• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI MODEL  MODEL CIPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEKTIFITAS SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI MODEL  MODEL CIPP"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS

 

SISTEM

 

PENDIDIKAN

 

DAN

 

PELATIHAN

 

EFEKTIFITAS

 

SISTEM

 

PENDIDIKAN

 

DAN

 

PELATIHAN

 

PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI

PERBANKAN SYARIAH MELALUI PENERAPAN EVALUASI

PERBANKAN

 

SYARIAH

 

MELALUI

 

PENERAPAN

 

EVALUASI

 

PERBANKAN

 

SYARIAH

 

MELALUI

 

PENERAPAN

 

EVALUASI

 

MODEL

 

MODEL

 

CIPP

CIPP

Oleh

Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.

Dipresentasikan pada sesi Seminar tentang Perbankan Syariah di Universitas Sriwijaya Palembang

, ,

j y g

(2)

Permasalahan di Perbankan Syariah

Permasalahan di Perbankan Syariah

„ SDM yang memiliki kualifikasi memadai masih minim, baik

secara kuantitas maupun kualitas terutama pada level p p

menengah dan atas, seperti: Kepala Cabang, Bagian, Divisi

bahkan Direksi. Hal ini terjadi karena sebagian besar SDM bank syariah merupakan mantan pegawai bank konvensional yang syariah merupakan mantan pegawai bank konvensional yang bekerja di bank Syariah dengan “berbagai motif”.

„ Hal ini yang menyebabkan tidak seriusnya mereka dalam

mempelajari segala hal tentang perbankan Syariah untuk mempelajari segala hal tentang perbankan Syariah, untuk

kemudian memiliki kepercayaan dan ghirah yang tinggi dalam menerapkan aturan yang ada terkait dengan kesulitan-kesulitan yang timbul ketika konsep perbankan Syariah yang benar

(3)

„ Pola pikir (mindset), kecakapan (aptitude) dan sikap (attitude)

b l k i l d i l k i i it di i it

yang belum maksimal dari para pelaku inovasi itu sendiri, yaitu SDM bank Syariah terhadap konsep perbankan Syariah sebagai langkah inovatif atas perbankan konvensional. Artinya, SDM

yang ada masih sulit merubah paradigma dari konsep

y g p g p

Konvensional ke konsep Syariah. Tanpa adanya reformasi cara berpikir dan bersikap secara signifikan, maka konsep kehebatan perbankan Syariah hanya ada di atas kertas dan menjadi

retorika belaka retorika belaka.

„ Hasil kajian Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia

(LPPI), untuk mencapai pangsa pasar perbankan Syariah sebesar 5%, maka perbankan Syariah masih membutuhan, p y setidaknya 14.000 SDM. Hal ini didasari pada penghitungan jumlah SDM bank Syariah di tahun 2006, saat industri

perbankan Syariah masih berpangsa 1,6% dan masih memiliki 8 000 pegawai Artinya SDM perbankan Syariah harus

(4)

„ Permasalahan perbankan Syariah akan semakin berat ketika uji

k l k d k t t t k i i di k i b k S i h

kelayakan dan kepatutan untuk posisi direksi bank Syariah

belum dirancang secara cermat agar menghasilkan direksi bank Syariah yang benar-benar mempunyai ghirah dan kompetensi yang tinggi. Hasilnya adalah ketika mengelola bank Syariah,

y g gg y g y ,

mereka seringkali mengeluarkan jurus-jurus konvensionalnya yang terkadang melanggar kepatuhan Syariah. Seperti masalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang seharusnya ditingkatkan akan tetapi semakin dijauhi oleh perbankan Syariah ditingkatkan akan tetapi semakin dijauhi oleh perbankan Syariah dengan berbagai alasan yang sebenarnya mencerminkan sikap

avers to risk dan avers to effort pengelola.

„ Adanya fenomena beberapa bank Syariah berlomba membuka y p y

jaringan secara masif. Kekhawatiran ini sangat wajar sekali muncul, apabila langkah manajemen perbankan Syariah yang dengan serba instan membuka jaringan secara tergesa-gesa, merekrut dan mendidik SDMnya tidak sesuai program serta merekrut dan mendidik SDMnya tidak sesuai program, serta

tidak berorientasi pada kompetensi. Dengan segala konsekuensi harus dihadapi di kemudian hari, apabila perbankan Syariah

menemui berbagai masalah, seperti: model pelayanan yang

d h t d k lifik i SDM tid k i t d

(5)

Pertanyaan terkait dengan Sistem Diklat

Pertanyaan terkait dengan Sistem Diklat

di Perbankan Syariah

„ Bagaimanakah kinerja mentor atau trainer dilihat dari

penguasaan materi, antusias dalam mengajar, dan memberi tugas dan ujian kepada peserta diklat (pegawai) program pendidikan dan pelatihan?

pendidikan dan pelatihan?

„ Bagaimanakah pelayanan umum, pemilihan dan penyediaan

materi pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh pengelola program pendidikan dan pelatihan?

p g p p

„ Bagaimanakah persepsi peserta diklat (pegawai) terhadap

sistem pendidikan dan pelatihan, motivasi dalam mengikuti pembelajaran dan kepuasaan setelah mengikuti program

didik d l tih ?

pendidikan dan pelatihan?

„ Bagaimanakah dukungan sarana dan prasarana dalam

pelaksanaan sistem pendidikan dan pelatihan di internal institusi perbankan Syariah?

(6)

Bagaimana Efektifitas sistem Diklat

bermanfaat bagi Perbankan Syariah?

„ Secara teoritis

Materi ini diharapkan dapat memberikan kajian terkait dengan efektifitas sistem pendidikan dan pelatihan perbankan Syariah melalui penerapan evaluasi model CIPP. Para pegawai,

mentor/trainer dan pihak manajemen dituntut agar dapat

mentor/trainer dan pihak manajemen dituntut agar dapat mengintrospeksi diri, sadar dan serius dalam upaya

meningkatkan kinerja dan dedikasinya secara kompeten, produktif dan profesional.

„ Tatanan praktis/implementasi

Ada upaya tindaklanjut dengan segera melalui beberapa penelitian untuk mengetahui capaian hasil evaluasi model CIPP dan mampu dijadikan rekomendasi bagi manajemen perbankan Syariah dalam dijadikan rekomendasi bagi manajemen perbankan Syariah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan SDM

(7)

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

„ Pendidikan mempunyai orientasi kepada pengembangan pribadi

seseorang. Pelatihan mempunyai konotasi menguasai g p y g

keterampilan-keterampilan tertentu baik keterampilan fisik maupun mental akademik yang diperlukan dalam profesi tertentu. Konsep pelatihan dikaitkan dengan dunia kerja dan tertentu. Konsep pelatihan dikaitkan dengan dunia kerja dan produktivitas (Tillar, 2003: 16).

„ Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon pegawai yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi calon pegawai yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan

kemampuan atau keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu (Sukidjo Notoatmojo 1998: 26) suatu pekerjaan atau tugas tertentu (Sukidjo Notoatmojo, 1998: 26).

„ Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan

moral pegawai, sedangkan Pelatihan bertujuan untuk

i k tk k t il t k i l k k j

(8)

Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan

„ Diklat sebagai Bagian Pemenuhan Kebutuhan SDM

Konsep dasar pendidikan bagi pegawai meliputi: (1) pegawai akan belajar dengan baik apabila dia secara penuh

mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan (dibuat aktif oleh mentornya), (2) pegawai akan belajar dengan baik apabila menyangkut hal-hal yang menarik baginya dan ada kaitannya dengan pekerjaan/kehidupan sehari-hari, (3) pegawai akan belajar dengan baik apabila yang dipelajarinya akan j g p y g p j y

memberikan manfaat, terutama ditempat tugasnya nanti, (4) pegawai akan belajar dengan baik apabila yang dipelajarinya disampaikan secara menarik, sistematis dan praktis, (5) p , p , ( )

pegawai akan belajar dengan baik apabila sering diberi

motivasi, (6) pegawai akan belajar dengan baik apabila diberi kesempatan untuk memanfaatkan pengetahuannya,

kesempatan untuk memanfaatkan pengetahuannya,

(9)

(7) bahwa pegawai akan belajar dengan baik apabila ada saling

( ) p g j g p g

pengertian yang baik antara warga belajar dengan

pengajar/mentor/trainer, (8) saling pengertian yang baik, yang sesuai dengan ciri-ciri utama dari pegawai yang akan membantu g p g y g pencapaian tujuan belajar, dan (9) proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan daya pikir serta daya ingat dari sesama pembelajar (Husaini Usman, 1998: 71). daya ingat dari sesama pembelajar (Husaini Usman, 1998: 71).

