• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis metabolisme puasa dan setelah m (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis metabolisme puasa dan setelah m (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA METABOLISME PUASA DAN SETALAH MAKAN (penetapan kadar glukosa &penetapan kadar trigliserida)

Nama : M.ANSHORI ZAINUR

NIM : 12613111 / KELOMPOK : A1 / KELAS : A

Abstrak

Tubuh secara normal akan memiliki mekansme untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup. Telah dilakukan analisis dan protein dalam serum dengan metode glukosa dan Trigliserida terhadap probandus laki-laki dan perempuan pada kondisi puasa dan setelah makan. Secara khusus, Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kadar darah, makanan tinggi karbohidrat, makanan tinggi lemak, dengan kondisi biokimia pada saat puasa dan kondisi setelah makan. Literatur menunjukkan bahwa proses normal yang terjadi adalah metabolisme dalam menyimpan dan menggunakan energi dan cadangan energi. Tubuh saat puasa akan cenderung membongkar cadangan energi dan ketika setelah makan, tubuh akan menyimpan kelebihan energi itu dalam beberapa bentuk.

A.PENDAHULUAN

Percobaan kali inibertemakanAnalisisMetabolismePuasadanSetelahmakandengansub temaPenetapan Kadar glukosa danPenetapan trigliserida. Protein merupakan nutrien tenaga yang utama bagi manusia dan sangat eratkaitannya dengan asam amino. Sejumlah asam amino dibentuk sebagai hasil pemecahan protein, kelebihan asam amino akan disimpan dalam hati untuk mengeluarkan unsur nitrogen. Protein berlebih dalam tubuh tidak disimpan tapi disekresikan terutama dalam urine. Glukosa merupakan molekul dari amonia yang dibentuk pada proses deaminasi asam amino dalam hati.

Menurut Dahliani (1995) bahan dasar adalah ammonia, karbondioksi dadan kadar dalam darah orang dewasa adalah 1,8–4,0 mg/L. Jika kuantitas melebihi batas normal akan mengakibatkan tingginya kadar yang umumnya terjadi pada penderita gagal ginjal kronis. Oleh karena itu sangat dibutuhkan analisis kandungan untuk keperluan diagnosa. Salah satu contoh analisis yang dapatdilakukan adalah penentuan kadar glukosa dalam larutan serum.

(2)

Karbonhidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H dan O yang memiliki rumus umum Cn(H2O)n. Karbonhidrat diperlukan untuk menyediakan tenaga dan membuat

tubuh tetap terjaga. Bila jumlah glukosa yang dikomsumsi melebihi keperluan tubuh maka sebagian glukosa akan ditimbun dihati dan alat sebagai glikogennya. Hal ini disebabkan kepasitas pembentukan glikogen terbatas dan pada penimbunan glikogen telah mencapai batasnya. Metode gukosa ada beberapa yaitu :

 Glukosa yaitu suatu proses yang menghasilkan perubahan satu melekul glukosa

menjatadi dua melekul asam piruvat, peoses ini berlangsung didalam sel yang yang paling sederhana tanpa memerlukan oksigen lintas glikolisis memperlihatkan lima fungsi utama didalam sel yakni glukosa diubah menjadi piruvat yang dapat dioksidasikan dalam siklus asam piruvat.

Secara keseluruhan persamaan yang setara untuk proses glikolisis : C6H12O6 + 2 ∆ADP + 2 NADP+ + 2 P,a

2C3H4O3 + 2 ATP + 2 NADH + 2H+ + 2H2O

 Perubahan piruvat, bergantungan pada ketersediaan didalam semua sel energi daro

suatu sel dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksidasi NADH menjadi NAD+ :

C3H4O3 + 21/2 O2 a 3 CO2 + 2 H2O

 Glukoneogenesis, glukosa dimetabolisme di dalam semua sel sebagai bahan bakar

glikolitik dan di simpan dalam hati dan otak sebagai polimer glikogen dengan syarat :

- Ketersediaan rangka karbo sepesifik dari asam amino

- Energi dalamm bentuk ATP

- Adanya enzim yang sessuai

Lemak merupakan sumber utama energi dalam tubuh tetapi sabaiknya hanya 15% sintesis lembak disebut hipogenesis terjadi di sitoplasma dan dibentu asam lipase secara umum sintesis lemak dibagi 3 yaitu :

1. Pembentukan gliserol, dari senyawa antara glikolisis yaitu dihidrolisis aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa fosfogliseraldehirda

2. Pembentukan asam lemak, dari penambahan berulang senyawa berkarbon C2 yaitu

melonil CoA dari asetil CoA dalam siklus krebs

3. Pegabungan gliserol dari asam lemak

Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari menomer asam amino yang mempunyai ikatan peptida, protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Protein dikatabolisme oleh beberapa enzim : pepsin, renin, tripsin, erepsin, peptidase dan kanotripsin.

