• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran pemerintah dalam dan swasta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran pemerintah dalam dan swasta"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

3. Peran Pemerintah dan Swasta

Pembangunan nasional yang diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tantangan yang besar bagi pemerintah baik tantangan dalam sinkronisasi antara kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta dan pihak pemerintah maupun keterbatasan pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah. Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, strategi pemerintah diantaranya adalah meningkatkan peran masyarakat, kalangan dunia usaha, organisasi pemerintah, dan pembiayaan internasional dalam pembangunan nasional. Perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan kegiatan investasi yang dilakukan oleh pihak swasta agar lebih mengarah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat seperti yang telah diagendakan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Untuk itu, peningkatan kerjasama antara pemerintah dan swasta yang lebih sistematis dan berkesinambungan perlu dikembangkan dan dioptimalkan, diantaranya

melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) dan Corporate Social

Responsibility (CSR).

Skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) dalam memanfaatkan sumber pendanaan yang ada dapat merupakan alternatif yang strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Peranan pemerintah diharapkan dapat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta dalam rangka pengadaan fasilitas umum yang disepakati. Berbeda dengan

Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), Corporate Social

Responsibility (CSR) merupakan kegiatan pihak swasta yang menjadi salah

satu bentuk tanggungjawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Dalam hal ini, diharapkan ada peran pemerintah yang dapat dikembangkan dalam upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan CSR sehingga sesuai dengan agenda pembangunan nasional tanpa harus melakukan intervensi terhadap internal perusahaan. Tujuan utama dari kajian ini adalah untuk melakukan analisis, formulasi dan rekomendasi kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan KPS dan CSR dalam upaya meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pelaksanaan kedua skema pendanaan tersebut.

Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) dan Corporate Social

Responsibility (CSR) merupakan dua skema pendanaan yang mempunyai karakter berbeda tetapi memiliki tujuan yang selaras yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya perbedaan karakter tersebut, upaya untuk mengembangkan kedua skema ini perlu dilakukan melalui pendekatan yang berbeda.

4. Kerja Sama Pemerintah dan Swasta

(2)

saat itu, pihak swasta telah memegang peranan penting dalam membiayai, mendesain, membangun, bahkan mengoperasikan fasilitas-fasilitas publik.

Model-model kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta telah dikembangkan untuk membangun fasilitas seperti jalan, jembatan, pengolahan air, sekolah, rumah sakit, rumah-rumah sosial, maupun penjara. Pelaksanaan KPS di Indonesia telah banyak bermanfaat dalam pengadaan infrastruktur di beberapa sektor seperti transportasi, telekomunikasi, energi, dan pengairan. Dalam upaya menyempurnakan pelaksanaan KPS, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 67/2005 perihal Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Rencana ke depan, konsep KPS menjadi salah satu potensi skema pendanaan pembangunan yang harus terus digali dan dioptimalkan, terutama potensinya dalam pengadaan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lainnya.

Berdasarkan hasil studi yang kami lakukan, aspek pendanaan merupakan salah satu faktor yang penting disamping aspek kebijakan dan kelembagaan. Perbankan menjadi sumber utama dalam membiayai kegiatan KPS selain

juga self-financing yang hanya sekitar 30% dari pembiayaan proyek yang

berjalan. Sementara itu, sumber dana dari lembaga non-perbankan masih belum banyak dimanfaatkan dalam mendanai kegiatan KPS. Meskipun selama ini pihak swasta lebih banyak mengandalkan pendanaan dari sektor perbankan dibandingkan sumber lainnya, masih banyak potensi sumber dana dari perbankan yang belum tergali. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian sumber dana yang tersedia di perbankan dengan kegiatan KPS.

Pembiayaan infrastruktur rata-rata membutuhkan biaya yang relatif tinggi dan jaminan kredit jangka panjang karena umur proyek yang relatif panjang, yaitu sekitar 10 tahun. Sementara itu, sumber dana yang ada rata-rata adalah simpanan jangka pendek dan menengah. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pemerintah dalam memobilisasi dana perbankan yang

ada. Alternatif pembiayaan lain adalah dari pasar modal, multifinance,

asuransi, dan dana pensiun. Tantangan besar masih banyak dihadapi dalam menggunakan pendanaan dari kelembagaan non-perbankan tersebut, termasuk di dalamnya aspek regulasi dan kebijakan.

