• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARuH PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI kANDIDAT TERAPHY ANTI- OBESITAS TERHADAP INSulIN lIkE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) SEBAGAI TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS The effect of black tea as an antiobesity therapeutic agent candidate against IGF-1 as adypogenesis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARuH PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI kANDIDAT TERAPHY ANTI- OBESITAS TERHADAP INSulIN lIkE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) SEBAGAI TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS The effect of black tea as an antiobesity therapeutic agent candidate against IGF-1 as adypogenesis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS

The effect of black tea as an antiobesity therapeutic agent candidate against

IGF-1 as adypogenesis inhibition target

Hendra Susanto, Agung Witjoro

Animal Physiology Laboratory and Microbiology Laboratory, Biology Department Mathematic and Science Faculty UM

e-mail: hendrafaal@yahoo.com; witjoro@yahoo.com

ABSTRAk

Prevalensi obesitas meningkat di berbagai Negara Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat, Australia serta di ne -gara-negara berkembang. Perubahan preadiposit menjadi adiposit yang mature memegang peranan dalam patogenesis obesitas. Teh hitam memiliki komponen antioksidan yang banyak berperan dalam pengontrolan

proliferasi sel. Theaflavin pada teh hitam kemungkinan dapat menghambat perubahan preadiposit menjadi mature adiposit, maka prevalensi terjadinya obesitas sebagai pemicu berbagai penyakit metabolik dapat di-cegah sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian sari seduh teh hitam ( Ca-mellia sinensis) terhadap pencegahan peningkatan ekspresi IGF-1 pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak. Penelitian dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus strain wistar. Tikus dibagi menjadi kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif diberi diet tinggi lemak tanpa sari seduh teh hitam, sedangkan kelompok perlakuan diberi diet tinggi lemak dan sari seduh teh hitam dengan dosis

0,015g, 0,030g dan 0,045g/hari selama 90 hari secara bersamaan. Ekspresi IGF-1 diukur secara semikuanti -tatif dengan menghitung intensitas warna dengan Corell Photo Paint 11. Skor intensitas warna ekspresi IGF-1

hasil pewarnaan imunohistokimia dianalisis secara statistik dengan One way Anova dengan taraf signifikansi

p = 0,05. Berdasarkan hasil analisis One way Anova (p<0,05) sari seduh teh hitam dengan berbagai dosis

(0,015g, 0,030g dan 0,045g/hari) dapat mencegah peningkatan ekspresi IGF-1 secara signifikan (p= 0,000)

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Semakin besar dosis teh hitam maka ekspresi IGF-1 makin rendah. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sari seduh teh hitam (Camellia sinensis) mampu mencegah peningkatan ekspresi IGF-1 pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak.

kata kunci: teh hitam, IGF-1, diet tinggi lemak.

ABSTRACT

(2)

semi-quantitative by counting colour intensity at Corell Photo of Paint 11. Intensity expression colour score of IGF-1 result of imunohistochemistry are analyzed statistically with One way Anova analysis and analysis of regression with level of significancy p = 0,05. Based on the result of analysis at One way Anova (p<0,05) black tea steepings essence with various dose (0,015g, 0,030g and 0,045g/day) can prevent the raising of expression of IGF-1 signifi-cantly (p= 0,000) compared to positive control group. Result of this study prove that black tea (Camellia sinensis) steepings essence can prevent the raising of expression of IGF-1 in Wistar rats with high fat diet

Key words: black tea, IGF-1, high fat diet

PENDAHuluAN

Prevalensi obesitas meningkat di berbagai Negara Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat, Aus -tralia serta di negara-negara berkembang. Obe-sitas baik pada dewasa maupun anak-anak men-jadi pemicu berbagai penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes dan kanker memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatan angka kematian di berbagai negara di dunia (Ji Lin et al., 2005). Di Indonesia 8,1% laki-laki overweight dan 6,8% obesitas, 10,5% wanita overweight dan 13, 5% obesitas (Adiningsih, 2005)

