Pengaruh Laba Terhadap Pajak Yang Harus Dibayar Oleh
Perusahaan (Perusahaan Yang Tercatat Pada Bursa Efek
Indonesia)
Sharon F.F Pelima
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Makassar
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan yaitu ingin memperoleh laba yang maksimal. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan yaitu pengelolaan keuangan yang menunjukan dana yang tersedia mencukupi dan dikelola secara efisien. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan baik dan lancar, perusahaan melakukan perbandingan antara hasil laba periode sekarang dengan periode sebelumnya. Jika laba perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, maka dapat diprediksikan bahwa perusahaan dapat menjalankan siklus kegiatannya lebih panjang lagi, tetapi sebaliknya jika laba perusahaan menunjukkan penurunan secara terus menerus, maka yang harus dilakukan perusahaan adalah merubah kebijakannya serta mencari solusi untuk memangkas beban-beban yang tidak memberikan keuntungan atau kontribusi bagi perusahaan.
pemeriksaan apakah sesuai besarnya pajak yang dibayar oleh perusahaan dengan laba kena pajak yang diperoleh oleh perusahaan.
Pajak mempunyai peranan penting dalam membiayai keperluan negara (Vina, 2010). Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan dan penunjang negara, negara berhak mengenakan pemungutan pajak kepada seluruh masyarakat (Ismail, 2011). Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba perusahaan. Besarnya pajak penghasilan tergantung dari besarnya laba kena pajak pada suatu periode. Pendapatan berpengaruh terhadap pajak penghasilan, artinya jika pendapatan mengalami kenaikan maka pajak penghasilan akan mengalami kenaikan pula. Sedangkan jika pendapatan mengalami penurunan maka pajak penghasilan akan mengalami penurunan pula. Pendapatan berpengaruh besar terhadap pajak penghasilan artinya besarnya pajak penghasilan yang terutang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang diperoleh.
Berdasarkan masalah ini, penulis akan melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Laba Terhadap Pajak Yang Harus Dibayarkan Oleh Perusahaan”
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang tertulis diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh laba terhadap pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh laba terhadap pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah :
1.4.1 Manfaat Akademis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pajak.
1.4.2 Manfaat Praktis :
1. Memberikan pemahaman yang tepat tentang peran dan tanggung jawab perusahaan dalam pencapaian sasaran perusahan serta pelaksanaan kewajibannya dalam membayar pajak.
2. Sebagai bahan masukan bagi perusahan dalam kesadaran membayar pajak walaupun memperoleh laba maksimal.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Laba
II.1.1.1 Pengertian Laba
Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 25) mendefenisikan laba sebagai berikut:
Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat.
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss). Defenisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard Board dalam Stice, dan Skousen (2004: 230) 1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari
aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dan transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
II.1.1.2 Jenis-jenis Laba 1. Laba kotor
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 120) laba kotor merupakan “pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menut beban yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bertahan.
2. Laba operasi
Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004: 243) “laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasinya.
3. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam, dan Halse (2005: 25) merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan”.
Laba bersih menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan “laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak”.
II.1.1.3 Pertumbuhan Laba
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasionalnya. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah laba operasional. Angka laba operasional adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya-biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Jadi, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan suatu perusahaan. Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, peruba han beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain.
II.1.2 Pajak
II.1.2.1 Pengertian Pajak
Leroy Beaulieu
Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah.
P. J. A. Adriani
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH
Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
` Ray M. Sommerfeld, Herschel M. Anderson, dan Horace R. Brock Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat''
2.1.2.2 Unsur pajak
Unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak, antara lain sebagai berikut:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang."
jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. 5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas
III. METODE PENELITIAN
III.1 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015. Pemilihan sampel berdasarkan metode Purposive Sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah termasuk dalam jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015, menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember periode 2010-2015.
III.2 Jenis dan Sumber Data
III.3 Variabel
III.3.1 Variabel Independen : Laba
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Laba
III.3.2 Variabel Dependen : Pajak
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pajak
III.4 Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 22. IBM SPSS Statistic 22 adalah sebuah aplikasi pengolahan data statistik. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear. Di mana analisis regresi linear adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen
III.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, ada beberapa hipotesis yang penulis dapat sampaikan. Berikut adalah hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh Laba terhadap Pajak yang harus dibayarkan perusahaan
H0 : Tidak ada pengaruh Laba terhadap Pajak yang harus dibayarkan perusahaan
Regression
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .999a .999 .999 443586940.293
a. Predictors: (Constant), Income Before Tax
ANOVAa
Pada kolom Sig di tabel tertera angka 0.000 yang berarti < 0.05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pajak yang dibayar perusahaan.
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9714379505354
96900000.000
1 9714379505354
96900000.000
Residual 9838468679905
b. Predictors: (Constant), Income Before Tax
Coefficientsa
Koefisien Variabel Laba sebesar 0.326. Hal ini berarti berdasarkan sampel penelitian, variabel Laba berpengaruh secara positif signifikan terhadap pajak perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa laba berpengaruh positif terhadap pajak yang dibayar perusahaan dapat diterima.
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -179460249.648 181422995.492 -.989 .368
Income Before Tax .326 .005 .999 70.263 .000
a. Dependent Variable: Tax
Pembahasan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan sebaliknya jika laba yang diterima perusahaan rendah, maka pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan juga rendah.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
dibayarkan oleh perusahaan, artinya semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, dan sebaliknya jika laba yang diterima perusahaan rendah, maka pajak yang harus dibayar juga rendah oleh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2015.
V.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat memperpanjang waktu penelitiannya dan menambah sampel perusahaan untuk diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marselinus, Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap kualitas Laba dimoderasi Good Corporate Governance. Diakses pada July 01, 2017. Available at: Http://www.academia.edu
Adriani, P.J.A (1949). Het belastingrecht: zijn grondslagen en ontwikkeling (dalam Belanda). Amsterdam: Veen.
Charles E. McLure, Jr. "Taxation". Britannica. Diakses tanggal 3 March 2015.
Ismail Tjip. 2011. Paradigm Change of Local Tax. Journal of administrative Science and Organization. 18 (1). Pp 34-42.
Leroy-Beaulieu, Paul (1899). Traite de la Science des Finances (dalam Perancis) 1. Paris: Guillaumin et cie.
Simkovic, Michael. "Distortionary Taxation of Human Capital Acquisition Costs". Social Science Research Network.
Soemitro, Rochmat (1988). Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: Eresco.
ISBN979-8020-23-5.
Smith, Adam (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (dalam Inggris). London.
Sommerfeld, Ray M.; Anderson, Herschel M.; Brock, Horace R. (15 Agustus 1972). An Introduction to Taxation [Pengantar Perpajakan] (dalam Inggris). Forth Worth: Harcourt College Publishers. ISBN9780155463035.
Stice, E.K., dan F. Skousen. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga Belas, Terjemahan PT. Dian Mas Cemerlang, Salemba Empat, Buku I, Jakarta.
Vina, Rizal Efendi, Ratna Juwita. 2010. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin. Jurnal Undip. http://eprints.mdp.com Diunduh 11, 5, 2013