• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Bilingual Di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Bilingual Di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

83 Lampiran 1: Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Hari/tanggal : _____________ Waktu : _____________ Tempat : _____________

1. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan program kelas bilingual?

2. Apa tujuan diadakannya program kelas bilingual di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?

3. Apa yang menjadi kebutuhan sekolah sehingga sekolah mengadakan program kelas bilingual?

4. Bagaimana bentuk program kelas bilingual yang ada di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?

5. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program kelas bilingual?

6. Bagaimana materi yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas bilingual?

7. Bagaimana proses penerimaan peserta didik yang mengikuti program kelas bilingual?

8. Bagaimana kemampuan guru yang mengajar di kelas bilingual?

9. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

10. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas bilingual?

11. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan dalam program kelas bilingual?

(2)

84

13. Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-belajaran di kelas bilingual?

14. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di kelas bilingual?

15. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta didik di kelas bilingual?

16. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program kelas bilingual?

17. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama pelaksanaan program kelas bilingual?

(3)

85 Lampiran 2: Pedoman Wawancara Guru

Hari/tanggal : _____________ Waktu : _____________ Tempat : _____________

1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program kelas bilingual?

2. Bagaimana materi yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas bilingual?

3. Bagaimana kemampuan awal peserta didik ketika mengikuti program kelas bilingual?

4. Bagaimana perekrutan guru yang mengajar di kelas bilingual?

5. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru yang mengajar di kelas bilingual?

6. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

7. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas bilingual?

8. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan dalam program kelas bilingual?

9. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas bilingual?

10. Bagaimana metode yang digunakan dalam pembelajar-an di kelas bilingual?

(4)

86

12. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta didik di kelas bilingual?

13. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program kelas bilingual?

14. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama pelaksanaan program kelas bilingual?

(5)

87 Lampiran 3: Pedoman Wawancara Orang Tua

Hari/tanggal : _____________ Waktu : _____________ Tempat : _____________

1. Apakah menurut ibu, program kelas bilingual di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga diperlukan?

2. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

3. Bagaimana guru menyampaikan bentuk persiapan pembelajaran kepada siswa dan orang tua?

4. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program kelas bilingual?

5. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas bilingual sudah sesuai dengan apa yang

(6)

88

Lampiran 4: Hasil Wawancara Kepala SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga.

Hari/tanggal : Rabu, 14 Januari 2015 Waktu : 09.00 – 10.00

Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga

1. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Awalnya ada tawaran dari pihak yayasan bagaimana kalau SD Kristen 3 membuka kelas bilingual karena kita perlu ciri khas yang menjadi unggulan sekolah. Pihak yayasan memandang perlunya program unggulan sekolah yang berbeda dengan sekolah-sekolah dasar yang lain sehingga ke depan SD Kristen 3 mampu bersaing dan bisa menjadi sekolah tujuan. Setelah itu saya minta pertimbangan dari rekan-rekan guru dan orang tua dan respon mereka positif lalu kami memutuskan untuk membuat program kelas bilingual di tahun pelajaran 2003/2004.

2. Apa tujuan diadakannya program kelas bilingual di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?

Hasil wawancara:

(7)

89 juga mempersiapkan mereka agar mampu bersaing dalam persaingan global.

3. Apa yang menjadi kebutuhan sekolah sehingga sekolah mengadakan program kelas bilingual?

Seperti yang saya ungkapkan kalau sekolah kita membutuhkan ciri khas yaitu dengan program unggulan. Maka kami membutuhkan program yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain. Sekolah kita unggul dalam IPA karena dinas sering menunjuk kita untuk mengikuti lomba sains dan matematika. Siswa kita sering maju olimpiade dan sering menang. Kita menganggap bahwa kita punya ciri khas dalam bidang sains dan harus mengembangkan itu. Salah satu aspek yang penting adalah Bahasa Inggris untuk sains. Itulah mengapa kita mengadakan pembelajaran bilingual agar melengkapi siswa dengan kemampuan Bahasa Inggris karena soal-soal yang ada di lomba sains terkadang menggunakan Bahasa Inggris.

