Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga
(SurveipadaWisatawan yang menggunakan PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh
Selna Sari Purnama Dewi
0900466
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
(SurveipadaWisatawan yang menggunakan PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)
Oleh
Selna Sari Purnama Dewi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
© Selna Sari Purnama Dewi
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi tidak bholeh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR (SurveipadaWisatawan yang menggunakan
PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :
PemIbimbing I
Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA NIP. 19740307 200212 2001
Pembimbing II
Oce Ridwanudin, SE., MM NIP. 198104072010121 002
Mengetahui :
Ketua Program Studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata,
HP. DiyahSetiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001
TanggungJawabYuridis
Ada PadaPenulis,
i Selna Sari Purnama Dewi, 2013
ABSTRAK
Selna Sari Purnama Dewi, 0900466, Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar (Survei pada Wisatawan yang menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting ke Arus Liar), Skripsi 2013, di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA dan Oce Ridwanudin, SE., MM.
Perekonomian dunia selama dua dekade terakhir mengalami ektensif sosial dan ekonomi transformasi, salah satunya dalam industri pelayanan jasa terutama dalam industri pariwisata. Wisata olahraga merupakan salah satu industri pariwisata yang menjadi tren dan mengalami pertumbuhan yang pesat. Sport
tourism di beberapa negara di dunia mengalami pertumbuhan yang signifikan
dan multiplier effect (mendatangkan pengaruh terhadap sektor lain) karena
aktivitas pariwisata tidak dapat terlepas dari berbagai sektor lainnya yang berhubungan dengan pariwisata yang saling mendukung dan terintegrasi satu sama lain. Di Indonesia wisata olahraga menjadi objek dan atraksi wisata baru yang berkontribusi besar dan menguntungkan. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya alam yang sangat potensial, salah satunya Kota Sukabumi yang mengembangkan Wisata Olahraga sebagai salah daya tarik wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota tersebut. Arus Liar mengembangkan potensi tersebut sebagai suatu kawasan wisata olahraga petualangan terutama untuk atraksi wisata olahraga rafting, karena Sukabumi memiliki sungai yang sangat potensial dan kondisi alam yang menarik. Oleh karena itu strategi pemasaran menjadi ujung tombak utama dalam memperkenalkan dan memasarkan suatu produk wisata untuk menarik minat wisatawan. Produk dan jasa harus disajikan secara menarik untuk menciptakan suatu keputusan pembelian terutama untuk paket wisata olahraga rafting ke Arus Liar. Paket rafting yang ditawarkan Arus Liar yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam baik dari segi penyediaan waktu tempuh perjalanan, grade jeram, harga, maupun fasilitas kegiatan. Sehingga secara umum strategi yang dilakukan oleh Arus Liar adalah strategi pemasaran produk packaging. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang digunakan yaitu
Packaging yang terdiri dari attraction or demand generator, value, planning and coordination, consistent quality and compability, distinctive customer benefit, dan cover all the details. Variabel tidak terikat (Y) yaitu Proses Keputusan Pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik systematic random sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 100 responden. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah path analyisis (analsis jalur).
ABSTRACT
Selna Sari Purnama Dewi, 0900466, The Influence of Packaging to Purchase Decision ProcessofRafting Package Arus Liar (Survey to Tourist which used Rafting Package Arus Liar, Thesis 2013, under the guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA and Oce Ridwanudin, SE., MM.
The world economy over the past two decades has an extensive social and economic transformation, tourism service is one of industries which have been significant increased. Sport tourism in some countries is becoming a new trend and is being developed on a large scale. Sport in some countries in the world had a significant growth and multiplier effect (bring an impact on other sectors), because activity of tourism cannot in spite of wide other sectors relating to tourism of mutual support which integrated each other. In Indonesia, sport tourism has become a new object and attraction which contributed on large scale and profitable. West java is one of the province which has natural resources that is really prospective in the future, one of them is Sukabumi City who developed sport tourism as one of tourist attraction to increase visits of tourists to the city. Arus Liar develop the potential as a sport tourism adventure area primarily for rafting, because Sukabumi has a potential and attractive river and natural conditions. Therefore marketing strategies become a main spearhead in introducing a tourist destination and markets the products to attract tourists. Products and services should be presented in an interesting package to create a purchasing decision primarily for rafting package to Arus Liar. Rafting package which Arus Liar offered is based on fullfillment of tourist needs which is variegated both in terms of the provision of rafting, grade, price, and facility of activites. So that in general strategy, Arus Liar used marketing strategy packaging of product. In this study, the independent variable (X) used Packaging which is consist of attraction or demand generator, value, planning and coordination, consistent quality and compability, distinctive customer benefit, and cover all the details. Dependent variable (Y) is Purchase Decision Process. This type of study is a descriptive verificative, and the method used is survey with systematic random sampling technique, the obtained sample size of 100 respondents. Techniques of data analysis and hypothesis test used is the path Analyisis
vii Selna Sari Purnama Dewi, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 14
1.3 Tujuan Penelitian ... 14
1.4 Kegunaan Penelitian ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16
2.1.1 Konsep Packaging ... 16
2.1.1.1 Konsep Packaging dalam Sport Tourism Marketing ... 16
2.1.1.2 Definisi Sport Product ... 21
2.1.1.3 Definisi Packaging ... 22
2.1.1.4 Peranan Packaging Dalam Industri Pariwisata ... 23
2.1.2 Konsep Proses Keputusan Pembelian ... 34
2.1.2.1 Definisi Proses Keputusan Pembelian ... 36
2.1.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi ... 37
2.1.2.3 DimensiProses Keputusan Pembelian ... 40
2.1.3 Pengaruh Packaging TerhadapProses Keputusan Pembelian ... 44
2.1.4Orisinalitas Penelitian ... 45
2.2 Kerangka Pemikiran ... 49
2.3 Hipotesis ... 57
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 60
3.2 Metode Penelitian ... 61
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 61
3.2.1.1 Jenis Penelitian ... 61
3.2.1.2 Metodelogi yang digunakan ... 62
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 63
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 67
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 69
3.2.4.1 Populasi ... 69
3.2.4.2 Sampel ... 70
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 71
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 72
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 73
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 73
ix Selna Sari Purnama Dewi, 2013
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... ... ... 81
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 81
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 82
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Wisatawan Arus Liar ... 91
4.1.1 Profil Perusahaan ... 91
4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 91
4.1.1.2 Sejarah Perusahaan ... 93
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang ditawarkan ... 94
4.1.1.4 Pelaksanaan Rafting Package di Arus Liar ... 94
4.1.2 Karakteristik Wisatawan Arus Liar ... 95
4.1.2.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Paket Rafting yang dibeli ... 95
4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia ... 97
4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 99
4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan Penghasilan ... 100
4.1.2.5 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Pengalaman Pembelian Paket dan Alasan Pembelian ... 102
4.2 Pelaksanaan Packaging di Arus Liar ... 105
4.2.1 Attraction or Demand Generator dalam Packaging Arus Liar 105 4.2.2 Value dalam Packaging Arus Liar ... 107
4.2.3 Planning and Coordination dalam Packaging Arus Liar ... 109
4.2.4 Consistent Quality and Compability Among Elements dalam Packaging Arus Liar ... 110
4.2.5 Distinctive Customer Benefit dalam Packaging Arus Liar ... 112
4.2.6 Cover All Details dalam Packaging Arus Liar ... 114
4.2.7 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Packaging Rafting Arus Liar ... 116
4.3 Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting di Arus Liar ... 119
4.3.1 Pre-Decision Wisatawan Arus Liar ... 119
4.3.2 Decision WisatawanArus Liar ... 121
4.3.3 Post Purchase Evaluation WisatawanArus Liar ... 122
4.3.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ... 124
4.4 Pengujian Hipotesis ... 126
4.4.1 Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ... 126
4.5 Implikasi dan Hasil Temuan Penelitian ... 135
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 135
xi Selna Sari Purnama Dewi, 2013
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan ... 138 5.2 Rekomendasi ... 139
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul Hal.
1.1 Peringkat Dunia World Rafting Champions Costa rica 2011
……
..
…
41.2 Jumlah Tourism OperatorRafting di Indonesia Tahun 2012
……
....
51.3 Sungai-sungai di Jawa Barat yang dioprasikan untuk rafting
…
..
…
..
61.4 Operator Rafting Sungai Citarik
………
.
……
.
81.5 Jumlah Wisatawan Pembeli Paket Rafting Arus Liar
…………
.
…
....
91.6 Strategic Marketing Planning Arus Liar Tahun ...
……
.
…
....
101.7 Strategi Promosi Arus Liar Tahun ...
………
...
………
....
…
.
101.8 Paket Wisata Rafting ke Sungai Citarik Sukabumi ………...…….. 12
1.9 One Stop Adventure Package Arus Liar
………
...
………
...
………
.
122.1 Definisi Sport Product Menurut Para Ahli ………...………...…….... 21 2.2 Definisi Packaging Menurut Para Ahli ………...………...………... 22 2.3 Definisi Proses Keputusan Pembelian ………...………...……...…. 36
2.4
Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian ……….……....
45
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ……….………. 63 3.2 Jenis ada Sumber Data ……….………..…….. 68 3.3 Jumlah Pembeli Paket Rafting Arus Liar Tahun 2012
………
...
……
70 3.4 Teknik Pengumpulan Data……….…....…
...
733.5 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
………
.
…
75xiii Selna Sari Purnama Dewi, 2013
No.
Tabel Judul Hal.
3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
………
.
………
80 3.9 Alternatif Jawaban Menurut Skala Linkert………
.
………
82 4.1 Jenis Wisatawan Pembeli Paket Rafting Arus Liar ……….…....…... 954.2 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari jenis kelamin dan usia 97 4.3 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari pendidikan terakhir dan
pekerjaan wisatawan . ……….…....…...……….…...…... 99 4.4 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan
Penghasilan Wisatawan ……….…....…...……….…...…... 101 4.5 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari Pengalaman dan
Alasan Pembelian Wisatawan ....….…....…...……….…...…... 102 4.6 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat Dari Waktu yang digunakan
Untuk Rafting……….…....…...……….…...…... 104 4.7 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Attraction Or Demand
Generator ……….…....…...……….…...…...……….…....…...…… 105
4.8 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Value ….…....…...…… 107 4.9 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Planning And
Coordination ….…....…...………….…....…...………..…....…...……… 109
4.10 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Consistent Quality And
Compatibility Among Elements .…....…...………...…...……… 110
4.11 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Distinctive Customer Benefit … 113 4.12 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Cover All Details ..…...………. 115 4.13 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Packaging
Rafting Arus Liar ………...…....…...………...…...… 116
4.14 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Pre-Decision ………...… 119 4.15 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Decision ……...…...…. 121 4.16 Tanggapan WisatawanArus Liar Terhadap Post Purcase Evaluation 123 4.17 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Packaging
No.
Tabel Judul Hal.
4.18 Matrik Korelasi Antara Sub Variabel Packaging dengan Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ………... 127 4.19 Uji Anova (Uji F) …....…...………...…...……....…... 128 4.20 Koefisien Model …....…...………...…...……....…... 129 4.21 Hasil pengujian koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak
langsung packaging terhadap proses keputusan pembelian
wisatawan arus liar setelah dilakukan proses trimming ..…...
xv Selna Sari Purnama Dewi, 2013
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Judul Hal.
1.1 Market Share Operator Rafting Sungai Citarik Sukabumi 2011
…
...
…
82.1 Kontekstual Wisata Olahraga……….…... 17
2.2 Model Perilaku Pembeli
………
...
352.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan
………
...
372.4 Kerangka Pemikiran Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian
………...
...
56 2.5 Paradigma Penelitian Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian………...
...
57 3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y………... 843.2 Diagram Jalur Hipotesis ……….……... 85
3.3 Jalur Sub Struktur Hipotesis ………...…....…. 85
4.1 Jenis Paket Rafting Arus Liar ………...….… 97
4.2 Karakteristik WisatawanArus Liar dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia 98 4.3 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Terakhir dan Pekerjaan Wisatawan ………...….…... 100
4.4 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan Penghasilan ………...….…... 102
4.5 Karakteristik WisatawanArus Liar dilihat dari Pengalaman dan Alasan Pembelian Wisatawan ………...….…... 103
4.6 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Waktu Yang digunakan Untuk Rafting ………...….…... 104
4.7 Variabel Packaging pada Garis Kontinum ...….…... 118
4.8 Proses Keputusan Pembelian Arus Liar pada Garis Kontinum ... 126 4.9 Diagram jalur pengujian hipotesis packaging terhadap proses
keputusan pembelian setelah dilakukan proses trimming ...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perekonomian dunia selama dua dekade terakhir mengalami ektensif sosial dan ekonomi transformasi, salah satunya dalam industri pelayanan jasa terutama dalam industri pariwisata yang setiap tahunnya mengalami kenaikan pertumbuhan yang signifikan. Sehingga United Nation World Tourism
Organization (UNWTO) memprediksikan pada tahun 2020 industri pariwisata
akan menjadi suatu industri terbesar di dunia dan sumber utama pendapatan negara.
UNWTO dalam Tourism 2030 Study menyatakan bahwa 20 tahun mendatang Asia Tenggara akan menjadi kawasan yang tercepat mengalami pertumbuhan di bidang pariwisata. Sekretaris UNWTO, Jenderal Thalib Rivai mengatakan bahwa “ASEAN merupakan wilayah yang cukup diminati wisatawan dunia. Asia Tenggara menyumbang 7,5-8% pertumbuhan pariwisata dunia. Jadi 74-75 juta orang mengunjungi kawasan ini dalam satu tahun”. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam ASEAN Tourism Forum (ATF)
dan Travel Exhibition (Travex) 2012, mengatakan bahwa “Pemerintah
memberikan „Free Duty Import‟ bagi investor yang tertarik berinvestasi
membangun infrastruktur suatu destinasi wisata”. Dengan demikain peluang dan potensi pariwisata Indonesia akan terus berkembang dan memiliki kesempatan besar dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
berpeluang sebagai bisnis yang akan berkembang pesat di tahun 2012, sehingga Indonesia mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 8 juta orang dengan target devisa US$ 8,96 miliar. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) akan berpengaruh pada perkembangan bisnis biro perjalanan wisata dan pertumbuhan bisnis perhotelan.
World Tourism Organization pada tahun 2002 memprediksikan
pertumbuhan pariwisata di beberapa negara di dunia dan mengidentifikasi 10 top segmen pasar dalam dunia pariwisata, yaitu 1) sun and beach tourism, 2) sport
tourism, 3) adventure tourism, 4) nature based tourism, 5) cultural tourism, 6)
urban tourism, 7) rural tourism, 8) cruises, 9) theme park, dan 10) meeting and
conference.
Sport Tourism menempati urutan kedua dalam prediksi pertumbuhan
pariwisata, sehingga Fiona Jeffery (Ketua pertama World Travel Market) dalam
The Premier Global Event for The Travel Industry 2010 menyatakan bahwa.
“Sport tourism adalah salah satu industri yang paling cepat perkembangannya
dan berkesempatan menjadi ladang utama pendapatan suatu negara”.
Sport tourism di beberapa negara di dunia mengalami pertumbuhan yang
South Africa tahun 2010, yang membantu memajukan potensi pariwisata dan meningkatkan citra Afrika Selatan.
Asia Timur dan Pasifik berdasarkan World Tourism Organiztation diprediksikan mengalami kenaikan pertumbuhan pariwisata, salah satunya melalui Olimpiade Beijing tahun 2008 yang mendatangkan sekitar 600.000 wisatawan asing dan 2,5 juta wisatawan domestik selama olimpiade di Cina dan jumlah wisatawan asing di Beijing tumbuh sebesar 8%-9% per-tahun dalam dekade setelah event tersebut. Selain Olimpiade, Sea Games juga merupakan
event pertandingan olahraga terbesar untuk 11 anggota negara ASEAN, yang
mendatangkan devisa tersendiri untuk negara penyelenggara event tersebut (Sport magazine, Top Sports Events 2011).
World Travel Monitor yang bertugas di ITB Berlin menyatakan bahwa
selama periode lima tahun ke belakang wisata olahraga telah meningkat dua digit diantara wisatawan Eropa menjadi 42%. Fenomena-fenomena tersebut menunjukan tingginya daya tarik wisatawan terhadap wisata olahraga.
Pariwisata untuk olahraga (sport tourism) menurut Spillane (1987:30) dapat dibagi dalam dua kategori yaitu :
1. Big sport events yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympic games, kejuaraan ski dunia, kejuaran tinju dunia, dan olahraga lainnya yang menarik perhatian tidak hanya pada olahragawannya sendiri tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.
Standeven & Knop (1999:12) dalam Typology of Sport Tourism
menyatakan bahwa ada beberapa klasifikasi konseptual dalam wisata olahraga,
diantaranya Wisata Olahraga Arus Deras/Arung Jeram (rafting) termasuk dalam klasifikasi Active Sport-Sport Activity Holiday atau termasuk ke dalam klasifikasi wisata petualangan atau wisata minat khusus.
Internasional Rafting Federation (IRF) mengartikan rafting sebagai
aktivitas yang dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengandalkan kemampuan fisiknya dalam mendayung mengarungi sungai dengan menggunakan perahu berbahan keras maupun lunak, yang dilakukan secara terorganisir maupun tidak yang secara kompetitif dan umum diterima sebagai suatu olahraga.
Olahraga rafting pada beberapa dekade ini (baik aktif maupun pasif) banyak digemari, hal ini terlihat dengan diselenggarakannya kejuaraan dunia
rafting di sungai-sungai besar di dunia. Berikut ini adalah beberapa negara dalam
IRF yang mengikuti World Rafting Championship yang berlangsung di Costa Rica, Oktober 2011.
TABEL 1.1
PERINGKAT DUNIA WORLD RAFTING CHAMPIONS COSTA RICA 2011
NO. NEGARA NO. NEGARA
1 JAPAN, 16 ITALY,
2 CZECH, 17 CANADA,
3 SLOVENIA, 18 HUNGARY,
4 BRAZIL, 19 AUSTRALIA,
5 CHILE, 20 FRANCE,
6 GREAT BRITAIN, 21 CROATIA
7 USA, 22 BELGIUM
8 SLOVAKIA, 23 FINLAND
9 COSTA RICA, 24 MEXICO 10 NEW ZEALAND, 25 COLOMBIA
NO. NEGARA NO. NEGARA
12 ARGENTINA, 27 DENMARK
13 NETHERLANDS, 28 AUSTRIA
14 RUSSIA, 29 SEREBIA
15 INDONESIA,
Sumber : IRF, 2013
Indonesia menempati peringkat dunia ke-15 dari 29 negara yang berpartisipasi dalam Rafting Champions Costa Rica 2011 berdasarkan Tabel 1.1. Prestasi ini membuktikan bahwa rafting di Indonesia sudah terorganisir dengan baik, sehingga terbentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) tahun 1996 yang menjadi salah satu titik tolak naiknya perkembangan arung jeram di Indonesia, sehingga banyak bermunculan perkumpulan arung jeram, dan klub-klub komersil yang merupakan adventure tourism operator untuk wisata olahraga
rafting.
Operator rafting termasuk dalam klasifikasi usaha pariwisata, khususnya dalam rumpun wisata tirta. Hal ini terurai dalam UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab IV Pasal 14 Ayat 1 mengenai Rumpun Usaha Pariwisata. Berikut Tabel 1.2 mengenai jumlah tourism operator rafting di Indonesia.
TABEL 1.2
JUMLAH TOURISM OPERATORRAFTING
DI INDONESIA TAHUN 2012
No. Tempat Jumlah
1 Bali 7
2 Jawa Barat 30
3 Jawa Tegah & DIY 17
4 Banten 1
5 Jawa Timur 3
JUMLAH 58
Sumber: FAJI, 2013
untuk daerah di luar Pulau Jawa dan Bali masih dioperasikan atau masih berinduk pada operator rafting di FAJI. Setelah itu dibentuk Asosiasi Pengusaha Arung Jeram (IWA - Indonesia White Water Association) yang diharapkan menjadi mitra bagi FAJI, untuk ikut membangun dunia arung jeram Indonesia yang aman dan berprestasi international.
Dunia usaha wisata arung jeram di Indonesia maju selangkah dengan telah disepakatinya draft Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang Standar Usaha Wisata Arung Jeram dalam konvensi yang diselenggarakan di Jakarta, 20 Februari 2012, sehingga semua operator rafting
harus memenuhi kualifikasi nasional yang telah ditetapkan. Dalam Tabel 1.2 disebutkan bahwa Jawa Barat memiliki operator wisata rafting terbanyak. Berikut sungai-sungai di Jawa Barat yang dioprasikan untuk wisata olahraga rafting.
TABEL 1.3
SUNGAI-SUNGAI DI JAWA BARAT YANG DIOPRASIKAN UNTUK RAFTING
NO NAMA SUNGAI LOKASI JUMLAH
OPERATOR
1 Sungai Citarik Sukabumi 4
2 Sungai Cicatih Sukabumi 2
3 Sungai Cisadane Bogor 3
4 Sungai Cimanuk Garut 3
5 Sungai Cikandang Garut 1
6 Sungai Citanduy Tasikmalaya 3
7 Sungai Cianten Bogor 2
8 Sungai Palayangan Bandung 3
9 Sungai Ciliwung Bogor 2
10 Sungai Citarum Bandung 2
11 Sungai Cikaniki Bogor 1
12 Sungai Ciwidey Bandung 1
13 Sungai Cisokan Cianjur 1
14 Sungai Cisangkuy Bandung 2
JUMLAH 30
Jawa Barat memiliki 14 sungai berdasarkan Tabel 1.3 yang dioprasikan sebagai tempat wisata olahraga rafting yang dikelola bersama oleh pemerintah setempat dan operator rafting. Setiap sungai mempunya karakter tersendiri yang menjadi suatu daya tarik wisata, diantaranya dapat dilihat dari grade atau tingkat kesulitan arung jeram yang terdiri dari enam tingkatan yaitu Grade 1 (sungai yang tidak mempunyai jeram dan sangat aman), Grade 2 (jeram yang mudah untuk di di arungi), Grade 3 (jeram relatif banyak dan tidak beraturan), Grade 4 (jeram yang sulit dan panjang), Grade 5 (jeram yang sangat banyak, sangat panjang dan sangat berbahaya), Grade 6 (sungai yang hampir tidak bisa di arungi).
Sungai Citarik terletak di Kecamatan Cikidang, Sukabumi, sekitar 75 km dari Kota Bogor. Citarik diberdayakan sebagai lokasi rafting karena kawasan ini memiliki daya tarik wisata air yang menarik dan menantang yang berada pada
Grade 2 sampai 5. FAJI menyatakan bahwa sungai tersebut menjadi primadona
sungai di Jawa Barat, karena arus yang deras dan trek sungai berliku merupakan tantangan menggiurkan yang menjadi potensi atraksi wisata dikemas menarik oleh para operator rafting sehingga menimbulkan ketertarikan terhadap wisata olahraga rafting.
Pemberdayaan Sungai Citarik oleh para operator tentunya bersifat
TABEL 1.4
OPERATOR RAFTING SUNGAI CITARIK
NO. NAMA OPERATOR MULAI
BEROPERASI STATUS
Jumlah Paket Rafting
1 Caldera Indonesia 1994 Aktif 4
2 Arus Liar 1995 Aktif 8
3 Kaki Langit 2001 Aktif 3
4 Selaras 2004 Aktif 3
Sumber: FAJI, 2013
Berdasarkan Tabel 1.4 Caldera merupakan operator rafting pertama yang beroperasi di Sungai Citarik dan menawarkan 4 paket wisata rafting, sedangkan Arus Liar memiliki paket wisata lebih banyak yaitu 8 paket, berbeda jauh dengan yang ditawarkan oleh Selaras dan Kaki Langit yang memiliki 3 paket wisata. Berikut ini adalah Market Share Rafting Operator ke Sungai Citarik Sukabumi.
Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2012 GAMBAR 1.1
MARKET SHARE OPERATOR RAFTING SUNGAICITARIKSUKABUMI TAHUN 2011
Gambar 1.1 menunjukan market share rafting ke Sungai Citarik Sukabumi pada tahun 2011. Sebesar 49,49% pasar dikuasai oleh Arus Liar, diikuti oleh Caldera sebesar 24,76%, Selaras sebesar 13,87% dan sisanya sebesar 11,88% oleh Kaki Langit. Hal ini dapat dikatakan bahwa wisatawan lebih tertarik dengan paket rafting yang ditawarkan Arus Liar, sehingga Arus Liar menjadi market leader untuk wisata olahraga rafting ke Sungai Citarik.
Arus Liar merupakan salah satu operator rafting ke Sungai Citarik Sukabumi yang mengembangkan tujuan 'One Stop Adventure' yang berupaya memberikan layanan terbaik kepada wisatawan. Sampai saat ini operator
49.49%
24.76% 13.87%
11.88%
Arus Liar
Caldera
Selaras
memiliki reputasi „0 (nol)‟ kecelakaan. Berikut ini merupakan jumlah wisatawan yang mempergunakan jasa Arus Liar sebagai operator rafting ke Sungai Citarik.
TABEL 1.5
JUMLAH WISATAWAN PEMBELI PAKET RAFTING ARUS LIAR
NO TAHUN JUMLAH (Orang)
1 2010 25.251
2 2011 23.343
3 2012 24.243
Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2013
Tabel 1.5 menjelaskan jumlah pembelian paket rafting Arus Liar yang mengalami fluktuasi (naik turun) pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2010 dapat dihitung pertumbuhan jumlah wisatawan mengalami penurunan sebesar 8% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 mengalami kenaikan sebesar 4%. Walaupun mengalami penurunan jumlah pembelian, namun Arus Liar masih menempati market share terbesar rafting ke Sungai Citarik Sukabumi berdasarkan Gambar 1.1. Arus Liar terus berupaya meningkatkan jumlah pembelian paket rafting yang ditargetkan dalam nominal rupiah.
Pemilihan rafting Arus Liar sebagai tujuan wisata tentunya terjadi melalui proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh wisatawan. Sehingga dalam prosesnya wisatawan dihadapkan dalam berbagai pilihan kebutuhan untuk berwisata yang dipengaruhi faktor-faktor yang relevan. Mengingat bahwa rafting
dapat dikategorikan sebagai olahraga petualangan dengan berbagai resikonya (FAJI, 2005), tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, wisatawan tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. Beberapa orang berpendapat bahwa
rafting merupakan uji keberanian diri menghadapi tantangan yang membawa
Berdasarkan survei yang dilakukan Arus Liar pada tahun 2011, sebagian besar wisatawan yang membeli paket rafting Arus Liar belum pernah rafting
sebelumnnya. Maka dari itu pemahaman kebutuhan dan motivasi wisatawan harus benar-benar dikenali sehingga Arus Liar dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian dengan strategi pemasaran yang dilakukan. Berikut strategi pemasaran Arus Liar.
TABEL 1.6
STRATEGIC MARKETING PLANNING ARUS LIAR
NO STRATEGI PEMASARAN
1 Segmentasi - Geografi : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)
- Demografi : Perempuan dan Laki-laki, 17-45 tahun, Korporasi, Eksekutif Muda
- Psychographic : yang membutuhkan suasana baru
dan keluar dari rutinitas
2 Target Target utama : Wilayah Jakarta untuk korporasi atau perusahaan dan Eksekutif Muda
3 Positioning “Safety is Us”
Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, 2013
Tabel 1.6 menjelaskan bagaimana rencana strategi pemasaran Arus Liar dilihat dari berbagai aspek segmentasi yang dibentuk sehingga mentargetkan eksekutif muda dan perusahaan dari wilayah Jabodetabek khususnya Jakarta sebagai pasar utama yang potensial. Berikut adalah strategi promosi yang dilakukan Arus Liar.
TABEL 1.7
STRATEGI PROMOSI ARUS LIAR
NO STRATEGI PROMOSI KETERANGAN
1 Branding - Arus Liar dengan karakteristik atribut di
dominasi warna merah, mulai dari brand
logo boat warna merah dan dayung
berwarna biru.
- 24 hours reservation and information
- Safety procedure, sehingga tercipta
reputasi Zero Accident
2 Advertising Brochures, catalogs, web pages, banner dan
emails.
3 Personal selling Sales presentations, sales meetings, sales
NO STRATEGI PROMOSI KETERANGAN
intermediary sales people, samples, dan
telemarketing, secara langsung maupun
melalui telepon.
4 Public relations&publicity Event Rafting with Santa, New Year Rafting,
Parade Bedug di sungai, Lomba rafting antar Sekolah Dasar, Barongsay Dance on The
River, Road Show ke Luar Negeri, Road
Show ke Travel Agent, Media Gathering dan Travel Agent Gathering
5 Internet marketing Meet us on 24 hours Blackberry Messenger,
Facebook, , Kaskus Group, Merchandise Kaskus, Koprol, Klikot, Twitter, Official website, Yahoo Messenger, Youtube
6 Special promotions Sales and promotion for national holidays,
Christmas, New Year, Lunar, Promotion on Online Shopping
Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, 2013
Berdasarkan Tabel 1.7 strategi promosi yang dilakukan Arus Liar selama tiga tahun terakhir relatif sama. Program tersebut bersifat rutin yang dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah pembelian paket wisata rafting Arus Liar. Andi Widiyatmoko, (Executive Marketing Manager Arus Liar-2012) dalam wawancara mengenai Arus Liar menyatakan “Promosi yang dilakukan setiap operator relatif sama, perbedaan yang paling menonjol terletak pada penawaran kualitas jasa dan paket wisata yang dikemas menarik dan unik, sehingga Arus Liar masih tetap unggul dari operator lainnya”.
TABEL 1.8
PAKET WISATA RAFTING KE SUNGAI CITARIK SUKABUMI ARUS LIAR
„One Stop Adventure
Package’ CALDERA ‘Rafting Package’ SELARAS „Outing Package’ Kaki Langit ‘Rafting’
1) Fullday rafting trip 2) Scenic fun rafting trip 3) Two in one rafting trip 4) Two hours rafting trip 5) Corporate rafting plus 6) Exclisive rafting trip 7) Night rafting trip 8) Rafting to the sea
1) Salamander Rafting
2) Alligator Rafting 3) Crocodile Rafting 4) Grand Crocodile
Rafting
1) Scream U 2) Big Splash 3) Wild wild wet
1)Rafting 05 km 2)Rafting 09 km 3)Rafting 12 km
Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, dan website Caldera, Selaras, dan Kaki Langit, 2013
Tabel 1.8 merupakan paket wisata rafting yang ditawarkan ke Sungai Citarik Sukabumi. One Stop Adventure Package merupakan nama paket rafting
Arus Liar yang terdiri dari delapan paket, Caldera Rafting Package menawarkan empat paket rafting, sedangkan Selaras dan Kaki Langit menawarkan tiga paket
rafting. Setiap operator mempunyai nama yang bervariatif dan unik untuk
membedakan setiap paket yang ditawarkan yang menjadi ciri khas dari tiap operator. Berikut merupakan One Stop Adventure Rafting Package yang ditawarkan Arus Liar.
TABEL 1.9
ONE STOP ADVENTURE RAFTING PACKAGE ARUS LIAR
NO NAMA PAKET HARGA FASILITAS DAN KEGIATAN
1
Fullday rafting trip
(17 km-5 hour) Rp 425,000/pax
Min. 10 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Valet Service, Certificate.
2
Scenic fun rafting trip
(17 km-5 hour)
Rp 185,000/pax
Wd : Min. 5 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide, Rescue & 1st Aided Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate.
3
Two in one rafting trip
(5 Km, 2 hours)
Rp 295,000/pax
Wd : Min. 10 prs
NO NAMA PAKET HARGA FASILITAS DAN KEGIATAN
Certificate
4
Two hours rafting trip
(9 Km, 2 hours)
Rp 255,000/pax
Wd : Min. 5 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate.
5
Corporate rafting plus
(9 Km, 3 hours)
Rp 355,000/pax
Min. 5 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate, Games on the river.
6
Exclusive rafting trip
(13 Km, 3 hours)
Rp 445,000/pax
Min. 10 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate, Valet service, T-Shirt, Rafting photo, Towel, Toiletries and lunch with seafood menu
7 Night rafting trip (5 Km, 2 hours)
Rp 575,000/pax
Min. 5 prs
Night rafting equipment (International standard), Guide, Rescue & 1st Aid Team, Dinner & Breakfast, Accommodation at Camping Ground, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate
8 Rafting to the sea (13 Km, 3 hour)
Rp 335,000/pax
Min. 10 prs
Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate and Valet
Sumber : Bagian Marketing Arus Liar, 2013
Tabel 1.9 merupakan paket rafting yang ditawarkan Arus Liar yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam baik dari segi penyediaan waktu tempuh perjalanan, grade jeram, harga, maupun fasilitas kegiatan. Setiap paket rafting Arus Liar dilengkapi rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch,
Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Valet
pertimbangan dan pemikiran lebih bagi wisatawan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR” (Survei pada Wisatawan Yang Menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran packaging Arus Liar.
2. Bagaimana gambaran proses keputusan pembelian paket wisata olahraga
rafting di Arus Liar.
3. Seberapa besar pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh temuan mengenai paket wisata olahraga rafting Arus Liar sebagai operator rafting yang menempati
market share terbesar ke Sungai Citarik Sukabumi. Kemudian tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh temuan mengenai packaging di Arus Liar
3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan penulis dibagi dua, yaitu kegunaan teoritis dan praktis.
1.4.1 Kegunaan Akademik (Teoritik)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang akademik, khususnya dalam kajian ilmu mengenai kepariwisataan, serta sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai Packaging yang berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar
1.4.2 Kegunaan Praktis (Empirik)
60 Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting BAB III
OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis bagaimana paket wisata olahraga rafting
dengan nama One Stop Adventure Package Arus Liar dan pengaruhnya terhadap proses keputusan pembelian wisatawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Adapun objek penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel X, dan variabel Y. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2011:38), ”Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari” sedangkan menurut Sekaran (2006:115), ”Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai”.
Sugiyono (2011:39) mengartikan variabel independent atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel independent
(bebas) adalah packaging (X) yang memiliki yang memiliki enam dimensi yang terdiri dari attraction or demand generator (X1.1), value (X1.2), planning and
coordination (X1.3), consistent quality and compability (X1.4 ), distinctive customer
benefit (X1.5), dan cover all the details (X1.6). Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2011:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent (terikat) yaitu proses keputusan pembelian (purcahse decison process) yang terdiri dari pre-decision,
Penelitian ini dilaksanakan di suatu perusahaan dalam industri pariwisata, yaitu PT. Lintas Jeram Nusantara pada Tourism Operator Rafting Arus Liar. Unit analisis atau responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang menggunakan paket wisata olahraga rafting di Arus Liar. Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada Gambar 1.1 yang merupakan keunggulan Arus Liar dalam market share rafting ke Sungai Citarik Sukabumi.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Sugiyono (2011:7) mengemukakan bahwa Cross Sectional Method adalah “Metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”. Berdasarkan objek penelitian
tersebut, penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh rafting package
yang ditawarkan Arus Liar terhadap proses keputusan pembelian wisatawan.
3.2 Metodologi Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan
3.2.1.1 Jenis Penelitian
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
packaging dan gambaran mengenai proses keputusan pembelian operator
wisata olahraga rafting sedangkan verifikatif menurut Sugiyono (2012:54), “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan di uji mengenai packaging yang ditawarkan Arus Liar terhadap proses keputusan pembelian wisatawan.
3.2.1.2 Metodologi yang digunakan
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode metode explanatory survey.
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2011:7), yang dimaksud metode survei yaitu:
Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecill tapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif. Distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Adapun penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah Cross Section Method
menurut Cooper dan Schindler (2006:160) yaitu “Metode yang dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu dalam waktu”.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama. Variabel independent (bebas) yang teliti adalah packaging
(X) yang memiliki yang memiliki tujuh dimensi yaitu attraction or demand
generator, value, planning amd coordination, consistent quality and compability
among elements, distinctive customer benefit, dan cover all the details.
Sedangkan variabel dependent (terikat) yaitu proses keputusan pembelian (Y)
terdiri dari pre-decision, decision, dan post-purchase evaluation.
[image:34.595.64.563.244.741.2]Menurut Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator/item) yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Packaging
(X)
Packaging is the combination of related and complementary services into a single-price offering.
(Morrison, 2010:392)
Attractions or Demand-Generators
(� . )
Setiap paket wisata yang dibuat harus memiliki dua atau
lebih atraksi
Core Attractions
Tingkat kemenarikan
rafting di Arus Liar Ordinal 1 Tingkat kemenarikan
grade rafting yang ditawarkan
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
wisata yang dikemas menarik untuk menciptakan permintaan dari wisatawan (Morrison, 2010:412) Tingkat kemenarikan lamanya waktu/durasi rafting yang ditawarkan
Ordinal 3
Travel Guide
Tingkat kemenarikan
escort yang ditawarkan dari keberangkatan
Ordinal 4
Tingkat keramahan
skipper/pemandu
rafting
Ordinal 5
Tingkat kejelasan pemberian arahan atau SOP (Standar Operasional Prosedur) yang diberikan skipper
Ordinal 6
Travel Arrangements or Destination
Tingkat kemenarikan susunan kegiatan dalam paket wisata olahraga rafting
Ordinal 7
Tingkat kenyamanan transportasi lokal yang telah disediakan untuk mencapai lokasi start point dan meeting point
Ordinal 8
Value (� . ) Pembelian paket wisata dilakukan karena mereka berasumsi akan menerima nilai yang lebih besar
untuk setiap beban perjalanan yang dikeluarkan. (Morrison, 2010:412) Greater Value Tingkat besarnya manfaat yang diterima dari rafting baik secara rasional maupun emosional
Ordinal 9
Tingkat besarnya korbanan secara moneter maupun non moneter yang mungkin dikeluarkan
Ordinal 10
Tingkat besarnya
benefit yang diterima jika dengan dibandingkan dengan korbanan yang dikeluarkan Ordinal 11 Planning and Coordination (� . ) Keberhasilan suatu paket wisata tergantung
dari kesiapan rencana dan
Planning and concept
Tingkat kesesuaian antara konsep rafting
dengan tema/tujuan kegiatan
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
koordinasi yang baik diantara unsur-unsurya (Morrison, 2010:418) Enjoyable Experience Tingkat koordinasi antara elemen-elemen
rafting untuk menciptakan kesan yang menyenangkan
Ordinal 13
Consistent Quality and Compatibility (� . ) Wisatawan melakukan pembelian paket karena mereka mengharapkan konsistensi dalam kualitas produk/jasa yang ditawarkan (Morrison, 2010:417) Consistent Quality Tingkat konsistensi kualitas pelayanan dari
start point sampai
finish point
Ordinal 14
Compability in Their Elements
Tingkat keamanan
perahu karet Ordinal 15
Tingkat kenyamanan
helm pelindung Ordinal 16
Tingkat keamanan
pelampung Ordinal 17
Tingkat kebersihan
start point dan finish
point rafting
Ordinal 18
Tingkat kebersihan
area rafting/sungai Ordinal 19
Tingkat ketersediaan
Rescue & 1st Aid Team
Ordinal 20
Tingkat kualitas makanan dan minuman
Ordinal 21
Tingkat kebersihan
toilet&shower Ordinal 22
Tingkat ketersediaan jaminan keamanan dari asuransi rafting
Ordinal 23
Distinctive Customer
Benefit (� . )
Paket wisata yang ditawarkan harus memberikan manfaat seperti pemberdayaan fasilitas dan penciptaan pengalaman yang menyimpan kesan positif dan berbeda dari operator wisata lainnya (Morrison, 2010:418 Features or Programs Tingkat kemenarikan keragaman paket
rafting yang
ditawarkan ditawarkan
Ordinal 24
Tingkat kemenarikan penyediaan sertifikat
rafting
Ordinal 25
Tingkat kemenarikan perlengkapan rafting International standard
yang dibutuhkan wisatawan
Ordinal 26
A Unique and Convenient
Way
Tingkat kemenarikan akses layanan pemesanan 24 jam
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tingkat kemudahan mengakses layanan 24 jam paket wisata olahraga rafting
melalui Blackberry Messenger, Facebook, Kaskus Group,
Merchandise Kaskus, Koprol, Klikot, Twitter, Official website, Yahoo Messenger, Youtube
Ordinal 28
Cover All Details
(� . )
Penyusunan dalam pembuatan paket wisata yang
ditawarkan kepada wisatawan harus
tersusun detail dari penggunaan awal sampai akhir
dan memperhatikan kebijakan transaksi (Morrison, 2002:332) Clear Policy Detail Tingkat ketersediaan informasi mengenai kebijakan transaksi pembelian paket
rafting (keadaan debit air, booking procedure, cancellation, refund, MOU, dll)
Ordinal 29
Providing Complete Information on All Package Elements Tingkat ketersediaan elemen-elemen dalam paket untuk melengkapi kebutuhan rafting
Ordinal 30
Tingkat keuntungan penawaran paket dalam special rate
(potongan/diskon) pada hari-hari tertentu
Ordinal 31
Proses Keputusan Pembelian
(Y)
Decision making process by concentrating on the cognitive processes generated prior to making his or her final decision. (Correia dan Crouch, 2008:331)
Pre-Decision Tahap pertama proses keputusan wisatawan, di mana wisatawan menyadari suatu masalah atau kebutuhan (Correia dan Crouch, 2008:336) Kebutuhan untuk rafting
Tingkat kebutuhan
untuk rafting Ordinal 32
Push Motivation
Tingkat keinginan untuk mencoba pengalaman baru atas dorongan pribadi/diri sendiri
Ordinal 33
Pull Motivation
Tingkat keinginan untuk mencoba pengalaman baru atas dorongan orang lain
Ordinal 34
Tingkat kemenarikan kawasan wisata Arus Liar
Ordinal 35
Tingkat kemenarikan layanan lain yang ditawarkan untuk
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
mendukung rafting
(akomodasi, transportasi, paket
adventure lain, restoran dll)
Sumber Informasi
Tingkat kepentingan pencarian informasi mengenai rafting
Ordinal 37
Decision
Tahap di mana wisatawan yang membentuk mental untuk berwisata (Correia dan Crouch, 2008:336) Waktu Tingkat kesesuaian waktu rafting yang dilaksanakan
Ordinal 38
Budget
Tingkat kesesuaian biaya dengan budget
yang tersedia
Ordinal 39
Conditioning factors
Tingkat kesesuaian
cuaca di lapangan Ordinal 40
Tingkat keamanan
rafting Arus Liar Ordinal 41 Tingkat kepentingan
kondisi fisik saat
rafting
Ordinal 42
Post Purchase Evaluation
Tahap di mana wisatawan mengambil tindak lanjut setelah berwisata (Correia dan Crouch, 2008:336) Kepuasan Tingkat kepuasan terhadap rafting di Arus Liar
Ordinal 43
Pembelian ulang
Tingkat keinginan untuk melakukan pembelian ulang paket wisata
Ordinal 44
Rekomendasi
Tingkat keinginan untuk
merekomendasikan
rafting Arus Liar kepada orang lain
Ordinal 45
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
3.2.3 Jenis Dan Sumber Data
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2012:193) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Data Primer (Primary Data Source)
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.
2. Data Sekunder (Secondary Data Source)
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.
Cooper & Schindler (2006:163) menyatakan bahwa ”Studi yang telah dibuat oleh orang lain untuk keperluan mereka sendiri dapat menjadi suatu data sekunder”. Sumber data primer adalah pelaku yang terlibat langsung dengan
karakter yang diteliti sedangkan sumber data sekunder adalah karakter hasil liputan lain. Sekaran (2006:60) menyatakan “Data primer adalah responden individu, kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua”.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis
Data Sumber data
Digunakan untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 1 Kinerja Perusahaan Sekunder Arus Liar - - - 2 Strategi pemasaran
perusahaan Sekunder Arus Liar - - -
3
Jumlah wisatawan wisata olahraga
rafting Arus Liar
Sekunder Arus Liar - - -
4
Market Share ke
Sungai Citarik Sukabumi
Sekunder Arus Liar - - -
5
Data sungai dan
tourism operator rafting di Indonesia
Sekunder FAJI - - -
6 Profil Perusahaan Sekunder Internet : Official
website Arus Liar - - -
7 Data Sport Event Sekunder Internet :
UNWTO - - -
8
Tanggapan
responden mengenai paket wisata rafting
Arus Liar
Primer
Wisatawan pembeli paket wisata olahraga
rafting Arus Liar
- 9 Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian paket wisata Primer Wisatawan pembeli paket wisata olahraga
rafting Arus Liar
-
Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
Sugiyono (2012:49) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”, sedangkan Sekaran (2008:122) menyatakan bahwa “Populasi merupakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana sampel diambil”, sehingga populasi sasaran (target population) harus ditentukan dengan
jelas oleh peneliti.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang melakukan pembelian paket wisata olahraga rafting ke Arus Liar. Berikut Tabel 3.3 merupakan jumlah pembelian paket wisata Arus Liar pada tahun 2012
[image:41.595.111.512.241.529.2]TABEL 3.3
JUMLAH PEMBELI PAKET RAFTING ARUS LIAR TAHUN 2012
Wisatawan Jumlah (Orang)
Individu 10.361 42%
Perusahaan 14.380 58%
Jumlah 24.243
Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2013
Berdasarkan Tabel 3.3 maka jumlah populasi pada tahun 2012. Jumlah pembeli dari perusahaan lebih banyak jika dibandingkan dengan individu, hal ini
individu yang memutuskan untuk membeli paket rafting Arus Liar yaitu sebesar
10.361 wisatawan.
3.2.4.2 Sampel
Penelitian yang dilaksanakan tidak pada semua populasi yang telah ditentukan melainkan pada bebrapa orang yang disebut dengan sampel. Sugiyono(2012:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Peneliti diperkenankan
untuk mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan untuk mewakili bagian yang lain yang diteliti.
Penentuan ukuran sampel (n) dan populasi (N) yang dalam penelitian ini menggunakan rumus sample Slovin (Umar, 2003:141) yaitu sebagai berikut:
n = � 1 +� 2
Keterangan :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir (e=0.1)
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
n =
� 1 +� 2=
10361
1 +10361 (0,1)2
=
10261104,61
= 98,08
≈
100
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2012:56), “Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian Teknik sampling terdiri dari bebrapa sampel yaitu teknik penarikan sampel probabilitas dan teknik penarikan sampel non-probabilitas.
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampling probabilitas, yaitu Systematic Random Sampling. Menurut Sugiyono (2011:91) systematic random sampling merupakan “Proses pemilihan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut”. Langkah-langkah yang sistematis harus dilakukan untuk mendapatkan sampel yang representatif (mewakili) dari populasi.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012:193), “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian”, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data melalui wawancara yang dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon, angket dan observasi yang dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara, pengumpulan data yang dilaksanakan pada pihak perusahaan untuk memperoleh data primer mengenai perusahaan dan kepada responden yang memutuskan untuk pembelian paket wisata olahraga rafting
ke Arus Liar.
2. Observasi, pengamatan terhadap objek penelitian dan data yang diperlukan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian pada operator wisata olahraga rafting Arus Liar.
3. Kuesioner atau angket, teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian, kuesioner atau angket berlaku sebagai daftar primer. Kuesioner berisi pernyataan mengenai karakteristik responden dan kuesioner.
[image:44.595.114.512.188.739.2]4. Studi kepustakaan/literatur, yang pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan gambaran umum mengenai produk yang relevan dengan masalah dan variabel yang diteliti.
TABEL 3.4
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No
Teknik Pengumpulan
Data
Sumber data
Digunakan untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3
1 Wawancara
Pihak manajer pemasaran
Arus Liar - - -
Pengurus FAJI Pusat - - -
2 Observasi
Aktivitas Promosi Paket Wisata yang dilakukan oleh Arus Liar
- - -
3 Kuesioner Wisatawan yang membeli
paket wisata rafting
4 Studi kepustakaan Packaging dan Proses
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Data mempunyai kedudukan penting dalam penelitian karena data merupakan penggambaran dari variabel yang diteliti, dan mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu mutu hasil penelitian ditentukan oleh benar tidaknya atau kevalidan data. Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “Suatu instrumen yang valid menggunakan alat ukur yang memiliki kevalidan yang benar”. Peneliti harus berhati-hati dalam menyusun instrumen, mulai dari penyusunan variabel, pemecahan subvariabel dan penyusunan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan.
Sugiyono (2012:117) mengemukakan bahwa, “Validasi merupakan derajad ketetapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian
data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Adapun rumus yang digunakan dalm penelitian ini adalah rumus korelasi
Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut.
Sumber : Sugiyono (2011:183) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
n = Jumlah sampel
∑ = Kuadrat faktor variabel X ∑X2 = Kuadrat faktor variabel X ∑Y2 = Kuadrat faktor variabel Y
∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variable X dan Y
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat diliat pada tabel berikut.
[image:46.595.110.514.134.677.2]TABEL 3.5
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2011:184)
Sedangkan pengujian keberartian koefiseien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α=0,05
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung > rtabel
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang
2 2
2 2
) ( )
(
) )( (
n n
Selna Sari Purnama Dewi, 2013
Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting
[image:47.595.110.516.172.745.2]diajukan peneliti. Berikut i