commit to user
iii
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PDAM KOTA
SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI
NOMOR 47 TAHUN 1999 PERIODE 2006-2010
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
DUWI RATNA AJI F3309041
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PDAM KOTA
SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 47 TAHUN 1999
PERIODE 2006-2010” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi FE
UNS.
Surakarta, Mei 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Ibrahim Fatwa Wijaya, SE., MSc
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Nama : Duwi Ratna Aji
NIM : F3309041
Judul Tugas Akhir : Penilaian Kinerja Keuangan PDAM Kota Salatiga
Berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999
Periode 2006-2010
Surakarta, 16 Juni 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Christiyaningsih Budi,SE.,Msi.,Ak ( )
NIP.197511032000122001 Penguji
2. Ibrahim Fatwa Wijaya, SE., MSc ( )
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v “ Bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya)”. (Q.S An-Najm: 39-40)
v Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. (QS. Al-Insyrah: 6-7)
v Bukan dengan kata-kata melainkan dengan upaya agar dapat mencapai
impian. (Penulis)
Tugas akhir ini
saya persembahkan untuk:
v Bapak ibuku yang selalu memberi
motivasi buatku
v Kakakku
v Sahabat-sahabatku seperjuangan
v Kekasihku
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PENILAIAN KINERJA
KEUANGAN PDAM KOTA SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI
NOMOR 47 TAHUN 1999 PERIODE 2006-2010” dengan lancar dan tiada
halangan sesuatu apapun.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan menempuh ujian
dalam rangka mencapai gelar Ahli Madya jurusan Akuntansi Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril ataupun materiil
maka tidak mungkin Tugas Akhir ini dapat selesai sebagaimana mestinya. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih pada
pihak-pihak sebagai berikut:
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Agus Budiatmanto, M.si, Ak selaku Ketua Program D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
viii
4. Ibrahim Fatwa Wijaya, SE.,MSc selaku Pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat
berguna selama penyusunan Tugas Akhir.
5. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah membekali ilmu pengetahuan selama dalam bangku
perkuliahan.
6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
7. Bapak Samino,SE selaku Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melakukan magang.
8. Bapak Zaenal Abidin, SE selaku Kepala Bagian Akuntansi Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Salatiga yang telah memberikan informasi yang
penulis butuhkan.
9. Bapak Surachmad selaku kasub bag anggaran akuntansi dan verifikasi
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga yang telah membantu
memberikan informasi yang penulis butuhkan selama magang kerja.
10.Seluruh staf dan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga
yang bersedia meluangkan waktu serta memberikan informasi yang
penulis butuhkan selama magang kerja.
11.Keluargaku, Bapak, Ibu, kakak dan keponakan-keponakanku yang telah
memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.
12. Kekasihku, Haris Supriyanto yang selalu memberikan semangat,
commit to user
ix
13.Sahabat-sahabatku ( Vidia, Widya, Ambar, Diana, Tiskara, Verlina, Dita
dan teman- teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu) yang
selalu mendukung dan memberikan semangat. Teman-teman akuntansi
angkatan 2009
14.Teman-teman mess dinya (Mita,Arum,Dewi,Ovi,Putri,Mbak Nety)
15.Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, namun penulis berusaha menyajikan Tugas Akhir ini dengan sebaik
baiknya. Dengan demikian semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Surakarta, Mei 2012
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 1
2. Visi dan Misi ... 2
3. Cakupan Pelayanan ... 3
4. Pelanggan ... 3
5. Aduan Pelanggan ... 4
6. Mata Air ... 4
7. Distribusi Pelayanan... 5
8. Produksi Air ... 6
commit to user
xi
10.Konsumsi Air per Pelanggan ... 7
11.Kehilangan Air ... 8
12.Kepegawaian ... 9
a. Tata Pegawai ... 10
b. Pembinaan Pegawai ... 12
c. Jumlah Pegawai ... 12
13. Kebijakan Akuntansi ... 13
14. Tarif ... 18
15. Kinerja ... 19
B. LATAR BELAKANG ... 20
C. PERUMUSAN MASALAH ... 22
D. TUJUAN PENELITIAN... 22
E. MANFAAT PENELITIAN ... 22
BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 24
1. Pengertian Laporan Keuangan ... 24
2. Jenis Laporan Keuangan ... 24
3. Definisi Analisis Laporan Keuangan ... 25
4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 26
5. Tujuan Laporan Keuangan ... 27
6. Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 28
commit to user
xii
8. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik... 29
9. Tiga Pokok Bahasan dalan Indikator Value for Money ... 30
10. Analisis Kinerja Keuangan PDAM ... 32
B. PEMBAHASAN
1. Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kepmendagri Nomor
47 Tahun 1999 ... 39
2. Pengukuran Value for Money ... 48
BAB III. TEMUAN
A. Kelebihan ... 53
IV. PENUTUP
A. Simpulan ... 55
B. Rekomendasi ... 58
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
I.1 Tabel Pelanggan Air Minum Per Jenis PDAM Kota Salatiga ... 3
I.2 Tabel Laporan Pengaduan Pelanggan Tahun 2008-2009 ... 4
I.3 Tabel Mata Air yang Digunakan PDAM Kota Salatiga ... 4
I.4 Tabel Produksi Air PDAM Kota Salat Tiga Tahun 2007-2010 ... 6
I.5 Tabel Air Terjual PDAM Kota Salatiga 2007-2010 ... 7
I.6 Tabel Konsumsi Air Per Pelanggan PDAM Kota Salatiga Tahun 2009 ... 7
I.7 Tabel Prosentase Air yang Hilang dalam Proses PDAM Kota Salatiga Tahun2009-2010 ... 8
I.8 Tabel Jumlah Pegawai PDAM Per 31 Desember 2010 ... 12
I.9 Tabel Tarif Pendebetan Air PDAM Kota Salatiga... 18
II.1 Perhitungan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif ... 39
II.2 Perhitungan Rasio Laba terhadap penjualan ... 40
II.3 Perhitungan Rasio Utang Lancar terhadap Aktiva Lancar ... 41
II.4 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas ... 42
II.5 Perhitungan Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang ... 43
II.6 Perhitungan Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi ... 43
II.7 Perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan terhadap Pendapatan Operasi ... 44
commit to user
xiv
II.9 Perhitungan Jangka Waktu Penagihan Utang ... 45
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1 Gambar Alur Distribusi Mulai Sumber Sampai ke Pelanggan ... 5
I.2 Gambar Alur Distribusi Mulai Sumber Sampai ke Pelanggan ... 6
I.3 Gambar Struktur Organisasi PDAM Kota Salatiga ... 9
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan telah melakukan kegiatan magang
3. Neraca 2006-2010 (berdasarkan audit BPKP)
4. Neraca 2006-2010 (berdasarkan perusahaan)
5. Laporan Laba-rugi 2006-2010 (berdasarkan audit BPKP)
6. Laporan Laba-rugi 2006-2010 (berdasarkan perusahaan)
commit to user
ii
ABSTRACT
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PDAM KOTA SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI
NOMOR 47 TAHUN 1999
DUWI RATNA AJI
F3309041
Salatiga’s PDAM was one of the government ' s company that active in the sector of supplying pure water for the society . Today, PDAM is the only regional companies that active in supplying pure water which is oriented to the public service. A company that is oriented toward a public service on generally not only the pursuing the profit merely , but it also has the main task to prosper people .
Financial report is the one of information source that is very important for a company. Financial report used to know about financial condition of a company that will eventually can be used as the basis for decision making . financial report is needed by all of the company, both companies are profit oriented and which are not profit oriented. Financial report also can be used to do the performance appraisal of a company at the particular period. The study is done to evaluate financial performance of PDAM in Salatiga from 2006 to 2010.
Financial performance appraisement of PDAM in Salatiga is done with refence to Kepmendagri number 47, in the year of 1999. To enrich the discussion, the writer also evaluate the performance of PDAM in Salatiga based on “Value for Money”. Based on the calculation and the observation which is done about performance appraisal of PDAM in Salatiga didn’d find any weakness. Performance appraisal in the financial aspect of PDAM in Salatiga from 2006 to 2010 has a good category with score 38. While the performance appraisal based on “Value for Money” state that PDAM in Salatiga already economical, effective, and efficient.
commit to user
iii
ABSTRAK
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PDAM KOTA SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI NO 47 TAHUN 1999
PERIODE 2006-2010
Duwi Ratna Aji
F 3309041
PDAM Kota Salatiga merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih bagi masyarakat. Saat ini PDAM merupakan satu-satunya perusahaan daerah yang bergerak dalam hal penyediaan air bersih yang berorientasi pada pelayanan publik. Perusahaan yang berorientasi pada pelayanan publik pada umumnya tidak hanya mengejar keuntungan semata, melainkan juga mempunyai tugas utama untuk mensejahterakan rakyat.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya akan dapat dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan. Laporan keuangan diperlukan oleh semua perusahaan, baik perusahaan yang berorientasi pada keuntungan maupun yang tidak berorientasi pada keuntungan. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja keuangan pada PDAM Kota Salatiga dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
Penilaian kinerja keuangan PDAM Kota Salatiga dilakukan dengan mengacu pada Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999. Untuk memperkaya pembahasan, penulis juga menilai kinerja PDAM Kota Salatiga berdasarkan Value
for Money. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan yang dilakukan
tentang penilaian kinerja PDAM Kota Salatiga tidak ditemukan adanya kelemahan. Penilaian kinerja aspek keuangan PDAM Kota Salatiga periode 2006 sampai 2010 dalam kategori baik dengan nilai 38. Sedangkan penilaian kinerja berdasarkan Value for Money menyatakan bahwa PDAM Kota Salatiga sudah ekonomis, efektif dan efisien.
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
“Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga sebagai Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah dirintis oleh Pemerintah belanda
sejak tahun 1921. Pada tahun 1986 Surat Keputusan Walikotamadya
Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor: 44/Kepda/Um-Pan tanggal 30
Desember 1967 dan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong
Royong (DPRD-GR) Nomor: 8/DPRD-GR/Um-Pan 18 Mei 1968,
penyediaan air minum dikelola oleh Dinas Air Minum. Tahun 1969
status Dinas Air Minum berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) sesuai sesuai SK. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II
Salatiga Nomor: 8.a/Kepda/Um-Pan tanggal 1 April 1971 dan Peraturan
Daerah Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 20 Tahun
1969” ( profil Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010:
8).
Dalam perkembangannya dasar hukum pendirian PDAM Kota
Salatiga telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kotamadya Daerah Tingkat II
Salatiga. Nomor: 5 Tahun 1981 tentang: Pendirian Perusahaan Daerah
commit to user
Didukung dengan karyawan dan karyawati yang ramah, siap
melayani pelanggan dari hari Senin - Jumat (Jam 7.00 WIB – 13.45
WIB) dan Hari Sabtu (jam 8.00 WIB - 12.15 WIB)
Kantor pusat Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga
terletak di jantung kota Salatiga tepatnya Jalan Letjen. Sukowati 66-70
Salatiga.
2. Visi dan misi
Berdasarkan Profil Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Salatiga(2010,2) visi dan misi PDAM Kota Salatiga adalah:
VISI
“ PDAM Salatiga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air
bersih dalam jumlah yang cukup, berkualitas dan terus menerus dengan
harga terjangkau serta mampu mendukung penyelenggaraan Otonomi
Daerah”.
M I S I
a. Menyediakan kebutuhan masyarakat akan air bersih dalam jumlah
yang cukup, berkualitas, terus- menerus, harga terjangkau.
b. Memberikan sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah untuk
mendukung penyelenggaraan Otonomi Daerah.
c. Meningkatkan pelayanan dan cakupan pelayanan ke seluruh
wilayah.
commit to user
3. CakupanPelayanan
Cakupan wilayah pelayanan PDAM Kota Salatiga sampai dengan
akhir tahun 2010 mencapai jumlah 25188 sambungan, sedangkan yang
tercatat sebagai pelanggan aktif sebanyak 23.478 sambungan. Jumlah
penduduk Kota Salatiga menurut data Biro Pusat Statistik hasil SP 2010
sejumlah 170.332 sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di
Kota Salatiga yang tercantum dalam Buku Salatiga Dalam Angka tahun
2010 sebanyak 44.210 dan cakupan pelayanan yang dicapai secara
kumulatif sebesar 68,29% dari jumlah penduduk atas hasil audit BPKP
perwakilan Jateng.
4. Pelanggan
Jumlah pelanggan PDAM kota Salatiga dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 menurut jenisnya adalah sebagai berikut:
TABEL I.1
PELANGGAN AIR MINUM PER JENIS PDAM KOTA SALATIGA
TAHUN 2008-2010
Sumber:
commit to user
5. AduanPelanggan
Aduan yang masuk ke PDAM Kota Salatiga dari para pelanggan
tentang kondisi pelayanan PDAM dari tahun 2008 sampai dengan 2010
menurut jenis permasalahannya adalah sebagai berikut:
TABEL I.2
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.11.
6. MataAir
Mata air yang digunakan PDAM Kota Salatiga untuk mencukupi
kebutuhan masyarakat kota Salatiga dan sebagian wilayah Kabupaten
Semarang sebagai berikut:
TABEL I.3
MATA AIR YANG DIGUNAKAN PDAM SALATIGA
Mata Air Kapasitas
Produksi I/dt Terpasang I/dt
M.A Senjoyo 150,00 150,00
Sumur III Tegalsari 10,00 10,00
commit to user
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.11.
7.DistribusiPelayanan
Mata air yang didistribusikan kepada pelanggan menggunakan dua
sistem yaitu sistem gravitasi dan sistem perpompaan. Sistem perpompaan
digunakan untuk melayani wilayah Salatiga yang letaknya lebih tinggi
dari mata air yang ada dengan menggunakan diesel dengan bahan bakar
solar maupun listrik, sedangkan untuk wilayah Salatiga yang rendah
dilayani dengan sistem gravitasi.
Skema Sistem Distribusi air kepada pelanggan:
a. Sistem Gravitasi
Gambar I.1
ALUR DISTRIBUSI MULAI DARI SUMBER SAMPAI KE PELANGGAN
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.13.
Mata Air Bak
Penampung
Jaringan Transmisi
Reservoir
commit to user
b. Sistem Pompa:
Gambar I.2
ALUR DISTRIBUSI MULAI DARI SUMBER SAMPAI KE PELANGGAN
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.13.
8.ProduksiAir
Perkembangan produksi air PDAM Kota Salatiga dari tahun 2007
sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut:
TABEL I.4
PRODUKSI AIR PDAM KOTA SALATIGA TAHUN 2007-2010
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.14.
commit to user
TABEL I.5
AIR TERJUAL PDAM KOTA SALATIGA 2007-2010
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.15.
10.KonsumsiAirPerPelanggan
Rata-rata konsumsi air untuk tiap- tiap pelanggan PDAM Kota
Salatiga:
TABEL I.6
KONSUMSI AIR PER PELANGGAN PDAM KOTA SALATIGA
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
commit to user
11. KehilanganAir
Kehilangan air terjadi karena adanya kebocoran pada Water Meter
atau karena adanya pencurian air oleh penduduk dengan cara membobol
pipa sekunder yang menuju pelanggan.
Air yang hilang dalam proses produksi dan pendistribusian dalam
m3 selama tahun 2007 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut:
TABEL I.7
PROSENTASE AIR YANG HILANG DALAM PROSES PDAM KOTA SALATIGA
TAHUN 2007-2010
No Tahun % Air Hilang
1 2007 25,00
2 2008 24,63
3 2009 25,53
4 2010 25,05
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
commit to user
12.KEPEGAWAIAN
STRUKTUR ORGANISASI PDAM KOTA SALATIGA
Gambar I.3
Sumber: Keputusan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Nomor
061.1/001.2/2011.2011.Stuktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.
commit to user
a. TataPegawai
1) Dewan Pengawas
(a) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
pengurusan dan pengelolaan PDAM.
(b) Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah
diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan
PDAM antara lain pengangkatan Direksi, program kerja yang
diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan
PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain.
(c) Memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis, dan
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang dibuat
Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan.
2) Direksi
(a) Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan
seluruh kegiatan operasional PDAM.
(b) Membina pegawai
(c) Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM
(d) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
(e) Menyusun Rencana Strategi Bisnis 5 ( lima) tahunan yang
disahkan oleh walikota melalui Dewan Pengawas.
(f) Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran
commit to user
dari Rencana Bisnis kepada Kepala Daerah melalui Dewan
Pengawas.
(g) Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM.
3) Bagian Pelayanan Pelanggan
Bagian pelayanan pelanggan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pembacaan meter, pembuatan rekening,
pemasaran sambungan baru, hubungan masyarakat, advokasi,
penertiban langganan, serta perhitungan pemakaian air dan penagihan
pemakaian air.
4) Bagian Umum dan Keuangan
Bagian umum dan keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang pendapatan, akuntansi, verifikasi,
personalia, administrasi umum, pemeliharaan, perlengkapan kantor
dan pergudangan.
5) Kantor Cabang
(a) Mengadakan koordinasi dengan semua bagian agar dicapai hasil
kerja yang efektif dan efisien
(b) Melaksanakan pembinaan, mengendalikan dan mengevaluasi
kegiatan cabang yang menjadi tanggungjawabnya.
(c) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan administrasi keuangan di
cabang.
commit to user
(e) Mengawasi, mengevaluasi, dan membina organisasi dan tata
laksana subag. Pelayanan Umum dan Keuangan dan subag.
Teknik.
b. PembinaanPegawai
1) Peningkatan pendidikan pegawai
2) Memberikan motivasi untuk meningkatka pendidikan formal bagi
karyawan pada jenjang D3, S1 dan S2.
3) Kursus singkat
4) Pelatihan (training)
5) Pertemuan rutin ( regularmeeting)
6) Diklat Management Tingkat Dasar, Madya dan Utama.
7) Rapat koordinasi
8) Pembinaan staf secara periodik dan insidental
c. JumlahPegawai
Jumlah pegawai PDAM Kota Salatiga per 31 Desember 2010
adalah 138 orang, yang terdiri dari:
TABEL I.8
JUMLAH PEGAWAI PDAM Per 31 Desember 2010
commit to user
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.17.
13.KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi PDAM ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Otonomi Daerah No.8 tahun 2000, tanggal 10 Agustus tentang
pedoman akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diantaranya:
a. Dasar Akuntansi
Dasar akuntansi yang digunakan dalam perhitungan hasil usaha
(laporan Laba-Rugi) periodik dan penentuan posisi keuangan (neraca)
dilakukan dengan metode akrual. Dengan metode akrual diartikan
bahwa pembukuan tidak hanya sekedar pencatatan transaksi
penerimaan dan pengeluaran uang, akan tetapi pencatatan terhadap
setiap perubahan aktiva dan kewajiban, demikian pendapatan dan
biaya, pada saat terjadinya atau diakuinya perubahan yang dimaksud.
b. Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Seluruh pendapatan, baik Pendapatan Usaha maupun Pendapatan Non
Usaha diakui pada saat timbulnya transaksi/ masa prestasi dinikmati
meliputi:
1) Pendapatan Penjualan Air diakui dan dicatat tiap-tiap bulan
berdasarkan rekening yang diterbitkan.
2) Pendapatan Sambungan Baru/ Non Air diakui dan dicatat
commit to user
a) Jika pembayaran disyaratkan secara tunai, pendapatan
diakui pada saat uang diterima, dan tidak dicatat ke
rekening piutang.
b) Jika pembayaran disyaratkan secara mencicil
pendapatan dan piutang diakui dan dicatat pada saat
dokumen tagihan diterbitkan. Pendapatan denda atas
keterlambatan pembayaran diakui dan dicatat pada saat
denda tersebut diterima. Biaya diakui dan dicatat dalam
periode terjadinya transaksi.
c. Penilaian Piutang
Piutang disajikan dengan nilai tunai yang disajikan dengan nilai
yang dapat direalisasi. Khusus untuk piutang usaha yang mempunyai
kemungkinan tidak tertagih dibuatkan penyisihan dalam jumlah yang
layak dengan pengelompokan umur piutang sebagai berikut:
1) Di atas 6 bulan s/d 1 tahun : 30%
2) Di atas 1 tahun s/d 2 tahun : 50%
3) Di atas 2 tahun s/d 3 tahun : 75%
4) Di atas 3 tahun : 100%
Penyisihan tersebut di atas dikecualikan bagi tagihan kepada
instansi Pemerintah dan TNI. Piutang yang telah berumur di atas 3
tahun diklasifikasikan sebagai piutang ragu- ragu dan sudah dapat
diusulkan untuk dihapus kepada Badan Pengawas, tetapi dicatat secara
commit to user
d. Persediaan Bahan
Persediaan bahan dinilai berdasarkan harga perolehan dan
pemakaian menggunakan metode FIFO ( First In First Out).
e. Pengeluaran Barang Modal dan Biaya
Kategori yang termasuk pengeluaran barang modal/ aktiva tetap
adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran- pengeluaran untuk pembelian barang-barang
berwujud dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu
untuk digunakan dalam operasi normal perusahaan.
2) Barang-barang tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual,
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dengan batasan
di atas Rp 200.000
3) Pembelian barang-barang tertentu yang harga satuannya
dibawah Rp 200.000 dan lazimnya dibutuhkan dalam jumlah
lebih dari 1 (satu) sehingga harganya melampaui Rp 200.000
maka transaksi tersebut dibuku sebagai pengeluaran barang
modal.
4) Pengeluaran- pengeluaran untuk mengganti
komponen-komponen mesin/ instalasi yang rusak dibuku sebagai biaya.
Jika perbaikan/ penggantian komponnen tersebut memberi
tambahan masa manfaat dari aktiva tersebut dan nilainya
melebihi Rp 200.000 dibuku sebagai pengurang akumulasi
commit to user
5) Pengeluaran untuk memindahkan instalasi ke tempat lain,
maka biaya pemindahannya dibuku sebagai beban tahun
berjalan.
f. Aktiva Tetap dan Penyusutan
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1: Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk
golongan bangunan yang mempunyai masa
manfaat tidak lebih dari 4 (empat) tahun.
Kelompok 2: Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk
golongan bangunan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 4 (empat) tahun dan tidak
lebih dari 8 (delapan) tahun.
Kelompok 3: Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk
golongan bangunan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 4 (empat) tahun dan tidak
lebih dari 16 (enam belas) tahun.
Kelompok 4: Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk
golongan bangunan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 16(enam belas) tahun.
II. Bangunan
a) Permanen: bangunan dan harta tidak bergerak lainnya,
commit to user
dilakukan, yang mempunyai masa manfaat 20 (dua
puluh) tahun.
b) Tidak permanen: bangunan dan harta tidak bergerak
lainnya, termasuk tambahan, perbaikan atau perubahan
yang dilakukan, yang mempunyai masa manfaat 10
(sepuluh) tahun.
g. Pencatatan piutang
Piutang dicatat secara lengkap agar tergambar seluruh kewajiban
perusahaan yang terutang pada akhir tahun.
h. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo
Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun mendatang setelah tanggal neraca disajikan sebagai
utang/ kewajiban lancar.
i. Biaya Ditangguhkan dan kebijakan Amortisasi
Pengeluaran- pengeluaran yang belum diakui sebagai beban
dalam periode terjadinya pengeluaran karena memberikan manfaat
untuk masa-masa yang akan datang dicatat sebagai biaya
ditangguhkan. Biaya tersebut diamortisasi menurut taksiran masa
manfaatnya.
j. Bunga Pinjaman dalam Masa Konstruksi
Beban bunga pinjaman jangka panjang yang digunakan untuk
commit to user
selama masa pembangunan sampai aktiva tersebut selesai dan siap di
operasikan.
Setelah masa konstruksi, bunga tersebut dibebankan sebagai
biaya tahun berjalan dan dikelompokkan dalam biaya umum dan
administrasi.
14.TARIF
Perlakuan tarif PDAM Kota Salatiga mengacu pada Permendagri
Nomor 01 Tahun 1998, yang mana tarif ditetapkan dengan Peraturan
Walikota atas usulan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
kemudian disempurnakan dengan Permendagri Nomor 23 Tahun 2006, yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 51Tahun 2007
yang efektif berlaku mulai bulan September 2007.
TABEL I.9
TARIF PENDEBETAN AIR PDAM KOTA SALATIGA
No SEGMENTASI TARIF Tingkat Pemakaian
0-10
No Segmentasi Tarif Tingkat Pemakaian
commit to user
Pembayaran minimum 10 m3 artinya perhitungan minimal pembayaran beban ekuivalen 10 m3.
Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga.2011.Profil
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga Tahun 2010.hal.21.
15.KINERJA
Penilaian kenerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga
berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 yang dihitung dari aspek
keuangan, aspek operasional dan administrasi sejumlah 30 variabel. Penilaian
dengan sistem Brandmarking oleh UNDP yang bekerjasama dengan
PERPAMSI, dengan menilai 100 variabel yang menyangkut aspek keuangan,
commit to user
PDAM yang berada di Jawa Tengah dan DIY, PDAM Kota Salatiga
memperoleh nilai tertinggi (sangat baik), dan hasil audit BPKP memperoleh
Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
Selain dari kinerja yang semakin baik menurut penilaian dari BPKP
perwakilan Jateng PDAM Kota Salatiga menduduki urutan pertama
pencapaian kinerja terbaik di Jawa Tengah tahun 2008 sedangkan untuk tahun
2009 PDAM menempati urutan ke-2 setelah PDAM Kabupaten Temanggung.
Dari hasil pencapaian hasil kinerja tersebut pada tahun 2009 PDAM Kota
Salatiga mendapatkan PERPAMSI AWARD yang diserahkan oleh
Kementrian PU di Batam pada Desember 2009 dan diterimakan kepada
Walikota Salatiga, sedangkan untuk Direktur PDAM Kota Salatiga menerima
anugrah Manajer Profesional tahun 2009 dari Lembaga Independent diantara
20 orang Profesional di seluruh Indonesia.
B. LATAR BELAKANG
Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan
akan air bersih. Sampai saat ini banyak masyarakat di Indonesia yang belum
bisa menikmati air bersih. Melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
pemerintah berupaya untuk menyediakan layanan air bersih bagi masyarakat.
PDAM merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMD) yang bergerak
dalam bidang pengelolaan air bersih.
Sebagai Badan Usaha Milik Pemerintah, PDAM dituntut untuk
commit to user
masyarakat dengan baik tanpa membebani masyarakat. Dalam hal pelayanan
terhadap pemerintah daerah, PDAM harus meningkatkan kontribusinya
terhadap pendapatan daerah.
Sebagai organisasi sektor publik, selain memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat perusahaan juga dituntut untuk selalu meningkatkan
kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja perusahaan dilakukan dengan
meningkatkan pendapatan PDAM dengan cara kenaikan tarif air bersih,
meningkatkan kinerja karyawan, dan operasionalisasi biaya secara efektif dan
efisien.
Untuk mengetahui kenerja Perusahaan Daerah Air Minum, dilakukan
penilaian terhadap kinerja perusahaan pada setiap akhir tahun buku. Penilaian
Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum berdasarkan Kepmendagri Nomor 47
Tahun 1999 yang dihitung dari aspek Keuangan, Aspek Operasional dan
administrasi. Aspek keuangan terdiri dari sepuluh rasio. Dari rasio tersebut
akan diperoleh nilai dari masing- masing rasio yang akan menentukan nilai
dan penggolongan tingkat kesehatan perusahaan serta mengetahui
perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun serta membantu menentukan
arah kebijakan pimpinan dalam memperbaiki rasio- rasio yang lemah melalui
program kerja yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan produktifitas.
Penilaian kinerja perusahaan sektor publik yang lain adalah dengan
mengukur tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas perusahaan dengan
commit to user
Berdasarkan hal tersebut, meka penulis tertarik untuk mengambil judul
Tugas Akhir “PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PDAM KOTA
SALATIGA BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 47 TAHUN 1999 PERIODE 2006-2010 ”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara spesifik penulis dapat
menentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Salatiga periode 2007-2010 ditinjau dari pedoman Penilaian Kinerja
PDAM ( Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999)
2. Bagaimana dampak kinerja Perusahaan Daerah Air Minum terhadap
masyarakat berdasarkan Value for Money.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
Melalui proses penilaian kinerja dapat diketahui bagaimana
perkembangan kinerja perusahaan dilihat dari aspek keuangan, sehingga
dapat dijadikan masukan dalam mengambil kebijakan di masa mendatang.
E. MANFAAT PENELITIAN
commit to user
1) Bagi Penulis
Untuk mengaplikasikan serta menerapkan teori- teori yang diterima
penulis di bangku kuliah ke dalam praktik sesungguhnya sehingga
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menilai kinerja
perusahaan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
2) Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran di dalam
menentukan kebijaksanaan yang akan ditetapkan perusahaaan, demi
kelangsungan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.
3) Bagi Dunia Akademik
Sebagai tambahan informasi dan referensi bagi mahasiswa yang akan
menyusun Tugas Akhir khususnya yang mengambil topik yang sama
dan bagi perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
commit to user
24
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir,
2004: 2). Sedangkan menurut Harnanto (1995: 4)
Laporan keuangan adalah alat utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak ekstern yang di dalamnya terdapat laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2004)
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, yang terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan
posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan serta materi penjelasan
yang merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan.
2. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Kieso, Weygant dan Kimmel (2007:23) laporan keuangan
di bagi menjadi 4 jenis:
a.Laporan Rugi/Laba ( income statement)
Laporan Rugi/Laba merupakan laporan keuangan yang
commit to user
tertentu. Sedangkan menurut Falikhatun dan Nugrahaningsih
(2007:3) Laporan Rugi/Laba merupakan laporan prestasi (hasil
usaha) perusahaan selama jangka waktu tertentu.
b. Laporan Perubahan Modal (Owner’s Equity Statement)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang
melaporkan perubahan modal pemilik selama periode tertentu.
c. Neraca (Balance Sheet)
Neraca merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan kedudukan aset, utang dan perubahan modal
perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini
menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi
dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor,
dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.
d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai aliran
kas masuk dan aliran kas keluar selama periode tertentu.
3. Definisi Analisis Laporan keuangan
Menurut pendapat Falikhatun dan Nugrahaningsih (2007:6) analisis
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya untuk
mengetahui prospek dan resiko perusahaan atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis laporan keuangan berarti melakukan penelaahan
commit to user
menentukan posisi keuangan hasil operasi serta perkembangan
perusahaan yang bersangkutan.
4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kulitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Baridwan
(1999: 5) karakteristik kualitatif laporan keuangan meliputi:
a.Dapat dipahami
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan
dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan
dengan batas pengertian para pemakai.
b.Relevan
Informasi laporan keuangan harus relevan dengan maksud
penggunaanya karena digunakan untuk keperluan para pengambil
keputusan.
c.Netral
Informasi laporan keuangan harus diarahkan pada
kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan
dan keinginan pihak-pihak tertentu.
d.Dapat dibandingkan
Informasi laporan keuangan harus dapat dibandingkan
commit to user
pada perusahaan yang sejenis, sehingga dapat mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
e.Tepat waktu
Informasi laporan keuangan harus disampaikan sedini
mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu
dalam pengambilan keputusan.
5. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (1999: 4) tujuan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan. Secara umum tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban serta modal suatu
perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.
c. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman modal.
d. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
commit to user
6. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 30-48) menyatakan bahwa
analisis terhadap laporan keuangan terdiri dari lima alat penting:
a. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap
akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi
terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif
adalah kecenderungan atau tren.
b.Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Analisis laporan keuangan ini juga disebut laporan
keuangan vertikal karena evaluasi pos dari atas ke bawah.
Laporan common-size terutama berguna untuk perbandingan antar
perusahaan. Perbandingan ini dapat menekankan perbedaan
komposisi dan distribusi pos.
c. Analisis Rasio
Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan
menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren
yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing- masing
komponen yang membentuk rasio.
d.Analisis Arus Kas
Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang
bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan
commit to user
e. Penilaian
Penilaian biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik
sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar penilaian adalah teori
nilai sekarang (present value theory) yang menyatakan bahwa
nilai utang sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan
dari efek masa depan, yang didiskontokan ke saat ini dengan
menggunakan tingkat diskonto yang tepat.
7. Pengertian Penilaian Kinerja
Menurut Jackson dalam Wicaksono (2010: 43)
Penilaian kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian mengkomunikasikan dengan para karyawan. Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik karyawan yang menjadi pengembangan perusahaan di masa yang akan datang.
8. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu
strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial
(Mardiasmo,2004:121).
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang
dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan
outcome secara bersama-sama (Mardiasmo,2004:127)
Mardiasmo (2004:131) berpendapat bahwa Value for Money
commit to user
penilaian kinerja organisasi dapat dilakukan secara objektif, maka
diperlukan indikator kinerja yang terkait pada alokasi biaya (ekonomi
dan efisiensi) dan kualitas pelayanan (efektivitas).
9. Pokok Bahasan dalam Indikator Value for Money
Menurut Mardiasmo (2004:131-132)
a. Ekonomi
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of
input). Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang
dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik
yang dimungkinkan (Mardiasmo, 2004:131).
Bastian (2001:336) mengatakan, ekonomis hanya
menekankan pada input. Apabila suatu suatu biaya bisa lebih
rendah dari yang sesungguhnya maka dikatakan ekonomis.
Sehingga bisa dikatakan rumus perhitungan ekonomis adalah:
Realisasi belanja
X 100% Anggaran belanja
Kinerja perusahaan dinilai ekonomis bila rasio yang dicapai
kurang dari 1 atau 100%. Semakin kecil nilai rasio ekonomi berarti
kinerjanya semakin baik.
b. Efisiensi
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang
commit to user
suatu hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber
daya dan dana yang serendah-rendahnya (Mardiasmo,2004:132)
Perhitungan rasio efisiensi menurut Halim (2007:234)
sebagai berikut:
Biaya yang dikeluarkan/ terealisasi
X 100% Realisasi penerimaan
Kinerja Pemda dalam melakukan pemungutan pendapatan
dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 atau
dibawah 100%. Semakain kecil rasio efisiensi berarti kinerjanya
semakin baik.
c. Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran output
dengan tujuan atau sasaran (outcome) yang harus dicapai. Kegiatan
operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai
tujuan dan sasaran akhir kebijakan (Mardiasmo,2004:132).
Halim (2007:234) mengatakan rasio efektivitas
menggambarkan kemampuan pemda dalam merealisasikan
pendapatan yang direncanakan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan.
Perhitungan rasio efektivitas:
Realisasi penerimaan pendapatan
commit to user
Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan
efektif apabila rasio yang dicapai mencapai minimal sebesar 1 atau
100%. Semakin tinggi rasio efektivitas, maka kemampuan
perusahaan daerah semakin baik.
d. Outcome
Outcome adalah dampak suatu program kegiatan terhadap
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena
output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap
masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan
dampak yang dihasilkan.
Gambar II.1
Skema pengukuran Value for Money
Sumber: Mardiasmo (2004).”Akuntansi Sektor Publik”.hal:132
Cost-Effectiveness Ekonomi
(hemat)
Efektivitas
(berhasil guna) Efisiensi
(berdaya guna)
commit to user
10.Analisis Kinerja Keuangan PDAM
Pemantauan dan penilaian kinerja keuangan secara berkala atas
laporan keuangan dan manajemen Perusahaan Daerah Air Minum
disusun sesuai dengan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31
Mei 1999, tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air
Minum yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan penggolongan
tingkat kesehatan pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum yaitu:
Nilai 41 - 50 dinyatakan Baik Sekali
Nilai 31 - 40 dinyatakan Baik
Nilai 21 - 30 dinyatakan Cukup Baik
Nilai 11 - 20 dinyatakan Kurang Baik
Nilai 0 - 10 dinyatakan Tidak Baik
Kriteria dalam penilaian dan penggolongan tingkat kesehatan
pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum diperoleh dari 10 indikator
yang terbagi dalam:
a) Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif
Rumus = Laba sebelum pajak
X 100% Aktiva produktif
Nilai Kinerja >10% = 5
> 7% - 10% = 4
> 3% - 7% = 3
> 0% - 3% = 2
commit to user
Kemampuan aktiva produktif yang diinvestasikan untuk
menghasilkan laba sebelum pajak.
Nilai bonus diberikan apabila ada peningkatan rasio laba
terhadap aktiva produktif.
Penilaian : > 12% = 5
> 9% - 12% = 4
> 6% - 9% = 3
> 3% - 6% = 2
> 0% - 3% = 1
b) Rasio Laba terhadap Penjualan
Rumus = Laba sebelum pajak
X 100% Penjualan
Nilai Kinerja >20% = 5
> 14% - 20% = 4
> 8% - 14% = 3
> 0% - 8% = 2
<= 0% = 1
Laba sebelum pajak yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah
penjualan baik air maupun non air. Dari kedua rasio tersebut
menunjukkan bahwa setiap penambahan aktiva produktif dan
penjualan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan laba usaha
commit to user
Nilai bonus diberikan apabila ada peningkatan rasio laba
terhadap penjualan:
Penilaian : > 12% = 5
> 9% - 12% = 4
> 6% - 9% = 3
> 3% - 6% = 2
> 0% - 3% = 1
c) Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar
Rumus = Aktiva lancar
Utang lancar
Nilai Kinerja > 1,75 - 2,00 = 5
> 1,60 - 1,75 atau >2,00 - 2,30 = 4
> 1,25 - 1,50 atau >2,30 - 2,70 = 3
> 1,00 – 1,25 atau >2,70 - 3,00 = 2
<= 1,00 atau >3,00 = 1
Menggambarkan kemampuan perusahaan membayar utang yang
harus segera dibayar dengan aktiva lancar yang dimiliki
d) Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Rumus = Utang jangka panjang Ekuitas
Nilai Kinerja <= 0,5 = 5
> 0,5 – 0,7 = 4
commit to user
> 0,8 – 1,0 = 2
> 1,0 = 1
Bagian dari setiap ekuitas yang dijadikan jaminan untuk
pemenuhan utang jangka panjang
e) Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang
Rumus = Total aktiva Total utang
Nilai Kinerja > 2,0 = 5
> 1,7 – 2,0 = 4
> 1,3 – 1,7 = 3
> 1,1 – 1,3 = 2
<=1,0 = 1
Kemampuan dari total aktiva perusahaan untuk menutup seluruh
kewajiban perusahaan secara penuh bila perusahaan dilikuidasi.
f) Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi
Rumus = Biaya operasi
Pendapatan operasi
Nilai Kinerja <= 0,50 = 5
> 0,50 – 0,65 = 4
> 0,65 – 0,85 = 3
> 0,85 – 1,00 = 2
> 1,00 = 1
Menunjukkan sejauh mana kemampuan pendapatan operasi
commit to user
g) Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran
dan Bunga pinjaman yang jatuh tempo
Rumus = Laba Operasi sebelum biaya Biaya Penyusutan
(Angsuran Pokok + Bunga) jatuh tempo
Nilai Kinerja > 2,0 = 5
> 1,7 – 2,0 = 4
> 1,3 – 1,7 = 3
> 1,1 – 1,3 = 2
<= 1,0 = 1
Rasio ini memperlihatkan berapa kali lebih besar laba
operasidapat menutup cicilan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman yang jatuh tempo.
h) Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air
Rumus = Aktiva Produktif
Penjualan Air
Nilai Kinerja <= 2,0 = 5
> 2,0 – 4,0 = 4
> 4,0 – 6,0 = 3
> 6,0 – 8,0 = 2
> 8,0 = 1
Rasio yang menunjukkan Penjualan Air yang dihasilkan dari
penggunaan aktiva produktif.
commit to user
Rumus = Piutang Usaha
Jumlah Penjualan per hari
Nilai Kinerja <= 60 = 5
> 60 – 90 = 4
> 90 – 150 = 3
> 150 – 180 = 2
> 180 = 1
Menunjukkan berapa hari rata - rata uang hasil penjualan usaha
diterima sejak rekening diterbitkan.
j) Efektivitas Penagihan
Rumus = Rekening Tertagih
X 100% Penjualan Air
Nilai Kinerja > 90% = 5
> 85% - 90% = 4
> 80% - 85% = 3
> 75% - 80% = 2
<= 75% = 1
Menunjukkan berapa persen dari rekening yang telah diterbitkan
sudah dibayar oleh pelanggan.
Klasifikasi kenerja keuangan:
Nilai Kinerja Nilai
˃ 42 Baik Sekali
commit to user
˃ 20-31 Cukup
˃ 9-20 Kurang
≤ 9 Tidak Baik
Perhitungan kinerja aspek keuangan berdasarkan Kepmendagri
Nomor 47 Tahun 1999:
Jumlah nilai yang diperoleh
X bobot Maksimum nilai
Atau
Jumlah nilai yang diperoleh
X 45 60
B. PEMBAHASAN
1. Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999
Berikut ini adalah pembahasan penilaian kinerja keuangan
berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 dari 2006, 2007, 2008,
commit to user
a. Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif
Tabel II.1
Perhitungan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif
Tahun laba sebelum pajak
aktiva
produktif rasio laba Nilai
2006 767.900.193 12.699.101.173 6,05% 3
2007 2.045.581.471 14.246.783.479 14,36% 5
2008 1.858.413.454 14.847.018.819 12,52% 5
2009 2.797.073.899 17.561.269.244 15,93% 5
2010 2.815.137.747 17.039.662.887 16,52% 5
rata-rata 2.056.821.353 15.278.767.120 13,46% 5
Hasil perhitungan rasio laba terhadap aktiva produktif tahun
2006, 2007, 2008, 2009,dan 2010 adalah 6,05%, 14,36%, 12,52%,
15,93%, dan 16,52% dengan rata-rata 13,46% yang bernilai 5.
Berdasarkan tabel diatas dapat dinyatakan bahwa PDAM Kota
Salatiga menunjukkan kinerja yang baik jika dilihat dari
kemampuannya menghasilkan laba dari jumlah aset produktif yang
dikelola. Terlihat pada tahun 2007 terjadi kenaikan rasio yang
signifikan yaitu sebesar 8,31% sehingga memperoleh nilai bonus
sebesar 3. Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan pendapatan
lain-lain pada tahun 2007. Tahun 2009 terjadi peningkatan nilai rasio
sebesar 3,41% sehingga memperoleh nilai bonus sebesar 2. Tahun
2010 nilai rasio masih meningkat meskipun hanya 0,59%, dan
commit to user
Secara keseluruhan rasio laba terhadap aktiva produktif selalu
mengalami kenaikan, dan mempunyai nilai rata-rata 5 yang artinya
sangat baik.
b. Rasio Laba terhadap Penjualan
Tabel II.2
Perhitungan Rasio Laba terhadap Penjualan
Tahun laba sebelum pajak
penjualan
bersih rasio laba Nilai
2006 767.900.193 9.918.018.790 7,74% 3
2007 2.045.581.471 11.842.898.088 17,27% 4
2008 1.858.413.454 13.062.452.608 14,23% 4
2009 2.797.073.899 14.672.032.816 19,06% 4
2010 2.815.137.747 15.881.046.258 17,73% 4
Rata-rata 2.056.821.353 13.075.289.712 15,73% 4
Perhitungan rasio laba terhadap penjualan tahun 2006, 2007,
2008,2009, dan 2010 adalah 7,74%, 17,27%, 14,23%, 19,06% dan
17,73% dengan nilai rata-rata sebesar 15,73% yang bernilai 4.
PDAM Kota Salatiga menunjukkan kinerja yang semakin baik
jika dilihat dari laba yang dihasilkan dari jumlah penjualan bersih
dalam tahun berjalan. Tahun 2007 terdapat peningkatan nilai rasio
sebesar 9,53% sehingga perusahaan mendapat nilai bonus sebesar 4.
Tahun 2009 terdapat peningkatan lagi sebesar 4,83% sehingga
memperoleh nilai bonus sebesar 2.
Tahun 2008 dan 2010 terdapat penurunan nilai rasio sebesar
3,04% dan 1,33%. Meski mengalami penurunan nilai rasio, tetapi
Rata-commit to user
rata rasio laba terhadap penjualan juga bernilai 4 yang berarti kinerja
PDAM dalam 5 tahun terakhir artinya baik.
c. Rasio Utang Lancar terhadap Aktiva Lancar
Tabel II.3
Perhitungan Rasio Utang Lancar terhadap Aktiva Lancar
Tahun aktiva lancar utang lancar rasio nilai
2006 3.677.227.980 287.075.537 12,8 5
2007 3.955.030.152 594.262.499 6,7 5
2008 3.774.484.414 526.153.743 7,2 5
2009 5.350.506.928 900.327.687 5,9 5
2010 4.847.795.833 475.773.950 10,2 5
Rata-rata 4.321.009.061 556.718.683 7,8 5
Hasil perhitungan rasio lancar terhadap aktiva lancar tahun
2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 adalah 12,8, 6,7, 7,2, 5,9 dan 10,2
dengan rata-rata nilai 7,8 yang bernilai 5.
Berdasarkan tebel diatas dapat dikatakan bahwa PDAM Kota
Salatiga menunjukkan nilai yang sangat baik dalam lima tahun
terakhir. Meski mengalami penurunan di tahun 2007 dan 2009, tetapi
nilai rasionya masih jauh di atas 2 sehingga masih bernilai 5.
d. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Tabel II.4
Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Tahun utang jangka
panjang Ekuitas Rasio nilai
2006 1.073.204.970 13.600.878.636 0,08 5
2007 1.552.292.690 14.625.332.486 0,11 5
2008 2.008.954.390 14.858.638.514 0,14 5
2009 2.233.094.210 16.314.438.980 0,14 5
2010 2.151.739.035 17.298.240.506 0,12 5
commit to user
Perhitungan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas tahun
2006,2007,2008, 2009 dan 2010 adalah 0,08, 0,11, 0,14, 0,14 dan 0,12
dengan nilai rata-rata sebesar 0,12 yang bernilai 5.
Berdasarkan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas PDAM
Kota Salatiga menunjukkan kinerja yang sangat baik karena semua
rasio dari tahun 2006 sampai 2010 bernilai 5 dengan nilai rata-rata
0,19 yang artinya perusahaan memiliki Rp 1,- untuk menjamin 0,19
utang jangka panjang perusahaan.
e. Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang
Tabel II.5
Perhitungan Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang
Tahun total aktiva total utang Rasio nilai
2006 14.961.159.143 1.360.280.507 11,00 5
2007 16.771.887.675 2.146.555.189 7,81 5
2008 17.393.746.647 2.535.108.133 6,86 5
2009 19.447.860.878 3.617.941.663 5,38 5
2010 19.925.753.493 3.310.380.249 6,02 5
Rata-rata 17.700.081.567 2.594.053.148 6,82 5
Perhitungan rasio total aktiva terhadap total utang tahun 2006,
2007, 2008, 2009, 2010 adalah sebesar 11,0, 7,81, 6,86, 5,38 dan 6,02
dengan nilai rata-rata sebesar 6,82 dengan nilai 6,82 yang bernilai 5.
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa PDAM Kota
Salatiga menunjukkan kinerja yang makin baik jika dilihat dari
kecakupan seluruh aset yang tersedia dibanding total utang
commit to user
tahun 2007 dan 2009, tetapi nilai rasionya masih diatas 5 yang berarti
sangat baik.
f. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi
Tabel II.6
Perhitungan Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi
Tahun biaya operasi pendapatan
operasi Rasio Nilai
2006 5.708.348.120 9.918.018.769 0,58 4
2007 5.518.718.782 11.842.898.088 0,47 5
2008 6.412.724.221 13.602.452.608 0,47 5
2009 7.183.167.587 14.672.032.816 0,49 5
2010 7.621.514.502 15.881.046.258 0,48 5
Rata-rata 6488894642 13183289708 0,49 5
Perhitungan rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi
tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah 0,58, 0,47, 0,47, 0,49,
0,48 dengan nilai rata-rata sebesar 0,49% yang bernilai 5.
Hasil perhitungan rasio biaya operasi terhadap pendapatan
operasi dalam lima tahun terakhir menunjukkan kinerja yang semakin
baik. Pada tahun 2006 nilai rasionya masih 0,58 yang bernilai 4, tapi
meningkat menjadi 0,47 pada tahun 2007 yang artinya perusahaan
mampu menekan biaya operasonal sehingga menambah pendapatan
operasional. Secara keseluruhan nilai rasio dari tahun 2006 hingga
2010 bernilai lima yang artinya sangat baik.
g. Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran
commit to user
Tabel II.7
Perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo
Tahun laba operasi Angsuran rasio nilai
2006 767.900.193 5
2007 2.045.581.471 5
2008 1.858.413.454 5
2009 2.797.073.899 5
2010 2.815.137.747 5
Hasil perhitungan rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan
terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo tahun 2006, 2007,
2008, 2009 dan 2010 semuanya bernilai 100 kerena PDAM Kota
Salatiga tidak mempunyai utang jangka panjang yang jatuh tempo
ataupun tunggakan sehingga bernilai 5 yang artinya sangat baik.
h. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air
Tabel II.8
Perhitungan Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air
Tahun aktiva
produktif penjualan air rasio nilai
2006 12.699.101.173 9.918.018.790 1,28 5
2007 14.246.783.479 11.842.898.088 1,20 5
2008 14.847.018.819 13.062.452.608 1,14 5
2009 17.561.269.244 14.672.032.816 1,20 5
2010 17.039.662.887 15.881.046.258 1,07 5
Rata-rata 15.278.767.120 13.075.289.712 1,17 5
Rata-rata hasil perhitungan rasio aktiva produktif terhadap
penjualan air pada tahun 2006-2010 adalah 1,18 yang artinya sangat
baik. Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2009, tetapi
keseluruhan rasio yang diperoleh adalah 5 yang berarti sangat baik.
commit to user
perusahaan semakin bertambah, sehingga dapat menghasilkan
penjualan yang maksimal.
i. Jangka Waktu Penagihan Utang
Tabel II.9
Perhitungan Jangka Waktu Penagihan Utang
Tahun piutang usaha penjualan air
per hari rasio nilai
Rata-rata 1.647.338.342 35.822.712 45,99 5
Perhitungan jangka waktu penagihan air tahun 2006, 2007,
2008, 2009 dan 2010 adalah 45 hari, 52 hari, 45 hari, 43 hari dan 46
hari. Rata-rata hasil perhitungan jangka waktu penagihan piutang
perusahaan pada tahun 2006 hingga 2010 adalah 46 hari dengan nilai
5 yang artinya sangat baik.
j. Efektivitas Penagihan
Tabel II.10
Perhitungan Efektivitas Penagihan
Tahun rekening
tertagih penjualan air rasio nilai
2006 8.003.426.448 8.831.311.904 90,6% 5
2007 10.156.667.771 10.629.232.590 95,6% 5
2008 10.573.771.661 12.161.161.014 86,9% 4
2009 10.963.745.890 12.699.115.525 86,3% 4
2010 12.417.282.673 13.211.646.832 94,0% 5
Rata-rata 10.422.978.889 11.506.493.573 90,6% 5
Perhitungan efektivitas penagihan tahun 2006, 2007, 2008, 2009
dan 2010 adalah 90,6%, 95,6%, 86,9%, 86,3% dan 94%. Rata-rata
commit to user
90,6% yang artinya sangat bagus. Meskipun pada tahun 2008 dan
2009 mengalami penurunan, tapi keseluruhan efektivitas penagihan
tahun 2006 sampai 2010 memperoleh nilai kinerja sebesar 5 yang
artinya sangat baik.
Dari hasil perhitungan beberapa rasio tersebut maka dapat dibuat
suatu rekapitulasi perhitungan rasio kinerja keuangan dari Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Salatiga.
Tabel II.11
Nilai Kinerja Keuangan PDAM Kota Salatiga tahun 2006-2010
No. Indikator 2006 2007 2008 2009 2010 penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo
5 5 5 5 5
Rumus : jumlah nilai yang diperoleh
commit to user
Tabel II.12 Nilai Kinerja
Tahun Jumlah Nilai Nilai Keterangan
2006 45 34 Baik
2007 56 42 Baik sekali
2008 48 36 Baik
2009 52 39 Baik
2010 50 37 Baik
Rata-rata 38 Baik
Berdasarkan perhitungan penilaian kinerja dari 10 rasio aspek
keuangan diatas, tahun 2006 bernilai 2006 sebesar 34 yang artinya
baik. Tahun 2007 merupakan titik puncak pencapaian kinerja
keuangan dalam lima tahun terakhir karena bernilai 42 yang artinya
bagus sekali. Tahun 2008, 2009 dan 2010 nilainya sebesar 36, 39 dan
37 yang semuanya dalam kategori baik berdasarkan Kepmendagri
Nomor 47 Tahun 1999. Rata-rata penilaian kinerja keuangan
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga adalah 38 yang artinya
baik.
2. Aspek Non Keuangan
Aspek non keuangan PDAM Kota Salatiga diukur berdasarkan Value for
Money yang terkait pada alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi) dan
kualitas pelayanan (efektivitas).
commit to user
Tabel II.13 Perhitungan Ekonomi
Tahun anggaran
belanja realisasi belanja %
selisih pengeluaran
2006 9.674.367.800 9.277.082.117 96% 397.285.683
2007 11.031.609.186 9.915.434.780 90% 1.116.174.406
2008 12.221.095.039 11.917.124.702 98% 303.970.337
2009 13.006.211.088 12.119.133.025 93% 887.078.063
2010 14.301.688.088 13.710.665.138 96% 591.022.950
Rata-rata 12.046.994.240 11.387.887.952 95% 659.106.288 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat ekonomi tahun 2006,
2007, 2008, 2009, 2010 di atas semuanya bernilai di bawah 100%
yang berarti baik. Meskipun mengalami kenaikan dan penurunan, tapi
PDAM kota Salatiga mampu menjaga tingkat ekonomisnya tetap di
bawah 100% dengan rata-rata pencapaian 95%. Dengan rata-rata 95%
berarti PDAM Kota Salatiga mampu menekan biaya operasional dan
non operasional seminimal mungkin sehingga dikatakan ekonomis.
b. Efisiensi
Tabel II.14 Perhitungan Efisiensi
Tahun realisasi biaya realisasi
pendapatan %
2006 9.277.082.117 10.550.970.355 88%
2007 9.915.434.780 13.888.880.057 71%
2008 11.917.124.702 15.465.688.281 77%
2009 12.119.133.025 17.436.096.947 70%
2010 13.710.665.138 18.526.470.239 74%
Rata-rata 11.387.887.952 15.173.621.176 75%
Berdasarkan rata-rata hasil perhitungan efisiensi di atas dapat
dikatakan bahwa PDAM Kota Salatiga efisien kerena perhitungan dari