Perubahan preadiposit menjadi adiposit mature memegang peranan pada patogenesis obesitas yang disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Ji Lin et al., 2005). Pada kasus obesitas dan overweight peningkatan mas-sa lemak dihasilkan akibat penambahan ukuran sel (hypertrophy) dan penambahan jumlah sel (hyperplasia) ataupun karena keduanya (Ji Lin et al., 2005). Melalui penghambatan proliferasi dan perubahan preadiposit menjadi adiposit di-harapkan dapat menurunkan prevalensi obesitas serta overweight.

Proses adipogenesis dipicu oleh growth signal (sinyal pertumbuhan), salah satunya ada-lah insulin like growth factor-I (IGF-1). Adanya pengikatan IGF-1 pada reseptor permukaan membran menyebabkan phosporilasi reseptor

dilanjutkan aktivasi jalur MAPK (Mitogen Acti-vated Protein Kinase) (Yu Hua et al., 2005). IGF-1 merupakan ligand yang berperan pada sinte-sis insulin, faktor mitogen dan pertumbuhan sel serta juga berperan dalam diferensiasi beberapa sel termasuk preadiposit (Yasuki et al., 1996). Jalur signaling proses adipogenesis melalui ak-tivasi MAPK (Mitogen Activated Protein Kinase) khususnya extracellular signal-regulated kinase (ERKs) yang terstimulus oleh signal pertumbu-han menjadi penentu proses adipogenesis. Phos-porilasi ERK1/2 akan memulai ekspresi C/EBP dan PPARγ yang menjadi 2 faktor kunci adipo -genesis (Ji Lin et al., 2005).

(3)

al., 2001).

Diet tinggi lemak dapat menstimulasi pen-ingkatan proliferasi preadiposit serta ekspresi gen-gen spesifik adiposit yang terlibat dalam program adipogenik. Diet tinggi lemak menstim-ulasi peningkatan release growth factor khusus-nya IGF-1 yang bakhusus-nyak berperan dalam prolifera-si dan diferenprolifera-siaprolifera-si preadipoprolifera-sit (Marques et al., 2000; Bastie et al., 1999).

Sampai saat ini masih belum pernah di-laporkan secara ilmiah bahwa secara in vivo teh hitam dapat menghambat proses perubahan preadiposit menjadi adiposit mature melalui penghambatan jalur MAPK (Mitogen Activated Protein Kinase) terhadap ekspresi IGF-1. Ber-dasarkan beberapa fakta tersebut diprediksi theaflavin pada teh hitam kemungkinan dapat menghambat perubahan preadiposit menjadi adiposit mature melalui penghambatan signal-ing baik pada reseptor growth factor IGF-1 seh-ingga signal transduksi untuk ekspresi gen spesi-fik adipogenesis dapat dihambat. Adanya proses inhibisi pada IGFR diharapkan dapat menekan prevalensi obesitas sebagai pemicu berbagai pe-nyakit metabolik sejak dini dengan pemanfaatan teh hitam sebagai terapi.

METODE PENElITIAN

Penelitian ini bersifat eskperimental labo-ratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) petak terbagi secara in vivo menggunakan mod-el hewan coba tikus (Rattus novergicus) strain wistar.

Perlakuan Diet Tinggi lemak dan Pemberian Sari Seduh Teh Hitam

Tikus Rattus novergicus strain wistar

jan-tan sejumlah 24 ekor diberi diet tinggi lemak se-lama 90 hari yang diperoleh dari total kolesterol, asam kolat dan minyak babi (energi = 6341,35 Kal) yang diberikan dalam bentuk pakan/pelet. Pada saat bersamaan dilakukan pemberian sari seduh teh hitam (Camellia sinensis) dari daun teh kering (Natural Exclusive Taste Black Tea,

Medi-cal Herb Centre Yogyakarta Indonesia) dengan tiga kelompok dosis yaitu 0,015g; 0,030g; dan 0,045g/hari dari konversi berat makanan tikus perhari 30g/1000 gr pakan. Daun tanaman teh sesuai dosis diseduh dengan air mendidih 1,5 ml; 3 ml; dan 4,5 ml (volume air yang digunakan yaitu dosis g/hari X 100 ml), didiamkan 15 menit disaring dan diambil filtratnya kemudian diberi -kan secara peroral pada tikus perlakuan (Arif, 2003).

Pengambilan Jaringan lemak Viseral

Tikus percobaan setelah memiliki surat keterangan etika penelitian dibunuh dan diambil jaringan lemak viseral (bagian omentum) meng-gunakan alat seksi. Kemudian sampel jaringan le-mak viseral dari 4 kelompok dari masing-masing ulangan diletakkan pada cawan petri yang berisi larutan PBS. Sampel jaringan lemak kemudian diletakkan pada botol film berisi PFA (paraform -aldehid) untuk proses embedding (Indra, 2005). Proses Embedding Jaringan lemak Viseral

(4)

sebanyak 2 kali masing-masing selama 30 me-nit. Proses selanjutnya dikerjakan dalam inku-bator dengan suhu 56-58oC. Organ direndam xy-lol, kemudian ke dalam parafin sebanyak 3 kali. Dilanjutkan embedding dengan mencelupkan organ dalam parafin cair yang telah dituang da -lam wadah. Setelah beberapa saat, parafin akan memadat dan organ berada dalam blok parafin (Indra, 2005).

Pewarnaan Organ dengan Metode Imunohis-tokimia

Setelah organ dalam blok parafin dipotong dan diletakkan pada objek glass, dilakukan de-parafinisasi dan rehidrasi dengan mencelup -kan organ dalam xylol sebanyak 2 kali, alkohol bertingkat (100%, 90%, 80%, 70%, 30%), dan aquades secara berurutan dan dicuci dalam PBS pH 7,4 selama 3 x 5 menit. mencuci sel 1 kali den-gan PBS dilanjutkan Inkubasi sel pada 3% H2O2 dalam PBS selama 10 menit suhu ruang, dilanjut-kan mencuci sel 3 kali dengan PBS. menginkubasi sel pada 1% BSA (Bovine Serum Albumin) selama 1 jam pada suhu ruang dan mencuci 3 kali dengan PBS. Mengencerkan Antibodi primer dalam Goat serum/FBS/BSA hingga konsentrasi dan volume yang diinginkan (Antibodi IGF-1, Santa Cruz 1:100 dalam Goat serum atau FBS). Menginkubasi sel pada antibodi primer pada suhu 4oC selama 12 jam atau pada suhu ruang selama 2 jam. Mencuci sel dalam PBS selama 3 x 5 menit. Mengencer-kan antibodi sekunder berlabel biotin dalam PBS sampai konsentrasi dan volume yang diinginkan. (Anti Rabbit IgG berlabel Biotin, SIGMA 1:500 dalam PBS) dilanjutkan dengan menginkubasi sel dengan antibodi sekunder selama 1 jam pada suhu ruang. mencuci sel pada PBS selama 3 x 5

menit. Menetesi dengan SA-HRP (Streptavidin horseradish peroxidase) 1:500 dalam PBS selama 40 menit. Mencuci sel dengan PBS selama 3 x 5 menit. Menetesi dengan DAB (Diaminobenzidine) selama 10 menit. Mencuci sel dengan aquades 3 x 5 menit dilanjutkan counterstain dengan Mayer’s hematoxilen selama 10 menit. Mencuci / tetesi dengan air kran. Mencuci dengan aquades selama 10 menit dan dibiarkan pada suhu kamar. Setiap slide diberi label dan ditetesi medium mounting (Entellan) dijatuhkan ke atas preparat. Cover glass ditutupkan ke atas preparat yang te-lah diberi mounting medium (Indra, 2005). Penghitungan Ekspresi IGF-1 Hasil Imuno-histokimia

Setelah dilakukan pewarnaan dengan teknik imunohistokimia, preparat untuk masing-masing perlakuan dan masing-masing-masing-masing ulangan difoto dengan fotomikroskop Merk Olympus dengan perbesaran 400x. Hasil dari pemotretan kemudian dihitung intensitas warna ekspresi dari IGF-1 dengan software Corell Photo Paint ver 11 dengan mengukur intensitas warna hasil pe-meriksaan imunohistokimia yang dilakukan den-gan memblok area yang akan diamati kemudian mencatat mean yang muncul pada histogram (se-makin besar nilai intensitas warna/se(se-makin cer -ah menunjukkan ekspresi yang semakin sedikit) (Indra, 2005).

Analisis Data

(5)

untuk mengetahui perbedaan nyata antar per-lakuan.

HASIl DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Sari Seduh Teh Hitam terhadap Ek-spresi IGF-1

Hasil Ekspresi IGF-1 pada adiposit jaringan lemak viseral setelah pemberian sari seduh teh hitam selama 90 hari menunjukkan penurunan, tetapi penurunan kadar IGF-1 tidak konsisten pada setiap perlakuan. Ekspresi IGF-1 adiposit jaringan lemak viseral dengan diet tinggi lemak menurun setelah dipapar dengan sari seduh teh hitam 0,015 g/hari tetapi meningkat pada per -lakuan 0,030 g/hari dan kemudian diikuti penu -runan ekspresi IGF-1 pada perlakuan 0,045 g/ hari.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ekspresi IGF-1 pada perlakuan 0,015 g/hari dan 0,045 g/hari menurun secara nyata dibanding -kan dengan kontrol, tetapi tidak didapat-kan beda bermakna ekspresi IGF-1 antara kontrol dengan perlakuan 0,030 g/hari sari seduh teh hitam sep -erti terlihat pada Tabel 1 (p ≤0,05).

Tabel 1. Rerata ekspresi IGF-1 pada adiposit lemak viseral setelah dipapar sari seduh teh hitam selama 90 hari (p ≤ 0.05)

Perlakuan N Mean± SD

(p 0.05) kontrol 100 149,80 ± 3,155 a)

0,015 g/hari 100 160,31 ± 4,352 b)

0,030 g/hari 100 157,73 ± 1,968 a)

0,045 g/hari 100 159,48 ± 1,784 b)

Keterangan:

Notasi yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata sedangkan notasi yang berbeda menunjukkan

ber-beda signifikan.

Pada Tabel 1 di atas dapat disimpulkan

bahwa peningkatan dosis sari seduh teh hitam dapat menekan peningkatan ekspresi IGF-1 adi-posit lemak viseral tikus wistar dengan diet ting-gi lemak meskipun tidak konsisten.

Berdasarkan hasil penelitian juga diper-oleh gambaran efek pemberian sari seduh teh hi-tam dapat menekan ekspresi IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1) yang berperan sebagai suatu growth factor penting proses adipogensis. IGF-1 bekerja secara autokrin pada sel lemak meme-gang peranan dalam stimulasi mitogenik mau-pun diferensiasi preadiposit menjadi adiposit. Scavo et al. (2003) menyebutkan bahwa secara in vitro IGF-1 bekerja melalui IGFR dan dilan-jutkan phosporilasi substrat spesifik seperti Shc dan IRS-1. IGF-1 dalam proses adipogenesis akan melalui 2 jalur signal transduksi yaitu MAPK (Mitogen Activated Protein Kinase) yang berper-an pada mekberper-anisme diferensiasi dberper-an jalur PI3K (Phospatidylinositol 3-Kinase) untuk proses pem-belahan sel dan penekanan diferensiasi (Yu-Hua et al., 2005). Ekspresi IGF-1 menurun pada kel-ompok perlakuan dari tiga dosis perlakuan yang berarti sari seduh teh hitam menghambat auto-phosporilasi IGFR dan menyebabkan penurunan ekspresi IGF-1.