Salah satu faktor yang menentukan kemudahan pembiayaan kegiatan KPS adalah dukungan pemerintah yang kuat. Dukungan pemerintah dalam KPS beragam, tergantung pada jenis investasi yang dikerjasamakan. Investasi

dengan kelayakan finansial dengan cost recovery yang tinggi memerlukan

jaminan pemerintah yang paling sedikit karena jenis kegiatan ini relatif menarik bagi pihak swasta. Dalam kasus ini, pemerintah perlu memberikan

jaminan keberlangsungan proyek tersebut, antara lain melalui equity

guarantee, jaminan untuk meminjam uang, ataupun jaminan terhadap gejolak

nilai tukar rupiah.

(3)

dengan memberikan jaminan keuangan, antara lain berupa hibah, sub-ordinated loan, minimum traffic, revenue guarantee, atau shadow tolls. Dalam kaitannya dengan jaminan pemerintah, Departemen Keuangan melalui Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal – Badan Kebijakan Fiskal dapat memberikan Dana

Penjaminan (Guarantee Fund) apabila dibutuhkan. Selain itu, pemerintah

dapat memberikan dukungan (Government Support) dalam pelaksanaan

investasi yang dikerjasamakan. Untuk menguatkan pembiayaan infrastruktur ke depan, pemerintah berupaya mendukung pendanaan

melalui Infrastructure Fund yang bentuknya masih dalam perencanaan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kelancaran pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), pemerintah berencana untuk

menerbitkan PPP-Book yang berisi daftar kegiatan yang berpotensi untuk

dikerjasamakan dengan pihak swasta. Penyusunan PPP-Book ini memerlukan kerjasama yang erat antara badan perencana dengan departemen atau lembaga yang terkait dengan kegiatan tersebut. Hal ini terutama apabila kegiatan tersebut memerlukan pendanaan yang harus disediakan oleh pemerintah. Pemerintah juga berupaya untuk terus menyempurnakan aspek kebijakan dan kelembagaan. Penyempurnaan Peraturan Presiden 67/2005 masih terus berlangsung dan diharapkan dapat mengakomodasikan kekurangan-kekurangan yang telah teridentifikasi di lapangan.

Sementara itu, pemerintah juga berencana untuk membentuk Pusat

Pengembangan KPS dan Jejaring Kerjasama Pemerintah dan Swasta (PPP

Referensi

Dokumen terkait

Bila kompensasi yang diterima telah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, maka karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi prestasi kerja

Adapun materi yang praktikan sampaikan dalam proses belajar mengajar yaitu „ Menulis rangkuman/ringkasan isi buku ‟ , „ Menulis Karya Ilmiah seperti hasil pengamatan dan

Hubungan Pola Makan dengan Keluhan Gangguan Sistem Pencernaan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang ..... Keterbatasan

Sementara kekurangan penilaian kelas pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MI NU Tholibin Tanjungkarang Kudus adalah minimnya kesiapan peserta didik untuk melakukan

Oleh yang demikian, dalam pengurusan Islam, semua pehak yang terlibat dalam sesuatu aktiviti kehidupan (lebih-lebih lagi dalam persoalan yang berkaitan dengan

Kemudian terlihat juga dari teknik dan cara penulisan pada huruf-huruf di prasasti yang telah ditemukan dimana itu menjadi bukti dalam menunjukkan bahwa

kepada-Nya serta percaya dengan apa yang telah Allah janjikan, maka tidak diragukan lagi bahwa orang itu akan mendapatkan ketenangan di dalam hatinya dan

KUNING  gawat, tdk mengancam jiwa HIJAU  tidak gawat, cedera ringan HITAM  mati atau sangat parah dan. tidak ada