• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip kurikulum dalam pengemba (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prinsip kurikulum dalam pengemba (7)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP)

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) -Setelah pada postingan sebelumnya blog Membumikan Pendidikan telah share mengenai hakikat pengembangan KTSP. Tentunya terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan KTSP tersebut. Oleh Karena itu, pada postingan kali ini, blog Membumikan Pendidikan akan share mengenai hal tersebut. Uraiannya sebagai berikut.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP harus diperhatikan dan diterapkan dalam proses pengembangan KTSP, baik ditingkat sekolah maupun di tingkat kelas atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, sahabat-sahabat membumikan pendidikan yang berprofesi sebagai pendidik atau guru juga harus memahami prinsip-prinsip pengembangan KTSP ini.

Prinsip apa sajakah yang harus diterapkan dalam pengembangan KTSP?

(2)

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungan

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Siswa memiliki posisi sentral. Ini berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.

Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum perlu memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk dapat mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinam-bungan antarsemua jenjang pendidikan.

Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Referensi

Dokumen terkait

1) Perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik. 2) Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan atau untuk pelaksanaan pembangunan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pengembangan media pembelajaran mobile learning dalam bentuk buku saku digital kompetensi dasar analisis

[r]

Pada tahap refleksi ini, peneliti menganalisis hasil tes dan observasi siklus I, dan juga masih terdapat beberapa kelemahan/ kekurangan yaitu antusiasme siswa, dan

Sebanyak 46,9% atau sebesar USD 1,59 juta dialokasikan untuk blok South Sumatra yang baru saja memperoleh perpanjangan kontrak bagi hasil (production sharing

Terdapat 4 Faktor Penghambat AICHR dalam Penegakan Hak Asasi Manusia di Asia Tenggara, diantaranya prinsip ASEANWay dimana penggunaan prinsip non-intervensi dan kedaulatan negara

Walaupun masih terdapat anak yang belum berkembang, namun dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil, karena guru telah dapat memperbaiki proses pembelajaran

 Objek data dapat berupa entitas eksternal (semua sumber data atau yang mengkonsumsi informasi), suatu benda (laporan atau tampilan), peristiwa (sambungan telepon) atau event