• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah sosial (1) Masalah sosial (1) Masalah sosial (1) Masalah sosial (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Masalah sosial (1) Masalah sosial (1) Masalah sosial (1) Masalah sosial (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Sosiologi

Masalah sosial dan manfaat

sosiologi

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

Psikologi Psikologi

13

61004 Fadilah Rahmi S.Sos M.Si

Abstract

Kompetensi

Masalah sosial merupakan suatu ketidakseimbangan atau

ketidaksesuaian antara unsur nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang membahayakan atau menghambat anggota kelompok sosial dalam

mencapai suatu tujuan.

a. Memahami masalah sosial

dan mengetahui manfaat

sosiologi

(2)

2017

1 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

Pengertian masalah sosial

Gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat tidak semua berlangsung secara normal sebagaimana yang dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala abnormal tersebut dinamakan masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial adalah adanya gangguan atau goncangan yang menyangkut ketidakseimbangan antara interpretasi-interpretasi tentang nilai-nilai sosial dan moral. Kehidupan masyarakat normal yang menjadi terganggu perlu ditertibkan kembali seperti sediakala/ menjadi bentuk baru akibat dari perkembangannya.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial

Masalah sosial bersifat sosial karena bersangkut-paut dengan hubungan antarmanusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif. Masalah sosial merupakan suatu ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian antara unsur nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang membahayakan atau menghambat anggota kelompok sosial dalam mencapai suatu tujuan. Masalah tersebut menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan uokum dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, masalah-masalah sosial tak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai ukuran berbeda khususnya pada anggapan baik dan buruk akibat dari masalah sosial.

Perbedaan ini diakibatkan karena pengalaman dan kepentingan masyarakat berbeda-beda satu sama lainnya dan adanya kondisi-kondisi yang berubah di mana masalah pada waktu dulu tidak terjadi pada masa sekarang. Perkembangan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern bisa menimbulkan masalah sosial. Maka dari itu, suatu kesulitan/ketimpangan yang bersumber dalam masyarakat sendiri dan membutuhkan pemecahan dengan segera.

Masalah sosial dalam sudut pandang Sosiologi

(3)

2017

2 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

masalah-masalah sosial karena masalah sosial adalah aspek-aspek tata kelakuan dari warga masyarakat yang bertujuan untuk meneliti dan menemukan sebab-sebab terjadinya masalah-masalah sosial, bukan menekankan pada pemecahan masalah-masalah , tetapi ikut serta membantu mencari jalan keluarnya. Ukuran umum suatu masalah sosial dilihat dari disorganisasi yang terjadi dalam masyarakat seperti keresahan sosial, pertentangan-pertentangan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat serta ketidakmampuan dalam berhadapan dengan inovasi atau dalam menguasai perkembangan Iptek.

Ukuran umum dalam sosiologi suatu masalah merupakan masalah sosial adalah:

a. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran/nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan/tindakan-tindakan sosial

b. Sumber-sumber sosial dai masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala sosial atau bukan yang menyebabkan masalah sosial yang contohnya: gagal panen (bukan gejala sosial tapi menyebabkan masalah sosial)

c. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial atau tidak, tergantung dari karakteristik masyarakatnya

d. Manifest social problem dan latent social problems

e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial

f. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki.

Klasifikasi masalah sosial dan sebab-sebabnya

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan kebudayaan. Klasisfikasi yang berbeda mengadakan penggolongan atas dasar kepincangan-kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan sosial dan kebijaksanaan sosial. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya daripada klasifikasi yang terdahulu.

1. Faktor Ekonomi

(4)

2017

3 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

memenuhi kehidupan sehari-hari untuk negara masalah sosial kemiskinan pada masyarakat komplek ukurannnya tidak hanya makan, kurang sandang, kurang papan lebih ditekankan pada harta yang dirasa tidak cukup. Ukuran kaya atau miskin relatif tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.

b. Pengangguran, adalah seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan yang bisa menjamin hidupnya sendiri. Sebab-sebab pengangguran;

- Faktor intern : karena keterbatasan kemampuan keahlian, keterampilan

seseorang untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dan untuk bekerja di suatu instansi tertentu.

- Faktor extern : karena adanya pertambahan penduduk dan lapangan pekerjaan

yang terbatas berkembangnya teknologi canggih dan sistem otomatisasi.

2. Faktor Biologis, adalah masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya, bertambahnya umat manusia keharusan pemenuhan makan, dorongan untuk mempertahankan diri dan lain-lain.

a. Faktor keharusan untuk makan yaitu sesuatu yang harus dipenuhi manusia dan tidak bisa ditunda

b. Faktor kependudukan yaitu bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan yang tetap

c. Faktor dorongan bagi manusia untuk mempertahankan diri

- Sifat hakiki manusia mementingkan diri sendiri sebagai makhluk individu

- Di sisi lain manusia sulit untuk memenuhi kebutuhannya/mempertahankan

dirinya bila tidak bekerjasama dengan pihak lain.

Bila kebutuhan tersebut sukar atau tidak dapat dipenuhi maka hal tersebut dirasakan sebagai masalah.

d. Faktor kebutuhan akan lawan jenis yaitu kebutuhan naluriah manusia (yang sulit ditolak). Kebutuhan ini diatur atau dikontrol oleh norma-norma atau nilai-nilai bila norma-norma atau nilai-nilai ini tidak kuat lagi peranannya akan timbul masalah. 3. Faktor Psikologis, meliputi kebingungan, disorganisasi, penyakit saraf yang

menyebabkan manusia/warga masyarakat tidak dapat berpikir dan bertindak secara wajar.

(5)

2017

4 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi (teknologi sebagai hasil dari kebudayaan itu sendiri).

Menurut Daldjuni (1985) Sebab-sebab Masalah sosial meliputi faktor alam (ekologi-geografis) yaitu menipisnya sumber daya alam, faktor biologis (kependudukan) yaitu meningkatnya jumlah penduduk, faktor budayawi yaitu perkembangan teknologi dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi, hukum, pendidikan, keagamaan menimbulkan kegoncangan mental, serta faktor sosial yang menunjukkan kemajuan bidang non-material yang tidak seimbang dengan yang material.

Pokok-Pokok Masalah Sosial :

1. Masalah Kriminalitas yang timbul karena adanya ketimpangan sosial, adanya gejala-gejala kemasyarakatan seperti; krisis ekonomi, keinginan-keinginan yang tak tersalur,tekanan mental, dendam.

2. Masalah Kependudukan, yaitu perubahan atau pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkontrol

3. Masalah Kemiskinan yaitu kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok

4. Masalah Pelacuran adalah suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapat upah

5. Masalah Lingkungan Hidup meliputi lingkungan fisik berupa benda-benda mati disekitar manusia, lingkungan biologis organisme hidup disekitar manusia, serta lingkungan sosial, individu atau kelompok yang disekitar manusia.

Ukuran-ukuran sosiologis terhadap masalah sosial

1.Kriteria utama

(6)

kepincangan-2017

5 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.

2. Sumber masalah sosial

Sebab-sebab terpenting dalam masalah sosial haruslah bersifat sosail. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang bersifat, sosial tetapi juga pada sumbernya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada kegiatan perbuatan manusia bukanlah merupakan masalah sosial. Adapun masalah-masalah yang disebabkan oleh faktor alam, seperti gempa bumi, angin topan, meletusnya gunung berapi, epidemi dan lain-lain bukanlah merupakan masalah sosial. Akan tetapi berangkat dari fenomena atau gejala alam ini bisa mengakibatkan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan kelaparan. Jadi yang menjadi masalah sosial disini adalah merupakan akibat dari gejala sosial maupun non sosial. 3. Pihak yang menetapkan apakah suatu gejala sosial adalah masalah sosial atau bukan. Ukuran penetapan suatu masalah sifatnya relatif, mungkin dikatakan bahwa orang banyaklah yang harus menentukannya, atau segolongan orang yang berkuasa saja atau lain-lainnya. Karena dalam kaitannya sikap masyarakatlah yang menentukan apakah suatu gejala merupakan masalah sosial atau bukan.

4. Manifest Social Problems dan Latent Social Problems.

(7)

2017

6 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

5. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial

Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat belum tentu masalah sosial.

Ukuran dalam sosiologi suatu masalah merupakan masalah sosial:

a. Karena tidak adanya kesesuaian antara ukuran/nilai-nilai sosial dengan kenyataan/tindakan sosial;

b. Karena sumber-sumber masalah sosial dari masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala sosial atau bukan, yang menyebabkan masalah sosial, contoh: gagal panen (bukan gejala sosial tapi menyebabkan masalah sosial); c. Dari pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala

sosial atau tidak, tergantung dari karakteristik masyarakat; d. Manifest social problems dan latent social problems e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial

f. Sistem nilai, dan apakah dapat diperbaikinya suatu masalah sosial

Beberapa masalah sosial penting

Ada banyak aspek kehidupan dalam masyarakat yang menimbulkan masalah sosial, baik berawal dari masalah dari individu maupun sosial, pada tatanan struktur maupun budaya yang menjadi bagian dari perubahan sosial secara menyeluruh. Adapun masalah sosial yang timbul diantaranya masalah kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarkat modern, peperangan, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, masalah kependudukan, masalah lingkungan hidup dan birokrasi. Dalam kajian sosiologi, masalah sosial ini akan diangkat beberapa kasus yang terjadi dalam masyarakat.

1. Kemiskinan

(8)

2017

7 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

merupakan masalah sosial karena mereka menganggap bahwa semuanya telah ditakdirkan sehingga tidak ada usaha-usaha untuk mengatasinya. Mereka tidak akan terlalu memperhatikan keadaan tersebut, kecuali apabila mereka betuk-betul menderita karenanya. Faktor-faktor yang menyebabkan mereka membenci kemiskinan adalah kesadaran bahwa mereka telah gagal untuk memperoleh lebih daripada apa yang telah dimilikinya dan perasaan akan adanya ketidakadilan.

2. Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena angota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peranan sosial. Disorganisasi keluarga sangat mungkin terjadi pada masyarakat-masyarakat sederhana karena suami sebagai kepala rumah tangga tidak mampu atau gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer keluarga atau mungkin karena dia menikah lagi. Pada umunya masalah tersebut disebabkan karena kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan kebudayaan. Secara Sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain adalah:

a. Unit keluarga yang tidak lengkap, karena hubungan diluar perkawinan walaupun dalam hal ini secara yuridis dan sosial belum terbentuk suatu keluarga.

b. Disorganisasi keluarga dikarenakan putusnya perkawinan sebab perceraiain atau biasa disebut dengan broken home.

c. Adanya kekuranangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi. Goede menamakannya sebagai empty shell family

d. Krisis keluarga yang disebabkan faktor ekstern, seperti hilangya atau tidak mampunyai seorang ayah untuk bertindak sebagai kepala rumah tangga karena adanya peperangan, terkena hukuman, bahkan meninggal dunia.

e. Krisis keluarga yang disebabkan faktor intern, misalnya karena terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga.

3. Pelanggaran Terhadap Norma-Norma a. Pelacuran

(9)

2017

8 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

pekerjaan nista, karena mereka dianggap telah melanggar norma yang terdapat dalam suatu masyarakat tersebut. Tapi apabila di dalam masyarakat itu tidak ada kode etik atau norma yang menganggap bahwa pekerjaan seperti itu adalah pekerjaan yang tidak halal, maka masyarakat sesungguhnya tidak akan menilai hal tersebut sebagai suatu masalah sosial. b. Dilenkuensi Anak-Anak

Dilenkuensi anak-anak yang terkenal di Indonesia adalah masalah cross boys dan cross girl

yang merupakan sebutan bagi anak-anak muda yang tergabung dalam ikatan/organisasi formal atau semi formal dan yang mempunyai tingkah laku yang kurang/ tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya. Dilenkuensi anak-anak meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, pelanggaran susila, penggunaan obat-obatan perangsang, dan mengendarai keadaan bermotor dengan tidak mengindahkan aturan-aturan lalu lintas. c. Alkoholisme

Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umunya tidak berkisar pada apakah alkohol boleh atau dilarang dipergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya diaman, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana. Karena dalam kaitannya masalah alokoholisme ini apabila tidak bisa ditertibkan maka akan mengakibatkan disorganisasi sosial terhadap masyarakat khususnya keluarga pada seorang pemabuk.

d. Homoseksual

Secara sosiologis homoseksual adalah seseorang yang cenderung menyukai orang yang sejenis kelaminnya sebagai pasangan seksual. Homoseksualitas merupakan sikap tindak atau pola prilaku para homoseksual. Pria yang melakukan tindak tanduk yang demikian lazimnya disebut Gay, sedangak pada wanita sering disebut sebagai lesbian. Seseorang menjadi homoseksual karena pengaruh orang-orang sekitarnya. Sikap-tindakannya yang kemudian menjadi pola seksualnya dianggap sebagai sesuatu yang dominan sehingga menentukan segi-segi kehidupan lainnya. Mereka biasanya menderita konflik batiniyah yang menyangkut identitas diri yang bertentangan dengan identitas sosial sehingga ada kecenderungan untuk mengubah karakteristik seksualnya. Secara sosiologis, lingkungan sosial memberikan bentuk pada sikap-tindak homoseksual. Homoseksualitas timbul lebih dikarenakan oleh dorongan kuat yang kadang-kadang menjadi ekses untuk mengadakan persamaan kedudukan dan peranan antara wanita dengan pria. Kegiatan-kegiatan ini kadang, menghasilkan situasi yang disproporsional bagi kaum pria.

(10)

2017

9 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

a. Golongan yang secara aktif mencari mitra kencan ditempat-tempat tertentu, seperti misalnya bar-bar homoseksual;

b. Golongan pasif, artinya menunggu;

c. Golongan situasional yang mungkin bersikap pasif atau melakukan tindakan-tindakan tertentu

4. Masalah Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan hidup biasanya membicarakan yang berkutat mengenai suatu hal yang berada di sekitar manusia, baik sebagai individu maupun dalam pergaulan hidup. Lingkungan hidup tersebut dibedakan dalam kategori-kategori sebagai berikut:

a. Lingkungan fisik, yakni semua benda mati yang ada di sekeliling manusia Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa organisme yang hidup (disamping manusia itu sendiri)

b. Lingkungan sosial, yang terdiri dari orang-orang baik individual maupun kelompok yang berada di sekitar manusia Dalam pengertiannya, lingkungan terjadi karena adanya timbal balik antara organisme-organisme hidup (biotic community) tertentu, yang membentuk suatu keserasian atau keseimbangan tertentu.

Pendeketan masalah sosial

Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame approach.

(11)

2017

10 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

2. Pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem dan struktur sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu sebagai warga masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu, masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri.

Dari kedua pendekatan tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari

”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem. Mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut

akan sangat berguna dalam rangka melacak akar masalah untuk kemudian dicarikan pemecahannya. Untuk mendiagnosis masalah pengangguran misalnya, secara lebih komprehensif tidak cukup dilihat dari faktor yang melekat pada diri penganggur saja seperti kurang inovatif atau malas mencari peluang, akan tetapi juga perlu dilihat sumbernya masalahnya dari level sistem baik sistem pendidikan, sistem produksi dan sistem perokonomian atau bahkan sistem sosial politik pada tingkat yang lebih luas.

Manfaat penelitian sosiologi:

Manfaat penelitian sosiologis pada hakikatnya mencakup hal-hal berikut :

a. Pola interaksi sosial. Dengan mengetahui pola interaksi sosial yang ada dalam masyarakat dapat digariskan haluan-haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralisir pola interaksi yang menghalangi pembangunan.

b. Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat. Ada kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi, yang dapat dijadikan panutan bagi pembangunan.

c. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai. Ada nilai-nilai yang mendukung pembangunan, ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan ada yang menghalangi pembangunan.

d. Lembaga-lembaga yang merupakan kesatuan kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.

(12)

2017

11 Sosiologi PusatBahan Ajar dan eLearning

Fadilah Rahmi S.Sos M.si http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan pengukuran ODI untuk dikaji dan disiapkan menjadi sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, menghitung hasil yang telah diperoleh dari

 Understand the changing state of your client’s data to determine an appropriate backup

Jika pasangan anda tidak terkena infeksi ini tapi anda terinfeksi maka biasanya gejala akan muncul antara dua hingga empat minggu setelah kontak seksual dengan orang yang terinfeksi

SMK Negeri 3 Semarang merupakan sekolah terkemuka. Para guru dan seluruh stafnya bekerja secara profesional serta terdukung dengan sarana dan prasarana yang

Our analyses of large survey data and longitudinal data show that people who experience the highest levels of happiness are the most successful in terms of close relationships

Jadi dapat disimpulkan, berdasarkan hasil uji coba tersebut di atas, secara meyakinkan dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL telah

Dosen Pembimbing berasal dari fakultas teknik adalah seorang dosen pembimbing yang bertanggung jawab karena telah mengantarkan para praktikan kepada pihak sekolah

Paru: efusi pleura bilateral eksudasi busa berwarna merah muda. pada trakea dan