• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. PENGANTAR - Penilaian Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A. PENGANTAR - Penilaian Pembelajaran"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN BELAJAR MANDIRI

(2)

Topik

Penilaian Pembelajaran

Jumlah jam 4

jam tatap muka

(4 x 50 menit)

4 jam tugas terstruktur

(4 x 60 menit)

4 jam tugas mandiri

(3)

ke-Setiap guru harus mempunyai Kompetensi

Pedagogik dalam melakukan penilaian

pembel-ajaran. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh

guru dalam melakukan penilaian pembelajaran,

sehingga perlu ada upaya serius untuk

mengatasinya. Selain itu, salah satu tahapan

Penilaian Tindakan Kelas (PTK), dalam proses

pembelajaran BERMUTU

)

adalah identifikasi

masalah. Pada tahapan ini kebanyakan guru belum

terampil dalam mencari dan menentukan masalah

yang akan diteliti. Topik ini ini menjadi sangat

penting untuk dipelajari, dalam rangka

menemukan masalah yang akan di-PTK-kan,

sekaligus menjadikan guru profesional dalam

melakukan penilaian pembelajaran.

A. PENGANTAR

Pernahkah Anda mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran? Bila Anda menyatakan “ya” sebenarnya pengalaman Anda tidak sendiri. Banyak guru lain, baik yang ada di SD sebagai guru kelas maupun di SMP sebagai guru mata pelajaran mengalami kesulitan yang sama. Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah yang Anda hadapi ini?

(4)

menerbitkan Standar Penilaian. Hal ini sejalan dengan pesan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang salah satu dari delapalan standar tersebut adalah Standar Penilaian.

Salah satu tugas guru sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan dalam PP 19/2005 adalah tugas melakukan penilaian pembelajaran selain tugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Agar tugas guru ini berjalan dengan baik maka melalui Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 ditetapkan standar penilaian pendidikan untuk lima kelompok mata pelajaran, yaitu Standar Penilaian kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), kelompok mata pelajaran Estetika, dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.

(5)

Topik penilaian pembelajaran ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, sekaligus tahapan untuk menemukan permasalahan yang akan ditelitdi dari seluruh tahapan pelaksanaan PTK. Guru pemandu bertindak sebagai fasilitator dalam pembahasan penilaian pembelajaran yang berguna untuk membantu guru peserta agar mengetahui dan menyadari adanya masalah-masalah dalam penilaian pembelajaran. Pada akhirnya guru peserta akan dapat memperbaiki cara penilaian pembelajaran.

2. Pentingnya Mempelajari Topik

Penilaian Pembelajaran

Banyak permasalahan-permasalahan dalam penilaian pembelajaran yang dihadapi guru peserta SD/SMP. Penilaian pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Agar permasalahan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran dapat diatasi, maka topik ini harus mendapat perhatian yang cukup untuk dicarikan jalan keluar. Topik penilaian pembelajaran sangat penting dipelajari karena keterampilan melakukan penilaian pembelajaran merupakan salah satu Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru.

3. Ruang Lingkup Penilaian

Pembelajaran

(6)

Pada subtopik Standar Penilaian Pendidikan, Anda akan diajak untuk mengkaji, mendiskusikan, dan/atau memberi tanggapan terhadap uraian bahan belajar mandiri (BBM). Uraian mencakup penjelasan tentang pengertian standar penilaian pendidikan, rasional adanya standar penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian pendidikan sesuai dengan Permendiknas Nomor 20 tahun 2007.

Pada subtopik Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran, Anda akan diajak untuk mengkaji dan memilih serta menerapkan jenis instrumen penilaian pembelajaran yang cocok dengan target hasil belajar dan kompetensi dasar yang dipilih oleh guru.

(7)

B. KOMPETENSI DAN

INDIKATOR

Kompetensi Indikator

Guru memiliki kemampuan:

1.Memahami pengertian dan rasional standar penilaian pendidikan.

2.Melaporkan hasil penilaian pembelajaran.

Guru dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan rasional standar penilaian pendidikan.

