• Tidak ada hasil yang ditemukan

JASA ASSURANCE LAIN DAN JASA NON ASSURAN (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JASA ASSURANCE LAIN DAN JASA NON ASSURAN (2)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

JASA ASSURANCE LAIN DAN JASA NON ASSURANCE

Profesi akuntan publik atau auditor independen memberikan berbagai macam jasa bagi masyarakat, yang dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu Jasa Assurance dan Jasa Non Assurance.

JASA ASSURANCE (PENJAMINAN)

Jasa Assurance adalah jasa seorang profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai dassar untuk pengambilan keputusan. Oleh karen itu mereka mencari jasa assurance untuk meningkatkan kualitas informasi yang akan dijadikan sebagai basis keputusan yang akan mereka lakukan. Profesional yang menyediakan jasa assurance harus memiliki kompetensi dan independensi berkaitan dengan informasi yang diperiksanya.

Jasa semacam ini dianggap penting karena penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Individu-individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya. Salah satu jasa assurance yang diberikan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen adalah jasa atestasi.

JASA ATESTASI

Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

1. AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN HISTORIS

(2)

2. ATESTASI MENGENAI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN

KEUANGAN

Di Amerika Serikat, untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.

3. TELAAH (REVIEW) ATAS LAPORAN KEUANGAN HISTORIS

Untuk review atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang terhadap review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan.

4. JASA ATESTASI MENGENAI TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk atestasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Pertumbuhan teknologi Internet dan perdagangan elektronik (e-commerce) telah menciptakan permintaan akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui Internet atau secara langsung antarkomputer dengan menggunakanelectronic data interchange (EDI). Oleh karena transaksi dan informasi dipakai bersama secara onlinedan real-time, para pelaku bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi, dan sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan assurance ini.

5. JASA ATESTASI LAIN

(3)

seorang akuntan untuk memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaan pada ketentuan keuangan menyangkut pinjaman itu.

JASA NON ASSURANCE

Jasa Non Assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa non assurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.

Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan transaksi akuntansi sampai dengan penyusunan laporan keungan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertidak mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan. Jasa konsultasi diatur dalam Standar Jasa Konsultasi. Jasa konsultasi dapat meliputi jasa-jasa berikut ini:

1. Konsultation (consultations)

2. Jasa pemberian saran profesional (advisory service)

3. Jasa Implementasi

4. Jasa Transaksi

5. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainya

6. Jasa produk

Persyaratan Kompilasi, kompilasi tidak membebaskan akuntan dari pertanggungjawaban karena mereka perlu bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh jenis penugasan. Dalam penugasan kompilasi, akuntan harus menjalankan prosedur sebagai berikut.

 Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa yang

diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.

 Memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri klien.

 Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan misi

(4)

 Melakukan Tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi

persyaratan.

 Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal yang tidak

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendengar penuturan dari penulis, beberapa orang yang berada di tempat itu secara spontan memberikan nasihat kepada penulis dan pada saat yang bersamaan

Jamaluddin Kafie, op.. bahwa kehendak atau kemauan juga tidak bisa terlepas dari apa yang disebut dengan “hasrat” ataupun “nafsu” yang bergejolak, yakni suatu keinginan yang

Mengacu dari hasil penelitian diatas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Bagi peserta didik Diharapkan kepada peserta didik yang masih sedikit

Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan.. agama, yaitu gereja Kristiani yang

House, the researcher gave 3 questions.. The students answered easily because they identified the keyword in each questions. Key words can help to read

Sebagai konsekuensi logis dari kompleksnya faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan di sana membuat penulis hanya memotret dan mengkaji beberapa kasus saja, sehingga di sini

Karena pada dasarnya, wawancara merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar (miskonsepsi) (Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, 2010).

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam penelitan ini tes yang diberikan telah di validasi oleh dosen IPS yaitu Dr. Dari hasil uji coba soal tes yang