FREELANCE
DALAM PENJUALAN PADA CV. LINTAS FAJAR
BUANA DI SURABAYA
PENDAHULUAN
Kemajuan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber
daya manusia yang ada di dalamnya. “Sumber daya manusia merupakan salah satu aspek
yang penting dan merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha
perusahaan. Salah satu untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar tujuan perusahaan
mendapatkan performance kerja yang baik tercapai adalah dengan melakukan penilaian kerja (Hasibuan, 2012:89)”
Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai tujuannya dan harus tetap
berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya di masa yang akan datang. Kelangsungan
usaha dapat terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan
ABSTRACT
Accounting information system is an important element that should be designed by the company, because of credit sales or cash sales company is a source of income. Accounting information system will be not apart on implementation of internal control in the company, because the internal control is a instrument to support a predetermined policy. And the otherwise the progress of a company will not be separated from the existence and influence the performance of human resources in it. Sources of data used in research are primary data and secondary data and analyzed using qualitative descriptive analysis so that it can be drawn conclusions and suggestions on the existing problems.
Keywords : Sales SIA, Internal Control, Performance. ABSTRAK
Sistem informasi akuntansi merupakan unsur penting yang harus di desain oleh perusahaan, hal ini disebabkan karena penjualan, baik penjualan secara kredit maupun penjualan secara tunai merupakan sumber pendapatan perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan tidak akan terlepas pada pelaksanaan internal control yang ditetapkan dalam perusahaan. Karena internal control merupakan alat bantu dalam menunjang kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu kemajuan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dan dianalisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap permasalahan yang ada.
Kata Kunci : SIA Penjualan, Internal Control, Kinerja.
Kurnia Candra Purnamasari, Tri Lestari, Mahsina
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya kurniacandra98@yahoo.com
IMPLEMENTASI INTERNAL CONTROL
SISTEM INFORMASI
dapat menarik pasang pasar. Internal control sangat besar pengaruhnya atas laporan
keuangan. Dengan adanya internal control akan tercipta suatu sarana untuk menyusun,
mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan transaksi perusahaan, yang
secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik.
CV. Lintas Fajar Buana adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa
perantara properti primary maupun secondary yang kegiatan utamanya adalah penjualan.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh CV. Lintas Fajar Buana adalah kurangnya
keinginan untuk memasarkan properti oleh marketing freelance. Sering ketidakhadiran dalam
keseharian, meeting mingguan untuk evaluasi kinerja maupun menyetorkan listing penjualan.
Hal ini sangat perlu diwaspadai karena jika di dalam perusahaan tidak terjadi transaksi
jual-beli atau sewa-menyewa, maka perusahaan akan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.
Karena pendapatan perusahaan broker properti diperoleh atas transaksi penjualan yang
dilakukan oleh marketing freelance.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi
Adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan
tentang berbagai transaksi perusahaan secara efisien yang digunakan untuk membantu
manajemen dalam menangani operasi perusahaannya. Unsur pokok sistem akuntansi adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan yang
dihasilkan.
Krismiaji (2010:3), “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.
Penjualan
Merupakan aktivitas memperjual belikan barang dan jasa kepada konsumen.
Sujarweni (2015:79) penjualan adalah suatu sistem kegiatan pokok perusahaan untuk
memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan. Secara umum penjualan ada
dua jenis yaitu:
1. Penjualan Tunai
Merupakan sistem yang diberlakukan perusahaan dalam menjual barang dengan cara
mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan kepada pembeli. Setelah pembeli melakukan pembayaran barang akan
2. Penjualan Kredit
Merupakan sistem penjualan dimana pembayarannya dilakukan setelah barang diterima
pembeli. Jumlah dan jatuh tempo pembayarannya disepakati oleh kedua pihak
(Sujarweni, 2015:79).
Prosedur Penjualan Kredit Sujarweni (2015:80) :
a. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli.
b. Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini, bagian penjualan meminta persetujuan kredit pada bagian kredit
yaitu pada bagian keuangan.
c. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, bagian pengiriman mengirimkan barang pada pembeli sesuai dengan
surat order pengiriman.
d. Prosedur faktur / penagihan
Dalam prosedur ini, bagian penagihan membuat faktur penjualan dan dikirim pada
pembeli.
e. Prosedur pencatatan akuntansi
Dalam prosedur ini, bagian akuntansi membuat kartu piutang berdasaekan faktur
penjualan.
Internal Control
Adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau
melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki
efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Krismiaji (2010:222)
mengutip definisi Internal Control menurut The Commitee of Sponsoring Organization of
The Treadway Commission (COSO) adalah proses yang diterapkan oleh dewan direktur,
manajemen, dan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa tujuan pengendalian dapat
dicapai, yaitu:
a. Efektifitas dan efisiensi operasional
b. Reliabilitas pelaporan keuangan
c. Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Kinerja
Kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan merupakan sebuah
aspirasi. Wibowo (2016:43-44) “Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap
pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi
supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan
kinerja individual dengan tujuan organisasi. Kesesuaian antara upaya pencapaian tujuan
individu dengan tujuan organisasi akan mampu mewujudkan kinerja yang baik”.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode desktiptif.
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiono,
2013:13). Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung. Data ini penulis peroleh
dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu perusahaan tersebut.
2. Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian.
Peneliti mendapat data dengan berbagai cara atau metode, seperti bahan-bahan dari
perpustakaan, membaca buku-buku catatan, profil, visi, misi tujuan perusahaan.
Unit analisis yang diambil yaitu kinerja marketing dalam penjualan “CV. Lintas Fajar Buana” didasari dengan metode internal control sistem informasi akuntansi.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Wawancara, Observasi,
dan Dokumentasi. Teknik analisa data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Identifikasi data yang dibutuhkan dalam penerapan sistem informasi akuntansi
penjualan kredit properti CV. Lintas Fajar Buana.
2. Analisis penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV. Lintas
Fajar Buana.
3. Evaluasi kelemahan dari penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit
properti CV. Lintas Fajar Buana.
4. Analisis usulan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV.
Lintas Fajar Buana.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan kegiatannya CV. Lintas Fajar Buana menerapkan struktur
organisasi karena pimpinan berada diatas dan langsung berwenang, bertanggung jawab
terhadap posisi dibawahnya. Adapun struktur organisasi CV. Lintas Fajar Buana dapat dilihat
pada gambar 1 :
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 1
Struktur Organisasi CV. Lintas Fajar Buana
Setiap perusahaan pasti sudah memiliki standard operasional prosedur (SOP) untuk
kelangsungan kegiatan perusahaan agar mencapai target, sasaran dan tujuan yang sesuai
dengan keinginan perusahaan. Standart operasional prosedur (SOP) penjualan CV. Lintas
Fajar Buana Property adalah sebagai berikut :
1. Mencari Listing.
2. Melakukan promosi.
3. Mendekati buyer/ konsumen.
4. Mempelajari public relation.
5. Belajar kesekretariatan dan hukum.
6. Memahami rencana tata ruang kota.
7. Bekerja sama dengan agen property.
8. Bersikap sabar.
Analisis penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada CV. Lintas Fajar
Buana adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia pada CV. Lintas Fajar Buana. Direktur Utama
Principal / Member Broker (MB)
Manager Marketing (MM)
Marketing Executive (ME)
Karyawan yang melaksanakan fungsi penjualan atau biasa disebut marketing Memiliki
latar belakang, keahlian keterampilan yang cukup memadai dan tentunya kepercayaan diri,
niat usaha ketelatenan dalam menjual property. Sistem kerja marketing pada perusahaan
adalah freelance / tidak terikat jam kerja dan tidak adanya gaji bulanan.
2. Aktivitas penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana adalah penjualan kredit.
3. Aktivitas pembayaran pada CV. Lintas Fajar Buana dilakukan dengan cara
a. Uang Tanda Jadi (UTJ).
b. Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
4. Jenis produk yang dipasarkan oleh CV. Lintas Fajar Buana.
Jenis produk yang dipasarkan adalah property. Khususnya jenis property secondary.
Property yang dimaksud adalah seperti bangunan rumah, apartemen, gudang dan tanah.
5. Lokasi target penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana.
Lokasinya tergantung pihak vendor/pemilik yang menitipkan propertynya untuk dibantu
jual/sewakan. Tetapi CV. Lintas Fajar Buana lebih condong memilih lokasi Surabaya
timur, yang sesuai dengan letak lokasi perusahaan.
CV. Lintas Fajar Buana memiliki suatu jaringan prosedur yang membentuk sistem
yaitu seperti berikut :
a. Prosedur order penjualan.
Marketing executive (ME)-lah yang bertugas untuk memasarkan property dan berperan
dalam menerima order dari buyer / konsumen.
b. Prosedur pencatatan listing data
Listing data dari Marketing executive (ME) akan di serahkan kepada administrasi
marketing yang kemudian dimasukkan ke data listing secara komputer dan manual,
membuat windows display di tampilkan di front office, mengiklan kan listing ke blogger
maupun memposting di iklan sosial media, dan mengingatkan ME untuk expired date
listing.
c. Prosedur pembuatan PPJB (Perjanjian Pengikat Jual Beli)
Jika terjadi transaksi akan dibuatkan bukti bahwa buyer-vendor (konsumen/pemilik) telah
melakukan proses jual-beli atau sewa-menyewa yang telah di bantu oleh perusahaan maka
perlu dibuatnya surat perjanjian agar kedua belah pihak maupun marketing sebagai saksi
tidak ada yang dirugikan.
d. Prosedur penerimaan kas.
Penerimaan kas dilakukan oleh member broker setelah menerima pesan dari marketing
(pemilik). Kas yang pertama berupa uang tanda jadi (UTJ) sebagai pengikat agar vendor /
pemilik tidak menjual / menyewakan propertinya kepada pihak lain, dan menerbitkan
kwitansi tanda terima atas transaksi tersebut diberikan kepada buyer / konsumen.
e. Prosedur pelunasan uang muka.
Buyer / konsumen diharuskan membayar uang muka yang sudah ditentukan sebelumnya
oleh kedua belah pihak (buyer-vendor) sesuai dengan tanggal kesepakatan pembayaran
yang tertera di surat PPJB.
f. Prosedur pemberkasan buyer / konsumen.
Marketing executive (ME)-lah yang berperan dalam membantu buyer / konsumen untuk
mengurus dan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan di
notaris, antara lain fotocopy KTP suami-istri, surat nikah, KK, slip gaji, surat keterangan
kerja, NPWP, rekening tabungan untuk keperluan pengurusan Akta Jual beli (AJB) ke
notaries dan KPR bank.
g. Prosedur akad kredit
Pihak bank-lah yang akan mengurus proses akad kredit ini dan membayar biayanya.
Untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dan ketidak efektivan aktivitas penjualan
pada CV. Lintas Fajar Buana, maka perusahaan melakukan internal control terhadap
bagian-bagian yang terkait di dalam sistem penjualan dan juga terhadap transaksinya.
Resiko atau masalah yang biasanya dihadapi dalam sistem penjualan dan transaksi adalah :
1. Kurangnya niat dari marketing freelance untuk memasarkan property. Ditandai sering
ketidakhadiran marketing freelance untuk evaluasi listing dan meeting mingguan.
2. Penggelapan transaksi property diluar perusahaan tetapi masih memakai nama brand
kantor oleh marketing freelance.
3. Terjadinya kasus sengketa tanah atau property setelah terjadi transaksi pembayaran
uang muka pada saat di notaris. Atau pengajuan buyer untuk KPR (Kredit Pemilikan
Rumah) tidak disetujui oleh pihak bank, dan akan mengakibatkan pembatalan transaksi.
Untuk menghindari berbagai resiko atau masalah yang dapat mengganggu aktivitas
berlangsungannya kegiatan penjualan perusahaan, maka dilakukan internal control atas
sistem dan transaksi sebagai berikut :
1. Integritas dan nilai-nilai etika.
Agar nilai integritas dan perilaku karyawan tetap terjaga, pada CV. Lintas Fajar
Buana diterapkan peraturan tertulis yaitu pedoman kebijakan yang mengantar perilaku
karyawan pada saat melakukan tugasnya. Untuk marketing freelance tidak terikat jam
shift) maka diharapkan hadir di kantor untuk shift 1 pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB
dan shift 2 pukul 13.00 WIB – 16.30 WIB. Pemakaian seragam sesuai dengan
ketentuan. Sedangkan peraturan tidak tertulis agar saling menghargai sesama
karyawan dan atasan. Hal ini bertujuan agar karyawan CV. Lintas Fajar Buana tetap
menjunjung tinggi integritas dan etika untuk mewujudkan tujuan internal control.
2. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan jaringan prosedur yang membentuk sistem
yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan
cara-cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaannya. Cara yang ditempuh
oleh CV. Lintas Fajar Buana adalah dengan melakukan pemantauan secara periode
dan terus menerus oleh member broker yang akan dilaporkan kepada direktur utama.
3. Marketing seharusnya lebih mempelajari kesekretariatan dan hukum agar tidak
sampai terjadi saat transaksi adanya sengketa property. Dan sebelum buyer/konsumen
membeli property marketing lebih dahulu menyarankan agar buyer/konsumen
berkonsultasi dengan bank-bank yang menyediakan layanan KPR.
Pembahasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan atas implementasi internal
control sistem informasi akuntansi terhadap kinerja marketing freelance dalam penjualan
pada CV. Lintas Fajar Buana yaitu :
1. Berdasarkan struktur organisasi ada perangkapan tugas pada bagian administrasi karena
tidak adanya bagian accounting, Sehingga menimbulkan kelemahan dalam menjalankan
tugasnya, hal ini terlihat dengan tidak adanya bagian keuangan atau bagian accounting
yang dapat menimbulkan adanya tidak kecocokan data keuangan dan laporan keuangan
yang akurat serta beban tanggung jawab kepada bagian administrasi yang hanya 1 orang
saja.
2. Berdasarkan evaluasi standard operasional prosedur (SOP) perusahaan sangat baik.
Karena memperhatikan langkah untuk marketing dari awal sampai akhir untuk
melakukan penjualan yang sukses dan sesuai target. Tetapi masih ditemukan kelemahan
pada standard operasional perusahaan (SOP) belum sepenuhnya dilaksanakan dengan
benar oleh marketing. Yang mengakibatkan tidak ada kegiatan penjualan yang dilakukan
oleh marketing karena tidak dilaksanakan sesuai prosedur perusahaan.
3. Berdasarkan evaluasi terhadap sistem akuntansi penjualan secara keseluruhan belum
efektif, ditemukan adanya kelemahan yaitu sering ketidakhadiran, tidak memasukkan
data listing property dan penjualan yang dilakukan oleh marketing karena sistem
bulanan yang mereka dapatkan, jika dibiarkan terus menerus maka berakibat pada
kelangsungan hidup perusahaan akan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti
mengenai implementasi internal control sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
marketing freelance dalam penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana. Diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan pada perusahaan belum berjalan secara
efektif. Karena sistem wewenang dan prosedur penerimaan kas yang dilakukan terdapat
perangkapan tugas dikarenakan tidak adanya fungsi akuntansi yang sesuai / tidak ada
accounting untuk bagian pencatatan jika terjadi transaksi closing property.
2. Penerapan sistem informasi akuntansi dan internal control penjualan CV. Lintas Fajar
Buana kurang efektif, karena perusahaan tidak memiliki flowchart secara tertulis untuk
menggambarkan setiap sistem yang dijalankan, sehingga perusahaan mengalami kesulitan
untuk menemukan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem. Dan pada akhirnya
perbaikan pun sulit untuk dilakukan.
3. Serta belum menjalankan praktek yang sehat dalam sistem penjualan yang dilakukan oleh
marketing freelance. Ditandai dengan jarangnya memberikan listing kepada perusahaan
tetapi sebenarnya mereka ada banyak stock property yang dibantu jual.
4. Perlu adanya pengawasan dari member broker kepada marketing freelance. Karena
meskipun sistem kerja mereka freelance / tidak terikat jam kerja tetapi mereka masih
bergabung dalam perusahaan yang mempunyai aturan yang harus mereka patuhi dan
jalankan.
SARAN
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian di CV.
Lintas Fajar Buana. Peneliti mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Perusahaan seharusnya menambah karyawan untuk bagian accounting untuk mencatat
segala transaksi masuk / keluar pada perusahaan sehingga akan tercipta sistem akuntansi
yang sesuai.
2. Perusahaan seharusnya membuat flowchart secara tertulis, karena dapat memberikan
informasi secara jelas mengenai sistem yang ada. Sehingga pihak manajemen menjadi
3. Member broker harus mengawasi lebih ketat terhadap marketing-marketing yang
mencoba melakukan kecurangan, sehingga tidak sampai membuat perusahaan merugi dan
member broker harus lebih sering sosialisasi kepada marketing.
4. Perusahaan sebaiknya member teguran atau punishment kepada marketing yang sudah
tidak mau mengikuti aturan. Dan bagi marketing yang bersungguh-sungguh dalam
penjualan berhasil closing sudah memenuhi target bonus komisi, maka akan diberikan
reward yang telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur penelitian : suatu pendekatan penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, 2012, Manajemen sumber daya manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.
Krismiaji, 2010, System informasi akuntansi, YPKN, Yogyakarta.
Sujarweni, V Wiratna, 2015, Sistem Akuntansi, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Sugiyono, 2013, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R dan D, Cetakan Kesembilan belas, CV Alfabeta, Bandung.