BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Air Susu Ibu ( ASI )
Air Susu Ibu (ASI) adalah hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan
oleh kedua belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik
bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi
nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia
setiap saat, siap disajikan dalam suhu kamar dan bebas dari kontaminasi. (Rizki,2013)
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam organik
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi
bayi (Kristiyan,2011).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. (Dwi SP, 2012)
2.2Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada umur 0-6
bulan. Menurut WHO ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai
usia 6 bulan tanpa cairan atau pun makanan lainnya (Muryani, 2012).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada pada
bayi berumur 0-6 bulan. Bayi tidak diberikan apa-apa, kecuali makanan yang
langsung diproduksi oleh ibu karena bayi memperoleh nutrisi terbaiknya melalui
ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tampa
bahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim.
(Kristiyanasari,2011).
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyarankan supaya para Ibu menyusui
bayinya hanya dengan ASI selama 6 bulan penuh.Ini untuk menghindari alergi dan
menjamin kesehatan bayi yang optimal (Lim, 2007).
2.3Jenis – jenis ASI
Jika dilihat dari waktu produksinya, ASI dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Kolostrom
Merupakan ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi
lahir.Kolostrum adalah susu pertama yang dihasilkan oleh payudara ibu berbentuk
cairan bewarna kekuningan atau sirup bening yang mengandung protein lebih
tinggi dan sedikit lemak daripada susu matang.
Kolostrum merupakan cairan yang agak kental bewarna kekuning-kuningan, lebih
kuning dibandingkan dengan ASI mature, bentuknya agak kasar karena
mengandung butiran lemak dan sel-sel epistel, dengan khasiat:
a. Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran pencernaan siap untuk
menerima makanan.
b. Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga dapat
c. Mengandung zat antibody sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari
berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu s/d 6 bulan
Jika di bandingkan dengan ASI mature, kolostrum memiliki kandungan zat-zat
sebagai berikut:
a. Klostrom mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan
ASI mature
b. Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi ketimbang ASI mature yang
dapat memberikan perlindungan bagi bayi hingga usia 6 bulan pertama
c. Kolostrum mengandung lebih banyak immunoglobulin A (IgA), laktoferin dan
sel-sel darah putih, yang semuanya sangat penting untuk pertahan tubuh bayi.
d. Kolostrum dapat berfungsi sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan
zat yang tidak terpakai dari usus bayi bagi makanan yang akan datang.
e. Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI mature. Selain
itu, protein utama pada ASI mature adalah kasein, sedangkan protein utama
pada kolostrum adalah globulin sehingga dapat memberikan daya perlindungan
tubuh terhadap infeksi.
f. Kolostrum lebih banyak mengandung vitamin dan mineral dibandingkan ASI
mature.
2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
Merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh.Pada
masa ini, susu transisi mengandung lemak dan kalori yang lebih tinggi dan
3. ASI Mature
ASI mature merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai
seterusnya. ASI mature merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembangan bayi sampai usia 6 bulan. ASI ini bewarna putih
kebiru-biruan (seperti susu krim) dan mengandung lebih banyak kalori dari pada susu
kolostrum ataupun transisi.
(Wiji, 2013)
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Kolostrum
Kolestrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah bayi
dilahirkan.Kolostrum mengandung banyak protein dan antibodi.Wujudnya
sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit.Pada masa awal menyusui,
kolostrum yang keluar mungkin hanya sesendok teh.Meskipun sedikit,
kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri, serta
sanggup mencukupi kebutuhan nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya.
Selanjutnya, secara berangsur-angsur, produksi kolostrum berkurang saat air
susu keluar pada hari ketiga sampai kelima.
Kolostrum adalah cairan pertama kali disekresikan oleh kelenjar mamae yang
mengandung tissue debris dan redual material, yang terdapat dalam alveoli
dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan sesudah melahirkan anak.
Kolostrum disekresikan oleh kelenjar mamae pada hari pertama hingga ketiga
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (foremilk). Air susu ini
hanya mengandung sekitar 1-2% lemak dan terlihat encer, serta tersimpan
dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak membantu
menghilangkan rasa haus pada bayi.
3. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hamper selesai.
Hindnilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin, sebagai hidangan
utama setelah sup pembuka. Air susu ini memberikan sebagian besar energi
yang dibutuhkan oleh bayi.
(Dewi SP, 2012)
2.4Manfaat pemberian ASI 2.4.1.Untuk bayi
Penelitian telah menunjukan bahwa di daerah tropis seperti indonesia, Filipina,
India, dan lainnya, banyi yang disusui dengan ASI mempunyai kemungkinan untuk
hidup 6 kali lipat daripada bayi yang disuse dengan formula. Bayi yang disusui
dengan ASI menerima anti bodi dari air susu ibunya yang akan melindunginya dari
penyakit (Lim, 2007).
2.4.2.Untuk Ibu
Untuk ibu yang menyusui dengan ASI, biasanya lebih cepat untuk
mengembalikan postur tubuhnya seperti sebelum hamil.Jarang ada ibu-ibu yang
mengalami pendarahan pada masa setelah melahirkan.Biasanya kondisi dan vasilitas
Oxytoksin, hormon yang bertanggung jawab dalam penyaluran air susu seorang
ibu, juga bertanggung jawab untuk kehangatan dan perasaan nikmat yang dirasakan
seseorang ketika dia dicintai atau sedang jatuh cinta. Kalau seorang ibu meneteki
banyinya akan memperkuat hubungan mereka. Efeknya juga akan mempengaruhi
hubungan suaminya.
Bila bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, akan mengurangi
kemungkinan ibu untuk hamil lebih dini. Selain itu bisa mengurangi kemungkinan
kerapuhan pada tulang ibu.Anjurkan istri anda untuk menghindari osteoporosis
(tulang rapuh) dihari tuanya.Ibu yang menyusui bayinya juga mengurangi
kemungkinan kanker rahim dan kanker payudara.
Ibu-ibu akan meras puasdan percaya diri karena tahu bahwa mereka adalah
sumber dari susu yang telah memberikan kesehatan dan kehidupan untuk
banyinya(Lim, 2007).
2.4.3.Untuk Ayah
Robin Lim (2007) mengatakan kaum laki-laki yang mendukung istrinya untuk
menyusui dengan ASI tidak perlu membeli susu formula, berarti penghematan besar
bagi ekonomi rumah tangga (Lim, 2007)
2.5Keunggulan ASI Terhadap susu lainnya
Menurut Robin Lim (2007) dalam bukunya yang berjudul ASI eksklusif dong
bahwa ASI sangat bersih dan tidak terkontaminasi oleh bakeri, sedangkan susu
2.6Faktor-faktor yang berhubungan dengan peran serta suami dalam mendukung pemberian ASI eksklusif.
Menurut Paramitha (2007), dukungan suami sangat diperlukan agar pemberian
ASI eksklusif bisa tercapai. Oleh karena itu, ayah sebaiknya jadi salah satu kelompok
sasaran dalam kampanye pemberian ASI (Paramitha, 2007).
Menurut teori Caplan ( 1970 ) dalam Friedman ( 1998 ), dukungan suami terbagi
atas empat ( 4 ) yaitu :
a. Dukungan Informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi saran atau umpan balik
tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong
individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah. Misalnya
suami memberikan informasi pentingny pemberian asi eksklusif kepada banyinya,
suami perlu memberikan informasi bahwa prose menyusui tidak menyebabkan
payudara ibu kendur.
b. Dukungan Penilaian
Dukungan penilaian ini adalah jenis dukungan dimana suami sebagai
pembimbing dan bimbingan umpan balik, memecahkan masalah dan sebagai
sumber validator identitas anggota dalam keluarga. Menurut ( House dalam
setiadi, 2008 ) menyatakan bahwa dukungan penilaian merupakan bentuk
penghargaan yang diberikan seseorang kepada orang lain sesuai dengan
kondisinya. Bantuan penilaian dapat berupa penghargaan atas pencapaian kondisi
keluarga berdasarkan keadaan yang nyata. Bantuan penilaian ini dapat berupa
seseorang. Misalnya : suami mengingatkan istri untuk memberikan asi eksklusif
kepada bayinya sesuai jadwal, suami menegur apabila istri memberikan makanan
atau minuman lain selain ASI.
c. Dukungan instrumental
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan
pertolongan langsung seperti peminjaman uang, pemberian barang, makanan serta
pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karena individu dapat
langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan
instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah dengan lebih
mudah. Misalnya : suami menyediakan makanan atau minuman untuk menunjang
kebutuhan nutrisi ibu selama menyusui, menyiapkan untuk memerikasakan istri
apabila sakit selama menyusui bayi.
d. Dukungan Emosional
Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin,
diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat
menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam
menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol. Misalnya : suami
memberikan pujian kepada istri setelah menyusui.
2.6.1.Faktor Internal
1.Tingkat Pengetahuan suami terhadap pemberian ASI eksklusif
Menurut Notoadmojo ( 2012 ) pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi
pengetahuan seseorang semakin mudah orang dapat meneriam perubahan dalam
tindakannya.
Pengetahuan suami tentang ASI akan berpengaruh terhadap praktek pemberian
ASI terhaap bayinya. Bila suami tentang pengetahuan kurang, maka suami akan
menganggap bahwa pemberian ASI itu tidak penting, sehingga suami tidak ada
kemauan untuk memberikan dukungan kepada istrinya untuk memberikan ASI
eksklusif.
Proses memberikan dukungan suami sebagai breastfeeding father ini sangat
terkait dengan tingkat pengetahuan suami yang dapat menentukan keberhasilan
pemberian ASI eksklusif. Sebagai pendukung dalam pemberian ASI, pemahaman
suami yang baik akan menambah kesadaran dan empati, meskipun sang suami tidak
akan pernah betul-betul merasakan apa yang dirasakan ibu. Sikap suami sebagai
breastfeeding father sebaiknya didasari dengan pengetahuan seorang suami dalam
menjalankankan perannya ( Rosita, 2008 ).
Pengetahuan suami tentang pemberian ASI biasanya diperoleh dari pengalaman
yang berasal dari berbagai macam sumber, seperti media massa, elektronik, buku
petunjuk, petugas kesehatan maupun teman dan saudar dekat. Pengetahuan ini dapat
memperjuangkan, membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku
sesuai dengan keyakinan tersebut.
2.Umur
Menurut santoso umur adalah lama waktu hidup seseorang atau ada sejak
dilahirkan. Sedangkan menurut prawihardjo ( 2007 ) umur adalah lamanya seseorang
3.Pekerjaan
Menurut artikel budi santoso ( 2012 ) pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan
atau posisi yang dimiliki perasmaan kewajiban dan tugas-tugas pokoknya. Sedangkan
menurut luci huki ( 2013 ) sesuatu yang dikerjakan manusia untuk tujuan tertentu
yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk
mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang mendapatkan uang. Uang
diperoleh dari hasil bekerja, uang tersebut harus memenuhi kebutuhan hidup. Oleh
sebab itu uang harus berasal dari hasil bekerja yang halal. Bekerja yang halal adalh
bekerja dengan cara-cara baik dan benar
4.Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses untuk mengembangkan semua sapek kepriibadian
manusia yang meliputi: pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan. Pendidikan akan
membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan untuk
mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk
melakukan perilaku tertentu.
Suami atau anggota keluarga yang memiliki pendidikan rendah dan pengetahuan
yang terbatas akan mempengaruhi kurang keberhasilannya proses pemberian ASI
eksklusif. Kesadaran yang rendah bagi ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya,
dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI
bagi bayi maupun bagi ibu serta sarana kesehatan yang belum sepenuhnya
Sedangkan suami yang memiliki pendidikan tinggi, pengetahuan yang cukup
tentang ASI, dan sikap positif mengenai ASI eksklusif akan berpengaruh terhadap
kelancaran produksi ASI, hal ini dikarenakan adanya kesadaran dan keingintahuan
suami mengenai pentingnya pemberian ASI yang akan bermanfaat tidak saja untuk
bayi tetapi untuk ibunya.
