• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAIKEM TAMPILAN NEW SEMINAR HIMATKA 2010 [Recovered]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAIKEM TAMPILAN NEW SEMINAR HIMATKA 2010 [Recovered]"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Seminar di UIN Bandung Kamis,18 Maret 2010

Dr. Hj. Rahayu Kariadinata, M.Pd.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN)-Bandung

PEMBELAJARAN AKTIF ,

(2)

Figur profesional

S

uasana kelas bagaikan magnet yang mampu memikat dan menarik

siswa untuk belajar dalam suasana yang

menyenangkan dan

(3)

Melalui kreativitas guru, pembelajaran di

kelas menjadi sebuah

aktivitas

yang

menyenangkan.

Membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan

ilmiah bagi setiap guru

Guru dituntut untuk dapat melakukan upaya-upaya

kreatif serta inovatif dalam menerapkan berbagai model

(4)

As Gerstner et all, that

teacher’s role in the 21st

century is

teachers as learners – who

always improve and renew

(5)

P

embelajaran

A

ktif

,

I

novatif,

K

reatif,

E

fektif, dan

M

enyenangkan

(PAIKEM)

(6)

PAIKEM

Model Pembelajaran

Berbagai Metode

Berbagai sumber

dan alat bantu

Pemanfaatan lingkungan

(7)

PAIKEM dikembangkan didasari oleh

beberapa perubahan/peralihan ,

Peralihan dari Belajar perorangan

(individual learning)

(8)

Belajar menghafal (rote learning)

Belajar pemahaman

(learning of understanding)

Peralihan dari

Teori pemindahan pengetahuan

(knowledge transmitted)

Bentuk interaktif, keterampilan proses, dan pemecahan

(9)

Karakteristik PAIKEM

a.

Berpusat pada siswa

(

student centered

)

(10)

Berpusat pada siswa :

Guru sebagai fasilitator, bukan

penceramah;

Fokus pembelajaran pada siswa

bukan pada guru;

Siswa belajar secara aktif;

Siswa mengontrol proses belajar

(11)

Sementara, pembelajaran saat ini lebih cenderung berpusat pada guru

(12)

b.

Belajar yang menyenangkan

(

joyfull learning

);

c. Belajar yang berorientasi pada tercapainya

kemampuan tertentu(

competency-based

learning

);

(13)

Arti Penting PAIKEM

Mengapa pendekatan PAIKEM perlu diterapkan?

Sekurang-kurangnya ada dua alasan perlunya PAIKEM diterapkan di Indonesia, yakni:

sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran.

(14)

bersama berbuat kreatif

Siswa

Guru

Guru mengupayakan segala cara secara

(15)

Siswa

Siswa

Guru

Materi

pelajaran

Alat bantu belajar

Lingkungan

(16)

Kecakapan dan kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam suatu proses pembelajaran

matematika dengan strategi PAIKEM adalah:

Pemecahan Masalah Matematika (Mathematical Problem Solving)

Komunikasi Matematika

(Mathematical Communication) Pemahaman Matematika

(Mathematical Understanding)

Koneksi Matematika (Mathematical Connection)

(17)

Pemahaman Matematik

(Mathematical Understanding)

Kemampuan menerapkan konsep matematika pada situasi yang cocolk disertai alasan ; mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari

konsep matematika

(18)

Pemecahan Masalah Matematika (Mathematical Problem Solving)

Kemampuan menyelesaikan masalah non rutin melalui tahap-tahap : memahami masalah, memilih strategi penyelesaian,

(19)

Komunikasi Matematika

(Mathematical Communication)

Kemampuan menyatakan ,

mendemonstrasikan, dan menafsirkan gagasan atau ide matematik dari suatu uraian ke dalam model matematika (grafik,

(20)

Koneksi Matematika (Mathematical Connection)

Kemampuan memahami hubungan antar topik matematika, mencari hubungan

berbagai representasi konsep, serta menggunakan matematika pada bidang

(21)

Penalaran Matematika (Mathematical Reasoning)

Kemampuan menarik kesimpulan logik. Analogi : kemampuan menarik kesimpulan

berdasarkan keserupaan dua kasus Generalisasi : kemampuan menarik

kesimpulan umum berdasarkan data atau fakta yang diberikan

(22)

Contoh soal Komunikasi Matematika

Dari survey tentang lata belakang

pendidikan penduduk di kecamatan “X”

yang berjumlah 500 orang, didapatkan

hasil sebagai berikut :

50% berpendidikan SD, 30 % berpendidikan

SMP , 10% berpendidikan SMA dan sisanya

berpendidikan Sarjana (S-1).

(23)

Contoh soal Komunikasi Matematika

Perhatikan gambar di atas. Susunlah suatu cerita yang sesuai dengan diagram itu. Lengkapi dengan judul dan unsur-unsur yang relevan. Tulis cerita kalimat yang lengkap, rapih dan jelas (Tugas ini tergolang pada bentuk komunikasi

open-ended )

(24)

Hubungan antara bilangan -2 dengan barisan 8, 6, 4, 2, ….

Analog dengan

Contoh soal Penalaran (Analogi) Matematika

Hubungan antara p dengan barisan ………...

(25)

Contoh soal Penalaran (Generalisasi) Matematika

Perhatika pola bilangan di bawah ini

    

(26)

Dua pandangan filsafat terhadap matematika

.

1. Matematika sebagai alat sehingga dalam

pembelajarannya siswa diberitahu tentang bahan kajian

matematika (rumus dan sebagainya), dijelaskan bagaimana menggunakannya.

2. Matematika sebagai ‘kegiatan manusiaketika

menghadapi masalah, sehingga dalam pembelajarannya siswa didorong untuk berpikir sendiri, menemukan sendiri, dan berani/terbiasa mengungkapkan pendapat.

(27)

Pembelajaran

Aktif

Keaktifan dalam pembelajaran aktif adalah lebih banyak berupa keaktifan mental , meskipun dalam beberapa hal

ada yang diwujudkan dalam keaktifan fisik.

Guru harus menciptakan suasana agar siswa aktif bertanya, membangun gagasan, melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung ,

(28)

Guru Aktif

Memantau

kegiatan siswa

Memberikan

umpan balik

Mengajukan

pertanyaan yang

menantang

(29)

Siswa Aktif

Bertanya/

meminta

penjelasan

Mengemukakan

gagasan

Mendiskusikan

gagasan orang lain

(30)

Pembelajaran yang

Inovatif

Inovatif artinya gagasan, teknik dan

sebagainya yang bersifat baru

Dalam rangka menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan, perlu diupayakan suatu

pembelajaran inovatif yaitu mengintegrasikan media /alat bantu (berbasis teknologi) ke

(31)

Guru

Inovatif

Menerapan berbagai pendekatan

Melibatkan

perangkat teknologi pembelajaran.

Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional

menjadi pendekatan inovatif yang sesuai dengan keadaan

(32)

Siswa

Inovatif

Mengikuti pembelajaran inovatif dengan

aturan yang berlaku;

Menggunakan perangkat

tekonologi maju dalam proses

(33)
(34)
(35)

Pembelajaran yang

Kreatif

Adanya kreativitas pengembangan kompetensi dasar dan pelaksanaannya di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

dan sarana untuk belajar.

Adanya sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai

satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman

(36)

Guru

Kreatif

Mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang beragam

Membuat alat bantu belajar yang

(37)

Siswa

Kreatif

Merancang/

membuat sesuatu; mis. Alat peraga,

media

pembelajaran berbasis teknologi

(38)

Pembelajaran yang

Efekti

f

Pembelajaran yang efektif jika telah

mencapai sasaran atau mencapai kompetensi

dasar yang telah ditetapkan, dan yang

(39)

Untuk mengetahui keefektifan

sebuah proses pembelajaran, maka

pada setiap akhir pembelajaran perlu

dilakukan evaluasi.

Evaluasi yang dimaksud di sini

bukan sekedar tes untuk siswa, tetapi

semacam refleksi,

perenungan

yang

(40)

Guru

Efektif

Mengajar dan mengarahkan dengan memberi

contoh

• Menghargai siswa; • Memotivasi siswa;

(41)

Siswa

Efektif

Menguasai

keterampilan atau kompetensi yang diperlukan;

Mendapat

(42)

Pembelajaran yang

Menyenangkan

.

“Learning is fun”

Suatu pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, siswa merasa nyaman, aman dan

mengasyikkan.

Mengasyikkan mengandung unsur

(43)

Siswa memusatkan

perhatiannya secara penuh

pada belajar sehingga waktu

(44)

Dalam pembelajaran yang

menyenangkan,

guru tidak

membuat siswa

:

• Takut salah;

• Takut ditertawakan;

(45)

Di sisi lain, pembelajaran

yang menyenangkan

dapat membuat siswa:

• Berani mencoba/berbuat; • Berani bertanya;

• Berani mengemukakan pendapat/gagasan;

(46)

Nuansa PAIKEM dalam

pembelajaran matematika, diolah

sedemikian rupa sehingga siswa

diarahkan untuk melakukan

Penyelidikan

,

Penemuan

,

(47)

Penyelidikan

Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk mengamati pengaruh variabel terhadap variabel lain.

Topik Nuansa Biasa Nuansa Penyelidik

Luas persegi

panjang Jika diketahui panjang suatu

persegi panjang 6 cm dan lebar 4 sm,

berapakah luas

persegi panjang itu?

Apa yang terjadi dengan luas persegi panjang jika panjang dan lebarnya diperbesar 2 kali ? 3 kali? dari semula.

Luas Lingkaran Diketahui jari-jari sebuah lingkaran sama dengan 7 cm, berapakah luas

lingkaran itu?

Apakah luas suatu lingkaran menjadi 2 kali semula bila jari-jarinya diperbesar 2 kali? Menjadi 3 kali bila

diperbesar 3 kali ? dan seterusnya.

(48)

Pada contoh pertama siswa didorong

untuk mengamati pengaruh variabel

ukuran panjang dan lebar terhadap luas

persegipanjang.

Pada contoh kedua, mengamati pengaruh

variabel ukuran jari-jari terhadap luas

lingkaran.

Untuk contoh ketiga mengenai mengenai

volume, silakan Siswa berimprovisasi

(49)

Penemuan

Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang

bertujuan mendorong siswa untuk

menemukan pola/keteraturan, hubungan,

rumus, bangun, atau cara.

Berpikir alternatif dapat dikategorikan ke

(50)

Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran

yang bertujuan mendorong siswa untuk

menemukan terlebih dahulu

cara/strategi/hubungan sebelum

menyelesaikan masalah matematika.

(51)

Pelaksanaan PAIKEM dalam

Pembelajaran Matematika

Guru melaksanakan proses pembelajaran

matematika dalam kegiatan laboratorium

(bila menggunakan multimedia), diskusi

kelompok, memecahkan masalah, atau

(52)

Guru dapat menggunakan media pembelajaran matematika , alat yang dibuat sendiri, gambar,

chart, dan lingkungan

Siswa melakukan penyelidikan, pengamatan, mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya

sendiri/ diskusi kelompok, mencari rumus sendiri , menuliskan rangkumannya

Guru memantau siswa, dan menerapkan scaffolding

(53)

HAL-HAL PENTING YANG HARUS

DIPERHATIKAN DALAM PAIKEM

Dalam melaksanakan PAIKEM, guru perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (Depdiknas,2005)

Memahami sifat yang dimiliki siswa

Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan

(54)

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda.

Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran.

Semua siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan

belajarnya.

Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah dengan cara

”tutor sebaya”.

(55)

Memanfaatkan perilaku siswa dalam

pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil

secara alami bermain berpasangan atau

berkelompok dalam bermain.

Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam

(56)
(57)

Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, dan

kemampuan memecahkan masalah

Tugas guru adalah mengembangkannya, antara

lain dengan sering memberikan tugas atau

mengajukan pertanyaan terbuka dan

memungkinkan siswa berpikir mencari alasan dan

membuat analisis yang kritis.

Pertanyaan dengan kata-kata ”Mengapa?”,

”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi

jika…” lebih baik daripada pertanyaan dengan

kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di

(58)

Mengembangkan ruang kelas sebagai

lingkungan belajar yang menarik

Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat

disarankan dalam PAIKEM.

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk

memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang

dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja

lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.

Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja

(59)
(60)

Memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya)

merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan

belajar siswa.

Lingkungan dapat berperan sebagai media

belajar dan objek kajian (sumber belajar).

Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar

(61)

Siswa menggunakan alat bantu dan lingkungan sebagai sumber belajar

(62)
(63)

Memberikan umpan balik yang baik

untuk meningkatkan kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi

interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik

(feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah satu

bentuk interaksi antara guru dan siswa.

Umpan balik hendaknya lebih banyak mengungkapkan

kekuatan daripada kelemahan siswa.

Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa

(64)

Membedakan antara aktif fisik

dengan aktif mental

Sering bertanya, mempertanyakan

gagasan orang lain, dan

(65)

ALTERNATIF CONTOH DESAIN PAIKEM Mata pelajaran : Matematika

Topik : Geometri Bangun Ruang

1

.

Organisasi pengaturan kelas :

Bangku-bangku diatur untuk pembelajaran

kelompok. Siswa duduk dalam kelompok.

Jumlah siswa dalam kelompok tergantung

pada jumlah siswa di kelas, tetapi besar

kelompok yang ideal antara 4 – 6 orang

(dengan kemampuan heterogen)

2. Bahan stimulus misalnya:

(66)

Tahap Pendahuluan:

1. Guru memulai pelajaran dengan mengatakan:

Saya akan menunjukkan beberapa gambar /slide tentang bangun ruang.

2. Bila memungkinkan siswa belajar melalui software pembelajaran mandiri / Media Presentasi

Pembelajaran

3. Guru menunjukkan gambar-gambar tentang bangun ruang

4. Peserta membuat catatan secara individual

(67)

Topik :

Geometri Bangun Ruang – Kubus dan Balok

Sub Topik :

1. Unsur-unsur Kubus dan Balok

2. Luas Permukaan Kubus dan Balok

3. Volume Kubus dan Balok

(68)

Tahap Pembagian Tugas

• Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian

materi yang berbeda

• Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan

(69)

A1,B1,C1,D1

A2, B2, C2, D2

A3, B3, C3, D3

Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah

mempelajari bagian materi /sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan bagian materi/ sub bab mereka

Tahap Kegiatan Kelompok

Kelompok Ahli

(70)

Ilustrasi Kelompok Jigsaw Kelompok Asal

(71)

Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang bagian

materi/sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

Kembali ke kelompok asal (Kegiatan “tutor sebaya”)

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

(72)
(73)

PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU

Skor Tes (Quiz)

Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal Skor awal sampai 10 poin diatasnya

Lebih dari 10 poin di atas skor awal

Nilai Perkembangan

5 10 20 30

Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga tingkat penghargaan kelompok, yaitu :

Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team

Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team

Kelompok dengan rata-rata skor 25, sebagai kelompok Super Team

(74)

PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK

Nama Kelompok

Nama Siswa / Peringkat

siswa

Skor

Awal Skor Quiz

Nilai

Perkembangan Individu

Skor

Kelompok Penghargaan Kelompok

A BudiNani

Euis

B SusiTuti

Mira

(75)

Tahap Penghargaan Kelompok

Guru memberikan

penghargaan berdasarkan perolehan rata-rata skor

tiap kelompok SUPER TEAM GOOD TEAM

(76)
(77)

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren Nur Ilahi yang telah mengizinkan penulis dan bersedia untuk menjadi objek penelitian ini.. Saudara Dwi

Perilaku siswa seperti membolos, mengobrol di dalam kelas saat guru sedang mengajar, mengerjakan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan belajar, dan tidak berpakaian

Penilaian Umum Kesimpulan penilaian secara umum Lembar Angket siswa ini: ☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi” ☐ RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi

Tetapi akan lebih tinggi dalam hal kadar air, kadar karbon terkait, dan nilai kalornya apabila dibandingkan dengan briket yang menggunakan molase (Tetes tebu)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terda- pat pengaruh yang signifikan dari variabel nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap variabel

Artinya, proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi tersebut jika terlaksana dengan baik maka BASARNAS Kupang akan semakin kokoh dan kinerja pegawai akan meningkat.

Parallelisme diperoleh dengan menugaskan semua prosesor mengerjakan operasi/tugas yang berbeda secara simultan pada data yang sama.

Hasil persilangan sesama strain N yang menghasilkan nisbah kelamin 1:1 pada penelitian ini dapat diterima karena secara normal, 50% anakan dari persilangan