Protein yang diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino melalui pembuluh darah vena menuju hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi yang memisahkan gugusan karboksil dengan asam amino menjadi ikatan baru yang merupakan

zatnya, selanjutnya proses transminasi yang menhasilkan pemindahan gugus amino (NH2) dari

(3)

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam percobaan penetapan kadar glukosa ialah gelas beaker, mikropipet 1000 um dan mikropipet 10 um, pipet tetes, rak tabung reaksi, sentrifuge, seprangkat alat spektro, tabung reaksi dan water bath. Bahan yang digunakan dalam percobaan penatapan kadar glukosa ialah aquadest, makanan tinggi karbo, reagent kit glukosa dan sampel darah.

Alat yang digunakan dalam percobaan penetapan kadar triglisida ialah spektrometer, tabung reaksi, mikropipet, water bath, blue tip, yellow tip dan sentrifuge. Bahan yang digunakan dalam percobaan penetapan kadar trigliserida ialah aquadest, sampel darah dan larutan standar.

CARA KERJA

a. Penetapan kadar glukosa

Blud sampel

Wavelength = Hg 546 nm (492-550)

Temperature = + 37oC

Cuvette = 1 cm light path

Zero adjusment = Against reagent blank

Blank w/

Campurkan dan diinkobasi selama 90 second pada suhu + 37oC , setelah itu dilakukan

pembacaan absorbasi (Az) disaat yang sama starf stopwatch dan melakukan pembacaan

kembali setalah 5 menit (Az), setalah itu diurutkanlah absorbasi sebagai berikut :

∆A sampel = [ A2 ( sampel ) – A1 ( sampel ) ]

∆A standar = [ A2 ( standar ) – A2 ( standar ) ]

Yang diatas telah menjelaskan rumus dan bisa melakukan data perhitungan tentang metode kinetik.

 Metode Endpoint

Disaat campuran harus sesuai urutan setalah diinkobasikan selama 15 menit pada suhu

37oC atau pada 30 menit suhu 25oC dan melakukan pembacaan absorbasi dalam 60

menit pada beberapa ( sampel, standar dan reagent blank ), setelah itu diurutkan absorbasi sebagai berikut :

∆A sampel = ( A sampel – A blank )

∆A standar = ( A standar – A blank )

Dan ada beberapa dilakukan perhitungan sebagia berikut : Tanpa deprotenasi

∆ A sampel

∆ A standar

x konsentrasi glukosa

100

mg

/

dl

Dengan deprotonati

∆ A sampel

∆ A standar

× konsentrasi glukosa

100

mg

(4)

Menurut prosedur sebagai berikut :

Wavelenght = Hg 546 nm (500-550 nm)

Temperature = + 37oC

Cuvette = 1 cm

Zero adjusment = Reagent blank / One reagent blank per sertos only

Blank Sampel/Calib/Stand

diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37oC atau selama 15 menit 20oC – 25oC dan dapat

dilakukan pembacaan absorbasi kembali pada reagent blank pada 60 menit setelah

Probandus 1 (P) Jadi,Kondisi BMI Normal 18-25

BB : 54 kg

Kel Blanko Standar Puasa 30’ stlh makan 2jam sdh makan

P1 P2 P1 P2 P1 P2

A1 0,116 0,309 0,809 0,180 0,490 0,945 0,325 0,343

A2 -0,012 0,2645 0,265 0,265 0,407 0,418 0,421 0,382

A3 -0,016 0,312 0,225 0,189 0,396 0,583 0,879 0,977

A4 -0,021 0,313 0,227 0,190 0,396 0,313 0,178 0,1429

A5 -0,18 0,421 0,692 0,625 0,791 1,006 0,282 0,829

A6 -0,029 0,284 0,230 0,214 0,300 0,447 0,521 0,621

TRIGLISERIDA

Kel Blanko Standar Puasa 30’ stlh makan 2jam sdh makan

P1 P2 P1 P2 P1 P2

A1 0,0070 0,4777 0,0359 0,1877 0,0790 0,3433 0,0732 0,0878

A2 0,0135 0,3401 0,0570 0,1125 0,0288 0,1554 0,1007 0,0762

A3 0,0006 0,2831 0,0667 0,1960 0,2177 0,1936 0,2517 0,2040

A4 0,072 0,2108 0,0469 0,1237 0,0489 0,1974 0,0414 0,0701

(5)

A6 0,0250 0,2253 0,0225 0,1184 0,0594 0,1379 0,0512 0,0812

Sampel setelah 30’ min 2 0,945 440,95 mg/

dl

Sampel setelah 30’ min 1 0,0790 30,2682 mg/

dl

Sampel setelah 30’ min 2 0,3433 142,784 mg/

dl

Sampel setelah 2 jam 1 0,0732 27,798 mg/

dl

Sampel setelah 2 jam 2 0,0878 34.0145 mg/

dl

D.DISKUSI

Pada percobaan kali ini mengenai analisa metabolisme ppada keadaan puasa dan setelah makan bertujuan dapat menjelaskan aspek biokimia yang terjadi pada kondisi lapar dan setalah makan serta dapat melakukan pemeriksaan parameter biokimia terkait dengan metabolisme. Pada percobaan yang terjadi probandus 6-8 jam seharusnya diperoleh kadar protein yang masih kecil karna cadangan dari protein hanya dipecah jika sumber cadangan lain telah habis. Kadar

normal protein dalam tubuh adalah 6-8gram/

dl. Pada probandus wanita adalah 20,54mg/dl , setelah

30’ menit akan terjadi penurunan kadar protein setalah 2 jam. Sedangkan probandus laki-laki adalah 25,81mg/

dl , setalah 30’ menit akan terjadi penurunan kadar protein setelah 2 jam. Hal ini

tidak sesuai dengan literlatur, penetapan kadar glukosa ini dalam probandus wanita dan laki-laki akan terjadi penurunan dalam gula darah.

Pada kondisi trigliserida adalah liposis yang dipecahkan trigliserida menjadi lemak dan gliserol. Gliserol yang dihasilkan akan masuk ke glikonelisis atau sintesis glukosa. Asam lemak yang tejadi dalam bentuk menghasilkan dioksida menjadi energi dalam tubuh. Sel-sel yang bisa menggunakan glukosa sebagai satu-satunya energi adalah otak dan eristosis. Pada penetapan kadar trigliserida yang digunakan metode GOD PAP, perbedaan antara metode GOD PAP dan GOD POD adalah enzim dan regannya. Pada percobaan ini diabsorbansi sebagai glukosa

dl. Pada probandus laki-laki yang melakukan diet tinggi karbonhidrat, pada glukosanya

(6)

dalam tinggi karbonhidrat 368,61 /dl , 34,04 /dl , 198,9 /dl , 440,95 /dl ,111,17 /dl , 120,74

mg/dlpada kadar glukosa pada tubuh akan menghasilkan kadar gula darah dalam tubuh untuk

menghasilkan protein. Pada percobaan penetapan kadar trigliserida adalah yang puasa dalam

waktu 2jam dalam kadar tinggi lemak ialah 34.0145 mg/

dl. karena pada saat puasatubuh akan

memetabolisme protein. Digunakan waktu 30 detik karena pada saat itu NADH belum berikatan maksimal. Pada detik ke 180 diukur juga kerena pada saat itu NADH sudah berikatan maksimal dengan Amonia.

E.KESIMPULAN

1.Aspek biokimia yang terjadi pada saat proses kadar glukosa dan trigliserida rendah namum setelah makan kadar glukosa dan trigliserida akan cendrung naik terlebih dahulu lalu normal

2.parameter biokimia metabolisme yaitu menjaga kondisi hemeostosis dari kadar glukosa dan trigliserida

3.Hasil yang di dapatkan dalam penetapan kadar glukosa adalah setalah puasa 6-8 jam dalam

tinggi karbonhidrat 368,61mg/

dl , 34,04mg/dl , 198,9 mg/dl , 440,95 mg/dl ,111,17 mg/dl , 120,74

mg/dlpada kadar glukosa pada tubuh akan menghasilkan kadar gula darah dalam tubuh untuk

menghasilkan protein. Pada percobaan penetapan kadar trigliserida adalah yang puasa dalam

waktu 2jam dalam kadar tinggi lemak ialah 34.0145 mg/

dl.

F.REFRENSI

1.Dahliani, R.A. 1995. Pengaruh hemodialisa terhadap kadar ureum pada penderitagagal ginjal di bagian instalasi patologi klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung

2.Khairi.Perbandingan Metode potensiometri menggunakan biosensor ureadengan metode spektrofotometri untuk penentuan urea. 2009;Jurnal Sains kimiaVol 9 (2) 68-72

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu jenis profil lipid yang bersifat positif bagi pasien adalah High Density Lipoprotein (HDL), yang bekerja mengangkut kolesterol jahat dari endotel pembuluh

Serta keyakinan yang dimiliki individu bahwa dirinya mampu mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Rini,

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Daftar Pendek (Short List ) Nomor : 05/PBJ-Kons/IV.30/06/2012 tanggal 12 Juni 2012 dengan ini diumumkan Hasil Evaluasi Seleksi Sederhana Penyedia

EFEKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEAMANAN JARINGAN KOMPETENSI MEMAHAMI LANGKAH-LANGKAH PENGUATAN HOST MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA SAAT PRAKTEK KERJA

Sumber Keragaman Derajat bebas Kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F.. Analisis

Hal ini berarti 38,1% Hasil Belajar Siswa dapat dipengaruhi oleh Lingkungan Sekolah dan Efikasi Diri, 61,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

Bertitik tolak dari konflik itu, penulis tertarik untuk meninjau peruntukan pakaian menutup aurat dan pakaian sopan kepada bukan Islam (selepas ini disebut

Hasil dari penelitian faktor pendukung kelancaran pembelajaran renang pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bungoro yaitu dalam pembagian 5 faktor yang trtinggi