• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFESIONALISME AUDITOR UNTUK PRODUK AUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROFESIONALISME AUDITOR UNTUK PRODUK AUD"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROFESIONALISME AUDITOR UNTUK PRODUK AUDIT YANG BERKUALITAS

Irine Ika Wardhani Universitas Islam Indonesia

Pengenalan

Banyak masalah yang terjadi pada berbagai kasus bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Perilaku tidak etis merupakan isu yang relevan bagi profesi akuntan saat ini. Di Amerika juga di Indonesia, isu mengenai etika akuntan brkembang seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika. Profesi akuntan tidak terlepas dari etika bisnis yang mana aktivitasnya melibatkan aktivitas bisnis yang perlu pemahaman dan penerapan etika profesi seorang akuntan serta etika bisnis.

Semakin meluasnya kebutuhan jasa professional akutan publik sebagai phak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan, atau dengan kata lain audit yang berkualitas.

Untuk dapat menghasilkan audit yang berkualitas tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena akan banyak faktor yang mempengaruhinya. Lalu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit tersebut dan bagaimana keterkaitannya.

(2)

etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggungjawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka (Nugrahaningsih, 2005).

Berdasarkan “Pedoman Etika” IFAC, maka syarat-syarat etika suatu organisasi akuntan sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur tindakan atau perilaku seorang akuntan dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Prinsip tersebut adalah integritas, obyektifitas, independen, kepercayaan, standar-standar teknis, kemampuan profesional, dan perilaku etika.

Profesionalisme telah menjadi isu yang kritis untuk profesi akuntan karena dapat menggambarkan kinerja akuntan tersebut. Gambaran terhadap profesionalisme dalam profesi akuntan publik seperti yang dikemukakan oleh Hastuti et al. (2003) dicerminkan melalui lima dimensi, yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi.

KONSEP KUALITAS AUDIT

De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil.

Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu :

(3)

2. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, 3. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada

kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan 4. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui

bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.

Penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) menguji pengaruh independensi dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesa bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan, serta independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan. Selain itu, mekanisme corporate governance berpengaruh secara statistis signifikan terhadap integritas laporan keuangan meskipun tidak sesuai dengan tanda yang diajukan dalam hipotesa.

Widagdo et al. (2002) melakukan penelitian tentang atribut-atribut kualitas audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien. Terdapat 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Pengalaman melakukan audit, 2. Memahami industri klien, 3. Responsif atas kebutuhan klien, 4. Taat pada standar umum, 5. Independensi,

(4)

7. Komitmen terhadap kualitas audit, 8. Keterlibatan pimpinan KAP,

9. Melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, 10. Keterlibatan komite audit,

11. Standar etika yang tinggi, dan 12. Tidak mudah percaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit etika auditor

Etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya (Kell et al., 2012). Secara garis besar etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini kebutuhan etika dalam masyarakat sangat mendesak sehingga sangatlah lazim untuk memasukkan nilai-nilai etika ini ke dalam undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara kita. Banyaknya nilai etika yang ada tidak dapat dijadikan undang-undang atau peraturan karena sifat nilai-nilai etika sangat tergantung pada pertimbangan seseorang.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Ketentuan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf d merupakan acuan bagi pemerintah Kabupaten dalam melakukan tindakan penertiban

Nilai pH yang diperoleh pada analisis bahan baku bubur labu kuning yaitu 4,86 sedangkan nilai pH bubur kolang-kaling yaitu 5,43 maka dalam proses pembuatan selai

Oleh karena itu, formulasi terbaik yang dipilih adalah T4 yaitu yoghurt dengan penambahan 0,25% ekstrak kayu secang dan 0,25% ekstrak daun stevia yang memiliki antioksidan

Seseorang bisa saja menganggap contoh ini bisa diperdebatkan, di mana seseorang bisa saja berkata bahwa ia merupakan kecerdasan presentasi belaka, bahwa pernyataan ini

Pada tahap pengujian validasi cluster ini adalah tahap penting dalam penelitian, sebab dari uji validasi ini akan bertujuan selain untuk menentukan jumlah cluster

Makanan Adalah Bahan Atau Organisme Yang Dapat Dimanfaatkan Ikan Untuk Menunjang Kebutuhan Terhadap Informasi Tentang Makanan Dan Kebiasaan Makan Ikan. Fisiologi

Penambahan tanin alami pada aras 1,2% (T3) menghasilkan protein total (318,05 mg/g) dan protein tidak terdegradasi (180,29 mg/g), nyata lebih tinggi (p,0,05) disbanding

Dengan cara membuat situs Pemilihan Umum Legislatif 2004 online yang bisa di akses di negara manapun, setiap warga negara yang berada diluar negeri dan sudah terdaftar secara