• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI DIRECT RESPONS MARKETI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS STRATEGI DIRECT RESPONS MARKETI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI DIRECT RESPONS

MARKETING EFEK RUMAH KACA

DI KONSER SINESTESIA

Dian Kurniawan Fauzi 1, Sri Dewi Setiawati 2 1Universitas BSI Bandung, diankurniawanfauzi@gmail.com

2Universitas BSI Bandung, sri.sds@bsi.ac.id

ABSTRACT

This study suggests about how the Public Relations Marketing strategy in increasing the sales of concert tickets synesthete, namely by using a strategy of Direct Response Marketing. A activities carried out in the public relations practitioner at the target through media, with the aim to create market excitement, developing the core customer base and turn loyal customers into advocates. Facts found in the field of marketing strategy Efek Rumah Kaca before the concert synesthete is to provide works created or songs for a demographic that can be downloaded for free at website Efek Rumah Kaca or through SoundCloud account and sites Ripstore Asia.

Keyword: Greenhouse Effect, Marketing and Public Relations, Marketing Strategy, Direct Response Marketing, Concerts synesthete

ABSTRAK

Penelitian ini mengemukakan tentang bagaimana strategi Marketing Public Relations dalam meningkatkan penjualan tiket konser Sinestesia, yakni dengan menggunakan strategi Direct Response Marketing. Sebuah kegiatan yang dilakukan praktisi humas dalam membidik sasaran melalui media, dengan tujuan untuk menciptakan kegairahan pasar, mengembangkan basis pelanggan inti dan mengubah pelanggan yang setia menjadi pembela. Fakta yang ditemukan di lapangan tentang strategi marketing Efek Rumah Kaca sebelum konser Sinestesia adalah dengan menyediakan karya yang diciptakan atau lagu-lagu untuk demografis secara gratis yang dapat diunduh diwebsite Efek Rumah Kaca atau melalui akun SoundCloud dan situs Ripstore Asia.

Kata Kunci : Efek Rumah Kaca, Marketing Public Relations, Strategi Marketing, Direct Response Marketing, Konser Sinestesia

PENDAHULUAN

Tahun 2015, Efek Rumah Kaca mengeluarkan album baru berjudul Sinestesia setelah jeda tujuh tahun lamanya. Efek Rumah Kaca kemudian mempersembahkan konser elegan nan manis yaitu konser Sinestesia di Theatre Besar, Taman Ismail Marzuki. Kehadiaran album baru setelah album lama dan disertai konser Sinestesia ini disambut antusias oleh penggemarnya, terbukti dengan hanya waktu seminggu tiket yang dibagi empat kelas ini sudah terjual habis dari 1.200 kuota keseluruhan tiket yang disediakan

(2)

lebih dua setengah jam. Pada konser kali ini, Efek Rumah Kaca bekerja sama dengan Irwan Ahmett atau biasa dipanggil Iwang sebagai Art Director.

Iwang merupakan seniman yang karya-karyanya dikagumiEfek Rumah Kaca, karena selain konseptual, ia juga kerap mengajak publik untuk terlibat dalam proses berkeseniannya. Iwang menginterpretasikan konser Sinestesia menurut caranya sendiri, yang seringkali mengejutkan.Tidak hanya Efek Rumah Kaca dan Irwen Ahmett yang sukses menyirih tapi seluruh pihak yang terlibat patut diacungi jempol karena konser tanpa sponsor komersial ini berhasil berjalan dengan sukses. Konsep yang diusung Efek Rumah Kaca dalam konser sinestesia ini sederhana akan tetapi memiliki kualitas yang mempunyai nilai jual tinggi.konser sinestesia ini dirancang sesuai tema lagu yang akan dibawakan, realitas spekulatif dan ada unsur warna didalam album sinestesia ini sehingga menyuguhkan suasana sinematis musik yang melibatkan perasaan dan imajinasi. Konser sinestesia ini tidak hanya sekedar menghibur akan tetapi ada refleksi dan realitas yang terjadi dimasyarakat saat ini. Lirik ditata terkadang puitis, dengan perspektif yang luas dan kaya bahasa Indonesia.Konser Sinestesia adalah salah satu pertunjukan perpaduan antara audio dengan visual luar biasa yang membuatnya jadi standar baru konser Indonesia.

Konser Sinestesia menjadi konser yang sempurna dibandingkan dengan konser Efek Rumah Kaca sebelumnya yang digelar pada tanggal 18 September tahun 2015 di Balai Sartika Bandung yaitu konser Pasar Bisa Diciptakan, tidak hanya dari segi kualitas dan konsep yang lebih matang. Konser Sinestesia jauh lebih baik dari konser Pasar Bisa Diciptakan, meskipun di konser Pasar Bisa Diciptakan ini Efek Rumah Kaca menggandeng bintang tamu seperti The Adams, Tetangga Pak Gesang, Ramondo Gascaro dan Anda Perdana yang turut memeriahkan konser Pasar Bisa Diciptakan. Konser tunggal yang bertajuk Pasar Bisa Diciptakan menyuguhkan sekitar dua puluh lagu Efek Rumah Kaca dalam berbagai aransemen dan dikemas dalam pentas bernuansa siaga,

akan tetapi konser tunggal ini menuai kekecewaan dan banyak menuai kritik di media sosial terutama soal hal tekhnis yang disebabkan adanya beberapa masalah seperti sound, antrian yang terlalu panjang dan batasan umur. Konser Pasar Bisa Diciptakan ini menggandeng sponsor perusahaan rokok, sehingga diberlakukan aturan batas usia minimal untuk bisa menikmati acara tersebut. Efek Rumah Kaca meminta maaf atas apa yang telah terjadi di konser Pasar Bisa Diciptakan, kemudian secara manis Efek Rumah Kaca menutup permintaan maaf dengan sebuah single baru berjudul Putih yang bisa diunduh secara bebas melalui akun SoundCloud Efek Rumah Kaca dan situs Ripstore Asia.

Penjualan tiket konser Pasar Bisa Diciptakan ini masih kalah dibandingkan dengan penjualan konser Sinestesia, meskipun pada konser Pasar Bisa Diciptakan ini Efek Rumah Kaca menggandeng sponsor perusahaan rokok namun penjualan tiket tidak sesuai harapan dan tidak semanis penjualan tiket konser Sinestesia yang diselenggarakan tanpa memakai jasa sponsor. Tiket Pasar Bisa Diciptakan ini hampir ludes terjual namun tiket tidak terjual habis dari 1.500 kuota yang disediakan penyelenggara, tiket konser ini tersedia dalam tiga kategori yaitu, Presale 1 dengan harga Rp 75 ribu, Presale 2 dengan harga Rp 95 ribu, dan untuk pembelian langsung di lokasi seharga Rp 120 ribu.

(3)

Indonesia tidak harus dimanjakan dengan lagu sendu yang hanya membuat efek berlebihan ketika dalam menjalani sebuah perasaan. Efek Rumah Kaca disebut-sebut sebagai produk indie terbaik saat ini, media musik menjulukinya sebagai band yang cerdas karena sesuatu yang berkualitas sekaligus menjual.Selain bagus secara kualitas musik, citra positif dari para personelnya pun sangat berpengaruh dalam menjatuhkan hati para penggemarnya. Uniknya album ketiga yang bertajuk Sinestesia ini memiliki proses yang lama dan lucu, melakukan rekaman langsung tanpa melakukan workshop terlebih dahulu. ketika setelah lama vakum tujuh tahun, para personel Efek Rumah Kaca memiliki rasa kaku satu sama lain karena tak pernah bermain lagi setelah lama tak bertemu. Seolah ingin membuktikan bahwa Efek Rumah Kaca bukan hanya sekedar band yang kebetulan pintar agar menarik perhatian, Efek Rumah Kaca seakan menjawab ekspektasi dari para penggemarnya dengan mengeluarkan album ketiganya yang bertajuk Sinestesia yang menyajikan suguhan menarik dan tak kalah dari album sebelumnya. Nama 'Sinestesia' yang dipilih berasal dari hasil medis pengecekan mata sang pemain bass, Adrian Yunan Faisal. Adrian sudah lama diketahuimempunyai gangguan mata di bagian retina yang menyebabkan

berkurangnya kemampuan

melihat.Berawal dari mata kemudian diperlebar menjadi indera dan tercetus bahwa albumnya akan membawakan hal yang berbau indera, ketika mendengar sesuatu biasanya akan membayangkan visual atau warna tertentu.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian Sinestesia adalah metafora atau ungkapan yang berhubungan dengan indera, seperti umpan manis atau nama yang manis.

Album 'Sinestesia' lahir pada 18 Desember kemarin, bermuatan enam lagu dengan judul 'Merah', 'Biru', 'Jingga', 'Hijau', 'Putih', 'Kuning'. Lagu-lagu tersebut merupakan gabungan dari beberapa lagu sehingga membuat durasinya minimal tujuh menit.Tujuannya, menjadi album sinematis yang mengajak para pendengar album membangun imajinasinya sendiri.

Kehadiran album Sinestesia ini sangatlah fenomenal, dikarenakan citra positif dari Efek Rumah Kaca sebagai band cerdas produk Indonesia dan dari kekuatan citra para personelnya yang akan membombardir kuping para penggemarnya dari siksaan lagu sendu yang seringkali mengobral cinta berlebihan. Berawal dari media sosial Efek Rumah Kaca selalu menyajikan berita terbaru seputar kegiatan band Efek Rumah Kaca, selain itu Efek Rumah Kaca menciptakan kegairahan pasar sebelum konser diselenggarakan dengan membagikan sampel produk album sinestesia secara gratis di website Efek Rumah Kaca untuk menggerakan publisitas produk album Sinestesia melalui teknologi pemasaran respon langsung guna menjangkau audiens secara menyeluruh tanpa adanya syarat-syarat tertentu dan dapat merangsang jumlah peningkatan pembelian tiket konser Sinestesia. Bila dilihat dari segi ilmu Public Relations kegiatan Efek Rumah Kaca ini merupakan kegiatan strategi Marketing Public Relations karena selain memberikan informasi aktual. Efek Rumah Kaca juga menjaga kelangsungan proses komunikasi antara Efek Rumah Kaca dan penggemarnya agar tetap terjalin, dapat mendengar keluh kesah para penggemar dan dapat menanggapinya secara langsung.

KAJIAN LITERATUR Komunikasi Pemasaran

(4)

disebarluaskan kepada pelanggannya. Menurut Tjiptono (2008) mengemukakan; Komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujukatau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.” Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang besar, oleh karena itu pemasar harus mengunakan komunkasi secara hati-hati agar maksud dan tujuan dapat tercapai. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.

Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain (Ruslan, 2002). Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997). Pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadi pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2003).

Marketing Public Relations

Marketing Public Relation merupakan konsep yang muncul pada tahun 1980-an, karena kebutuhan untuk membedakan aplikasi Public Relations yang mendukung pemasaran, atau konsep Public Relations yang berorientasi pemasaran. Lahirnya Marketing Public Relation bermula saat Kotler memperkenalkan konsep

“Megamarketing”, yang memasukkan unsur power dan Public Relations ke dalam empat unsur pemasaran konvensional atau biasa di sebut Marketing Mix seperti, price, product, place, dan promotion. Marketing Public Relations di definisikan oleh banyak pakar, salah satunya menurut Harris (2006) dalam bukunya, sebagai berikut: “Marketing Public Relations is a comprehensive, all-encopassing public awareness and informations program or campaign directed to mass or specialized audiences to influence or use of a company’s product or services” (Marketing Public Relations adalah kegiatan komprehensif yang mencakup segala kesadaran publik dan program informasi atau kampanye langsung ke masyarakat luas atau masyarakat secara khusus untuk mempengaruhi penjualan atau penggunaan produk atau jasa perusahaan) Selain itu adapula pengertian Marketing Public Relations menurut Thomas L. Haris di buku Ardianto (2009) yaitu: “Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information on impression that identity companies and their products with the needs concerns of customers”.

Direct Response Marketing

Direct Response Marketing merupakan suatu praktisi humas dalam membidik public sasaran melalui media massa, Marketing public Relations makin kerap memanfaatkan teknik dan teknologi pemasaran respon langsung agar dapat menjangkau anggota audien ssasaran secara one to one. Humas dan direct response marketing dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan berikut : 1. Menciptakan kegairahan pasar

sebelum program iklan dimulai. Misalnya, kesempatan pengumuman produk baru bisa menjadi peluang untuk menggerakkan publisitas dan untuk mendramatisir produk.

(5)

keetimbang menjaring satu pelanggan baru.

3. Menjalin hubungan one to one dengan para pelanggan: Pemasar bisa saja menggunakan hotline telpon atau nome rtelpon 900, juga internet untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan pelanggan secara perseoraangan.

4. Mengubahpelanggan yang puas menjadi pembela (advocate): Basis data profil dan konsumen dapat menjamin kepuasan konsumen yang secara sukarela berperan sebagai model dan juru bicara produk.

5. Mempengaruhi tokoh berpengaruh: Influence bisa saja seorang tokoh seperti guru, dokter atau apoteker, namun dapat juga seseorang yang memiliki hubungan khas one to one dengan konsumen, seperti piñata rambut atau pelatih olah raga pribadi. Bauran Promosi (Promotion mix) Menurut Kotler (2008). Promotion mix adalah total aktifitas komunikasi sebuah perusahaan yang terdiri dari :

1. Periklanan (advertising); merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.

2. Penjualan personal (personal Selling); merupakan presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan

3. Promosi penjualan (sales promotion); merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa 4. Hubungan masyarakat (public

relation); bertugas untuk membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak diluar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra yang bagus, dan menangani rumor atau berita yang tidak menguntungkan 5. Pemasaran langsung (direct

marketing); merupakan komunikasi langsung antara perusahaan dengan target konsumen untuk mendapatkan feedback secepat mungkin dan untuk

membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan

Loyalitas Pelanggan

Konsumen yang merupakan pembeli potensial dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan untuk dijual memiliki arti penting bagi perusahaan. Hal ini dapat dimengerti karena konsumenlah yang mendatangkan penjualan dan keuntungan. Oleh karena itu, agar kegiatan perusahaan berkesinambungan, perusahaan perlu mengupayakan melalui strategi pemasaran yang dirancang agar konsumen mau melakukan pembelian ulang secara terus menerus menjadi pelanggan dan bahkan lebih jauh secara sukarela turut mempromosikan produknya ke orang lain melalui word of mouth.

Jill Griffin dalam Hurriyati (2008) mengatakan bahwa; “Tanpa pembelian berulang maka tidak ada loyalitas. Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Ikatan emosional juga dibutuhkan untuk membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka terus melakukan pembelian terhadap produk dan jasa perusahaan”.

Teori Manajemen Pemasaran (Marketing Management)

(6)

menarik pelanggan baru dan melakukan transaksi dengan mereka, juga berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun tingkat kesetiaan pelanggan. Kotler (2008), mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang superior. Definisi di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran adalah melakukan rangkaian proses untuk menciptakan suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Kegiatan pemasaran itu dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan penetapan harga, pemetaan distribusi, serta kegiatan promosi.

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kekhasannya sendiri dan berhubungan dengan orang – orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya. Metodelogi peneltian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowbal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. (Sugiono, 2009). Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif itu adalah penelitian yang menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam bentuk kalimat dan dilakukan dalam kondidi yang alamiah.

Studi kasus menjadi metode yang digunakan peneliti, merupakan metode pengumpulan data secara komperhensif

mengenai berbagai aspek individu, kelompok, organisasi, program, atau situasi sosial untuk mengetahui analisis strategi direct response marketing Efek Rumah Kaca di konser Sinestesia dalam upaya peningkatan penjualan tiket konser Sinestesia. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti, mereka sering menggunakan metode: wawancara, survey, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara rinci dan jelas, menelaah sejumlah kecil variabel dan memilih suatu sampel besar yang mewakili populasi. Peneliti secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus, dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap mendalam mengenai subyek yang diteliti. Secara Umum,studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki. (Yin, 2012)

Subyek dari penelitian ini adalah pihak-pihak yang disebut dengan informan.Penulis akan mewawancarai informan yaitu Personel Efek Rumah Kaca selaku penyelenggara konser Sinestesia,kemudian ada informan pendukung yang berfungsi menambah informasi pada saat proses wawancara, diantara informan pendukung ialah para penggemar yang menyaksikan langsung konser Sinestesia terssebut. Tujuan dilakukan wawancara dan observasi ialah untuk melengkapi data yang peneliti butuhkan. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis strategi direct response marketing Efek Rumah Kaca di konser Sinestesia dalam upaya peningkatan penjualan tiket konser Sinestesia.

PEMBAHASAN

Strategi Menciptakan Kegairahan Pasar Sebelum Konser Sinestesia

(7)

hasil kutipan wawancara dengan informan. Upaya yang dilakukan Efek Rumah Kaca untuk menciptakan suatu kegairahan dalam rangka membangun antusias pasar musik, memang menjadi salah satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang harus dipikirkan dengan matang oleh suatu manajemen musik. Berbagai macam cara agar konser musik bisa diketahui banyak publik secara luas, tentu diperlukan sebuah strategi agar konsep yang telah disiapkan bisa terlaksana dengan baik sesuai apa yang diharapkan. Menciptakan sebuah kegairahan penggemar musik, dalam hal ini adalah konser Sinestesia Efek Rumah Kaca harus dilakukan dengan benar. Setelah melakukan survei beberapa waktu sebelumnya, peneliti merasa kaget dengan strategi yang dilakukan manajemen Efek Rumah Kaca, khusus pada konser Sinestesia.

Bagian kali ini, peneliti akan mengkajinya dengan memaparkan beberapa hasil wawancara yang telah didapatkan.Poin pertama mengenai penting atau tidaknya marketing dalam sebuah band, strategi seperti apa yang sebenarnya dilakukan manajemen Efek Rumah Kaca dalam menciptakan kegairahan pasar sebelum konser sinestesia berlangsung. Melalui beberapa hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai pertanyaan peneliti mengenai strategi sebelum konser digelar dan alasan tidak memakai jasa sponsor akan tetapi bisa mendapatkan antusias yang besar dari penggemarnya sebelum konser sinestesia dimulai.

Strategi menciptakan kegairahan pasar sebelum konser Sinestesia digelar ini terbilang sukses, karena dengan demikian peneliti mengajukan kembali pertanyaan mengenai sponsor yang terlibat dengan konser sinestesia. Hasilnya pun ternyata memang sama dengan beberapa informasi yang beredar bahwa tidak ada satu pun sponsor yang terlibat. Penulis memaparkan salah satu alasan yang dirasa peneliti sangat penting. Efek Rumah Kaca memaparkan bahwa mereka tidak memikirkan hal tersebut. Hal tersebut justru membuat strategi tersendiri dan bisa dibilang unik. Mengapa? Karena dengan begitu para penggemar Efek Rumah Kaca menjadi benar-benar ingin tahu dengan

konsep, musik, dan segala hal yang berkaitan dengan konser sinestesia. Kemudian P1 menuturkan karena album mereka belum dibawakan secara live panggung di depan para penggemarnya, oleh karena itu secara tim memberanikan untuk menggelar konser tersebut.

Meskipun tanpa memakai jasa sponsor dan persiapan yang memang bisa dikatakan tidak matang, tidak menjadikan manajemen Efek Rumah Kaca menyuguhkan konser yang tidak bagus. Faktanya banyak penonton yang menyambut antusias konser Sinestesia tersebut, karena memang penggemar Efek Rumah Kaca penasaran dan ingin melihat secara live.Dilihat dari segi ilmu public relations yang telah dipaparkan peneliti dengan mengkaji dua hasil dari P1, akan dikaitkan dengan teori yang sesuai. Teori tersebut, Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Marketing communication dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa. Ini juga merupakan strategi yang sering diterapkan oleh Marketing Public Relations.

(8)

Public Relations itu sendiri, yang dikatakan cukup efektif dan efisien dalam menyebarkan pesan. Selain itu,mempunyai kemampuan dalam hal membujuk dan mendidik publik, ditambah dengan semakin canggih teknologi informasi seperti media elektronik juga memberikan berbagai manfaat adalah sebagai berikut : 1. Dalam penggunaan pembiayaan

publikasi dapat lebih efisien danefektif, mengingat biaya promosi di media massa semakin tinggi.

2. Saling melengkapi dengan promosi periklanan.

3. Dapat meningkatkan kepercayaan dari pesan yang disampaikanmelalui jalur Public Relations, sehingga mampu menjembatani kesenjangan informasi jika disampaikan melalui teknik periklanan serba terbatas.

4. Kampanye melalui iklan mempunyai keterbatasan pada ruang dan waktu yang tersedia di media elektronik dan media cetak.

Sedangkan kampanye melalui Public Relations tidak membeli space media agar dapat di muat (Ruslan, 2002) Ada beberapa faktor yang menyebabkan strategi Marketing PublicRelations dalam tatanan baru perusahaan. Kotler menyebutkan di antara faktor tersebut sebagai berikut :

1. Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang di peroleh dan keterbatasan tempat. 2. Persaingan yang ketat dalam promosi

dan publikasi melalui semua media massa.

3. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek, karena banyaknya pilihan atas produk yang ditawarkan di pasaran.

4. Makin menurunnya perhatian atau minat konsumen terhadap tayangan iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berlebihan dan membosankan perhatian konsumennya (Ruslan, 2002). Dengan di lakukannya Marketing Public Relations di perusahaan di harapkan dapat menjembatani kesenjangan-kesenjangan yang terjadi dalam

penyampaian pesan atau informasi. Sehingga pesannya dapat mempengaruhi opini publik atau selera konsumennya.

Peran startegi pemasaran dalam setiap kegiatan memang merupakan suatu hal wajib, yang harus dilakukan oleh setiap menejemen perusahaan atau apapun dalam rangka mensukseskan acara yang akan digelar. Mulai dari menetapkan sasaran, sampai kepada sponsor seperti apa yang tepat. Salah satu nya adalah menejemen Efek Rumah Kaca yang telah sukses besar mengadakan konser tunggal pertama di Teater besar taman Ismail Marzuki, Jakarta. Meskipun tidak memakai jasa sponsor itu tidak menyurutkan semangat Efek Rumah Kaca untuk menggelar konsep yang menarik dan unik bagi para penggemarnya di seluruh Indonesia. Bila dikaitkan dengan teori maka peneliti akan mengkaitkan dengan teori manajemen pemasaran karena dengan manajemen pemasaran Efek Rumah Kaca dapat menganalisis, merencanakan, dan mengendalikan program-program yang akan diselenggarakan sama seperti halnya Efek Rumah Kaca yang akan menggelar konser tunggal bertajuk Sinestesia dengan tujuan untuk menciptakan sebuah kegairahan pasar sebelum konser dan Efek Rumah Kaca berhasil dan sukses besar dalam menjual seluruh tiket yang disediakan.

Strategi Mengembangkan Basis Pelanggan Inti Sebelum Konser Sinestesia

(9)

Salah satu strategi marketing Efek Rumah Kaca memang selalu menggratiskan karyanya bahkan hal itu sering dilakukan dari album sebelumnya. Menurut beliau itu adalah bentuk terimakasih Efek Rumah Kaca kepada internet, karena selain membantu dalam segi inspirasi yang kerap kali ditemukan internet juga ternyata Efek Rumah Kaca juga memasang license card rekaman khusus karya-karya yang bisa diunduh secara gratis melalui web Efek Rumah Kaca dengan seperti Efek Rumah Kaca mendapatkan respons yang luar biasa dari para penggemarnya.

Bila dilihat dari segi ilmu public relations perihal hasil wawancara yang telah dipaparkan oleh P1 itu merupakan salah satu strategi marketing public relations, dan penulis akan mengkaitkan dengan teori yang sesuai. Teori tersebut adalah teori bauran promosi yang mendefinisikan Promotion mix sebagai total aktifitas komunikasi sebuah perusahaan dengan cara melakukan iklan, penjualan personal, promosi penjualan dan ada pula humas yang iktu berperan dalam membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak diluar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan

Setelah pemaparan yang disampaikan oleh P1 bahwa dengan menggratiskan karya melalui website Efek Rumah Kaca merupakan suatu publisitas yang efektif dan efisien untuk mendapatkan respons dari penggemarnya, karena didalamnya terdapat pesan tentang sebuah penawaran menarik terkait apa yang dibutuhkan oleh para penggemar band Efek Rumah Kaca. Selain itu terdapat beberapa poin penting mengenai media yang dipakai oleh Efek Rumah Kaca dalam mempromosikan konser Sinestesia. Media digital merupakan media yang dipakai oleh Efek Rumah Kaca sebagai sarana untuk promosi terutama dalam mempromosikan album baru dan gelaran konser tunggal Sinestesia.P1 memiliki sudut pandang yang modern dan cerdas dalam memanfaatkan situasi melalui media, semua orang dapat menggunakan media digital sebagai alat komunikasi yang efektif terutama sosial media yang semakin banyak penggunanya. Fakta bahwa semua

orang suka dengan sosial media itu bukanlah sebuah kebohongan semata, akan tetapi sebuah kebenaran yang benar-benar terjadi saat ini.

Analisis penulis tentang pemilihan media digital sebagai sarana promosi band Efek Rumah Kaca merupakan salah satu kegiatan Marketing Public Relations, bila dikaitkan dengan salah satu strategi Marketing Public Relations dan sering dilakukan oleh praktisi humas, kegiatan seperti ini bisa disebut Direct Response Marketing. Menurut Sulaksana (2003) Direct Response Marketingmerupakan suatu praktisi humas dalam membidik public sasaran melalui media massa, Marketing public Relations makin kerap memanfaatkan teknik dan teknologi pemasaran respon langsung agar dapat menjangkau anggota audiens sasaran secara one to one. Humas dan direct response marketing dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan berikut : a. Menciptakan kegairahan pasar

sebelum program iklan dimulai. Misalnya, kesempatan pengumuman produk baru bisa menjadi peluang untuk menggerakkan publisitas dan untuk mendramatisir produk.

b. Mengembangkan basis pelanggan inti: Pemasar makin menyadari pentingnya memelihara loyalitas pelanggan, lantaran biaya memelihara satu pelanggan jauh lebih murah keetimbang menjaring satu pelanggan baru.

c. Menjalin hubungan one to one dengan para pelanggan: Pemasar bisa saja menggunakan hotline telpon atau nomer telpon 900, juga internet untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan pelanggan secara perseoraangan.

d. Mengubah pelanggan yang puas menjadi pembela ( advocate): Basis data profil dan konsumen dapat menjamin kepuasan konsumen yang secara sukarela berperan sebagai model dan jurubicara produk.

(10)

dengan konsumen, seperti piñata rambut atau pelatih olah raga pribadi. Media massa atau Media digital merupakan faktor penting yang memiliki peran besar dalam mempromosikan Konser Sinestesia dan bila bukan karena loyalitas pelanggan maka mungkin akan sulit berkembang. Loyalitas Pelanggan dinilai sebagai aset perusahaan yang harus dijaga karena menguntungkan perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Pemasar harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat menentukan loyalitas pelanggan yaitu keterikatan (attachment) ialah pelanggan memiliki preferensi yang kuat akan produk dan jasa dan secara jelas membedakannya dari produk pesaing

Setiap kali pelanggan membeli, ia bergerak melalui siklus pembelian. Pembeli pertama kali akan bergerak melalui lima langkah: pertama, menyadari produk, dan kedua, melakukan pembelian awal. Kemudian, pembeli bergerak melalui dua tahap pembentukan sikap, yang satu disebut evaluasi pasca-pembelian dan yang lainnya disebut keputusan membeli kembali. Bila keputusan membeli kembali telah disetujui, langkah kelima, pembelian kembali, akan mengikuti. Urutan dari pembelian, evaluasi pasca pembelian, dan keputusan membeli kembali, dengan demikian membentuk lingkaran pembelian kembali yang berulang beberapa kali atau beberapa ratus kali, selama terjalin hubungan antara pelanggan dengan perusahaan dan produk serta jasanya. Tujuan utamanya adalah untuk merangsang tindakan penggemar untuk melakukan siklus yang berulang dan dengan loyalitas pelanggan dapat mengembangkan basis pelanggan inti dalam melakukan pembelian.Ketika promosi dikaitkan dengan komunikasi, komunikasi dan promosi adalah salah satu diantara sekian banyak kemampuan yang yang harus dimiliki dalam markting. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, seringkali peminat komunikasi mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Struture and Function of Communication in Society.Lasswel mengatakan bahwa cara

yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Dilihat dari segi teori, maka bisa disebut dengan teori manajemen pemasaran karena sekarang selain merancang strategi untuk menarik pelanggan baru dan melakukan transaksi dengan mereka, juga berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun tingkat kesetiaan pelanggan.Promosi konser tunggal Sinestesia melalui media digital merupakan langkah yang tepat, terlihat dari antusias yang ditunjukan oleh para penggema Efek Rumah Kaca. Media digital memiliki banyak fitur menarik sehingga dalam menyampaikan sebuah pesan pun dapat menggunakan beragam fitur menarik dan penggemar Efek Rumah Kaca akan lebih mudah memahami pesan tersebut. Strategi mengembangkan basis pelanggan inti melalui media digital adalah langkah konkret dalam mengelola hubungan antara Efek Rumah Kaca dan penggemarnya, selain itu media digital juga dapat membantu Efek Rumah Kaca dalam mencapai tujuannya.

Strategi Mengembangkan Basis Pelanggan Inti Sebelum Konser Sinestesia

(11)

bentuk terimakasih Efek Rumah Kaca kepada internet, karena selain membantu dalam segi inspirasi yang kerap kali ditemukan internet juga ternyata Efek Rumah Kaca juga memasang license card rekaman khusus karya-karya yang bisa diunduh secara gratis melalui web Efek Rumah Kaca dengan seperti Efek Rumah Kaca mendapatkan respons yang luar biasa dari para penggemarnya.

Seperti pemaparan yang disampaikan oleh P1 bahwa dengan menggratiskan karya melalui website Efek Rumah Kaca merupakan suatu publisitas yang efektif dan efisien untuk mendapatkan respons dari penggemarnya, karena didalamnya terdapat pesan tentang sebuah penawaran menarik terkait apa yang dibutuhkan oleh para penggemar band Efek Rumah Kaca. Selain itu terdapat beberapa poin penting mengenai media yang dipakai oleh Efek Rumah Kaca dalam mempromosikan konser Sinestesia. Media digital merupakan media yang dipakai oleh Efek Rumah Kaca sebagai sarana untuk promosi terutama dalam mempromosikan album baru dan gelaran konser tunggal Sinestesia.P1 memiliki sudut pandang yang modern dan cerdas dalam memanfaatkan situasi melalui media, semua orang dapat menggunakan media digital sebagai alat komunikasi yang efektif terutama sosial media yang semakin banyak penggunanya. Fakta bahwa semua orang suka dengan sosial media itu bukanlah sebuah kebohongan semata, akan tetapi sebuah kebenaran yang benar-benar terjadi saat ini. P1 berpikiran bahwa di zaman sekarang tekhnologi memiliki kekuatan untuk mengontrol semua orang. Efek Rumah Kaca sendiri memiliki beberapa channel di social media yaitu Instagram, twitter, email dan website, dengan demikian Efek Rumah Kaca menjadi lebih mudah dalam mengembangkan basis pelanggan inti yang dimaksud penggemar setia band Efek Rumah Kaca untuk datang ke konser tunggal Efek Rumah Kaca yang bertajuk Sinestesia.

Analisis penulis tentang pemilihan media digital sebagai sarana promosi band Efek Rumah Kaca merupakan salah satu kegiatan Marketing Public Relations, bila

dikaitkan dengan salah satu strategi Marketing Public Relations dan sering dilakukan oleh praktisi humas, kegiatan seperti ini bisa disebut Direct Response Marketing. Menurut Sulaksana (2003) Direct Response Marketingmerupakan suatu praktisi humas dalam membidik public sasaran melalui media massa, Marketing public Relations makin kerap memanfaatkan teknik dan teknologi pemasaran respon langsung agar dapat menjangkau anggota audiens sasaran secara one to one.

Tujuan utamanya adalah untuk merangsang tindakan penggemar untuk melakukan siklus yang berulang dan dengan loyalitas pelanggan dapat mengembangkan basis pelanggan inti dalam melakukan pembelian. Ketika promosi dikaitkan dengan komunikasi, komunikasi dan promosi adalah salah satu diantara sekian banyak kemampuan yang yang harus dimiliki dalam markting. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, seringkali peminat komunikasi mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Struture and Function of Communication in Society.Lasswel mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melaui media yang menimbulkan efek tertentu.

(12)

digital memiliki banyak fitur menarik sehingga dalam menyampaikan sebuah pesan pun dapat menggunakan beragam fitur menarik dan penggemar Efek Rumah Kaca akan lebih mudah memahami pesan tersebut. Strategi mengembangkan basis pelanggan inti melalui media digital adalah langkah konkret dalam mengelola hubungan antara Efek Rumah Kaca dan penggemarnya, selain itu media digital juga dapat membantu Efek Rumah Kaca dalam mencapai tujuannya.

Strategi mengubah Pelanggan yang puas menjadi Pembela sebelum Konser Sinestesia

Peneliti merasa bahwa mengubah pelanggan yang puas menjadi pembela ini merupakan salah satu strategi marketing public relations, hal seperti ini sering dilakukan oleh praktisi perhumasan (Public Relations) dengan menyebarluaskan story. Melalui nilai-nilai dan kisah cerita, maka muncul apa yang disebut product story. Efek Rumah Kaca memiliki kisah cerita unik dan menarik, sehingga penggemar akan selalu gemar untuk mengikuti kisah ceritanya.

Efek Rumah Kaca disebut sebagai produk indie terbaik saat ini, media musik Indonesia menjulukinya sebagai band cerdas karena kualitasnya yang bagus sekaligus menjual. Selain bagus secara kualitasnya, citra positif dari para personelnya pun sangat berpengaruh dalam menjatuhkan hati para penggemarnya. Bagus secara kualitas mungkin karena Efek Rumah Kaca selalu menampilkan suasana lagu baru yang belum pernah dilakukan, Efek Rumah Kaca memang selalu memberikan penyegaran disetiap albumnya. P2 memaparkan bahwa Efek Rumah Kaca memang selalu menampilkan karya yang segar yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal seperti ini sangat menguntungkan Efek Rumah Kaca, karena dengan demikian dapat membantu menyebarkan berita seputar Efek Rumah Kaca yang salah satunya konser Sinestesia yang digelar dan dapat membantu juga dalam segi penjualan tiketnya.

Peneliti menilai ada kesamaan antara strategi Efek Rumah Kaca dengan salah satu teori, Manajemen pemasaran sekarang ini tidak hanya bertujuan untuk

mendapatkan pelanggan yang cukup untuk menghabiskan output perusahaan, akan tetapi juga mengubah bahkan tingkat permintaan. Hal inilah yang kita sebut dengan manajemen permintaan, tujuannya adalah mengatur pelanggan. Permintaan sebuah perusahaan didapatkan dari pelanggan baru dan pelanggan yang membeli lagi. Manajemen pemasaran sekarang selain merancang strategi untuk menarik pelanggan baru dan melakukan transaksi dengan mereka, juga berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun tingkat kesetiaan pelanggan. Analisis peneliti mengenai prilaku dan tindakan para personel Efek Rumak Kaca dalam mengubah pelanggan yang puas menjadi pembela sebelum konser Sinestesia merupakan strategi yang sederhana akan tetapi memiliki dampak yang luar biasa dari para penggemarnya, bila dikaitkan dengan ilmu marketing public relations hal ini disebut dengan stimuli pemasaran dan persepsi konsumen. Berawal dari sikap yang ditujukkan Efek Rumah Kaca yang dapat menguatkan citra positif para personelnya, Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa kesuksesan pemasaran produk bergantung pada apakah perkembangan produk dan stimuli pemasaran menurut persepsi konsumen relevan dengan kebutuhan mereka.Dalam hal ini, stimuli bisa didefinisikan sebagai semua bentuk komunikasi fisik, visual ataupun verbal yang dapat mempengaruhi respons individu.

Keterkaitan citra atau image dengan stimuli pemasaran dan persepsi konsumen adalah adanya kesamaan rasa dari pengalaman konsumen yang dapat memenuhi kebutuhan dan adanya kepuasan konsumen terhadap produk Efek Rumah Kaca sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen lainnya, dari sinilah analisis peneliti mengungkapkan keistimewaan strategi yang efektif dalam mengubah pelanggan yang puas menjadi pembela bagi pelanggan yang baru untuk menyukai hal yang sama.

(13)

dari kasus P4 dan P5, disini P4 merupakan pelanggan yang puas dan berperan menjadi pembela disaat P4 mengajak P5 untuk ikut nonton konser Sinestesia di Jakarta. P4 secara sukarela menjadi jurubicara Efek Rumah Kaca untuk mempengaruhi konsumen yang sama sekali belum pernah terlibat dikonser-konser Efek Rumah Kaca. Bukan tanpa alasan P4 melakukan hal itu secara sukarela, akan tetapi seperti hasil wwancara dengan P4, bahwa P4 mengalami pengalaman yang menarik disaat P4 diperlakukan dengan baik oleh para personel Efek Rumah Kaca.

Penulis mencoba mengaitkan dengan teori, teori tersebut adalah teori loyalitas pelanggan yang menyebutkan loyalitas pelanggan lebih ditekankan pada suatu perilaku pembelian yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan, serta merupakan suatu komitmen untuk tetap menggunakan suatu produk atau jasa tanpa terpengaruh dengan usaha yang dilakukan pesaing, juga menunjukan hasrat yang kuat untuk membeli suatu produk atau jasa dan tidak memilih merek lain. Tampak jelas bila dila dilihat dari kasus tersebut, bahwa dengan kekuatan brand image dan good image para personel Efek Rumah Kaca ternyata dapat berdampak baik kepada para penggemarnya atapun baik untuk Efek Rumah Kaca itu sendiri. Selain dikenal sebagai band cerdas Indonesia yang sangat berkualitas, citra baik dari para personelnya pun dapat berpengaruh besar dalam mengubah pelanggan yang puas menjadi pembela sebelum konser Sinestesia digelar.

PENUTUP Simpulan

1. Berdasarkan data analisis peneliti di lapangan, upaya yang dilakukan Efek Rumah Kaca untuk menciptakan suatu kegairahan dalam rangka membangun antusias pasar musik, dimulai dari menetapkan sasaran menejemen Efek Rumah Kaca yang telah sukses besar mengadakan konser tunggal pertama di Teater besar taman Ismail Marzuki, Jakarta. Menciptakan kegairahan pasar sebelum konser Sinestesia dengan membagikan sampel lagu gratis di website Efek Rumah Kaca, meskipun

tidak memakai jasa sponsor itu tidak menyurutkan semangat Efek Rumah Kaca untuk menggelar konsep yang menarik dan unik bagi para penggemarnya di seluruh Indonesia. 2. Strategi dalam mengembangkan basis

pelanggan inti merupakan hal yang wajib dilakukan band Efek Rumah kaca, tujuannya agar band Efek Rumah Kaca tetap eksis di industry musik Indonesia. Seiring berjalannya waktu persaingan industry musik Indonesia semakin ketat, dengan bermunculannya band-band baru dengan bermodalkan beragam karya yang unik dan kreatif dirasa band Efek Rumah Kaca menggunakan strategi mengembangkan basis pelanggan inti melalui media digital sebagai langkah konkret dalam mengelola hubungan antara Efek Rumah Kaca dan penggemarnya, selain itu media digital juga dapat membantu Efek Rumah Kaca dalam mencapai tujuannya dan dari loyalitas penggemar juga dapat membantu Efek Rumah Kaca dalam mengembangkan basis pelanggan Inti 3. Mengubah pelanggan yang puas

(14)

REFERENSI

Effendy, Onong Uchjana. (2006). Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Hermawan, Agus. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks

Kotler, Philip. (2010). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Moleong, Lexy J.2007. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdalarya

Morissan. (2013). Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen

Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers

Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiono. (2009). Metode Penelitian Bisnis

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabet

Yin Robert. K. (2012). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

BIODATA PENULIS

Dian Kurniawan Fauzi, S.I.Kom. Mahasiswa yang lebih akrab dipanggil Kampeng ini sedang menyelesaikan kuliahnya di jurusan Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung. Lahir di Cilacap, 24 Agustus 1993. Memiliki minat di bidang Marketing Public Relations, dan bercita-cita membangun sebuah perusahaan di suatu hari nanti. Ini adalah jurnal ilmiah pertama yang ditulis oleh Kampeng. Efek Rumah Kaca merupakan salah satu band indie favoritnya, sehingga ia melakukan sebuah penelitian dengan idolanya sebagai objek penelitian.

Sri Dewi Setiawati, S.Sos., M.Si. Alumi Magister Ilmu Komunikasi Universitas

Padjadjaran tahun 2009. Lahir di Bandung, 12 Desember 1984. Menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tahun 2006. Pernah berkesempatan mengikuti

Simposium

nasional

kesehatan

Universitas Padjadjaran dengan judul

karya Ilmiah “Konsep diri penyandang

epilepsy

. Saat ini aktif mengajar di

Universitas BSI Bandung dan Unikom Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

ditembakkan mati, dan sisanya yang delapan orang dikembalikan lagi ke penjara, salah satunya adalah Mansur Sholikhi. Beliau sudah diikat pada tiang eksekusi, tetapai atas

Penyandingan ‘urf dengan living law sebagai sumber hukum dengan pertimbangan bahwa secara sosiologis dan kultural hukum Islam adalah hukum yang mengalir dan telah

Hasil validasi dari ahli media diperoleh bahwa media pembelajaran berbasis web perlu direvisi pada bagian gambar dengan menggunakan gambar yang lebih menarik

“ Leksikon Nomina Bahasa Gayo dalam Lingkungan Kedanauan Laut Tawar : Kajian Ekolinguistik” (Tesis).. Pascasarjana Universitas Sumatera

Karena di Semarang tidak ada sumber aktivitas radionuklida yang menghasilkan 137 Cs, maka diduga aktivitas yang ada berasal global fallout yaitu buangan Fukushima yang

Saat saya menghadapi anggaran waktu audit yang ketat, saya melakukan underreporting of time atau tidak membebankan seluruh waktu yang seharusnya digunakan untuk

Hal ini terjadi karena pada pemasangan saluran brown gas sesudah karburator, brown gas langsung bercampur dengan campuran udara dan bahan bakar sehingga dapat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan profesionalisme berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas, hal ini dapat dilihat dari 4 poin pertanyaan