• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas

sumberdaya kesehatan. Juga disebutkan bahwa setiap orang berkewajiban turut serta

dalam program jaminan kesehatan sosial, oleh karena itu muncullah berbagai

program jaminan kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah atas

kesehatan masyarakat. Program jaminan kesehatan tidak hanya dimaksudkan untuk

membangun paradigma sehat yang bersifat kuratif. Paradigma sehat juga merupakan

model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong

masyarakat untuk dapat mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui

kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat

preventif dan promotif .

Kehamilan, persalinan dan menyusukan anak merupakan proses alamiah bagi

kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan dalam proses ini

baik gangguan fisiologis maupun psikologis dapat menimbulkan efek yang buruk

tidak hanya terhadap kesehatan ibu sendiri tetapi membahayakan bagi bayi yang

dikandungnya, bahkan sering menyebabkan kematian ibu. Penyebab kematian ibu

yang terbanyak menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 bahwa

90 % disebabkan oleh komplikasi obstetrik yaitu perdarahan, infeksi, dan eklamsia.

(2)

Perdarahan menempati posisi persentase tertinggi penyebab kematian ibu (28 %),

dimana anemia dan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab

utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu.

Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu adalah eklamsia (24 %), Kejang bisa

terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat

persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal setelah

bayi lahir. Kondisi ini akan lebih berat bila hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil.

Sedangkan persentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan adalah infeksi

(11%) (Anonim, 2007)

Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari

suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak

termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa

nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan

pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan,

dan nifas. (Anonim, 2009)

Penyebab kematian ibu secara langsung berhubungan dengan komplikasi obstetrik

(3)

kematian ibu adalah penyebab langsung yaitu perdarahan, eklampsia, partus lama,

komplikasi aborsi, infeksi. Penyebab kematian ibu secara tidak langsung diakibatkan oleh

penyakit yang telah diderita ibu atau penyakit yang timbul selama masa kehamilan dan

tidak ada kaitannya dengan penyebab langsung obstetrik. Penyebab kematian ibu secara

tidak langsung sering disebut akibat dari faktor terlambat mengenali tanda bahaya

persalinan, terlambat dirujuk dan terlambat ditangani oleh petugas kesehatan.

(Prasetyawati, 2012)

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI

untuk periode 5 tahun sebelum survei (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Angka ini lebih rendah dibandingkan AKI hasil SDKI tahun 2002-2003 yang

mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup . AKI memang mengalami penurunan akan

tetapi target MDGs pada tahun 2015 AKI diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran

hidup.

Menurut data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, Angka

Kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup, Angka

Kematian Bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita

sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

termasuk menurunkan AKI, AKN dan AKB pemerintah meluncurkan program jaminan

sosial seperti Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), dimana pembiayaan kesehatan

masyarakat kurang mampu ditanggung oleh negara. Kemudian sejak tahun 2011,

(4)

menurunkan angka kematian ibu anak dan mempercepat pencapaian MDGs. Berdasarkan

pengalaman masa lalu dan belajar dari pengalaman berbagai negara lain, sistem jaminan

kesehatan sosial seperti Jamkesmas dan Jampersal merupakan suatu pilihan yang tepat

untuk menata subsistem pelayanan kesehatan yang searah dengan subsistem pembiayaan

kesehatan.

Pemerintah mengeluarkan Permenkes 631/MENKES/PER/III/2011 pada bulan

Maret tahun 2011. Kemudian Kementerian kesehatan mengeluarkan Peraturan Menkes

No.2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang petunjuk teknis Jaminan Persalinan 2012 yang

secara otomatis membatalkan permenkes sebelumnya. Di Kota Medan, tahun 2011 sejak

dijalankannya Jampersal, kurang memanfaatkan peluang sehingga program kurang

berjalan. Hal itu terbukti dengan serapan anggaran yang hanya Rp.106 juta dari Rp.3,99

milyar yang diperoleh dari kementrian kesehatan pada tahun 2011.(Kemenkes, 2011)

Sepanjang tahun 2011, program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Sumatera Utara

telah menangani 75.310 persalinan, dengan rincian 74.313 persalinan normal, 798

persalinan induksi dan operasi, serta 193 persalinan pasca keguguran. Peserta terbesar yang

menggunakan layanan Jampersal yaitu Kabupaten Langkat dengan 19.778 persalinan

normal, 70 persalinan operasi dan 125 persalinan pasca keguguran. Selanjutnya Kabupaten

Serdang Bedagai dengan jumlah 5.346 per persalinan normal, Deli Serdang dengan 4.724

persalinan normal, 147 persalinan operasi. Sedangkan Batu Bara, pada posisi keempat

terbesar dengan jumlah sebanyak 4.567 persalinan normal.(Dinkes Provsu, 2011)

Upaya menurunkan kematian dan kesakitan ibu menuntut hubungan yang erat

(5)

desa, upaya tersebut mencakup berbagai upaya pencegahan deteksi dini komplikasi

kehamilan, persalinan aman dan bersih serta rujukan ke fasilitas rujukan yang memadai

(Muninjaya,1999).

Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan sosial budaya, pemanfaatan

seseorang terhadap pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh sosial ekonomi

(Azwar,1998). Hambatan utama dalam pelayanan kesehatan adalah masalah akses terhadap

pelayanan kesehatan. Hambatan terhadap akses tersebut dikarenakan faktor pembiayaan

dan transportasi. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan biaya kesehatan,

diantaranya perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran,

dan pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket (Dinkes Medan, 2009)

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, sebanyak 16,7 %

wanita hamil selama kehamilannya tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan dan 22

% tempat persalinan bukan di sarana kesehatan. Adapun Survei Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2004 pola berobat masyarakat hanya 43,7 % yang menggunakan

fasilitas kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan lain-lain), sedangkan 56,3 %

mengobati sendiri. Dapat disimpulkan pendirian sarana kesehatan cenderung belum

diimbangi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Demand terhadap pelayanan

kesehatan dikatakan baik apabila fasilitas pelayanan kesehatan dimanfaatkan secara optimal

yang dapat dilihat dari kenaikan berarti angka pemanfaatan dan kunjungan dari waktu ke

waktu (Senewe, 2006)

Menurut penelitian Situmeang (2010), variabel pendidikan, pengetahuan, sikap,

(6)

pemanfaatan pelayanan antenatal di Kelurahan Pasir Bidang wilayah kerja Puskesmas

Sarudik Tapanuli Tengah. Penelitian Ulina (2004) menyebutkan bahwa umur, pendidikan,

pengetahuan, pendapatan, dan paritas mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan

pelayanan antenatal di Kelurahan Tanjung Jati wilayah kerja Puskesmas Sambi Rejo

Kabupaten Langkat. Penelitian Marbun (2011) menunjukkan bahwa faktor predisposisi

(pengetahuan), pendukung (jarak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

pemanfaatan pelayanan dokter keluarga peserta askes sosial.

Berdasarkan kutipan dari laporan profil kesehatan Kota Medan tahun 2010 tentang

cakupan kunjungan ibu hamil, cakupan K4 di Puskesmas Terjun sebesar 90,85 %. Hal ini

menurun bila dibandingkan data tahun sebelumnya cakupan K4 di puskesmas yang sama

mencapai 98,4 %. Di tengah semakin mantapnya jaminan sosial, justru cakupan K4

semakin menurun.

Berdasarkan survei pendahuluan, jumlah kunjungan K4 yang memanfaatkan

Jamkesmas pada bulan Desember 2010 – September 2011 hanya mencapai 140 orang.

Dalam periode waktu yang sama pada bulan Desember 2010 – September 2011 belum ada

yang memanfaatkan kepesertaan Jampersal untuk pemeriksaan antenatal K4 jika dilihat dari

data kunjungan, seharusnya sudah ada karena program Jampersal sudah berjalan sejak

Maret 2011. Sementara menurut data profil Dinas Kesehatan Kota Medan rata-rata jumlah

ibu hamil tahun 2009 dan 2010 di wilayah kerja Puskesmas Terjun mencapai 2742 orang.

Jumlah kunjungan yang rendah tersebut adalah penghambat bagi target MDGs dimana pada

(7)

Di Kelurahan Labuhan Deli, berdasarkan data dari petugas PKK kelurahan, ibu

hamil yang berhak mendapatkan pelayanan Jampersal yang terdata periode Maret 2011 –

Desember 2011 mencapai 58 orang. Data capaian K1 dan K4 di Puskesmas Terjun dari

wilayah kerja Kelurahan Labuhan Deli K1 hanya 45 % yang seharusnya 90 %, dan K4

hanya 60 % yang seharusnya harus mencapai 80 %.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang

apakah ada pengaruh faktor predisposisi, pendukung, pendorong terhadap pemanfaatan

pelayanan antenatal pada ibu hamil peserta Jampersal di Kelurahan Labuhan Deli

Kecamatan Medan Marelan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

Apakah ada pengaruh faktor predisposisi, pendukung, pendorong terhadap pemanfaatan

pelayanan antenatal K4 pada ibu hamil peserta Jampersal.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi,

pendukung, pendorong terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal K4 pada ibu hamil

peserta Jampersal.

1.4Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi Puskesmas Terjun, untuk menyusun strategi program

(8)

2. Sebagai masukan bagi pemerintah terutama di tingkat kecamatan yang membawahi

beberapa kelurahan untuk memaksimalkan sosialisasi pemanfaatan pelayanan

antenatal, melalui kepesertaan Jampersal.

3. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Ilmu Administrasi Kebijakan

Referensi

Dokumen terkait

Perluasan Ruang Arsip Kantor BKKBN Pusat Tahun Anggaran

Pemidanaan merupakan hal yang penting dalam penjatuhan sanksi terhadap pelaku kejahatan khususnya kejahatan kekerasan dan kesusilaan kepada anak dan

Pengenaan pajak atas bentuk usaha tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan dari Negara pihak pada. Persetujuan di Negara pihak lainnya pada Persetujuan, tidak akan dilakukan

Para pelaku kejahatan atau tindak pidana sedikit banyak membuat resah masyarakat lainnya sehingga membuat masyarakat melakukan aksi main hakim sendiri kepada pelaku

Penggunaan t epung bul u ayam pada t er nak r umi nansi a unt uk memenuhi sel ur uh pr ot ei n supl emen pada r ansum anak domba yang sedang t umbuh dan pada per i ode

Tetralogi fallot defek jantung sianotik konginetal yang terdiri dari empat defek sruktural, yaitu : defek septum ventrikel, stenosis pulmoner yang dapat berupa

Hasil penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan aplikasi penentuan harga pokok produksi dengan metode job order costing yang dapat menghasilkan output berupa

Untuk menjawab hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis bagaimana kebutuhan pelatihan di dalam perusahaan terhadap kaitannya dengan