36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi dan misi yang berbunyi :
VISI
‘’UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM IPTEK, SETIA TERHADAP FIRMAN’’
MISI
1. Menumbuhkembangkan potensi Peserta Didik dibidang akademik, olahraga, dan seni.
2. Membudayakan hidup disiplin, bekerja keras, dan berjiwa kasih.
3. Tanggap terhadap segala perubahan dalam bidang pendidikan dan iptek, serta kewirausahaan
4. Mewujudkan prestasi Peserta Didik dalam persaingan global.
5. Menjalin jejaring antar sekolah, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan.
6. Mencegah Peserta Didik putus sekolah.
TUJUAN
1. Melaksanakan Firman Tuhan Melalui Amsal 1: 7 Takut akan Tuhan adalah permulaan segala ilmu.
2. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan memanfaatkan program literasi. 3. Mewujudkan mapel bahasa Inggris sebagai program unggulan dan promosi. 4. Mewujudkan olah raga basket sebagai olahraga unggulan tingkat Kota, Regional
dan Nasional.
37 6. Menggali dan mengembangkan potensi dan prestasi akademik dan non
akademik bagi peserta didik.
7. Melatih peserta didik berjiwa social dan peduli lingkungan. 8. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan iptek. 9. Melalui program BOS mencegah peserta didik putus sekolah.
10.Mengedepankan (4 S) dalam pelayanan yaitu : senyum, salam, sapa, dan santun
FASILITAS
1. Gedung Sekolah dengan AC Setiap Kelas 2. Gedung Olah Raga (In Door)
3. Locker Siswa
4. Perpustakaan dengan Koleksi Buku Lengkap
5. Laboratorium Kimia, Biologi, Fisika, Bahasa, Koperasi, Ruang Sanggar Seni dan Gamelan
6. Ruang internet AC dengan LCD Monitor
7. Media Pembelajaran (LCD Projector Tiap Kelas) 8. Hotspot Area
9. Teater Terbuka untuk Apresiasi Seni 10.Ruang Band Kedap Suara
11.Kafetaria Sekolah 12.Bank Sekolah 13.Foto Copy
38 B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan hasil refleksi.
1. Deskripsi Prasiklus/Kondisi Awal.
1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Sejarah masih rendah. 2. Siswa kurang aktif dan terkesan pasif dalam mengikuti pembelajaran
Sejarah
3. Sebagian besar siswa kurang tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru
4. Keterampilan berpikir siswa kurang
5. Siswa kurang berani/canggung untuk mengungkapkan pendapat didepan kelas
39 Tabel 1. Hasil Prasiklus Ulangan Tengah Semester I Kelas X IPS II
Sumber : SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
KKM = 70
1 Aditya Cahya Kumala 68 BELUM TUNTAS
2 Ananda Harits Kurniawan 49 BELUM TUNTAS
3 Aryo Putro Legowo 64 BELUM TUNTAS
10 Mario Valentino Wibo 64 BELUM TUNTAS
11 Melia Julietta 70 TUNTAS
12 Michael Antonius Hartono 71 TUNTAS
13 Otnil Gobai 56 BELUM TUNTAS
14 Putra Dwi Antomi 58 BELUM TUNTAS
15 Praditya Galih Pratama 64 BELUM TUNTAS
16 Rafles Syahputra 59 BELUM TUNTAS
17 Samuella Robertha Carla S. 82 TUNTAS
18 Selpi Nawipa 56 BELUM TUNTAS
19 Shella Oktavia Sari 73 TUNTAS
20 Tessalonika Kusuma Dewi 72 TUNTAS
21 Tirza Christina Santoso 68 BELUM TUNTAS
22 Vicky Yudistira 67 BELUM TUNTAS
23 Widya Andaso 74 TUNTAS
24 Zefanya Elizabeth Kurniawan 84 TUNTAS
25 Zefanya T. D. Chiang 73 TUNTAS
JUMLAH 1716
TERTINGGI 84
TERENDAH 49
40 Kondisi awal ini belum menggunakan model pembelajaran Picture And Picture, yang menyebabkan kemampuan siswa dalam memahami dan mempelajari mata pelajaran Sejarah kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat diperoleh data bahwa siswa yang sudah tuntas sesuai KKM (70) pada Ulangan Tengah Semester Ganjil tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 13 siswa, sedangkan yang belum tuntas 12 siswa dari 25 siswa kelas X IPS 2. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal Kelas X IPS 2
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No Aspek Nilai
1 Rata-rata Klasikal 68
2 Nilai Terendah 49
3 Nilai tertinggi 84
4 Presentase Ketuntasan 52%
Daftar pada tabel 2 diatas akan lebih jelas dengan grafik 1 sebagai berikut: Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
41 Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata pelajaran Sejarah dengan nilai rata-rata klasikal 68, nilai terendah yang diperoleh siswa 49, sedangkan nilai tertinggi 84, dan ketuntasan klasikal 52%. Berdasarkan grafik 1, kondisi awal siswa kelas X IPS 2 masih rendah dari indikator pencapaian yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian keberhasilan yang diharapkan adalah nilai rata-rata klasikal sudah mencapai tujuh puluh enam (76) dan minimal 96% dari jumlah keseluruhan siswa kelas X IPS 2 mencapai nilai hasil belajar tuntas (KKM = 70)
2. Hasil Siklus I
1.1Perencanaan Tindakan
Perencanaan Tindakan Pembelajaran siklus 1 dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa telah memahami materi yang akan diajarkan. Pada perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain:
a. Menyusun RPP siklus 1 yang digunakan sebagai petunjuk dan pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan terarah.
b. Menyiapkan buku paket c. Menyusun lembar kerja siswa
d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi e. Menyusun soal-soal post test
f. Membagi siswa dalam 6 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan kelas.
1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
42 Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi
dengan jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Guru memberikan siswa puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar yang utuh sesuai dengan materi pembelajaran dan didiskusikan bersama teman sekelompok.
43 Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama Peserta Didik Nilai
15 Praditya Galih Pratama 64 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS
16 Rafles Syahputra 59 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
17 Samuella Robertha C. 82 85 MENINGKAT TUNTAS
18 Selpi Nawipa 56 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
19 Shella Oktavia Sari 73 75 MENINGKAT TUNTAS
20 Tessalonika Kusuma D. 72 75 MENINGKAT TUNTAS
21 Tirza Christina Santoso 68 70 MENINGKAT TUNTAS
44 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi pokok BAB I Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi. Hal ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) maka peneliti masih melanjutkan ke siklus II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
No Aspek Nilai Peningkatan
Prasiklus Siklus 1
1 Rata-rata klasikal 68 71 3
2 Nilai terendah 49 55 6
3 Nilai tertinggi 84 85 1
4 Presentase ketuntasan 52% 68% 16%
45 Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
Perolehan nilai Prasiklus yang ditunjukkan pada grafik 2, untuk rata-rata klasikal adalah 68 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus I adalah 71. Nilai terendah pada prasiklus adalah 49 naik menjadi 55 pada siklus I. Nilai tertinggi pada Prasiklus 84 dan pada siklus I naik menjadi 85 serta ketuntasan klasikal pada Prasiklus 52% dan pada Siklus I 68%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal maka hasil belajar siswa X IPS 2 mengalami peningkatan yang lebih baik pada siklus I.
Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi: lembar pengamatan kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
46 Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Baik Sekali
Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan dalam pembelajaran 3 2 Memperhatikan penjelasan guru 3 3 Mengerjakan tugas yang
diberikan guru
3
4 Memahami tugas masing-masing 3 5 Berpartisipasi dalam
pembelajaran
3
6 Apabila mengalami kesulitan, berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain
4
7 Kelancaran pada saat presentasi 3
Rata-rata 0,54 2,54
47 Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang
4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
6 Mengawasi jalannya permainan
4
7 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam permainan
3
8 Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
3
9 Memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa
4
C. Kegiatan Penutup
48 Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam membagi siswa dalam kelompok, mengawasi jalannya permainan, memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa dan juga memberikan tes sudah melakukan dengan sangat baik dengan nilai rata-rata 1,33. Namun guru masih kurang dalam melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan yang akan dicapai, menjelaskan materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam permainan, memberi bantuan
49 Tabel 7. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1 Apakah guru kalian
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Picture And Picture?
100%
2 Apakah pembelajaran Picture And Picture menyenangkan?
100%
3 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture membuat
kamu mudah memahami pelajaran?
90% 10%
4 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture mendorong
kamu lebih kreatif?
100%
5 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran Picture And Picture?
5% 95%
6 Apakah dengan pembelajaran Picture And Picture kamu lebih semangat mengikuti pelajaran?
100%
7 Apakah pembelajaran Picture
And Picture memberikan
pengalaman baru dalam pembelajaran?
100%
8 Apakah pembelajaran Picture And Picture baik jika dilakukan lagi?
50 Hasil angket respon siswa terhadap penerapan model Picture and Picture setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus I, terdapat 100% siswa merasa senang, 10% siswa tidak memahami pelajaran, dan 5% siswa merasa kesulitan belajar. Pada siklus I ini terdapat peningkatan dalam kemampuan belajar siswa, namun peneliti belum merasa berhasil karena nilai rata-rata klasikal belum mencapai indikator kerja (>90). Selain itu, belum semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan masih terdapat siswa yang merasa kesulitan belajar dengan modelPicture and Picture, hal itu ditunjukan dengan ada beberapa siswa yang kesulitan menemukan
kelompok dengan mencocokkan permen sebagai undiannya saat permainan Picture and Picture berlangsung sehingga harus dibantu oleh guru. Oleh karena itu, peneliti
perlu melaksanakan siklus II dengan memperbaiki strategi pembelajaran dengan lebih memanfaatkan pembelajaran inovatif Picture and Picture yang telah diterapkan pada siklus I.
9 Apakah pembelajaran Picture And Picture membosankan?
100%
10 Apakah pembelajaran Picture And Picture telah dilakukan sebelumnya?
100%
51 3. Hasil Siklus II
1.1 Perencanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan pada uraian siklus I, maka perencanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan antara lain :
a. menyusun RPP kembali pada siklus II sebagai pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif. b. menyusun soal-soal test
c. menyiapkan angket untuk siswa d. menyusun lembar kerja siswa e. menyiapkan lembar observasi
f. membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan kelas.
g. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif dari siklus I
1.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 10 November 2017 jam 11.35-13.30 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran pada BAB I dengan materi pokok Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia.
Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi dengan
jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 5 orang. Guru memberikan siswa puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar yang utuh sesuai
53 Tabel 8. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II
54 Tabel 9. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No Aspek Nilai Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Rata-Rata Klasikal 71 76 5
2 Nilai Terendah 55 60 5
3 Nilai Tertinggi 85 90 5
4 Persentase Ketuntasan 68% 96% 28%
55 Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
Perolehan nilai siklus I yang ditunjukkan pada grafik 3, untuk rata-rata klasikal adalah 71 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata klasikal 76. Nilai terendah dari siklus I hanya 55 menjadi 60 pada siklus II sedangkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 85 dan siklus II adalah 90. Persentase ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I hanya 68% dan siklus II menjadi 96%.
Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut:
0 20 40 60 80 100 120
56 Tabel 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Baik Sekali
Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan dalam pembelajaran 4 2 Memperhatikan penjelasan guru 4 3 Mengerjakan tugas yang
diberikan guru
4
4 Memahami tugas masing-masing 4 5 Berpartisipasi dalam
pembelajaran
4
6 Apabila mengalami kesulitan, berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain
3
7 Kelancaran pada saat presentasi 3
Rata-rata 2,81 0,81
57 Tabel 11. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1 Baik Sekali 0,54 2,81
2 Baik 2,54 0,81
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model Picture and Picture, memperoleh nilai rata-rata 2,54 dengan kategori baik, 0,54 dengan
58 Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang
4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
6 Mengawasi jalannya permainan
4
7 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam permainan
4
8 Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
3
9 Memberi penghargaan terhadap keberhasilan siswa
4
C. Kegiatan Penutup
59 Pada siklus II ini guru telah mengalami peningkatan dalam mengelola dan mengatur kondisi dalam kelas. Diantaranya, guru dapat berinteraksi dengan siswa sehingga mampu memberikan motivasi untuk menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan memperoleh nilai dengan rata-rata 4. Guru juga sudah mampu mengatur waktu serta strategi dalam pembelajaran sehingga proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Rata-rata Nilai Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1 Baik Sekali 1,33 2,33
2 Baik 2 1,25
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Rata-rata nilai kegiatan guru pada siklus I untuk kriteria sangat baik sebesar 1,33 dan nilai rata-rata 2 dengan kategori baik meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 2,33 dengan kategori sangat baik dan rata-rata nilai 1,25 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus II dengan nilai rata-rata sangat baik.
60 Tabel 14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1 Apakah guru kalian
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Picture And Picture?
100%
2 Apakah pembelajaran Picture And Picture menyenangkan?
100%
3 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture membuat
kamu mudah memahami pelajaran?
95% 5%
4 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture mendorong
kamu lebih kreatif?
100%
5 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran Picture And Picture?
2% 98%
6 Apakah dengan pembelajaran Picture And Picture kamu lebih semangat mengikuti pelajaran?
100%
7 Apakah pembelajaran Picture
And Picture memberikan
pengalaman baru dalam pembelajaran?
100%
8 Apakah pembelajaran Picture And Picture baik jika dilakukan lagi?
61 Hasil angket respon siswa pada siklus II mengalami peningkatan, diperoleh hasil 100% bahwa model pembelajaran Picture and Picture dapat mendorong siswa lebih semangat dalam pembelajaran, juga terdapat 5% siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran serta hanya 2% yang masih merasa kesulitan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Rata-rata nilai angket respon siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 15 berikut:
9 Apakah pembelajaran Picture And Picture membosankan?
100%
10 Apakah pembelajaran Picture And Picture telah dilakukan sebelumnya?
100%
62 Tabel 15. Rata-Rata Angket Respon Siswa Siklus I dan Siklus II
No Tanggapan Siklus I Siklus II
1 Ya 69,5% 79,7%
2 Tidak 30,5% 20,3%
63 C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-Rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture. Hasilnya dapat ditunjukkan dengan nilai yang sudah diperoleh siswa setelah mengerjakan soal-soal tes yang sudah disediakan oleh guru peneliti. Nilai dari tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16. Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Nilai
No Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Rata-rata Klasikal 68 71 76
2 Nilai Terendah 49 55 60
3 Nilai Tertinggi 84 85 90
Pada tabel diatas akan lebih jelas jika dengan grafik 4 di bawah ini
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
64 Pada grafik 4, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada prasiklus dan siklus I yaitu 68 menjadi 71 dengan persentase naik 3 angka. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I ke siklus II yaitu dari 71 menjadi 76 dengan persentase naik 5 angka. Nilai terendah pada prasiklus 49 dan siklus I yaitu 55 dengan persentase naik 6 angka. Nilai terendah pada siklus I ke siklus II yaitu 55 menjadi 60 dengan persentase naik 5 angka. Nilai tertinggi prasiklus ke siklus I naik 1 angka dari 84 ke 85, dan nilai tertinggi siklus I ke siklus II yaitu 85 ke 90 dengan persentase naik 5 angka. Ketuntasan klasikal kelas X IPS 2 tiap siklus mengalami peningkatan.
Persentase ketuntasan klasikal siswa pada mata pelajaran Sejarah dapat dilihat pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Persentase Ketuntasan Klasikal
No. Tahap Perbaikan
Persentase
Belum Tuntas Tuntas
1. Prasiklus 48% 52%
2. Siklus I 32% 68%
3. Siklus II 4% 96%
65 Grafik 5. Persentase Ketuntasan Klasikal
Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal pada prasiklus sebesar 52% menjadi 68% pada siklus I dan siklus II yaitu 96%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan model Picture and Picture pada kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata pelajaran Sejarah di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Kelebihan dan Kekurangan Model pembelajaran Picture and Picture
Setelah siklus I dan siklus II sudah terlaksana, maka peneliti menemukan beberapa kendala dari model pembelajaran Picture and Picture, yaitu:
1. Kelebihan :
a. Siswa menjadi lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model Picture and Picture karena ada unsur permainan.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat di depan kelas c. Melatih siswa agar dapat berpikir logis dan sistematis
d. Menumbuhkan sikap sosial dan saling bekerja sama pada siswa dengan mengerjakan tugas secara berkelompok
e. Mampu meningkatkan persentase hasil belajar siswa mencapai 96%.
0 20 40 60 80 100 120
66 2. Kekurangan :
a. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan menemukan kelompok dengan cara undian permen.
b. Apabila guru masih kurang tegas dalam memberi arahan pada siswa maka akan timbul kekacauan dikelas atau suasana kelas menjadi tidak kondusif. c. Cukup menyita banyak waktu serta membutuhkan biaya yang tidak
sedikit.
d. Beberapa siswa masih cenderung pasif serta sulit diatur untuk saling berkelompok dan berdiskusi dengan teman kelompoknya.
3. Kendala yang ditemukan