• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerak Fungsional dan non fungsional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gerak Fungsional dan non fungsional "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Gerak Fungsional

(2)

Gerak Dan Fungsi

 Manusia sepanjang daur hidupnya tidak terlepas

dari proses gerak.

 Mikroskopik (gerak pada tingkatan intra sel)  gerak

aktual

 Kemampuan gerak dan keterampilan  proses

pembelajaran atau adaptasi

Kualitas kemampuan fungsional

 Fisik (physical),  sosial ( social ),

(3)

Pemahaman tentang gerak fungsional

(

functional movement

)

(4)

Hubungan Fungsional dan Kesehatan.

ICIDH

Model Disease Impairment Disability Handicap

Nagi

Model Disease Impairment FunctionalLimitation Disability Handicap

Pathology

Alteration of Structur and

function

Difficulty perfoming

routine tasks Significant functional limitation;

can,t perform expected tasks

Social disadvantage of

(5)

Functional Performance

(6)

Perkembangan fisik berpengaruh

pada :

kemampuan aktivitas fisik

kemampuan berinteraksi dengan

lingkungan

Bagian-bagian dari fungsi

FUNGSI

Sensorimotor Kognitif, motivasi,

intelegensi, emosi Norma-norma sosial, budaya, kaidah.

(7)

Membentuk status fungsional setiap

bagian-bagian fungsi terdapat

interrelationship

dalam fungsi dan

perkembangan

Banyak fungsi-fungsi sosial yang sangat

tergantung oleh kemampuan dari fungsi

fisik, misalnya :

 interaksi sosial yang memerlukan mobiltas dan

fungsi psikologi .

 interaksi yang memerlukan tingkat intelegensi,

(8)

Kualitas Fungsional individu tergantung

oleh kemampuan gerak individu

beberapa kriteria ditinjau dari

kemampuan geraknya adalah efisiensi

dan efektivitas gerak yang dilakukan

Faktor efektivitas dan efesiensi gerak

(9)

Fleksibilitas (

Flexibility

)

Dalam gerak manusia fleksibilitas

merupakan salah satu bagian yang

berpengaruh untuk membentuk gerakan

yang dininginkan.

Ada dua komponen utama yang

mempengaruhi terbentuknya gerakan

yang efektif dan efisien (tepat sasaran

dan tepat waktu).

 fleksibilitas otot, jaringan konektif (connective

tissue), dan kulit.

(10)

fleksibilitas otot, jaringan konektif

(

connective tissue

), dan kulit.

 Jaringan tersebut memelihara atau mengatur

gerakan dengan dengan proses pemanjangan dan pemendekan sesuai dengan kebutuhan dari mobilitas sendi yang di inginkan dalam kegiatan sehari-hari

lingkup gerak sendi

 Struktur sendi harus dapat bekerja sesuai

(11)

fleksibilitas jaringan terdapat 2 hal

yang perlu diperiksa

fleksibilitas statis (

Static Flexibility

)

fleksibilitas dinamis (

Dynamic Flexibility

).

 Pemeriksaan dengan fleksibilitas statis

menunjukkan jarak gerak sendi yang dimungkinkan.

 fleksibilitas dinamis menunjukkan tahanan

(12)

Perkembangan fleksibilitas berjalan

secara stabil pada anak laki-laki

pada usia 5 sampai 8 tahun, dan

mulai mengalami penurunan

secara perlahan pada usia 12

sampai 13 tahun. Setelah masa

tersebut akan mengalami

peningkatan fleksibilitas secara

(13)

 Pada wanita perkembangan fleksibilitas stabil

pada usia 5 sampai 11 tahun dan mengalami peningkatan pada sampai pada usia 14 tahun

setelah itu cenderung mengalami perkembangan yang konstan.

 Untuk semua usia wanita cenderung lebih

fleksibel dibandingkan laki-laki (Malina & Bouchard, 1991).

 Pada usia dewasa tua, fleksibilitas cenderung

(14)

Keseimbangan (

Balance

)

Keseimbangan merupakan komponen

yang penting dalam gerak terampil.

Keseimbangan terhadap gravitasi bumi

dalam untuk mempertahankan sikap

tubuh.

Beberapa faktor yang memberikan

kontribusi terhadap kemampuan

keseimbangan antara lain fungsi sistem

saraf yang efisien, sistem

(15)

Keseimbangan dibutuhkan pada

saat aktivitas statis misalnya untuk

bisa tetap tegak (

static balance

)

dan selama melakukan gerakan

(

Dynamic balance

).

Selama masa kanak-kanak,

(16)

Keseimbangan anak-anak perempuan

lebih baik jika dibandingkan dengan anak

laki-laki.

Pada masa remaja, perkembangan

(17)

Koordinasi (

Coordination

)

 Koordinasi merupakan implikasi dari berbagai

jenis otot yang bekerja bersama-sama dalam menghasilkan gerakan.

 Keteraturan gerakan merupakan hasil dari kerja

otot yang baik terhadap ketepatan waktu dan intensitasnya (Kisner & Colby, 1985).

 Koordinasi sangat dibutuhkan dalam beraktivitas.

(18)

Kekuatan / Daya ledak (

Power

)

 Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil

dari adanya peningkatan tegangan otot dan

menghasilka tenaga, sehingga bagian tubuh yang bergerak pada jarak tertentu.

 Kekuatan umumnya dikaitkan dengan kecepatan

dan kekuatan yang dihasilkan.

 Pada masa kanak-kanak, kekuatan sangat

tergantung pada ukuran dan maturasi dari sistem saraf dan sistem muskuloskeletal.

 Setelah usia tua maka kekuatan dan kecepatan

(19)

Daya Tahan (

Endurance

)

 Daya tahan (endurance) lebih mengarah kepada

sejauh mana kemampuan untuk bekerja secara terus-menerus selama periode waktu tertentu.

 Daya tahan dapat dilihat secara per individu otot,

secara grup, atau secara keseluruhan pada tubuh.

 Daya tahan pada seluruh tubuh dapat juga dilihat

dari sudut pandang tentang daya tahan

kardiopulmonar yang menunjukkan kemampuan jantung untuk mensuplai oksigen ke otot yang digunakan untuk bekerja/berkontraksi.

 Perkembangan daya tahan otot mulai

Referensi

Dokumen terkait

Bahan ini mendapatkan perhatian karena banyak manfaatnya, diantaranya adalah sebagai bahan kapasitor, pembatas arus listrik, dan pemanas dengan suhu konstan, karena

Hasil penelitiannya menunjukkan : (1) model fungsi produksi stochastic frontier yang digunakan, secara signifikan dapat di terima dengan kata lain, fungsi produksi rata-rata

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam Laporan Akhir/ Skripsi/ Tesis saya yang berjudul “Uji Penambahan Jintan Hitam

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu

(5) Penjabaran lebih lanjut mengenai tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D ditetapkan dengan Peraturan Bupati.. Bagian Kedua

[r]

1) Diharapkan menambah pengetahuan dan referensi tentang teori kebisingan dan kelelahan terutama tentang hubungan kebisingan dengan kelelahan tenaga kerja shift pagi