(8)

MATRIK PETA KOMPETENSI PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Guru Topik Panduan

Kompetensi Panduan

Tatap Muka TerstrukturTugas MandiriTugas

1.Memahami

Untuk mempelajari topik penilaian pembelajaran ini diperlukan persiapan dari guru pemandu sebagai berikut.

a. Pelajarilah permasalahan yang sering dialami oleh guru dalam melakukan penilaian pembelajaran.

b. Siapkan alat dan bahan dalam pertemuan, misalnya:

1. papan tulis/kertas plano, spidol/kapur.

(9)

3.Contoh SK dan KD mata pelajaran.

4.Contoh-contoh permasalahan dalam penilaian pembelajaran yang biasa dialami oleh guru.

c. Menyiapkan bahan ajar dalam bentuk tampilan bahan ajar

Bahan Ajar 1 (Lampiran 1) Pengertian standar penilaian pendidikan, rasional standar penilaian, prinsip-prinsip penilaian pembelajaran

Bahan Ajar 2 (Lampiran 2) Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran

Bahan Ajar 3 (Lampiran 3) Pengertian dan Fokus Penilaian Pembelajaran

Bahan Ajar 4 (Lampiran 4) Penilaian Hasil Belajar

(10)

D.SUMBER BELAJAR (

Bahan Penunjang

)

Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembela-jaran di KKG/MGMP meliputi:

Sumber belajar 1 SK dan KD setiap mapel yang diampu guru peserta

(11)

Kegiatan 1

(12)

Kegiatan Belajar 1:

Pendahuluan

(10 menit)

Guru pemandu:

 Menyampaikan kompetensi, indikator, dan kegiatan

yang akan dilakukan, serta hasil belajar yang diharapkan selama guru peserta mempelajari topik penilaian pembelajaran.

 Memberikan penguatan kedudukan topik penilaian

pembelajaran sebagai upaya untuk mewujudkan kompetensi pedagogik, dan dalam rangka menemu-kan permasalahan yang amenemu-kan diteliti dalam tahapan pelaksanaan PTK (proses pembelajaran BERMUTU).

Kegiatan Belajar 2:

Curah Pendapat

(

Brainstorming)

dan

Diskusi (50 menit)

Secara klasikal guru peserta melaksanakan curah pendapat tentang permasalahan-permasa-lahan dalam penilaian pembelajaran yang dapat dikaji melalui pengalaman diri. Bahan-bahan kajian dapat pula disediakan oleh guru pemandu maupun kelompok guru sebagai tambahan wawasan. Masalah sendiri merupakan topik yang sangat baik untuk dimintakan pendapat teman sejawat, sekaligus dapat dijadikan PTK, karena salah satu tujuan PTK adalah mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi guru peserta. Hasil curah pendapat dituliskan pada kertas plano dan disimpan untuk dokumentasi.

(13)

guru peserta dalam kelompok berbicara dan menyebutkan inti dari pengertian, rasional standar penilaian pendidikan, dan prinsip penilaian pembelajaran. Kegiatan diskusi kelompok ini dilaksanakan selama 20 menit. Selanjutnya setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya secara bergiliran, masing-masing diberi waktu 3 menit.

Guru pemandu membimbing kelompok untuk berdiskusi yang bertujuan melatih memfokuskan dan merumuskan masalah dalam penilaian pembelajaran. Guru pemandu memberi penguatan pada hasil diskusi sebagai kesimpulan akhir.

Kegiatan Belajar 3:

Pengkajian Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran,

Berlatih Menentukan Fokus Penilaian Pembelajaran, dan Berlatih

Membuat Laporan Penilaian Pembelajaran (90 menit)

Setelah para guru peserta brainstorming dan berdiskusi, diharapkan memiliki persepsi yang sama tentang pengertian, rasional standar penilaian pendidikan, dan prinsip penilaian pembelajaran. Selanjutnya guru pemandu mengajak mengkaji Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pembelajaran, melatih guru peserta menentukan fokus penilaian pembelajaran, dan melatih guru peserta membuat laporan penilaian pembelajaran.

(14)

seluruh peserta. Akhirnya diberi penguatan untuk hasil pengkajian yang komprehensif.

Guru pemandu mengajak seluruh guru peserta untuk menyiapkan silabus dan RPP masing-masing, sebagai dasar untuk berlatih menentukan fokus penilaian pembelajaran. Guru Pemandu memberikan contoh cara melakukan fokus penilaian pembelajaran, dan selanjutnya seluruh guru peserta belatih secara individu melakukan fokus penilaian pembelajaran.