„ Pelaksanaan Pembelajaran Diklat

Keberhasilan pelaksanaan program diklat akan ditentukan oleh

f kt f kt l i b i b ik t P M t t

faktor-faktor yang lain sebagai berikut: Peran Mentor atau

Trainer dalam Program Diklat, Peran Peserta dalam Program Diklat, Peran Manajemen dalam Program Diklat (seperti: mutu

l M j K l F ilit d S &

(10)

Komponen-Komponen Internal

Penyelenggaraan Program Diklat

„

Mentor

atau

trainer

, meliputi: (a) penguasaan materi; (b)

„

Mentor

atau

trainer

, meliputi: (a) penguasaan materi; (b)

antusiaisme dalam mengajar atau memfasilitasi; (c)

pemberian ujian ataupun tugas kepada peserta diklat.

„

Peserta diklat meliputi (a) persepsi terhadap diklat dalam

„

Peserta diklat, meliputi (a) persepsi terhadap diklat dalam

menambah pengetahuan dan keterampilan kerja; dan (b)

motivasi mengikuti program pendidikan dan pelatihan,

seperti aktualisasi diri dan beriteraksi

seperti aktualisasi diri dan beriteraksi.

„

Pengelola (manajemen) diklat, meliputi: (a) pelayanan

secara umum; dan (b) penyediaan materi selama program

didik

d

l tih

b l

pendidikan dan pelatihan berlangsung.

„

Sarana dan Prasarana, meliputi: (a) pendukung langsung

proses belajar mengajar; (b) penataan ruang belajar; (c)

p

j

g j

( ) p

g

j

( )

(11)

Evaluasi Model

CIPP

„ Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Mendefinisikan konteks institusi, mengidentifikasi sasaran dan

il i k b t h k id tifik i l t k

menilai kebutuhan mereka, mengidentifikasi peluang untuk

memenuhi kebutuhan, mendiagnosis masalah-masalah utama, dan menilai apakah tujuan yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. „ Evaluasi Input (Input Evaluation)

„ Evaluasi Input (Input Evaluation)

Mengidentifikasi dan menilai kemampuan sistem, alternatif program strategis, prosedur untuk pelaksanaan strategi, anggaran dan

jadwal pelaksanaan.

E l i P (P E l i )

„ Evaluasi Prosess (Process Evaluation)

Mengidentifikasi atau memprediksi proses, kekurangan-kekurangan dalam mendesain atau melaksanakan program, menyediakan

informasi untuk pengambilan keputusan awal program dan untuk informasi untuk pengambilan keputusan awal program, dan untuk merekam dan menilai tahap-tahap kegiatan.

„ Evaluasi Produk (Product Evaluation)

(12)

Kriteria Efektifitas Diklat

Kriteria Efektifitas Diklat

„ Evaluasi konteks

Komponen evaluasi konteks yaitu relevansi program dengan

k b t h t dikl t di li l l i t d k i

kebutuhan peserta diklat yang digali melalui metode kuesioner dan wawancara. Dalam menggali data pada evaluasi konteks, penelitian menggunakan skala Guttman, di mana jawaban

didapat yang tegas dari responden yaitu “Ya – Tidak”. didapat yang tegas dari responden yaitu Ya Tidak .

Instrumen digunakan untuk mengukur berapa tingkat relevansi kebutuhan peserta terhadap program. Dalam Evaluasi konteks ditetapkan tiga gradasi yaitu, efektif, cukup efektif, dan kurang efektif

(13)

Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria

Tujuan

0 – 20 Tidak efektif

21 – 40 Efektiff

41 – 80 Sangat efektif

Konteks

Sasaran

0 – 70 Tidak efektif

71 – 140 Efektiff

141 – 280 Sangat efektif

(Context)

g

Manfaat

0 – 20 Tidak efektif

21 – 40 Efektiff

41 – 80 Sangat efektif 41 – 80 Sangat efektif

Total Nilai

0 – 133 Tidak efektif

134 – 267 Efektiff

(14)

„ Evaluasi Input

Evaluasi input dimaksudkan untuk mengetahui komponen yang Evaluasi input, dimaksudkan untuk mengetahui komponen yang menunjang program pendidikan dan pelatihan antara lain:

1) Mentor atau trainer, baik dari segi usia, pendidikan, jabatan, pengalaman mengajar dan pengalaman mengikuti diklat yang pengalaman mengajar dan pengalaman mengikuti diklat yang dipersyaratkan untuk mengajar (Training of trainer/ToT), data dikaji melalui studi dokumentasi.