4. Bagaimana bentuk program kelas bilingual yang ada di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga?

Hasil wawancara:

(8)

90

5. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Kurikulum kami memakai acuan dari pusat tapi kami sesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan siswa. Kami menggunakan kurikulum KTSP dan silabus yang digunakan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

6. Bagaimana materi yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas bilingual?

Hasil waancara:

Materi kami sesuaikan dengan silabus dari pemerintah dan untuk materi sains dan matematika kami pilih materi yang sesuai dengan kemampuan siswa. materi yang dipilih biasanya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami.

7. Bagaimana proses penerimaan peserta didik yang mengikuti program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(9)

91 8. Bagaimana kemampuan guru yang mengajar di kelas

bilingual?

Hasil wawancara:

Guru yang mengajar bilingual dipilih berdasarkan latar belakang pendidikan dan mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sehingga memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mengajar di kelas bilingual. Misal guru yang berlatar pendidikan IPA akan didampingi guru yang kuat dalam Bahasa Inggris lalu kita buat team teaching sehingga bisa saling melengkapi. Team teaching di setiap tingkatan untuk mapel sains dan matematika. Guru dalam team teaching saling melengkapi. Salah satu guru kuat dalam Bahasa Inggris yang satu kuat dalam konsep. Mereka bertugas mempersiapkan materi, alat peraga, soal-soal atau tugas, dan memberikan tambahan pelajaran buat peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM dan membutuhkan tambahan pemahaman. Guru team teaching mengatur semua itu dan membuat jadwal bersama. Kami juga melakukan pelatihan bagi guru-guru yang tidak memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris agar kemampuan Bahasa Inggris mereka meningkat.

9. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(10)

92

visual sehingga dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran. Selain itu ada ruang multimedia, lab IPA, lab bahasa, lab komputer, perpustakaan, ruang musik dan beberapa sarana lainnya. Namun untuk penggunaan laboratorium bahasa masih belum bisa dimaksimalkan karena masih ada kerusakan headset. Dulu kami sudah ajukan ke yayasan dan sudah diperbaiki bahkan biayanya hampir enam juta untuk memperbaikinya tapi sekarang rusak lagi jadi kami jarang memakainya.

10. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Untuk biaya termasuk dalam kegiatan pembelajaran reguler biasa jadi ada pos-pos anggaran yang kami dapatkan dari dana BOS, yayasan dan juga dari orang tua. Sebagai contoh untuk kelengkapan sarana prasarana audio visual di kelas, kami peroleh dana nya dari yayasan dan BOS karena sudah kami anggarkan dalam RKAS. Buku-buku penunjang juga kami dapatkan dari dana BOS. Sedangkan dana untuk membeli buku-buku teks bilingual dari siswa, kami serahkan kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi.

11. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan dalam program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(11)

93 pada waktu pertama kali kami melaksanakan kelas bilingual belum ada buku teks yang bilingual. Pada waktu itu, semuanya dibuat oleh guru kami menggunakan Bahasa Inggris dan beberapa orang tua mempunyai kesulitan untuk mengartikan dan membantu anak mereka dalam belajar jadi orang tua mengusulkan bagaimana jika ditulis pakai Bahasa Indonesia juga. Karena anak-anak juga kesulitan belajar kalau materinya semua full dalam Bahasa Inggris. Akhirnya kami menghubungi salah satu penerbit dan mereka membuat buku-buku teks dalam dua bahasa untuk mapel sains dan matematika.

12. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Guru-guru kami membuat rencana pembelajaran di setiap awal tahun baru. Mereka mempersiapkan pembelajaran mulai dari RPP, silabus, prota atau promes yang dirancang untuk proses pembelajaran selama satu tahun. Selain itu guru juga membuat rencana mingguan yang berisi materi yang akan diajarkan selama satu minggu ke depan.

13. Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-belajaran di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(12)

94

bermacam-macam supaya peserta didik mudah memahami dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

14. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Penilaian hasil belajar dilakukan dari nilai ulangan, tugas-tugas, UTS dan UAS. Untuk ulangan dan tes-tes baik itu UTS dan UAS kami menggunakan Bahasa Inggris. Jadi apa yang diajarkan dalam Bahasa Inggris juga kami teskan dalam Bahasa Inggris. Soal-soal bisa dilihat di perpustakaan. Bah-kan sekolah RSBI belum membuat soal-soal model seperti itu, tapi kami sudah membuat soal dengan menggunakan Bahasa Inggris.

15. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta didik di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Sebagian besar peserta didik nilainya bagus, diatas KKM yang ditentukan sekolah. Untuk KKM sendiri kami sudah cukup tinggi dan mereka bisa mencapai nilai tersebut. Jadi untuk pencapaian standar kom-petensi saya kira sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

16. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(13)

95 baik dan mereka senang dengan materi pembelajaran yang disampaikan di kelas bilingual.

17. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama pelaksanaan program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

prestasi yang sudah diraih antara lain lomba olimpiade sains tingkat kota. Kita pernah menang beberapa kali. Namun yang menjadi puncak prestasi kita yaitu pada tahun 2010. Siswa kami Rio Nevin menjadi perwakilan kota Salatiga untuk lomba olimpiade sains dan masuk 3 besar tingkat nasional dan berhasil maju ke tingkat internasional yang diadakan di Bali. Di tingkat internasional tersebut Rio berhasil mendapatkan medali perak.

18. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharap-kan?

Hasil wawancara:

(14)

96

Lampiran 5: Hasil Wawancara Guru SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga.

Hari/tanggal : Senin, 19 Januari 2015 Waktu : 12.30 – 13.30

Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga

1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Kita memakai kurikulum KTSP dan untuk jam belajar ada penambahan dari jam yang sudah di-tetapkan oleh pemerintah. Silabus kami juga me-ngacu pada acuan pemerintah tetapi kami mengem-bangkan sendiri untuk materi yang diajarkan pada mata pelajaran IPA dan matematika.

2. Bagaimana materi yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Materi yang dipilih berdasarkan tingkatan kemam-puan peserta didik dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk sains mereka belajar tentang jenis-jenis gerak, energi yang bisa mereka temui setiap hari. Jadi anak tidak kesulitan untuk mempelajarinya.

3. Bagaimana kemampuan awal peserta didik ketika mengikuti program kelas bilingual?

(15)

97 Kemampuan peserta didik beragam. Tidak ada proses seleksi untuk kelas bilingual. Peserta didik yang masuk memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga itu terkadang menjadi masalah ketika ada peserta didik yang lemah dalam menguasai materi yang diajarkan. Namun sebagian besar mampu mengikuti proses pembelajaran di kelas bilingual.

4. Bagaimana perekrutan guru yang mengajar di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Kepala sekolah mengadakan seleksi guru untuk mengajar di kelas bilingual. Pada waktu itu saya mengikuti tes sebanyak tiga kali. Satu tes wawancara biasa, kemudian tes teori tentang sains dan yang ketiga saya disuruh mikro teaching untuk mengajar dalam Bahasa Inggris. Jadi semua harus lewat proses seleksi.

5. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru yang mengajar di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(16)

98

6. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Sarana dan prasarana kami cukup lengkap. Ada lab IPA dan bahasa, ruang musik, ruang multimedia, perpustakaan, lab komputer, tiap kelas sudah di-lengkapi televisi dan speaker untuk proses pem-belajaran. Selain itu juga terdapat jaringan internet dan wifi yang bisa diakses guru-guru dan siswa untuk mencari materi pembelajaran.

7. Bagaimana pembiayaan untuk program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Untuk pembiayaan selama ini kami tidak mengalami kesulitan. Sumber dana yang ada kami peroleh dari yayasan dan juga dana bos. Kebutuhan yang kami perlukan untuk menunjang orises belaar dapat terpenuhi.

8. Bagaimana pengadaan buku teks yang digunakan dalam program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(17)

99 9. Bagaimana persiapan guru dalam mengajar di kelas

bilingual?

