• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Materi Pemantulan Cahaya Siswa Kelas X Semester II Madrasah Aliyah Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Materi Pemantulan Cahaya Siswa Kelas X Semester II Madrasah Aliyah Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajar"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai

dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.17

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.18

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga ojek-objek ini dapat menjadi

sumber data penelitian.19Peneliti mengambil kelas X semester II Tahun

pelajaran 2013/2014 di MA Darul Ulum Palangka Raya sebagai populasi

17

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 10

18

Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, h. 309 19

(2)

penelitian. Populasi yang digunakan peneliti adalah siswa kelas X semester II

MA Darul Ulum Palangka Raya tahun Ajaran 2013/2014 yang disajikan pada

tabel berikut.

Tabel 3.1

Data siswa MA Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014

No Kelas Jumlah Total

Laki-laki Perempuan

1 X-A 16 11 27

2 X-B 13 12 26

Sumber: Tata Usaha MA Darul Ulum Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

popolasi tersebut.20 Peneliti dalam mengambil sampel menggunakan teknik

Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.21

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari tanggal 3 Januari

sampai 3 Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X-B semester II di

Madrasah Aliyah Darul Ulum Palangka Raya Tahun Ajaran 2013-2014 yang

terletak di jalan Dr. Murjani Gg Sari 45 RT 01 RW10.

20

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 118 21

(3)

D. Tahap- tahap Penelitian

observasi Analisis Status Kompetensi/

Kompetasi Dasar

Studi Pustaka

masalah

Penyusunan Instrumen

Pelaksanaan penelitian dengan RPP dan pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share

Evaluasi

Post-test

Analisis data

Kesimpulan Analisis hasil uji coba

(4)

Tahap-tahap diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Observasi

Di dalam observasi ini, peneliti mengkaji karakteristik materi pokok

pemantulan cahaya, mengkaji model yang sesuai untuk pemantulan cahaya

serta melihat masalah yang ada di sekolah / dilapangan.

2. Kajian Silabus

Peneliti melihat SK / KD dari silabus sekolah yang diterbitkan oleh

kementrian pendidikan nasional, SK/KD materi pemantulan cahaya adalah :

Kompetensi Dasar :

Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Standar kompetensi :

Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik

3. Studi Pustaka

Buku-buku yang digunakan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang ada di sekolah.

4. Masalah

Masalah yang ditemukan penyelesaian diuraikan di bab I proposal penelitian,

adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pengelolaan pembelajaran dengan mengunakan model

(5)

b. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada pokok bahasan pemantulan cahaya di kelas X MA Darul Ulum Palangka

Raya ?

c. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share

dapat menuntaskan hasil belajar siswa di kelas X MA Darul Ulum

Palangka Raya?

5. Penyusunan proposal

Dalam penyusunan proposal menghasilkan bab 1 sampai 3 yang di dalamnya

terdapat instrumen penelitian seperti :

a. Instrument 01 : lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan

mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada pokok bahasan pemantulan cahaya di kelas X MA Darul Ulum Palangka

Raya ada 2 orang pengamat yang mengamati guru peneliti.

b. Instrumen 02 : lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share ada 3 pengamat yang mengamati masing-masing 2 kelompok selama mengikuti seluruh KBM dari awal sampai

akhir.

c. Instrumen 03 : THB Instrumen THB ini meliputi tes kognitif yang

berjumlah 50 soal yang diambil dari materi pemantulan cahaya, uji coba

(6)

tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal. Adapun aspek yang diukur

adalah C1 (aspek pengetahuan), C2 (aspek pemahaman), C3 (aspek

aplikasi), C4 (aspek analisis). Sebelum digunakan instrumen tes hasil

belajar tersebut dilakukan uji validitas.

6. Analisis hasil uji coba instrumen

Uji coba instrumen dilakukan di kelas X SMAN 1 Mentaya Hilir

Sampit, untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat

kesukaran setelah itu hasil tes dilakukan analisis terhadap validitas,

reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal tersebut.

7. Penelitian

Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Darul Ulum Palangkaraya dengan

RPP model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. 8. Evaluasi

Evaluasi / ujian akhir kepada siswa dengan soal THB yang telah diuji cobakan

dan dianalis.

9. Analisis Data

Menganalisis semua data-data yang telah terkumpul.

10. Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian.

(7)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi yang merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis

dan psikologis. Diantaranya adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.22

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen lembar

pengamatan, ujian atau tes, dan dokumentasi.

1. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasan pemantulan cahaya. Instrument

pengelolaan pembelajaran ini diisi oleh dua orang pengamat yaitu satu orang

guru fisika yang mengajar di MA Darul Ulum dan satu orang alumni STAIN

jurusan fisika.

2. Tes hasil Belajar (THB) siswa berupa tes tertulis untuk mengukur hasil

belajar siswa berupa soal-soal yang dibuat berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), pada materi pemantulan cahaya dengan pilihan

(A,B,C,D,dan E) dan sudah diuji tingkat validitasnya, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda. Setiap item dijawab benar akan diberi skor 1

dan item yang dijawab salah akan diberi skor 0.

3. Lembar pengamatan siswa dalam KBM mengunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share. Instrumen aktivitas siswa diisi oleh 3 orang

22

(8)

pengamat yaitu guru fisika (alumni fisika STAIN), dan diisi dua orang

mahasiswa tadris fisika yang sudah melakukan penelitian.

4. Teknik untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, dengan

memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, atau benda-benda

lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tingkat : MA

Kelas/ Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok bahasan : pemantulan cahaya

Jumlah soal : 50

Bentuk : Pilihan Ganda

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Penelitian

Materi Pokok

Tujuan Pembelajaran Khusus

Aspek No. Soal Kunci

jawaban Pemantulan

cahaya

Siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian

pemantulan teratur

C2 1 B

2. Menjelaskan pengertian pemantulan baur

3. Menyebutkan sifat-sifat cermin datar

C2

C1

2

3,4

A

A,C

4. Menentukan arah sinar yang dipantulkan oleh sinar datang

C3 5 C

5. Menentukan jarak benda di depan cermin datar

C3 6 B

6. Menentukan banyaknya bayangan pada cermin datar

C3 7 E

(9)

benda pada cermin datar 8. Menentukan sudut pada cermin

datar

C3 10 C

9. Menentukan banyaknya pantulan dari sinar datang pada cermin datar

C3 11 A

10.Menentukan tinggi minimum cermin datar

C3 12,13,14 A,C,D

11.Menyebutkan sifat- sifat cermin cekung

12.Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung

C1 C3 15,16,17 18 B, C,D A

13.Menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan sifat-sifat cermin cekung

C1 19 E

14.Melukiskan diagram

pembentukan bayangan yang letaknya di depan cermin cekung

C4 20,21,22 C,D,C

15.Menentukan perbesaran pada cermin cekung

C3 23,24,25 A,E,E

16.Menentukan jarak bayangan pada cermin cekung

C3 26,27 B,C

17.Menentukan jarak benda dari cermin cekung

C3 28,29 D,A

18.Menentukan tinggi bayangan pada cermin cekung

C3 30,31 C,A

19.Menentukan jari-jari lengkung pada cermin cekung

C3 32 C

20.Menyebutkan sifat-sifat cermin cembung

C1 33,34 E,B

21.Menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan sifat-sifat cermin cembung

C3 35,36,39 D,E,A

22.Menyebutkan tiga sinar

istimewa pada cermin cembung

C1 37 A

23.Menentukan jarak benda pada cermin cembung

C3 38,40,41 E,B,E

24.Menentukan jarak fokus pada cermin cembung

C3 43,44 E,A

25.Menentukan jarak bayangan pada cermin cembung

C3 42,45,46 C,D,D

26.Menentukan tinggi bayangan pada cermin cembung

C3 49 A

27.Menentukan jari-jari pada cermin cembung

(10)

28.Menentukan perbesaran bayangan pada cermin cembung

C3 47,50 B,A

C1 = aspek pengetahuan C3 = aspek aplikasi (penerapan)

C2 = aspek pemahaman C4 = aspek analisis

F. Teknik analisis Data

Instrumen THB dipergunakan harus diuji coba terlebih dahulu, adapun

hasil dianalisis. Analisis hasil uji coba meliputi :

1. Data pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada pokok bahasan pemantulan cahaya dianalisis menggunakan statistik deskriptif

rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar

pengamatan, dengan rumus ;

̅ =

23

Keterangan :

̅ = Rerata nilai

x = Jumlah skor keseluruhan

N = Jumlah kategori yang ada

1,00 – 1,49 = kurang baik 1,50 – 2,49 = cukup baik 2,50- 3,49 = baik

3,50 – 4,00 = sangat baik24

23

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian (edisi revisi), Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 264

24

(11)

2. Data Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

Tingkat Ketuntasan (TK) hasil belajar fisika pokok bahasan pemantulan

cahaya dalam aspek kognitif setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam pembelajaran pada pokok bahasan pemantulan cahaya dianalisis menggunakan Ketuntasan Individu terhadap

TPK yang ingin dicapai.

a. Ketuntasan individual

Individu dikatakan tuntas bila persentase (P) TPK yang dicapai

sebesar 60%. Hal ini berdasarkan nilai KKM di MA Darul Ulum

Palangka Raya Tahun Ajaran 2012-2013.

Adapun rumus ketuntasan individu sebagai berikut:

KetuntasanIndividu(%) = [

] x 100% 25

b. Ketuntasan TPK

Suatu TPK tuntas bila persentase (TPK) siswa mencapai TPK

tersebut 60%. Untuk jumlah siswa sebanyak n orang, rumus

persentasenya (TPK) adalah sebagai berikut:

TPK = [ ] x 100% 26

n = Jumlah siswa

25

Ibid h. 53 26

(12)

q p S

M M

t t p pbi

 

3. Data aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

Data aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada pokok bahasan pemantulan cahaya mengunakan teknik deskriptif kualitatif

yang memanfaatkan presentase yang merupakan langkah awal dari

keseluruhan proses analisis, kemudian analisis kulitatif ini dinyatakan dalam

sebuah predikat yang menunjukan pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas.

Sehingga hasil penilaian yang berupa bilangan tersebut harus diubah menjadi

sebuah predikat, misalnya :”Baik”, “Cukup”, ”Kurang Baik”, dan “Tidak

Baik” (lima Tingkatan)27

G. Teknik Keabsahan Data 1. Validitas tes

Djemari Mardapi dkk, mengartikan validitas adalah kompetensi alat

ukur yang memenuhi fungsinya sebagai alat ukur, yang mampu mengukur

apa yang dia ukur.28 Untuk menghitung validitas instrumen digunakan rumus

sebagai berikut:

27

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 352 28

(13)

Keterangan:

γphl = Koefisien korelasi biseral

Mp = Rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi skor total

P = Proporsi siswa yang menjawab benar p =

q = Proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1 - p )29

Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Koefisien Korelasi Biseral

Angka Korelasi Makna

0.00-0.199 Sangat rendah

0.20-0.399 Rendah

0.40-0.599 Sedang

0.60-0.799 Kuat

0.80-1.000 Sangat kuat30

Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen

penelitian adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas minimum

0,300 karena dipandang sebagai soal yang baik. Untuk butir-butir soal yang

mempunyai harga validitas dibawah 0,300 tidak digunakan sebagai

instrumen penelitian.31

Berdasarkan hasil analisis butir soal menunjukkan, dari 50 soal yang

digunakan sebagai uji coba tes hasil belajar (THB) kognitif, didapatkan 35

soal yang dinyatakan valid dan digunakan sebagai soal penelitianTHB

29

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,1999,h.79 30

Sumarna Surapnata, Analisis,Validitas,reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal.59

31

(14)

kognitif dan 15 butir soal dinyatakan tidak valid atau gugur sebagai soal

penelitian THB kognitif.(dapat dilihat pada lampiran III keabsahan data)

2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes adalah tingkat keandalan suatu tes, yakni sejauh

mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang andal

relative tidak berubah-ubah walaupun diteskan pada situasi yang

berbeda.32 Perhitungan mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R21

yaitu.

r11= [ ][

]

33

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

M = Rerata skor seluruh butir (pertanyaan)

Vt = Varians total

Rumus varians total adalah :

=

34

32

Departemen Agama RI, Evaluasi Pembelajaran Siswa Berbasis Kompetensi Kemampuan Dasar, Jakarta:DEpag, 2002 h. 17.

33

Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta:Bumi Aksara, 1997, h. 229-230 34

(15)

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas Kriteria

0,00-0,999 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat 35

Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien

relibilitas > 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.36

Berdasarkan analisis butir soal yang dilakukan, diperoleh reliabilitas

instrumen 0,806 kategori sangat tinggi. Sehingga dapat dikatakan soal-soal

pada instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Sebagaimana

yang dinyatakan Remmest et.al. bahwa koofesien reliabilitas 0,5 dapat dipakai

untuk tujuan penelitian. (dapat dilihat pada lampiran III keabsahan data)

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring

banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.37

Butir-butir item tes hasil belajar dapat dnyatakan sebagai Butir-butir-Butir-butir item yang

baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu

35

Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 257. 36

Sumarrna Surapranata. Analisis, Validitas. dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004,h. 114.

37

(16)

mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau

cukup.38 Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus

p =

39

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran adalah:

Tabel 3.5 kategori tingkat kesukaran

Nilai p Kategori

p 0,3 Sukar

0,3 p 0,7 Sedang

p 0,7 mudah.40

Soal-soal yang baik adalah soal-soal yang mempunyai indeks kesukaran 0.30

< TK < 0,70.41

Berdasarkan hasil analisis data dari 50 butir sol yang diujicobakan di

peroleh tingkat kesukaran sebanyak 15 soal dikategorikan sukar, 19 soal

dikategorikan sedang dan 16 soal dikategorikan mudah. (dapat dilihat pada

lampiran III keabsahan data)

38

Anas, sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h. 370.

39

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evalusi Pendidkan …h. 208 40

Sumarrna Supranata, Analisis,Validitas,reliabilitas dan interpretasi hasil tes, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 21

41

(17)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan

antara subyek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.42 Rumus untuk

menentukan daya pembeda (D) yaitu:

D = -

= PA - PB 43

Keterangan:

D = Daya Pembeda

BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA = Banyaknya subjek kelompok atas

BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul

JB = Banyaknya subjek kelompok bawah Klasifikasi nilai daya pembeda yaitu D : 0,00-0,20 : Jelek

D : 0,20-0,40 : Cukup D : 0,40-0,70 : Baik D : 0,70 -1,00 : Baik Sekali

D : Negatif semuanya tidak baik, jadi semua bitur soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.44

Berdasarkan analisis butir-butir soal dari 50 butir soal yang digunakan

sebagai soal uji coba penelitian THB kognitif butir didapatkan 1 butir soal

mempunyai daya beda kategori baik sekali, 11 butir soal mempunyai daya

beda kategori baik, 19 butir soal mempunyai daya beda cukup dan 19 butir

soal mempunyai daya beda jelek. (dapat dilihat pada lampiran III keabsahan

data)

42

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, h. 231 43

Ibid h. 231-232 44

(18)

Tabel 3.6 Rekapitulasi hasil uji coba tes

No Aspek soal Hasil

uji coba

No soal Keterangan

1 Validitas Valid : 32 soal

4,5,7,9,11,13,14,15, 16,18,17,21,23,25,26, 27,28,29,31,31,34,37,38, 40,41,43,44,45,46,48,49,50

Soal yang dapat dipakai : 32 soal. 4,5,7,10,11,13,14,15, 16,18,20,21,23,25,26, 27,28,29,31,31,34,37,38, 40,41,43,44,45,46,48,49,50 Tidak valid : 18 soal 1,2,3,6,8,9,12,17,19,,22,24,30, 33,35,36,39,42,47

2 Reliabilitas Soal reliabel

R11 = 0,806 Reliabel

3 Tingkat kesukaran Sukar : 15 soal 11,13,16,17,18,20,21,38, 40,43,44,45,46,48,50 11,13,16,18,20,21,38,40, 43,44,45,46,48,50 Sedang : 19 soal 5,6,7,9,10,15,19,23,25,26, 27,29,31,32,33,34,37,41,49 5,6,7,9,15,23,25,26,27,29, 31,32,34,37,41,49 Mudah : 16 soal 1,2,3,4,8,12,14,22,24,28,30, 35,36,39,42,47 1,4,8,14,28,

4 Daya beda Baik sekali : 1 soal

27 27

Baik : 11 soal

5,6,7,15,19,20,25,26,32,41,46, 5,6,7,15,20,25,26,32,41,46

(19)

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Januari sampai 3 Maret tahun

2014 di MA Darul Ulum Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014.

Tabel 3.7 Rincian Jadwal Kegiatan

No Keterangan Bulan/Tahun

Juni 2011 Juli 2011 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari 2014 Pebruari 2014 Maret 2014 April 2014

1 Persiapan X

a. Pemilihan konsep

b. Penyusunan

proposal

c. Seminar judul

(prody)

d. Penyusunan

proposal bab 1-3

e. Seminar proposal

(jurusan)

f. Revisi proposal

g. Vadidasi

instrumen

h. Uji coba THB 1 2 16 1 19 27

X X x

10

2 Pelaksanaan

penelitian

X X x

(20)

1-3

b. Pelaksanaan

evaluasi THB

c. Pengambilan surat

selesai penelitian

12

x

3 Penyusunan laporan x

a. Analisis data

b. Pembuatan

laporan

/konsultasi skripsi

c. Ujian skripsi

14

x x

Gambar

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Penelitian
Tabel 3.3 Koefisien Korelasi Biseral
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.5 kategori tingkat kesukaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

agama serta menjadi teladan bagi peserta didik, 4) Sholat Tahajud Berjamaah, yang berorientasi kpeningkatan kompetensi guru dalam membantu peserta didik meningkatkan

(3) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Jenderal, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

Jenis Kegiatan kreatif yang dilakukan di Tk tersebut adalah dengan melakukan kerjasama dengan lingkungan sekitar sekolahan sebagai sarana bermain untuk menunajang kegiatan

Nabati, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak. Bumi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Faktor Resiko Terjadinya Diabetic

sebagai prediktor dari tinggi badan pada seseorang yang berusia 60 tahun. atau

Islam sebagai agama yang hadir ditengah-tengah kondisi sosial ma- syarakat arab yang memandang remeh perempuan, Islam tidak melaku- kan perubuhan secara menyeluruh terhadap tradisi

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode prospektif agar peneliti dapat mengamati secara langsung kondisi pasien dan terapi obat yang diberikan