2) Untuk komponen peserta diklat, dilihat dari segi usia,

didik d j b t D t dik ji l l i t di d k t i

pendidikan dan jabatan. Data dikaji melalui studi dokumentasi. 3) Untuk pengelola (manajemen) baik dari segi usia, pendidikan, jabatan, pengalaman menyelenggarakan diklat dan pengalaman mengikuti diklat yang dipersyaratkan untuk penyelenggara

mengikuti diklat yang dipersyaratkan untuk penyelenggara (MoT). Data dikaji melalui studi dokumentasi.

(15)

Kriteria Efektifitas

Mentor

/

Trainer

Jumlah Diklat yang Pernah Diikuti

Pengalaman Mengajar

Kriteria

Pernah Diikuti Mengajar

≥3 kali ToT ≥10 kali Sangat Baik

2 kali ToT 6-9 kali Baik

(16)

Kriteria Efektifitas Peserta Diklat

Jabatan Kriteria

Staf Supervisor Kepala Bagian Manager Sangat Sesuai Staf, Supervisor, Kepala Bagian, Manager Sangat Sesuai

Kepala Divisi, Kepala Cabang Sesuai

(17)

Kriteria Efektifitas Pengelola/Manajemen

Kriteria Efektifitas Pengelola/Manajemen

Jumlah Diklat yang Pernah

Pengalaman

Menyelenggarakan

Kriteria yang Pernah

Diikuti

Menyelenggarakan Diklat

≥3 kali MoT ≥10 kali Sangat Baik

2 kali MoT 6-9 kali Baik

(18)

Kriteria Efektifitas Sarana & Prasarana

Jumlah Sarana dan Prasarana Kriteria

≥ 3 Sangat Memadai

2-3 Memadai

(19)

„ Evaluasi Proses

Evaluasi proses dimaksudkan untuk mengetahui berfungsinya komponen-komponen yang menunjang keterlaksanaan program diklat antara lain mentor atau trainer, peserta (pegawai), pengelola (manajemen) dan juga sarana prasarana

(manajemen) dan juga sarana prasarana. 1) Komponen mentor atau trainer

Untuk mengukur efektifitas komponen mentor atau trainer pada indikator penguasaan materi, antusias dalam mengajar, dan p g g j pemberian tugas atau ujian.

2) Komponen peserta diklat

Untuk mengukur efektifitas komponen peserta diklat pada indikator persepsi terhadap diklat dan motivasi belajar

persepsi terhadap diklat, dan motivasi belajar. 3)Komponen pengelola (manajemen)

Untuk mengukur efektifitas komponen pengelola pada pelayanan umum dan penyediaan bahan ajar (materi pendidikan dan

umum, dan penyediaan bahan ajar (materi pendidikan dan pelatihan).

4) Komponen sarana dan prasarana

(20)

Kriteria Efektifitas Kualitas

Mentor

/

Trainer

Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria

0 70 Tidak Baik Penguasaan

Materi

0 – 70 Tidak Baik

71 – 140 Baik

141 – 280 Sangat Baik

Mentor/Trainer

Antusias dalam Mengajar

0 – 59 Tidak Baik

60 – 118 Baik

119 236 S t B ik 119 – 236 Sangat Baik

Pemberian Tugas dan/atau

0 – 60 Tidak Baik

61 – 120 Baik dan/atau

Ujian 121 – 340 Sangat Baik

Total Nilai

0 – 133 Tidak Baik

134 267 B ik

Total Nilai 134 – 267 Baik

(21)

Kriteria Efektifitas Komponen Peserta Diklat

Kriteria Efektifitas Komponen Peserta Diklat

Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria

Persepsi terhadap

Diklat

0 – 59 Tidak Baik

60 – 120 Baik

121 – 242 Sangat Baik

Peserta Diklat

Diklat Sangat Baik

Motivasi Belajar

0 – 59 Tidak Baik

60 – 120 Baik

121 – 242 Sangat Baik

Total Nilai

0 – 90 Tidak Baik

91 – 180 BaikBaik

(22)