Hasil wawancara:

Persiapan guru kami lakukan dalam team teaching. Team teaching sering mengadakan pertemuan yang sewaktu-waktu dilakukan. Karena kita berada dalam satu kantor jadi kami tidak mengalami kesulitan untuk berkoordinasi. Misal ada materi yang tidak paham atau tidak tahu tentang Bahasa Inggris dari konsep-konsep tertentu kami disku-sikan. Selain itu jika ada siswa yang masih kurang dalam menguasai materi dan nilainya belum sampai KKM kami buat jadwal untuk memberikan tambahan pelajaran sepulang sekolah satu minggu satu kali.

10.Bagaimana metode yang digunakan dalam pem-belajaran di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(18)

100

11. Bagaimana penilaian hasil belajar peserta didik di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Untuk penilaian peserta didik diambil dari tugas-tugas,lalu keaktifan mereka di kelas, ulangan harian, UTS dan UAS. Bentuk tugasnya juga bermacam-macam ada yang dikerjakan di sekolah seperti latihan-latihan ada juga dirumah seperti PR, membuat presentasi tentang materi yang diajarkan. Bahkan untuk presentasi mereka siap mempresentasikan dalam Bahasa Inggris. Nah,dari situ penilaian juga diambil bagaimana cara mereka mempresentasikan menggunakan Bahasa Inggris meskipun belum seratus persen menggunakannya tapi peserta didik sudah mampu menggunakan istilah-istilah dalam Bahasa Inggris dan memahami materi yang diajarkan.

12. Bagaimana pencapaian standar kompetensi peserta didik di kelas bilingual?

Hasil wawancara:

(19)

101 13. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program

kelas bilingual? Hasil wawancara:

Anak-anak sangat antusias dan sikap mereka sangat positif dengan pembelajaran bilingual. Bahkan ketika dirumah mereka mempraktekkan apa yang sudah dipelajari dan ada dari mereka yang bahkan mengajari orang tua mereka. Jadi orang tua sangat senang dengan perkembangan mereka.

14. Bagaimana prestasi yang pernah diraih selama pelaksanaan program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Kalau prestasi kita pernah meraih juara olimpiade sains dan matematika di tingkat kota Salatiga. Kami sudah sampai tingkat internasional pada waktu Rio Nevin untuk lomba olimpiade sains.

15. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharapkan?

Hasil wawancara:

(20)

102

Lampiran 6: Hasil Wawancara orang tua. Hari/tanggal : Rabu, 21 Januari 2015 Waktu : 16.30 – 17.30

Tempat : Kediaman rumah orang tua peserta didik

1. Apakah menurut ibu, program kelas bilingual di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga diperlukan?

Hasil wawancara:

Program kelas bilingual menurut saya memang diperlukan karena menurut saya sekarang jamannya semua serba canggih. Hampir semua siswa mengetahui informasi teknologi dengan baik lewat internet. Ilmu pengetahuan juga semakin maju dan mereka membutuhkan kemampuan Bahasa Inggris yang baik agar ke depan mereka tidak tertinggal sehingga mampu bersaing. Jadi di kelas bilingual, mereka bisa mendapatkan pengetahuan matematika dan IPA dalam Bahasa Inggris dan anak-anak memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik.

2. Bagaimana sarana prasarana yang dimiliki sekolah dalam menunjang program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Menurut saya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cukup bagus dan lengkap. Sekolah sudah dilengkapi dengan media pembelajaran di setiap ruang kelas seperti televisi dan media

(21)

103 Hasil wawancara:

Guru memberikan rencana mingguan Rencana mingguan yang dibagikan oleh guru biasanya setiap hari Sabtu. Dalam rencana mingguan ada materi apa saja yang akan dipelajari untuk minggu depan. Misal ada tugas atau ulangan juga sudah diberitahu di rencana tersebut. Materi apa yang akan diadikan ulangan lalu diambil dari halaman berapa, semuanya sudah tertulis disana. Jadi itu sangat membantu kami untuk menyiapkan anak kami dalam belajar

4. Bagaimana sikap peserta didik terhadap program kelas bilingual?

Hasil wawancara:

Menurut saya sikap peserta didik baik karena seperti anak saya. Pengetahuan mereka dalam konsep-konsep IPA dan matematika mengalami perkem-bangan dan juga mereka tambah pengetahuan dalam Bahasa Inggris. Jika dibanding dengan anak-anak dari SD lain ya kemampuan Bahasa Inggrisnya lebih bagus yang mempelajari bilingual.

