BAB V
ANALISIS WACANA
Pada bab ini, penulis akan melakukan analisa menggunakan analisis wacana kritis milik Teun A van Dijk terhadap kasus chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein yang dilihat dari perspektif Liputan6.com, dan mengkaji semua hasil data yang didapat dari sumber pendukung sebagai pelengkap. Penelitian ini lebih memfokuskan pada tiga dimensi analisis, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Analisis Wacana Kritis van Dijk difokuskan pada studi reproduksi diskursif rasisme, studi tentang berita di pers, dan pada teori ideologi serta konteks. Model van Dijk sering disebut sebagai “kognisi sosial”. Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya berdasarkan pada teks, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang juga harus diamati. Proses produksi dan pendekatan ini sangat khas dengan van Dijk, karena melibatkan proses yang disebut kognisi sosial.
Pada tiga dimensi teks, teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus suatu wacana yang dipakai guna menegaskan suatu tema tertentu. Struktur teks terbentuk dari struktur mikro, superstruktur, dan struktur makro. (Eriyanto, 2001: 224).
Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan atau penulis teks. Level analisis kognisi sosial ada empat skema atau model yang dapat digambarkan yaitu : skema person, skema diri, skema peran dan skema peristiwa. (Eriyanto, 2001: 224). Dengan istilah kognisi sosial, sebetuknya mau ditekankan bahwa studi wacana kritis tidak hanya tertarik pada makna subjektif atau penalaman individual pengguna bahasa. Studi wacana kritis lebih tertarik pada kekuasaan dan dominasi serta reproduksinya yang melibatkan kolektivitas seperti kelompok sosial, gerakan sosial, organisari atau lembaga. Kognisi sosial juga meliputi kepercayaan, representasi sosial bersama dari suatu komunitas, dan juga pengetahuan, sikap, nilai, norma dan ideologi. (Haryatmoko, 2016 : 88)
tetapi menganalisis situasi para partisipan, baik ciri – ciri maupun hubungan mereka. (Haryatmoko, 2016: 85).
Berdasarkan langkah-langkah analisis tersebut maka dalam hal ini teks-teks dalam chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein akan diteliti dan dianalisis berdasarkan langkah-langkah dan elemen-elemen analisis wacana kritis model Teun. A. Van Dijk.
Tabel 5.1 Struktur Analisis
Struktur Rumusan Penelitian
Teks
Menganalisis bagaimana strategi yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai.
Bagaimana wacana pada pemberitaan kasus chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein didiskusikan dengan menggunakan analisis wacana kritis? Kognisi Sosial
Menganalisis bagaimana kognisi penulis dalam memahami peristiwa tertentu. Analisis Konteks Sosial
Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat. Proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan.
5.1 Analisis Teks
Gambar 5.1
Tabel 5.2 Analisis Teks
Screenshot chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein pada tanggal 5 Agustus 2016
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Habib Rizieq meminta Firza untuk mengirimkan foto.
Topik
Superstruktur Skematik
Alur chat yang terlihat pada tanggal 5 Agustus 2016 ini diawali dengan Firza mendesah pada pukul 11.44 siang, dan dibalas oleh Habib Rizieq yang menunjukkan dirinya sedang bernafsu dan meminta Firza Husein untuk mengirimkan foto dengan menggunakan kata “.... ini khayalan Firza, harus melihat foto utuh.. ayo dong kan sudah janji...”
Skema
Struktur Mikro Sematik
Dibagian akhir chat terlihat maksud atau pesan yang ingin disampaikan Habib Rizieq terpotong, dan kurang jelas “Firzaku, knp sih foto utuh yg...”.
Pada bagian chat sebelumnya “sudah masuk, saya tarik lagi... minta dihisap.. ayo jilat dan hisap Firza, yang kuat”.
Dari kalimat tersebut dapat dimaksudkan bahwa Habib Rizieq berkhayal sedang
Latar, Detail, Maksud,
bersetubuh dengan Firza Husein, walau kenyataannya hanya melalui chat whatsapp saja.
Sintaksis
Melalui aspek sintasis, kalimat dalam teks ini tidaklah menggunakan bahasa yang formal atau baku, melainkan menggunakan bahasa yang berlaku pada masyarakat. Bahkan pada chat tersebut terdapat beberapa singkatan, misalnya saja kata “yang” menjadi “yg” dan hal ini sudah menjadi pengetahuan umum pada masyarakat.
Bentuk kalimat, korehensi, kata ganti.
Stilistik
Pemilihan kata pada chat tersebut menunjukkan bahwa khayalan yang di lakukan oleh Habib Rizieq terhadap Firza Husein seakan – akan adalah kenyataan. Terhilah pada kalimat “Saya masukkan, saya masukkan.. sambil tidur, duduk, nungging, berdiri....”
Hal ini menggambarkan bahwa Habib Rizieq berkhayal jika Firza Husein sedang bersamanya dan dapat memuaskan nafsunya.
Leksikon
Retoris
Penekanan pada teks pada chat ini adalah bagaimana Habib Rizieq berekspresi melalui chat yang dikirimkannya kepada
Firza Husein, hingga seakan ekspresi virtualnya tersebut adalah suatu kenyataan.
Gambar 5.2
Tabel 5.3 Analisis Teks
Screenshot chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein pada tanggal 6 Agustus 2016
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Habib Rizieq mengutarakan kepada Firza Husein bahwa sebaiknya menikah saja, agar hubungannya halal.
Topik
Superstruktur Skematik
Skema atau alur dari hasil screenshot pada tanggal 6 Agustus 2016 adalah ketika Firza Husein mengirimkan pesan kepada Habib Rizieq pada pukul 10.35 WIB, yang berisi “Habib puber”. Pesan itu dibalas oleh Habib Rizieq pada pukul 10.49 WIB yang mengutarakan bahwa Firza adakah murid yang nakal serta penuh nafsu. Karena dapat membuat dosa, maka Habib Rizieq ingin menikahi Firza. Hak itu pun ditanggapi oleh Firza bahwa iya juga menyetujui keinginan Habib untuk menikahinya.
Skema
Struktur Mikro Sematik
Maksud dari kata puber pada pesan yang dikirimkan Firza bukanlah menunjukkan usia Habib Rizieq yang masih puber. Melainkan perilaku dari Habib Rizieq yang
Latar, Detail, Maksud,
menunjukkan seperti anak remaja ketika puber.
Selanjutnya, Habib Rizieq membalas pesan dari Firza, yang berisi “Firza murid nakal, murid binal, penuh birahi, sangat nafsu, hingga Ustadnya mabuk kepayang”
Dalam pesan tersebut, Habib Rizieq menyatakan bahwa Firza adalah murid yang nakal hingga dapat membuat mabuk kepayang. Pesan berikutnya dari Habib Rizieq kepada Firza Husein “Astagfirullah. Bagaimana ini guru dengan murid sama-sama nakal, genit, binal, nafsu, lupa diri, bikin dosa, bikin maksiat. Wajib segera dinikahkan agar halal, jadi tidak buat kemunkaran..”
Dalam pesan tersebut, ada kata “guru dan murid sama-sama....” yang menunjukkan bahwa adanya kesamaan oleh Habib Rizieq dan Firza Husein. Dengan kata lain, dengan pernyataan kesamaan tersebut berarti tidak adanya unsur paksaan dari salah satu pihak, melainkan terjadi dengan adanya keinginan bersama.
Sintaksis
“Mabuk kepayang” merupakan kata kiasan pada pesan singkat antara Habib Rizieq dan Firza Husein. Makna dari kata tersebut adalah adanya rasa bahagia yang berlebihan, biasanya orang yang merasakannya adalah ketika sedang jatuh cinta.
Kata kiasan kedua pada pesan singkat tgl 6 Agustus 2016 adalah “lupa diri” makna dari lupa diri ini bukanlah Habib Rizieq yang lupa akan dirinya itu siapa, melainkan adanya rasa tidak sadar akan kenyataan yang sesungguhnya. Hal ini biasanya berkaitan dengan orang yang memiliki harapan lebih dan bahagia secara berlebihan.
Bentuk kalimat, korehensi, kata ganti.
Stilistik
Pemilihan kata Habib Rizieq pada pesannya menunnjukkan adanya unsur persuasif untuk menikahi Firza Husein.
Leksikon
Retorsi
Ekspresi yang ditekankan dalam teks ini yaitu kalimat-kalimat yang diungkapkan secara berulang, serta menggunakan huruf kapital, seperti “Astagfirullahaladzim” yang menujukkan adanya rasa bersalah atas tindakannya.
Grafis, Metafora, Ekspresi
Gambar 5.3
Tabel 5.4 Analisis Teks
Screenshot chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein pada tanggal 8 Agustus 2016
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Keinginan Habib Rizieq untuk menghalalkan Firza
Topik
Superstruktur Skematik
Alur pada pesan yang dikirim Habib Rizieq pada tanggal 8 Agustus 2016 kepada Firza Husein adalah ketika Habib Rizieq mengirimkan pesan yang berisi tentang keinginannya untuk menghalalkan Firza, dan meminta Firza untuk menerima keadaannya saat ini yang sudah beristri. Habib Rizieq juga meminta Firza untuk
dapat menghormati istri pertama serta anaknya.
Firza menanggapi keinginan Habib. Struktur Mikro Sematik
Maksud dalam pesan yang dikirimkan Habib Rizieq pada 8 Agustus 2016 adalah keinginan Habieb Rizieq untuk menghalalkan Firza Husein, namun tidak sampai hati untuk menyakiti hati istrinya.
Latar, Detail, Maksud,
Praanggapan, Nominalisasi
Sintaksis
Bentuk kalimat dalam pesan ini diutarakan secara jelas tanpa adanya kiasan. Pada pesan ini juga terlihat bahwa betapa Habib Rizieq menginginkan Firza agar dapat halal baginya.
Bentuk kalimat, korehensi, kata ganti.
Stilistik
Adanya persuasif pada pesan yang disampaikan oleh Habib Rizieq, agar Firza dapat menerima keadaannya saat ini yang masih memiliki istri.
Leksikon
Retorsi
Bagian grafis yang ditonjolkan pada chat ini adalah adanya suatu usaha untuk meyakinkan Firza agar percaya bahwa Habib berusaha untuk menghalalkan Firza.
Grafis, Metafora, Ekspresi
Gambar 5.4
Tabel 5.5
Analisis Teks
Screenshot chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein pada tanggal 13 Agustus 2016
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Habib Rizieq berimajinasi ketika mengirimkan pesan kepada Firza Husein.
Topik
Superstruktur Skematik
Isi chat mulai mengarah menjadi mesum ketika Habib Rizieq bertanya pada Firza “kenapa kemarin tidak ngisap?” pada pukul 10.07 WIB dan dibalas oleh Firza mengenai “permainannya” kemarin dengan Habib Rizieq. Pada pertengahan chat, Habib mulai menggambarkan mengenai imajinasinya saat bersetubuh dengan Firza Husein,
hingga berujung Habib meminta Firza untuk mengirimkan foto.
Struktur Mikro Sematik
Latar pada isi chat ini menunjukkan mengenai Habib Rizieq yang kurang puas dengan Firza Husein.
Saat bertanya “kenapa kemarin tidak ngisap?”
Pada petanyaan tersebut terdapat kata “kemarin” yang menunjukkan keterangan waktu dan “ngisap” yang berasal dari kata kerja berupa “mengisap”. Dapat menjadi praanggapan bahwa “kemarin” Habib Rizieq bertemu dengan Firza Husein dan melakukan hubungan seksual.
Sedangkan pada tanggal 13 Agustus 2016 pada pukul 10.10 WIB, Habib sedang membayangkan sedang berhubungan badan lagi dengan Firza, sedangkan Firza juga menanggapi pesan tersebut dengan isi yang dapat membuat Habib semakin nafsu dengannya. Hingga ujung chat tersebut Habib memunta Firza untuk mengirimkan fotonya tanpa busana.
Latar, Detail, Habib Rizieq oleh Firza Husein ini terdapat kata kiasan yang tidak bermakna pada kata yang sesungguhnya. Misalnya saja terdapat kata “si kecil” yang dimaksud si kecil oleh
Habib Rizieq bukanlah anaknya, melainkan alat kelaminnya.
Stilistik
Pemilihan kata pada pesan, menggunakan kalimat yang tidak baku, isi pada pesan ini juga terdapat unsur paksaan ketika Habib meminta Firza mengirimkan foto dan mengatas namakan cinta.
Leksikon
Retorsi
Penekanan pesan dan titik fokus pada chat ini adalah ini awal dari munculnya foto Firza Husein tanpa busana.
Grafis, Metafora, Ekspresi
Gambar 5.5
Tabel 5.6 Analisis Teks
Screenshot chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein pada tanggal 22 Agustus 2016 STRUKTUR
WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Habib Riziq meminta foto kepada Firza Husein dengan posisi duduk.
Topik
Superstruktur Skematik
Bermula ketika Habib Riziq membalas pesan Firza Husein pada pukul 01.03 dini hari, karena tidak segera dibalas oleh Firza, maka Habib mengirimkan pesan kembali pada pukul 01.06 dini
hari. Berselang satu menit, 01.07 WIB Firza membalas pesan Habib Rizieq. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa Firza takut jika ketahuan oleh Umi (Ibu Firza) saat sedang foto tanpa busana.
Struktur Mikro Sematik
Detil informasi yang didapat pada pesan tersebut ialah ketika pesan kedua yang dikirimkan oleh Habib Riziq, berisi “cepat dong, sudah tidak tahan.. pengen dihisap” dari kalimat tersebut menggambarkan keinginan Habib Rizieq yang sudah tidak sabar untuk menerima foto tanpa busana dari Firza Husein. Namun pada teks tersebut terdapat pertanyaan bahwa tidak berani karena ada sang Ibu dan takut jika Ibunya mendapati keadaan Firza berfoto tanpa menggunakan busana, meskipun begitu Habib tetap ingin Firza mengirimkan foto hingga memberi solusi untuk foto dengan diutarakan secara jelas tanpa adanya kiasan. Pada pesan ini juga terlihat bahwa betapa Habib Rizieq menginginkan Firza segera
mengirimkan foto agar dapat terlampiaskan nafsunya.
Stilistik
Pemilihan kata pada pesan ini tanpa kiasan makna, sehingga dapat dipahami secara jelas.
Leksikon
Retorsi
Bagian teks yang menonjol adalah ketika Habib Rizieq seakan tidak sabar dan ingin Firza dengan segera mengirimkan foto tanpa busana agar dapat membuat Habib terangsang.
1. Analisis Kognisi Sosial
Tabel 5.6
Analisis Kognisi Sosial
Chat mesum Habib Rizieq dan Firza Husein Dari Perspektif Liputan 6
Skema Person (Person Schemas)
Sebagai wartawan di Liputan6, sebenarnnya tidak terlalu mau tau mengenai konflik agama, dan politik. Karena kedua kasus tersebut sangat sensitif dan akan berdampak pada saling menjatuhkan.
Skema Diri (Self Schemas)
Skema diri Liputan6 dalam teks ini memposisikan sebagai media yang netral dan menyampaikan berita kepada khalayak berupa kasus yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat, tanpa adanya suatu kepemihakan yang mengatas namakan media.
Skema Peran (Role Schemas)
Sebagai media yang telah dikenal oleh masyarakat, Liputan6 memiliki tanggung jawab terhadap apa yang telah diberitakan kepada khalayak dan memberikan berita yang sedang menjadi trending, oleh sebab itu Liputan6 memberitakan kasus chat mesum Habib Rizieq dan Firza Husein secara objektif, netral dan tidak memihak.
Skema Peristiwa (Event Schemas)
2. Analisis Konteks Sosial
Pada konteks ini akan dilihat kekuasaan dan pengaruh akses yang dimiliki oleh komunikator dan bagaimana wacana disampaikan pada masyarakat.
a. Praktik Kekuasaan
Tersebarnya kasus chat mesum Habib Rizieq oleh berbagai media dapat mempengaruhi ideologi masyarakat mengenai siapa Habib Rizieq dan Firza Husein, sesuai dengan penggambaran dari teks yang disampaikan oleh media. Oleh karena itu, Liputan6 menyampaikan beritanya secara netral karena tempat naungannya, yaitu SCTV merupakan media besar dan setiap berita yang disampaikan untuk khalayak berupa objektif.
b. Akses Atas Media