Kriteria Efektifitas Komponen Pengelola

Kriteria Efektifitas Komponen Pengelola

Komponen Evaluasip Indikator Interval Nilai Kriteria

Pelayanan Umum

0 – 39 Tidak Baik

40 – 79 Baik

80 220 S t B ik

Pengelola

80 – 220 Sangat Baik

Penyedian Bahan Ajar/Materi

0 – 26 Tidak Baik

27 – 53 Baik

Pengelola Ajar/Materi

Diklat 54 – 80 Sangat Baik

Total Nilai

0 – 66 Tidak Baik

6 133

Total Nilai 67 – 133 Baik

(23)

Kriteria Efektifitas Komponen Sarana & Prasarana

Kriteria Efektifitas Komponen Sarana & Prasarana

Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria

Sarana Pendukung

0 – 30 Tidak Baik

31 – 60 Baik

61 – 120 Sangat Baik

Sarana &

Sangat Baik

Kondisi Kelas

0 – 30 Tidak Baik

31 – 60 Baik

Prasarana 61 – 120 Sangat Baik

Kondisi Lingkungan

0 – 20 Tidak Baik

21 – 40 BaikBaik

41 – 80 Sangat Baik

Total Nilai

0 – 99 Tidak Baik

Total Nilai 100 – 198 Baik

(24)

„ Evaluasi Produk „ Evaluasi Produk

Dalam evaluasi produk, dimaksudkan untuk mengetahui dan

(25)

Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria Komponen Evaluasi Indikator Interval Nilai Kriteria

Nilai Akademis

<70 Kurang

70 - 80 Cukup

Hasil (P d t)

Akademis

>80 Tinggi

Nilai Sikap

<70 Kurang

70 - 80 Cukup

(Product) dan

Perilaku >80 Tinggi

0 – 59 Kurang Kepuasan

terhadap Diklat

60 – 118 Cukup

(26)

Rekomendasi

Rekomendasi

„

Melaksanakan suatu penelitian (Kuantitatif & Kualitatif)

terhadap efektifitas sistem pendidikan dan pelatihan di

h

b

k

S

i h d

k

l

i

ranah perbankan Syariah dengan menggunakan evaluasi

model

CIPP

(

Context, Input, Process,

and

Product

).

„

Melaksanakan pengembangan penelitian di masa datang

d

b hk

i

t

d

l

i

d l

dengan menambahkan instrumen pada evaluasi model

CIPP

ke arah

CIPPO

(

Context, Input, Process, Product,

and

Outcome

). Kata terakhir,

outcome

yang berarti terkait

dengan kepentingan eksternal dapat dipergunakan untuk

dengan kepentingan eksternal dapat dipergunakan untuk

mengetahui respon, seperti: tingkat kepuasan pelanggan

terhadap pelayanan dan produk bank Syariah dan masalah

krusial lainnya yang masih dihadapi oleh perbankan

y y

g

p

p

(27)

Referensi

Dokumen terkait

maksimal yakni 150 buah dalam satu kali penyetoran dengan aturan yang telah ditetapkan. 8 Batasan tersebut juga berpengaruh pada pendapatan masyarakat yang mana

Maka atas pertimbangan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwodadi Perkara Nomor 09/Pid.B/2017/PN Pwd memutuskan Para Terdakwa dikenakan pidana kurungan selama

Besarnya FF suatu kegiatan adalah sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan

Jumlah kunjungan wisatawan pada bulan Juni adalah sebanyak 76 orang pada awal operasi Nusantara diving center resort, bulan Juli sebanyak 84 orang, bulan Agustus jumlah

siswa kelas IV SDN 4 Sempu Kecamatan Nawangan Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik

Pada Juni 2015, realisasi kredit multiguna yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebesar Rp30,30 triliun meningkat Rp3,04 triliun dibandingkan dengan

muncul menurut Bradley et al (1998) dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar yaitu (i) di sekolah tidak tersedia peralatan dan bahan kimia yang memadai (ii)

Doakan para anggota TWR Women of Hope untuk menyediakan alat yang memungkinkan para wanita bisa berbuat perubahan hidup pada orang orang di sekelilingnya , memberi semangat