• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 dokumen 1 ktsp mts

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2 dokumen 1 ktsp mts"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum pendidikan dasar dan menengahpun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.

(2)

program-program pendidikan di MTs Darul Ulum 2 Widang sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga madrasah yang terdiri atas unsur madrasah, komite madrasah, di bawah koordinasi dan supervisi dari Mapenda Kementerian Agama Kabupaten Tuban.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah (para pendidik) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah menengah hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, dan menyenangkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di MTs Darul Ulum 2 Widang. Dokumen KTSP MTs Darul Ulum 2 Widang ini secara keseluruhan mencakup :

1. struktur dan muatan kurikulum;

2. beban belajar murid;

3. kalender pendidikan;

4. silabus dan

5. rencana pelaksanaan pembelajaran.

(3)

Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah. Madrasah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum madrasah ini.

2. Landasan Yuridis

a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban

serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara

memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan

pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2),

(4)

pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi pengelolaan pendidikan.

Pemerintah daerah yang menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula sentralistik berubah menjadi desentralistik. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diberikan kewenangan untuk mengelola pendidikan, seperti dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum di satuan kerja masing-masing.

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.

e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

f. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008

(5)

Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah

g. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum

dengan standar yang lebih tinggi.

C. Tujuan Pengembangan KTSP

Penyusunan KTSP ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas MTs Darul Ulum 2 Widang, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi imtak.

D. Prinsip Pengembangan KTSP

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia;

(6)

2. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya;

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

3. Beragam dan terpadu;

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(7)

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan;

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

7. Belajar sepanjang hayat;

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

8. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

(Kepala Madrasah, Guru, Karyawan, Murid ) dan pemangku kepentingan lain (Komite Madrasah, Orang Tua Murid Lingkungan Pesantren, Masyarakat, Lembaga-lembaga lain).

(8)

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

A. Tujuan Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan MTs. Darul Ulum 2 Widang adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan tersebut berlandaskan pada antara lain:

1. Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 alinea IV

(9)

3. Permen No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah dan Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

4. Permenag No. 2 tahun 2008 tentang penetapan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dalam Bidang Keagamaan di Satuan Pendidikan SMP/MTs

5. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2009 tentang Petuntuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan KTSP untuk SMP/MTs

B. Visi Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum 2 Widang

” Bertaqwa, Cerdas, Trampil, Disiplin, Sehat, Berwawasan Lingkungan dan Cinta Tanah Air ”

Indikator:

1. Prestasi dalam bidang Agama

2. Prestasi dalam bidang akademik dan non akademik

3. Prestasi dalam bidang IPTEK dan IMTAQ

4. Bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari

5. Berpola hidup sehat jasmani dan rohani

6. Terwujudnya lingkungan yang aman, asri, indah, produktif, dan inovatif

7. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

C. Misi Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum 2 Widang

1. Meningkatkan ketaqwaan serta terbentuknya jiwa dan perilaku Islami. 2. Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan

dan Islami (PAIKEMI).

3. Meningkatkan mutu pendidikan di bidang akademik dan non akademik. 4. Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni, dan budaya

5. Meningkatkan ketrampilan dalam bidang IPTEK

(10)

7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, asri, indah, produktif, dan inovatif

8. Mampu mengembangkan sikap dan kepribadian untuk bangsa dan negara

D. Tujuan Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum 2 Widang

Secara khusus tujuan pendidikan di MTs. Darul Ulum 2 Widang adalah : 1. Meningkatkan prestasi dalam bidang agama dan mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari

2. Membekali siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur’an. 3. Membiasakan siswa melakukan sholat berjamaah.

4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan berbagai pendekatan, diantaranya CTL, PAIKEMI, dan pembelajaran berbasis masalah (PBM) serta layanan bimbingan konseling.

5. Mewujudkan peningkatkan prestasi nilai rata-rata mapel UN 0,5 setiap tahunnya

6. Meraih kejuaraan olimpiade khususnya pada mata pelajaran UN

dalam 10 besar tingkat kabupaten.

7. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa jawa sesuai

dengan konteks atau lingkungannya.

8. Meraih kejuaraan bidang olah raga dan seni tingkat Kelompok

Kerja Madrasah (KKM).

9. Menjadikan siswa mampu mengakses berbagai informasi yang

positif.

10. Membekali siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

11. Membudayakan gemar membaca.

12. Membiasakan siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian

lingkungan hidup.

13. Mengembangkan kepribadian sesuai dengan budaya dan karakter

(11)

BAB III

(12)

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. Kelompok mata pelajaran estetika;

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti yang tertuang dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 6 ayat (1) dan pasal 7 berikut:

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok

Mapel Cakupan Melalui

1. Agama dan

Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan

(13)

No KelompokMapel Cakupan Melalui dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan

(14)

No KelompokMapel Cakupan Melalui dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran

(15)

No KelompokMapel Cakupan Melalui hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

(16)

Tabel 2. Struktur Kurikulum berdasarkan Permen Diknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permenag No. 2 Tahun 2008

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Qur’an Hadist 2 2 2

b. Aqidah Ahlaq 2 2 2

c. Fiqih 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Arab 2 2 2

5. Bahasa Inggris 4 4 4

6. Matematika 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

9. Seni Budaya 2 2 2

10.Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

2 2 2

11. Ketrampilan / TIK 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2 2 2

Jumlah 42 42 42

(17)

a. Kurikulum MTs. Darul Ulum 2 Widang memuat 14 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.

b. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs. Darul

Ulum 2 Widang terdiri atas Qur’an Hadist, Aqidah Ahlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan mata pelajaran Bahasa arab

c. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.

d. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah yang difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler maupun dalam bentuk pelayanan konseling.

e. Substansi mata pelajaran IPA terdiri dari biologi, fisika, dan kimia

dan IPS terdiri dari geografi, ekonomi, dan sejarah

f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34 - 38 minggu.

Adapun struktur kurikulum MTs. Darul Ulum 2 Widang disajikan pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Struktur Kurikulum MTs. Darul Ulum 2 Widang.

Komponen Alokasi Waktu/Klas

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2

b. Aqidah Akhlaq 2 2 2

(18)

d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Arab 2 2 2

5. Bahasa Inggris 4 4 4

6. Matematika 6 6 6

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

9. Seni Budaya 2 2 2

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2

11. Ketrampilan/Tinkom 2 2 2

B. Muatan Lokal

Bahasa Jawa 2 2 2

(19)

1. Kegiatan Bimbingan Konseling (BK)

2. Kegiatan

Ekstrakurikuler

a. Kepramuka

an

b. Sepak

bola /Futsal

c. Voli

d. Hadrah

e. Baca

Al-Qur’an

f. Bimbingan

materi olimpiade

g. Pembinaan

Mata Pelajaran

h. UKS (Unit

Kesehatan Siswa)

i. PDKS

(Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa)

Jumlah 44 44 44

Keterangan:

*) : diluar jam pelajaran regular dan ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

B. Muatan Kurikulum

(20)

1. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs. Darul Ulum 2 Widang terdiri atas mata pelajaran sebagai berikut:

a. Qur’an Hadist

Mata pelajaran Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan mata pelajaran Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur'an-Hadis, pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:

1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an dan hadis.

2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca

Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

1. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.

2. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah intelektual.

3. Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

(21)

Akidah-Akhlak di MTs adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

3. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

4. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs. meliputi:

1. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat

Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah,

Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.

2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at,

khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah,

putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah,

(22)

c. Fiqih

Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim

yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).

Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi :

1. Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat

fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan

dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur.

2. Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli,

qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

(23)

kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah

dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

(24)

4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin 5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani

Umaiyah

6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah

7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

8. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

e. Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.

Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan

berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca

(qira’ah), dan menulis (kitabah).

2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

(25)

madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan.

f. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat SMP/ MTs bertujuan untuk : 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

(26)

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,

Hukum dan peradilan internasional

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

(27)

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

g. Pendidikan Bahasa Indonesia

Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP/ MTs. bertujuan untuk : 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis.

h. Pendidikan Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan

(28)

2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global 3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan

antara bahasa dengan budaya.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi: 1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat

literasi functional;

2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional

pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,

recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; 3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan

tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

i. Pendidikan Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

(29)

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs. meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Bilangan 2. Aljabar

3. Geometri dan Pengukuran 4. Statistika dan Peluang.

j. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya 2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

(30)

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/ MTs. meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 2. Materi dan Sifatnya

3. Energi dan Perubahannya 4. Bumi dan Alam Semesta

k. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

(31)

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

l. Pendidikan Seni Budaya

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam

tingkat lokal, regional, maupun global.

Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.

(32)

pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.

m. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk tingkat SMP/MTs. adalah sebagai berikut :

(33)

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya 6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan

lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

n. Pendidikan Ketrampilan / Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi

(34)

3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi

2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

2. Pengembangan Muatan Lokal

a. Rasional Muatan Lokal

Penerapan muatan lokal diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah dan kebutuhan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku serta ikut mengambil bagian dalam mendukung kelangsungan pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Melalui implementasi muatan lokal yang dikembangkan di satuan pendidikan, diharapkan peserta didik dapat:

a. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah;

b. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai lingkungan daerah yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya;

(35)

nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional;

d. berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.

b. Muatan Lokal MTs. Darul Ulum 2 Widang

Dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim pengembangan kurikulum MTs Darul Ulum 2 Widang dengan mengacu pada langkah awal penyusunan muatan lokal, meliputi (1) identifikasi keadaan dan kebutuhan lingkungan/daerah, (2) identifikasi potensi daya dukung -internal dan eksternal, (3) identifikasi materi pembelajaran muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan potensi satuan pendidikan, dan (4) kerjasama dengan pihak lain maka dipilih muatan lokal wajib Bahasa daerah (Bahasa Jawa) sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat setempat (jawa) dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.

c. Standar Kompetensi Lulusan Muatan Lokal Bahasa Jawa Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel dalam ragam ngoko/krama

Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja/Roman, puisi, tembang, dan dramansi dalam ragam ngoko/krama

(36)

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, Tembang, dan novel dari berbagai angkatan

Menulis

Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen.

3. Kegiatan PengembanganDiri

a. Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri dan menjawab berbagai tantangan baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya secara adaptif dan konstruktif baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat. Pengembangan diri di madrasah bersifat pilihan, dalam arti setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri, tidak termasuk dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling yang merupakan program pengembangan diri wajib.

b. Tujuan Kegiatan Pengembangan Diri 1. Tujuan Umum

(37)

perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.

2. Tujuan Khusus

Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian

c. Ruang Lingkup Pengembangan Diri

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.

d. Bentuk Kegiatan Pengembangan diri

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram (seperti dalam tabel

4) dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu

tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:

Tabel 4 : Kegiatan pengembangan diri terprogram

Kegiatan Pelaksanaan

layanan dan kegiatan pendukung konseling

 Individual

 Kelompok :

tatap muka guru BK dalam kelas

kegiatan ekstra kurikuler  Kepramukaan

 Olahraga

 Pelatihan

(38)

 Mata Pelajaran

 Seni dan Sastra

 Dan lain-lain

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram (seperti pada tabel 5) dapat dilaksanakan sebagai berikut:

Tabel 5 : Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram

Kegiatan Contoh Kegiatan

Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal

 Piket kelas

 Baris di

lapangan dan membaca ikrar pelajar

 Berdo’a

sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

 Sholat dzuhur

berjama’ah

 Senam

bersama

 Upacara

benderaa

 Bakti Sosial

 Dan lain-lain

Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

 Memberi dam

menjawab salam

 Meminta maaf

 Berterima

kasih

(39)

teman/ orang sakit

 Membuang

sampah pada tempatnya

 Menolong

orang dalam kesusahan

 Melerai

pertengkaran

 Membudayaka

n antri

 Dan lain-lain

Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari

 Penampilan

Guru

 Mengambil

sampah yang berserakan

 Mengucapkan

terima kasih

 Meminta maaf

jika bersalah

 Menghargai

pendapat orang lain

 Memberi

kesempatan kepada orang yang bereda pendapat

 Mendahulukan

kesempatan kepada orang tua

 Penugasan

peserta didik secara bergilir

 Menaati tata

(40)

peraturan)

Berdasarkan kondisi obyektif madrasah, pengembangan diri yang dipilih dan dilaksanakan di MTs Darul Ulum 2 Widang adalah seperti tabel 6 berikut:

Tabel 6: Kegiatan pengembangan diri di MTs. Darul Ulum 2 Widang

(41)

etis

 Peduli sosial dan

(42)
(43)

dalam permainan voli

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

Memberi

penghargaan kepada yang berprestasi

Memuji pada orang yang jujur

Membantu kaum yang fakir

Mengunjungi teman yang sakit

Mengembalik-an barang yang bukan miliknya

Membiasakan antri

e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri

(50)

2. Kegiatan pengembangan diri yang bersifat spontan dilaksanakan secara insidental baik diwaktu pembelajaran efektif maupun di luar jam pembelajaran efektif yang dubina oleh semua guru, wali kelas maupun konselor.

3. Kegiatan pengembangan diri terpogram dilaksanakan di luar jam pembelajaran (Kegiatan Ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi baik berdasarkan keputusan kepala madrasah.

4. Jadwal Kegiatan pengembangan diri seperti tercantum pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

No. JENIS

KEGIATAN KELAS HARI WAKTU

(51)

2 Ekstrakurikuler :

4 Spontan VII, VIII, IX Senin-Sabtu Insidental

5 Teladan VII, VIII, IX Senin-Sabtu Insidental

(52)

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah/ madrasah. Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah/madrasah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

(53)

memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu

tindakan di sekolah/madrasah, model anecdotal record (catatan yang

dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini:

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

(54)

5. Pengaturan Beban Belajar

a. Beban belajar di MTs. Darul Ulum 2 Widang menggunakan sistem paket dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 8. Beban belajar di MTs. Darul Ulum 2 Widang

Kls

2. Secara operasional alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur MTs Darul Ulum 2 Widang maksimal 50% dari waktu tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

Tabel 9. Alokasi waktu penugasan terstruktur

Komponen

Alokasi waktu kegiatan/ jam pelajaran/minggu

TM Tug. struk

(55)

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 2 1

b. Aqidah Akhlaq 2 1

c. Fiqih 2 1

d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 1

2. Bahasa Arab 2 1

3. Pendidikan Kewarganegaraan 2 1

4. Bahasa Indonesia 6 3

5. Bahasa Inggris 4 2

6. Matematika 6 3

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 2

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2

9. Seni Budaya 2 1

10. Penjas Orkes 2 1

11. Keterampilan/Tinkom 2 1

B. Muatan Lokal

Bahasa Jawa 2 1

C. Bimbing konseling 2 1

c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

d. Alokasi waktu jam belajar dalam satu pekan, diatur sebagai berikut:

Tabel 10. Jumlah jam belajar selama satu pekan

No Hari Jumlah Jam

 Upacara = 1 jam pelajaran

(JP)

 Kegiatan Keagamaan/

Baca Qur’an = 1 jam pelajaran

Jumlah 46 pengembangan diri = 18 JP

(56)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya: intake peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut, MTs Darul Ulum 2 Widang menetapkan ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Penentuan KKM Semester 1 dan 2 Kelas VII, VIII, dan IX

No. Mata Pelajaran KKM

d. Sejarah Kebudayaan Islam 80 80 80

2. Bahasa Arab 80 80 80

3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 78 78 78

4. Bahasa dan Sastra Indonesia 80 80 80

5. Bahasa Inggris 75 75 75

6. Matematika 75 75 75

7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 78 78 78

8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 75 75 75

9. Seni dan Budaya 75 75 75

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80 80

11. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 75 75 75

12. Muatan Lokal

a. Bahasa Jawa 80 80 80

13 Bimbingan Konseling B B B

(57)

pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka (sepulang sekolah) dengan jadwal diatur mandiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

1. Program Remedial (Perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial. f. Nilai remedial dapat melampaui KKM. 2. Program Pengayaan

a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar.

b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran.

c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau nontes.

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.

1. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat

(58)

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.

b. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai laporan hasil belajar semester II.

c. Kriteria kenaikan kelas:

i. siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada hampir semua mapel.

(Boleh tidak tuntas sebanyak tiga mata pelajaran selain mata pelajaran kelompok agama dan akhlaq mulia, serta bahasa Indonesia)

ii. memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan serta pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada semester yang diikuti.

iii. ketidakhadiran tanpa izin maksimal 10% dari jumlah hari efektif

2. Siswa dinyatakan harus mengulangdi kelas yang sama bila :

a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Jika peserta didik tidak menuntaskan KD dan SK lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran.

3. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk

semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

4. Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan

(59)

b. Kriteria Kelulusan

Berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian

Nasional SMP/ MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2011-2012

1. Kelulusan dari satuan pendidikan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki rapor semester 1 sampai 6;

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;

c. Lulus ujian madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. Lulus Ujian Nasional

2. Kelulusan Ujian Nasional

a. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Madrasah apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Madrasah (NM) b. Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh

(60)

c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan Nilai Akhir (NA).

d. Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai Madrasah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Madrasah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

e. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran minimal 4,0 f. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh

setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai akhlak mulia

8. Sistem Penilaian

Penilaian pendidikan di MTs Darul Ulum 2 Widang terdiri atas : a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil pembelajaran dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian tersebut digunakan untuk:

(61)

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik

b. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan melalui:

a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik

b. ulangan dan penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran yang merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran terentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

(62)

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan

dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dicapai dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.

d. Hasil penilaian analisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Program remidi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (ketrampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

9. Mutasi (Pindah Sekolah)

Ketentuan pindah madrasah berlaku hal-hal sebagai berikut :

(63)

1. Peserta didik diperbolehkan pindah keluar dari Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum 2 Widang apabila telah menempuh pendidikan minimal satu semester dan telah mengikuti ujian semester pertama.

2. Peserta didik yang pindah keluar diberikan surat pindah untuk

sekolah yang baru dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

3. Peserta didik yang pindah keluar harus menyelesaikan seluruh

kewajiban sampai dengan satu semester saat peserta didik tersebut pindah keluar.

b. Pindah Masuk

1. Peserta didik diperbolehkan pindah masuk dari Madrasah Tsanawiyah atau sekolah lain.

2. Peserta didik yang pindah masuk harus dibuktikan dengan surat pindah dari sekolah yang ditinggalkan dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

3. Peserta didik yang pindah masuk harus mengikuti peraturan dan tata tertib yang berlaku di MTs. Darul Ulum 2 Widang.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

(64)

Bentuk implementasi pendidikan berbasis pendidikan keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di MTs Darul Ulum 2 Widang Tuban adalah sebagai berikut :

a. Pembelajaran billingual (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) untuk beberapa mata pelajaran.

b. Mengimplementasikan pelajaran TIK, khususnya materi internet dalam proses pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran.

c. Memberikan bimbingan Karya Ilmiyah Remaja pada mata pelajaran IPA, IPS, Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Pengembangan Diri meliputi Hasta karya dan seni batik

Bentuk keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di MTs. Darul Ulum 2 Widang antara lain:

a. Keunggulan Lokal

Produk pertanian, perikanan darat (tambak), dan kuliner

b. Keunggulan Global

Math and Sains Club, Languange Club, Social Club, Teknologi informasi dan komunikasi (komputer dan internet)

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu

1.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

(65)

3.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembalajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 4.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda

antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. 5.Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya

tertera pada Tabel di bawah ini.

Tabel 12 : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah

semester

Maks 2 minggu Satu minggu setiap

semester

3. Jeda antar

semester

Maks 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir

tahun pelajaran

Maks 3 minggu Digunakan untuk

(66)

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

pembelajaran efektif

6. Hari libur

umum/nasional

Maks 2 minggu Disesuaikan dengan

Peraturan Pemerintah

7. Hari libur

khusus

Maks 1 minggu Untuk satuan pendidikan

sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus

sekolah

Maks 3 minggu Digunakan untuk

kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

B. Rencana Kegiatan MTs Darul Ulum 2 Widang Tahun Ajaran 2012/2013

Rincian dan rencana kegiatan MTs Darul Ulum 2 Widang pada tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 13: Rencana kegiatan MTs Darul Ulum 2 Widang TP. 2012/2013

No Nama Kegiatan Keterangan

1 Masuk hari pertama Tapel 2012/2013

2 MOS (Masa Orientasi Siswa) 2012/2013

3 Kegiatan MOP (Masa Orientasi Pramuka) 2012/2013

5 Pondok Romadlon

(67)

8 Pembagian Raport sisipan I

9 Try Out 1 kelas IX

10 Try Out 2 kelas IX

11 Ulangan Umum Semester 1 (VII, VIII, IX) KKM Rengel

12 Remedial kelas VII, VIII, dan IX

13 Classmeeting semester ganjil

14 Pembagian Raport semester I

15 Libur Semester 1

15 Awal KBM Semester II 2012/2013

16 Try Out 3 kelas IX

17 PHBI (Maulid Nabi Muhammad SAW.)

18 Try Out 4 kelas IX

19 Try Out 5 kelas IX dan UTS Genap kelas VII dan VIII

20 Pembagian raport sisipan UTS Genap

21 Try Out 6 kelas IX

22 Ujian Praktek kelas IX KKM Rengel

dan Kemendiknas

23 UAM dan UAM-BN kelas IX

24 Ujian Akhir Nasional kelas IX

25 Ulangan Umum Semester 2(VII dan VIII) KKM Rengel

26 Remedial kelas VII dan VIII

27 Pelepasan kelas IX

28 Pembagian raport semester genap

29 Pelatihan dan sosialisasi KTSP tapel 2012-2013

C. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Bupati, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah Kabupaten dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

Gambar

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Tabel 2.  Struktur Kurikulum berdasarkan Permen Diknas Nomor 22 tahun
Tabel 3.  Struktur Kurikulum MTs. Darul Ulum 2 Widang.
Tabel 4 : Kegiatan pengembangan diri terprogram
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Panit ia Pengadaan Barang dan Jasa Pem erint ah Dinas Perhubungan Kot a Jam bi. Tahun Anggaran

Kesimpulan penelitian ini adalah: Pertama , Kesatuan dalam hubungan kerjasama pelayanan antargereja di Doyo Sentani dapat tercipta apabila semua orang

Redistribusi Tanah dan Konsolidasi Tanah sebagai pencegahan sengketa seperti yang dijelaskan pada prinsip ketiga sesuai dengan semangat Reforma Agraria

[r]

XL menawarkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi seperti percakapan, SMS , layanan berbasis data dan layanan tambahan lainnya.Untuk mengantisipasi

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam

Tugas perpustakaan umum membangun lingkungan pembelajaran ( learning environment ) dimana anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan

Masing-masing dari soal maupun tugas tersebut akan diamati untuk menjeniskan tugas tersebut ke dalam jenis penilaian autentik yang dinilai sesuai.Di dalam buku