• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learnin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learnin"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

72 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

(2)

banyak. Pengujian dengan sampel yang banyak akan menambah keakuratan hasil uji instrument ini. Sebelum uji instrument dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah dan guru kelas 5 serta 6 untuk melakukan uji instrument di SD Negeri 2 Tuksongo pada tanggal 12 November 2017. Uji unstrumen dilaksanakan pada tanggal 18 Novem 2017 terlaksana di kelas 5 dan 19 November 2017 terlaksana di kelas 6.

Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri 2 Tuksongo, salah satunya yaitu merancang RPP. Dalam perancangan RPP peneliti melibatkan guru kelas 4, karena beliau dirasa sudah mengathui tentang pembelajaran di kelasnya. Peneliti sangat bersyukur dengan pelaksanaan diskusi ini karena beliau memberikan banyak saran agar bisa merancang pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi di SD Negeri 2 Tuksongo. Selain itu peneliti juga berdiskusi tentang penentuan waktu pengambilan data. hal ini penting karena dalam Kurikulum 2013, pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuia buku guru dan peneliti tidak ingin merusak jadwal yang sudah terencana oleh guru kelas. Kegiatan berdiskusi dengan guru kelas 4 terlaksana sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 1 dan 2 November 2017. Kegiatan pra-siklus selanjutnya adalah menyiapkan bahan dan alat pembelajaran sesuai RPP. Setelah itu peneliti melengkapi instrument pembelajaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan siklus.

Sebelum terjun pelaksanaan siklus, peneliti kembali berdiskusi dengan guru kelas 4 menjelaskan rencana kegiatan peneliti secara keseluruhan. Karena beberapa masukan dari guru kelas 4 akhirnya pada tahap ini diputuskan bahwa saat pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru. Alasan ini didasari agar pelaksanaan pembelajaran tidak berbeda dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Hal ini juga didukung oleh dosen pembimbing penelitian ini.

(3)

kompetensi di bidang Penelitian Tindakan Kelas untuk menyempurnakan tahap pelaksanaan dan pengambilan data.

Kegiatan pengambilan data dibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model Guided Discovery Learning yang disesuaikan dengan materi tema 3 sub tema 1 tentang Hewan Dan Tumbuhna di Lingkunganku. Setiap pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery Learning yang telah dijelaskan di Bab II. Peneliti beranggapan pembelajaran menggunakan model Guided Discovery Learning tidak selalu dilaksanakan di dalam jam belajar namun juga di rumah. Penelitian ini juga menggunakan tugas rumah sebagai tahap exploring and collecting the data. Artinya siswa juga bereksplorasi di rumah mereka dengan berbagai sumber berdasarkan langkah-langkah kerja yang disediakan.

Penelitian ini memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode Guided Discovery Learning. Peningkatan dapat dihitung melalui perbandingan siswa sebelum mendapat treatment yaitu sebelum diterapkanya model Guided Discovery Learning dan setelah mendapat treatment yaitu setelah berakhirnya siklus kedua. Siklus pertama bertujuan untuk mengukur dan menganalisa perkembangan siswa saat diterapkanya model Guided Discovery Learning. Kemudian hasil dari siklus pertama diolah dan dievaluasi untuk mendapatkan tindak lanjut dan diterapkan di siklus kedua. Di setiap akhir siklus diadakan tes yang bertujuan untuk mengambil data secara kuantitatif yang nantinya menjadi sumber utama dalam pengolahan data.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I a. Pertemuan Pertama

(4)

menempati bangungunan sementara untuk belajar karena pangunan utama kelas 4 sedang dilakukan renovasi. Untuk itu peneliti memerlukan waktu untuk menyiapkan pembelajaran. Setelah semua dirasa siap, peneliti memulai kegiatan pembelajaran bersama guru kelas 4 sebagai observer.

- Introducing

Guru mengucapkan salam dan dijawab oleh sebagian siswa. Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa siswa tidak menjawab salam karena sibuk melihat gambar yang terdapat dalam LCD dan memperbincangkanya dengan teman lainya. Peneliti kemudian mematikan layar LCD untuk mendapatkan perhatian dari semua siswa. Guru mengulangi menyapa siswa dengan salam. Kali ini semua siswa memberikan salam dengan kompaknya. Setelah itu guru mengajak siswa untuk berdiri dengan sikap sempurna, namun tidak semua siswa melaksanakanya. Guru mencontohkan berdiri dengan sikap sempurna dan mengajak siswa untuk menirukannya. Setelah sebagian besar siswa bediri sempurna, guru menunjuk salahs eorang siswa untuk maju dan memimpin teman-temannya untuk menanyikan lagu nasional Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib Hari Merdeka. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan beserta kegiatanya. Siswapun tampak antusias dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.

- Stimulating

(5)

kertas warna menjadi bagian-bagian kecil. Beberapa kelompok menggunakan cara yang berbeda-beda dalam setiap pemotongannya. Beberapa siswa menggaris dahulu kertas warna kemudian dipotong untuk mendapatkan presisi potongan yang relative sama. Namun beberapa siswa langsung memotongnya menjadi bagian-bagian kecil tanpa harus menggarisnya terlebi hdahulu. Kegiatan ini dibatasi waktu selama 20 menit. Selama 20 menit tidak ada satu kelmpokpun yang menyelesaikan tugasnya, akhirnya guru menambah 5 menit untuk menyelesaikan tugasnya. Setelah waktu habis dan semua selesai dengan tugas kelompoknya masing-masing, guru menginstruksikan agar memperlihatkan hasil karya mereka kepada kelompok lain. Kelompok lain memberikan tanggapan kepada hasil kelompok lainya. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas apresiasi karya seni. Setelah setiap kelompok memberikan tanggpaanya masing-masing, guru menjelaskan bahwa kupu-kupu bagian dari lingkungan. Guru kemudian mengaitkannya dengan kegiatan selanjutnya yaitu mencari tanaman disekitar lingkungan sekolah.

- Exploring and Collecting the Data

(6)

memberikan nama dari tanman tersebut. Setelah itu gutu menjelaskan bahwa tanaman yang mereka dapat harus diidentifikasi bagian-bagianya berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Kegiatan ini dibatasi waktu selama 5 menit untuk memberikan anma disetiap bagianya.

- Data Processing

Siswa memberikan nama setiap bagianya dengan mendiskusikannya dengan kelompoknya. Terlihat semua kelompok tidak merasa kesulitan karena tidak satupun kelompok yang menanyakan tentang pemberian nama di bagian tanaman tersebut. Beberapa siswa kesulitan karena ketidak lengkapan bagian tanaman yang mereka ambil.

- Conforming and Data Verification

Guru menjelaskan bagian-bagian tanaman menggunakan power point. Guru juga membuka sesi Tanya jawab tentang bagian-bagian tanaman. Setelah itu siswa melakukan pembenara terhadap nama disetiap bagian tanaman yang telah merekan lakukan. Nampak beberapa kelompok mengalami kesalahan terutama dalam penamaan ranting dan dahan. Secara keseluruhan kegiatan ini tidak ada kesulitan. Di kegiatan penutup guru menyimpulkan materi pembelajaran yang dipelajari di pertemuan pertama. Kemudian guru membagikan lembar tugas siswa tentang mencari bentuk-bentuk daun di rumah. Sembari membagi guru menjelaskan tentang tugas rumah tersebut. di akhir pembelajaran guru mengucap salam

Secara keseluruhan pembelajaran di pertemuan pertama berjalan dengan lancar dan sesuai RPP. Hanya beberapa siswa masih belum melaksanakan kegiatan Discovery seperti dalam teori karena memang belum terbiasa dengan metode ini. Guru juga belum melaksanakan pembelajaran secara sempurna terlihat beberapa indicator dalam lembar observasi guru belum dilakukan. Terlihat masih terdapat 5 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru dan catatan daro observer sehingga menjadi bahan evaluasi untuk tindak lanjut di pertemuan kedua.

(7)

Peretemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2017. Pembelajaran dimulai pukul 07.30. peneliti terlebih dahulu masuk kelas untuk instalasi LCD proyektor dan memperisapkan berbagai bahan dan alat dalam pertemuan kedua ini.

- Introducing

Guru masuk kelas tanpa menghidupkan LCD dan memulai dengan mengucap salam. Kemudian memilih salah satu siswa untuk maju dan memimpin doa. Setelah berdoa guru memimpin untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu Benderaku. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran disertai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan kedua ini.

- Stimulating

Pembelajaran dimulai dengan menanyakan permasalahan yang dihadapai dalam melaksanakan tugas rumah. Siswa mempersiapkan tugas mereka di atas meja dan guru meneliti tugas mereka. Guru memberikan pertanyaan ke bebepapa siswa tentang nama daun yang mereka peroleh. Kemudian memberikan pancingan tentang bentuk-bentuk daun yang mereka dapatkan. Guru menggambarkan bentuk daun sesua bentuk yang siswa katakan. Kemudia guru menjelaskan bentuk-bentuk daun menggunakan power point. - Exploring and Collecting the Data

(8)

fungsi disetiap bagian-bagian tumbuhan. Siswa terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan ini.

- Data processing

Siswa dibagikan lembar kerja untuk kegiatan menonton video tentang fungsi dari pagian-bagian tumbuhan. Lembar kerja berisi daftar pertanyaan yang merangkum keseluruhan isi video tersebut. Sebelum memutar video guru kembali menjelaskan bahwa video hanya diputar sebanyak dua kali maka siswa harus memperhatikan dengan seksama agar informasi bisa terserap secara maksimal. Setelah video diputar dua kali Nampak beberapa siswa tidak menangkap informasi secara keseluruhan karena beberap poin soal tidak terisi. Akhirnya guru menukarkan lembar jawab siswa ke siswa lain untuk dilakukan koreksi dan konfirmasi jawaban.

- Confirming and Data Verification

Guru mencocokan hasil kerja siswa dengan memutar video dan mencari jawaban di dalam video tersebut. disela-sela pencocokannya guru juga membuka pertanyaan kepada siswa. Akhirnya kegiatan ini selain untuk konfirmasi jawaban juga untuk verifikasi jawaban yang dimiliki siswa. Setelah selesai guru menyimpulkan mebelajaran pertmeuan kedua. Tidak lupa guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dari pertemuan pertama dan kedua. Kemudian guru memimpin doa dan mengucap salam.

(9)

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga terlaksana pada hari Jumat, 24 November 2017. Kegiatan pertemuan ketiga dimulai pukul 07.30-09.00. Guru tidak melakukan persiapan dalam pertemuanini karena tujuan utama pertemuan ini hanya melaksanakan tes ulangan dan sedikit refleksi matei pertemuan pertama dan kedua.

- Introducing

Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. Setelah berdoa guru dan seluruh siswa berdiri untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagi nasional Garuda Pancasila. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran di pertemuan ketiga ini.

- Stimulating

Guru menjelaskan dan merefleksi pembelajaran pertemuan satu dan dua. Selain itu guru memberika kesmpatan siswa untuk bertanya hal yang mereka belum paham.

- Data processing

Guru membagikan soal ulangan dan menginstruksikan agar tidak ada buku maupun catatan diatas meja. Dan juga guru memberikan peraturan terkait tes yang akan dilakukan. Siswa mengerjakan tes selama 45 menit.

- Confirming and Data Verification

Guru mencocokan hasil tes bersama siswa sembari memberikan konformasi jawaban dengan menjelaskan setiap butir soal secara singkat.

Di pertemuan ketiga secara keseluruhan kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai RPP. walaupun tidak berjalan sesuai langkah pembelajaran Guided Discovery, namun pembelajaran tetap dikatakan berjalan dengan baik karena tujuan utamanya adalah mengukur hasil belajar siswa.

4.1.1.1 Hasil Observasi

(10)

tindakan guru yang menerapkan pembelajaran dengan metode Guided Discovery Learning dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

18 5 19 4

Jumlah

Indikator 23 23

Dari tabel tersebut dapat dilihat indikator yang terlaksana dari pertemuan pertama hingga ketiga. Dapat dibandingkan di pertemuan pertama masih terdapat 5 indikator yang belum terlaksana. Kemudian peneliti melakuakn evaluasi dan tindak lanjut di pertemuan kedua indicator yang belum terlaksana menurun menjadi 4. Jika diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 78,2% indikator kegiatan guru dilaksanakan dan di pertemuan kedua sebesar 82,6% indicator tindakan guru terlaksana. Terjadi peningkatan tindakan guru sebesar 4,4% dari pertemuan pertama hingga kedua.

Selain observasi yang dilakukan pada tindakan guru, penelitian ini juga memfokuskan hasil tindakan yang dilakukan oleh seswa selama pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil observasi tindakan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.2

(11)

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

11 12 18 5

Jumlah

Indikator 23 23

Berdasarkan data hasil observasi tindakan siswa diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan di siklus I mengalami peningkatan tindakan siswa. Di pertemuan pertama sebanyak 11 indikator telah dilaksanakan oleh siswa dan dipertemuan kedua sebanyak 18 indikator telah dilakasanakan oleh siswa. Jika diprosentasekan sebesar 47,8% indikator telah terlaksana di pertemuan pertama dan sebesar 78,2% indikator terlaksana. Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa di siklus I sebesar 26,1% selama tindakan pertemuan pertama dan kedua.

4.1.1.2 Hasil Refleksi

(12)

terlaksana. Hal ini yang akan menjadi salah satu kekurangan yang mengakibatkan tidak berjalanya kegiatan discovery, walaupun hanya terjadi pada beberapa siswa saja. Untuk itu peneliti sadar bahwa memotivasi siswa terkait materi sebelum melaksanakan kegiatan discovery sangat penting dan menjadi bahan evaluiasi untuk tindak lanjut di siklus II.

Kekurangan lainya adalah kesiapan dan persiapan peneliti selama pelaksanaan pembelajaran. Dalam pertemuan pertama peneliti menghabiskan waktu dalam melaksanakan persiapan pembelajaran dan berakibat pada menurunya antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dengan menurunya antusiasme belajar siswa akan mengganggu jalannya pembelajaran di kegiata introduction dan stimulating. Terlihat dari catatan lembar observasi siswa pasif bertanya tentang kegiatan dan materi yang akan dipelajari. Selain itu siswa juga tidak tertarik untuk mengeluarkan gagasannya sehingga kegiatan introduction dan stimulating terkesan hanya terjadi interaksi searah. Hal ini juga menjadi catatan observer agar menjadi bahan evaluasi bagi peneliti. Dalam lembar observasi guru, observer menyarankan agar mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga waktu yang tersedia tidak terganggu.

(13)

yang matang dan memikirkan berbagai hal yang tidak terduga akan menjadi tindak lanjut peneliti.

Permasalahan yang lain adalah munculnya hal-hal yang tidak terduga yang menghambat berjalanya pembelajaran. Contohnya di pertemuan pertama siswa ditugaskan untuk mencari tanaman disekitar, beberapa hal ydiluar dugaan ternyata jangkauan pencarian siswa terlalu luas sehingga peneliti kesulitan dalam membimbingnya. Kemudian siswa terlalu asik dengan kegiatan diluar dan mengakibatkan terganggunya kegaitan lainya. Hal ini menajdi pertimbangan bahwa dalam merencanakan kegiatan dalam RPP di siklus II harus memikirkan berbagai faktor dan akibatnya.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi di siklus I di dapat beberapa kelemahan yang perlu ditingkatkan di siklus II. Peneliti perlu memikirkan tentang cara memberikan pemahaman siswa bahawa pentingnya kegaitan explorasi yang harus dilakukan dengan baik. Selain itu peneliti juga memikirkan tentang teknik explorasi yang efektif agar tidak terlalu menghabiskan waktu dalam penerapnnya. Peneliti juga menyadari bahwa penguasaan kelas perlu ditingkatkan mengingat bahwa observer memberikan catatan tersendiri tentang kurangnya penguasaan kelas saat pembelajaran. Dalam rancangan RPP di siklus II perlu dipertimbangkan tentang hela-hal yang mungkin akan terjadi saat melaksakan kegiatan tertentu. Tentunya peneliti harus meminimalisisr hal-hal tersebut agar kegiatan di siklus II lebih terorganisir. Lembar observasi guru yang tidak terlaksana juga menjadi refleksi peneliti dalam tindak lanjut di siklus II. Peneliti akan berusaha melakukan seluruh indicator yang tertulis dalam lembar observasi guru sehingga akan berdampak pula dalam meningkatnya indicator yang terlaksana lembar observasi siswa.

(14)

siklus. Dari peningkatan hasil belajar bhawa tindakan siklus I dapat dikatakan berhasil terlepas dari beberapa kekurangan yang terjadi. Inilah yang menjadi pedoman untuk merancang dan melaksanakan tindakan di siklus II agar hasil yang didapatkan lebih baik.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama di siklus dua terlaksana pada Sabtu, 25 November 2017. Pembelajaran dimulai pukul 07.15-09.00. Peneliti mengawali dengan memperseiapkan segala macam hal yang terkait pembelajaran sebelum pukul 07.00 untuk memaksimalkan penggunaan waktu pelajaran. Setelah semua dirasa siap peneliti memulai pelajaran.

- Introducing

Guru masuk kelas kemudian mengucap salam. Guru memilih seorang siswa maju dan memimpin berdoa di awal pembelajaran. Setelah doa guru mengajak seluruh siswa untuk berdiri sempurna guna menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Padamu Negeri. Ternyata sebagain besar siswa belum hafal dengan lirik lagu Padamu Negeri. Sebagian masih salah susunan liriknya. Guru menuliskan lirik padamu negeri dan mengajak siswa untuk membaca bersama-sama lirik tersebut. guru mengajak siswa membaca sebanyak lima kali secara berulang-ulang. Kemudia guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan pertama ini. Selain itu juga guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.

- Stimulating

(15)

mengeluarkan pendapat mereka tentang kondisi daerah panati dengan menanyakan tanaman apa saja yang ada di pantai serta mata pencaharian masyarakatnya. Kemudian guru memutar video yang kedua yaitu kondisi di daerah perkotaan. Guru juga melakukan hal yang sama seperti video yang pertama. Akhirnya guru membagian lembar kerja siswa dengan memilih siswa yang telah ke pantai dan ke kota, karena beberapa siswa belum pernah pergi ke pantai.

- Exploring and Collecting the Data

Siswa mengerjakan lembar kerja dengan menjawab soal yang tersedia dengan batasan wakti 15 menit. Setelah selesai kemudian siswa menggabungkan hasil jawaban mereka kedalam sebuah teks paragraph sehingga setelah mereka selesa akan memiliki satu cerita pengalaman pribadi yang menggambarkan kenampakan alam masing-masing. Guru membagi kedalam 4 kelompok berdasarkan tempat tempat yang mereka ceritakan.

- Data Processing

Guru menuliskan beberapa poin yang harus mereka diskusikan di dalam kelompok kemudian mereka putuskan. Poin tersebut menyangkut jenis tanaman di masing-masing daerah, jenis pekerjaan, jenis barang yang ada, dan hasil alam yang ada. Setiap kelompok berdiskusi berdasarkan pengalaman mereka. Setelah waktu yang ditentukan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. Guru menuliskan kesimpulan setiap kelompok agar dapat ditarik kesimpulan umum.

- Confirming and Verification

(16)

terhadap petani padi di daerah mereka. Setalh semua dirasa paham guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

Secara teknis pembelajaran pertama ini berjalan lancar karena sebagian besar telah telaksana sesuai RPP. terdapat satu kegiatan yang tidak sesuai rencana yaitu perkiraan bahwa semua siswa memiliki pengalaman pergi ke pantai, pada kenyataannya terdapat beberapa siswa yang belum ke pantai. Hal ini akan menajdi pertimbangan duntuk melaksanakan pembelajaran di pertemuan kedua.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua terlaksana pada Senin, 27 November 2017 dimulai pukul 08.45-09.00. guru terlebih dahulu mempersiapkan alat dan barang sebelum dimulai jam pelajaran termasuk instalasi LCD. Karena hari itu diadakan upacara maka setelah selesai melakukan persiapan guru dan murid mengikuti upacara bersama-sama.

- Introducing

Guru masuk kelas dengan mengucap salam dilanjutkan menanyakan kabar siswa. Setelah beberapa saat melakukan apersepsi berupa perbincangan ringan kemudian guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa. Siswa tersebut juga memimpin teman-temannya untuk berdiri dan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Halo-halo Bandung. Setelah itu guru memberikan motivasi berupa menceritakan kerja keras seorang petani padi dalam merawat dan menghasilkan padi untuk konsumsi sehari-hari. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan pembelajarannya

- Stimulating

(17)

wawancara dengan pertain dari setiap kelompok dengan menggabungkan dalam mind map tersebut.

- Exploring and Collecting the Data

Perwakilan siswa setiap kelompok maju untuk menuliskan jawaban wawancara mereka di kolom-kolom yang telah disediakan di papan tulis menggunakan mind mapping. Siswa memperhatikan dan diinstruksikan untuk menganalisa setiap perbedaan jawaban yang ada dalam papan tulis. - Data Processing

Guru membuka sesi Tanya jawab disetiap kelompok jika terdapat perbedaan pendapat. Beberapa kelompok saling bertanya dengan jawaban mereka masing-masing karena memang setiap narasumber memiliki cara dan teknik masing-masing. Dalam sesi ini guru terlibat sebagai moderator dan pihak penengah setiap kelompok yang berbeda pendapat.

- Confirming and Verification

Guru menyimpulkan dari berbagai jenis jawaban yang telah di petakan. Selain itu juga mengakumulasi informasi dari berbagai sudut pandang kedalam bentuk mind map secara final. Siswa menulis hasil simpulan dari guru dicatatan mereka masing-masing siswa. Guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dari pertemuan satu dan dua. Guru membuka Tanya jawab dengan siswa. Tidak satupun siswa mau bertanya dan akhirnya guru menutup pembelajaran dengan salam. c. Pertemuan Ketiga

(18)

Dalam kegiatan pencocokan guru mebaca satu persatu dengan menjelaskan setiap nomer secara singkat. Kegiatan diakhiri dengan sebuah permainan check and guess dengan materi penampakan alam. Siswa bersemangat dalam melaksanakan permainan ini. Setelah beberapa saat siswa telah rileks kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan terima kasih.

4.1.2.1 Hasil Observasi

Di siklus II tetap dilakukan tindakan observasi untuk mengukur penignkatan perilaku siswa maupun guru saat menerapkan pambelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil di siklus II dapat dilihat mengalami peningkatan di bidang jumlah keterlaksanaan indikator karena guru menyadari dan melakukan tindak lanjut apa yang menjadi kelemahan di siklus I. Hasil observasi tindakan guru dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

20 3 23 0

Jumlah

Indikator 23 23

(19)

pertama terlaksana 20 dari 23 indikator dan di pertemuan kedua menjadi 23 dari 23 indikator. Bila diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 86,9% indicator yang dilaksanakan oleh guru dan pertemuan kedua sebesar 100% indikator yang dilaksanakan oleh guru. Jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir di siklus I terdapat penignkatan sebesar 4,7% dan kembali terjadi peningkatan sebesar 13,1% pada pertemuan kedua.

Dalam observasi terhadap siswa di siklus II juga diperoleh catatan setelah peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan siklus I. Dalam siklus II terjadi peningkatan dilihat dari perilaku siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Tindakan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Siswa Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

19 4 21 2

Jumlah

Indikator 23 23

(20)

4.1.2.2 Hasil Refleksi

Secara keseluruhan tindakan di siklus dua berjalan dengan baik. Tidak ada permasalahan yang dapat menghambat jalanya kegiatan belajar. Beberapa kekurangan di siklus pertama terlah di lakukan tindak lanjut pada siklus kedua. Peneliti telah melaksanakan persiapan sebelum jam pelajaran di mulai sehingga tidak mengganggu jampelajaran. Dilihat dari catatan observer peneliti telah memperbaiki kelemahan yang terjadi di siklus pertama. Dengan memberikan penjelasan pentingnya kegaitan explorasi agar informasi yang didapat siswa lebih banyak. Hasilnya di siklus kedua siswa lebih memahami arti dari Discovery karena mereka memanfaatkan kegiatan explorasi memang untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Dalam kegaitan explorasi siswa tidak lagi banyak bercanda dengan temannya. Berdasarkan apa yang terjadi siswa lebih antusias untuk mencari informasi dengan temannya. Indikator pembelajaran Guiided Discovery juga telah dilaksakan dan mengalami peningkatan dibanding siklus satu.

(21)

waktu yang lain. Jadi pada saat kegiatan di sekolah tinggal melanjutkan ke tahapan Guided Discovery Learning yang selanjutnya yaitu data processing.

Selain itu karena siswa lebih intens dalam melakukan kegiatan pembelajaran berakibat pada keaktifan siswa saat pelajaran meningkat. Siswa lebih banyak melakukan Tanya jawab kepada siswa lain maupun guru. Bahkan beberapa siswa mengajak diskusi dengan guru tentang apa yang siswa temukan. Ini menjadi sebuah pencapaian positif setelah siswa mendapatkan treatment pembelajaran metode Guided Discovery Learning.

Walaupun terjadi peningkatan perilaku disbanding siklus I, namun dalam pelaksanaan siklus II juga masih kurang sempurna. Terdapat dua butir indicator siswa yang belum terlaksanakan oleh siswa., yaitu siswa terlibat dalam pembuatan kesimpulan dan penemuan materi yang relevan dengan sendiri. Peneliti menyadari masih merasa kesulitan untuk melibatkan siswa dalam menyimpulakn sendiri setelah melakukan kegiatan explorasi. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Guided Discovery terdapat tahap conforming and verification. Pada tahap ini guru berperan penuh untuk memberikan kesimpulan. Jika siswa dituntut untuk menyimpulakn sendiri tidak akan memunculkan hasil pengetahuan yang ilmiah karena pemahaman setiap siswa akan berbeda. Oleh sebab itu penyelarasan materi oleh guru sangat penting dan kegiatan siswa menyimpulkan materi tidak terlalu dibutuhkan.

(22)

Dalam siklus II terdapat peningkatan dari tindakan guru maupun siswa dilihat dari prosentase keterlaksanaan tindakan guru maupun perilaku siswa. Hal ini menggambarkan keberhasilan pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning dinilai dari sisi tindakan guru maupun siswa. Siswa juga lebih aktif belajar karena metode ini menuntut siswa untuk lebih explorative dalam belajarnya. Siswa juga lebih kritis dan analisis dalam menganggapi sebuah permasalahan. Antusiasme siswa terhadap pembelajaran juga meningkat.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Belajar Pra Siklus

Data hasil belajar pra siklus diambil dari data nilai Ulangan Tengah

Semester kelas 4 tahun ajaran 2017/2018. Perhitungan penentuan interval sebagai berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal) = (87 – 48) +1

= 40

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5) Interval = range/banyak katagori

= 40/5 = 8

Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.5. Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

(23)

2 57-64 6 26,09

3 65-72 7 30,43

4 73-80 1 4,35

5 81-87 2 8,70

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 40-49 sebanyak 1 siswa, 48-56 sebanyak 7 siswa, 57-64 sebanyak 6 siswa, 65-72 sebanyak 7 siswa, 73-80 sebanyak 1 siswa, 81-87 sebanyak 2 siswa. Artinya jumlah siswa yang tuntuas KKM pada hasil belajar pra siklus rendah. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, hanya terdapat 4 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 26,8% siswa tuntas KKM.

4.2.2 Hasil Belajar Tindakan Siklus I

Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I. Perhitungan penentuan interval sebagai berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal) = (90 – 58) +1

= 33

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5) Interval = range/banyak katagori

= 33/5

= 6,6 ( dibulatkan menjadi 7)

Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.6. Tabel 4.6

(24)

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 58-64 6 26,09

2 65-71 1 4,35

3 72-78 7 30,43

4 79-85 7 30,43

5 86-90 2 8,70

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 58-64 sebanyak 6 siswa, 65-71sebanyak 1 siswa, 72-78sebanyak 7 siswa, 79-85 sebanyak 7 siswa, dan 86-90 sebanyak 2 siswa. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, terdapat 17 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 73,91% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus I terdapat peningkatan sebesar 47,11% dibanding dengan hasil belajar siswa pra siklus.

4.2.3 Hasil Belajar Tindakan Siklus II

Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I. Perhitungan penentuan interval sebagai berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal) = (100 – 58) +1

= 43

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5) Interval = range/banyak katagori

= 43/5

= 8,6 ( dibulatkan menjadi 9)

(25)

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 58-66 2 8.70

2 67-75 3 13.04

3 76-84 2 8.70

4 85-93 6 26.09

5 94-100 10 43.48

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan di antara 58-66 sebanyak 2 siswa, 67-75sebanyak 3 siswa, 76-84sebanyak 2 siswa, 85-93 sebanyak 6 siswa, dan 94-100 sebanyak 10. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, terdapat 20 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 86,95% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus II terdapat peningkatan sebesar 13,04% dibanding dengan hasil belajar siswa di tindakan siklus I.

4.3 Analisis Penelitian

4.3.1 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan siklus II, maka dapat dibandingkan hasil belajar siswa dalam tabel berikut.

Tabel 4.8

Analisis Kuantitatif Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Guided Discovery Learning

(26)

Fq % Fq % Fq %

Tuntas ≥ 70 4 26,08 17 73,91 20 86,95

Tidak tuntas < 70 19 73,92 6 26,09 3 13,05

Rerata 63,57 74,22 88,17

(27)

Gambar 1 Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar

Diagram diatas menununjukan peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas 4 sebelum dan setelah treatment. Keberhasilan pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning dapat dilihat dari hasil akhir pada tindakan siklus II sebesar 86, 95% siswa tuntas KKM. (Depdiknas, 2006) menjelaskan bahwa siswa dikatakan tuntas belajar bila memenuhi KKM yang telah ditentukan, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai KKM. Dalam tindakan siklus II siswa tuntas KKM >85% dan dapat dikatan penelitian ini berhasil.

Dilihat dari segi rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan setelah treatment juga mngalami peningkatan. Dapat dilihat berdasarkan tabel 4.8 rata-rata hasil belajar siswa pra siklus sebesar 63,57. Setelah dilakukan treatment pada tindakan siklus I meningkat menjadi 74,22 dan meningkat kembali pada tindakan siklus II menjadi 88,17. Penignkatan rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada diagram berikut ini.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar

(28)

Gambar 2 Komparatif Rata-rata Hasil Belajar

Berdasarkan analisa komparasi banyak siswa yang mencapai KKM dan rata-rata hasil belajar siswa membuktikan penerapan metode Guided Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar.

4.4 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Dalam penelitian ini metode Guided Discovery Learning terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD negeri 2 Tuksongo. Selain itu siswa juga termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan menerapkan metode Guided Discovery Learning secara tidak langsung kegiatan pembelajaran akan lebih dinamis dan meminimalkan dampak kebosanan bagi siswa sehingga siswa akan lebih senang dan memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun dalam penerapanya banyak terjadi ketidak sesuaian dengan rencana namun dapat disimpulkan perilaku siswa setelah mendapat treatment mengalami perubahan positif. Dapat dilihat dari hasil observasi terhadap siswa yang menunjukan beberapa penignkatan dan perubahan perilaku dalam melakukan kegiatan pembelajarannya.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Komparatif Rata-rata Hasil Belajar

(29)

Gambar

Tabel 4.1 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru
Tabel 4.3 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru
Tabel 4.3 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Siswa
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sesungguhnya terbuka peluang bagi petani padi di lahan rawa lebak Kabupaten HSU untuk meningkatkan pendapatan rumahtangganya melalui strategi pengalokasian tenaga kerja

Hal ini dapat disimpulkan sistem pembelajaran berbasis e-Learning tidak dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar yang signifikan tetapi dapat digunakan untuk

Paus Fransiskus mengundang setiap manusia agar bersikap positif dan murah hati terhadap tetangga sekitarnya, agar sekalipun hidup dalam lingkungan yang bisa jadi

Untuk mendapatkan hasil yang signifikan, peneliti menyebarkan kuisioner kepada 40 responden, sehingga hasil yang didapat dengan menggunakan alat uji SPSS yaitu,

Contoh Penawaran Jasa Pemindahan &amp; Setup Software.. Jika peserta tender lulus dan menjadi pemenang tender berdasarkan penilaian panitia tender atas penawaran yang

Love Onigiri Jawa merupakan makanan cepat saji berbentuk nasi kepal yang di dalamnya diberi isi ayam dan sayuran dan berbentuk hati. Produk yang kami

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecemasan adalah kuisioner dengan pertanyaan tertutup yaitu suatu daftar pertanyaan berjumlah 25 pertanyaan dengan

Kegiatan audit energi awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data pemakaian energi listik total pada bangunan gedung dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan