen, respon imun tidak cukup untuk memerangi penyakit.

- Pada periode laten 5-10 hari sebelum sejumlah antibodi spesifik muncul dalam darah.

Respon Sekunder:

Setelah paparan antigen yang sama.

Produksi antibodi jauh lebih cepat.

(33)
(34)
(35)

Simpulan imunitas bawaan

Humoral

komplemen, IFN dan TNF

Seluler

-

M agrofag, neutrofil :

-

FAGOSIT :

Sel M N, PM N

Sel NK

Sel M AST

(36)

Simpulan imunitas Adaptif

Humoral

Produksi Antibody

B-Cells

Seluler

CD8+ T-Cells

M HC-I

Cytotoxic

CD4+ Th1-Cells

M HC-II

Activate M acrophages

CD4+ Th2-Cells

M HC-II

Activate B- sell

(37)

Thank You

Referensi

Dokumen terkait

*ampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesi$ dan ekspansi$ pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengil$iltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang