• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KEUANGAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KEUANGAN (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI

“ETIKA AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KEUANGAN”

Nama Kelompok : Vivi Velia (1613064) Khatarina Sonda (1613068)

Arni (1613080)

Kelas : Akuntansi A

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.

(3)

yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.

Berdasarkan latar belakang diatas, kita perlu mengetahui kode etik dan peraturan – peraturan yang mendukung keandalan seorang akuntan publik dengan standar – standar yang telah ditentukan dalam siklus akuntansi dan proses auditing.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?

2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan ? 3. Apa yang dimaksud dengan akuntansi manajemen ?

4. Apa saja persamaan dan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen ?

5. Apa saja etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen ? 6. Apa saja kriteria standar perilaku akuntan manajemen ? 7. Apa saja etika profesional akuntan manajemen ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengidentifikasi karakteristik etika bisnis 2. Menjelaskan bagian dari akuntansi keuangan 3. Menjelaskan apa itu akuntansi manajemen

4. Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen

5. Menjelaskan bagaimana mengetahui etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen 6. Mengidentifikasi kriteria standar perilaku akuntan manajemen

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Etika Provesi

Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.

Menurut Magnis-Suseno (1985) etika normatif terbagi atas dua yaitu, tolok ukur pertanggungjawaban moral meliputi etika wahyu, etika peraturan, etika situasi dan etika relativisme. Sedangkan etika normatif menuju kebahagiaan meliputi egoisme, pengembangan diri dan utilitarisme. Disamping itu, Hardjoeno (2002) membagi jenis etika atas empat kelompok yaitu, etikanormatif, etika peratusran, etika situasi dan etika relativisme.

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik sebagai seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional. Kode etik yaitu norma atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

2. Akuntansi Keuangan

(5)

3. Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen adalah “proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak “(Istilah resmi CIMA).

The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut :

1. Manajemen Strategi – Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.

2. Manajemen Kinerja – Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi.

3. Manajemen Risiko – Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.

(6)

suatu organisasi seperti manajemen informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga, logistik, dan lainnya.

Berbeda dengan Informasi Akuntansi keuangan, Informasi Akuntansi manajemen adalah : 1. Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi

sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham

2. Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan publik.

3. Memandang ke depan, bukan sejarah.

4. Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan sistem informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan. Hal ini disebabkan karena penekanan yang berbeda : informasi akuntansi manajemen digunakan dalam sebuah organisasi, biasanya untuk pengambilan keputusan.

4. Persamaan dan Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi

Manajemen

(7)

Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.

Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas aset organisasi. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.

Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.

Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen 2. Menggunakan Sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk

(8)

5. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat. Sedangkan akuntansi keuangan adalah seni penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal dan pihak external. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.

Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat

Adapun beberapa etika yang harus di terapkan oleh para pelaku dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat di jabarkan sebagai berikut :

a. Competance (Kompetensi)

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Arti kata Competance disini adalah setiap praktisi Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

1. Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

2. Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.

(9)

b. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi, berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.Dalam hal kerahasiaan ini Praktisi akuntansi manajemen dituntut untuk :

1. Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum. 2. Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang

diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

3. Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

c. Integrity (Kejujuran)

Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

1. Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.

2. Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.

3. Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.

4. Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi

5. Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam penilaian professional

(10)

d. Objectivity (Objekivitas)

Objekivitas pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena pernyataan yang diberikan terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi (kira-kira), prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut oleh subjek tertentu.

1. Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif

2. Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan

6. Kriteria Standar Perilaku Akuntan Manajemen

 Competence (Kompetensi)

Auditor harus menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang cukup tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya, diantaranya menjaga tingkat kompetensi profesional, melaksanakan tugas profesional yang sesuai dengan hukum dan menyediakan laporan yang lengkap dan transparan

 Confidentiality (Kerahasiaan)

Auditor harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya, diantaranya meliputi menahan diri supaya tidak menyingkap informasi rahasia, menginformasikan pada bawahan (subordinat) dengan memperhatikan kerahasiaan informasi, menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang diperoleh.

 Integrity (Kejujuran)

Auditor harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan profesionalnya. Meliputi menghindari konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat, menahan diri dari aktivitas yang akan menghambat kemampuan, menolak hadiah, bantuan, atau keramahan yang akan mempengaruhi segala macam tindakan dalam pekerjaan, mengetahui dan mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas, mengkomunikasikan informasi yang baik maupun tidak baik, menghindarkan diri dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan mencemarkan nama baik profesi.

 Whistle Blowing

(11)

Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :

1. Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral

2. Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.

7. Etika Profesional Akuntan Manajemen

Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam menjalankan perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru, digital, dan berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga kepercayaan.

Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA) di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct for Practitioners of Management Accounting and Financial Management).

Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu: 1. Kompetensi

(12)

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

 Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan,

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

 Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.

 Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta

dapat diandalkan.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

 Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam

pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.

 Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh,

agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

 Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan

pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

3. Integritas (Integrity)

Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

 Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari

potensi konflik.

 Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi

kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.

 Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat

mempengaruhi tindakan mereka.

 Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan

organisasi.

 Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang

(13)

 Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang

menguntungkan dalam penilaian profesional.

 Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan

profesi.

4. Objektivitas (Objectifity)

Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

 Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.

Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.

Integritas :

Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

Menghindari konflik kepentingan yang nyata atau jelas dan menyarankan semua pihak dari setiap potensi konflik.

Menahan diri dari aktivitas apapun cenderung mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan tugas mereka secara etis .

Menolak hadiah , bantuan , atau perhotelan yang dapat mempengaruhi atau tampaknya mempengaruhi tindakan mereka .

Menahan diri dari baik kegiatan atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan yang sah dan etis dari organisasi .

(14)

Berkomunikasi tidak menguntungkan serta informasi yang menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat .

Menahan diri dari setiap tindakan atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi .

Obyektivitas :

Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

Mengkomunikasikan informasi yang akurat dan obyektif

Sepenuhnya mengungkapkan semua informasi yang relevan yang cukup dapat diharapkan mempengaruhi pemahaman yang dimaksudkan laporan pengguna , pengamatan dan rekomendasi.

Resolusi Konflik Etika :

Dalam menerapkan standar etika , praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam mengidentifikasi etis atau

menyelesaikan suatu konflik perilaku etis . Ketika dihadapkan dengan praktisi etis yang signifikan dari manajemen akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari bantalan organisasi pada resolusi konflik ini . Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etis , dokter harus mempertimbangkan keputusan berikut .

Diskusikan masalah ini dengan atasan langsung , kecuali tampak bahwa superior terlibat , dalam hal ini , masalah harus dipresentasikan pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi dari manajemen . Jika solusi yang memuaskan tidak dapat dicapai setelah masalah ini pertama kali disajikan , merujuk hal tersebut ke tingkat berikutnya dari manajemen senior .

(15)

dimulai hanya dengan pengetahuan atas. dengan asumsi bahwa atas tidak terlibat . Kecuali jika ditentukan secara hukum , komunikasi masalah tersebut kepada pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau dilibatkan oleh organisasi dianggap tidak tepat .

Memperjelas diskusi rahasia yang relevan dengan penasihat tujuan untuk

memperoleh pemahaman yang lebih baik dari kemungkinan evolusi aksi masalah etika

Konsultasikan pengacara Anda untuk kewajiban hukum dan hak konflik etis .

(16)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Akuntansi keuangan adalah seni penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal dan pihak external. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat, sedangkan akuntansi manajemen atau akuntansi manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan

Etika dalam perspektif umum adalah suatu hal tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat. Di dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sangat berhubungan erat dengan orang lain seperti investor dan kreditor, dengan kata lain etika pun menjadi hal utama yang harus di prioritaskan untuk pencapaiaan tujuan organisasi. Etika menjadi suatu hal yang Penting dalam setiapproses yang terjadi dalam akuntansi keuangan maupun manajemen. Apabila etika yang dilakukan sesuai dengan aturan yang buat, maka proses pencapaiaan tujuan organisasi tidak akan mengalami hambatan.

(17)

Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen yaitu :

1. Melihat di zaman ini maraknya berbagai kasus kecurangan yang terjadi maka saya merekomendasikan untuk membuat suatu standar etika yang di bakukan untuk mencegah masalah di kemudian hari.

2. Mencegah terjadinya tindak kecurangan dan pelanggaran di internal perusahaan maka penulis merekomendasikan perlu diadakanya pelatihan yang memuat materi mengenai etika dalam internal perusahaan.

3. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari setiap perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat. Csr ini sendiri memiliki hubungan yang erat dengan etika perusahaan terhadap wilayah di sekelilingnya seperti masyarakat, limbah, dll. Maka penulis merekomendasikan untuk membuat suatu program CSR untuk memberikan kontribusi positif ke dunia luar

4. Keputusan salah satu hal yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Maka etika perlu di pertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan agar bisa mendapatan hasil akhir yang baik untuk masa depan perusahaan

5. Etika juga berkaitan dengan kode etik dalam suatu organisasi. Maka penulis merekomendasikan untuk meningkatkan kepatuhan pada kode etik yang telah di buat. 6. Komitmen profesional juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etika di dunia

keuangan dan manajerial, diharapkan dengan komitmen professional yang baik akan meningkatkan pelayanan terhadap pihak kolega dan pelanggan. Karena peningkatan komitmen professional berakibat pada peningkatan etika dalam menunjang pengambilan keputusan perusahaan.

7. Dalam kondisi apapun, Perusahaan khususnya para pekerja harus tetap bersikap independen, serta tidak boleh terdesak oleh kepentingan apapun, tidak peduli dari pihak mana kepentingan itu berasal. Para pekerja harus memegang teguh etika, integritas dan independensi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

(18)

9. Pencapaiaan good corporate governance bisa saja di pengaruhi oleh etika, ketika etika di suatu perusahaan baik maka good corporate governance akan terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, Pengantar Akuntansi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2002.

Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Etika Bisnis dan Profesi:Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya – Jakarta : Salemba Empat, 2009

Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

telah memperingatkan dengan keras terhadap akibat merokok ini, mereka berkata, “Rokok tersebut mengandung beberapa unsur racun, di antaranya adalah racun nikotin, dan

Pada tuturan di atas mengalami campur kode berbentuk baster yang dilakukan penyiar radio musik Radio Most FM Malang. Hal tersebut dikarenakan serpihan yang disisipkan merupakan

Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum diterapkan penggunaan metode poster

Hubungan Antara Resiliensi dengan Ideal self Pemilihan Karir pada Pencari Kerja fresh graduate universitas brawijaya malang.. Malang: Universitas

Bicara tentang keranjang sekarang ini toko online mana sih yang belum punya fasilitas keranjang belanja. Fitur ini wajib dimiliki setiap toko online. Keranjang belanja digunakan

W : kalo dari segi produksi banyak, kadang karena ini stripping kita jarang waktu untuk risetnya lebih sempit, gitu jadi kadang, ya memang maksudnya kadang ada juga yang

Untuk dapat memotret segenap skenario yang telah menimpa pendidikan kita, maka sorotan yang paling tajam yang dapat kita lakukan adalah langsung menuju kepada berbagai

Dari latar belakang tersebut, disusun penelitian yang berjudul: “ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN RISIKO KREDIT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT