• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAW"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAWE CUP BAB I

U M U M Pasal 1

Perturan ini mengatur penyelenggaraan sepak pertandingan bola memperebutkan RAINAWE CUP / PIALA RAINAWE di Namfalus

Pasal 2

Peraturan pertandingan RAINAWE CUP semuanya mengacu pada AD dan ART PSSI serta peraturan-peraturan AFC dan FIFA.

Pasal 3

Pertandingan sepak bola memperebutkan RAINAWE CUP ini diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan yang berada di kecamatan Kobalima, Malaka Tengah, Malaka Timur dan kecamatan-kecamatan se Kabupaten Belu serta kabupaten lainnya di willayan NKRI yang di undang dengan total peserta sebanyak 20 kesebelasan.

BAB II

PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN DAN PENGAWAS Pasal 4

a. Penyelenggaraan pertandingan RAINAWE CUP adalah Himpunan Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera), Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara), Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera) dengan di handel oleh Perintis dan pemilik ivent Albert S. Mali, S.Pd dan Hilarius Laran, S.Pd.

b. Semua pertandingan sepak bola dalam kejuaraan ini berada dalam pengawasan pegda PSSI NTT sesuai dengan pasal 12 ayat 2 PP PSSI

Pasal 5

TEMPAT DAN SISTEM PERTANDINGAN

a. Tempat pertandingan dilaksanakan di stadion Namfalus Desa Rainawe kecamatan Kobalima

b. Peserta di bagi dalam 4 pool untuk babak penyisian (pool A, B, C dan D).

c. Sistem pertandingan setengah kompetisi untuk babak penyisian dimana juara dan runner up tiap pool maju ke babak 8 besar.

d. Pada babak 8 besar dipakai sistem gugur yang diatur sebagai berikut Juara pool A vs Runner Up pool C (pool O)

Juara pool B vs Runner Up pool D (pool P) Juara pool C vs Runner Up pool A (pool Q) Juara pool D vs Runner Up pool B (pool R)

e. Pemenang di babak 8 besar ke semi semifinal dengan diatur sebagai berikut Pemenang pool O vs Pemenang pool R

Pemenang pool P vs Pemenang pool Q

f. Pemenang di babak semifinal masuk ke babak FINAL.

g. Yang kalah di babak semifinal memperebutkan posisi III dan IV.

Pasal 6

PENUNDAAN ACARA PERTANDINGAN

Penundaan suatu acara pertandingan tidak diperkenaankan, kecuali hal ini disebabkan oleh karena suatu sebab yang mendadak dan tidak bisa diatasi serta diluar kemampuan kesebelasan yang bersangkutan dengan pembuktian yang sah antara lain :

(2)

b. Teknis pertandingan yang tidak mungkin dilaksanakan. c. Larangan dari yang berwajib untuk kepentingan keamanan. Pasal 7

FORMULIR PERTANDINGAN

Panitia menyiapkan formulir pertandingan yang harus diisi :

a. Pemain-pemain yang diturunkan dalam pertandingan tersebut menurut posisi termasuk pemain pengganti.

b. Formulir berita acara pertandingan yang harus ditandatangani kapten kedua kesebelasan yang bertanding, wasit yang memimpin pertandingan dan inspektur pertandingan.

c. Kekurangan tanda tangan dari salah satu kapten atau kedua kapten kesebelasan yang bertanding tidak mempengaruhi hasil pertandingan.

BAB III

PERATURAN PERMAINAN, PERWASITAN, PP DAN PEMAIN Pasal 8

Semua peraturan pertandingan mengacu pada peraturan PPSI Pasal 9

Perwasitan

1. Pertandingan-pertandingan pada turnamen ini dipimpin oleh wasit yang ditunjuk oleh panitia pelaksana.

2. Jika wasit yang ditugaskan memimpin pertandingan tidak hadir maka, kedudukannya diganti oleh penjaga garis I.

3. Jika wasit dan penjaga garis tidak hadir maka (Pengawas Pertandingan) PP dapat menunjuk wasit dan memberitahukan kepada panitia dan official kedua kesebelasan. 4. Jika kedua kesebelasan tidak menyetujui maka diaggap melakukan pemogokan dan dikenakan sanksi.

5. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, baik selama pertandingan maupun diluar pertandingan.

6. Wasit harus tegas, sopan, jujur dan mengabdi pada kebenaran, tidak berpihak, tidak punya rasa takut, sabar dan penuh kebijakan pada saat mengambil keputusan.

7. Setiap pemain diwajibkan untuk memakai pelindung tulang kering dan kalau tidak pakai tidak diperkenankan untuk bertanding.

Pasal 10

Pengawas Pertandingan

Pengawas pertandingan bertanggung jawab atas kelancaran dan tertip jalannya pertandingan, kalau perlu memberikan saran dan pendapat kepada wasit pada hal-hal serius.

Pasal 11 P e m a i n

1. Pemain-pemain yang diikutsertakan dalam turnamen ini adalah pemain yang terdaftar dalam kesebelasan yang diundang dengan memasukan daftar nama pemain yang

dilengkapi dengan pas foto masing-masing 2 lembar yang telah disahkan oleh panitia. 2. Tiap kesebelasan berhak mendaftarkan pemain sebanyak 22 orang.

(3)

4. Penentuan sah atau tidaknya seorang pemain ditentukan oleh panitia penyelenggara dengan memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pasal 12

Pakaian Kesebelasan

1. Setiap kesebelasan yang turut dalam turnamen ini mendaftarkan pakaian yang digunakan sediktnya dua warna. Panitia menyiapkan pakaian pengganti apa bila kedua kesebelasan menggunakan pakaian yang sama warnanya.

2. Pakaian kesebelasan harus bernomor puggung sekurang-kurangnya 25 cm yang jelas angkanya.

3. Pemain tidak boleh mempunyai nomor punggung yang sama, kalau ada salah satunya harus keluar.

4. Penjaga gawang tidak boleh memakai pakaian yang sama dengan wasit.

5. Apabila dalam pertandingan kedua kesebelasan yang bertanding mempunyai seragam yang sama, maka kesebelasan yang disebutkan paling akhir harus menggantikan

kostumnya.

6. Kostum setiap kesebelasan harus seragam dari kaos kaki, celana, dan baju. Pasal 13

Lama Pertandingan, Jumlah Pergantian, dan Ketentuan Pertandingan

1. Pada babak penyisihan sehari berlangsung dau kali pertandingan : a. Pertandingan pertama dimulai tepat jam 15 : 00 wita. (jam 3 sore). b. Pertandingan kedua dimulai tepat jam 16 : 25 wita. (jam 4 : 25 sore). c. Toleransi keterlambatan 10 menit.

d. Pertandingan pada babak penyisihan berlangsung 2 X 35 menit, dengan waktu istrahat 7 – 10 menit, sedangkan babak delapan besar berlangsung 2 X 45 menit dengan waktu istrahat 10 – 15 menit.

2. Pada babak delapan besar berlangsung dua pertandingan setiap hari, semifinal dan final berlangsung satu pertandingan.

3. Jika satu pertandingan dihentikan karena sesuatu hal yang tidak dapat diselesaikan, maka pertandingan akan dilanjutkan pada waktu yang ditentukan oleh panitia dengan sisa waktu pertandingan dihentikan. Namun jika pertandingan dihentikan atau terhenti pada sisa waktu 5 menit untuk penyisihan dan delapan besar, sedangkan 7 menit untuk semi dan final, maka pertandingan dinyatakan telah selesai dan tidak diulang lagi. 4. Pemain yang didaftarkan berjumlah 20 orang dengan 11 pemain inti dan 7 pemain cadangan dimana pemain tersebut tercantum pada pasal 11 peraturan ini.

5. Jumlah pemain minimal yang diperbolehkan dalam suatu pertandingan sebanyak 7 pemain apabila kurang dinyatakan WO.

6. Selama pertandingan berlangsung diperkenankan mengadakan pergantian pemain sebanyak 5 (lima) orang.

Pasal 14

P e m o g o k a n

Jika ada kesebelasan yang tidak mau melanjutkan pertandingan, maka wasit akan memberikan kesempatan 5 menit untuk melanjutkan pertandingan. Jika telah lewat waktunya dan kesebelasan tersebut tetap tidak mau melanjutkan pertandingan maka : 1. Jika menderita kalah, maka kekalahan di tambah 3 gol

2. Jika menang maka kemenangan dihapus dan diganti dengan kekalahan 0-3.

(4)

Pasal 15

Pengunduran Diri

1. Kesebelasan yang telah mendaftar dan mengikuti pertemuam teknik tidak diperkenankan mengundurkan diri

2. Kesebelasan yang mengundurkan diri pada saat pertandingan tidak akan diundang untuk RAINAWE CUP berikutnya dan seterusnya. Ini berlaku untuk pemain dan official yang terlibat dalam kesebelasan tersebut dan akan direkomendasikan Klub (pemain dan Pengurus) ke PSKK untuk diambil tindakan.

3. Dalam hal pengunduran diri pada saat turnamen berlangsung, maka :

a. Apabila pengunduran diri tersebut pada sebagian dari babak/putaran pertama, maka perhitungan nilai yang telah diperoleh lawan tandingnya dibatalkan dan dianggap tidak ada.

b. Apabila pengunduran diri tersebut pada saat selesainya babak penyisihan maka perhitunga nilai yang diperoleh lawannya tetap ada untuk menentukan urutan kedudukannya.

BAB IV

PERPANJANGAN WAKTU DAN PINALTI Pasal 16

Perpanjangan Waktu

1. Untuk babak delapan besar, jika hasil pertandingan seri, maka langsung dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.

2. Untuk babak semifinal dan final jika dalam waktu normal hasil pertandingan seri akan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 X 15 menit, jika hasil pertandingan masih seri akan dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.

3. Jika akan diadakan perpanjangan waktu dan adu tendangan pinalti namun hari telah gelap, maka untuk menentukan kemenangan dilanjutkan keesokan harinya melalui undian yang disaksikan oleh pelatih dan kapten kedua tim.

Pasal 17

Tendangan Pinalti

Apabila sampai dengan akhir perpanjangan waktu dan tidak ada pemenang, maka pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti.

1. Tiap kesebelasan mengambil 5 (lima) kali tendangan dari titik hukuman

2. Jika kelima penendang telah selesai dan hasil akhirnya sama, maka akan ditambah 1 (satu) penendang lagi sampai ada selisih

3. Kesebelasan yang memasukan gol terbanyak ditetapkan sebagai pemenang pasal 18

Penentuan Urutan Kedudukan

Urutan kedudukan dalam babak penyisihan :

1. Pengumpulan angka (poin) kemenangan yang diperoleh setiap kesebelasan dari jumlah pertandingan yang sudah dimainkan.

2. Perhitungan angka kemenangan diperoleh dari setiap kemenangan angka 3, seri angka 1 dan kalah angka 0.

3. Jika sampai akhir pertandingan terdapat 2 (dua) atau lebih kesebelasan yang nilainya sama, maka untuk menentukan urutan kedudukan sebagai berikut :

1. Jumlah gol memasukan dikurangi kemasukan (selisih gol plus)

(5)

3. Kalau masih sama maka dilihat head to head (hasil pertemuan kedua team) 4. Jika masih sama kedudukannya ditentukan dengan adu tendangan pinalti dengan waktu ditentukan oleh panitia.

Pasal 19

Tata Cara Protes

Protes dimaksud harus dilakukan dengan tata cara sebagai berikut

1. Protes dicantumkan dalam formulir laporan pertandingan oleh manager atau pelatih 2. Dalam waktu 1 kali 24 jam setelah pertandingan selesai kesebelasan yang protes harus memasukan protesnya secara tertulis yang ditujukan kepada Komisi Disiplin disertai uang protes sebesar

Rp.100.000,-3. Apabila kesebelasan yang bersangkutan tidak melaksanakan persyaratan protes sebagaimana tercantum pada ayat 1 dan 2 maka protesnya dinyatakan tidak ada atau tidak sah.

Pasal 20 Sanksi-sanksi

1. Pemain yang mendapatkan 2 (dua) kartu kuning dalam satu pertandingan maka yang bersangkutan diberikan kartu merah dan tidaK boleh mengikuti 1 (satu) pertandingan berikutnya.

2. Pemain yang telah mendapat 2 kartu kuning dalam pertandingan berbeda tidak diperkenankan mengikuti 1 pertandingan berikutnya.

3. Pemain yang memperoleh kartu merah langsung maka pemain tersebut tidak diperkenankan mengikuti 2 pertandingan kesebelasannya.

4. Pemain yang berkelahi dengan pemain lain akan didiskualifikasikan dari turnamen oleh komisi disiplin berdasarkan laporan wasit, asisten wasit dan pengawas pertandingan. 5. Pemain yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen. 6. Official yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen. BAB VI

PENUTUP Pasal 21

1. Hal-hal yang ternyata belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur dan ditentukan kemudian dengan berpedoman pada peraturan PSSI

2. Peraturan pertandingan ini dinyakan berlaku khusus untuk RAINAWE CUP di Namfalus. PANITIA PELAKSANA

* Himpunana Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera) * Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera) * Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara)

Referensi

Dokumen terkait

Krismanto, (2009;52) mengungkapkan terdapat beberapa variabel yang bisa mempengaruhi loyalitas, 1) Kualitas Pelayanan, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

Gyakori hiba iaz is, hogy a kezdő pedagógusok nem tudják megfelelően beosztani órájukat.. Megesik ez idősebb, tapasztalt pedagógusokkal is, bár ezek rendszerint a

1) Masuk ke dashboard dan kemudian arahkan kursor ke logo bergambar kuas yang bertuliskan “ Tampilan ” dan arahkan sampai kotak menu muncul, kemudian klik menu “ Widget ”.

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur yang ditetapkan Dikti sebagai Perguruan Tinggi kelompok Klaster Penelitian Mandiri dengan serangkaian penilaian

·  Taysir Abu Saada ­ Fatah Fighter and sniper ­  http://www.hopeforishmael.org ·  Three Former Islamic Terrorists  o  http://www.3xterrorists.com 

Konflik dalam naskah digunakan penulis untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi politik pribadi penulis seperti pemberian hak berpendapat bagi rakyat Indonesia karena

Profitabilitas pada perusahaan manufaktur berpengaruh terhadap audit report lag karena lebih banyak perusahaan yang sangat memperhatikan profitabilitas dimana profitabilitas

CV BINTANG PRIMA adalah perusahaan yang dalam proses produksinya tidak mempergunakan kayu yang berasal dari hasil lelang, dengan demikian verifier ini