Pada tahap berikutnya guru pemandu memberikan cara dan langkah-langkah membuat laporan hasil penilaian pembelajaran, yang diikuti seluruh guru peserta untuk berlatih membuat laporan penilaian pembelajaran. Hasil latihan melakukan fokus penilaian pembelajaran dan membuat laporan hasil penilaian pembelajaran, dimintakan komentar kepada seluruh guru peserta, untuk mendapatkan pemahaman yang sama. Pendapat yang disampaikan dicatat dan didokumentasikan oleh guru pemandu.

Kegiatan Belajar 4:

Tanya Jawab (30 menit)

Guru pemandu memberi kesempatan kepada guru peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan topik penilaian pembelajaran yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini jawaban pertanyaan bisa diberikan oleh guru lain. Setelah tanya jawab, berikan penguatan-penguatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari.

Penguatan yang diberikan sebaiknya termasuk hal-hal sebagai berikut.

 Hasil identifikasi permasalahan-permasalahan yang

(15)

sebagai permasalahan yang akan diteliti dengan PTK.

 Masalah-masalah yang diidentifikasi dapat diambil

saat merefleksikan penilaian pembelajaran yang telah dilakukan oleh masing-masing guru.

 Hasil identifikasi pengertian, rasional standar

penilaian pendidikan, dan prinsip penilaian pembelajaran.

 Hasil pengkajian Teknik dan Bentuk Instrumen

Penilaian Pembelajaran

 Menentukan fokus penilaian pembelajaran  Menyusun laporan hasil penilaian pembelajaran

Kegiatan Belajar 5:

Rangkuman (20 menit)

 Guru pemandu meminta seorang guru peserta

untuk menyimpulkan hal-hal penting yang harus diingat dan ditekankan dalam melakukan penilaian pembelajaran, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk PTK.

 Guru pemandu menanyakan kepada guru peserta

ketercapaian kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan.

 Guru pemandu menyediakan tugas terstruktur

kepada guru peserta yang harus dilaksanakan oleh guru peserta.

Tugas Terstruktur

(16)
(17)

Tugas Mandiri

(18)

6. PENILAIAN

Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru dalam melakukan kegiatan BBM untuk topik penilaian pembelajaran, dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran dan hasil kegiatan belajar. Penilaian dalam proses belajar dapat mencakup aspek: keaktifan dalam diskusi, kontribusi dalam diskusi, kesungguhan mengikuti kegiatan. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai aspek afektif menggunakan instrument non tes.

Penilaian hasil belajar dapat diukur dengan mengerjakan soal-soal sebagai berikut.

Anda harus memilih dengan cara melingkari salah satu kemungkinan jawaban pada setiap butir pertanyaan yang menurut Anda paling tepat.

1. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi disebut.... a. penilaian

b. penilaian pendidikan c. penilaian pembelajaran d. penilaian di luar kelas

2. Ulangan dapat dimaknai sebagai penilaian yang lebih khusus dalam konteks pembelajaran dan berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur....

(19)

dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan

5. Penilaian harus didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Prinsip penilaian ini dinamakan ....

a. adil b. sahih c. obyektif d. terpadu

6. Penilaian harus didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subyektivitas penilai. Prinsip penilaian ini dinamakan ....

a. terbuka b. sahih c. obyektif d. sistematis

7. Salah satu prinsip penilaian adalah akuntabel, artinya ....

a. penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

b. penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

c. penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik.

d. penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

8. Salah satu teknik penilaian berbentuk non tes adalah.... a. tertulis

b. praktik c. pengamatan d. praktik

9. Suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas adalah ...

(20)

c. portofolio d. jurnal

10. Bahan penyusunan butir soal dikembangkan dari.... a. substansi kajian setiap KD

b. standar kompetensi c. indikator pembelajaran d. standar kompetensi lulusan

11. Penilaian terhadap perilaku berkepribadian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut....

a. di dalam kelas setiap hari b. kegiatan semester terjadwal c. pada akhir semester

d. sesuai kebutuhan

12. Untuk memanfaatkan informasi hasil penilaian, laporan hasil belajar perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, kecuali ….

a. peserta didik dan orang tua b. guru

c. kepala sekolah d. penulis buku

13. Agar laporan hasil belajar itu dapat bermanfaat, maka informasi harus lengkap dan akurat, artinya …

a. dibuat khusus untuk pihak tertentu b. mengandung aspek-aspek penting c. disusun secara sistematis

d. mengandung target yang telah dicapai

14. Laporan yang lengkap dan akurat bagi orang tua pada hakikatnya mengandung unsur pokok … peserta didik.

a. kondisi

b. minat dan potensi c. kebiasaan di rumah d. perubahan yang terjadi

15. Penyampaian laporan hasil belajar untuk orang tua layak dilakukan oleh guru setiap….

(21)

c. semester d. tahun

16. Laporan untuk sekolah hendaknya dibuat oleh guru selengkap mungkin menyangkut peserta didik. Aspek yang paling umum dari laporan hasil belajar peserta didik untuk sekolah (kepala sekolah) adalah ....

a. kompetensi peserta didik b. jumlah peserta didik c. sikap peserta didik

d. minat dan bakat peserta didik

17. Laporan hasil belajar tentang peserta didik yang paling umum dan singkat adalah ditujukan untuk ....

a. guru

b. kepala sekolah c. orang tua d. masyarakat

18. Pemanfaatan hasil belajar bagi peserta didik dimaksudkan untuk … kecuali: a. mengetahui kemajuan hasil belajar diri

b. mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai c. memotivasi diri agar belajar lebih baik

d. mengubah kurikulum yang sedang diterapkan

19. Informasi tentang aspek afektif peserta didik paling tepat diketahui melalui ….

(22)

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = --- x 100 %

120

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = kurang

(23)

TUGAS TERSTRUKTUR

Dalam kegiatan belajar ini Anda diminta untuk mendiskusikan dan melaporkan hasil diskusi tentang masalah sebagai berikut.

Dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian pembelajaran, perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip penilaian. Kemukakan prinsip penilaian yang relevan dan apa rasionalnya untuk menilai pembelajaran pada pelajaran yang Anda ampu, dengan teknik non tes.

Pilihlah salah satu pendekatan atau lebih dari satu pendekatanyang cocok dengan mata pelajaran yang Anda ampu! Kemukakan teknik dan instrumen penilaian yang cocok untuk mengetahui pencapaian kompetensi pembelajaran!

Apakah keunggulan teknik penilaian non tes? Mengapa teknik ini dianggap tepat untuk pembelajaran di Indonesia?

Kemukakan, ranah apa saja yang dapat dinilai dalam kelompok mata pelajaran yang Anda ampu menurut standar penilaian. Bagaimana cara menilai masing-masing ranah tersebut?

Kegiatan penilaian pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kajilah Standar Isi dari mata pelajaran yang Anda ampu, kemudian tentukan satu standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Setelah itu, tentukan alat penilaian manakah yang cocok untuk mengukur tingkat penguasaan SK dan KD tersebut.

(24)

TUGAS MANDIRI

(25)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Bahan Ajar 1

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PRINSIP PENILAIAN

PEMBELAJARAN

Pada kegiatan belajar dalam BBM sebelumnya, Anda tentu telah mengenal dan memahami berbagai strategi pengembangan metode dan materi pembelajaran di SD dan SMP baik pada kelas awal maupun kelas tinggi. Agar Anda memiliki kemampuan yang utuh dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maka kemampuan menilai proses dan hasil pembelajaran menjadi syarat penting untuk menjadi guru kelas dan atau mata pelajaarn di SD dan SMP. Sejak tahun 2007, Departemen Pendidikan Nasional telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk sejumlah kelompok mata pelajaran. .

Pada kegiatan belajar pertama BBM ini, Anda akan diajak untuk mengkaji standar penilaian pendidikan sehingga diharapkan setelah mempelajari BBM ini, Anda memahami apa hakikat penilaian itu, jenis penilaian pendidikan, prinsip umum penilaian sesuai standar nasional, dan masalah kewenangan penilaian.

Apa penilaian itu? Apa perbedaannya dengan ulangan?

(26)

dikemukakan bahwa ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Beberapa jenis ulangan untuk mengukur hasil pembelajaran, seperti ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ulangan kenaikan kelas.

Apa pengertian dari masing-masing jenis ulangan tersebut?

