Sejarah Bantuan Luar Negeri Turki(Perang Dingin – 1999)
Pasca Perang Dunia II, pemerintah Turki khawatir dengan pengaruh Uni Soviet di daerah Kaukasus. Turki melobby Amerika Serikat untuk segera memberikan bantuan agar Turki tidak jatuh kedala pengaruh Soviet. Pada tahun 1947, Turki mendapatkan bantuan awal program Amerika Serikat yang bernama Marshall Plan. Semenjak itu, Turki memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara blok barat selama Perang Dingin.1 Turki
bergabung dengan NATO pada tahun 1952.2
Selama Perang Dingin, bantuan luar negeri yang diberikan oleh Turki masih sangat sedikit. Turki baru mulai menyalurkan ODA (Official Development Assistant) pada pertengahan 1980-an.3 Pada tahun 1992, Turki mendirikan TIKA (Türk İşbirliği ve
Koordinasyon İdaresi Başkanlığı/Badan Kerjasama Internasional dan Pembangunan Turki).4
Sejak didirikannya TIKA, bantuan luar negeri Turki selalu dianggarkan lebih dari $90 juta dollar. Turki yang pada awalnya hanya memberikan bantuan untuk membantu negara-negara yang dilanda bencana maupun musibah mulai memperluas bentuk bantuannya menjadi bantuan jangka menengah dan panjang.
Bantuan yang disalurkan oleh TIKA pada awalnya fokus kepada negara-negara yang memiliki nilai politik strategis kepada Turki seperti negara-negara Asia Tengah yang bersuku Turkic dan negara-negara Afrika yang berpenduduk muslim. Tujuan bantuan yang diberikan oleh TIKA tidak jauh berbeda dengan tujuan yang dimiliki oleh USAid dan Australian Aid yaitu untuk mengurangi kemiskinan dan membangun perekonomian secara berkelanjutan. Pada tahun 1999, TIKA mengalami transisi administratif yang pada awalnya dibawah Kementrian Luar Negeri menjadi bagiandariKantor Perdana Menteri.
1 Senem Üstün. TURKEY AND THE MARSHALL PLAN: STRIVE FOR AID. Diakses dari http://dergiler.ankara.edu.tr/dergiler/44/1569/17035.pdf pada tanggal 19 Oktober 2016. 2 Turkey’s Relations with NATO. Diakses dari http://www.mfa.gov.tr/nato.en.mfa pada tanggal 19 Oktober 2016.
3 Jeannine Hausmann dan Erik Lundsgaarde, Turkey's Role in Development Cooperation. Diakses dari
http://ssc.undp.org/content/dam/ssc/documents/news/2015/UNUCPR_TurkeysRoleinDev elopment_HausmannLundsgaarde_.pdf pada tanggal 19 Oktober 2016.
Keadaan Perekonomian Turki
Turki merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-19 di dunia.5 Dengan
penduduk yang tidak sedikit, Turki memiliki keadaan ekonomi yang sangat dinamis. Pola pertumbuhan ekonomi Turki tidak mengikuti tren negara maju maupun tren negara berkembang. Semenjak tahun 2002, PDB Turki selalu mengalami kenaikan, namun pada tahun 2005, pertumbuhan Turki semakin melambat hingga tahun 2009 PDB Turki jatuh hingga -4.8% akibat krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2007-2009.67 Pasca
krisis, pertumbuhan PDB Turki tidak pernah jatuh dibawah 2%.
Walaupun Turki dikategorikan sebagai negara developed oleh pemerintah Amerika Serikat dan dikategorikan sebagai negara developing oleh IMF,89 kita dapat mengatakan
bahwa Turki sedang memasuki masa industrialisasi. PDB per kapita Turki meningkat hampir 50% dari tahun 2003 yang berjumlah $8.807 hingga mencapai $19.917 di tahun 2015.10
Turki Sebagai Emerging New Donor
Sebelum terjadinya Arab Spring, pemerintah Turki hanya memberikan anggaran kepada TIKA tidak pernah lebih dari 0.2% dari PDB. Turki fokus untuk membantu Afghanistan dan Eropa Timur (Macedonia, Bosnia & Herzegovina dan Ukraina). Namun semenjak terjadinya Arab Spring, angka ini naik tajam menjadi 0.32% dan pada tahun 2015 menjadi 0.54%.11 Bantuan luar negeri Turki memiliki perbandingan anggaran dengan PDB
yang lebih tinggi daripada Jerman (0.52%) Belgia (0.42%) dan Prancis (0.37). Turki mulai
5Total Population - Both Sexes". World Population Prospects, the 2015 Revision. United Nations Department of Economic and Social Affairs, Population Division, Population Estimates and Projections Section. Juli 2015. Diakses dari
http://esa.un.org/unpd/wpp/DVD/Files/1_Indicators
%20(Standard)/EXCEL_FILES/1_Population/WPP2015_POP_F01_1_TOTAL_POPULATION_B OTH_SEXES.XLS pada tanggal 19 Oktober 2016.
6 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.KD.ZG
7 Hasan Cömert dan Selman Çolak, The Impacts of the Global Crisis on the Turkish Economy and Policy Responses. Diakses dari
mengarah kepada target yang diharapkan PBB yaitu 0.7% dari GDP suatu negara.12
Umumnya, negara yang telah mengeluarkan bantuan luar negeri dengan besar lebih dari 0.5% merupakan negara Skandinavia. Inggris, UAE dan Turki adalah negara non-Skandinavia yang memiliki anggaran ODA melebihi dari 0.5% dari PDB negara masing-masing.
Kenaikan dari jumlah anggaran TIKA ini tidak bisa dilepaskan dari peran pertumbuhan ekonomi Turki. Setelah sebelumnya kita mengetahui bahwa pendapatan per-kapita Turki tumbuh dengan pesat, anggaran TIKA pun mengalami pertumbuhan. Deregulasi yang dilakukan oleh Turki (terutama dibidang transportasi) terbukti dapat membawa perekonomian Turki ke tingkat yang baru.
Selama Arab Spring berlangsung, Turki memiliki agenda untuk mendukung partai-partai Timur Tengah yang memiliki kesamaan pandangan yaitu demokratisasi dengan suasana islam yang erat. Turki bersama Qatar mendukung kepemimpinan Mohamed Mursi, pemenang pemilu Mesir pada tahun 2012 dan pemerintahan Libya pasca turunnya Gaddafi. Hal ini menyebakan Turki memberikan bantuan sebesar $503 juta di tahun 2012 dan $538 juta di tahun 203. Disaat Mursi dikudeta oleh pemimpin Angkatan Bersenjata Mesir, Abdul Fattah as-Sisi, bantuan Turki ke Mesir berkurang hingga menjadi $229 juta di tahun 2014.13
Bantuan Turki yang melambung disaat Arab Spring hingga sekarang bukanlah hanya sekedar untuk memenuhi kepentingan politik Turki semata. 65% anggaran TIKA digunakan untuk membantu Suriah yang sedang dilanda perang saudara pada tahun 2015.14
Turki bersama PBB dan beberapa negara seperti Arab Saudi dan Amerika Serikat mengirimkan bantuan ke kota-kota di Suriah yang masih dapat diakses oleh Bulan Sabit Merah Turki. Anggaran ini tidak termasuk biaya menampung 2 juta pengungsi Suriah yang tersebar di berbagai wilayah Turki. Resipien terbesar dari TIKA berikutnya adalah Tunisia (5.7%) dan Kirgiztan (2.3%).
Selain fokus terhadap penyelesaian gelombang konflik yang terjadi di Timur Tengah, Turki juga aktif dalam mengentaskan kemiskinan di beberapa daerah seperti
12 What is the 0.7% target? http://www.unmillenniumproject.org/press/07.htm 13 Aid (ODA) disbursements to countries and regions [DAC2a].
negara-negara Afrika Barat dan Timur. Turki memiliki hubungan erat dengan Sudan dan Somalia karena pemerintah dan pihak swasta Turki memberikan bantuan yang cukup signifikan kepada kedua negara. Disaat Turki mengalami percobaan kudeta pada bulan Juli 2016, Somalia langsung menutup sekolah yang memiliki ideologi pendukung kudeta di Turki.15
Fokus bantuan luar negeri Turki kepada negara LDCs (Least Development Countries) berawal dari dilakukannya Konfrensi PBB tentang LDCs di Istanbul pada tahun 2011. Konfrensi yang dihadiri oleh lebih dari 30 kepala negara dan puluhan menteri dari puluhan negara ini menghasilkan Deklarasi Istanbul. Deklarasi Istanbul berisi tentang pentingnya kerjasama antar negara dan peran dari PBB dalam menyelesaikan masalah kemiskinan. Turki merasa bahwa dengan memperbaiki kualitas kehidupan manusia dan masyarakat yang tinggal di negara-negara LDCs dapat hidup dengan lebih bahagia. Karena itulah, Turki mengeluarkan ratusan juta dollar untuk melatih masyarakat negara LDCs untuk membangun negaranya dengan cara memberikan pelatihan skill pekerjaan dasar, pengolahan lahan, manajemen bencana, pengembangan pihak swasta dan turisme dll. Orientasi Turki didalam membantu negara LDCs umumnya berjangka panjang agar dimasa depan negara-negara resipien tersebut dapat lebih mandiri dalam membangun negaranya.
Studi Kasus : Peran Bantuan Turki di Suriah
Perang Sipil di Suriah berawal dari terjadinya kudeta di Tunisia. Masyarakat Suriah yang merasa bahwa rezim Bashar al Assad sudah waktunya untuk menjadikan Suriah sebagai negara yang lebih demokratis turun ke jalan dan melakukan demonstrasi. Demonstrasi yang sering terjadi ini banyak yang diwarnai dengan kerusuhan besar. Mulai rusaknya tatanan di Suriah membuat beberapa golongan anti pemerintah mendapatkan akses untuk mendapatkan senjata. Keadaan di Suriah berubah menjadi Perang Sipil. Hal ini diperburuk dengan lahirnya ISIS yang berasal dari militan ekstrimis dan mantan pasukan Irak di masa Saddam Hussein.
Pemerintah Suriah mengalami kesulitan dalam mengembalikan keadaan negaranya. Keadaan yang mendesak ini akhirnya membuat Suriah melanggar peraturan internasional dengan mulai menggunakan senjata terlarang seperti senjata kimia yang sangat beracun bagi manusia.16 PBB pada akhirnya turun tangan untuk melakukan investigasi dan
menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Suriah. Buruknya perlakuan pemerintah Suriah disaat Perang Sipil memunculkan dukungan negara-negara barat (termasuk Turki) terhadap pemeberontak untuk melawan pemerintah Suriah. Turki sebagai tetangga Suriah memiliki kepentingan untuk mendukung kaum Turkmen – Masyarakat suku Turkic yang tinggal di Suriah. Turkmen yang ada di Suriah tergabung dengan kelompok pemberontak sehingga Turki semakin sering membantu pemberontak yang ada di Suriah.
Konsekuensi dari terjadinya Perang Sipil di Suriah adalah mengungsinya jutaan orang untuk mencari kehidupan yang lebih aman ke luar negeri. Negara seperti Turki, Libanon dan Yunani harus menampung lebih dari 1 juta jiwa pengungsi Suriah. Selain itu, terdapat 6 juta orang di Suriah yang internally displaced.17 Akibat hal ini, Turki ingin
menolong masyarakat sipil Suriah yang masih belum pergi mengungsi keluar negeri. Seperti yang telah dijelaskan diatas, Turki telah menghabiskan $2.291 milyar telah dikeluarkan oleh Turki untuk menolong Suriah pada tahun 2015. Bantuan yang diberikan Turki juga banyak berasal dari pihak swasta dan masyarakat Turki. Bulan Sabit Merah Turki tidak hanya menyalurkan bantuan yang berasal dari Turki, melainkan dari seluruh penjuru dunia. Maka dari itu, disaat rombongan Bulan Sabit Merah Turki terkena bom yang dijatuhkan oleh pemerintah Suriah, PBB bersama Turki melakkan protes keras kepada pemerintah Suriah. Selain melakukan protes, pemerintah Turki melakukan moratorium sementara agar tidak terjadi jatuhnya korban dari relawan yang pergi ke wilayah konflik.
