• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR: Survei pada wisatawan yang menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR: Survei pada wisatawan yang menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga

(SurveipadaWisatawan yang menggunakan PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Selna Sari Purnama Dewi

0900466

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

(SurveipadaWisatawan yang menggunakan PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)

Oleh

Selna Sari Purnama Dewi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

© Selna Sari Purnama Dewi

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi tidak bholeh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN

PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR (SurveipadaWisatawan yang menggunakan

PaketWisataOlahragaRafting Arus Liar)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

PemIbimbing I

Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA NIP. 19740307 200212 2001

Pembimbing II

Oce Ridwanudin, SE., MM NIP. 198104072010121 002

Mengetahui :

Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata,

HP. DiyahSetiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001

TanggungJawabYuridis

Ada PadaPenulis,

(4)
(5)

i Selna Sari Purnama Dewi, 2013

ABSTRAK

Selna Sari Purnama Dewi, 0900466, Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar (Survei pada Wisatawan yang menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting ke Arus Liar), Skripsi 2013, di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA dan Oce Ridwanudin, SE., MM.

Perekonomian dunia selama dua dekade terakhir mengalami ektensif sosial dan ekonomi transformasi, salah satunya dalam industri pelayanan jasa terutama dalam industri pariwisata. Wisata olahraga merupakan salah satu industri pariwisata yang menjadi tren dan mengalami pertumbuhan yang pesat. Sport

tourism di beberapa negara di dunia mengalami pertumbuhan yang signifikan

dan multiplier effect (mendatangkan pengaruh terhadap sektor lain) karena

aktivitas pariwisata tidak dapat terlepas dari berbagai sektor lainnya yang berhubungan dengan pariwisata yang saling mendukung dan terintegrasi satu sama lain. Di Indonesia wisata olahraga menjadi objek dan atraksi wisata baru yang berkontribusi besar dan menguntungkan. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya alam yang sangat potensial, salah satunya Kota Sukabumi yang mengembangkan Wisata Olahraga sebagai salah daya tarik wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota tersebut. Arus Liar mengembangkan potensi tersebut sebagai suatu kawasan wisata olahraga petualangan terutama untuk atraksi wisata olahraga rafting, karena Sukabumi memiliki sungai yang sangat potensial dan kondisi alam yang menarik. Oleh karena itu strategi pemasaran menjadi ujung tombak utama dalam memperkenalkan dan memasarkan suatu produk wisata untuk menarik minat wisatawan. Produk dan jasa harus disajikan secara menarik untuk menciptakan suatu keputusan pembelian terutama untuk paket wisata olahraga rafting ke Arus Liar. Paket rafting yang ditawarkan Arus Liar yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam baik dari segi penyediaan waktu tempuh perjalanan, grade jeram, harga, maupun fasilitas kegiatan. Sehingga secara umum strategi yang dilakukan oleh Arus Liar adalah strategi pemasaran produk packaging. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang digunakan yaitu

Packaging yang terdiri dari attraction or demand generator, value, planning and coordination, consistent quality and compability, distinctive customer benefit, dan cover all the details. Variabel tidak terikat (Y) yaitu Proses Keputusan Pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik systematic random sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 100 responden. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah path analyisis (analsis jalur).

(6)

ABSTRACT

Selna Sari Purnama Dewi, 0900466, The Influence of Packaging to Purchase Decision ProcessofRafting Package Arus Liar (Survey to Tourist which used Rafting Package Arus Liar, Thesis 2013, under the guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK., MBA and Oce Ridwanudin, SE., MM.

The world economy over the past two decades has an extensive social and economic transformation, tourism service is one of industries which have been significant increased. Sport tourism in some countries is becoming a new trend and is being developed on a large scale. Sport in some countries in the world had a significant growth and multiplier effect (bring an impact on other sectors), because activity of tourism cannot in spite of wide other sectors relating to tourism of mutual support which integrated each other. In Indonesia, sport tourism has become a new object and attraction which contributed on large scale and profitable. West java is one of the province which has natural resources that is really prospective in the future, one of them is Sukabumi City who developed sport tourism as one of tourist attraction to increase visits of tourists to the city. Arus Liar develop the potential as a sport tourism adventure area primarily for rafting, because Sukabumi has a potential and attractive river and natural conditions. Therefore marketing strategies become a main spearhead in introducing a tourist destination and markets the products to attract tourists. Products and services should be presented in an interesting package to create a purchasing decision primarily for rafting package to Arus Liar. Rafting package which Arus Liar offered is based on fullfillment of tourist needs which is variegated both in terms of the provision of rafting, grade, price, and facility of activites. So that in general strategy, Arus Liar used marketing strategy packaging of product. In this study, the independent variable (X) used Packaging which is consist of attraction or demand generator, value, planning and coordination, consistent quality and compability, distinctive customer benefit, and cover all the details. Dependent variable (Y) is Purchase Decision Process. This type of study is a descriptive verificative, and the method used is survey with systematic random sampling technique, the obtained sample size of 100 respondents. Techniques of data analysis and hypothesis test used is the path Analyisis

(7)

vii Selna Sari Purnama Dewi, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 14

1.3 Tujuan Penelitian ... 14

1.4 Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Konsep Packaging ... 16

2.1.1.1 Konsep Packaging dalam Sport Tourism Marketing ... 16

2.1.1.2 Definisi Sport Product ... 21

2.1.1.3 Definisi Packaging ... 22

2.1.1.4 Peranan Packaging Dalam Industri Pariwisata ... 23

(8)

2.1.2 Konsep Proses Keputusan Pembelian ... 34

2.1.2.1 Definisi Proses Keputusan Pembelian ... 36

2.1.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi ... 37

2.1.2.3 DimensiProses Keputusan Pembelian ... 40

2.1.3 Pengaruh Packaging TerhadapProses Keputusan Pembelian ... 44

2.1.4Orisinalitas Penelitian ... 45

2.2 Kerangka Pemikiran ... 49

2.3 Hipotesis ... 57

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 60

3.2 Metode Penelitian ... 61

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 61

3.2.1.1 Jenis Penelitian ... 61

3.2.1.2 Metodelogi yang digunakan ... 62

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 63

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 67

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 69

3.2.4.1 Populasi ... 69

3.2.4.2 Sampel ... 70

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 71

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 72

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 73

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 73

(9)

ix Selna Sari Purnama Dewi, 2013

3.2.7 Rancangan Analisis Data ... ... ... 81

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 81

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 82

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Wisatawan Arus Liar ... 91

4.1.1 Profil Perusahaan ... 91

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 91

4.1.1.2 Sejarah Perusahaan ... 93

4.1.1.3 Produk dan Jasa yang ditawarkan ... 94

4.1.1.4 Pelaksanaan Rafting Package di Arus Liar ... 94

4.1.2 Karakteristik Wisatawan Arus Liar ... 95

4.1.2.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Paket Rafting yang dibeli ... 95

4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia ... 97

4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 99

4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan Penghasilan ... 100

4.1.2.5 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Pengalaman Pembelian Paket dan Alasan Pembelian ... 102

(10)

4.2 Pelaksanaan Packaging di Arus Liar ... 105

4.2.1 Attraction or Demand Generator dalam Packaging Arus Liar 105 4.2.2 Value dalam Packaging Arus Liar ... 107

4.2.3 Planning and Coordination dalam Packaging Arus Liar ... 109

4.2.4 Consistent Quality and Compability Among Elements dalam Packaging Arus Liar ... 110

4.2.5 Distinctive Customer Benefit dalam Packaging Arus Liar ... 112

4.2.6 Cover All Details dalam Packaging Arus Liar ... 114

4.2.7 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Packaging Rafting Arus Liar ... 116

4.3 Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting di Arus Liar ... 119

4.3.1 Pre-Decision Wisatawan Arus Liar ... 119

4.3.2 Decision WisatawanArus Liar ... 121

4.3.3 Post Purchase Evaluation WisatawanArus Liar ... 122

4.3.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ... 124

4.4 Pengujian Hipotesis ... 126

4.4.1 Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ... 126

4.5 Implikasi dan Hasil Temuan Penelitian ... 135

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 135

(11)

xi Selna Sari Purnama Dewi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 138 5.2 Rekomendasi ... 139

(12)

DAFTAR TABEL

No.

Tabel Judul Hal.

1.1 Peringkat Dunia World Rafting Champions Costa rica 2011

……

..

4

1.2 Jumlah Tourism OperatorRafting di Indonesia Tahun 2012

……

....

5

1.3 Sungai-sungai di Jawa Barat yang dioprasikan untuk rafting

..

..

6

1.4 Operator Rafting Sungai Citarik

………

.

……

.

8

1.5 Jumlah Wisatawan Pembeli Paket Rafting Arus Liar

…………

.

....

9

1.6 Strategic Marketing Planning Arus Liar Tahun ...

……

.

....

10

1.7 Strategi Promosi Arus Liar Tahun ...

………

...

………

....

.

10

1.8 Paket Wisata Rafting ke Sungai Citarik Sukabumi ………...…….. 12

1.9 One Stop Adventure Package Arus Liar

………

...

………

...

………

.

12

2.1 Definisi Sport Product Menurut Para Ahli ………...………...…….... 21 2.2 Definisi Packaging Menurut Para Ahli ………...………...………... 22 2.3 Definisi Proses Keputusan Pembelian ………...………...……...…. 36

2.4

Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian ……….……....

45

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ……….………. 63 3.2 Jenis ada Sumber Data ……….………..…….. 68 3.3 Jumlah Pembeli Paket Rafting Arus Liar Tahun 2012

………

...

……

70 3.4 Teknik Pengumpulan Data

……….…....…

...

73

3.5 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi

………

.

75
(13)

xiii Selna Sari Purnama Dewi, 2013

No.

Tabel Judul Hal.

3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

………

.

………

80 3.9 Alternatif Jawaban Menurut Skala Linkert

………

.

………

82 4.1 Jenis Wisatawan Pembeli Paket Rafting Arus Liar ……….…....…... 95

4.2 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari jenis kelamin dan usia 97 4.3 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari pendidikan terakhir dan

pekerjaan wisatawan . ……….…....…...……….…...…... 99 4.4 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan

Penghasilan Wisatawan ……….…....…...……….…...…... 101 4.5 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat dari Pengalaman dan

Alasan Pembelian Wisatawan ....….…....…...……….…...…... 102 4.6 Karakteristik wisatawan Arus Liar dilihat Dari Waktu yang digunakan

Untuk Rafting……….…....…...……….…...…... 104 4.7 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Attraction Or Demand

Generator ……….…....…...……….…...…...……….…....…...…… 105

4.8 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Value ….…....…...…… 107 4.9 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Planning And

Coordination ….…....…...………….…....…...………..…....…...……… 109

4.10 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Consistent Quality And

Compatibility Among Elements .…....…...………...…...……… 110

4.11 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Distinctive Customer Benefit … 113 4.12 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Cover All Details ..…...………. 115 4.13 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Packaging

Rafting Arus Liar ………...…....…...………...…...… 116

4.14 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Pre-Decision ………...… 119 4.15 Tanggapan Wisatawan Arus Liar Terhadap Decision ……...…...…. 121 4.16 Tanggapan WisatawanArus Liar Terhadap Post Purcase Evaluation 123 4.17 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Packaging

(14)

No.

Tabel Judul Hal.

4.18 Matrik Korelasi Antara Sub Variabel Packaging dengan Proses Keputusan Pembelian Paket Rafting Arus Liar ………... 127 4.19 Uji Anova (Uji F) …....…...………...…...……....…... 128 4.20 Koefisien Model …....…...………...…...……....…... 129 4.21 Hasil pengujian koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak

langsung packaging terhadap proses keputusan pembelian

wisatawan arus liar setelah dilakukan proses trimming ..…...

(15)

xv Selna Sari Purnama Dewi, 2013

DAFTAR GAMBAR

No.

Gambar Judul Hal.

1.1 Market Share Operator Rafting Sungai Citarik Sukabumi 2011

...

8

2.1 Kontekstual Wisata Olahraga……….…... 17

2.2 Model Perilaku Pembeli

………

...

35

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan

………

...

37

2.4 Kerangka Pemikiran Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian

………...

...

56 2.5 Paradigma Penelitian Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian

………...

...

57 3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y………... 84

3.2 Diagram Jalur Hipotesis ……….……... 85

3.3 Jalur Sub Struktur Hipotesis ………...…....…. 85

4.1 Jenis Paket Rafting Arus Liar ………...….… 97

4.2 Karakteristik WisatawanArus Liar dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia 98 4.3 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Terakhir dan Pekerjaan Wisatawan ………...….…... 100

4.4 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Asal Daerah dan Penghasilan ………...….…... 102

4.5 Karakteristik WisatawanArus Liar dilihat dari Pengalaman dan Alasan Pembelian Wisatawan ………...….…... 103

4.6 Karakteristik Wisatawan Arus Liar dilihat dari Waktu Yang digunakan Untuk Rafting ………...….…... 104

4.7 Variabel Packaging pada Garis Kontinum ...….…... 118

4.8 Proses Keputusan Pembelian Arus Liar pada Garis Kontinum ... 126 4.9 Diagram jalur pengujian hipotesis packaging terhadap proses

keputusan pembelian setelah dilakukan proses trimming ...

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perekonomian dunia selama dua dekade terakhir mengalami ektensif sosial dan ekonomi transformasi, salah satunya dalam industri pelayanan jasa terutama dalam industri pariwisata yang setiap tahunnya mengalami kenaikan pertumbuhan yang signifikan. Sehingga United Nation World Tourism

Organization (UNWTO) memprediksikan pada tahun 2020 industri pariwisata

akan menjadi suatu industri terbesar di dunia dan sumber utama pendapatan negara.

UNWTO dalam Tourism 2030 Study menyatakan bahwa 20 tahun mendatang Asia Tenggara akan menjadi kawasan yang tercepat mengalami pertumbuhan di bidang pariwisata. Sekretaris UNWTO, Jenderal Thalib Rivai mengatakan bahwa “ASEAN merupakan wilayah yang cukup diminati wisatawan dunia. Asia Tenggara menyumbang 7,5-8% pertumbuhan pariwisata dunia. Jadi 74-75 juta orang mengunjungi kawasan ini dalam satu tahun”. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam ASEAN Tourism Forum (ATF)

dan Travel Exhibition (Travex) 2012, mengatakan bahwa “Pemerintah

memberikan „Free Duty Import‟ bagi investor yang tertarik berinvestasi

membangun infrastruktur suatu destinasi wisata”. Dengan demikain peluang dan potensi pariwisata Indonesia akan terus berkembang dan memiliki kesempatan besar dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

(17)

berpeluang sebagai bisnis yang akan berkembang pesat di tahun 2012, sehingga Indonesia mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 8 juta orang dengan target devisa US$ 8,96 miliar. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) akan berpengaruh pada perkembangan bisnis biro perjalanan wisata dan pertumbuhan bisnis perhotelan.

World Tourism Organization pada tahun 2002 memprediksikan

pertumbuhan pariwisata di beberapa negara di dunia dan mengidentifikasi 10 top segmen pasar dalam dunia pariwisata, yaitu 1) sun and beach tourism, 2) sport

tourism, 3) adventure tourism, 4) nature based tourism, 5) cultural tourism, 6)

urban tourism, 7) rural tourism, 8) cruises, 9) theme park, dan 10) meeting and

conference.

Sport Tourism menempati urutan kedua dalam prediksi pertumbuhan

pariwisata, sehingga Fiona Jeffery (Ketua pertama World Travel Market) dalam

The Premier Global Event for The Travel Industry 2010 menyatakan bahwa.

Sport tourism adalah salah satu industri yang paling cepat perkembangannya

dan berkesempatan menjadi ladang utama pendapatan suatu negara”.

Sport tourism di beberapa negara di dunia mengalami pertumbuhan yang

(18)

South Africa tahun 2010, yang membantu memajukan potensi pariwisata dan meningkatkan citra Afrika Selatan.

Asia Timur dan Pasifik berdasarkan World Tourism Organiztation diprediksikan mengalami kenaikan pertumbuhan pariwisata, salah satunya melalui Olimpiade Beijing tahun 2008 yang mendatangkan sekitar 600.000 wisatawan asing dan 2,5 juta wisatawan domestik selama olimpiade di Cina dan jumlah wisatawan asing di Beijing tumbuh sebesar 8%-9% per-tahun dalam dekade setelah event tersebut. Selain Olimpiade, Sea Games juga merupakan

event pertandingan olahraga terbesar untuk 11 anggota negara ASEAN, yang

mendatangkan devisa tersendiri untuk negara penyelenggara event tersebut (Sport magazine, Top Sports Events 2011).

World Travel Monitor yang bertugas di ITB Berlin menyatakan bahwa

selama periode lima tahun ke belakang wisata olahraga telah meningkat dua digit diantara wisatawan Eropa menjadi 42%. Fenomena-fenomena tersebut menunjukan tingginya daya tarik wisatawan terhadap wisata olahraga.

Pariwisata untuk olahraga (sport tourism) menurut Spillane (1987:30) dapat dibagi dalam dua kategori yaitu :

1. Big sport events yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympic games, kejuaraan ski dunia, kejuaran tinju dunia, dan olahraga lainnya yang menarik perhatian tidak hanya pada olahragawannya sendiri tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.

(19)

Standeven & Knop (1999:12) dalam Typology of Sport Tourism

menyatakan bahwa ada beberapa klasifikasi konseptual dalam wisata olahraga,

diantaranya Wisata Olahraga Arus Deras/Arung Jeram (rafting) termasuk dalam klasifikasi Active Sport-Sport Activity Holiday atau termasuk ke dalam klasifikasi wisata petualangan atau wisata minat khusus.

Internasional Rafting Federation (IRF) mengartikan rafting sebagai

aktivitas yang dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengandalkan kemampuan fisiknya dalam mendayung mengarungi sungai dengan menggunakan perahu berbahan keras maupun lunak, yang dilakukan secara terorganisir maupun tidak yang secara kompetitif dan umum diterima sebagai suatu olahraga.

Olahraga rafting pada beberapa dekade ini (baik aktif maupun pasif) banyak digemari, hal ini terlihat dengan diselenggarakannya kejuaraan dunia

rafting di sungai-sungai besar di dunia. Berikut ini adalah beberapa negara dalam

IRF yang mengikuti World Rafting Championship yang berlangsung di Costa Rica, Oktober 2011.

TABEL 1.1

PERINGKAT DUNIA WORLD RAFTING CHAMPIONS COSTA RICA 2011

NO. NEGARA NO. NEGARA

1 JAPAN, 16 ITALY,

2 CZECH, 17 CANADA,

3 SLOVENIA, 18 HUNGARY,

4 BRAZIL, 19 AUSTRALIA,

5 CHILE, 20 FRANCE,

6 GREAT BRITAIN, 21 CROATIA

7 USA, 22 BELGIUM

8 SLOVAKIA, 23 FINLAND

9 COSTA RICA, 24 MEXICO 10 NEW ZEALAND, 25 COLOMBIA

(20)

NO. NEGARA NO. NEGARA

12 ARGENTINA, 27 DENMARK

13 NETHERLANDS, 28 AUSTRIA

14 RUSSIA, 29 SEREBIA

15 INDONESIA,

Sumber : IRF, 2013

Indonesia menempati peringkat dunia ke-15 dari 29 negara yang berpartisipasi dalam Rafting Champions Costa Rica 2011 berdasarkan Tabel 1.1. Prestasi ini membuktikan bahwa rafting di Indonesia sudah terorganisir dengan baik, sehingga terbentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) tahun 1996 yang menjadi salah satu titik tolak naiknya perkembangan arung jeram di Indonesia, sehingga banyak bermunculan perkumpulan arung jeram, dan klub-klub komersil yang merupakan adventure tourism operator untuk wisata olahraga

rafting.

Operator rafting termasuk dalam klasifikasi usaha pariwisata, khususnya dalam rumpun wisata tirta. Hal ini terurai dalam UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab IV Pasal 14 Ayat 1 mengenai Rumpun Usaha Pariwisata. Berikut Tabel 1.2 mengenai jumlah tourism operator rafting di Indonesia.

TABEL 1.2

JUMLAH TOURISM OPERATORRAFTING

DI INDONESIA TAHUN 2012

No. Tempat Jumlah

1 Bali 7

2 Jawa Barat 30

3 Jawa Tegah & DIY 17

4 Banten 1

5 Jawa Timur 3

JUMLAH 58

Sumber: FAJI, 2013

(21)

untuk daerah di luar Pulau Jawa dan Bali masih dioperasikan atau masih berinduk pada operator rafting di FAJI. Setelah itu dibentuk Asosiasi Pengusaha Arung Jeram (IWA - Indonesia White Water Association) yang diharapkan menjadi mitra bagi FAJI, untuk ikut membangun dunia arung jeram Indonesia yang aman dan berprestasi international.

Dunia usaha wisata arung jeram di Indonesia maju selangkah dengan telah disepakatinya draft Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang Standar Usaha Wisata Arung Jeram dalam konvensi yang diselenggarakan di Jakarta, 20 Februari 2012, sehingga semua operator rafting

harus memenuhi kualifikasi nasional yang telah ditetapkan. Dalam Tabel 1.2 disebutkan bahwa Jawa Barat memiliki operator wisata rafting terbanyak. Berikut sungai-sungai di Jawa Barat yang dioprasikan untuk wisata olahraga rafting.

TABEL 1.3

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA BARAT YANG DIOPRASIKAN UNTUK RAFTING

NO NAMA SUNGAI LOKASI JUMLAH

OPERATOR

1 Sungai Citarik Sukabumi 4

2 Sungai Cicatih Sukabumi 2

3 Sungai Cisadane Bogor 3

4 Sungai Cimanuk Garut 3

5 Sungai Cikandang Garut 1

6 Sungai Citanduy Tasikmalaya 3

7 Sungai Cianten Bogor 2

8 Sungai Palayangan Bandung 3

9 Sungai Ciliwung Bogor 2

10 Sungai Citarum Bandung 2

11 Sungai Cikaniki Bogor 1

12 Sungai Ciwidey Bandung 1

13 Sungai Cisokan Cianjur 1

14 Sungai Cisangkuy Bandung 2

JUMLAH 30

(22)

Jawa Barat memiliki 14 sungai berdasarkan Tabel 1.3 yang dioprasikan sebagai tempat wisata olahraga rafting yang dikelola bersama oleh pemerintah setempat dan operator rafting. Setiap sungai mempunya karakter tersendiri yang menjadi suatu daya tarik wisata, diantaranya dapat dilihat dari grade atau tingkat kesulitan arung jeram yang terdiri dari enam tingkatan yaitu Grade 1 (sungai yang tidak mempunyai jeram dan sangat aman), Grade 2 (jeram yang mudah untuk di di arungi), Grade 3 (jeram relatif banyak dan tidak beraturan), Grade 4 (jeram yang sulit dan panjang), Grade 5 (jeram yang sangat banyak, sangat panjang dan sangat berbahaya), Grade 6 (sungai yang hampir tidak bisa di arungi).

Sungai Citarik terletak di Kecamatan Cikidang, Sukabumi, sekitar 75 km dari Kota Bogor. Citarik diberdayakan sebagai lokasi rafting karena kawasan ini memiliki daya tarik wisata air yang menarik dan menantang yang berada pada

Grade 2 sampai 5. FAJI menyatakan bahwa sungai tersebut menjadi primadona

sungai di Jawa Barat, karena arus yang deras dan trek sungai berliku merupakan tantangan menggiurkan yang menjadi potensi atraksi wisata dikemas menarik oleh para operator rafting sehingga menimbulkan ketertarikan terhadap wisata olahraga rafting.

Pemberdayaan Sungai Citarik oleh para operator tentunya bersifat

(23)

TABEL 1.4

OPERATOR RAFTING SUNGAI CITARIK

NO. NAMA OPERATOR MULAI

BEROPERASI STATUS

Jumlah Paket Rafting

1 Caldera Indonesia 1994 Aktif 4

2 Arus Liar 1995 Aktif 8

3 Kaki Langit 2001 Aktif 3

4 Selaras 2004 Aktif 3

Sumber: FAJI, 2013

Berdasarkan Tabel 1.4 Caldera merupakan operator rafting pertama yang beroperasi di Sungai Citarik dan menawarkan 4 paket wisata rafting, sedangkan Arus Liar memiliki paket wisata lebih banyak yaitu 8 paket, berbeda jauh dengan yang ditawarkan oleh Selaras dan Kaki Langit yang memiliki 3 paket wisata. Berikut ini adalah Market Share Rafting Operator ke Sungai Citarik Sukabumi.

Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2012 GAMBAR 1.1

MARKET SHARE OPERATOR RAFTING SUNGAICITARIKSUKABUMI TAHUN 2011

Gambar 1.1 menunjukan market share rafting ke Sungai Citarik Sukabumi pada tahun 2011. Sebesar 49,49% pasar dikuasai oleh Arus Liar, diikuti oleh Caldera sebesar 24,76%, Selaras sebesar 13,87% dan sisanya sebesar 11,88% oleh Kaki Langit. Hal ini dapat dikatakan bahwa wisatawan lebih tertarik dengan paket rafting yang ditawarkan Arus Liar, sehingga Arus Liar menjadi market leader untuk wisata olahraga rafting ke Sungai Citarik.

Arus Liar merupakan salah satu operator rafting ke Sungai Citarik Sukabumi yang mengembangkan tujuan 'One Stop Adventure' yang berupaya memberikan layanan terbaik kepada wisatawan. Sampai saat ini operator

49.49%

24.76% 13.87%

11.88%

Arus Liar

Caldera

Selaras

(24)

memiliki reputasi „0 (nol)‟ kecelakaan. Berikut ini merupakan jumlah wisatawan yang mempergunakan jasa Arus Liar sebagai operator rafting ke Sungai Citarik.