(6)

variasi penurunan ekspresi dari IGF-1 untuk 3 kelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol, dimungkinkan adanya proses homeostasis inter-nal sel lemak. Posovsky et al., (2003) menyebut-kan pada preadiposit dan adiposit apoptosis me-megang peranan penting dalam regulasi massa sel lemak. Reseptor untuk ligand apoptosis (CD 95, TRAIL-R1 dan 2, dan TNFR) diekspresikan baik pada sel adiposit manusia ataupun pada he-wan. Penghambatan aktivitas autokrin dari IGF-1 akan memicu ligand untuk berikatan pada death reseptor serta menginduksi jalur apoptosis.

Adanya fluktuasi nilai rata-rata ekspresi IGF-1 pada 3 kelompok perlakuan diduga adalah gambaran konsep pengurangan adiposit dengan apoptosis yang berkontribusi secara signifikan terhadap massa jaringan lemak. Pada penelitian ini juga diketahui ekspresi TNF-α meningkat. Penelitian terbaru menyebutkan, pada hewan coba terjadinya apoptosis sel lemak merupakan sebuah mekanisme homeostasis pengontrolan jumlah sel lemak akibat induksi ligand pemicu apoptosis. IGF-1 memiliki kemampuan untuk mempertahankan preadiposit dan adiposit dari induksi ligand pada reseptor apoptosis untuk segera melakukan program cell death. Pem-blokiran jalur PI3K dan p38 MAPK akan memacu CD 95, TRAIL, dan TNF-α untuk segera berikatan pada reseptorya (Posovsky et al., 2003).

IGF-1 memediasi jalur survival melewati MAPK akan lebih dominan jika jalur PI3K tidak dapat berfungsi. IGF-1 menginisiasi aktivasi jalur PI3K, p38 MAPK, p42/44 MAPK sebagai sinyal survival terhadap stimulasi ligand untuk apop-tosis sel lemak seperti TNF-α (Posovsky et al., 2003). Dari penjelasan di atas, diperkuat dengan

gambaran hasil uji regresi dimana jalur IGF-1 yang menginduksi terhadap PPARγ memiliki koefisien lebih besar dibandingkan melalui jalur ERK1/2. Hal ini berarti, akibat terhambatnya ak -tivitas ERK1/2, maka untuk menjaga homeosta -sis massa jaringan lemak aktivitas jalur PI3K akan meningkat. Dari hasil penelitian fluktuasi nilai ekspresi dari IGF-1 dimungkinkan karena aktivitas survival terhadap inhibisi jalur ERK1/2 oleh pemberian teh hitam dan meningkatnya ekspresi TNF-α.

Yu et al. (1999) menyebutkan efek peng-hambatan autophosporilasi growth factor pada reseptornya paling kuat terjadi oleh senyawa aktif dalam teh hitam yaitu TF3 (Theaflavin-3-3’-digallate). Bode dan Dong (2003) memberi-kan hipotesis komponen aktif teh hitam diduga menghambat phosporilasi pada beberapa bagian seperti pada reseptor growth factor, pada jalur Ras, anggota jalur MAPKs dan aktivasi serta translokasi faktor transkripsi sitoplasmik. Jalur yang digunakan oleh IGF-1 adalah melalui jalur MAPK

kESIMPulAN

Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka dapat dibuat suatu kesimpulan sari seduh teh hitam (Camellia sinensis) dapat mencegah pen-ingkatan ekspresi IGF-1 pada tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak.

DAFTAR PuSTAkA

(7)

Ann BM. and Zigang D. 2002. Signal Transduction Pathway: Targets for Green and Balck Tea Polyphenols. Journal of Biochemistry and Molecular Biology., 36(1): 66-77.

Bastie C., Holst D., Gaillard D., Pietri JC., and Gri-maldi AP. 1999. Expression of Peroxixome Proliferator-Activated Receptorδ Promotes Induction of PPARγ and Adipocyte Differ -entiation in 3T3C2 Fibroblast. The Journal of Biochemistry., 274(31): 21920-21925 Hartoyo, A. 2003. Teh dan Khasiatnya bagi

Kes-ehatan-Sebuah Tinjauan Ilmiah. Penerbit Kanisius. Jakarta.

Lin J., Delta-Fera MA., and Baile CA. 2005. Green tea Polyphenol Epigallocatechin Gallate In-hibits Adipogenesis and Induces Apoptosis in 3T3-L1 Adipocyte, Obesity Research., 13 (6).

Lai KL., Yalun S., Ruoyun C., Zesheng Z., Huang Y., and Zhen YC. 2001. Theaflavin in Black Tea and Catechins in Green Tea Are Equally Effective Antioxidants. J. Nutr. (131): 2248-2251.

Marques GM., Hausman BD., Latimer MA., Kras MK., Grossman MB., and Martin JR. 2000. Insulin-like growth factor I mediates high-fat diet-induced adipogenesis in Osborne-Mendel rats. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol., 278(3): 654-662

Posovszky FP., Tornqvist H., Debatin MK., and Wabitsch M. 2003. Inhibition of Death-Receptor Mediated Apoptosis in Human Adipocytes by The IGF-1/ IGF-1R Autocrine Circuit, Endocrinology., 10: 1-40

Rasjad, IM. 2005. Dasar Genetik Obesitas Visceral., Sumarno, dkk (ed.), Fourth Basic Molecular

Biology Course in Pathophysiology of Obesi-ty. Program Pasca Sarjana Unibraw, Malang, p. 61-72

Rasjad, IM. 2005. Kultur Adiposit Dan Pemeriksa-an Adipositokin. Laboratorium Fisiologi FK. UNIBRAW. Malang.

Scavo ML., Karas M., Murray M., and Leroith D. 2003. Insulin-Like Growth Factor-I Stimu-late Both Cell Growth and Lipogenesis dur-ing Differentiation on Human Mesencymal Stem Cells into Adipocyte. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism., 89 (7): 3543-3553.

Tseng YH., Atul JB., Efi K., Vijay KY., Cullen MT., Kristina MK., Aaron MC., Michio N., Kazuaki Y., Mary EP., and Kahn CR. 2005. Prediction of Preadipocyte Differentiation by Gene Ex -pression Reveals Role of Insulin Receptor Substrates and Necdin. Nature Cell Biology, 7(6): 601-611.

Yasuki K., Satoshi M., Keiji E., Hiroshi S., and Toh-ru K. 1996. Regulation of Insulin-Like Growth Factor-I Expression in Mouse Preadipocyte Ob1771 Cells. The Jurnal of Biological Chemistry, 271(17): 9883-9886.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang diundang, namun tidak menghadiri pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima, akan di sita jaminan penawarannya dan apabila pada

Sehubungan dengan hasil evaluasi masing-masing pekerjaan dan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

diuraikan sebelumnya maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Kepercayaan pada atasan dan komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Kelompok Usaha, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka

Due to the existence of multiple scale effect in satellite images, it is often not possible to solely determine one optimal scale for the image to be classified because in many

Program acara variety show di net ini menampilkan sosok laki-laki yang berambut panjang, badan yang tidak atletis, dan cara berbicara yang kurang tegas, sedangkan

- Pada tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder merupakan satu-satunya floem yang berfungsi pada tumbuhan dewasa.. Batang dikotil Batang monokotil.. - Jenis sel

Pengaruh Efektifitas Sistem Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi Persepsi Kesesuaian Kompensasi dan Implementasi Good Governanve Terhadap Kecenderungan