• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karir karir perawat karir perawat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karir karir perawat karir perawat"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Perencanaan Dan Pengembangan Karir

Hakekat Karir : Suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah, tetapi

berkaitan yang memberi kesinambungan, ketentraman dan arti dalam

hidup seseorang (EH. Schein)

Karir dapat dipandang dari beberapa perspektif yang berbeda

– Dari datu perspektif

Karir adalah urut-urutan posisi yang

diduduki seseorang selama jangka waktu hidupnya (objektif)

– Perspektif lain

Karir terdiri dari perubahan-perubahan dalam

nilai sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi

semakin tua (subjektif)

Kedua perspektif tersebut berfokus pada individu

Karir harus jadi perhatian organisasi dan para manajer agar SDM dapat

dikembangkan untuk memenuhi kondisi lingkungan yang berubah.

Manajer harus menaruh perhatian besar terhadap perencanaan dan

pengembangan karir

(3)
(4)

Perencanaan Karir Oleh Individu Meliputi :

• Penilaian diri (self assesment) untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan/jangkar karir (career anchor)

• Penilai pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik didalam maupun diluar organisasi

• Penyusunan tujuan karir berdasar evaluasi ini

• Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir

• Penilaian diri membantu menentukan opsi pekerjaan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan dan tujuan akhir. Penilaian memberi informasi untuk menentukan :

1) Pekerjaan dan posisi untuk dicoba atau dihindari

2) Strategi yang digunakan untuk mendapatkan suatu pekerjaan tertentu 3) Pekerjaan mana yang akan dipilih diantara alternatif pekerjaan yang

ditawarkan

4) Penugasan dan transfer mana yang akan diterima

(5)
(6)
(7)

Manajemen Karir Individu

• Individu Merencanakan karir untuk meningkatkan status dan gaji

mereka, memastikan keselamatan pekerjaan dan mempertahanlan

kemampuan pasar mereka dalam pasar tenaga kerja yang berubah

• Organisasi mendorong manajemen karir individu karena ingin :

a) Mengembangkan dan mempromosikan karyawan

b) Mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat

dipromosikan

c) Menyatakan minat dalam karyawan mereka

d) Meningkatkan produktivitas mereka

e) Mengurangi turnover

f) Memungkinkan manajer untuk menyatakan minat pribadi

mereka terhadap bawahan

(8)
(9)
(10)
(11)

Karier.

Suatu karier adalah seluruh pekerjaan (jabatan yang ditangani atau dipegang

selama kehidupan kerja seseorang

Jalur Karier (Career path)

Suatu jalur adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk

karier seseorang .

Sasaran-sasaran karier (Career Goals)

Sasaran karier adalah posisi di waktu yang akan datang dimana seseorang

“berjuang untuk mencapainya sebagai bagian dan kariernya.

Perencanaan karier (Career Planning)

Perencanaan karier adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran

karier, dan jalur ke sasaran tersebut.

Pengembangan karier (Career Development)

(12)

-

Tahap-2 dalam. karir seseorang

1. Tahap eksplorasi

saat umur 15-24 th

-

dimana orang berusaha menggali berbagai alternatif

keahlian secara serius.

-

orang mengembangkan pemahaman yang realistik

tentang kemampuan secara serius.

(13)

2. Tahap pemantapan

saat umur 24-45 th

a. sub tahap percobaan

usia 25-30 th

-

orang menentukan bidang yang dipilih cocok/tidak.

Bila tidak diadakan perubahan.

b. sub tahap stabilisasi

usia 30-40 th

-

diharapkan tujuan pekerjaan ditetapkan & ybs.

merencanakan karir secara lebih eksplisit untuk

menentukan

urutan

promosi,

perubahan

pekerjaan/aktivitas pendidikan yang diperlukan.

-

tahap orang melakukan penilaian kembali kemajuan

mereka dalam hubungan ambisi & tujuan semula.

(14)

3. Tahap pemeliharaan

saat umur 45-65 th

-

tahap dimana seseorang telah menciptakan suatu tempat

dalam dunia kerja & semua upaya umumnya diarahkan

untuk mengamankan tempat tersebut

(15)

-

Manajemen karir oleh organisasi

-

Karir bukan sesuatu yang harus diserahkan pada setiap

karyawan tetapi harus dikelola oleh organisasi untuk

memastikan alokasi SDM & modal yang efisien.

- Karir yang sukses ?

-

Pengembangan karir

karir melalui suatu

rangkaian tahap/fase yang relatif dapat diprediksi,

dimulai dengan eksplorasi, investasi awal

terhadap kesempatan karir & diakhiri dengan

pensiun.

Karyawan melalui tiga tahap saat memasuki

suatu organisasi : a) karir awal, b) karir

pertengahan, c) karir akhir

-

Tanggung jawab karyawan, manajerial & organisasional

(lihat Gb. 2).

(16)

-

Ada 6 jenis kepribadian/orientasi pribadi :

1. Orientasi realistik

tertarik pada bidang-bidang keahlian yang

melibatkan aktivitas-aktivitas phisik (petani).

2. Orientasi investigasi

tertarik pada karir yang melibatkan

kognitif (pemikiran, pemahaman)

(guru, ahli kimia).

3. Orientasi sosial

berminat pada hubungan antar pribadi

(pekerja sosial, psikologi klinik).

4. Orientasi konvensional

lebih suka pada karir yang

melibatkan aktivitas terstruktur, teratur, prosedural, lebih

mendahulukan kebutuhan organisasi (Akuntan, pegawai negeri).

5. Orientasi usaha

tertarik pada aktivitas yang bertujuan

mempengaruhi orang lain (manajer, pengacara, humas).

(17)
(18)
(19)

Gambar 1 : Elemen-elemen Perencanaan Karir

Tujuan-tujuan &

Strategi-strategi

Perencanaan

SDM

Perencanaan karir organisasi

Kebutuhan-kebutuhan :

Jalur-jalur karir :

- Orang-orang

- Ke atas

- Waktu

- Ke bawah

- Keahlian

- Lateral

Cocok

Pengalaman

Pendidikan

Pengharapan

Perencanaan Individu

Tujuan-tujuan

Keahlian-keahlian

(20)

Manajemen Karir :

(Nicholson N. 1996)

Lama :

Kental dengan birokrasi, peran tenaga kerja bersifat generalist,

dimana kompetensi yang dimiliki lebih banyak penguasaan bidang

sistem, operasional. Penilaian untuk mencapai keberhasilan

menekankan dari sisi input / SD, kompensasi / pembayaran dilihat

dari jenis pekerjaan.

Kontrak kerja didasarkan pada komitmen yang telah disepakati

antara tenag kerja dengan organisasi.

(21)

Baru :

Ciri organisasi jaringan, peran tenaga kerja memiliki multi skills

specialist

memiliki ketrampilan khusus yang didukung ketrampilan

lain yang terkait.

Kompetensi tenaga kerja : membentuk kerja tim dan kemampuan

mengembangkan diri. Penilaian atas pencapaian keberhasilan

menekankan pada hasil / output.

(22)

KARIR PROTEAN

Dari Kata Proteus

Dewa Yunani yang dapat mengubah dirinya

sendiri (Hall, D.T., 1996)

Karir Protean :

-

Karir yang sering mengalami perubahan, seiring dengan dua

perubahan

yang

terjadi

yaitu

perubahan

kepentingan,

kemampuan dan nilai seseorang juga perubahan lingkungan kerja

itu sendiri (Noe, et al, 2000).

(23)

Sekarang kita mencoba membandingkan antara paradigma karir manajemen baru dan lama

Management Careers Paradigm

Traditional Paradigm New Paradigm

Manajemen Lama Manajemen Baru

1

ORGANIZATION

Umumnya ada dalam perusahaan-perusahaan besar dengan model organisasi yang pada dasarnya berbentuk birokratis dan didominir oleh strata akademis.

ORGANIZATION

Organisasi digambarkan sebagai suatu jaringan yang saling terkait dengan satu pusat inti yang berfungsi melayani berbagai unit, aliansi, dan fungsi-fungsi luar.

2 ROLE

Peran manajer bersifat umum

ROLE

(24)

3 COMPETENCIES

Kompetensi ditetapkan dan dikembangkan lewat pelatihan dengan metode yang berpusat pada kriteria fungsi sistem dan penguasaan operasional

COMPETENCIES

Kompetensi ini yang dibutuhkan adalah yang dapat membangun tim multidisipliner serta mengembangkan kompetensi ini di dalam tubuh perusahaan.

4

ASSESSMENT

Penilaian didasarkan pada input, yaitu pada prestasi atau kualifikasi yang dicapai.

ASSESSMENT

Manajer dinilai dari hasil-hasil / output kerja mereka

5 PAYMENT

Sistem penggajian terkait erat dengan kedudukan

PAYMENT

(25)

6 CONTRACT

Kontrak psikologis adalah kontrak yang menjanjikan jaminan dan peluang kenaikan pangkat sebagai ganti rugi atas komitmen pegawai terhadap organisasi

CONTRACT

Sistem kontrak baru memerlukan manajer untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan perusahaan. Perusahaan mengambil langkah-langkah penambahan nilai pasar tenaga kerja dengan membantu pegawai mendapatkan ketrampilan yang berguna dan banyak dibutuhkan.

7 CAREER MANAGEMENT

Fungsi-fungsi SDM adalah sebagai pengatur karir dan penyedia sarana bagi manajemen.

Sistem manajemen karir ini berbentuk paternalistik dan terpusat

CAREER MANAGEMENT

(26)

8 MOBILITY

Dalam sistem ini hanya dikenal satu mobilitas yang berarti yaitu pergeseran ke atas dalam hirarki.

MOBILITY

Bentuk hirarki non jenjang yang berarti mobilitas peningkatannya bersifat lateral.

9 RISKS

Kelemahan dari model karir seperti ini adalah bentuknya yang kaku dan tidak fleksibel dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, serta menumbuhkan rasa saling ketergantungan antara para pegawai dengan organisasi.

RISKS

Resiko dari sistem ini adalah stress yang disebabkan oleh ambiguitas (ketidakmenentuan) perubahan organisasi, konflik karena mengejar sasaran yang berbeda, dan beban berat karena menanggung permintaan-permintaan yang tidak terjadwal.

(27)

Tabel 2

The Protean Career of the 21 st Century

The Goal : Psychological Success

The career is managed by the person, not the organization

The career is a Lifelong Series of identity Changes and Continuous Learning

“Career Age” Counts, not Chronological Age

The Organization Provides and

Development is not necessarily

Profile for Success

Work Challenges and

Relationship

Formal Training

Retraining

Upward Mobility

From Know How...To Learn-How

From Job Security...To Employability

From Organization Careers...To Protean Careers

From Work Self...To Whole Self

(28)

Makna Karir :

Lama : Suatu arah kemajuan yang tercermin dalam hirarki formal /

menunggu giliran / menanti adanya pengurangan tenaga

kerja.

Baru : Serangkaian pengalaman kerja seseorang yang mengalami

perkembangan karir tanpa batas, dinamis, didukung

pengetahuan dan ketrampilan memadai.

(29)

Kemampuan Manajerial Jaringan :

Alfred B.B. Et. Al : 1996

-

Refferral Skills :

berstandar pada kemampuan untuk menganalisa masalah dan

merumuskan suatu solusi diantara perusahaan-perusahaan yang

membentuk jaringan tersebut dan antar partner.

-

Partnering Skills :

Kemampuan membuat konsep yang berkaitan dengan

pelaksanaan negoisasi dan penerapan atas hasil atau manfaat agar

saling menguntungkan.

-

Relationship Management :

(30)

Vertikal

Horisontal

(31)

Tabel 2 : Perbandingan Manajemen Karir tradisional dan

Boundaryiess Carreer management

No Faktor Manajemen Tradisional Boundaryiess Carrer Management

1 Loyalitas Faktor yang penting dalam mempertimbangkan promosi

Faktor yang lebih diperhatikan adalah kompetensi ditambah

dengan karakter seseorang. Bahkan loyalitas tidak

menjamin keamanan jabatan seseorang

2 Perpindahan Vertikal, terstruktur (diatur dengan sistem dan prosedur yang cukup ketat)

(32)

3 Nama Jabatan (job title)

Penting, menunjukkan

kedudukan dan pekerjaannya, pekerjaan dibatasi oleh jabatan

Tidak penting, tanggung jawab dapat di luar jabatan dan kadang tidak relevan dengan jabatan sekarang

- Kenaikan jabatan - Promosi

- Jabatan lebih tinggi /

tertinggi

- Tanggung jawab lebih

besar

- Kepuasan dalam

bekerja

- Menciptakan tim yang

tangguh 5 Tanggung jawab

untuk meng- upgrade

kemampuannya

Tidak mendesak, karena lingkungan stabil dan organisasi tidak terlalu

dituntut untuk menyesuaikan diri

Sangat mendesak.

Organisasi hanya “memakai” karyawan yang memiliki

(33)

6 Promosi vertikal (progress vertical upward)

Dengan aturan-aturan standar, misalnya lama kerja, kebijakan organisasi, prestasi, masa lalu

Walaupun jarang, masih dimungkinkan dengan sangat mempertimbang-kan

kompetensi dan karakter seseorang

7 Lingkup karir Lingkup karir seseorang dibatasi dalam internal organisasi

Lingkup karir seseorang

disamping internal organisasi juga industri

(34)

No Faktor Organisasi Tradisional Boundaryless

dihindri atau dihadapi dengan reaktif

Perubahan merupakan hal yang biasa yang mengandung peluang dan ancaman yng harus diantisipasi

(35)

2 Level Birokratis

Birokrasi penting untuk tujuan

pengendalian internal. Level birokrasi pada organisasi tradisional biasanya tinggi

(36)

3 Spesialisasi fungsi dan bidang

Spesialisasi fungsi dan bidang merupakan hal yang diperlukan untuk keefektifan aktivitas organisasi, karena satu orang hanya berfokus pada fungsi dan bidangnya saja. Selain itu hal ini digunakan untuk

pengendalian internal organisasi

Spesialisasi fungsi dan bidang untuk

membatasi tugas dan tujuan justru dan keputusan dilihat dari kaca mata

organisasi bukan fungsi

Dengan

menghapuskan spesialisasi fungsi dan bidang yang bertujuan untuk bukan pada fungsi dan bidang

(37)

4 Penyebaran informasi dan ide

Penyebaran informasi dan ide hanya untuk mereka yang

membutuhkan saja

Penyebaran informasi dan ide relatif sangat luas, karena

keyakinannya bahwa setiap informasi dan ide diperlukan setiap fungsi, bidang dan orang

Penyebaran

informasi dan ide yang baik, yang relevan dan lengkap

menyebabkan terintegrasinya aktivitas dan

mendukung setiap fungsi dan individu dalam pemecahan masalah dan

(38)

5 Pendelegasian

keputusan dan inisiatif terpusat

Pendelegasian wewenang untuk

(39)

6 Orientasi

entitas (satu kesatuan) dengan tujuandn bagian dan bidang berusaha

(40)

7 Hubungan atasan-bawahan

Untuk menjaga kewibawaan atasan, maka atasan harus membatasi hubungan dengan bawahan

Hubungan

atasan-bawahan yang bersifat interpersonal (tidak hanya hubungan kerja) diperlukan untuk

fleksibilitas organisasi

Disamping

suasana kerja yang nyaman akan

(41)

8 Hubungan artinya tidak ada

(42)

9 Hubungan dengan pemasok dan partner bisnis

diperlukan karena tidak mudah

mendapatkan

(43)

10 Hubungan

merupakan hal yang tidak mungkin

dilakukan, dan hubungan dengan diversivikasi budaya luar tidak diperlukan (bahkan harus

merupakan hal yang penting untuk

dipikirkan dan divesivikasi budaya merupakan hal yang biasa dan tidak dapat dihindari oleh semua organisasi yang akn memasuki pasar

usahanya. Hal ini dipermudah

dengan bantuan teknologi

informasi

(44)

Struktur Organisasi

Jalur Karir Kompetensi Kunci Tanggung Jawab Perencanaan Karir

Fungsional Satu perusahaan, dalam fungsi tertentu

Teknis Departemen Fungsional

Divisional Satu perusahaan, lintas divisi

Teknis, komersil Divisi, Perusahaan

Matrik Satu perusahaan, lintas proyek

Teknis, komersil Departemen, Proyek,

Perusahaan

Tabel 1. Karir dan Organisasi Tradisional

(45)

Struktur Organisasi

Jalur Karir Kompetensi Kunci Tanggung Jawab Perencanaan Karir

Network Di dalam dan lintas perusahaan

Teknis, Komersial dan kolaboratif

Perusahaan dan Individu

Seluler Profesional Independen Teknis, komersial, kolaboratif dan self governance

Individu

Tabel 2. Karir dan Organisasi Modern

(46)

Mengidentifikasi Mencapai lebih banyak

kemampuan

Peningkatan dalam karier, gaya hidup mungkin membatasi pilihan, pertumbuhan

kontribusi

Yang diperhatikan pada pertengahan karier

Yang diperhatikan pada akhir karier

Bimbingan, pelepasan, kelanjutan organisasi

(47)

Gambar 10-1

Model Pengembangan Karir Organisasional

Perencanaan

Karir

Pengembangan

Karir Organisasi

Individual Institusional

Manajemen

Karir

Sub-sub proses :

Pilihan bersifat jabatan

Pilihan organisasional

Pilihan penguasaan pekerjaan

Pilihan pengembangan diri

Sub-sub proses :

Rekrutmen dan seleksi

Alokasi sumberdaya manusia

Penilaian dan evaluasi

(48)

Karir : Urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut.

Pengembangan karir organisasional : hasil-hasil yang muncul dari interaksi antara perencanaan karir individu dan proses manajemen karir internasional.

Perencanaan Karir : Proses sengaja supaya (1) menyadari diri sendiri, peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi-konsekuensi, (2) mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir, (3) penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir spesifik.

(49)

KARIR

: HIDUP kita itu sendiri

Sejalan dengan semakin kompleks dan semakin menantangnya pekerjaan, akan membuat kita menganggap karir bukan hanya sebagai bagian dari hidup kita, tetapi sebagai hidup kita itu sendiri. Karena karir itu identik dengan hidup kita, maka segala cara akan kita upayakan untuk mempertahankan karir kita. Jadi jangan heran kalau ada orang yang bermata gelap, dan menjadi pembunuh sadis, hanya gara-gara merasa karir dan jabatannya terancam.

KARIR

: UNSUR INTI identitas diri kita

Karir juga telah menjadi unsur inti identitas diri kita, terbukti bahwa :

- Karir telah menyita waktu kita dengan segala kegiatannya yang berarti

- Memberikan arah tujuan masa depan kita

(50)

SIKAP TERHADAP

KARIR

:

Bukan hanya untuk kalangan elite saja, tapi juga untuk

pekerja bawahan.

Sentralitas karir ini tidak terbatas untuk elit saja.

Salah satu penelitian tentang sikap karir pekerja bawahan menunjukkan bahwa mereka-mereka bisa menjadi frustasi karena :

- Sangat membutuhkan pengembangan dan ekspresi diri akibat dari struktur

kepegawaian non jenjang atau jangkauan pekerjaan yang terbatas.

- Tidak adanya jaminan ketetapan kerja.

Dan sebagai akibatnya mereka akan melampiaskan frustasinya dengan cara a.l. :

Sering absen kerja

Pindah kerja

(51)

PERTANYAAN YANG MUNCUL

:

Para Senior Manajer dan Personal SDM bertanya-tanya :

- Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk memenuhi kepentingan karir

pegawainya dibawah kondisi baru yang sedang berkembang ?

- Bagaimana cara untuk merevitalisasi sistem karir dan motivasi manajerial ?

- Apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

pegawai ?

(52)
(53)

Inisiatif-inisiatif Perubahan Organisasi –Akibat-akibat Yang Tidak

Diharapkan & Diinginkan Bagi Individu

Inisiatif terhadap karir &

(54)

Inisiatif terhadap karir &

(55)

Gambar 1. Career Development : A systems view

The people system The job market system

Selecting, nurturing and motivating human

resources

Creating and sustaining a developmental

opportunity structure

The Management and Information System

Facilitating the exchange of people, ideas, and information

Individual outcomes Organization outcomes

Person-job fit Competency

Leadership

Team work flexibility dynamism

(56)

Organization Structure

Career Path Key Competence Responsibility for Career Planning

Tabel 1. Comparison between traditional-Modern Organizational Career

(57)

Organization Structure

Career Path Key Competence Responsibility for Career Planning

Network

Cellular

Within and Across Firm

Indepedent

Technical,

Commercial, and Collaborative Technical, Commercial

Firm and individual

Individual

Collaborative, & Self Governace

Moder Organization and Career

(58)

Carrer System : Types, Criteria, Culture & Effects

Sistem-sistem karir : tipe-tipe, kriteria, budaya dan pengaruh-pengaruh

(59)

CHAPTER 11

CAREER DEVELOPMENT

Mempelajari karier dan perkembangannya merupakan salah satu bidang yang banyak diteliti dalam ilmu sosial. Memahami dan menemukan cara untuk mempengaruhi karier para karyawan dalam suatu organisasi merupakan bagian yang integral dari HRD.

Mendefinisikan Konsep Karier

Greanhaus (1987) dan Schein (1987a) menjelaskan tema yang mendasari definisi karier yang berbeda-beda ini sebagai berikut :

1. The property of an accorupation or organization (Dalton, Thompson, & Prize, 1977; Van Maanen & Schein, 1977). Bila istilah ini digunakan, maka karier menjelaskan pekerjaan itu sendiri (misalnya penjualan atau akuntansi) atau jabatan karyawan dalam organisasi.

(60)

3. Status of a profession (Hall, 1976). Beberapa orang menggunakan istilah karier untuk memisahkan “profesi” seperti ahli hukum atau ahli teknik dari pekerjaan lain, seperti pekerjaan tukang ledeng, tukang kayu, atau pelayan kantor. Ahli hukum dianggap mempunyai karier, sedang tukang kayu tidak.

4. Involvement in one’s work (Schein, 1987a). Terkadang karier digunakan dalam istilah yang negatif untuk menjelaskan keterlibatan yang berlebihan dalam tugas atau pekerjaan yang dikerjakan. “Don’t make a career out of it”.

5. Stability of a person’s work pattern (Van Maneen & Schein, 1977). Karier dianggap sebagai urutan pekerjaan yang salng berhubungan, sementara urutan pekerjaan yang tidak saling berhubungan bukan merupakan karier.

Sedang Greenhaus mendefinisikan karier sebagai “the pattern of work-related experienences that span the cources of one’s life”.

(61)

Career planning dan career management

Career planning adalah aktivitas yang disusun oleh seseorang untuk memahami dan mencoba untuk mengendalikan pekerjaannya. Seorang tidak perlu menyusun aktivitas itu sendiri. Bantuan dari konselor, supervisor, dan pihak lain dalam dan di luar organisasi dapat membantu, tetapi fokus dari career planning ini ada pada diri individu tersebut.

Career management adalah proses yang berkelanjutan dalam penyiapan, penerapan, serta monitoring perencanaan karier yang ada pada orang tersebut atau dalam keselarasan sistem karier organisasi. Jadi merupakan kegiatan yang membantu seorang untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana kariernya, tetapi fokusnya adalah tindakan yang akan meningkatkan peluang bagi tercapainya kebutuhan HR.

Tahapan Kehidupan dan Pengembangan Karier

(62)

Stage views of adults development

Karier seseorang merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang dipengaruhi oleh kejadian-kejadian besar. Paling sedikit ada dua teoritikus yang menjelaskan hal ini, yaitu Erik Erikson dan David Levinson.

Erikson’s Model of Adult Development

Menurut Erikson kemajuan seseorang dalam hidup itu melalui delapan tahap. Tahap ini difokuskan pada isu-isu psikologis dan sosial. Gambarannya sbb :

Tahap Pengembangan Rentang Umur

1. Keyakinan vs ketidakyakinan yang mendasar masa bayi

2. Rasa mandiri vs malu and ragu-ragu 1-3

3. Sikap inisiatif vs rasa bersalah 4-5

4. Rajin vs rendah diri 6-11

5. Identitas vs kebingungan peran masa puber serta remaja

6. Keakraban vs penyendirian (isolasi) dewasa muda

(63)

Levinson’s “Eras” Approach to adult Development

Levinson mengemukakan perkembangan orang dewasa berdasarkan pada pendapat bahwa kemajuan hidup orang dewasa melalui musim. Tahapan ini sebagai berikut :

1. Kedewasaan awal (umur 17-45). Tahap ini dibagi menjadi empat periode, yaitu masa trnasisi awal (17-22), masuk ke dunia dewasa (22-28), transisi 30an (28-33), serta kedewasaan awal (33-40). Periode ini merupakan enerjik serta berusaha keras untuk mencapai tujuan dan keinginannya sebagai orang muda. Memperoleh tempat di masyarakat, pekerjaan yang berarti, gaya idup, dan menentukan hubungan yang mempunyai makna, merupakan bagian dari periode ini.

(64)

Model-model Pengembangan Karier

A. Model Tradisional Pengembangan Karier

Tahap 1 : Persiapan untuk kerja (0-25). Tugas besar pada periode ini adalah membentuk dan menentukan ide pekerjaan yang diinginkan seseorang, serta membuat persiapan untuk masuk ke pekerjaan tersebut.

Tahap 2 : Masuk ke organisasi (18-25). Pada tahap ini, seseorang memilih pekerjaan dan organisasi untuk memulai kariernya. Jadi jumlah dan kualitas informasi amat penting untuk kesesuaian karier seseorang.

Tahap 3 : Karier awal (25-40). Selama tahap ini seseorang berusaha untuk menemukan tempat di dunia serta mengikuti mimpinya; ini juga melibatkan penetapan kariernya.

(65)

Tahap 4 : Karier menengah (40-55). Tahap ini dapat disebut dengan transisi kehidupan menengah. Pada tahap ini seseorang menguji kembali struktur hidup dan pilihan yang dijalani selama karier awalnya. Tahap ini sama dengan tahap transisi kehidupan menengah dari Levinson.

Tahap 5 : Karier akhir (55-pensiun). Pada tahap ini seorang menghadapi dua tantangan, yaitu dia harus berusaha tetap produktif, dan tantangan karena berhenti kerja.

B. Pandangan Kontemporer dari Pengembangan Karier

Pandangan ini berpendapat bahwa seseorang itu harus fleksibel serta adaptif untuk berhasil dalam lingkungan yang sangat mudah berubah serta tidak pasti. Terdapat dua pemikiran atas hal ini, yaitu :

1. Protean Career. Konsep ini didasarkan pada pandangan bahwa seseoranglah yang mengarahkan kariernya sendiri dan bukan organisasi, dan setiap saat dia lah yang menemukan kembali kariernya.

(66)

Spiral. Kemajuan periodik jangka panjang (7-10 tahun), bergerak dari pekerjaan ke pekerjaan, dari kahlian ke keahlian yang terkait; waktu yang lama untuk mencapai kompetensi di bidangnya; motifnya adalah kreativitas dan pertumbuhan pribadi.

Transitoris. Kemajuan yang berulang kali (3-5 tahun) bergerak dari pekerjaan ke pekerjaan yang berbeda serta tidak saling terkait; motifnya berbagai macam serta tidak saling terkait.

Brosseau berpendapat bahwa keempat konsep ini dapat dikombinasikan untuk membentuk berbagai konsep campuran.

(67)

Proses Pengelolaan Karier

Pengelolaan karier melibatkan perencanaan kegiatan karier serta pelaksanannya.

A. Model pengelolaan yang berorientasi individual

Individu selalu menghadapi sejumlah keputusan dan tindakan saat mengelola kariernya. Salah satu model tentang pengelolaan proses ini berasal dari Greenhaus.

Kegiatan pengelolaan karier ini terdiri dari :

1. Career explorations 2. Awareness of self and environment

3. Goal setting 4. Strategy development

5. Strategy implementation 6. Progress toward the goal

7. Feedback from work & nonwork 8. Career apraisal

(68)

B. Model pengelolaan karier yang berorientasi organisasi

Model ini menjelaskan bahwa struktur dan kebutuhan organisasi memberikan peluang bagi sistem pengelolaan karier organisasi. Tiga macam bentuk model ini, yaitu :

1. The Pluralistic Approach. Pendekatan pluralistik bagi pengelolaan karier merupakan cara untuk mempertemukan organisasi dan individu. Ada 3 jenis metode pengelolaan karier pluralistik, yaitu (a) konseling, (b) kontrak program pengembangan karier individu, serta (c) pendekatan kafetaria, dimana terdapat berbagai pilihan mencapai karier, training kesempatan, skema evaluasi kinerja, serta sistem ganjaran yang dapat dipilih karyawan untuk meraih kariernya.

2. A System View of Career Management. Terdapat 3 unsur dari sistem pengembangan karier, yaitu (a) people system, yang melibatkan kegiatan seleksi, mengasuh, serta memotivasi sumber daya manusia, (b) job market system, termasuk di dalamnya struktur peluang pengembangan, dan (c) management and information system, yang memfasilitasi pertukaran orang, ide dan informasi.

(69)

Peran dalam Pengelolaan Karier

Peran Individu

Berbagai penulis berpendapat bahwa individu membuat keputusan dan melakukan penilaian yang memberikan peluang untuk mempelajari dan mengembangkan secara terus menerus keahlian yang ada dan yang baru. Untuk itu terdapat enam kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang terkait dengan hal ini, yaitu :

1. Knowing what (memahami peluang, ancaman, serta kebutuhan industri)

2. Knowing why (memahami makna, motif, serta kepentingan dalam menggapai karier)

3. Knowing where (memahami tempat dan batas untuk memasuki, berlatih, serta meningkatkan dalam sistem karier)

4. Knowing whom (membentuk hubungan yang didasarkan pada atraksi serta modal sosial yang akan memberikan akses peluang dan sumber daya)

5. Knowing when (memahami saat dan pilihan kegiatan dalam karier seseorang)

(70)

Tanggung jawab manajer

Proses pengelolaan karier memberikan peluang keterlibatan manajer. Terdapat empat peran manajer yang harus diajarkan agar mereka dapat bertanggung jawab sebagai pengembang karier, yaitu sebagai pelatih, penilai, penasehat, serta agen penunjuk.

Tanggung jawab profesional karier (HRD)

(71)

Praktek dan Kegiatan Pengembangan Karier

Organisasi dapat memiliki sarana dan kegiatan pengembangan karier yang banyak serta dapat dipilih salah satu. Sarana dan kegiatan pengembangan ini merupakan bagian dari program atau strategi pengembangan karier secara keseluruhan.

A. Self-Assessment Tools and Activities. Kegiatan penilain sendiri. Daftar karier dan perencanaan pensiun yang disipakan sendiri akan membantu karyawan. Ini merupakan cara sistematis untuk menentukan kapabilitas serta preferensi karier. Penilaian sendiri ini paling baik digunakan sebagi langkah pertama dalam proses pengelolaan karier. Daftar ini memberikan informasi serta serial pelatihan untuk membantu seseorang menemukan nilai-nilai, kemampuan, serta preferensi dirinya.

(72)

C. Internal Labor Market Information Exchanges and Job-Matching Systems. Sebaliknya organisasi memberikan informasi tentang peluang pekerjaan di organisasi kepada para karyawannya. Terdapat dua metode yang digunakan untuk ini yaitu :

1. Job Posting Systems. Salah satu kegiatan pengembangan karier yang umum adalah memberitahu karyawan adanya posisi yang lowong, sebelum diiklankan keluar.

2. Establishment of Career Paths. Merupakan urutan pekerjaan yang biasanya melibatkan tugas danpengalaman terkait yang harus dilalui karyawan. Seperti kepangkatan pada polisi atau tentara.

D. Organizational Potential Assessment Processes. Organisasi mempunyai kepentingan dalam menjamin tersedianya individu yang siap menempati posisi bila posisi tersebut kosong. Oleh karenanya organisasi harus selalu mengevaluasi karyawannya yang potensial, atau yang siap dipromosi. Penilaian atas potensi ini dapat dilakukan dengan tiga cara

a. Potensial Ratings. Metode ini mensyaratkan penilai untuk mempertimbangkan apakah karyawan akan berhasil pekerjaannya yang baru.

b. Assesment Centers. Yang dapat digunakan sebagai sarana pemilihan karyawan , serta dapat juga digunakan untuk menilai potensi peningkatan.

(73)
(74)

Isu-Isu dalam Pengembangan Karier

Beberapa isu harus diperhatikan di saat menyusun atau mengubah program pengembangan karier organisasi, yaitu :

1. Developing Career Motivation. Mengembangkan motivasi karier merupakan tujuan yang penting pada pengelolaan karier yang efektif. Motivasi akan karier mempengaruhi seseorang dalam memilih kariernya, dalam memandang karier itu, bagaimana mereka harus bekerja keras untuk mencapai karier, serta berapa lama mereka berada pada posisi tersebut. Bagi seseorang metode yang digunakan untuk meningkatkan motivasi karier harus (a) mendukung elastisitas karier, (b) meningkatkan wawasan karier, serta (c) membangun identitas karier.

(75)

3. Career Development for Nonexempt Employees. Pengembangan karier karyawan biasa juga harus dikembangkan. Hal ini karena harus hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pengembangan ini perlu, karena (a) kepuasan kerja sering berasal dari pekerjaan itu sendiri, yang berulang-ulang dan tidak menantang, (b) perubahan dari karyawan biasa menjadi biasa dapat menjadi staf memerlukan investasi pribadi serta perubahan budaya, serta (c) karyawan biasa dapat menjadi frustasi selama kariernya dibanding karyawan berkarier, karena peluang yang terbatas serta sulit.

(76)

Menyampaikan sistem pengembangan karier yang efektif

Terdapat dua pandangan dari langkah-langkah penyampaian sistem pengembangan karier yang efektif. Kedua pandangan ini perlu untuk memperoleh dukungan manajemen senior serta perlu untuk menyusun dan mengevaluasi pilot program sebelum diimplementasikan. Pandangan ini adalah pendekatan sistem untuk menciptakan program pengembangan karier (tabel 11-12) model program perencanaan pengembangan karier (tabel 11-13).

Gambar

Gambar 2. Integrasi Antara Perencanaan Karir dan
Gambar 2.a. Integrasi Antara Perencanaan Karir
Gambar 11-11 Jalur Karir yang “Ringkas”
Tabel 11.4. Kedudukan Berskor Tinggi Pada Masing-masing Tema
+7

Referensi

Dokumen terkait

2ari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan baha #engolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana indi*idu mempersepsi, mengorganisasi, dan

Demonstrasi ilmu tingkat tinggi melalui perantaraan poci arak sangat menakjubkan, segala gerakan yang dilakukan para tokoh kosen ini merupakan intisari dari seluruh ilmu silat mereka

Terdapat dua kelompok pasien GERD, yaitu pasien dengan esofagitis erosif yang ditandai dengan adanya kerusakan mukosa esofagus pada pemeriksaan endoskopi (Erosive Esophagitis/ERD)

Dalam penulisan ini kajian utama adalah pemikiran Islam antara ajaran Syi’ah dan Sunny (Ahlussunnah wal Jama’ah) dengan prioritas kajian Syi’ah Itsna Asy’ariyah,

Hal tersebut menjelaskan bahwa cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi kelompok menuju tercapainya sasaran dan lingkungan kerja yang tidak dapat ditangkap oleh

UH: Natašine lepinjice Proteini: Svinjsko meso suvo Proteini: Pečurke  Skuvati kiseo kupus sa suvim mesom za 3 puta  Juneći gulas 3x (750g mesa)  Napraviti ćušpajz od

Drop tegangan dan rugi daya yang terjadi pada JTR Laboratorium Riset Terpadu Lahan Kering Kepulauan UNDANA sangat dipengaruhi oleh besarnya arus yang mengalir

Psychiatric features in diffuse Lewy body disease: a clinicopathologic study using Alzheimer’s disease and Parkinson’s disease comparison groups.. Neuropsy- chological