TABEL 1.5

JUMLAH WISATAWAN PEMBELI PAKET RAFTING ARUS LIAR

NO TAHUN JUMLAH (Orang)

1 2010 25.251

2 2011 23.343

3 2012 24.243

Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2013

Tabel 1.5 menjelaskan jumlah pembelian paket rafting Arus Liar yang mengalami fluktuasi (naik turun) pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2010 dapat dihitung pertumbuhan jumlah wisatawan mengalami penurunan sebesar 8% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 mengalami kenaikan sebesar 4%. Walaupun mengalami penurunan jumlah pembelian, namun Arus Liar masih menempati market share terbesar rafting ke Sungai Citarik Sukabumi berdasarkan Gambar 1.1. Arus Liar terus berupaya meningkatkan jumlah pembelian paket rafting yang ditargetkan dalam nominal rupiah.

Pemilihan rafting Arus Liar sebagai tujuan wisata tentunya terjadi melalui proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh wisatawan. Sehingga dalam prosesnya wisatawan dihadapkan dalam berbagai pilihan kebutuhan untuk berwisata yang dipengaruhi faktor-faktor yang relevan. Mengingat bahwa rafting

dapat dikategorikan sebagai olahraga petualangan dengan berbagai resikonya (FAJI, 2005), tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, wisatawan tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. Beberapa orang berpendapat bahwa

rafting merupakan uji keberanian diri menghadapi tantangan yang membawa

(25)

Berdasarkan survei yang dilakukan Arus Liar pada tahun 2011, sebagian besar wisatawan yang membeli paket rafting Arus Liar belum pernah rafting

sebelumnnya. Maka dari itu pemahaman kebutuhan dan motivasi wisatawan harus benar-benar dikenali sehingga Arus Liar dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian dengan strategi pemasaran yang dilakukan. Berikut strategi pemasaran Arus Liar.

TABEL 1.6

STRATEGIC MARKETING PLANNING ARUS LIAR

NO STRATEGI PEMASARAN

1 Segmentasi - Geografi : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)

- Demografi : Perempuan dan Laki-laki, 17-45 tahun, Korporasi, Eksekutif Muda

- Psychographic : yang membutuhkan suasana baru

dan keluar dari rutinitas

2 Target Target utama : Wilayah Jakarta untuk korporasi atau perusahaan dan Eksekutif Muda

3 Positioning “Safety is Us”

Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, 2013

Tabel 1.6 menjelaskan bagaimana rencana strategi pemasaran Arus Liar dilihat dari berbagai aspek segmentasi yang dibentuk sehingga mentargetkan eksekutif muda dan perusahaan dari wilayah Jabodetabek khususnya Jakarta sebagai pasar utama yang potensial. Berikut adalah strategi promosi yang dilakukan Arus Liar.

TABEL 1.7

STRATEGI PROMOSI ARUS LIAR

NO STRATEGI PROMOSI KETERANGAN

1 Branding - Arus Liar dengan karakteristik atribut di

dominasi warna merah, mulai dari brand

logo boat warna merah dan dayung

berwarna biru.

- 24 hours reservation and information

- Safety procedure, sehingga tercipta

reputasi Zero Accident

2 Advertising Brochures, catalogs, web pages, banner dan

emails.

3 Personal selling Sales presentations, sales meetings, sales

(26)

NO STRATEGI PROMOSI KETERANGAN

intermediary sales people, samples, dan

telemarketing, secara langsung maupun

melalui telepon.

4 Public relations&publicity Event Rafting with Santa, New Year Rafting,

Parade Bedug di sungai, Lomba rafting antar Sekolah Dasar, Barongsay Dance on The

River, Road Show ke Luar Negeri, Road

Show ke Travel Agent, Media Gathering dan Travel Agent Gathering

5 Internet marketing Meet us on 24 hours Blackberry Messenger,

Facebook, , Kaskus Group, Merchandise Kaskus, Koprol, Klikot, Twitter, Official website, Yahoo Messenger, Youtube

6 Special promotions Sales and promotion for national holidays,

Christmas, New Year, Lunar, Promotion on Online Shopping

Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, 2013

Berdasarkan Tabel 1.7 strategi promosi yang dilakukan Arus Liar selama tiga tahun terakhir relatif sama. Program tersebut bersifat rutin yang dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah pembelian paket wisata rafting Arus Liar. Andi Widiyatmoko, (Executive Marketing Manager Arus Liar-2012) dalam wawancara mengenai Arus Liar menyatakan “Promosi yang dilakukan setiap operator relatif sama, perbedaan yang paling menonjol terletak pada penawaran kualitas jasa dan paket wisata yang dikemas menarik dan unik, sehingga Arus Liar masih tetap unggul dari operator lainnya”.

(27)

TABEL 1.8

PAKET WISATA RAFTING KE SUNGAI CITARIK SUKABUMI ARUS LIAR

„One Stop Adventure

Package’ CALDERA ‘Rafting Package’ SELARAS Outing Package’ Kaki Langit ‘Rafting’

1) Fullday rafting trip 2) Scenic fun rafting trip 3) Two in one rafting trip 4) Two hours rafting trip 5) Corporate rafting plus 6) Exclisive rafting trip 7) Night rafting trip 8) Rafting to the sea

1) Salamander Rafting

2) Alligator Rafting 3) Crocodile Rafting 4) Grand Crocodile

Rafting

1) Scream U 2) Big Splash 3) Wild wild wet

1)Rafting 05 km 2)Rafting 09 km 3)Rafting 12 km

Sumber: Modifikasi Bagian Marketing Arus Liar, dan website Caldera, Selaras, dan Kaki Langit, 2013

Tabel 1.8 merupakan paket wisata rafting yang ditawarkan ke Sungai Citarik Sukabumi. One Stop Adventure Package merupakan nama paket rafting

Arus Liar yang terdiri dari delapan paket, Caldera Rafting Package menawarkan empat paket rafting, sedangkan Selaras dan Kaki Langit menawarkan tiga paket

rafting. Setiap operator mempunyai nama yang bervariatif dan unik untuk

membedakan setiap paket yang ditawarkan yang menjadi ciri khas dari tiap operator. Berikut merupakan One Stop Adventure Rafting Package yang ditawarkan Arus Liar.

TABEL 1.9

ONE STOP ADVENTURE RAFTING PACKAGE ARUS LIAR

NO NAMA PAKET HARGA FASILITAS DAN KEGIATAN

1

Fullday rafting trip

(17 km-5 hour) Rp 425,000/pax

Min. 10 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Valet Service, Certificate.

2

Scenic fun rafting trip

(17 km-5 hour)

Rp 185,000/pax

Wd : Min. 5 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide, Rescue & 1st Aided Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate.

3

Two in one rafting trip

(5 Km, 2 hours)

Rp 295,000/pax

Wd : Min. 10 prs

(28)

NO NAMA PAKET HARGA FASILITAS DAN KEGIATAN

Certificate

4

Two hours rafting trip

(9 Km, 2 hours)

Rp 255,000/pax

Wd : Min. 5 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate.

5

Corporate rafting plus

(9 Km, 3 hours)

Rp 355,000/pax

Min. 5 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate, Games on the river.

6

Exclusive rafting trip

(13 Km, 3 hours)

Rp 445,000/pax

Min. 10 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate, Valet service, T-Shirt, Rafting photo, Towel, Toiletries and lunch with seafood menu

7 Night rafting trip (5 Km, 2 hours)

Rp 575,000/pax

Min. 5 prs

Night rafting equipment (International standard), Guide, Rescue & 1st Aid Team, Dinner & Breakfast, Accommodation at Camping Ground, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate

8 Rafting to the sea (13 Km, 3 hour)

Rp 335,000/pax

Min. 10 prs

Rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch, Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Certificate and Valet

Sumber : Bagian Marketing Arus Liar, 2013

Tabel 1.9 merupakan paket rafting yang ditawarkan Arus Liar yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam baik dari segi penyediaan waktu tempuh perjalanan, grade jeram, harga, maupun fasilitas kegiatan. Setiap paket rafting Arus Liar dilengkapi rafting equipment (International Standard), Guide & Facilitator, Rescue & 1st Aid Team, Lunch,

Refreshment, Snack, Insurance, Toilet & Shower, Local Transportation, Valet

(29)

pertimbangan dan pemikiran lebih bagi wisatawan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PACKAGING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN

PEMBELIAN PAKET WISATA OLAHRAGA RAFTING ARUS LIAR” (Survei pada Wisatawan Yang Menggunakan Paket Wisata Olahraga Rafting Arus Liar).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran packaging Arus Liar.

2. Bagaimana gambaran proses keputusan pembelian paket wisata olahraga

rafting di Arus Liar.

3. Seberapa besar pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh temuan mengenai paket wisata olahraga rafting Arus Liar sebagai operator rafting yang menempati

market share terbesar ke Sungai Citarik Sukabumi. Kemudian tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh temuan mengenai packaging di Arus Liar

(30)

3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan penulis dibagi dua, yaitu kegunaan teoritis dan praktis.

1.4.1 Kegunaan Akademik (Teoritik)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang akademik, khususnya dalam kajian ilmu mengenai kepariwisataan, serta sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai Packaging yang berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian paket wisata olahraga rafting di Arus Liar

1.4.2 Kegunaan Praktis (Empirik)

(31)

60 Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis bagaimana paket wisata olahraga rafting

dengan nama One Stop Adventure Package Arus Liar dan pengaruhnya terhadap proses keputusan pembelian wisatawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Adapun objek penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel X, dan variabel Y. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2011:38), ”Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari” sedangkan menurut Sekaran (2006:115), ”Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai”.

Sugiyono (2011:39) mengartikan variabel independent atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel independent

(bebas) adalah packaging (X) yang memiliki yang memiliki enam dimensi yang terdiri dari attraction or demand generator (X1.1), value (X1.2), planning and

coordination (X1.3), consistent quality and compability (X1.4 ), distinctive customer

benefit (X1.5), dan cover all the details (X1.6). Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2011:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent (terikat) yaitu proses keputusan pembelian (purcahse decison process) yang terdiri dari pre-decision,

(32)

Penelitian ini dilaksanakan di suatu perusahaan dalam industri pariwisata, yaitu PT. Lintas Jeram Nusantara pada Tourism Operator Rafting Arus Liar. Unit analisis atau responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang menggunakan paket wisata olahraga rafting di Arus Liar. Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada Gambar 1.1 yang merupakan keunggulan Arus Liar dalam market share rafting ke Sungai Citarik Sukabumi.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Sugiyono (2011:7) mengemukakan bahwa Cross Sectional Method adalah “Metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”. Berdasarkan objek penelitian

tersebut, penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh rafting package

yang ditawarkan Arus Liar terhadap proses keputusan pembelian wisatawan.

3.2 Metodologi Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan

3.2.1.1 Jenis Penelitian

(33)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

packaging dan gambaran mengenai proses keputusan pembelian operator

wisata olahraga rafting sedangkan verifikatif menurut Sugiyono (2012:54), “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu

variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan di uji mengenai packaging yang ditawarkan Arus Liar terhadap proses keputusan pembelian wisatawan.

3.2.1.2 Metodologi yang digunakan

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode metode explanatory survey.

Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2011:7), yang dimaksud metode survei yaitu:

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecill tapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif. Distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

(34)

Adapun penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah Cross Section Method

menurut Cooper dan Schindler (2006:160) yaitu “Metode yang dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu dalam waktu”.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama. Variabel independent (bebas) yang teliti adalah packaging

(X) yang memiliki yang memiliki tujuh dimensi yaitu attraction or demand

generator, value, planning amd coordination, consistent quality and compability

among elements, distinctive customer benefit, dan cover all the details.

Sedangkan variabel dependent (terikat) yaitu proses keputusan pembelian (Y)

terdiri dari pre-decision, decision, dan post-purchase evaluation.

[image:34.595.64.563.244.741.2]

Menurut Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator/item) yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Packaging

(X)

Packaging is the combination of related and complementary services into a single-price offering.

(Morrison, 2010:392)

Attractions or Demand-Generators

(� . )

Setiap paket wisata yang dibuat harus memiliki dua atau

lebih atraksi

Core Attractions

Tingkat kemenarikan

rafting di Arus Liar Ordinal 1 Tingkat kemenarikan

grade rafting yang ditawarkan

(35)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

wisata yang dikemas menarik untuk menciptakan permintaan dari wisatawan (Morrison, 2010:412) Tingkat kemenarikan lamanya waktu/durasi rafting yang ditawarkan

Ordinal 3

Travel Guide

Tingkat kemenarikan

escort yang ditawarkan dari keberangkatan

Ordinal 4

Tingkat keramahan

skipper/pemandu

rafting

Ordinal 5

Tingkat kejelasan pemberian arahan atau SOP (Standar Operasional Prosedur) yang diberikan skipper

Ordinal 6

Travel Arrangements or Destination

Tingkat kemenarikan susunan kegiatan dalam paket wisata olahraga rafting

Ordinal 7

Tingkat kenyamanan transportasi lokal yang telah disediakan untuk mencapai lokasi start point dan meeting point

Ordinal 8

Value (� . ) Pembelian paket wisata dilakukan karena mereka berasumsi akan menerima nilai yang lebih besar

untuk setiap beban perjalanan yang dikeluarkan. (Morrison, 2010:412) Greater Value Tingkat besarnya manfaat yang diterima dari rafting baik secara rasional maupun emosional

Ordinal 9

Tingkat besarnya korbanan secara moneter maupun non moneter yang mungkin dikeluarkan

Ordinal 10

Tingkat besarnya

benefit yang diterima jika dengan dibandingkan dengan korbanan yang dikeluarkan Ordinal 11 Planning and Coordination (� . ) Keberhasilan suatu paket wisata tergantung

dari kesiapan rencana dan

Planning and concept

Tingkat kesesuaian antara konsep rafting

dengan tema/tujuan kegiatan

(36)

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

koordinasi yang baik diantara unsur-unsurya (Morrison, 2010:418) Enjoyable Experience Tingkat koordinasi antara elemen-elemen

rafting untuk menciptakan kesan yang menyenangkan

Ordinal 13

Consistent Quality and Compatibility (� . ) Wisatawan melakukan pembelian paket karena mereka mengharapkan konsistensi dalam kualitas produk/jasa yang ditawarkan (Morrison, 2010:417) Consistent Quality Tingkat konsistensi kualitas pelayanan dari

start point sampai

finish point

Ordinal 14

Compability in Their Elements

Tingkat keamanan

perahu karet Ordinal 15

Tingkat kenyamanan

helm pelindung Ordinal 16

Tingkat keamanan

pelampung Ordinal 17

Tingkat kebersihan

start point dan finish

point rafting

Ordinal 18

Tingkat kebersihan

area rafting/sungai Ordinal 19

Tingkat ketersediaan

Rescue & 1st Aid Team

Ordinal 20

Tingkat kualitas makanan dan minuman

Ordinal 21

Tingkat kebersihan

toilet&shower Ordinal 22

Tingkat ketersediaan jaminan keamanan dari asuransi rafting

Ordinal 23

Distinctive Customer

Benefit (� . )

Paket wisata yang ditawarkan harus memberikan manfaat seperti pemberdayaan fasilitas dan penciptaan pengalaman yang menyimpan kesan positif dan berbeda dari operator wisata lainnya (Morrison, 2010:418 Features or Programs Tingkat kemenarikan keragaman paket

rafting yang

ditawarkan ditawarkan

Ordinal 24

Tingkat kemenarikan penyediaan sertifikat

rafting

Ordinal 25

Tingkat kemenarikan perlengkapan rafting International standard

yang dibutuhkan wisatawan

Ordinal 26

A Unique and Convenient

Way

Tingkat kemenarikan akses layanan pemesanan 24 jam

(37)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tingkat kemudahan mengakses layanan 24 jam paket wisata olahraga rafting

melalui Blackberry Messenger, Facebook, Kaskus Group,

Merchandise Kaskus, Koprol, Klikot, Twitter, Official website, Yahoo Messenger, Youtube

Ordinal 28

Cover All Details

(� . )

Penyusunan dalam pembuatan paket wisata yang

ditawarkan kepada wisatawan harus

tersusun detail dari penggunaan awal sampai akhir

dan memperhatikan kebijakan transaksi (Morrison, 2002:332) Clear Policy Detail Tingkat ketersediaan informasi mengenai kebijakan transaksi pembelian paket

rafting (keadaan debit air, booking procedure, cancellation, refund, MOU, dll)

Ordinal 29

Providing Complete Information on All Package Elements Tingkat ketersediaan elemen-elemen dalam paket untuk melengkapi kebutuhan rafting

Ordinal 30

Tingkat keuntungan penawaran paket dalam special rate

(potongan/diskon) pada hari-hari tertentu

Ordinal 31

Proses Keputusan Pembelian

(Y)

Decision making process by concentrating on the cognitive processes generated prior to making his or her final decision. (Correia dan Crouch, 2008:331)

Pre-Decision Tahap pertama proses keputusan wisatawan, di mana wisatawan menyadari suatu masalah atau kebutuhan (Correia dan Crouch, 2008:336) Kebutuhan untuk rafting

Tingkat kebutuhan

untuk rafting Ordinal 32

Push Motivation

Tingkat keinginan untuk mencoba pengalaman baru atas dorongan pribadi/diri sendiri

Ordinal 33

Pull Motivation

Tingkat keinginan untuk mencoba pengalaman baru atas dorongan orang lain

Ordinal 34

Tingkat kemenarikan kawasan wisata Arus Liar

Ordinal 35

Tingkat kemenarikan layanan lain yang ditawarkan untuk

(38)

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

mendukung rafting

(akomodasi, transportasi, paket

adventure lain, restoran dll)

Sumber Informasi

Tingkat kepentingan pencarian informasi mengenai rafting

Ordinal 37

Decision

Tahap di mana wisatawan yang membentuk mental untuk berwisata (Correia dan Crouch, 2008:336) Waktu Tingkat kesesuaian waktu rafting yang dilaksanakan

Ordinal 38

Budget

Tingkat kesesuaian biaya dengan budget

yang tersedia

Ordinal 39

Conditioning factors

Tingkat kesesuaian

cuaca di lapangan Ordinal 40

Tingkat keamanan

rafting Arus Liar Ordinal 41 Tingkat kepentingan

kondisi fisik saat

rafting

Ordinal 42

Post Purchase Evaluation

Tahap di mana wisatawan mengambil tindak lanjut setelah berwisata (Correia dan Crouch, 2008:336) Kepuasan Tingkat kepuasan terhadap rafting di Arus Liar

Ordinal 43

Pembelian ulang

Tingkat keinginan untuk melakukan pembelian ulang paket wisata

Ordinal 44

Rekomendasi

Tingkat keinginan untuk

merekomendasikan

rafting Arus Liar kepada orang lain

Ordinal 45

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.3 Jenis Dan Sumber Data

(39)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2012:193) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data Primer (Primary Data Source)

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.

2. Data Sekunder (Secondary Data Source)

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.

Cooper & Schindler (2006:163) menyatakan bahwa ”Studi yang telah dibuat oleh orang lain untuk keperluan mereka sendiri dapat menjadi suatu data sekunder”. Sumber data primer adalah pelaku yang terlibat langsung dengan

karakter yang diteliti sedangkan sumber data sekunder adalah karakter hasil liputan lain. Sekaran (2006:60) menyatakan “Data primer adalah responden individu, kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua”.

(40)
[image:40.595.111.514.109.602.2]

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis

Data Sumber data

Digunakan untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 1 Kinerja Perusahaan Sekunder Arus Liar - - - 2 Strategi pemasaran

perusahaan Sekunder Arus Liar - - -

3

Jumlah wisatawan wisata olahraga

rafting Arus Liar

Sekunder Arus Liar - - -

4

Market Share ke

Sungai Citarik Sukabumi

Sekunder Arus Liar - - -

5

Data sungai dan

tourism operator rafting di Indonesia

Sekunder FAJI - - -

6 Profil Perusahaan Sekunder Internet : Official

website Arus Liar - - -

7 Data Sport Event Sekunder Internet :

UNWTO - - -

8

Tanggapan

responden mengenai paket wisata rafting

Arus Liar

Primer

Wisatawan pembeli paket wisata olahraga

rafting Arus Liar

 -  9 Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian paket wisata Primer Wisatawan pembeli paket wisata olahraga

rafting Arus Liar

-  

Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

(41)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

Sugiyono (2012:49) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”, sedangkan Sekaran (2008:122) menyatakan bahwa “Populasi merupakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana sampel diambil”, sehingga populasi sasaran (target population) harus ditentukan dengan

jelas oleh peneliti.

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang melakukan pembelian paket wisata olahraga rafting ke Arus Liar. Berikut Tabel 3.3 merupakan jumlah pembelian paket wisata Arus Liar pada tahun 2012

[image:41.595.111.512.241.529.2]

TABEL 3.3

JUMLAH PEMBELI PAKET RAFTING ARUS LIAR TAHUN 2012

Wisatawan Jumlah (Orang)

Individu 10.361 42%

Perusahaan 14.380 58%

Jumlah 24.243

Sumber: Bagian Marketing Arus Liar, 2013

Berdasarkan Tabel 3.3 maka jumlah populasi pada tahun 2012. Jumlah pembeli dari perusahaan lebih banyak jika dibandingkan dengan individu, hal ini

(42)

individu yang memutuskan untuk membeli paket rafting Arus Liar yaitu sebesar

10.361 wisatawan.

3.2.4.2 Sampel

Penelitian yang dilaksanakan tidak pada semua populasi yang telah ditentukan melainkan pada bebrapa orang yang disebut dengan sampel. Sugiyono(2012:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Peneliti diperkenankan

untuk mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan untuk mewakili bagian yang lain yang diteliti.

Penentuan ukuran sampel (n) dan populasi (N) yang dalam penelitian ini menggunakan rumus sample Slovin (Umar, 2003:141) yaitu sebagai berikut:

n = � 1 +� 2

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir (e=0.1)

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

n =

� 1 +� 2

=

10361

1 +10361 (0,1)2

=

10261

104,61

= 98,08

100

(43)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:56), “Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian Teknik sampling terdiri dari bebrapa sampel yaitu teknik penarikan sampel probabilitas dan teknik penarikan sampel non-probabilitas.

Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampling probabilitas, yaitu Systematic Random Sampling. Menurut Sugiyono (2011:91) systematic random sampling merupakan “Proses pemilihan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut”. Langkah-langkah yang sistematis harus dilakukan untuk mendapatkan sampel yang representatif (mewakili) dari populasi.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:193), “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian”, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data melalui wawancara yang dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon, angket dan observasi yang dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation

(44)

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara, pengumpulan data yang dilaksanakan pada pihak perusahaan untuk memperoleh data primer mengenai perusahaan dan kepada responden yang memutuskan untuk pembelian paket wisata olahraga rafting

ke Arus Liar.

2. Observasi, pengamatan terhadap objek penelitian dan data yang diperlukan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh packaging terhadap proses keputusan pembelian pada operator wisata olahraga rafting Arus Liar.

3. Kuesioner atau angket, teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian, kuesioner atau angket berlaku sebagai daftar primer. Kuesioner berisi pernyataan mengenai karakteristik responden dan kuesioner.

[image:44.595.114.512.188.739.2]

4. Studi kepustakaan/literatur, yang pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan gambaran umum mengenai produk yang relevan dengan masalah dan variabel yang diteliti.

TABEL 3.4

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

No

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber data

Digunakan untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3

1 Wawancara

Pihak manajer pemasaran

Arus Liar - - -

Pengurus FAJI Pusat - - -

2 Observasi

Aktivitas Promosi Paket Wisata yang dilakukan oleh Arus Liar

- - -

3 Kuesioner Wisatawan yang membeli

paket wisata rafting   

4 Studi kepustakaan Packaging dan Proses

(45)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Data mempunyai kedudukan penting dalam penelitian karena data merupakan penggambaran dari variabel yang diteliti, dan mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu mutu hasil penelitian ditentukan oleh benar tidaknya atau kevalidan data. Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “Suatu instrumen yang valid menggunakan alat ukur yang memiliki kevalidan yang benar”. Peneliti harus berhati-hati dalam menyusun instrumen, mulai dari penyusunan variabel, pemecahan subvariabel dan penyusunan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan.

Sugiyono (2012:117) mengemukakan bahwa, “Validasi merupakan derajad ketetapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian

data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

(46)

Adapun rumus yang digunakan dalm penelitian ini adalah rumus korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut.

Sumber : Sugiyono (2011:183) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = Jumlah sampel

∑ = Kuadrat faktor variabel X ∑X2 = Kuadrat faktor variabel X ∑Y2 = Kuadrat faktor variabel Y

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variable X dan Y

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat diliat pada tabel berikut.

[image:46.595.110.514.134.677.2]

TABEL 3.5

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2011:184)

Sedangkan pengujian keberartian koefiseien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α=0,05

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung > rtabel

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang

2 2



2 2

) ( )

(

) )( (

   

 

    

n n

(47)

Selna Sari Purnama Dewi, 2013

Pengaruh Packaging Terhadap Proses Keputusan Pembelian Paket Wisata Olahraga Rafting

[image:47.595.110.516.172.745.2]

diajukan peneliti. Berikut i

Gambar

Tabel
Judul Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……………….………
Tabel 4.18
Judul Gambar 1.1 Market Share Operator Rafting Sungai Citarik Sukabumi  2011 …...…
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) merupakan kasus genetik yang paling sering menyebabkan kegagalan ginjal karena perkembangan kista pada orang dewasa

Uji kepanggahan data yang dilakukan dengan perhitungan korelasi dan kurva massa ganda menunjukkan bahwa hanya 8 stasiun hujan yang ada di Sub DAS Bengawan Solo Hulu

ADD Direkomendasikan untuk tahan jika sudah beli sebelumnya atau boleh menambah posisi kepemilikan saham, namun boleh beli jika belum. Indikator teknikal menunjukkan signal

pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh nilai- nilai dan kepentingan umum yang semestinya lebih diutamakan pelayanannya dan kepuasaan para pengguna pelayanan, karena

Nagios server yang berperan sebagai server monitoring akan mengirimkan alert berupa pesan email kepada system administrator apabila terjadi perubahan kondisi pada suatu

Larangan nikah sasotio ialah larangan nikah yang diberlakukan oleh adat akibat adanya sumpah dari nenek moyang dari satu suku dengan nenek moyang dari suku yang lain

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan lapangan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan (P4TKN) Gedung LPPMP Lantai 3 Sayap Timur Telp./Fax.. (0274) 550 852;