Turki membangun beberapa sekolah dan rumah sakit di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak dan dirasa aman dari ancaman pihak musuh. Salah satu alasan kenapa pihak
16 UN blames Syria forces for third chemical attack. Diakses dari
http://www.aljazeera.com/news/2016/10/blames-syria-forces-chemical-attack-161022033828052.html pada tanggal 19 Oktober 2016.
pemberontak mau bersekutu dengan Turki adalah alasan agama. Pihak pemberontak merupakan masyarakat islam yang terdiri dari banyak ajaran, sedangkan pemerintah Suriah bersama Hizbullah beragama syiah. Dalam Perang Sipil yang terjadi di Suriah juga terdapat ISIS yang percaya dengan aliran Khawarij dan kaum Kurdi yang cenderung liberal-sekular. Keempat pihak tersebut merupakan pihak yang saling berperang hari ini di Suriah.18
Pemerintahan Turki yang pro terhadap kaum islamis di Timur Tengah juga memberikan bantuan pelatihan dan suplai senjata kepada pemberontak Suriah.19 Sedangkan bentuk
bantuan Turki kepada masyarakat sipil Suriah yang tinggal di kota yang jauh dari wilayah penguasaan pemberontak hanya terbatas melalui pengadaan konsultasi medis singkat, pendirian tenda pengungsi sementara, bantuan makanan dan obat-obatan dll. Bantuan Turki tidak diterima di semua tempat akibat peran dan intervensi Turki yang signifikan mendukung pemberontak.
Pemerintah Turki sempat melakukan intervensi langsung untuk melawan ISIS dan pemerintah Suriah. Irak yang merasa bahwa kedaulatan mereka tidak boleh diganggun melakukan protes ke pemerintah Turki akibat intervensi yang dilakukan Turki beberapa kali. Di bulan Oktober ini, Irak berencana untuk membebaskan kota Mosul dari ISIS. Turki berencana melakukan hal yang sama namun tanpa melakukan komunikasi kepada pemerintah Irak sehingga bukannya tidak mungkin akan menimbulkan gesekan baru antara Irak dengan Turki di masa depan. 20
Analisis Bantuan Luar Negeri Turki
Selama TIKA berdiri, bantuan yang diberikan 100% berupa hibah. Turki tidak menyalurkan pinjaman kepada negara resipien melalui TIKA. Dana tersebut juga berasal dari anggaran tahunan pemerintah Turki. Partai pemegang pemerintahan dan parlemen saat ini adalah AKP. AKP merupakan arsitek dari image yang ditimbulkan oleh TIKA di dunia. Selama pemerintahan AKP, TIKA dikontrol langsung oleh Perdana Menteri dan selalu
18 Syria: The story of the conflict. Diakses dari http://www.bbc.com/news/world-middle-east-26116868 pada tanggal 19 Oktober 2016.
19 Turkey unlikely to drop support for Syria rebels in latest realignment. Diakses dari http://www.japantimes.co.jp/news/2016/08/10/world/turkey-unlikely-drop-support-syria-rebels-latest-realignment/#.WA0P3OiLTIU pada tanggal 19 Oktober 2016.
mendapat persetujuan oleh parlemen akibat AKP telah menjadi pemegang bangku mayoritas di parlemen sejak tahun 2002
Resipien TIKA umumnya adalah pemerintah negara lain, namun akibat terjadinya banyak gejolak dan munculnya banyak faksi politik/militer di Timur Tengah selama Arab Spring, TIKA mulai menyalurkan bantuannya kepada aktor non-state. Jika ditinjau dari negara/pihak resipiennya, banyak resipien yang tidak memiliki hubungan perdagangan yang penting dengan Turki. Hubungan ekonomi Turki lebih bergantung kepada negara-negara Eropa dan Cina.21 Hal ini berarti bahwa alasan paling utama Turki memberikan
bantuan kepada negara-negara yang mengalami Arab Spring lebih kepada alasan geopolitik. Turki bersama dengan Qatar mendukung rezim islamis di Mesir, Palestina (Gaza) dan Libya.
Bantuan luar negeri menurut Lancaster adalah sumber daya yang berpindah dari suatu pemerintah kepada pemerintah ataupun kepada organisasi lain dengan 25% hibah dengan salah satu tujuannya untuk membuat kehidupan manusia yang lebih baik.22 Setelah
mengetahui bahwa Turki tidak memberikan pinjaman dan seluruh tujuan bantuannya adalah untuk membuat kehidupan manusia di negara resipien yang lebih baik, bantuan luar negeri TIKA masuk dalam kategori bantuan luar negeri menurut Lancaster.
Dilihat dari aspek pandangan political compass, bantuan luar negeri Turki tidak bisa dibilang sangat kanan maupun kiri. Bantuan negara kiri yang umumnya menyuarakan hak asasi manusia di bidang kesetaraan gender dan orientasi seksual, tidak benar-benar dilakukan oleh Turki. Turki melakukan penyuluhan tentang kesetaraan gender kepada masyarakat negara LDCs, tetapi program tersebut bukanlah agenda utama dari Turki. Bahkan tidak ada laporan yang mengatakan bahwa Turki mendorong terjadinya kesetaraan gender didalam bantuan luar negerinya kepada negara Timur Tengah. Agenda utama Turki adalah membangun infrastruktur dan pemerintahan negara resipien. Sedangkan bantuan luar negeri Turki tidak bisa dibilang kanan karena tidak adanya tied aid ataupun feed back yang harus dibayar oleh negara resipien kepada Turki. Ketidakpastian posisi Turki dalam pandangan political compassnya dapat dilihat dari nilai-nilai yang terdapat di partai
21 http://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/tur/
pemenang, AKP. AKP merupakan partai yang dikenal sangat pro terhadap perdagangan bebas, privatisasi dan deregulasi. Namun disisi lain, AKP juga menginginkan adanya nilai-nilai islam dalam kehidupan bernegara seperti hukum sipil yang bersuasana konservatif dan jaminan sosial dasar yang harus ditanggung oleh pemerintah. Dengan kata lain, kebijakan domestik maupun luar negeri Turki termasuk dalam kategori centrist.
Daftar Pustaka :
Total Population - Both Sexes". World Population Prospects, the 2015 Revision. United Nations Department of Economic and Social Affairs, Population Division, Population Estimates and Projections Section. July 2015. Diakses 19 Oktober 2016.
The Impacts of the Global Crisis on the Turkish Economy and Policy Responses . Hasan Cömert and Selman Çolak. Diakses 19 Oktober 2016.
Hasan Cömert dan Selman Çolak, The Impacts of the Global Crisis on the Turkish Economy and Policy Responses
. Diakses dari http://www.erc.metu.edu.tr/menu/series14/1417.pdf pada tanggal 19 Oktober 2016.
Senem Üstün. TURKEY AND THE MARSHALL PLAN: STRIVE FOR AID. Diakses dari http://dergiler.ankara.edu.tr/dergiler/44/1569/17035.pdf pada tanggal 19 Oktober 2016.
Turkey’s Relations with NATO. Diakses dari http://www.mfa.gov.tr/nato.en.mfa pada tanggal 19 Oktober 2016.
Jeannine Hausmann dan Erik Lundsgaarde, Turkey's Role in Development Cooperation.
Diakses dari
Türk İşbirliği ve Koordinasyon İdaresi Başkanlığı.
History of TİKA. http://www.tika.gov.tr/en/page/history_of_tika-8526
Net ODA. https://data.oecd.org/oda/net-oda.htm#indicator-chart
Gross domestic product (GDP). https://data.oecd.org/gdp/gross-domestic-product-gdp.htm#indicator-chart
What is the 0.7% target? http://www.unmillenniumproject.org/press/07.htm
Aid (ODA) disbursements to countries and regions [DAC2a]. http://stats.oecd.org/index.aspx?DataSetCode=DAC2a#
In Debt to Turkey, Somalia Shuts Network Tied to Fethullah Gulen. New York Times. Diakses dari http://www.nytimes.com/2016/07/31/world/europe/in-debt-to-turkey-somalia-shuts-network-tied-to-fethullah-gulen.html pada tanggal 19 Oktober 2016
UN blames Syria forces for third chemical attack. Diakses dari
http://www.aljazeera.com/news/2016/10/blames-syria-forces-chemical-attack-161022033828052.html pada tanggal 19 Oktober 2016.
QUICK FACTS: WHAT YOU NEED TO KNOW ABOUT THE SYRIA CRISIS. Diakses dari https://www.mercycorps.org/articles/iraq-jordan-lebanon-syria-turkey/quick-facts-what-you-need-know-about-syria-crisis pada tanggal 19 Oktober 2016
Turkey unlikely to drop support for Syria rebels in latest realignment. Diakses dari http://www.japantimes.co.jp/news/2016/08/10/world/turkey-unlikely-drop-support-syria-rebels-latest-realignment/#.WA0P3OiLTIU pada tanggal 19 Oktober 2016.
Iraq warns Turkey it risks 'regional war' by keeping troops on Iraqi soil. Diakses dari http://www.telegraph.co.uk/news/2016/10/05/iraq-warns-turkey-it-risks-regional-war-by-keeping-troops-on-ira/ pada tanggal 19 Oktober 2016.