BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Conny R Semiawan (2008) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami suatu jenis sentral, di mana unruk mengerti gejala sentral peneliti mewawancarai partisipan. Informasi tersebut bisa berupa kata atau teks, yang nantinya disebut data dan akan dianalisis. Hasil analisis itu nantinya akan diinterpretasi untuk menangkap arti yang mendalam yang dapat dituangkan dalam bentuk laporan tertulis (Semiawan, 2010 : 7 – 20). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berupa analisis wacana kritis
3.2Jenis Penelitian Eksplanstoris
Penelitian Explanatoris adalah penelitian yang bertujuan melihat kausalitas faktor – faktor terhadap suatu fenomena tertentu. Jenis penelitian eksplanatoris menghendaki ketelitian dan terpenuhinya representasifitas yang berusaha menjelaskan hubungan suatu fenimena dengan faktor – faktor terkait (Neuman, 2000: 21 – 22).
Analisis Wacana Kritis merupakan jenis penelitian eksplanatoris karena berusaha menjeaskan suatu fenomena dengan faktor – faktor yang ada. Khusus dalam penelitian ini analisis dilakukan dengan pendekatan Teun A. van Dijk dalam melihat teks pada chat mesum milik Habib Rizieq dengan Firda Husein yang dilihat dari perspektif Liputan6.
3.3Jenis Data
Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Liputan6 sebagai data utama guna melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis.
Data Sekunder
internet, dan segala literatur yang mendukung penelitian ini secara tidak langsung merupakan data sekunder.
3.4Teknik Pengumpulan Data
- Observasi : Data yang diambil dalam penelitian ini berupa berita Liputan6 yang memberitakan kasus chat mesum Habib Rizieq dengan Firda Husein. Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengamatan terhadap media online yaitu Liputan 6 sebagai sumber utama, yang memberitakan soal isu dan berita yang bersangkutan dengan chat
mesum Habib Rizieq dan Firza Husein.
- Studi Pustaka : Tahapan berikutnya adalah peneliti akan melakukan studi pustaka agar memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data dari observasi yang telah dilakukan untuk memeriksa keabsahan data, lalu membuat interpretasi dan penarikan kesimpulan.
3.5Unit Amatan
Dalam penelitian ini yang akan peneliti jadikan sebagai unit amatan adalah media online berupa liputan 6 sebagai sumber utama, yang mengamati serta mengikuti perkembangan isu dan kasus chat mesum yang dilakukan oleh Habib Rizieq dan Firza Husein.
3.6 Unit Analisa
Unit Analisa yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana wacana pada pemberitaan kasus chat mesum oleh Habib.
3.7 Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Konsep Teun A. Van Dijk membagi analisis wacana dalam tiga dimensi yaitu; dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Model ini dikenal sebagai kognisi sosial yaitu penelitian atas wacana yang membantu
Teun A. Van Dijk, penulis dapat mendalami proses pemaknaan dari teks yang terdapat pada chat mesum Habib Rizieq dengan Firza Husein.
Eriyanto (2001: 224) mengemukakan bahwa :
“Wacana kritis oleh van Dijk dibagi dalam tiga dimensi yaitu, bangunan teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dalam level teks yang dilihat adalah bagaimana struktur teks dan
strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial
dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan.
Sedangkan dalam level konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah”
Gambar 3.1 Model Analisis van Dijk
Tabel 3.1
Skema Penelitian Metode Teun A. Van Dijk
Struktur Metode
Teks
Bagaimana struktur teks dan strategi wacana dipakai untuk menegaskan suatu
tema tertentu.
Critical Linguistic
Kognisi Sosial Wawancara
Konteks Sosial
Teks Kognisi Sosial
Proses induksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan.
Konteks Sosial
Bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.
Studi pustaka
Sumber : Haryatmoko (2016: 81)
Struktur Analisis Teks
Eriyanto (2001: 226) menyebutkan bahwa van Dijk membagi suatuteks yang terdiri dari tiga stuktur, yaitu:
“Struktur makro adalah berupa makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Superstruktur adalah struktur yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian teks tersusun didalam berita secara utuh. Struktur makro adalah makna wacana
Tabel 3.2
Elemen Struktur Teks Wacana van Dijk Analisis Teks
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI ELEMEN
Struktur Makro Tematik
Tema / topik yang dikedepankan dalam suatu berita
Topik
Superstruktur Skematik
Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh
Skema
Struktur Mikro Sematik
Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detill pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain
Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita Sumber : Eriyanto, “Analisis wacana; Penganttar Analisis Media”. April 2001
Kognisi sosial sebetulnya mau ditekankan bahwa studi wacana skritis tidak pertama-tama tertarik pada makna subjektif atau pengalaman individual pengguna bahasa. Studi wacana kritis lebih tertarik pada kekuasaan, penyalahgunaan kekuasaan dan dominasi serta reproduksi yang melibatkan kolektivitas seperti kelompok sosisal, gerakan sosial, organisasi atau lembaga. Kognisi sosial meliputi kepercayaan, representasi sosial bersama dari suatu komunitas dan juga pengetahuan, sikap, nilai, norma dan ideologi. Representasi sosial juga berperan dalam konstruksi model representasi pribadi. Maka prasangka gender/ etnis atau sentimen keagamaan suatu masyarakat atau komunitas akan kelihatan juga pada sikap orang – perorangan anggota – anggotanya. (Haryatmoko, 2016: 88)
Pendekatan kognisi didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. (Eriyanto, 2001: 260)
Untuk melalui penelusuran struktur mental wartawan dalam menulis sebuah teks van Dijk menawarkan cara analisis, bagaimana teks terbentuk dan hubungannya dengan peristiwa atau isu yang tengah berlangsung ditengah masyarakat dengan menggunakan skema atau model van Dijk.
Tabel 3.3
Skema / Model Analisis Kognisi Sosial van Dijk Skema Person (Person Schemas)
Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang lain.
Skema Diri (Self Schemas)
Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh seseorang.
Skema Peran (Role Schemas)
Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan peranan dan posisi seseorang dalam masyarakat.
Skema Peristiwa (Event Schemas)
Sumber : Eriyanto, “Analisis wacana; Penganttar Analisis Media”. April 2001 Analisis Konteks Sosial
Analisis ketiga dalam analisis ini adalah melihat konteks sosial. Konteks sosial merupakan sebuah analisis yang menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legimitimasi. Ada dua hal yang menjadi titik fokusnya yaitu kekuasaan (power) dan akses (acces). (Eriyanto: 271-272).
a. Praktik Kekuasaan
Kekuasaan yang dimaksud dalam konteks ini adalah bentuk kepemilikan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok dan bagaimana seseorang atau kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap yang lainnya. Kekuasaan disini berdasarkan pada kepemilikan atas sumber yang bernilai baik dalam bentuk fisik misalnya uang, status, dan pengetahuan serta dalam bentuk persuasif seperti tindakan seseorang atau kelompok dalam mempengaruhi atau mengontrol seseorang melalui kondisi mental, misal kepercayaan, sikap dan pengetahuan.
b. Akses Atas Media
Analisis van Dijk memberi perhatian pada akses atas media. bagaimana akses
diantara masing – masing kelompok dalam masyarakat. dalam hal ini akan dikemukakan bagaimana seseorang atau sekelompok orang memiliki kuasa dan dominasi mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam hal akses atas media. melalui pengaruh ini maa seseorang atau sekelompok orang tersebut memiliki kuasa serta mampu mengontrol kesadaran khakayak lebih besar dan menentukan topik apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak.
3.8Lokasi Penelitian