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Artinya bahwa seorang guru harus mengadakan ulangan pada setiap menyelesaikan satu kompetensi dasar. Dengan prinsip belajar tuntas, apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, maka guru harus mengadakan program remidial terhadap materi pembelajaran tersebut hingga tercapainya kompetensi dasar yang bersangkutan.

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili seluruh kompetensi dasar (KD) pada periode tersebut.

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili semua KD pada semester tersebut.

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mewakili KD pada semester tersebut.

(27)

Artinya, penilaian dengan cara ulangan merupakan penilaian sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar.

Selain penilaian dalam bentuk ulangan, penilaian dapat dilakukan melalui ujian. Ada dua jenis ujian yang diatur dalam standar penilaian, ialah ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional (UN).

Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau perilaku kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam prosedur operasional standar (POS) Ujian Sekolah/Madrasah. Sedangkan ujian nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Prinsip Penilaian

Dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian, guru perlu mengacu pada sejumlah prinsip penilaian. Apa prinsip penilaian yang sesuai dengan standar?

Dalam Standar Penilaian dikemukakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Sahih, yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur sebagaimana dijelaskan dalam panduan agar memiliki bukti kesahihan dan keandalan.

(28)

menggunakan rubrik atau pedoman dalam memberikan skor terhadap jawaban peserta didik atas butir soal uraian dan tes praktik atau kinerja sehingga dapat meminimalkan subjektivitas pendidik.

c. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di dalam penilaian, oleh karena itu perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian.

d. Terpadu, yakni penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen

kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian benar-benar dijadikan dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh peserta didik. Jika hasil penilaian menunjukkan banyak peserta didik yang gagal, sedangkan instrumen yang digunakan sudah memenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti proses pembelajaran kurang baik. Dalam hal demikian, pendidik harus memperbaiki rencana dan/atau pelaksanaan pembelajarannya.

e. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, pendidik menginformasikan prosedur dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Selain itu, pihak yang berkepentingan dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian yang digunakan.

f. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.

(29)

h. Beracuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, instrumen penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD). Selain itu, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria pencapaian yang telah ditetapkan.

(30)

Lampiran 2

Bahan Ajar 2

TEKNIK DAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN

Dalam Standar Penilaian dikemukakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Adapun teknik penilaian yang dimaksud meliputi:

1. Teknik tes berupa tes tertulis, lisan, dan non tes

berupa praktik atau kinerja.

2. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan

selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

3. Teknik penugasan baik perseorangan maupun

kelompok dapat berbentuk tugas rumah, produk dan/atau proyek.

Instrumen penilaian hasil belajar dapat digunakan oleh pendidik, oleh satuan pendidikan, dan oleh pemerintah. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, yakni mewakili kompetensi dasar yang dinilai, (b) konstruksi, yakni memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, yakni menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.

Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.

(31)

Teknik penilaian yang dapat digunakan pendidik kelompok mata pelajaran antara lain:

1. Tes tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi antara lain pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

3. Penugasan

Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah atau proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas menyelesaikan soal-soal dan latihan yang dilakukan peserta didik di luar kegiatan kelas. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan.

4. Tes Lisan

Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung antara peserta didik dengan penguji dan jawaban diberikan secara lisan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

5. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

6. Jurnal

(32)

didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

7. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan kompetensi yang ditargetkan, dan pengamalan perilaku berkepribadian dan menjadi warga negara yang baik.

8. Penilaian antarteman

Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan, penguasaan kompetensi, dan pengamalan perilaku berkepribadian dan menjadi warga negara yang baik.

Teknik penilaian beserta bentuk instrumennya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Klasifikasi Teknik Penilaian serta Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes tertulis  Tes pilihan: pilihan

ganda, benar-salah, menjodohkan dll.

 Tes isian: isian singkat

dan uraian

 Ob

servasi (pengamatan)

observasi (lembar pengamatan/Lembar check list)

s lisan  pertanyaan Daftar

 Pe

nilaian portofolio  penilaian portofolio Lembar

 Jur

nal 

Buku cacatan jurnal

 Pe

nilaian diri  lembar penilaian diri Kuesioner/

 Pe

(33)

Demikianlah pengertian, prinsip, jenis, dan teknik serta instrumen penilaian berdasarkan standar penilaian.

Sebagai contoh kasus: “Bagaimana penilaian pembelajaran dalam suatu mata pelajaran”

Dalam peraturan perundangan tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan ditindaklanjuti oleh Peraturan Mendiknas Nomor 20/2007 tentang Standar Penilaian, maka ketentuan tentang penilaian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengacu pada semua ketentuan tersebut. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 35 ayat (1) menyatakan bahwa standar nasional pendidikan mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa standar nasional pendidikan merupakan dasar untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan.

Standar penilaian pembelajaran berorientasi pada tingkat penguasaan kompetensi yang ditargetkan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Pasal 1 butir 5 dinyatakan bahwa SI adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pada Pasal 1 butir 4 dinyatakan bahwa yang dimaksud SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian pendidikan hendaknya mencakup semua kemampuan yang utuh dan komprehensif

(34)
(35)

Lampiran 3

Bahan Ajar 3

PENGERTIAN DAN FOKUS PENILAIAN

Setiap kelompok mata pelajaran mempunyai fokus penilaian. Untuk memudahkan memahami tentang pengertian dan fokus penilaian. Berikut contoh penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan harapan untuk mata pelajaran yang lain dapat dikembangkan sendiri oleh guru pengampu. Penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik dalam mata pelajaran PKn. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

Fokus penilaian Bahasa Indonesia adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi Bahasa Indonesia yang ditentukan dalam Permendiknas Nomor 22/2005 tentang Standar Isi (SI). Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana tertera dalam Permendiknas Nomor 23/2006.

Kompetensi berbahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

(36)

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan

sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Selanjutnya, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah).

Penilaian untuk bahasa Indonesia dilaksanakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian kelas (classroom assessment) dan oleh satuan pendidikan untuk penentuan nilai akhir pada satuan pendidikan melalui ujian sekolah dan rapat dewan pendidik.

(37)

Mengacu pada rumusan SI dalam Permen nomor 22 tahun 2006, rumusan SKL dalam Permen nomor 23 tahun 2006 dan ketentuan Pasal 64 ayat (3) PP nomor 19 tahun 2005, serta karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia, maka hasil belajar tersebut meliputi:

1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat

2. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi 3. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama

4. Menulis

Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.

(38)

Lampiran 5

Bahan Ajar 5

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pada kegiatan belajar terdahulu, Anda telah mengenal bagaimana langkah-langkah dan proses pengolahan penilaian hasil belajar. Dalam kegiatan belajar berikut ini, akan dibahas tentang bagaimana cara melaporkan penilaian hasil belajar. Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam mempelajari uraian kegiatan belajar ini, dianjurkan agar Anda telah menguasai materi bahasan pada kegiatan belajar sebelumnya. Apabila Anda ragu dengan tingkat penguasaan kegiatan belajar tersebut, dipersilakan agar Anda membuka kembali materi kegiatan belajar terdahulu.

Apa dan bagaimana pelaporan hasil penilaian itu?

Untuk memahami konsep pelaporan hasil penilaian sangat dianjurkan agar Anda paham betul tentang hakikat dan tujuan penilaian. Untuk itu, Anda pasti sudah memahaminya karena hal tersebut telah dibahas pada kegiatan pertama BBM ini. Meskipun demikian, untuk menyamakan pemahaman Anda, berikut ini dikemukakan tentang tujuan penilaian.

Sebagaimana telah diuraikan pada bahasan kegiatan belajar pertama dalam BBM ini bahwa sedikitnya ada dua tujuan diselenggarakannya ujian atau penilaian. Pertama, untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik, dan kedua untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, informasi tentang hasil belajar peserta didik akan bermanfaat bagi peserta didik dan guru apabila mereka mampu memanfaatkan informasi tersebut. Untuk tercapainya target/tujuan penilaian maka pemanfaatan informasi hasil penilaian perlu mendapat dukungan dari peserta didik, guru, kepala sekolah, dan orang tua.

(39)

Pada hakikatnya, laporan hasil belajar itu akan bermanfaat dan dimanfaatkan oleh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan orang tua apabila informasi hasil belajar tersebut diberikan lengkap dan akurat. Untuk mendapat informasi yang lengkap, laporan hasil belajar harus terpisah tergantung tujuannya, untuk siapa laporan itu ditujukan. Laporan haruslah dibuat khusus yang ditujukan kepada dimaksudkan untuk pihak tertentu, apakah guru, peserta didik, sekolah atau orang tua. Dengan kata lain, laporan hasil belajar dibuat untuk kepentingan pihak tertentu.

Laporan hasil belajar peserta didik hendaknya berbentuk profil yang mencakup kompetensi atau ranah kognitif, afektif, dan perilaku. Informasi yang mengandung ranah afektif dan perilaku dapat diperoleh melalui teknik penilaian tertentu yang berbeda dari ranah kognitif sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Pengamatan terhadap perilaku merupakan cara yang efektif dalam menilai aspek afektif.

Bagaimana seyogyanya membuat laporan hasil belajar itu? Berikut ini akan dijelaskan beberapa prinsip pembuatan laporan untuk orang tua dan siswa, sekolah, dan masyarakat.

Penyusunan laporan untuk orang tua dan siswa hendaknya dibuat selengkap mungkin agar mereka mendapat informasi yang cukup dan dapat memanfaatkannya bagi peningkatan prestasi belajar. Laporan yang lengkap dapat membantu orang tua lebih memahami tentang kondisi anaknya, perubahan yang terjadi pada diri anak baik menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun perilaku. Meskipun demikian, pembuatan penulisan laporan yang lengkap tidaklah mudah. Tugas ini akan menjadi beban bagi seorang guru terutama yang belum terbiasa membuat laporan yang lengkap.

(40)

tua siswa. Di dalam buku laporan tersebut dikemukakan pula prestasi belajar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, apakah sudah lulus atau belum lulus, apakah sudah baik, cukup, atau kurang, apakah perlu perbaikan (mengulang atau remedial), atau mencantumkan nilai angka.

Tugas pembuatan laporan lain yang harus dilakukan oleh guru adalah laporan untuk sekolah. Pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab atas lulusan harus berupaya meningkatkan mutu proses dan hasil belajar. Untuk itu, sekolah harus melakukan evaluasi diri agar dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu tersebut. Sekolah harus mengetahui kondisi tentang peserta didik, kemampuan guru, fasilitas (sarana/prasarana) yang dimilikinya. Semua informasi tentang peserta didik tersebut dilaporkan kepada kepala sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu hasil belajar.

Laporan yang dibuat guru untuk sekolah atau kepala sekolah hendaknya dibuat selengkap mungkin. Laporan berisi bukan hanya menyangkut jumlah siswa dan prestasi hasil belajarnya melainkan mencakup kompetensi peserta didik yang lebih rinci, misalnya aspek pengetahuan, keterampilan/praktek, dan nilai/sikap, bahkan minat serta bakatnya. Dengan demikian, laporan tidak hanya dalam bentuk nilai angka melainkan dalam bentuk deskripsi/naratif tentang karakteristik peserta didik.

(41)

Bagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar bagi peserta didik, orang tua, guru dan sekolah?

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pembuatan laporan hasil belajar peserta didik dimaksudkan untuk dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan demi meningkatkan prestasi hasil belajar dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Bagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar oleh pihak yang berkepentingan tersebut? Ikutilah uraian berikut ini!

(42)

Kriteria ketuntasan minimal untuk setiap mata pelajaran dituliskan pada buku laporan hasil belajar peserta didik dalam bentuk angka, demikian pula untuk nilai kognitif (pengetahuan dan pemahaman konsep) dan perilaku (praktik). Sedangkan untuk nilai afektif (sikap) dituliskan dalam bentuk nilai huruf (kualitas) seperti: A (Amat baik), B (Baik), C (Cukup), D (Kurang). Pada kolom keterangan hendaknya dituliskan penjelasan yang menerangkan tentang tingkat pencapaian secara kualitatif, seperti baik, cukup, atau kurang disertai dengan penjelasan materi apa yang sudah atau belum dikuasai. Dapat dikemukakan kompetensi dan indikator apa yang belum atau sudah dikuasai, seperti pengetahuan/pemahaman konsep, kemampuan/kecakapan dalam praktik serta minat belajarnya.

Perlu ditambahkan bahwa alangkah baiknya, apabila laporan menggunakan gaya bahasa yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik. Contoh bentuk dan format laporan hasil belajar peserta didik untuk peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut.

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER- KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR MATA PELAJARAN ....

(mengacu pada panduan KKM hanya tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake)

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

(43)

Nomor induk: ... Semester: ...

Nama sekolah: ... Tahun ajaran: ...

Ranah Kognitif : ...

No. Kompetensi dasar/

Indikator Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Perilaku : ...

No. Kompetensi dasar/

Indikator Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Afektif : Minat Peserta Didik

No. Kompetensi dasar/ Indikator

Minat terhadap

materi pokok Keterangan

(44)
(45)

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Nama siswa: ... Kelas: ...

Nomor induk: ... Semester: ...

Nama sekolah: ... Tahun ajaran: ...

Ranah Kognitif : ...

No. Mata pelajaran Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Perilaku : ...

No. Mata pelajaran Pencapaian Belajar Keterangan

Ranah Afektif : Minat Peserta Didik

No. Mata pelajaran Minat terhadap

materi pokok

Keterangan

(46)

Diharapkan guru akan berupaya memperbaiki strategi pembelajaran yang lebih tepat sedangkan sekolah dapat meningkatkan pelayanan serta melengkapi fasilitas pembelajaran. Semuanya berupaya untuk meningkatkan mutu serta prestasi belajar peserta didik.

Sebagaimana pemanfaatan laporan hasil belajar untuk orang tua dan peserta didik sendiri, pemanfaatan laporan untuk guru dan sekolah hendaknya mencakup aspek kompetensi selengkap mungkin. Dari aspek kompetensi, laporan hendaknya meliputi ranah kognitif, perilaku, dan afektif. Aspek atau ranah manakah yang sudah dikuasai dan aspek manakah yang belum dikuasai oleh peserta didik. Patokan skor kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah 75 atau lebih dengan rentang 0 sampai 100, baik untuk semua mata pelajaran maupun mata pelajaran. Dari laporan ini, guru akan memperoleh laporan untuk setiap kelasnya sedangkan sekolah memperoleh laporan semua kelas yang ada di sekolah tersebut. Format laporan hasil belajar peserta didik untuk guru dan sekolah dibuat dalam tabel sebagai berikut.

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Kelas : ... Jumlah peserta didik: ...

Nomor induk: ... Guru kelas: ...

(47)

Ranah Kognitif:

No. Mata pelajaran Jumlah peserta didik dengan

skor Kompetensi dasar yang belum

dikuasai sebagian besar peserta didik Sama atau

diatas 75 Lebih kecil dari 75

1. PKn

2. dst

Ranah Perilaku:

No. Mata pelajaran Jumlah peserta didik dengan

skor Kompetensi dasar yang belum

dikuasai Sama atau

diatas 75 Lebih kecil dari 75

1. PKn

2. dst

Pertanyaan selanjutnya adalah berapa skor batas kelulusan? Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), batas kelulusan untuk ranah kognitif dan perilaku adalah minimum 75, demikian pula skor angket untuk ranah afektif atau sikap. Namun angket untuk skala sikap dan minat bukan untuk menilai benar atau salah. Oleh karena itu, penilaian untuk minat lebih tepat dilakukan secara deskriptif dan penafsiran kualitatif.

(48)
(49)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.

Ghofur, Abdul dan Mardapi, Djemari (Tim Pengembang). (2004). Kurikulum 2004: Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Jakarta: Depdiknas

Mardapi, Djemari. (2002). Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis Kemampuan Dasar SMU: Pedoman Umum. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Dikmenum.

Safari. (2005). Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Depdiknas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Teknik Penilaian serta Bentuk Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian Kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti

Dengan demikian akan tercapai kualitas proses dan hasil belajar yang berorientasi pada pencapaian tujuan yang jelas, dengan melibatkan peserta didik secara maksimal

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap (spiritual dan sosial), ranah

Digunakan untuk mengukur keberhasilan atau tingkat pencapaian suatu program pengajaran/pelatihan oleh peserta didik dan disebut tes untuk penilaian pencapaian hasil belajar

Digunakan untuk mengukur keberhasilan atau tingkat pencapaian suatu program pengajaran/pelatihan oleh peserta didik dan disebut tes untuk penilaian pencapaian hasil belajar

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Isi pokok laporan hasil observasi Peserta didik kemudian diberi

Program aplikasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh pihak yang menggunakannya agar informasi yang dibutuhkan lebih cepat, akurat dan berkesinambungan agar

Model Rapor (Laporan Hasil Belajar) Peserta Didik SMA diharapkan dapat membantu sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan