DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN :... 1.1.Latar Belakang Masalah :... BAB II
PEMBAHASAN TOPIK :………..……… 2.1. Defenisi E-Currency : ….:……….…………
2.2.Penerapan E-Currency :……….. 2.3.Keunggulan E-Currency :………..…... 2.4. Kegunaan E-Currency :………..…... 2.5.Hukum E-Currency
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apa itu E-currency, atau yang bisa juga disebut sebagai mata uang elektronik adalah jenis uang yang hanya dapat digunakan secara online.Perkembangan teknologi dan informasi telah memberi dampak ke berbagai bidang, tak terkecuali di bidang sistem pembayaran, khususnya sistem pembayaran ritel dengan munculnya instrumen pembayaran yang dikenal sebagai electronic money (e-money). Penggunaan e-money sebagai alternatif alat pembayaran non-tunai di beberapa negara menunjukkan adanya potensi yang cukup besar untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai, khususnya untuk pembayaran-pembayaran yang bersifat mikro sampai dengan ritel.
Penggunaan e-currency ini semakin populer di kalangan pebisnis online karena beberapa keunikannya, yaitu:
1.Tidak Berwujud
Karena hanya dilakukan untuk transaksi online, e-currency bersifat maya atau tak berbentuk fisik, sehingga Anda tidak dapat menaruhnya dalam dompet ataupun berbelanja secara langsung dengan e-currency yang Anda miliki. Meskipun begitu, sifat ini justru menonjolkan sisi praktis e-currency yang memungkinkannya untuk dibelanjakan secara online.
2. Bersifat Universal
Peran e-currency dalam dunia trading online adalah sebagai sistem pembayaran yang menjembatani kegiatan transaksi trader di seluruh dunia. Perbedaan nilai tukar mata uang di tiap negara tentu akan merepotkan Anda yang ingin melakukan transaksi jual beli ke luar negeri. E-currency memungkinkan setiap penjual dan pembeli online untuk bertransaksi tanpa perlu repot-repot memikirkan nilai tukar mata uang negara asal dan sistem transfer dari bank lokal.
3. Berlaku Untuk Transaksi Online
2.2 Beda E-Currency Dengan Bitcoin
Jika e-currency tidak berwujud, bersifat universal, dan hanya berlaku untuk jual beli online, lalu apa beda e-currency dengan bitcoin? Sekilas, kedua mata uang digital ini seperti
memiliki kesamaan. Namun perbedaan yang paling mendasar dari e-currency dan bitcoin adalah nilai tukar dan cara perolehannya.
Bitcoin adalah mata uang virtual yang memiliki nilai tukar sendiri terhadap jenis-jenis mata uang lain. Nilai kurs bitcoin ditentukan oleh sistem, yang untuk mendapatkannya, Anda bisa menukarkan uang Anda ke dalam satuan bitcoin agar dapat menggunakannya secara online.
Sedangkan e-currency adalah simpanan uang dalam bentuk elektronik yang Anda depositkan pada suatu sistem pembayaran online. Nilai e-currency umumnya dihitung dalam satuan USD, sehingga nilai tukarnya juga menganut hitungan dari Dolar AS. Contoh lebih lanjut untuk mengenali perbedaan e-currency dan bitcoin adalah sebagai berikut:
Saat ini Anda memiliki uang sebanyak Rp5,000,000,-. Jika Anda ingin bertransaksi online dengan bitcoin, maka Anda tinggal mendaftar di situs penyedia bitcoin. Misalkan saat ini kurs beli bitcoin ke Rupiah adalah Rp4,309,538,- maka bitcoin yang Anda dapatkan adalah 1.16. Dengan jumlah itulah kemudian Anda bisa melakukan transaksi online pada situs-situs yang melayani pembayaran dengan bitcoin.
2.3 Keunggulan E-Currency
Meskipun saat ini sistem perbankan juga menyediakan fasilitas pembayaran online dengan wire transfer, namun proses transaksi dari bank-bank pada umumnya membutuhkan waktu lama dan cenderung berbelit-belit, terutama jika Anda melakukan transaksi berskala internasional.
Sebaliknya, proses pembayaran dengan e-currency akan meminimalisir waktu yang
dibutuhkan untuk transaksi pembayaran atau penarikan secara online. Selain itu, universalitas e-currency memudahkan setiap klien untuk bertransaksi di semua situs online dari berbagai negara.
Secara umum, keunggulan-keunggulan e-currency adalah sebagai berikut:
Tidak dapat dipalsukan
Dapat dipakai untuk melakukan pembayaran atau penarikan online hampir tanpa delay.
Mengambil pinjaman
Sistem keamanan pada akun e-payment dapat menjamin kerahasiaan identitas dan mencegah campur tangan pihak ketiga.
Bersifat independen, karena hanya Anda sendiri yang dapat memantau semua transaksi pembayaran, penarikan, transfer, dan kegiatan keuangan lain pada akun e-payment Anda.
2.4Kegunaan E-Currency
Dibanding sistem pembayaran dan penarikan lewat transfer bank, penggunaan e-currency lebih memudahkan Anda untuk melakukan transaksi ke berbagai negara di dunia. Misalnya, kegiatan trading seperti spot forex dan binary options yang banyak disediakan broker luar negeri, akan lebih mudah dilakukan jika pembayaran dan penarikannya diproses lewat e-payment yang menaungi akun e-currency Anda. Hal ini dikarenakan, persyaratan pembayaran lewat wire transfer dinilai lebih merugikan dari segi waktu dan biaya.
Saat ini, banyak broker forex yang menerima pembayaran deposit dan penarikan dengan e-currency. Metode transaksi yang dilakukan dengan e-currency secara umum memiliki kondisi dan persyaratan yang lebih baik jika dibandingkan dengan sistem pembayaran lewat wire transfer maupun credit card.
Di broker Exness misalnya, penarikan dengan wire transfer dan kartu kredit membutuhkan waktu setidaknya 3-5 hari, sedangkan penarikan yang dilakukan lewat e-currency dari broker tersebut dapat tereksekusi secara instan. FBS juga memiliki kondisi yang serupa, karena baik dalam proses pembayaran maupun penarikan, transaksi dengan e-currency diproses secara instan dan memiliki komisi yang lebih rendah daripada transfer melalui bank, yang prosesnya bisa berlangsung selama 5-7 hari kerja. Sementara itu, MFX Broker juga memiliki penawaran yang hampir sama. Broker yang dulunya bernama Masterforex ini membutuhkan waktu sekitar 0-3 jam untuk proses pembayaran atau penarikan dengan kredit. Sementara fasilitas yang disediakan dari e-currency semuanya diproses secara instan.
E-Payment Sebagai Penyedia E-Currency
Untuk mendapatkan e-currency dan menggunakannya dalam transaksi online, Anda perlu mendaftar di suatu e-payment yang menyediakan akun khusus bagi Anda. Akun tersebut dapat difungsikan sebagai rekening e-currency untuk memfasilitasi pembayaran dan transfer secara online.
Salah satu e-payment populer yang menyediakan e-currency adalah WebMoney. Situs penyedia sistem pembayaran online yang berasal dari Rusia ini telah melayani lebih dari 26 juta klien di seluruh dunia. Terdapat 3 jenis mata uang yang dapat ditukarkan untuk mengisi saldo pada akun WebMoney, yaitu USD, Euro, dan Rubel. Pembayaran e-currency dengan WebMoney saat ini tersedia di banyak situs-situs online, menjadikan e-payment ini sebagai salah satu sistem pembayaran online utama.
Sementara itu, Indonesia juga memiliki e-payment lokal, atau yang biasa dikenal dengan FasaPay. Saat ini, FasaPay cukup populer di kalangan trader Indonesia karena banyak broker-broker luar negeri yang berekspansi di Indonesia juga menerima pembayaran dan penarikan melalui FasaPay.
Deposit dan Penarikan E-currency
Dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan deposit dan penarikan e-currency pada akun e-payment antara lain:
1. Mengisi Saldo dan Menarik Dana Secara Langsung
Cara ini dilakukan dengan menyetorkan atau menarik sejumlah dana dari rekening bank ke akun e-payment yang Anda kelola. Metode ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama, biasanya hingga 1-7 hari. Anda kadang juga akan terkena komisi dari bank, serta dikenai pembatasan jumlah untuk setiap penarikan.
2. Menggunakan Jasa Changer
Changer berperan sebagai penghubung dalam proses jual-beli e-currency. Anda dapat
partner e-payment Anda. Hal ini bisa terjadi karena changer dapat menyetorkan dana langsung ke akun e-payment. Jumlah dana yang akan masuk pada akun e-payment akan disesuaikan dengan kurs beli pada changer pilihan Anda.
Banyak changer lokal yang bisa Anda pilih untuk melakukan deposit dan penarikan e-currency pada akun e-payment Anda, salah satunya adalah sentraegold.com. Changer ini melayani jual beli online WebMoney dan FasaPay. Bagi Anda yang berminat untuk
bertransaksi online dengan e-currency dari kedua e-payment tersebut, Anda dapat mendaftar di sentraegold.com untuk melakukan jual beli online FasaPay atau WebMoney.
2.5 Dasar Hukum Yang Bisa Di terapkan untuk transaksi e-currency
Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU Dokumen Perusahaan) telah menjangkau ke arah pembuktian data elektronik. Dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 2 tentang dokumen perusahaan yg isinya
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.
Dan pada BAB III tentang Pengalihan Bentuk Dokumen dan Legalisasi Pasal 12 ayat 1 dan Pasal 15 ayat 1 dan 2 yang isinya berturut-turut
Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya. Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah. Apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan untuk keperluan tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa Undang-undang di atas berisi tentang pernyataan bahwa Dokumen perusahaan (data/bukti transaksi jual beli) adalah sah dengan syarat dapat dilihat, dibaca atau didengar dengan baik. Dan data dalam bentuk media elektronik (dsebutkan mikrofilm atau media lain) seperti video, dokumen elektronik, email dan lain sebgainya yang dapat dikatakan sebagai Dokumen merupakan alat bukti yang sah. Pasal 1233 KUHP, yang isinya sebagai berikut :
Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang.
Pasal 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak. Asas ini memberikan kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjuan untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. jadi pelaku kegiatan e-commerce dapat menentukan sendiri hubungan hukum di antara mereka. Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UU-ITE) yang berperan dalam e-commerce adalaha sebagai berikut :
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Pasal 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.
Pasal 10
Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 18
Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak. Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya
Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asa Hukum Perdata Internasional.
Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin tmbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.
Pasal 20
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima. Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik.
Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya , atau melalui Agen Elektronik.
Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut: jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang berinteraksi , jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.
jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik. Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik .
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.
Pasal 22
Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 23.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apapun.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan / atau Dokumen Elektronik .
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00( enam ratus juta rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Selain mengacu kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Elektronika di atas, ada beberapa peraturan atau perundangan yang mengikat dan dapat dijadikan sebagai payung hukum dalam kegiatan bisnis e-commerce, diantaranya adalah :
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 1998 Tentang Pendirian Perusahaan
Kesimpulan
E-currency merupakan salah satu bentuk mata uang elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kegiatan transaksi online secara universal. Dengan proses yang lebih cepat dan tidak memakan banyak biaya, e-currency tentu dapat menjadi alternatif favorit bagi para pelaku bisnis online, terutama bagi mereka yang ingin melakukan transaksi berskala internasional dengan lebih cepat, praktis, dan murah. Untuk dapat mengisi e-currency pada akun e-payment dengan lebih mudah dan irit biaya, memanfaatkan jasa changer lokal dapat menjadi pilihan terbaik karena kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan.
Daftar Pustaka
http://www.sentraegold.com/id/10/apa-itu-ecurrency