DAFTAR PUSTAKA
Agrios, N. G. Plant Pathology – Fifth Edition. Departemen of Plant Pathology. University of Florida. United States of America.
Amaria, W., Taufiq, E., Harni, R. 2013. Seleksi dan Identifikasi Jamur Antagonis Sebagai Agens Hayati Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) pada Tanaman Karet. Buletin RISTRI 4 (1) : 1-8
Amaria, W., Harni, R., Samsudin. 2015. Evaluasi Jamur Antagonis dalam
Menghambat Pertumbuhan Rigidoporus microporus Penyebab P enyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar. 2(1) : 51-60
Amaria, W., dan Wardiani, E. 2014. Pengaruh Waktu Aplikasi dan Jenis
Trichoderma Terhadap Penyakit Jamur Akar Putih pada Bibit Tanaman Karet. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar. 1 (2) : 79-86
Anonim. 2014. Jamur Akar Putih (JAP) Penyakit Berbahaya pada Perkebunan Karet.http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=8667. Diakses pada 12 September 2015 pukul 11.00 WIB.
Anonim. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia 2014 – 2015 Karet. Direktorat Jendral Perkebunan. Departemen Pertanian.
Barnet, H. L., dan Hunter, B.B. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. 3rd Ed. Burgess Publishing Company: USA. Hlm 88-89
Berlian, I., Setyawan, B., Hadi, H. 2013. Mekanisme Antagonisme Trichoderma spp. Terhadap Beberapa Patogen Tular Tanah. Balai Penelitian Getas. Warta Perkaretan. 32 (2) : 74-82
Buchenauer, H., dan Röhner, E. 1981. Effect of Triadimefon and Triadimenol on Growth of Various Plant Species as well as on Gibberellin Content and Sterol Metabolism in shoots of Barley Seedlings. Pesticide Biochemistry and Physiology, Volume 15, Issue 1, Pages 58-70. Germany.
Damanik, S., Syakir, M., Made, T., Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.
Edwards, D. 2006. Triadimefon and Tolerance Reassessment for Triadimenol. EPA 738-R-06-003. United States Environmental Protection Agency.
29 Fairuzah, Z., Dalimunthe, C.I., Karyudi, S., Suryawan., Widhayati, W.E. 2014. Keefektifan Beberapa Fungi Antagonis (Trichoderma sp.) dalam Biofungisida Endohevea Terhadap Penyakit Jamur Akar Putih
(Rigidoporus microporus) di Lapangan. Jurnal Penelitian Karet. 32(2):122-128
Görtz, A., Oerke, E.C., Puhl, T., Steiner, U. 2008. Effect of Environmental Conditions on Plant Growth Regulator Activity of Fungicidal Seed Treatments of Barley. Journal of Applied Botany and food Quality. Germany
Gunawan, O.S. 2005. Uji Efektivitas Biopestisida sebagai Pengendali Biologi terhadap Penyakit Antraknosa pada Cabai Merah. Jurnal Hortikultura. 15 (4):297-302.
Harni, R. 2014. Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) pada Pembibitan Karet dengan Trichoderma spp. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Info Perkebunan. 6 (1) : 1-4
Herlina, L. 2009. Potensi Trichoderma harzianum Sebagai Biofungisida pada Tanaman Tomat. BIOSAINTIFIKA Volume 1, Nomer 1, Halaman 62 - 69
Hjeljord, L., dan A. Tronsmo. 1998. Trichoderma and Gliocladium in biological control: an overview. dalam. Harman, G. E., dan C.P. Kubicek. (eds.). “Trichoderma and Gliocladium: enzymes, biological control, and comersial applications”. Taylor and Francis Ltd. London. U.K. 2 ( 393)
Iskarlia, G.A., L. Rahmawati dan U. Chasanah. 2014. Fungisida Nabati dari Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon Nardus) untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur pada Batang Karet (Hevea Brasillensis Mueli, Arg). Polhasains, 3(1) : 1-7.
Janudianto., Prahmono, A., Napitupulu, H., Rahayu, S. 2013. Panduan Budidaya Karet untuk Petani Skala Kecil. AgFor Sulawesi. Lembar informasi. (5) : 1-16
Jayasinghe, C.K. 2011. White Root Disease The Most Devastating Root Disease of the Rubber Tree. 1st Ed. Internasional Rubber Research &
Development: Malaysia.
Kurniawan, A.Y., Mawarsari, U., Lasmiyati. 2014. Statistik Karet Indonesia. Badan Pusat Statistik. Katalog BPS: 5504002.
30 Manurung, L., Lubis, L., Marheni., Dalimunthe, C.L. 2015. Pengujian Berbagai
Jenis Bahan Aktif Terhadap Penyakit Jamur Akar Putih
(JAP)(Rigidoporus microporus (Swartz: Fr.)) di Areal Tanpa Olah Tanah (TOT). Jurnal Online Agroekoteknologi. 3 : 168-178
Nugroho, P.S. 2010. Karakterisasi Biologi Isolat-Isolat Rigidoporus microporus pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Asal Cilacap. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Pawirosoemardjo, S. 2004. Manajemen Pengendalian Penyakit Penting dalam Upaya Mengamankan Target Produksi Karet Nasional Tahun 2020. Proc. Pertemuan teknis. Pusat PenelitianKaret Balai Penelitian sembawa.Sembawa.
Prayudi, B., Budiman, A., Rystham, M.A., Rina, Y. 2000. Trichoderma harzianum Isolat Kalimantan Selatan Agensia Pengendali Hawar Pelepah Daun Padi dan Layu Semai Kedelai di Lahan Pasang Surut. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan IV. Banjar Baru.
Pulungan, M.H., Lubis, L., Zahara, F., Fairuzah, Z. 2014. Uji Efektifitas Trichoderma harzianum dengan Formulasi Granular Ragi untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet di Pembibitan. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (2): 497-512
Retnosari, E. 2011. Identifikasi Penyebab Busuk Pangkal Batang Jeruk (Citrus spp.) Secara Uji Antagonisme In Vitro dengan Trichoderma harzianum dan Gliocladium sp. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rifai, M.A. 1969. A Revision Of The Genus Trichoderma. Mycological papers. Bogor. 116: 15-47
Semangun, H. 1988. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. UGM Press: Yogyakarta. Hlm.11-31
Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta. Hlm.519-537
Situmorang, A., dan A. Budiman, 1996. Sapta Bina Usaha Tani Karet Rakyat. Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sembawa.
Soesanto, L. 2008. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman Suplemen ke Gulma dan Nematode. Rajawali-Press, Jakarta. Hlm.292 – 299
Sujatno dan Pawirosoemardjo, S. 2001. Peranan Trichoderma Koningii dalam Pengendalian Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet Sungei Putih. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia.
31 Suwandi. 2008. Evaluasi Kombinasi Isolat Trichoderma Mikoparasit dalam Mengendalikan Penyakit Akar Putih pada Bibit Karet. Jurnal HPT tropika. 8 (1) : 55 - 62
Widyastuti, S.M. 2007. Peran Trichoderma spp. dalam Revitalisasi Kehutanan di Indonesia. UGM Press: Yogyakarta. Hlm.1-148