5. Apakah menurut ibu, pelaksanaan program kelas bilingual sudah sesuai dengan apa yang diharapkan? Hasil wawancara:

(22)

104

Lampiran 7: Hasil Focus Group Discussion (FGD)

Hari/tanggal : Sabtu, 31 Januari 2015 Waktu : 10.30 – 12.00

Tempat : SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga

1. PROSES FGD

FGD dimulai tepat pukul 10.30 dan dihadiri oleh kepala sekolah, guru serta orang tua peserta didik sebagai nara sumber dalam penelitian yang dilakukan di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga. Adapun susunan acara FGD adalah sebagai berikut:

1. Doa Pembukaan 2. Pengantar Peneliti

3. Nara Sumber ( Dosen Pembimbing) 4. Penyajian Peneliti

5. Diskusi (koreksi data, tambahan, pengembangan dan usulan problem solving)

2. KESIMPULAN

1. Secara garis besar hasil penelitian yang disajikan sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Pelaksanaan program kelas bilingual di SD Kristen 3 sudah berjalan dengan baik

2. Guru mengadakan tambahan pelajaran satu kali dalam satu minggu untuk mengatasi kemampuan siswa yang beragam agar bisa mengikuti pembelajaran di kelas bilingual

(23)

105 semester serta rencana mingguan yang dibagikan ke siswa setiap satu minggu.

4. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan ulangan harian, tugas, keaktifan siswa, UTS dan UAS. Soal-soal yang digunakan ditulis dengan menggunakan Bahasa Inggris.

5. Sikap siswa terhadap pembelajaran sains dan matematika di kelas positif dan mereka merasa senang dengan pembelajaran bilingual karena materi sesuai dengan kemampuan mereka dan disampaikan dengan menyenangkan oleh guru. 6. Hampir sebagian siswa mampu mengikuti

pembelajaran di kelas bilingual dan mencapai standar kompetensi yang ditetapkan oleh sekolah.

3. SARAN:

1. Dari kepala sekolah menyarankan penambahan Eben Haezer pada nama sekolah dalam penelitian. 2. Dari peserta FGD menyarankan adanya lingkungan

yang mendukung pembelajaran bilingual tidak hanya di dalam kelas namun juga di luar kelas untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa, misal dengan English Day.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kualitatif ini pengumpulan data dilakukan adalah dengan menggunakan teknik in-depth interview, guna mendapatkan informasi kemudian memahaminya

Liaison Officer pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Nasional, Makassar, Sulawesi Selatan, 2015.. Liaison Officer pada Festival dan Lomba Seni Siswa

Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam pemberian informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan

IPS mampu mengajak siswa untuk dapat menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan materi dan kehidupan sehari-hari, mata pelajaran ini juga merupakan mapel favorit

Pada hasil perhitungan biaya yang diambil dari data RAP proyek dan dengan penambahan beberapa sewa alat berat dan bahan bakarnya maka akan ditabelkan dengan

untuk mendinginkan komponen-komponen atau peralatan- peralatan yang beroperasi pada unit pembangkit sehingga komponen atau peralatan tersebut terhindar dari kerusakan yang

Hasil penelitian menunjukkan (1) dukungan sosial teman sebaya memiliki kontribusi positif signifikan terhadap penyesuaian sosial peserta didik di sekolah, (2)

Namun pembangunan tersebut dirasa belum optimal, sehingga perlu direncanakan ulang pemilihan profil baja IWF yang paling optimal pada struktur portal (balok dan