5.Sikap
Sikap dikatakan sebagai suartu respon evaluator, respon akan timbul apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang mengkehendaki adanya reaksi
individual. Respon evalatif berarti bahwa reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu
timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberikan
kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk baik-buruk, positif-negatif,
menyenangkan-tidak menyenangkan.
Sikap suami yang positif terhadap kehidupan pernikahannya dan kerterlibat suami
dlam pembuatan keputusan mengenai cara pemberian makan bayi saat ini, adalah dua
faktor yang mempengaruhi praktek pemberian ASI eksklusif ( februari, 2008 )
2.6.2.Faktor Eksternal 1.Tradisi/budaya
Menurut judarwono (2006) sosial budaya yang mendukung dalam pemberian
ASI adalah sebagai berikut:
a.Kebiasaan minum jamu merupakan keyakinan ingin sehat, keyakinan ini
hendaknya didorong dengan lebih memotivasi pentingnya makanan bergizi dan
seimbang bagi ibu hamil dan menyusui, pentingnya memelihara payudar ibu
b.Kabiasaan untuk tidak memisahkan bayi dari ibunya, mendekatkan hubungan
batin antara ibu dan bayi. Disamping itu juga merangsang keluarnya ASI
sesegera mungkin pada waktu bayi membutuhkan.
Sedangkan sosialbudaya yang tidak mendukung dalam pemberian ASI Asi
eksklusif adalah:
a.Kebiasaan membuang kolostrum dianggap kotor disebabkan karena warnanya
kekunimgan
b.Memberikan Asi diselingi atau tambah minuman atau makanan lain pada waktu
bayi berusia beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian
makanan/minuman terlebih dahulu. Yang lebih penting juga dpat
mengakibatkankan penyakit diare ataupun pnyakit infeksi lainya. Kebiasaan
memberi susu sapi/formula sebagai pengganti ASI apabila bayi ditingkalkan
ibunya atau bayi rewel
c.Kebiasaan memberiakan susu formula denga menggunakan botol susu agar
tidak merepotkan ibu
d.Kebiasaan memberikan makanan padat/sereal pada bayi sebelum 6 bulan agar
bayi cepat kenyang dan tidak rewel
e.Meninggalkan bayi untuk bekerja sehingga memberika susu botol pengganti
ASI
2.Penolong Persalinan
Menurut hayes dan hesling dalam bukunya soethiningsih (1997) sebelum mulai
pengetahuan petugas kesehatan, apakah mereka sudah siap untuk membina ibu-ibu
menyusui. Karena pada umumnya para ibu mu patuh dan menuruti nasehat yang
diberikan oleh petugas kesehatan ( ahli kebidanan, dokter anak, dan bidan ). Bila
petuga kesehatan berpengetahuan cukup mengenai menyusui secara eksklusif.
2.7 Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Faktor Internal
-Pengetahuan
-Umur
-Pendidikan
-Pekerjaan
-Sikap Peran serta suami dalam
mendukung pemberian ASI eksklusif
Faktor Eksternal
- Tradisi/kebiasaan
2.8 Hipotesis
1. Ada hubungan antar tingkat pengetahuan suami dengan peran serta suami dlam
mendukung pemberian ASI eksklusif
2. Ada hubungan antara umur suami dengan peran serta suami dengan mendukung
pemberian ASI eksklusif
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan suami dengan peran serta suami dengan
mendukung pemberian ASI eksklusif
4. Ada hubungan antara pekerjaan suami dengan peran serta suami dengan
mendukung pemberian ASI eksklusif
5. Ada hubungan antara sikap suami dengan peran serta suami dengan mendukung
pemberian ASI eksklusif
6. Ada hubungan antara tradisi/kebudayaan suami dengan peran serta suami dengan
mendukung pemberian ASI eksklusif
7. Ada hubungan antara penolong persalinan ibu dengan peran serta suami dengan