• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi keluarga dalam menerapkan kristen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi keluarga dalam menerapkan kristen"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fungsi keluarga kristen.

Fungsi Keluarga Kristen menurut Alkitab adalah:

1.Mewakili Tuhan dalam mengolah Alam Semesta 2. Menjadi lembu pendidik yang pertama dan utama

3. Menjadi wadah bagi anggotanya mengekspresikan cita, kesetiaan, dan saling menghormati

4. Sebagai wadah belajar tentang arti Kasih, penerimaan kerja sama, toleransi, solidaritas, keadilan kebenaran dan empati.

5. Lembaga pendidik utama dan pertama (Ulangan 6:4-9) yang pertama berarti belum ada hal lain yang dapat mendahuli peran keluarga dalampendidikan. Yang utama berarti, belum ada lembaga lain yang mengungguli perannya dalam pendidikan.

6. Sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan saling menghormati (Efesus 5:22-23).

7. Memberikan perlindungan dan pengayoman . 8. Memberikan disiplin bagi yang salah .

9. Memberikan pendidikan dan latihan-latihan .

10. Menjadi pusat kehidupan rohani ; a. Ada doa bersama, b. Ada pembacaan Firman Tuhan.

Dalam membentuk keluarga hendaklah didasarkan oleh saling mengasihi,

menerima, mengerti 1 sama lain. Allah berpesan bagi orang yang akan membentuk keluarga.

(Mat 19:6)

▸ Baca selengkapnya: perdamaian dalam keluarga kristen

(2)

Sikap dan Perilaku Keluarga kristen

Bagaimanakah bentuk hubungan dalam keluarga? Bagimanakah bentuk hubungan antara suami dan istri, orang tua dengan anak, dan anak dengan orang tua? Untuk mengetahui bentuk hubungan ini dapat dilihat dalam Efesus 5:22-23; 6:1-4; Kolose 3:18-21. Berdasarkan ayat-ayat tersebut bentuk hubungan dalam keluarga adalah sebagai berikut: 1) Suami mengasihi istri dan tidak boleh berlaku kasar pada istrinya; 2) Istri tunduk dan taat kepada suami dalam segala hal; 3) Orang tua mendidik anak-anak di dalam ajaran dan nasihat Tuhan, serta tidak membangkitkan amarah anak-anaknya; 4) Anak-anak menghormati dan menaati orang tuanya.

Keluarga adalah suatu lembaga atau unit yang paling kecil dalam masyarakat. Keluarga Kristen khususnya adalah miniatur dari keluarga gereja. Sebuah keluarga adalah suatu tim dalam persekutuan hidup bersama antara ayah, ibu, dan anak-anak. Persekutuan bersama dalam keluarga bersifat dinamis dan harus dijaga keharmonisannya. Untuk menjaga kebersamaan dalam keluarga maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyembah dan melayani Tuhan bersama-sama di gereja lokal; 2) Berdoa bersama-sama atau mezbah keluarga;

3) Mengatur keuangan bersama-sama;

4) membuat dan menetapkan rencana untuk masa depan bersama-sama; 5) Biasakan makan bersama-sama;

6) Melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hubungan diatas setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

1) Tanggung jawab suami terhadap istri antara lain: mengasihi dan menyayangi istrinya; memelihara dan melindungi; menghargai dan menghormati; memimpin seluruh anggota keluarga.

2) Tanggung jawab istri terhadap suami antara lain: Penolong, teman dan sahabat bagi suaminya; merawat dan mengatur seisi rumah; rendah hati untuk tunduk pada suami; dan memperhatikan kecantikan pribadi lebih dari kecantikan lahiriah.

3) Tanggung Jawab orang tua terhadap anak-anaknya antara lain: merencanakan masa depan mereka; merawat dan memelihara mereka; mengasuh dan mencukupi kebutuhan mereka; mengasihi mereka; mengajar, mendidik, dan membimbing mereka; memberi teladan dan bersaksi bagi mereka.

(3)

Ciri-ciri keluarga kristen yang bertumbuh dalam kristus

1.Seorang Kristen yang bertumbuh adalah seorang yang rendah hati

Kita semua orang akan mengaku dan tahu melalui isi alkitab Paulus adalah seorg yang bertumbuh. Sebab itu dalam ayat 1 kita lihat ada 2 hal menyatakan Paulus �

itu rendah hati.

Pertama, Ia menyebut dirinya sebagai 'hamba Kristus Yesus' (ayat 1 A)

Ayat pertama mulai dari surat nya dia memperkenalkan dirinya adalah hamba Kritus. Hamba disini adalah budak. Pada waktu itu istilah ini bukan seperti sekarang kita dengar seorang pendeta atau pelayan selalu menyebut dirinya

adalah hamba Tuhan. Diwaktu Paulus mengatakan dia adalah hamba berarti dia

adalah budak Kristus, artinya dia mau melayani Tuhan apa yg Tuhan inginkan �

tidak dengan kehendak dirinya melainkan taat total, tidak ada tawar menawar � �

apa Tuhan mau dia lakukan. Dia sesungguhnya bisa mengatakan dia adalah pendiri jemaat Filipi. Karena memang dalam kisah rasul rasul pasal 16 mencatat dia yang memulai pelayanan jemaat Filipi baru kemudian ada jemaat Filipi , tapi dia �

mengatakan dia adalah hamba Kristus, ini tandanya dia seorang yg rendah hati. Inilah ciri ciri seorang Kristen yg bertumbuh.

2. Ia menyejajarkan diri dengan Timotius (Ayat 1A)

Dalam permulaan surat ini dia menyebut nama Timutius dengan dirinya yang �

menulis surat ini. Apakah memang mereka berdua bersama menulis surat ini. �

Ada tabsiran mengatakan mungkin Timotius yg mencatat sebagai juru tulis Paulus . Kalau memang Timotius yang mencatat dia bisa mengatakan surat ini Timotius yg mencatat tidak perlu mengatakan dari Timotius. Ini berarti dia menjajarkan

dirinya dengan Timotius Secara kerohanian maupun secara jasmani serta

� ���

umur, pengalaman dan kepintaran Paulus jauh lebih senior dari Timotius. � �

Tidak perlu dia menjajarkan dirinya dengan Timotius. Tapi dia melalukan ini menandakan dia sangat rendah hati menghargai dan menghormati rekan kerja. �

Ini ciri ciri seorang seorang Kristen yang bertumbuh. � �

(Kolose 2:6-7) Nas ini berpesan, sebagai orang Kristen kita diminta TUHAN untuk terus bertumbuh dan memberikan buah. Apa maksudnya bertumbuh dalam Kristus? Kita yang sudah menerima Kristus, mesti hidup dalam Kristus, berpusat

pada Kristus (ayat 6). Ayat 7 memberikan nasihat untuk terus bertumbuh. Analogiini dipakai adalah pohon yang hidup. Pohon yang hidup mesti memiliki akar, batang, daun dan buah. Kalau kita mengerti tentang pohon yang hidup maka

(4)

ditujukan pada jemaat Kolose waktu itu, tetapi masih relevan untuk kehidupan umat-Nya saat ini. Kota Kolose pernah sejajar dengan kota-kota perdagangan di jirannya, Laodikia dan Hierapolis yang berkembang dengan pesat. Tetapi saat itu Kolose mengalami kemunduran iman oleh pengajaran palsu dari Yahudi, Yunani dan Asia merembes hingga Kolose.

Dengan maksud itu Paulus ingin menghalau pengajaran palsu, tentang legalitas, penyembahan seremoni saja. Penjagaan terhadap ajaran sesat ini

berbarengan dengan dorongannya untuk memiliki komitmen bahwa Kristus adalah TUHAN. Orang-orang percaya didorong untuk menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Itulah yang disebutnya meninggalkan filsafat yang sia-sia. Paulus menekankan perlu adanya supremasi Kristus dalam setiap segi

kehidupan umat-Nya, dengan mengambarkan Kristus sebagai kepala gereja-Nya. Kalau kita mempelajari, dalam nas ini, istilah berakar samadengan

persekutuan dengan Tuhan Yesus, disamakan dengan berakar. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dimulai ketika kita, sebagai orang berdosa, menyambut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita pribadi. Sebagai orang berdosa kita sudah dipulihkan hubungan dengan Tuhan melalui penyaliban Yesus Kristus. Akar mempunyai beberapa ciri khusus: mencari kebutuhan untuk pohon, menguatkan pohon, pada umumnya akar ke dalam tanah. Makin dalam akar satu pohon, tentu akan makin tidak kelihatan.

Abraham Maslow (1908-1970) mengatakan, hanya sedikit saja orang yang mengetahui diri mereka dan berhasil menjalani kehidupan mereka secara penuh. Menurutnya, manusia secara umum mengejar kebutuhan primer yaitu sandang, pangan dan papan. Itu semuanya sifatnya manusiawi, keinginan manusiawi yang sangat normal.

Sementara itu, Calvin Miller mengatakan, kita harus berfokus pada sebuah keinginan baru yaitu lapar dan haus akan Kristus. Dan keinginan untuk menjadi semakin serupa denganNya. Tanpa memiliki hubungan yang intim dengan

TUHAN, maka kita akan cenderung mengisi kekosongan hidup kita dengan hal-hal jasmani saja.

Nyatanya banyak orang Kristen yang hanya puas dengan pengalaman keselamatan, dan berhenti sampai di titik itu. Tidak lagi bertumbuh dan berbuah. Padahal, seseorang dilihat dari buahnya. Seseorang dikenang dari karyanya. Sesungguhnya, Tuhan telah menyediakan sebuah kehidupan yang dipenuhi oleh kasih dan kuasa-Nya. Pesan nas ini adalah, “Pohon yang hidup akan berbuah. Orang Kristen yang sehat rohaninya akan bertumbuh. Orang Kristen yang tidak sehat rohaninya tidak akan bertumbuh.” Tetapi lagi-lagi sering-kali itu hanya sandiwara, hanya retorika belaka, malah yang terjadi kemunafikan saja. Sekarang ini banyak pemimpin Kristen tidak memberikan dampak, tidak memberikan keteladanan, tetapi mereka membalut pekerjaannya dengan “pelayanan.”

(5)

Menerapkan kehidupan keluarga kristen dalam masyarakat

Keluarga adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak. Inilah yang disebut dengan keluarga kecil atau keluarga inti. Keluarga pertama di dunia ini dibentuk oleh Allah sendiri yakni keluarga Adam Kejadian 1:27-29). Adam sebagai suami Hawa sekaligus ayah dari Kain dan Habel; Hawa sebagai istri Adam sekaligus sebagai ibu Kain dan Habel; Kain dan Habel sebagai anak-anak dari Adam dan Hawa; Inilah keluarga ini pertama yang dibentuk oleh Allah. Selain keluarga kecil atau keluarga inti, ada juga yang disebut keluarga besar, yaitu persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak serta kakek, nenek, paman dan bibi, dan lain-lain. Mereka beresal dari hubungan keluarga (kekerabatan) ayah maupun keluarga (kekerabatan) ibu.

Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian ini dibangun dari pengertian Kristen itu sendiri. Kristen artinya menjadi pengikut Kristus, yang meneladani hidup dan ajaran-ajaran Kristus.

Dr. Kenneth Chafin dalam bukunya Is There a Family in the House? memberi gambaran tentang maksud keluarga dalam lima identifikasi, yaitu:

1. Keluarga merupakan tempat untuk bertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. Manusia diciptakan menurut gambar Allah sehingga mempunyai potensi untuk bertumbuh. Keluarga merupakan tempat memberi energi, perhatian,

komitmen, kasih dan lingkungan yang kondusif untuk bertumbuh dalam segala hal ke arah Yesus Kristus.

2. Keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Dalam keluarga setiap orang bebas mengembangkan setiap karunianya masing-masing. Di dalam keluarga landasan kehidupan anak dibangun dan dikembangkan.

3. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan. Barangkali orang lain sering tidak memahami kesulitan hidup yang kita rasakan tetapi di dalam keluarga kita mendapat perhatian dan perlindungan.

4. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai, laboratorium hidup bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang baik.

(6)

Semua anggota keluarga Kristen wajib berbuat baik. Kenapa setiap orang Kristen wajib berbuat baik? Karena Tuhan telah berbuat baik kepada kita terlebih dahulu. Dengan cara apa Tuhan berbuat baik kepada manusia? 1) Karena Tuhan telah menciptakan alam semesta untuk dikelola manusia; 2) Karena Tuhan telah mencipta dan memberi kehidupan kepada kita; 3) Karena Tuhan telah menebus kita dari kuasa dosa; 4) Karena Tuhan telah menyediakan kehidupan yang kekal untuk kita. Demikianlah perbuatan baik Tuhan yang Ia berikan kepada manusia. Hal inilah yang menyebabkan setiap anggota keluarga Kristen wajib berbuat baik dan menjadi teladan dalam hal perbuatan baik ini.

Setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun adalah sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan yang telah berbuat baik kepada kita (Kolose 3:23). Perbuatan baik apapun yang kita lakukan bukanlah untuk mendapat pujian tau penghargaan, melainkan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. Sebagai contoh. Suami berbuat baik kepada istri dan anaknya, istri berbuat baik kepada suami dan anak-anaknya, anak-ana erbuat baik kepada orang tua dan saudara-saudaranya dan setiap anggota keluarga Kristen berbuat baik kepada setiap orang. Tuhan Yesus berkata “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matius 5:16)

Kebutuhan Keluarga Saat Ini

Memperhatikan penting dan strategisnya peranan keluarga, Paul Meier seorang psikiater Kristen Amerika mengusulkan lima aspek yang harus terus bertumbuh dalam kehidupan sebuah keluarga, yaitu:

1. Kasih di antara suami istri dan di antara orang tua terhadap anak harus terus meningkat (1 Korintus 13:4-7). Apakah kasih itu? Menurut Meier, kasih mencakup komitmen, perhatian, perlindungan, pemeliharaan, pertanggungjawaban, dan kesetiaan. Kasih yang seharusnya berlanjut dalam relasi suami istri tidak lagi sebatas ketertarikan secara fisik. Kasih itu harus diungkapkan dalam perbuatan nyata, saling berkomunikasi dan berelasi. Kasih itu juga diaktualisasikan ketika menghadapi masalah, memikiul tugas dan tanggung jawab hidup. Ketiadaan kasih diantara orang tua dapat dirasakan oleh anak, akibat

selanjutnya adalah menggangu pertumbuhan watak mereka.

2. Harus ada disiplin yakni tegaknya keseimbangan hukuman dan pujian yang dinyatakan orang tua bagi anak mereka. Disiplin itu sendiri merupakan kebutuhan dasar anak pada masa pembentukannya. Disiplin tidaklah identik dengan hukuman saja. Disiplin

sebenarnya berarti pemberitahuan, penjelasan, dan pelatihan dalam hal-hal kebajikan. Melalui disiplin anak dimampukan mengenali dan memilih serta mewujudkan pilihannya dalam kebaikan itu. Disiplin orang tua bagi anak-anaknya juga berkaitan dengan

(7)

3. Pentingnya konsistensi yaitu aturan yang dianggap benar, terus menerus dinyatakan dan diterapkan orang tua. Aturan tersebut tidak boleh hanya penuh semangat diterapkan satu minggu atau beberapa hari saja kemudian tidak dilaksanakan lagi, melain terus menerus dan konsisten. Penetapan aturan yang harus diikuti anak semestinya mempertimbangkan keadaan dan kebutuhan anak. Perlu dipahami bahwa cara anak menanggapi aturan berbeda-beda sesuai tingkat usia dan tahap perkembangan mereka.

4. Mendesaknya keteladanan orang tua dihadapan anak-anak, termasuk dalam segi

perkataan, sikap, penampilan dan perbuatan (Baca: Efesus 6:4; Kolose 3:20-21). Para ahli psikologi dan pendidikan menyatakan bahwa anak kecil belajar dengan melihat,

mendengar, merasakan dan meniru. Selanjutnya mereka mengolah dalam pikirannya apa yang didengar dan dilihat, seiring dengan perkembangan kognitifnya. Jika anak

mendapatkan contoh sikap dan perilaku yang buruk, ia memandang itu sebagai yang “benar” untuk diteladani. Yesus sendiri memang telah mengingatkan para orang tua supaya menjaga anggota tubuhnya sedemikian rupa agar tidak membawa anak-anak mereka bertumbuh dengan kekecewaan, lalu pada akhirnya jauh dari atau menolak kasih dan rahmat Tuhan (Matius 18:6-9).

5. Peran suami sebagai kepala rumah tangga harus dilaksanakan. Ini merupakan ketetapan Allah bagi setiap keluarga di dunia. Supaya keluarga bertumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan, maka istri harus memberi kesempatan dan dukungan agar. Inilah perannya sebagai penolong yang sepadan bagi suaminya. Suami yang takut akan Tuhan dan menjadi

pimpinan yang melayani di dalam keluarganya dinyatakan akan berbahagia; berkat Tuhan akan hadir dan nyata dalam kehidupan istri, anak-anak dan pekerjaannya. Inilah yang dilakukan oleh Yosua terhadap keluarganya. Ia mendemonstrasikan peran ini ketika berkata “… Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15b). Peranan orang tua terutama, seorang suami untuk membawa seluruh keluarga beribadah kepada Tuhan berlaku dalam Perjanjian Lama dan tidak dibatalkan dalam Perjanjian Baru. Dari sekian banyak peranan suami dalam Alkitab, dua hal yang paling menonjol, yaitu: 1) Peranan suami sebagai kepala rumah tangga. (Efesus 5:22-29).

Sebagai kepala rumah tangga suami adalah pemimpin keluarga dan pengambil keputusan; pengayom bagi semua anggota keluarga; pelindung yang melindungi dan bertanggung jawab; mendidik, menegor dan menasihati. (Efesus 6:4); memberi contoh dan teladan yang baik bagi keluarga. 2) Peranan suami sebagai imam. Sebagai imam Ia harus

memimpin dan mengatur ibadah dalam keluarga; Berdoa setiap waktu kepada Allah bagi seluruh anggota keluarganya dan juga bagi dirinya sendiri.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa secara umum permasalahan yang ada dalam keluarga meliputi konflik yang terjadi didalam keluarga, apabila angggota keluarga ada yang sakit,

Analisisi data yang digunakan adalah chi square yaitu digunakan untuk mencari ada atau tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi

Permasalahan lain yang sering muncul, pada waktunya ujian akan dilakukan seringkali ada beberapa siswa yang tidak bisa hadir dikarenakan ada keterbatasan bagi anggota

Abstrak. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk mendapatkan pembinaan mental dan pembentukan kepribadian. Fungsi dan peran keluarga memiliki andil yang

Peran Keluarga menurut Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (Depag, 2007: 48), bukanlah semata-mata merupakan tempat berinteraksi unsur yang ada di

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di klinik Niar tahun 2015 dalam kategori tidak ada kecemasan,

Merupakan produk asuransi sebagai bentuk pertanggungan untuk menghadapi risiko kerugian yang muncul secara tidak terduga.Asuransi Keluarga dari Asuransi Jasindo memberikan

Beberapa hal yang di lakukan oleh keluarga kristen untuk menjadikan keluarganya sebagai pusat bermisi adalah dengan cara menjadikan keluarga itu sebagai tempat pertama