• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN

JARINGAN LAN

Abas Sunarya1 Sugeng Santoso2

Windy Sentanu3

e-mail : abas@raharja.info, sugeng.santoso@raharja.info, windy.sentanu@raharja.info

Diterima : 11 Juni 2014 / Disetujui : 03 September 2014

ABSTRACT

Expert systems is a computer program that mimics the thought processes and expert knowledge in solving a specific problem. Expert systems generally adopt a system of human knowledge into a computer, so the computer can resolve the problem as was done by the experts. LAN (Local Area Network) is a network of private property within a building or campus-sized to several kilometers. LANs are often used to connect personal computers and workstations in a corporate office to facilitate communication and sharing of data in the local area. This application uses forward chaining method to diagnose the symptoms of the disorder LAN network, by using the forward chaining method is expected to be easier to know the interference experienced.

Keywords: Expert System, Network LAN, Forward Chaining.

ABSTRAK

Sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar pada umumnya merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Jaringan LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal. Aplikasi ini menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosa gejala-gejala pada jaringan LAN yang mengalami gangguan, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami.

Kata kunci : Sistem Pakar, Jaringan LAN, Forward Chaining.

PENDAHULUAN

Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Dengan memahami mekanisme penalaran

(2)

milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal. Jaringan LAN ini memiliki beberapa topologi dalam pembangunan jaringannya, antara lain topologi BUS, topologi Ring, dan topologi Star dengan beberapa kelemahan dan kelebihan disetiap topologinya.

PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa gangguan-gangguan secara cepat dan tepat untuk mendapatkan hasil diagnosa beserta keterangan dan solusinya ? 2. Bagaimana proses forward chaining

untuk mendapatkan solusi dari gangguan jaringan LAN tersebut ?

TUJUAN

Berdasarkan pembahasan masalah di atas, penulisan makalah ini memiliki tujuan yaitu :

1. Membuat suatu sistem yang berfungsi untuk memberikan informasi dan solusi terhadap gangguan jaringan LAN secara cepat dan tepat.

2. Membuat suatu sistem yang dapat membantu dan mempermudah user yang kurang memahami jaringan LAN.

3. Sistem ini dapat digunakan sebagai knowledge assistant yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

mempermudah pekerjaan

pakar/teknisi.

4. aplikasi sistem pakar ini dapat membantu user untuk memperbaiki gangguan secara cepat tanpa bantuan seorang pakar sehingga menghemat waktu dan biaya.

PEMBAHASAN

1. Sistem Pakar

Sistem pakar (Expert System) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Kusrini 2010 .

Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

(3)

2. Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:

1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.

2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.

3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.

4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.

3. Struktur Dasar Sistem Pakar

Struktur dasar sistem pakar terdiri dari knowledge base, working memory, dan inference engine (Kaushal, 2013). Berikut merupakan gambar perbandingan antara human expert (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir human expert sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.

Gambar 1. Human Expert Problem Solving (Kaushal, 2013)

Gambar 2. Expert System Problem Solving (Kaushal, 2013)

a. Knowledge Base

Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge base terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait dan Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.

b. Working Memory

Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi. c. Inference Engine

Inference engine merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

● Forward Chaining (Pelacakan ke Depan)

(4)

dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

Gambar 3.Proses Forward Chaining (kusrini, 2009)

● Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang)

Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009).

Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya.

Gambar 4. Proses Forward Chaining (kusrini, 2009)

4. Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam

bagian -bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi, tidak setiap saat teknisi dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan LAN.

5. Analisis Tabel keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN.

(5)

6. Analisis Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN ini adalah

Gambar 5.Perancangan Pohon Keputusan

7. Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada.

● RULE 1 = if gejala : indikator lan card tidak menyala and indikator

hub/switch tidak menyala and kabel tidak terpasang dengan baik and then network cable is unplugged (R01) ● RULE 2 = if gejala : indikator lan

card menyala and indikator hub/switch menyala and kabel terpasang dengan baik and terdapat ip address yang sama then ip address conflict (R02)

● RULE 3 = if gejala : indikator lan card menyala and indikator hub/switch menyala and kabel terpasang dengan baik and terdapat nama yang sama then duplicate name exists on the network (R03)

● RULE 4 = if gejala : indikator lan card menyala and indikator hub/switch menyala and kabel terpasang dengan baik and kesalahan setting mikrotik and kesalahan setting dhcp then limited or no connectivity (R04)

● RULE 5 = if gejala : indikator hub/switch menyala and kabel tidak terpasang dengan baik and kabel rusak and kesalahan setting mikrotik and status lan masih disable and koneksi ke ip tersebut putus then destination host unreachable (R05) ● RULE 6 = if gejala : kabel tidak

terpasang dengan baik and adanya firewall and akses jaringan kurang bagus and koneksi ke ip tersebut putus and then request time out (R06)

8. Perancangan Basis Data

(6)

sebagaiinputan sistem dan kemudian diolah menjadi output sistem. Untuk keperluan sistem pakar, maka dirancang sebuah basis data berisi tabel-tabel dari masing-masing relasi yaitu :

1. Tabel pertanyaan, terdiri dari Idpertanyaan, Kodepertanyaan, dan pertanyaan. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan gejala gangguan jaringan LAN. 2. Tabel detail pertanyaan, terdiri dari

Iddetailpertanyaan, Idpertanyaan, dan Detailpertanyaan. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan detail dari pertanyaan.

3. Tabel pertanyaan, terdiri dari Idjawaban, Idgejala, Kodejawaban, Jawaban. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan jawaban-jawaban gejala gangguan jaringan LAN.

4. Tabel pertanyaan dan jawaban, terdiri dari Idpertanyaanjawaban, Idpertanyaan, Idjawaban. Tabel ini berfungsi menghubungkan pertanyaan dan jawaban.

5. Tabel gejala, terdiri dari Idgejala, nama gejala. Tabel ini berfungsi untuk menampung gejala-gejala gangguan jaringan LAN.

6. Tabel hasil diagnosis, terdiri dari Idhasildiagnosis, Solusi. Tabel ini berfungsi untuk menampung hasil-hasil diagnosis.

7. Tabel hasil dan gejala, terdiri dari Idgejalahasil, Idgejala, dan Idhasildiagnosis. Tabel ini berfungsi menghubungkan gejala dan hasil diagnosis.

9. Flowchart Sistem

Sebelum melakukan implementasi terlebih dahulu dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan diagram alir. a. Flowchart proses diagnosa

Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang

dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun.

Gambar 6.Flowchart proses diagnosa jaringan LAN

b. Flowchart login admin

Flowchart login admin

menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar dalam proses login.

(7)

c. Flowchart penambahan data

Flowchart penambahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi.

Gambar 8.flowchart penambahan data

d. Flowchart perubahan data

Flowchart perubahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data padaa plikasi.

Gambar 9.flowchart perubahan data

e. Flowchart penghapusan data

Flowchart penghapusan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penghapusan data pada aplikasi yang dibangun.

Gambar 10. flowchart penghapusan data

10. Aplikasi Sistem Pakar gangguan jaringan LAN

a. Halaman Awal Aplikasi

(8)

Gambar 11. Tampilan Awal Aplikasi

Gambar 12. Menu keluar

b. Tampilan Halaman Diagnosis

Halaman diagnosis terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user. User dapat menjawab dengan menekan tombol “ ya ” atau “ tidak ” untuk menuju ke pertanyaan selanjutnya.

Gambar 13. Proses Diagnosis

User dapat mengetahui detail dari pertanyaan atau solusi yang ditampilkan dengan menekan tombol “ Detail ”.

Gambar 14. Detail Pertanyaan

(9)

Gambar 15. Mengulang proses diagnosis

c. Tampilan Halaman Admin

Setelah admin atau teknisi login, akan muncul halaman admin yang terdapat data pertanyaan, tabel database, menu edit, tambah gejala baru dan menghapus gejala.

Gambar 16. Halaman Admin

Admin atau teknisi dapat mengedit gangguan yang ada dengan memilih opsi edit pada halaman admin akan muncul form seperti gambar.

Gambar 17. Form edit gejala

Admin atau teknisi juga dapat menambah gejala-gejala yang belum tersedia dalam database dengan memilih opsi Data baru pada halaman admin akan muncul seperti form seperti gambar.

Gambar 18. Form tambah gejala

(10)

atau jawaban, dan mengisi detail dari gejala tersebut.

Gambar 19. Form hapus gejala

Admin dapat menghapus gejala dengan menekan tombol hapus data pada opsi pengeditan, akan muncul form pertanyaan jika data dihapus akan terjadi gangguan pada pertanyaan berikutnya.

KESIMPULAN

Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan awal pada jaringan LAN. 2. Penggunaan metode forward chaining

yang digunakan pada sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini. Hal ini didasarkan bahwa pengguna aplikasi ini tidak mengetahui gangguan yang dialami. 3. Penggunaan metode forward

chaining dimulai dengan menanyakan gejala-gejala yang terjadi untuk mendapatkan suatu solusi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Artificial Intelligence and The Impact of Expert System Kaushal Nidhi, Sharma Rajesh Shankar, Kaushal Danishindia Gyandhara

International Academic

Publication 2013 International Conference on Sustainable Manufacturing & Operation Management pp.411-416

2. Hidayat Teguh Prasetyo SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA

TROUBLESHOOTING JARINGAN LAN Jakarta Universitas

Gunadarma 2011

3. KURNIAWATI RISTA

AYUSISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN

4. Kusrini APLIKASI SISTEM PAKAR, MENENTUKAN FAKTOR KEPASTIAN PENGGUNA DENGAN METODE KUANTIFIKASI 7. Pengantar Sistem

Pakar TolleHerman2008

(11)

9. Perancangan sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman cabe dengan metode certainty factor kurnia wanhelmi, rahmadiwan fitrianto tangerang, Perguruan Tinggi Raharja januari 2012, CCIT, Vol. vol.5 no.2, pp.186-206

10.Radiana SendyRANCANG BANGUN

SISTEM PAKAR

TROUBLESHOOTING Bandung, Universitas Komputer Indonesia

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Human Expert dengan
Gambar 2. Expert System Problem Solving (Kaushal, 2013)
Tabel 2. Tabel Keputusan
Gambar 5.Perancangan Pohon Keputusan
+6

Referensi

Dokumen terkait

1. Mengasumsikan kerapatan bahan, jumlah jari-jari, radius-dalam hub, radius-luar hub dan radius-luar rim benda putar. Mengasumsikan radius-dalam rim. Menghitung panjang pendekatan

Berdasarkan koefisien determinasi bahwa Experiential Marketing pada promosi buy 1 get 1 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Konsumen pengguna TIX ID dengan

[r]

Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat

Pembahasan latar belakang Peremajaan Permukiman Kampung Pulo dengan Pendekatan Perilaku Urban Kampung, alasan dari pemilihan lokasi di Permukiman Kampung Pulo,

Kesimpulannya konsumsi protein hewani pada bayi usia 6-24 bulan di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya tinggi.Disarankan agar dilakukan penyuluhan kepada ibu

Manfaat yang diharapkan setelah dilakukannya penelitian tentang strategi guru dalam pembelajaran tadabur alam pada mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk

: Jika produk ini mengandung bahan dengan batas pencemaran atau kontak yang diperbolehkan, gunakan daerah kerja terkurung, ventilasi pembuangan lokal atau kontrol teknis lainnya untuk